TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data
a. Identitas
1) Identitas Klien
Nama : Tn. E
Umur : 27 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Suku Bangsa : Sunda
Status Marital : Menikah
Tanggal Masuk RS : 20 Maret 2005
Tanggal Pengkajian : 6 April 2005
No. Medrec : 05 02 0968
Diagnosa Medis : Post Tracheostomy a.i. Ruftur Tracheobronchial
Alamat : Babakan Asih RT 07/ 01 Astana Anyar, Bandung
2) Identitas Penanggungjawab
Nama : Ny. A
Umur : 25 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Hubungan dgn klien : Istri
Alamat : Babakan Asih RT 07/ 01 Astana Anyar, Bandung
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
Klien mengeluh sesak
2) Riwayat Kesehatan Sekarang
± 3 jam sebelum masuk rumah sakit, klien luka pada leher akibat
bersenggolan dengan motor lain dari arah yang sama lalu klien terjatuh dan
Minor Case/BiRu_eN@/3@_2005 2
tertabrak oleh motor dari arah yang berlawanan dan leher klien terken
astang motor, pada saat setelah kejadian, klien mengatakan langsung tidak
sadarkan diri. Klien menjalani operasi pada tanggal 21 Maret 2005.
Pada saat dilakukan pengkajian tanggal 6 April 2005 pukul 20.00 WIB,
klien mengeluh sesak. Sesak bertambah jika klien berativitas, tidur
telentang dan ketika banyak sekret. Sesak berkurang jika klien beristirahat
dengan posisi tidur menggunakan dua bantal. Sesak dirasakan seperti
tercekik, sesak dirasakan hilang timbul.
3) Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan sebelumnya belum pernah dirawat di RS. Klien juga
menyangkal memiliki penyakit hipertensi, DM atau penyakit menular
seperti TBC, Hepatitis.
4) Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang menderita
penyakit TBC, penyakit hipertensi, hepatitis dan Diabetes Melitus.
c. Pemeriksaan Fisik
1) Sistem Pernapasan
Bentuk hidung simetris, tidak ada kebiruan pada daerah hidung, septum di
tengah, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak terdapat sekret, mukosa
hidung lembab dan berwarna merah muda, patensi nares (-).Tidak terdapat
nyeri tekan sinus. Klien terpasang tracheostomi dengan canul, kassa dan
kain pengikat yang kotor. Bentuk dan pergerakan dada simetris, tidak
terdapat retraksi interkosta, vertebrate lurus, tidak terdapat massa dan tidak
ada nyeri tekan pada daerah dada, getaran antara kanan dan kiri sama pada
vocal fremitus, pengembangan paru saat bernapas simetris, pada perkusi
suara paru resonan, suara paru terdengar stridors. Ronchi (+). Frekuensi
nafas 34 x / menit.
2) Sistem Kardiovaskuler
Konjungtiva berwarna merah muda, tidak ada peningkatan JVP, akral
teraba hangat tidak ada sianosis pada ujung-ujung ekstrimitas, tidak
terdapat clubbing finger, CRT kembali dalam 3 detik, tidak ada
pembesaran KGB. Bunyi jantung murni regular, point of maksimal impuls
antara ICS 4 dan 5 Mid klavikula kiri. Nadi 84 x/ menit tekanan darah 120/
80 mmHg.
Minor Case/BiRu_eN@/3@_2005 3
3) Sistem Pencernaan
Bibir kering, warna bibir merah tua, tidak ada luka pada daerah bibir,
bentuk bibir simetris, terdapat pengeluaran sekret pada daerah mulut, gigi
putih kekuningan, tidak terdapat caries dan gigi bolong.
Susunan gigi 3 2 1 2 2 1 2 3
3 2 1 2 2 1 2 3
Abdomen datar lembut, bising usus 8 x / menit, tidak ada bruit aorta, suara
perkusi area lambung tympani.
4) Sistem Endokrin
Kelenjar tiroid dan paratiroid tidak terkaji karena klien terpasang canul
tracheostomi, tidak terdapat Trias DM
5) Sistem Perkemihan
Tidak ada pembesaran ginjal, tidak ada nyeri tekan. Pada saat diraba blass
teraba kosong, klien dapat BAK kekamar mandi.
6) Sistem Muskuloskeletal
a) Ekstimitas atas
Ekstrimitas kanan dan kiri simetris, tidak ada edema, ROM tangan
kanan maksimal, pergerakan tangan kanan dan kiri terkontrol dan
bebas, tidak terdapat nyeri tekan, klien dapat merasakan sensasi tajam,
tumpul, panas dan dingin, refleks bisep ++/++, trisep ++/++,
brachiaradialis ++/++, kekuatan otot 5 / 5
b) Ekstrimitas bawah
Ekstrimitas kanan dan kiri simetris, tidak ada edema, ROM maksimal,
pergerakan kaki terkontrol, tidak terdapat nyeri tekan, klien dapat
merasakan sensasi tajam, tumpul, panas dan dingin, refleks patela ++/+
+, archiless ++/++, babinski (-), kekuatan otot 5 / 5
7) Sistem Integumen
Kulit warna sawo matang, lembab, turgor kembali cepat (< 3 detik), kulit
kepala bersih, rambut berwarna hitam terdistribusi merata, kuku pendek
dan bersih. Suhu 36,8 0C.
Minor Case/BiRu_eN@/3@_2005 4
8) Sistem Persarafan
a) Tes Fungsi Serebral
(1) Status Mental
(a) Orientasi
Klien mengebutkan bahwa sekarang ia berada di rumah sakit
ditunggui oleh istri dan saudaranya dan berada pada waktu
malam.
(b) Daya ingat
Jangka panjang
Klien dapat mengingat bahwa dirinya lahir pada tahun 1978
Jangka pendek
Klien dapat menyebutkan tiga benda yang ditunjukkan pada
klien dan klien dapat mengulangnya dengan tepat yaitu
gelas, sendok dan pulpen.
(c) Perhatian dan
perhitungan
Klien dapat menghitung dengan penjumlahan serial lima yaitu,
5 + 5 = 10, 10 + 5 = 15, 15 + 5 = 20, 20 +5 = 25, 25 + 5 = 30,
30 + 5 = 35
(d) Fungsi bahasa
Klien dapat menyebutkan nama benda yang ditunjukkan oleh
perawat seperti gelas, sendok dan pulpen. Klien dapat
mengulangi kata-kata “akan tetapi” atau “jika tidak” dan klien
mengerti perintah saat klien diminta untuk menyebutkan benda
yang berada didekatnya yaitu bantal, sendok dan gelas
(2) Tingkat Kesadaran
Kualitas :
komposmentis
Kuantitas : nilai
GCS 15 (E4 V5 M6)
(3) Pengkajian Bicara
Psoses bicara klien tersendat-sendat dan pelan
b) Tes Fungsi Kranial
Nervus I (Olfaktorius)
Klien dapat membedakan bau kopi, kayu putih dan alkohol
Minor Case/BiRu_eN@/3@_2005 5
Nervus II (Optikus)
Klien dapat membaca papan nama perawat pada jarak 30 cm
e. Aspek Psikologis
1) Status Emosi
Emosi klien relatif stabil dan klien tenang walaupun tampak murung dan
sedih ketika berbicara dengan keluarga maupun dengan perawat. Klien
berbicara dengan suara serak dan nyaris tidak terdengar dan klien
kadng-kadang berbicara dengan isyarat.
2) Pola Koping
Klien mengatakan jika dirinya mempunyai masalah, klien selalu
menceritakan kepada istrinya dan berusaha mencari pemecahan
mengenai masalah tersebut karena menurut klien dengan menceritakan
kepada keluarganya, hati klien menjadi tenang daripada memendam
masalah sendirian.
3) Konsep Diri
a) Gambaran Diri
Klien mengatakan malu dengan keadaannya sekarang. Klien
mengatakan bahwa ia merasa orang lain suka melihatnya dengan
tatapan aneh.
b) Identitas Diri
Klien adalah seorang laki-laki dan merasa puas dengan jenis
kelaminnya karena dapat memberikan keturunan dan dapat menjadi
kepala rumah tangga untuk mendidik anak serta istrinya dengan baik.
c) Peran
Klien adalah seorang bapak bagi anaknya dan suami bagi istrinya.
Klien adalah seorang pekerja swasta.
d) Ideal Diri
Klien berharap untuk cepat sembuh dan berkumpul bersama
keluarganya kembali.
e) Harga Diri
Minor Case/BiRu_eN@/3@_2005 9
f. Aspek Sosial
Hubungan klien dengan keluarga baik, terbukti klien selalu ditunggui oleh
istri dan saudaranya secara bergantian. Klien sangat kooperatif dalam proses
perawatan dan pengobatan penyakitnya. Klien jarang berinteraksi dengan
pasien lainnya karena klien merasa malu dengan keadaannya sekarang.
Menurut klien, hubungannya dengan anggota masyarakat di lingkungan
tempat tinggalnya juga baik, terbukti klien pernah dijenguk oleh
tetangganya.
g. Aspek Spiritual
1) Falsafah hidup
Klien percaya terhadap adanya sakit dan sehat karena hal tersebut
merupakan ketentuan yang telah diatur oleh Allah SWT.
2) Sense of Tracendence
Klien merasa optimis bahwa penyakit yang dideritanya sekarang akan
sembuh dengan perawatan dan pengobatan serta dibarengi dengan
berdo`a kepada Allah SWT. untuk kesembuhan penyakitnya.
3) Konsep ketuhanan
Klien percaya adanya Allah SWT. dan segala sesuatu yang tidak dapat
dilihat oleh dirinya. Selama klien dirawat, klien suka menjalankan
ibadahnya dalam melaksanakan salat lima waktu.
h. Aspek Seksual
Klien mengatakan sudah lama tidak berhubungan suami istri dan menurut
klien hal tersebut bukan merupakan suatu beban karena klien merasa sudah
tua dan cukup mempunyai anak dan cucu.
i. Data Penunjang
1) Laboratorium
Tanggal 20 Maret 2005 Pukul 15.28 WIB
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
HEMATOLOGI
Minor Case/BiRu_eN@/3@_2005 10
2) Terapi
Bisolvon 2 x 1 ampul (2 mg) IV (pkl. 10.00 dan 22.00)
2. Analisa Data
Kemungkinan Penyebab dan
No Data Masalah
Dampak
1. DS : Ruftur Tracheobronchial Gangguan
Klien ¯ oksigenasi :
Minor Case/BiRu_eN@/3@_2005 11
B. PERENCANAAN
Diagnosa
No Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
1. Gangguan oksigenasi : Tupan : 1. 1. Perubahan
ventilasi b.d. akumulasi Oksigenasi : ventilasi Observasi frekuaensi/ pola pernapasan,
secret di jalan napas adekuat untuk kedalaman penggunaan otot
ditandai dengan : kebutuhan klien pernapasan, catat Bantu pernapasan
DS : kemudahan dan/ atau adanya
Tupen bernapas. Auskultasi ronchi diduga
Klien mengeluh sesak Setelah dilakukan bunyi napas, selidiki adanya retensi
perawatan selama 2 kegelisahan dispnea, secret. Obstruksi
Klien mengatakan hari, jalan napas terjadinya sianosis jalan napas
sesak bertambah bersih dengan kriteria (meskipun
apabila tidur dengan evaluasi : sebagian) dapat
posisi telentang dan menimbulkan
beraktivitas Klien mengatakan tidak efektifnya
sesak berkurang pola napas dan
Keluarga mengatakan gangguan
dalam sehari bisa Klien tampak pertukaran gas
melakukan nyaman menyebabkan
suctioning 10 – 12 x komplikasi
pada klien, terutama Klien mampu 2. 2. Memudahka
pada malam hari melakukan teknik Tinggikan kepala 30-45 n drainage secret,
batuk efektif derajat kerja pernapasan
Menurut keluarga, tadi dan ekspansi paru
malam klien tidak Klien mampu 3. Mencegah
bisa tidur karena melakukan 3. pengumpulan
batuk terus-menerus prosedur Anjurkan menelan, jika secret oral dan
DO : suctioning secara klien mampu menurunkan
mandiri dengan risiko aspirasi
Klien terpasang canul bantuan minimal 4. Memobilisas
tracheostomi i secret untuk
Frekuensi pernapasan 4. membersihkan
Klien bernapas melalui dalam batas Anjurkan dan ajarkan jalan napas dan
stoma dengan normal (12-20 x/ teknik batuk efektif membantu
menggunakan menit) dan napas dalam mencegah
pernapasan dada komplikasi
Bunyi napas bersih pernapasan
Frekuensi napas 34 x /
5. Mencegah
menit Frekuensi batuk
penyumbatan
berkurang
5. jalan napas
Refleks menelan (+)
Lakukan suctioning.
lemah
Catat jumlah, warna 6. Membantu
dan konsistensi klien dalam
Ronchi (+)
secret perawatan secara
Stridors (+)
6. mandiri
Tunjukkan dan anjurkan
klien untuk
Klien berbicara dengan
melakukan
suara serak dan pelan
suctioning secara
mandiri. Ajari 7. Selang/
prinsip “bersih” canul yang
berpindah dapat
Minor Case/BiRu_eN@/3@_2005 15
7. mempengaruhi
Pertahankan posisi yang jalan napas
tepat dari canul dan 8. Mengencerk
selang tracheostomi an sekret
8.
Berikan bisolvon 2 mg
IV
9.
2. Gangguan komunikasi Tupan : 1. 1. Adanya
verbal b.d. hambatan Komunikasi verbal Tentukan apakah klien masalah lain
fisik (terpasang canul klien normal mempunyai akan
tracheostomi) ditandai gangguan mempengaruhi
dengan : Tupen : komunikasi lain rencana untuk
DS : - Setelah dilakukan seperti pendengaran pilihan
DO : perawatan selama 2 dan penglihatan komunikasi
hari, klien dapat 2. 2. Klien
Klien kadang-kadang berkomunikasi secara Berikan cara-cara memerlukan
berbicara dengan efektif dengan memanggil perawat keyakinanbahwa
isyarat kriteria evaluasi : yang cepat dan perawat waspada
continue seperti bel dan akan
Klien berbicara dengan Klien menyatakan berespon
suara serak dan kebutuhannya terhadap
nyaris tidak dengan cara yang panggilan
terdengar efektif 3. Memungkin
3. kan klien untuk
Klien terpasang canul Klien dapat Berikan pilihan cara menyatakan
tracheostomi mengidentifikasi/ berkomunikasi yang kebutuhan/
merencanakan tepat bagi kebutuhan masalah
pilihan metoda klien misalnya 4. Kehilangan
berbicara yang dengan menulis bicara dan stress
tepat 4. mengganggu
Berikan waktu yang komunikasi dan
Klien dapat cukup untuk menyebabkan
berkomunikasi berkomunikasi frustasi
menggunakan
5. Memberika
pilihan seperti
n dorongan dan
dengan menulis
harapan untuk
5. masa depan
Beritahu kehilangan dengan
bicara sementara memikirkan
pilihan arti
komunikasi dan
bicara
6. Meningkatk
an penyembuhan
pita suara dan
membatasi risiko
6. disfungsi pita
Ingatkan klien untuk permanen
tidak berbicara/ 7. Memberika
bersuara sampai n model pilihan,
dokter meningkatkan
mengindikasikan motivasi untuk
problem solving
7. dan mempelajari
Minor Case/BiRu_eN@/3@_2005 16
2 Menentukan apakah
klien mempunyai gangguan komunikasi lain
Minor Case/BiRu_eN@/3@_2005 19
4 Mendiskusikan
dengan klien bahwa kejadian ini merupakan
cobaan dari Tuhan dan dibalik semuanya
pasti ada hikmah
Evaluasi :
Klien mengatakan (Lena)
jika ini cobaan dari-Nya maka klien hanya
bisa pasrah
1 Memberikan terapi
1 Bisolvon 2 mg secara IV
Mempertahankan
posisi yang tepat dari canul dan selang
tracheotomi
Evaluasi :
Obat Bisolvon 2 mg
diberikan secara IV (Lena)
Canul dan selang
tracheostomi berada dalam posisi tepat
D. CATATAN PERKEMBANGAN
Klien mengatakan
batuknya berkurang
O:
Klien tampak nyaman
Klien dapat melakukan
teknik batuk efektif
Frekuensi napas 28 x /
menit
Ronchi (+)
Stridor (-)
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Observasi frekuensi/
kedalaman pernapasan
Tinggikan kepala 30-45
derajat
Fasilitasi klien dalam
melakukan suctioning. Catat jumlah, warna dan
konsistensi secret
Pertahankan posisi yang
tepat dari canul dan selang tracheostomi
Berikan bisolvon 2 mg
IV
I:
Meninggikan kepala 30-
45 derajat
Memasilitasi klien dalam
melakukan suctioning. Menatat jumlah, warna
dan konsistensi secret
Mempertahankan posisi
yang tepat dari canul dan selang tracheostomi
Mengbservasi frekuensi/
kedalaman pernapasan
Auskultasi bunyi napas
Memberikan bisolvon 2 (Lena)
mg IV
2. E:
Klien istirahat dengan
posisi duduk bersender pada tempat tidur dengan
diganjal bantal
Klien melakukan
suctioning mandiri. Sekret berwarna kuning
encer
Canul dan selang
tracheostomi berada pada posisi lurus
Frekuensi napas 26 x /
menit
Ronchi (+), Stridor (-)
Bisolvon 2 mg diberikan
secara IV pada pukul 10.00 WIB
2 S:
Klien mengatakan
sekarang jika ingin berkomunikasi tapi kesulitan
maka klien memakai tulisan
O:
Minor Case/BiRu_eN@/3@_2005 22
Klien kadang-kadang
3. berbicara masih menggunakan isyarat
Klien berbicara dengan
suara serak dan nyaris tidak terdengar
Klien terpasang canul
tracheostomi
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Berikan waktu yang
cukup untuk berkomunikasi
I:
Memberikan waktu yang
cukup bagi klien untuk berkomunikasi
E: (Lena)
Klien berbicara dengan
suara pelan dan nyaris tidak terdengar
3 S:
Klien mengatakan daerah
lehernya terasa gatal
O:
Terdapat sekret pada
canul tracheostomi
Kassa penutup canul
tracheostomi tampak kotor
Kassa pengikat canul
tracheostomi kotor
Daerah terpasang
tracheostomi tampak kemerahan
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Observasi tanda-tanda
vital
Cuci tangan sebelum dan
sesudah melakukan perawatan pada klien
Periksa daerah kulit yang
terpasang tracheostomi terhadap adanya infeksi
4. Lakukan ganti balutan
tracheostomi dengan teknik steril
Jaga kebersihan daerah
terpasang tracheostomi
I:
Mengobservasi tanda-
tanda vital
Mencuci tangan sebelum
dan sesudah melakukan perawatan pada klien
Memeriksa daerah kulit
yang terpasang tracheostomi terhadap adanya
infeksi
Melakukan ganti balutan
tracheostomi dengan teknik steril
Menjaga kebersihan (Lena)
daerah terpasang tracheostomi
E:
Tanda-tanda vital :
Perawat mencuci tangan
Minor Case/BiRu_eN@/3@_2005 23
4 S:
Klien mengatakan
walaupun malu dengan keadaannya sekarang tapi
ia yakin pasti hal ini hanya untuk sementara
Klien mengatakan ia
mempunyai kelebihan lain dibalik
kekurangannya
Klien mengatakan ini
adalah cobaan dari Allah SWT. dan menyadari
pasti ada hikmah dibalik kejadian ini
Keluarga mengatakan
selalu menemani klien
O:
Klien terpasang
tracheostomi (Lena)
Klien tampak tenang
A:
Masalah teratasi