Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA Ny.

A
DENGAN ARTRITIS REUMATOID
DI KP.JATI RT.05 RW. 01 KEC.TAROGONG KALER KABUPATEN GARUT

A. Pengkajian
1. Biodata
a. Biodata Klien.
Nama : Ny. A
Umur : 77 tahun.
Jenis Kelamin : Perempuan.
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga.
Agama : Islam.
Suku Bangsa : Sunda.
Alamat : Kp. Jati RT.05 RW.01 Kec. Tarogong Kaler
Tgl. Pengkajian : 08 Mei 2009

b. Biodata Penanggung Jawab.


Nama : Tn. J
Umur : 40 tahun.
Jenis Kelamin : Laki-laki.
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh.
Agama : Islam.
Suku Bangsa : Sunda.
Alamat : Kp. Jati RT.05 RW.01 Kec. Tarogong Kaler
Hub. Dg Klien : Anak kandung .

2. Riwayat Kesehatan.
a. Keluhan Utama.
Klien mengeluh pegal-pegal pada daerah bokong, pada kedua tangan,
pada kedua kakinya dan daerah bahu.

1
b. Riwayat Kesehatan Sekarang.
Menuru penuturan Ny.A sudah sejak ± 2tahun yang lalu selalu
merasakan pegal-pegal dan nyeri pada bokong,kedua tangan, kedua kaki,
dan daerah bahu.Jika terjadi hal seperti itu klien hanya beristirahat dan
mengolesnya balsem serta memijitnya tanpa meminum obat apapun karena
klien menganggap hal yang biasa, dan pernah dibawa ke puskesmas
dinyatakan mempunyai penyakit reumatik (Artritis Reumatoid). Nyeri
dirasakan bertambah bila klien banyak beraktivitas berat dan pada saat
bangun pagi juga bila kedinginan dan berkurang bila klien melakukan
istirahat dan dipijat,Pada saat pengkajian Tanggal 08 Mei 2009 klien
mengeluh pegal-pegal dan nyeri pada daerah bokong dan bahu yang
menjalar ke kedua kaki dan kadua tangannya, serta cepat lelah.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu.
Menurut penuturan klien, klien sudah ± 2 tahun sering mengalami
nyeri dan linu pada sendi dan klien juga pernah di periksa ke RS Guntur
dengan kasus yang sama, tidak pernah mengidap penyakit menular
ataupun yang diturunkan.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Menurut Ny. A penyakit yang diderita klien, tidak pernah diderita oleh
keluarganya yang lain, dan dalam keluarga klien tidak ada yang
mempunyai penyakit menular ataupun penyakit yang diturunkan.

3. Pemeriksaan Fisik.
a. Keadaan Umum.
Penampilan : Lemas.
Kesadaran : Compos mentis.
b. Tanda-tanda Vital.
T : 180/110 mmHg.
P : 80 x /menit.
R : 21 x /menit
S : 37 oC.

2
c. Sistem Integumen.
1. Rambut dan Kulit Kepala.
Penyebaran rambut merata diseluruh permukaan kulit kepala,
hampir semua rambut berwarna putih, tekstur halus, rambut kadang
rontok, keadaan rambut bersih tidak nampak adanya kotoran taupun
lesi.
2. Kulit.
Warna kulit sawo matang, tekstur keriput kulit kering dicubit
kulit dapat kembali kesemula dalam waktu > ±2 detik, tidak terdapat
lesi ataupun kotoran.
3. Kuku
Warna dasar kuku transparan, keadaan kuku kokoh, bentuk
cembung agak kusam pengisian, pengisian kapiler saat kuku ditekan
dapat kembali ± 2 detik kuku tampak pendek dan terdapat kotoran.
d. Sistem Respirasi.
Frekuensi nafas 21 x/menit, bunyi nafas vesikuler, hidung simetris
dengan bentuk wajah, warna hidung sama dengan kulit wajah. Fungsi
penciuman baik, terbukti klien dapat membedakan bau minyak wangi dan
minyak kayu putih.Tidak terdapat lesi ataupun kotoran pada hidung.
e. Sistem Persyarafan.
1. Kesimetrisan Raut Wajah.
Antara tonjolan pipi kiri dan kanan simetris, dilihat dari raut wajah
menunjukkan kecemasan dan gelisah.
2. Tingkat Kesadaran.
Kesadaran klien compos mentis, klien dapat mengenal anggota
keluarganya yang ada dirumah dan klien dapat mengingat dan
menceritakan kejadiannya sebelumnya.
3. Mata
Antara mata kiri dan kanan simetris, sclera tampak putih, penglihatan
klien masih cukup bagus namun sudah menurun karena proses
degeneratif, kedua pupil kanan dan kiri saat diberi rangsangan dapat
mengecil.

3
4. Sensori Devrivation (Gangguan Sensorik).
- Nevrus I (Olvaktorius)
Fungsi penciuman bagus dan tidak terganggu, klien dapat
membedakan minyak wangi dan kayu putih.
- Nevrus II (Optikus).
Fungsi penglihatan masih cukup bagus masih jelas bisa melihat
benda-benda disekitarnya namun sudah menurun karena proses
degeneratif
- Nervus III . IV , V, (okulomoforius, tokhlearis, Abdusen)
Pergerakan bola mata darat digerakan kesegala arah (atas,
bawah, kiri, kanan) dan dapat menutup dan membuka mata dengan
spontan.
- Nervus VI ( trigeminus)
Rahang atas dan bawah dapat digerakan dengan baik, reflek
mengunyah baik..
- Nervus VII (Trigeminus)
Fungsi pendengaran menurun tapi masih bisa mendengar
terbukti dapat menjawab pertanyaan yang di lontarkan dengan
jawaban yang relevan.
- Vervus IX, X (Glosofaringeus, vagus)
Pembicaraan jelas dan dapat di mengerti, reflek menelan masih
cukup bagus
- Vervus XI (Asesorius)
Kepala dan bahu dapat di gerakan dan ada tahanan , tetapi bahu
kadang terasa pegal
- NervusXII (hipoglosus)
Lidah dapat digerakan kekiri,kekanan,kedalam dan keluar
dengan baik.
- NervusVII (Fasialis)
Klien dapat , senyum , cemberut, dan merasakan sentuhan
ringan di wajah.

4
5. Ketajaman pendengaran
Pendengaran klien menurun tapi klien dapat menjawab
pertanyaan yang diajukan dengan relevan, klien tidak mengunakan alat
bantu dengar.
6. Rasa sakit / nyeri
Klien bisa merasakan nyeri, Terbukti ketika diberi rangsang
cubit klien dengan spontan mengatakan ‘’sakit‘’
f. Sistem Cardiovaskular
Irama jantung reguler. Frekuensi nadi 30x/menit, JVP tidak ada
peninggian, tekanan darah 180/110 mmHg

g. Sistem gastrointesinal
1. Mulut
Warna bibir merah kehitam-hitaman, tekstur halus , mukosa
lembab, warna gigi kekuningan jumlah 8 buah. Warna lidah merah
muda,tekstur halus mulut tampak bersih tidak terdapat sisa makanan ,
fungsi pengecap klien masih cukup bagus dapat membedakan rasa
manis, asin, pahit.
2. Abdomen
Bentuk datar, bising usus 9x/menit. klien mengatakan perutnya
kadang-kadang terasa sakit .
3. Pola nutrisi
Frekwensi makan klien 3x perhari dengan jenis makanan nasi,
lauk pauk, sayur mayur, minum dalam 1 hari 4-5 gelas dengan jenis air
teh dan air putih.
4. Pola Eliminasi BAB
Menurut penuturan klien, klien BAB 1x / hari dengan warna
kuning kecoklatan
h. Sistem Genitourinaria
Menurut peraturan klien , frekwensi 4--5 / hari dengan warna
kuning jernih bau has urine

5
i. Sistem muscoluskeletal
Gerakan leher dapat digerakan dengan bebas.

1. Eksremitas Atas
Tangan kanan dan tangan kiri dapat digerakan terbatas, dan klien
mengeluh kedua tangannya suka terasa pegal dan nyeri
2. Eksremitas bawah
Kedua kaki dapat digerakan tetapi dengan terbatas, tidak tampak
adanya benjolan pada kaki. Kaki terkadang pegal-pegal dan sering
kelelahan.
3. Tingkat Mobilisasi
Klien dapat melakukan aktivitas sehari-hari sendiri tetapi terbatas,
kekuatan sendi dan tulang kaki masih bagus, namun kadang kelelahan
terasa lemas.

4. Gerakan sendi
Pergerakan kaki sendi klien sesuai dengan gerakan tubuh. Tetapi lemas
dan terbatas.
5. Paralisis
Tidak terjadi paralsis
6. Kifosis
Dilihat dari postur tubuh , klien tampak sedikit kifosis
j. Aktivitas dan istirahat
Klien mengatakan kadang-kadang suka tidur siang yaitu ±1 jam,
sedangkan untuk tidur malam klien mengatakan susah tidur sehingga
waktu tidur kurang dari 8 jam dan tidak nyenyak.
Setiap harinya klien kadang-kadang melakukan aktifitas ke sawah
jika sedang tidak terasa nyeri dan klien juga suka ikut pengajian yang ada
di depan rumahnya.
Data Psikologi, Sosial dan Spritual
1. Data Psikologi.
Saat dilakukan pengkajian klien mengeluh dan cemas karena sering
sakit dan pegal-pegal pada daerah bokong, pada kedua tangan, pada kedua
kakinya dan daerah bahu.

6
2. Data Sosial.
Hubungan klien dengan tetangganya baik, terbukti klien dapat
berkomunikasi dengan keluarga yang lainnya.
Hubungan klien dengan mahasiswa baik terbukti klien bersikap
ramah dan dapat diajak kerjasama saat pengkajian.
3. Data Spiritual.
Klien beragama islam, klien selalu melaksanakan shalat 5
waktu serta suka ikut dalam acara pengajian.
k. Data Penunjang
Dx Medis : Arthritis Reumatoid

B. Analisa Data
No Symptom Etiologi Masalah
1 Ds : Degenerasi sendi  gangguan  Gangguan rasa
nyamn nyeri
- Klien mengeluh sakit dan imunologi tidak stabil  tulang
pegal-pegal pada daerah rawan dan sendi menipis 
bokong, pada kedua tangan, merangsang reseptor nyeri 
pada kedua kakinya dan thalamus  tulang belakang 
daerah bahu. kortek serebri  nyeri dipersepsikan
Do :
- Klien tampak meminja-
mijat kaki dan tangannya
- Klien tampak kesakitan bila
mau berdiri dan kaku
2 Ds : Produksi cairan sinovial menurun   Penurunan
/intoleransi
Klien mengeluh cepat lelah tulang rawan dan sendi menipis  aktivitas
dan lemas kekauan pada sendi  penurunan
Do : kekuatan sendi  penurunan
- Tonus otot lemah pergerakan
- Tampak adanya kekauan
3 Ds : Lurang informasi  ketidak tahuan  Gangguan rasa
amn cemas
- Klien mengatakan cemas klien tentang keadaannya  cemas
dan takut karena sering
nyeri dan pegal-pegal
pada daerah bokong, pada
kedua tangan, pada kedua
kakinya dan daerah bahu.
Do :

7
- Klien tampak cemas
- Klien tampak bingung

C. Diagnosa Keperawatan
6. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan proses degenerasi sendi,
yang ditandai dengan :
Ds : Klien mengeluh sakit dan pegal-pegal pada daerah bokong, pada kedua
tangan, pada kedua kakinya dan daerah bahu.

Do : - klien tampak memijat-memijat kaki dan tangannya.


- Klien tampak kesakitan bila mau berdiri dan kaku
2. Penurunan / intoleransi aktivitas berhubung adanya penurunan kekuatan sendi,
yang ditandai dengan :
Ds : Klien mengeluh cepat lelah dan lemas.
Do : - Tonus otot lemah
- Tampak adanya kekakuan.
3. Gangguan rasa aman cemas berhubung dengan kurang informasi, yang
ditandai dengan :
Ds : - Klien mengatakan cemas dan takut karena sering nyeri dan pegal-pegal
pada daerah bokong, pada kedua tangan, pada kedua kakinya dan daerah
bahu
Do : - klien tampak cemas
- klien tampak bingung

8
D. PROSES KEPERAWATAN
Nama : Ny. A
Umur : 77 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
DIAGNOSA PERENCANAAN
No
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONALISASI IMPLEMENTASI EVALUASI
1 2 3 4 5 6 7
1 Gangguan rasa nyaman nyeri sehubungan Gangguan rasa nyaman o Bina hubungan saling o Saling percaya merupakan awal Tgl., jam 1230 Tgl., 1330
dengan proses degenerasi sendi itandai nyeri teratasi dengan percaya antara klien dan dalam keterbukaan, sehingga klien dapat o Membina Gangguan rasa nyaman
dengan : kriteria keluarga mengemukakan keluhannya hubungan saling percaya nyeri belum teratasi
Ds : Klien mengeluh sakit dan pegal- o Klien tidak - memperkenalkan diri o Hubungan saling
mengeluh sakit serta - memberikan tujuan kedatangan percaya terjalin
pegal pada daerah bokong, pada kedua
pegal dan meyakinkan dalam o Klien masih
tangan, pada kedua kakinya dan o Berjalan membantu masalah yang mengeluh sakit dan
seperti biasa (normal) dihadapi klien pegal
daerah bahu.
Do : Tgl. jam 1300
o Berjalan tampak
o Dengan mengkaji tingkat, kwalitas kaku
o Kaji tingkat kwalitas dan dan intensitas nyeri dapat diketahui o Mengkaji
- Klien tampak memijat kakinya
intensitas nyeri dengan skala : seberapa parah nyeri yang dirasaakn tingkat, kwalitas dan
- Berjalan tampak kaku 0 : tidak ada nyeri sehingga dapat merencanakan tindakan intensitas nyeri
1 : nyeri ringan selanjutnya
2 : nyeri sedang
3 : nyeri parah
4 : nyeri sangat parah
5 : nyeri mengerikan

o Observasi TTV o Dengan mengkaji TTV dapat Tgl. jam 1310


diketahui keadaan klien yang fatal o Mengkaji
TTV (tekanan darah, pols,
respirasi, suhu)
o Anjurkan klien untuk o Untuk mengetahui diagnosa medis
memeriksakan diri ke pelayanan yang pasti sehingga dapat dipertimbangkan Tgl. jam 1000
kesehatan hal-hal yang dapat memperberat penyakit Menganjurkan klien
memeriksakan diri ke puskesmas
o Aktifitas yang terlalu berat dapat
o Anjurkan klien untuk menegangkan saraf dan otot-otot dan akan Tgl. jam 1310
tidak melakukan aktivitas yang merangsang terjadinya pegal/nyeri pada Menganjurkan klien untuk tidak
terlalu berat sendi melakukan aktifitas yang berat

o Kompres hangat akan mendilatasi


o Anjurkan untuk Tgl. jam 1310
pembuluh darah menjadi sehingga nyeri
Menganjurkan untuk
mengompres hangat pada berkurang.
mengompres pada daerah tangan
daerah sakit
kaki dan daerah lainnya dengan
bergantian

9
DIAGNOSA PERENCANAAN
No
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONALISASI IMPLEMENTASI EVALUASI
1 2 3 4 5 6 7
ak2 Penurunan intoleransi aktifitas Peruurunan aktifitas tidak o Kaji o Agar dapat Tgl. , Jam 1330 Tgl. , 1400
berhubung dengan adanya penurunan terjadi dengan kriteria kemampuan klien dalam mengevaluasi kemampuan klien dalam o Mengkaji Penurunan/ intoleransi
kekuatan sendi ditandai dengan : o Kli beraktifitas beraktifitas kemampuan klien dalam aktifitas belum teratsi :
Ds : en tidak cepat lelah beraktifitas dengan
- Klien mengeluh o Kli menanyakan tentang aktifitas
o
cepat lelah dan lemas en tampak segar yang sering dilakukan
cepat lelah
o To
Do : nus otot kuat o Berikan o Aktifitas sangat penting, Tgl Jam 13 35 o
- Tonus otot lemah o Tid penjelasan tentang pentingnya agar sendi tidak mengalami kekakuan, dan o Memberik kekakuan masih ada
- Tampak ada ak terdapat kekakuan beraktifitas dapat melakukan aktifitas secara maksimal an penjelasan tentang
kekakuan aktifitas yang sering
dilakukan
o Zat besi dan kalsium
o Anjurkan dan merupakan zat yang dapat Tgl Jam 1335
beri penjelasan agar klien mempertahankan kekokohan sendi dan Memberikan penjelasan dan
mengkonsumsi makanan yang tulang menganjurkan untuk banyak
mengandung zat besi dan makan makana bergizi dan
kalsium mengandung kalsium
3 Gangguan rasa aman cemas berhubungan Gangguan rasa aman o Berikan kesempatan klien o Diharapakan klien dapat mengeluhkan Tgl. , jam 1340 Tgl. , 1400
dengan kurangnya informasi yang cemas teratasi dengan untuk mengungkapkan perasaan kecemasan yang klien rasakan o Memberikan kesempatan o Klien mengatakan
ditandai dengan kriteria : pada klien untuk rasa cems berkurang
Ds : mengungkapkan
- Klien mengatakan - Klien mengatakan perasaaannya Klien mengerti tentang :
cemas karena lutut sering mendadak tidak merasa cemas o Pengertian arthritis
nyeri dan bingung lagi o Berikan penjelasan tentang o Dengan memberikan penjelasan tentang Tgl. , jam 1350 rematoid
Do : penyakit yang dideritanya dan pengertian, penyebab dan cara Memberikan penjelasan tentang o Tanda dan gejala
- Klien tampak - Klien tidak tampak kelaskan makanan yang tidak penanggulangnnya diharapkan klien dapat o Pengertian arthritis o Penyebabpencegah
cemas cemas dan bingung boleh dimakan sedikit mengerti sehingga akan rematoid an
- Klien tampak menmghindari faktor yang menjadi o Tanda dan gejala o Penagnggulangan
bingung pencetus rematid o Penyebab dan pengobatan
o Pencegahan
o Penanggulangan dan
pengobatan
o Berikan support mental pada o Klien akan merasa percaya diri untuk
klien Tgl Jam 1350
sembuh kembali
Memberikan support mental
dengan memberikan semangat
untuk sembuh

10
CATATAN PERKEMBANGAN

Nama : Ny. A
Umur : 77 tahun
Jenis kelamin : Perempuan

Tanggal DP Catatan Perkembangan Pelaksana


I S : Klien mengeluh sakit dan pegal-pegal pada daerah
bokong, pada kedua tangan, pada kedua kakinya dan
daerah bahu.

O : berjalan masih kaku


A : gangguan rasa nyaman nyeri
P : Observasi k/u dan tingkat nyeri klien
Observasi TTV
Awasi klien dalam meminum obat
I : mengobservasi k/u dan tingkat nyeri, nyeri yang
dirasakan seperti ditusuk-tusuk skala nyeri 3
mengobservasi TTV
T : 180/110 mmHg R : 21 x/menit
P : 80 x/menit S : 37C

II
S : Klien mengeluh masih merasa cepat lelah dan kaku
bila berjalan
O : tonus otot lemah
Bila berjalan masih kaku
A : gangguan penurunan aktifitas
P : kaji tingkat kemampuan klien dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari
Memberikan penjelasan betapa pentingnya
beraktifitas
I : mengkaji tingkat kemampuan klien dalam
beraktifitas
Memberikan penjelasan tentang pentingnya
beraktifitas
E : klien sedikit-sedikit dapat mencoba beraktifitas

III
S : Klien tidak bertanya-tanya tentang penyakitnya
O : klien tidak cems dan tidak bingung
A : gangguan rasa aman cemas teratasi
I S : Klien mengeluh masih merasa sakit dan pegal-pegal
pada daerah bokong, pada kedua tangan, pada
kedua kakinya dan daerah bahu
O : berjalan masih kaku, lutut masih sakit
A : gangguan rasa nyaman nyeri
P : observasi k/u dan kaji nyeri klien
Observasi TTV
T : 160/100 mmHg R : 22 x/menit
P : 84 x/menit S : 37C
E : klien masih mengeluh nyeri pegal

11
II S : klien mengeluh masih merasa cepat lelah, sehingga
melakukan aktifitas tidak total
O : tonus otot lemah
Berjalan masih kaku
A : gangguan penurunan aktifitas
P : kaji tingkat kemampuan klien dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari
Anjurkan untuk beraktifitas sedikit-sedikit dan tidak
terlalu berat
I : mengkaji tingkat kemampuan klien dalam memnuhi
kebutuhan sehari-hari
menganjurkan untuk beraktifitas sedikit-sedikit dan
tidak terlalu berat
E : klien masih belum total dalam beraktifitas
I S : Klien mengeluh masih merasa sakit dan pegal-pegal
pada daerah bokong, pada kedua tangan, pada kedua
kakinya dan daerah bahu.
O : Berjalan kaku lutut sakit
A : gangguan rasa nyaman nyeri
P : observasi k/u dan kaji tingkat nyeri klien
Observasi TTV
Mengobservasi klien dalam minum obat
I : mengobservasi k/u dan kaji tingkat nyeri klien
mengobservasi TTV
T : 160/100 mmHg R : 22 x/menit
P : 83 x/menit S : 37C
Mengobservasi klien dalam minum obat
E : nyeri berkurang, pegal berkurang

II S : Klien mengeluh masih merasa cepat lelah, sehingga


melakukan aktifitas tidak total
O : tonus otot lemah
berjalan sedikit kaku
A : gangguan penurunan aktifitas
P : kaji kemampuan klien braktifitas dan memenuhi
kebutuhan sehari-hari
Memberikan penjelasan betapa pentingnya
beraktifitas
I : mengkaji kemampuan klien braktifitas dan
memenuhi kebutuhan sehari-hari
Memberikan penjelasan betapa pentingnya
beraktifitas
E : klien beraktifitas untuk memnuhi kebutuhannya
I S : Klien mengeluh masih merasa sakit dan pegal-
pegal pada daerah bokong, pada kedua tangan, pada
kedua kakinya dan daerah bahu.
O : klien tampak meringis
Kaku berkurang
A : gangguan rasa nyaman nyeri
P : observasi TTV
Observasi k/u dan nyeri klien
I : mengobservasi TTV
T : 160/90 mmHg R : 22 x/menit
P : 83 x/menit S : 37C
K/u klien tampak segar

12
E : klien tampak beraktifitas, tonus otot masih lemah
nyeri masih ada

I S : Klien mengeluh masih merasa sakit dan pegal-pegal


pada daerah bokong, pada kedua tangan, pada kedua
kakinya dan daerah bahu.
O : Kaku berkurang
A : gangguan rasa nyaman nyeri
P : observasi k/u dan nyeri klien
Observasi TTV
I : mengobservasi k/u dan nyeri klien
mengobservasi TTV
T : 160/90 mmHg R : 22 x/menit
P : 86 x/menit S : 37C
E : klien sudah dapat beraktifitas, masih nyeri otot
lemah
I S : Klien sudah dapat beraktifitas,pegal dan nyeri
masih ada terutama setelah bangun tidur
O : Ketika dipalpasi daerah nyeri klien meringis
A : gangguan rasa nyaman nyeri
P : kaji rasa nyeri dan k/u klien
Observasi TTV
I : mengkaji rasa nyeri dan k/u klien
mengobservasi TTV
T : 160/100 mmHg R : 20 x/menit
P : 80 x/menit S : 37C
E : klien sudah bisa beraktifitas, rasa nyeri masih ada
dan pegal ada pada kaki ,tangan dan bokong
I S : Klien sudah dapat beraktifitas,pegal dan nyeri
masih ada terutama setelah bangun tidur dan bila
kedinginan
O : Ketika dipalpasi daerah nyeri klien meringis
A : gangguan rasa nyaman nyeri
P : kaji rasa nyeri dan k/u klien
Observasi TTV
I : mengkaji rasa nyeri dan k/u klien
mengobservasi TTV
T : 160/100 mmHg R :20 x/menit
P : 85 x/menit S : 37C
E : klien sudah bisa beraktifitas, rasa nyeri masih ada
dan pegal ada pada kaki,tangan dan bokong

I S : Klien sudah dapat beraktifitas,pegal dan nyeri


masih ada terutama setelah bangun tidur dan bila
kedinginan
O : Ketika dipalpasi daerah nyeri klien meringis
A : gangguan rasa nyaman nyeri
P : kaji rasa nyeri dan k/u klien
Observasi TTV
I : mengkaji rasa nyeri dan k/u klien
mengobservasi TTV
T : 160/90 mmHg R : 21 x/menit
P : 87 x/menit S : 37C
E : klien sudah bisa beraktifitas, rasa nyeri masih ada
dan pegal ada pada kaki ,tangan dan bokong
I S : Klien sudah dapat beraktifitas,pegal dan nyeri
masih ada terutama setelah bangun tidur dan bila

13
kedinginan
O : klien masih tampak suka meringis kesakitan
A : gangguan rasa nyaman nyeri
P : observasi aktifitas dan observasi nyeri klien
Observasi TTV
I : mengobservasi aktifitas dan nyeri yang dirasakan
kllien
mengobservasi TTV
E : klien sudah bisa beraktifitas, rasa nyeri masih ada
dan pegal ada pada kaki dan bokong
I S : Klien sudah dapat beraktifitas,pegal dan nyeri
masih ada terutama setelah bangun tidur dan bila
kedinginan
O : klien masih tampak suka meringis
A : gangguan rasa nyaman nyerikesakitan
P : observasi aktifitas dan obesrvasi nyeri klien
Observasi TTV
Lakukan kompres hangat untuk mengurangi rasa
nyeri
I : mengobservasi aktifitas dan obesrvasi nyeri klien
mengobservasi TTV
T : 150/90 mmHg R : 20x/menit
P : 85x/menit S : 37C
melakukan kompres hangat untuk mengurangi rasa
nyeri
E : klien sudah bisa beraktifitas, rasa nyeri masih ada
dan pegal ada pada kaki,tangan dan bokong

14
SATUAN PENYULUHAN

A. Pokok Bahasan : Penyakit degeneratif


B. Sub Pokok Bahasan : Reumatik (Reumatoid Artritis)
C. Sasaran : Ny.A dan keluarga.
D. Tempat : Rumah Ny.A
E. Waktu : ± 15 menit
F. Tujuan
1. Umum
Ny.A dapat mengetahui tentang penyakit reumatik (Artritis).
2. Khusus.
Setelah dilakukan penjelasan, diharapkan Ny.A dan keluarga mengetahui
tentang :
- Pengertian Rematik (Artritis Reumatoid)
- Penyebab Rematik (Artritis Reumatoid)
- Tanda dan gejala rematik (Artritis Reumatoid)
- Akibat Rematik
- Cara mencegah kambuhnya rematik
- Cara mengurangi nyeri
- Makanan yang harus dihindari
- Lingkungan yang aman bagi lansia
- Sembako panjang umur

G. Metode.
Ceramah dan tanya jawab langsung.
H. Media
Lembar balik
I. Materi.
1. Pengertian Reumatik
Kelainan sendi atau otot akibat inflamasi atau degenerasi.

15
2. Penyebab
- Proses penuaan
- Kelelahan
- Cedera atau jatuh
- Infeksi kuman
- Penurunan daya tahan tubuh
- Tidak diketahui dengan pasti
3. Tanda dan gejala
- Mudah lelah
- Tidak nafsu makan
- Demam
- Bengkak dan nyeri pada sendi
- Kemerahan pada sendi yang sakit
- Gerak terganggu
4. Akibat rematik
- Terganggunya aktivitas karena nyeri
- Tulang menjadi keropos
- Terjadi perubahan bentuk tulang

5. Cara mencegah kambuhnya rematik


- Istirahat yang cukup
- Hindari kerja berat
- Minum minuman yang tinggi kalsium seperti susu
- Olahraga ringan secara teratur
- Berjemur di panas matahari pagi (jam 07.00-08.00)
- Hindari makanan yang mengandung asam urat
- Periksa kesehatan ke puskesmas minimal 6 bulan sekali

6. Cara mengurangi nyeri


- Kompres dingin

16
Digunakan jika sendi yang sakit bengkak dengan warna kemerahan.
Caranya basahi handuk kecil/waslap dengan air es lalu diperas dan
ditempelkan pada sendi yang sakit
- Kompres hangat
Digunakan jika sendi yang sakit mengalami bengkak tanpa adanya
warna kemerahan. Caranya basahi handuk kecil/waslap dengan air
hangat lalu peras kemudian tempelkan handuk pada sendi yang sakit
tersebut.
7. Makanan yanng harus dihindari
- Golongan protein hewani seperti : sarden, kerang, jeroan, hati, usus,
otak, paru, babat, limpa, bebek dan burung
- Makanan yang mengandung alkohol : tape, durian
- Sayuran, kacang-kacangan, kembanga kol, bayam dan jamur
- Minuman yang mengandung soda : coca cola, fanta, sprite

8. Lingkungan yang aman bagi lansia


- Cahaya tidak terlalu terang dan tidak terlalu gelap atau tidak remang-
remang
- Lantai tidak licin, benda-benda tidak berserakan dan jika menggunakan
karpet tepinya direkatkan
- Perabot rumah tangga teratur, kursi atau tempat tidur tidak terlalu
tinggi
- Permukaan tangga datar dan tepinya diberi tanda
- Pinggir dinding kamar mandi diberi pegangan, lantai kamar mandi
tidak licin dan toilet tidak terlalu tinggi
- Tempat tidur kokoh
- Alat dapur dan kompor aman

9. Sembako panjang umur


- Hindari merokok
- Jalankan pola makan yang sehat yaitu menghindari lemak jenuh dan
memperbanyak konsumsi biji-bijian dan buah-buahan serta sayuran

17
- Konsumsi multivitamin dan kalsium setiap hari
- Mempertahankan berat badan yang ideal
- Melatih daya pikir
- Tetap aktif setiap hari
- Aktif bersosialisasi
- Lakukan upaya untuk melindungi penglihatan, pendengaran dan
kesehatan anda
- Rutin kontrol ke pelayanan kesehatan terdekat untuk mengantisipasi
jika ada sesuatu yang tidak baik pada tubuh misalnya mengendalikan
tekanan darah, mencegah osteoporosis atau menurunkan kadar
kolesterol dalam darah

J. Evaluasi.
Setelah diberikan penjelasan maka Ny.A dan keluarga mengetahui tentang :
- Pengertian Rematik (Artritis Reumatoid)
- Penyebab Rematik (Artritis Reumatoid)
- Tanda dan gejala rematik (Artritis Reumatoid)
- Akibat Rematik
- Cara mencegah kambuhnya rematik
- Cara mengurangi nyeri
- Makanan yang harus dihindari
- Lingkungan yang aman bagi lansia
- Sembako panjang umur

18
SATUAN PENYULUHAN

A. Pokok Bahasan : Tekanan darah


B. Sub pokok bahasan : Hipertensi
C. Sasaran : Ny.A dan keluarga
D. Tempat : Rumah Ny.A
E. Waktu : ±15 menit
F. Tujuan
1. Umum
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan Ny.A dan keluarga mengetahui
tentang “Hipertensi”.
2. Khusus
Setelah dilakukan penjelasan, diharapkan Ny.A dan keluarga mengetahui :
- Pengertian Hipertensi
- Penyebab Hipertensi
- Gejala Hipertensi
- Akibat Hipertensi
- Pencegahan Hipertensi
- Pengobatan Hipertensi
G. Metode
Ceramah dan tanya jawab
H. Media
Lembar Balik
I. Materi
a. Pengertian hipertensi
Hiper adalah berlebihan, tensi adalah tekanan/ tegangan
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi
Tekanan sistol ≥ 140 mmHg
Tekanan diastol ≥ 90 mmHg
b. Penyebab Hipertensi
- Hipertensi Primer adalah hipertensi yang tidak di ketahui penyebabnya

19
- Hipertensi Sekunder adalah Hipertensi yang di ketahui penyebabnya
seperti penyakit ginjal, pola makan yang tidak sehat
c. Gejala Hipertensi
- Sebagian besar tidak ada gejala
- Sakit kepala atau pusing
- Suka marah-marah
- Rasa berat yang di tengkuk atau di pundak
- Sukar tidur
- Mata berkunang-kunang
- Telinga berdengung
d. Akibat Hipertensi
- Kerusakan ginjal
- Kerusakan pembuluh darah
- Perdarahan otak
- Kelumpuha/stroke
- Pembesaran jantung
- Serangan jantung
e. Pencegahan
- Kurangi konsumsi garam dan lemak
- Jaga berat badan ideal
- Ukur tekanan darah secara teratur
- Patuhi dalam mengkonsumsi obat
- Hindari stress dengan cara menenangkan diri misalnya dengan
menjalankan shalat 5 waktu dan selalu berdoa
- Olahraga secara teratur
- Tidak merokok
- Makan makanan sayur-sayuran dan buah-buhan
f. Pengobatan
- Berobatlah secara tertur
- Minumlah obat meskipun tidak ada keluhan
- Ikuti nasehat dokter atau petugas kesehatan
- Konsumsi garam dan lemak kurangi

20
- Banyak mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan
J. Evaluasi
Setelah diberikan penjelasan klien mampu mengerti tentang Hipertensi
baik itu:
- Pengertian Hipertensi
- Penyebab Hipertensi
- Gejala Hipertensi
- Akibat Hipertensi
- Pencegahan Hipertensi
- Pengobatan Hipertensi

21
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA Ny. A
DENGAN ARTRITIS REUMATOID
DI KP. JATI RT. 05 RW.01
DESA JATI KEC. TAROGONG KALER KAB.GARUT

Diajukan Untuk memenuhi Syarat Ujian Akhir Mata Kuliah


Keperawatan Gerontik

Disusun oleh :
Tingkat 3-B
JAJANG RAHMAT H.
06075

AKADEMI KEPERAWATAN PEMDA KABUPATEN GARUT


Jl. Proklamasi No. 5 Tarogong, Garut-44151. Phone : (0262) 232212
2009

22

Anda mungkin juga menyukai