Anda di halaman 1dari 2

BAB 5.

HASIL KEGIATAN

5.1 Analisa Evaluasi

Berdasarkan evaluasi pelaksanaan pendidikan kesehatan dengan tema “Senam Kaki


Diabetes Bagi Penyandang diabetes Mellitus” yang dilaksanakan di RT 01 RW 01 Kelurahan
Tegal Gede Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember dapat dibagi menjadi tiga, yakni
evaluasi persiapan, evaluasi proses, dan evaluasi hasil.

Pada evaluasi persiapan, kelompok kami terdiri dari dua belas (12) orang mahasiswa
dari Fakultas Keperawatan (F.Kep) dengan salah satu diantara mereka menjadi ketua tim dan
yang lainnya sebagai anggota pelaksana. Kelompok kami mendapatkan surat permintaan
bantuan memberikan pendidikan kesehatan dari ibu RT 01 yang ditujukan kepada Ns. Jon
Hafan Sutawardana, M.Kep. selaku dosen pengampu mata kuliah. Pada tahap ini, mahasiswa
melakukan koordinasi dengan ibu RT 01 bersama dengan kader desa membahas tema
pendidikan kesehatan. Melihat fenomena yang berkembang di masyarakat berdasarkan
keterangan yang diberikan oleh kader di RT 01, dimana banyak dari warga RT 01 yang
menderita diabetes namun enggan memeriksakan kondisinya minimal saat posyandu karena
merasa takut dan malu jika didiagnosa mengalami diabetes. Maka dari itu, dibutuhkan
pemahaman yang mendalam terkait penyakit diabetes ini dan bagaimana cara mencegahnya
dengan pemberian demonstrasi terkait dengan senam kaki diabetes. Kemudian kelompok kami
mencari literatur terkait tema yang akan diangkat, membuat proposal kegiatan,
mengonsultasikan kepada dosen pembimbing, lalu melaksanakan pendidikan kesehatan sesuai
dengan permintaan waktu pelaksanaan yang sudah disepakati oleh kelompok kami dan warga
RT 01 Kelurahan Tegal Gede Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember.

Berdasarkan evaluasi proses selama kegiatan pendidikan kesehatan, kelompok kami


menyampaikan materi “Senam Kaki Diabetes Bagi Penyandang diabetes Mellitus” sesuai
dengan waktu yang direncanakan dengan metode pembelajaran ceramah dan diskusi dengan
bahasa yang sederhana, jelas dan mudah dimengerti, kemudian mendemonstrasikan terkait
dengan senam kaki diabetes yang diikuti oleh seluruh warga yang hadir. Pemateri menyiapkan
lembar balik untuk memudahkan warga memahami materi yang disampaikan. Tidak jarang,
ketika penyampaian materi berlangsung warga menanyakan hal-hal yang belum dimengerti
terkait dengan materi yang disampaikan. Warga terlihat sangat antusias dengan materi yang
disampaikan terbukti dari banyaknya pertanyaan yang diajukan baik saat berlangsungnya
penyampaian materi maupun setelah penyampaian materi. Di akhir, pemateri meminta kembali
warga untuk mengulang kembali penjelasan yang telah disampaikan pemateri.

Berdasarkan evaluasi hasil, didapatkan sekitar 90% warga dapat menjelaskan kembali
terkait dengan poin-poin materi “Senam Kaki Diabetes Bagi Penyandang diabetes Mellitus”
terutama mengenai definisi diabetes mellitus, bagaimana hal tersebut dapat terjadi, tanda dan
gejalanya, bahaya dan komplikasinya, serta bagaimana mencegah diabetes mellitus dengan
senantiasa menjaga kualitas hidup yang baik seperti menjaga pola diet dan melakukan
aktivitas-aktivitas fisik ringan. Peserta juga mampu melakukan senam kaki diabetes dengan
baik dan benar sesuai standar operasional prosedur yang telah diajarkan oleh pemateri.
Kemudian peserta diharapkan dapat mengaplikasikan pemahaman yang telah didapatkan
melalui pendidikan kesehatan ini dalam kehidupan sehari-hari mereka baik individu, keluarga,
maupun masyarakat.

5.2 Faktor Pendukung

Faktor pendukung selama proses pendidikan kesehatan adalah masyarakat yang


kooperatif dan antusias saat diberikan materi pendidikan kesehatan tentang senam diabetes,
selain itu masyarakat juga mengikuti arahan praktik senam diabetes dengan baik, meskipun
mahasiswa harus mengulang materi namun warga tetap antusias dan bersemangat dalam
mengikuti pendidikan kesehatan serta praktik senam diabetes ini.

5.3 Faktor Penghambat

Faktor penghambat yang dapat diidentifikasi selama proses pendidikan kesehatan


antara lain kurangnya pemahaman pemateri terkait komunikasi menggunakan bahasa isyarat
(non verbal) yang memudahkan siswa menangkap informasi yang diberikan. Penghambat lain
adalah lansia memiliki latar belakang masalah penanganan dan praktik senam diabetes yang
masih banyak belum bisa, sehingga penjelasan terkait tema senam kaki diabetes ini perlu
penjelasan dalam praktik senam yang harus diulang-ulang, penuh kesabaran, mengeluarkan
effort yang lebih dari pemateri sehingga peserta memahami dengan baik terkait praktik senam
yang kurang dipahami.

Anda mungkin juga menyukai