78-87
Program Studi Pendidikan Kimia ISSN 2337-9995
Universitas Sebelas Maret http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) perbedaan prestasi belajar pada materi hidrolisis
garam antara siswa yang diberi pembelajaran Learning Cycle 5E menggunakan laboratorium
real dan laboratorium virtual; 2) perbedaan prestasi belajar pada materi hidrolisis garam antara
siswa yang memiliki sikap ilmiah tinggi dan sikap ilmiah rendah dan 3) interaksi antara
penggunaan model pembelajaran Learning Cycle 5E menggunakan laboratorium real dan
virtual dengan sikap ilmiah terhadap prestasi belajar siswa pada materi hidrolisis garam.
Penelitian ini adalah eksperimen kuasi dengan desain faktorial 2x2. Sampel diambil dengan
teknik cluster random sampling. Sampel penelitian yaitu siswa kelas XI MIPA 2 (LC 5E-
Lab.Real) dan siswa kelas XI MIPA 1 (LC 5E-Lab.Virtual). Pengumpulan data dilakukan melalui
observasi, tes, angket, wawancara, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan
adalah Uji Mann-Whitney dan Kruskal-Wallis. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa:
1) tidak ada perbedaan prestasi belajar pada materi hidrolisis garam antara siswa yang diberi
pembelajaran Learning Cycle 5E menggunakan laboratorium real dan laboratorium virtual; 2)
tidak ada perbedaan prestasi belajar pada materi hidrolisis garam antara siswa yang memiliki
sikap ilmiah tinggi dan sikap ilmiah rendah dan 3) tidak ada interaksi antara penggunaan model
pembelajaran Learning Cycle 5E menggunakan laboratorium real dan virtual dengan sikap
ilmiah terhadap prestasi belajar siswa pada materi hidrolisis garam.
Kata kunci : Learning Cycle 5E, laboratorium real dan virtual, sikap ilmiah, prestasi belajar,
hidrolisis garam
masing 128,46 dan 139,32. Hal ini signifikansi penelitian yaitu 0,05
menunjukkan bahwa pada sehingga H0AB diterima. Jadi
kenyataannya sikap ilmiah siswa yang penggunaan model pembelajaran
dikategorikan memiliki sikap ilmiah yang Learning Cycle 5E menggunakan
rendah maupun memiliki sikap ilmiah laboratorium real dan virtual tidak
tinggi relatif mempunyai kesamaan sikap berinteraksi dengan sikap ilmiah
ilmiah pada diri mereka. Skor sikap terhadap prestasi belajar pada pokok
ilmiah siswa terpusat pada kelas interval bahasan hidrolisis garam.
109-131 dan 132-154. Pada kelas Pembelajaran menggunakan model
interval 109-131, jumlah siswa adalah pembelajaran Learning Cycle 5E
21 atau 33,87% dari jumlah keseluruhan berbantuan laboratorium real dan virtual
siswa dalam penelitian. Sementara itu tidak berdampak secara langsung
pada kelas interval 132-154, jumlah terhadap pembentukan sikap siswa.
siswa adalah 40 atau 64,52 Selain itu proses pembentukan nilai dan
% dari jumlah keseluruhan siswa dalam sikap membutuhkan waktu yang lama dan
penelitian. Hanya 1 siswa yang memiliki terjadi pada semua proses pembelajaran
skor sikap ilmiah pada kelas interval yang dialami siswa. Kemudian
155-177. Pemusatan skor siswa pada pembelajaran menggunakan model
kelas-kelas interval yang berdekatan pembelajaran Learning Cycle 5E
dapat diartikan bahwa terdapat berbantuan laboratorium real dan virtual
kesamaan level skor sikap ilmiah berhubungan dengan sikap ilmiah dalam
diantara sampel penelitian. Oleh karena diri siswa. Namun level sikap ilmiah yang
itu prestasi belajar yang ditunjukkan dimiliki siswa yang digolongan tinggi dan
tidak memiliki perbedaan yang rendah relatif sama. Sehingga sikap ilmiah
signifikan. tidak berinteraksi dengan model
pembelajaran Learning Cycle 5E
c. Hipotesis 3 berbantuan laboratorium real dan virtual
H0AB: Tidak ada interaksi antara model terhadap prestasi sikap siswa.
pembelajaran Learning Cycle 5E Penggunaan laboratorium real dan
menggunakan laboratorium real dan virtual memiliki pengaruh yang positif
virtual dengan sikap ilmiah terhadap terhadap pengetahuan siswa.
prestasi belajar siswa pada pokok Laboratorium real memfasilitasi
bahasan hidrolisis garam. terjadinya belajar penemuan secara
H1AB: Ada interaksi antara model langsung oleh siswa. Pengetahuan yang
pembelajaran Learning Cycle 5E diperoleh dengan belajar penemuan
menggunakan laboratorium real dan menunjukkan beberapa keunggulan
virtual dengan sikap ilmiah terhadap yaitu 1) pengetahuan itu akan bertahan
prestasi belajar siswa pada pokok lama atau lama diingat atau lebih
bahasan hidrolisis garam. mudah diingat bila dibandingkan dengan
pengetahuan yang dipelajari dengan
Tabel 9. Rangkuman Uji Hipotesis 3 cara-cara lain, 2) hasil belajar
Aspek Signifikansi Keputusan penemuan mempunyai efek transfer
Uji Acuan
H0
yang lebih baik daripada hasil belajar
Sikap 0.453 0.050
diterima lainnya dan 3) belajar penemuan
Pengetahuan 0.141 0.050 H0 meningkatkan penalaran siswa dan
diterima kemampuan berpikir secara bebas.
Keterampilan 0.430 0.050 H0 Sementara itu laboratorium virtual
diterima meningkatkan pembentukan konsep-
konsep karena siswa dapat melakukan
Hasil pengujian hipotesis ketiga percobaan tanpa terbatasi waktu dan
menunjukkan nilai signifikansi untuk tempat. Sikap ilmiah sebagai salah sifat
prestasi belajar aspek sikap, yang harus dimiliki dalam pembelajaran
pengetahuan dan keterampilan masing- ternyata relatif sama antara siswa yang
masing adalah 0,453; 0,141 dan 0,430. dikategorikan tinggi dan rendah. Oleh
Nilai signifikansi yang diperoleh > nilai karena itu tidak ada interaksi antara