Anda di halaman 1dari 7

Bab 5

Pola Pewarisan Sifat


pada Hukum Mendel
Indikator Pembelajaran:

1. Menyebutkan bunyi Hukum Mendel I dan


Hukum Mendel II
2. Membedakan persilangan monohibrid dan
dihibrid
3. Membedakan backcrossdan testcross
4. Menyebutkan macam-macam persilangan yang
termasuk penyimpangan semu hukum Mendel
berdasarkan kajian literatur.

Gregor Johann Mendel (1822–1884) merupakan seorang biarawan berkebangsaan Austria, yang
berjasa besar dalam memperkenalkan ilmu pengetahuan tentang pewarisan sifat atau disebut
genetika. Hukum genetika yang diperkenalkan Mendel dikenal dengan hukum Mendel I dan hukum
Mendel II. Dari penemuannya ini, Mendel dikukuhkan sebagai Bapak Genetika.

Eksperimen Mendel
 Pada tahun 1866, Gregor Johann Mendel menyampaikan hasil penelitian tentang kacang ercis dalam Proceeding of
National History Society. Hasil penelitian tersebut mendorong para ilmuwan untuk meneliti tentang pewarisan sifat
makhluk hidup.

Alasan Mendel memilih kacang ercis


sebagai objek penelitiannya:
- _______________________________________
- _______________________________________
- _______________________________________
- _______________________________________
- _______________________________________
- _______________________________________
- _______________________________________
___
- _______________________________________
Sikap Mendel yang layak untuk diteladani: ____
- _______________________________________
- _____

Daftar istilah penting


- -
Genetika :
- Galur murni :
- Intermediet :
- Hibridisasi :
- Hibrida / Bastar :
- Monohibrida :
- Dihibrida :
- Filial :
- Genotif :
- Fenotif :
- Homozygot :
- Heterozygot :
- Gen Dominan :
- Gen Resesif :
HUKUM MENDEL I
__________________________________________
__________________________________________
__________________________________________
Persilangan
_ :
__________________________________________
_ Perbandingan fenotip bulat : berkerut = 3 : 1
Perbandingan genotip BB : Bb : bb = 1 : 2 : 1
- __________________________________________
_
- __________________________________________
_
- __________________________________________
_
- __________________________________________
_

Kadang-kadang individu hasil perkawinan tidak didominasi oleh salah satu induknya. Dengan kata
lain, sifat dominan tidak muncul secara penuh. Peristiwa itu menunjukkan adanya sifat intermediet.

Perbandingan fenotip merah : merah muda : putih = 1 : 2 : 1


Perbandingan genotip MM : Mm : mm = 1 : 2 : 1

Deskripsi :
Back cross adalah persilangan antara keturunan F1 heterozigot dengan induk galur murni homozigot dominan.

Deskripsi :

Test cross adalah persilangan antara suatu individu yang tidak diketahui genotipenya dengan induk yang bergenotipe
homozigot resesif.

Deskripsi :

HUKUM MENDEL II
__________________________________________
__________________________________________
__________________________________________
_
__________________________________________
_ Deskripsi :
- __________________________________________
_
- __________________________________________
_
- __________________________________________
_
- __________________________________________
_

Persilangan Trihibrid
Alel Ganda
Contoh 1:

Buatlah persilangan antara:

1. A x B

2. A x O

3. B x O

4. O x O

Contoh 2 :

Cara menghitung gamet :

 Dengan rumus 2n

 Kombinasi F2

1. Cara diagram garpu/Branched system

2. Segitiga Pascal
Penyimpangan semu hukum Mendel
1. ATAVISME/ Interaksi gen (Interaksi beberapa pasangan gen)

Pada persilangan ayam berpial rose (mawar) dengan ayam berpial pea (biji), semua keturunan F1nya berpial
walnut (sumpel). Agar lebih memahaminya, perhatikanlah diagram persilangan berikut.

Kesimpulan

Rasio fenotif F2 : walnut : rose : biji : bilah = 9 : 3 : 3 : 1

2. Komplementer
Komplementer adalah peristiwa dua gen dominan saling memengaruhi atau melengkapi dalam
mengekspresikan suatu sifat.
Soal:
Diketahui C (gen penumbuh bahan mentah pigmen), c (gen tidak mampu menumbuhkan bahan mentah
pigmen), R (gen penumbuh enzim pigmentasi kulit), dan r (gen tidak mampu menumbuhkan enzim pigmentasi
kulit). Jika disilangkan induk berwarna (CCRR) dengan tidak berwarna (ccrr), maka akan dihasilkan keturunan
100% berwarna. Tentukan rasio fenotif F2!
Penyelesaian:
P1 : CCRR (berwarna) >< ccrr (tak berwarna)
Gamet : CR cr
F1 : CcRr (berwarna)  artinya: C dan R mempengaruhi warna
P2 : CcRr (berwarna) >< CcRr (tak berwarna)
Gamet : CR, Cr, cR, cr CR, Cr, cR, cr
F2 :
Kesimpulan

Rasio F2: berwarna : tak berwarna = 9 : 7


3. Kriptomeri
Kriptomeri adalah peristiwa suatu faktor dominan yang baru tampak pengaruhnya apabila bertemu dengan
faktor dominan lain yang bukan alelnya. Faktor dominan ini seolah-olah tersembunyi (kriptos),
Soal:
Diketahui gen A (ada pigmen antosianin), a (tidak ada pigmen antosianin), B (air sel bersifat basa), dan b (air
sel tidak bersifat basa). Penyilangan Linaria maroccana berbunga merah (AAbb) dengan
Linaria maroccana berbunga putih (aaBB), menghasilkan 100% generasi (F1)-nya berbunga ungu. Tentukan
rasio fenotif F2-nya?
Penyelesaian:
P1 : AAbb (merah) >< aaBB (putih)
Gamet : Ab aB
F1 : AaBb (Ungu)  ada pigmen antosianin (A) dalam basa (B)
P2 : AaBb (ungu) >< AaBb (ungu)
Gamet : AB, Ab, aB, ab AB, Ab, aB, ab
F2 :
Kesimpulan

Rasio fenotif F2 = ungu : merah : putih = 9: 4 : 3

4. Epistasis dan Hipostasis


Epistasis-hipostasis adalah peristiwa dengan dua faktor yang bukan pasangan alelnya dapat memengaruhi
bagian yang sama dari suatu organisme. Namun, pengaruh faktor yang satu menutup ekspresi faktor lainnya.
Soal:
Pada penyilangan gandum berkulit biji hitam (HHkk) dengan gandum berkulit biji kuning (hhKK), ternyata
100% pada F1 berkulit biji hitam. Tentukan rasio fenotif F2-nya?
Penyelesaian:
P1 : HHkk (biji hitam) >< hhKK (biji kuning)
Gamet : Hk hK
F1 : HhKk (biji hitam) artinya: H epistasis terhadap K / k
P2 : HhKk (biji hitam) >< HhKk (biji hitam)
Gamet : HK, Hk, hK, hk HK, Hk, hK, hk
F2 :
Kesimpulan

Rasio fenotif F2: hitam : kuning : putih = 12 : 3 : 1


Soal:
Pada tikus, warna bulu yang hitam dikendalikan oleh gen R dan C bersama-sama, sedangkan rr dan C
menyebabkan warna krem. Jika ada gen cc, tikus itu menjadi albino. Perkawinan antara tikus hitam homozigot
(RRCC) dan tikus albino (rrcc), menghasilkan F1 semua hitam. Tentukan fenotif F2!
Penyelesaian:
P1 : RRCC (hitam) >< rrcc (albino)
Gamet : RC rc
F1 : RrCc (hitam)  artinya: R dan C membawa sifat hitam secara bersama
P2 : RrCc (hitam) >< RrCc (hitam)
Gamet: RC, Rc, rC, rc RC, Rc, rC, rc
F2 :
Kesimpulan

Rasio fenotif F2: hitam : krem : albino = 9 : 3 : 4

5. Polimeri
Polimeri adalah peristiwa dengan beberapa sifat beda yang berdiri sendiri memengaruhi bagian yang sama dari
suatu individu.
Soal:
Pada penyilangan antara gandum berbiji merah (M1M1M2M2) dan gandum berbiji putih (m1m1m2m2), dihasilkan
F1 semua gandum berbiji merah. Tentukan rasio fenotif F2-nya!
Penyelesaian:
P1 : M1M1M2M2 (merah) >< m1m1m2m2 (putih)
Gamet : M1 M2 m1m2
F1 : M1m1M2m2 (merah)  artinya: M1 dan M2 memunculkan warna merah
P2 : M1m1M2m2 (merah) >< M1m1M2m2 (merah)
Gamet : M1M2, M1m2, m1M2, m1m2 M1M2, M1m2, m1M2, m1m2
F2
Kesimpulan

Rasio fenotif F2: Merah : putih = 15 : 1

Anda mungkin juga menyukai