Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang yang
umumnya disebabkan oleh tekanan pada fragmen tulang. Fraktur dibagi menjadi 2
yaitu fraktur terbuka, jika patahan tulang itu menembus kulit sehingga berhubungan
dengan udara luar, dan fraktur tertutup, yaitu jika fragmen tulang tidak menembus
kulit. Penyebab terbanyaknya adalah insiden kecelakaan, tetapi faktor lain seperti
proses degeneratif dan osteoporosis juga dapat berpengaruh terhadap terjadinya
fraktur. Badan kesehatan dunia (WHO) mencatat di tahun 2011 terdapat lebih dari
5,6 juta orang meninggal dikarenakan insiden kecelakaan dan sekitar 1.3 juta orang
mengalami kecacatan fisik. Kecelakaan lalu lintas dan kecelakaan kerja merupakan
suatu keadaan yang tidak di inginkan yang terjadi pada semua usia dan secara
mendadak. Salah satu insiden kecelakaan yang memiliki prevalensi cukup tinggi
yaitu insiden fraktur ekstrimitas bawah sekitar 40% dari insiden kecelakaan yang
terjadi.
Dikehidupan sehari hari yang semakin padat dengan aktifitas masing- masing
individu dan untuk mengejar perkembangan zaman, manusia tidak akan lepas dari
fungsi normal musculoskeletal terutama tulang yang menjadi alat gerak utama bagi
manusia, tulang membentuk rangka penunjang dan pelindung bagian tubuh dan
tempat untuk melekatnya otot- otot yang menggerakan kerangka tubuh. Namun dari
karena hal itu sendiri, fungsi tulang dapat terganggu karena mengalami fraktur.
Peran klinisi sangat penting dalam mendiagnosis dan memberikan penanganan
cepat dan tepat pada pasien dengan fraktur. Oleh karena itu, makalah ini disusun
untuk membahas Fraktur lebih dalam lagi.