Abstract
Anxiety about speaking in front of the class is one of the greatest fears experienced by humans. Students often
feel anxious whenever they have to give a presentation to the class. In general, anxiety about speaking in front
of the class is not caused by the inability of the individuals, but it is often caused by physical, psychological and
behavioral problems. Therefore, helping students who experience speaking anxiety when they have to speak in
front of the class can be done through group guidance using fun game techniques. The conducted study is a
research and development program aimed to test the effectiveness of group guidance using fun game techniques
to reduce anxiety about speaking in front of the class of Grade VII students at SMP Negeri 2 Brangsong.
Analysis of the data was performed using the t-test, it can be concluded that there was a significant decrease in
the level of anxiety after the guidance using fun game technique. The decline shows that group guidance using
fun game techniques was effective to reduce anxiety about speaking in front of the class of among students. It is
expected that this model can be used by counselors to reduce students’ speaking anxiety.
H
Alamat korespondensi:
Kampus Unnes Bendan Ngisor, Semarang, 50233
Email: jurnalpps@unnes.ac.id
Sri Purwati dkk. / Jurnal Bimbingan Konseling 1 (2) (2012)
82
Sri Purwati dkk. / Jurnal Bimbingan Konseling 1 (2) (2012)
[j| li
Bagan 1. Tahap-Tahap Pengembangan Model Kegiatan layanan bimbingan kelompok
mengurangi kecemasan berkomunikasi di depan merupakan bagian dari proses pendidikan. Oleh
umum. karena itu pengembangan model bimbingan
Tujuan umum dalam penelitian ini adalah kelompok dengan teknik fun game untuk
menghasilkan model bimbingan kelompok dengan mengurangi kecemasan berbicara di depan kelas
teknik fun game yang efektif untuk mengurangi merupakan bagian dari upaya meningkatkan kualitas
kecemasan berbicara di depan kelas siswa. proses dan hasil pendidikan. Mengingat penelitian
ini bertujuan menghasilkan model bimbingan
Metode kelompok dengan teknik fun game yang merupakan
salah satu produk pendidikan maka jenis penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang digunakan ialah jenis penelitian
pengembangan. Berdasarkan adanya tahapan yang pengembangan. Dalam penelitian ini hanya sampai
akan dilaksanakan maka secara keseluruhan pada langkah ke enam seperti terlihat pada gambar
rancangan yang digunakan dalam penelitian ini 1.
adalah rancangan penelitian dan pengembangan Adapun rancangan model bimbingan
(research and development). Seperti dijelaskan oleh kelompok dengan teknik fun game akan terlihat
Borg & Gall dalam Samsudi (2009) yaitu seperti gambar 2.
“Educational research and development (R & D) is Dalam penelitian ini hanya sampai pada
a process used to develop and validate educational langkah ke enam yaitu tahap pertama studi
products". Maksud penggunaan istilah produk penduluan (kajian pustaka dan kajian empirik),
pendidikan (educational products) dijelaskan lebih tahap kedua perancangan model hipotetik
jauh, tidak hanya mencakup wujud material seperti bimbingan kelompok dengan teknik fun game untuk
buku-buku teks, film-film pembelajaran dsb, tetapi mengurangi kecemasan berbicara di depan kelas
juga berhubungan dengan pengembangan proses siswa, tahap ketiga uji kelayakan model hipotetik
dan prosedur, seperti pengembangan metode bimbingan kelompok dengan teknik fun game, tahap
keempat revisi model hipotetik bimbingan
mengajar atau metode untuk mengorganisasi
kelompok dengan teknik
pembelajaran.
83
Sri Purwati dkk. / Jurnal Bimbingan Konseling 1 (2) (2012)
84
Sri Purwati dkk. / Jurnal Bimbingan Konseling 1 (2) (2012)
hipotetik bimbingan kelompok dengan teknik fun ditetapkan untuk setiap kelasnya; (3) Layanan
game, dan keefektifan proses pelaksanaan model penempatan dan penyaluran : layanan ini diberikan
bimbingan kelompok dengan teknik fun game kepada semua siswa untuk memperoleh penempatan
berdasarkan uji lapangan. Uji-t digunakan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok
menganalisis perbedaan skor perolehan kecemasan belajar dan kegiatan ekstra kurikuler. Layanan ini
berbicara di depan kelas siswa SMP kelompok diberikan kepada seluruh siswa ketika ada jam
eksperimen sebelum dan sesudah diberikan bimbingan dan konseling di setiap kelasnya; (4)
perlakuan model bimbingan kelompok dengan Layanan konseling individual : layanan konseling
teknik fun game. individual ini diberikan kepada siswa yang memiliki
Untuk mengetahui keefektifan permasalahan guna membantu siswa mengentaskan
pengembangan layanan bimbingan kelompok masalah pribadinya. Layanan ini diberikan di luar
dengan teknik fun game, maka selanjutnya jam bimbingan dan konseling; (5) Layanan
pengolahan hasil prates, pascates dan uji-t konsultasi : layanan konsultasi ini untuk semua
dikerjakan dengan bantuan SPSS 16.0. siswa guna membantu siswa memperoleh wawasan,
pemahaman dan cara -cara yang perlu dilaksanakan
Hasil dan Pembahasan dalam menangai kondisi dan masalah siswa.
Layanan ini diberikan di luar jam bimbingan dan
Kondisi obyektif di lapangan ini diperoleh konseling; (6) Layanan mediasi : layanan ini
dari studi pendahuluan untuk mendapatkan data diberikan kepada siswa untuk menyelesaikan
awal tentang pelaksanaan layanan bimbingan dan permasalahan dan memperbaiki hubungan antar
konseling di SMP Negeri 2 Brangsong serta sebagai mereka. Layanan ini diberikan di luar jam
pertimbangan untuk pengembangan layanan bimbingan dan konseling dan menyesuaikan dengan
bimbingan kelompok dengan teknik fun game untuk kegiatan siswa di sekolah.
mengurangi kecemasan berbicara di depan kelas Berdasarkan wawancara dengan guru
siswa kelas VII SMP Negeri 2 Brangsong. Secara pembimbing kelas VII dan kelas IX dinyatakan
lebih rinci hasil studi pendahuluan di lapangan akan bahwa kegiatan layanan bimbingan kelompok di
dijelaskan di bawah ini. SMP Negeri 2 Brangsong baik untuk kelas VII, VIII
Pelaksanaan layanan bimbingan dan maupun kelas IX selama ini belum pernah
konseling di SMP Negeri 2 Brangsong berdasarkan dilaksanakan maupun diprogramkan dan juga belum
studi pendahuluan adalah sebagai berikut : (1) pernah melaksanakan kegiatan sebagai upaya untuk
Konselor di SMP Negeri 2 Brangsong ada 9 orang mengurangi kecemasan berbicara di depan kelas
yang terdiri dari 1 orang lulusan S1 bimbingan dan siswa. Menurut guru pembimbing SMP Negeri 2
konseling, 1 orang lulusan S1 Psikologi dan 7 orang Brangsong, hal ini dikarenakan belum tersedianya
dari guru bidang studi yang merangkap menjadi fasilitas ruangan khusus untuk kegiatan layanan
guru pembimbing; (2) Fasilitas ruangan Bimbingan bimbingan kelompok dan keterbatasan jam yang
dan Konseling SMP Negeri 2 Brangsong kurang tersedia yang habis hanya untuk menyampaikan
memadai. Karena belum tersedianya ruangan khusus informasi penting dari sekolah dan melakukan
untuk layanan bimbingan kelompok maupun absensi siswa serta belum ditemukannya model
konseling kelompok; (3) Waktu pelaksanaan bimbingan kelompok yang efektif untuk membantu
layanan bimbingan dan konseling di SMP Negeri 2 mengentaskan permasalahan siswa.
Brangsong adalah 1 jam pelajaran yaitu 45 menit Dari keterangan di atas dapat disimpulkan
dalam satu minggu untuk setiap kelasnya. bahwa layanan bimbingan kelompok untuk kelas
Keterlaksanaan layanan bimbingan dan VII belum pernah dilaksanakan dan belum ada
konseling di SMP Negeri 2 Brangsong selama ini upaya untuk membantu siswa mengurangi
adalah sebagai berikut : (1) Layanan orientasi : kecemasan berbicara di depan kelas mereka
layanan orientasi diberikan kepada siswa baru agar sehingga siswa mengalami tingkat kecemasan
memahami lingkungan baru terutama lingkungan berbicara yang tinggi.
sekolah untuk menyesuaikan diri, mempermudah Berdasarkan hasil kajian empirik pada studi
dan memperlancar peran siswa di lingkungan yang pendahuluan di atas maka dapat diketahui bahwa :
baru. Layanan ini diberikan ketika MOS untuk (1) SMP Negeri 2 Brangsong belum
seluruh siswa baru; (2) Layanan informasi : layanan memprogramkan kegiatan layanan bimbingan
informasi diberikan kepada semua siswa guna kelompok, sehingga upaya untuk membantu
memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar,
karir dan pendidikan lanjutan. Layanan ini diberikan
secara klasikal ketika ada jam bimbingan dan
konseling sesuai dengan jadwal yang telah
85
Sri Purwati dkk. / Jurnal Bimbingan Konseling 1 (2) (2012)
mengentaskan permasalahan siswa belum secara mengurangi kecemasan berbicara di depan kelas
optimal; (2) dengan kurang optimalnya upaya untuk siswa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel
membantu mengentaskan permasalahan siswa maka dan grafik 1.
siswa akan mengalami hambatan dalam Dari data di atas dapat diketahui bahwa ada
mengaktualisasikan diri khususnya belum adanya penurunan skor rata-rata dari skor yang sangat tinggi
upaya untuk membantu siswa dalam mengurangi bergerak ke skor rendah. Hal ini dikarenakan
kecemasan berbicara di depan kelas mereka beberapa hal sebagai berikut : (1) fun game
sehingga siswa masih mengalami tingkat kecemasan merupakan permainan yang menyenangkan bisa
berbicara yang tinggi. membuat siswa tertawa, menghilangkan ketegangan,
Dengan melihat terdapatnya lahan dan kekhawatiran, menghilangkan rasa takut berbicara
ruangan kosong di belakang ruang bimbingan dan di depan umum, dan menghilangkan rasa gugup; (2)
konseling yang bisa dimanfaatkan untuk bimbingan kegiatan bimbingan kelompok ini merupakan yang
kelompok, maka layanan bimbingan kelompok pertama kalinya bagi siswa sehingga siswa masih
dengan teknik fun game dapat dikembangkan di semangat dan antusias untuk mengikuti kegiatan
SMP Negeri 2 Brangsong dengan memanfaatkan bimbingan kelompok tersebut dan mengikuti
waktu di luar jam sekolah. rangkaian permainan dengan semangat.
Adapun hasil pengembangan dalam Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
penelitian ini adalah pengembangan layanan terdapat penurunan yang signifikan antara sebelum
bimbingan kelompok dengan teknikfun game yang diberi layanan bimbingan kelompok dengan teknik
dikembangkan berdasarkan hasil analisis antara fun game dan sesudah diberi layanan bimbingan
temuan empiris/kondisi obyektif lapangan (yaitu kelompok dengan teknik fun game. Penurunan
tidak tersedianya ruang khusus untuk kegiatan tersebut menunjukkan bahwa layanan bimbingan
layanan bimbingan kelompok dan jam yang kelompok dengan teknik fun game efektif untuk
terbatas) dengan kaidah konseptual (yaitu kajian mengurangi kecemasan berbicara di depan kelas
teori dan hasil penelitian). siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penelitian ini memperkuat hasil penelitian
terdapat penurunan yang signifikan antara sebelum sebelumnya yang dilakukan oleh Singh (2010)
diberi layanan bimbingan kelompok dengan teknik dalam International Journal Esl Students
fun game dan sesudah diberi layanan bimbingan Communication Apprehension And Their Choice
kelompok dengan teknik fun game. Penurunan
tersebut menunjukkan bahwa layanan bimbingan
kelompok dengan teknik fun game efektif untuk
86
Sri Purwati dkk. / Jurnal Bimbingan Konseling 1 (2) (2012)
87