.
Menurut Auvenshine dan
Noffsinger (1984) Konselor yang
efektif adalah konselor yang
secara emosi dewasa, stabil, dan
obyektif .
Faktor pendukung kinerja konselor:
◦ Kepribadian dan latar belakang konselor
kehidupannya
Pelanggaran kepercayaan
Melampaui tingkat kompetensi profesional
seseorang
Kelalaian dalam praktik
Mengklaim keahlian yang tidak dimiliki
Memaksakan nilai-nilai konselor kepada
klien
Membuat klien bergantung
Melakukan aktivitas seksual dengan klien
Persetujuan finansial yang kurang jelas,
misal. ada biaya tambahan
Terjadinyakonflik kepentingan seperti
hubungan ganda yaitu peran konselor
bercampur dengan hubungan lainnya
baik hubungan pribadi maupun
hubungan profesional (Moleski & Kiselica.,
2005)
Penggunaan komputer dan teknologi dalam
konseling berpotensi menimbulkan
permasalahan etik.
Misalnya :
Timbulnya penyalahgunaan data oleh klien atau
konselor, Keabsahan data (Sampson et.al. 1997)
Cyber counseling atau web counseling penuh
dengan dilema etik.
Sekarang menggunakan internet, E-mail,
telepon,dll. Tetapi praktek ini dihadang oleh
resiko etik dan legal (Pollock, 2006; Show &
show, 2006), misalnya:
Kerahasiaan
Bagaimana menangani situasi darurat
Kurang informasi non-verbal
Efektivitas pelayanan konseling online
Kegagalan teknologi
Kesulitan dalam menciptakan rapor
Perubahan peran pria dan wanita
Inovasi mendia dan teknologi
Kemiskinan, tuna wisma,
Trauma
Kesepian
Penuaan