KONSELING KOMUNITAS
Makalah
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah
Konseling Komunitas
Oleh:
Rizki Retno Wulandari 1301414069
Maswadi Rauf1301414074
Fata Shokhibudin Pralaska1301414084
Nurul Azizah Zain 1301414118
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Konseling tidak dengan begitu saja menjadi profesi yang lengkap.
Konseling telah mengalami perkembangan Selma bertahun-tahun dari disiplin
yang sangat beragam, termasuk ( tetapi tidak terbatas pada ( antropologi,
pendiidkan, etika, sejarah, hukum, ilmu pengobatan medis, filsafat, psikologi
dan sosiologi ( smith, 2001, p. 570). Banyak orang mengaitkan konseling
dengan sekolah seolah atau menyamakan akata bimbingan dengan konseling,
karena mereka tidak menegtahui evolusi konseling. Konsekuensinya, fikiran
mereka dilingkupi ide-ide aneh yang bertentangan dengan realitas dan salah
memahami profesi ini. Bahkan dikalangan para konselor sendiri terjadi
kebingungan, khususnya bagi mereka yang tidak mampu mengikuti
profesional. C.H. Patterson, Seorang pionir konseling, suatu ketika mengamati
bahwa beberapa tulisan dalam jurnal konseling tampaknya tidak mengetahui
sejarah profesi konseling . (dan dengan demikian) menulis artikel konseling
seperti tulisan terbitan tahun 1950 an dan 1960 an (good yoar & Watkins,
1983, P. 594).
Oleh karena itu, sangatlah penting mempelajari sejarah konselin g, sebab
konselor yang mengetahui perkembangan profesi ini akan memiliki identitas
profesional yang lebih kuat, dan memberikan kontribusi yang nyata terhadap
bidang ini. Bab ini membahas orang, kejadian, dan situasi yang menonjol dan
telah ikut membentuk konseling modern serta kearahnya saat ini.dengan
memahami masalalu, anda akan lebih menghargai masa kini dan tren masa
mendatang dari profesi ini.
2.
Rumusan Masalah
a)
b)
c)
3.
Tujuan Penulisan
a)
b)
c)
konseling
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP
Abad 21 Konseling Komunitas pindah dari diagnostik dari era sebelumnya
dengan strategi yang memungkinkan berdasarkan banyak persepsi. Efek
perpindahan dari yang lain pindah menjadi sikap dan persepsi
dan typical
konselor dalam profesi . Tapi ini mengubah sikap dalam penerapan praktik pada
profesi konselor. Asumsi mendasar dari Konseling Komunitas meliputi:
1. Perkembangan manusia dan perilaku menempatikonteks lingkungan dan
mempunyai potensi untuk membatasi
2. Walau menghadapi stress, manusia yang menyembuhkan akan dengan
peduli dapat mendosmentrasi kan kekuatan dan sumber hasil bahwa sikap
pesimis tidak dapat dilihat
3. Perhatian ke lingkungan multikultural dari perkembangan manusia adalah
komponen utama dari konseling komunitas
4. Perkembangan Individu dan perkembangan Komunitas itu saling
berhubungan
1. KONTEKS LINGKUNGAN
Conyne dan Cook (2004) melihat dari sudut pandang kritis dalam person
oriented fokus dari masa lalu bahwa Perilaku Klien (pikiran dan perasaan)
nampak mendapatkan berbagai jenis permasalahan solusinya adalah untuk
membantu klien dan merubah pikiran dari klien, permasalhannya dapat
mengubah aspek kebermanfaatan, tujuan konseling adalah untuk mengganti
hal yang dapat dilakukan. Pelayanan Konselor adalah ahli mengulangi, dalam
hal
ketrampilan
dan
mengidentifikasi
alamiah
dari
salah
satu
meningkat.
Sementara
manusia
berkembang,
mereka
pribadi
yang
tidak
bisa
di
deskripsikan,dari
depresi,apatis,dan
kemarahan.
Tanpa
menggunakan
persetujuan
dari
menerapkan
mengumpulkan
banya
defenisi
umuman
kumpulan
manusia
tentang
dari
komunitas
yang
keluarga,sekolah,dan
kehidupan
kelamin,umur,ketidak
sosial
yang
berfungsian
berdasarkan
ras,etnik,jenis
mental,pendidikan,orientasi
bahwa
semua
manusia
dapat
menggunakan
proses
Konseling merupakan profesi yang berkembang pada awal tahun 1900an,meskipun demikian selama dekade ini muncul tiga tokoh penting dalam
perkembangan konseling,yaitu : Frank Parsons,jesse B. Davis,dan Clifford
Beers.
Frank parsons sering disebut pendiri pembimbingan (Father of the
Guidance
Movement
in
America
Education).
dan
,memfokuskan
menerbitkan buku Choosing a Vocation satu tahun setelah dia wafat. Buku
tersebut sangat berpengaruh khususnya di Boston. Teladan Boston segera
menyebar ke kota kota besar lainnya,karena personil sekolah memahami
perlu nya perencanaan kejuruan sampai tahun 1910.
Jesse B. Davis adalah orang pertama yang menetapkan program
bimbingan sistematis di sekolah umum (Aubrey,1977;Brewer,1942). Sebagai
pengawas sistem sekolah di Grand Rapids,Michigan, pada tahun 1907. Dia
menyarankan agar guru kelas memberikan pelajaran tentang bimbingan
kepada murid demi tercapainya sasaran berupa pengembangan karakter dan
pencegahan masalah.
Clifford Beers adalah mantan gangguan mental memperjuangkan
perlakuan yang lebih baik bagi penderita sakit mental. Dia mengungkapkan
dalam bukunya A maind that found it self (1908) yang sangat popular dan
laris. Beers memeperjuangkan fasilitas kesehatan mental yang lebih baik,dan
mereformasi perlakuan terhadap penderita sakit mental melalui pengumpulan
dana dan menjalin persahabatan dengan orang orang berpengaruh, seperti
ford dan rochofellers.
b.
Tahun 1910-an
Tahun 1920-aa
Tahun 1930-an
mengeluarkan tulisan tulisan tentang teori nya sampai tahun 1970 ( William
Son & Biggs,1979 ).
John Brewer mempublikasikan buku berjudul Education As Guidance
pada tahun 1932. Menurut Brewer, menyiapkan para siswa hidup diluar
lingkungan sekolah harus menjadi focus dari semua pendidikan. Jadi
konseling sekolah,yang pada periode 1930 masih dikenal sebagai
pembimbingan, semakin menjadi fenomena nasional. Pemerintah mendirikan
pelayanan kepegawaian AS pada tahun 1930-an dan menerbitkan buku edisi
pertama Dictionary Of Occupational Titles ( DOT ) pada tahun 1939.
e.
Tahun 1940-an
Tahun 1950-an
Ada satu dekade dalam sejarah yang bisa di katakana paling berpengaruh
terhadap konselor yaitu dekade tahun 1950-an ( Aubrey,1977,p 291). Dekade
ini menampilkan lima peristiwa yang secara dramatis mengubah sejarah
konseling :
1)
(APGA)
Sebuah perserikatan yang tak mengikat dari organisasi2 yang berminat
terhadap pendidikan dan bimbingan kejuruan serta kegiatan kepegawaian
(Harold, 1985, p.4).
2)
Berdiri pada tahun 1955 dan organisasi ini tidak lama bergabung ke
APGA sebagai divinisi 5,dengan bergabung ke APGA,ASCA memperkuat
asosiasinya dari segi jumlah,pragmatism dan filosofinya.
3)
(NDEA)
Peristiwa besar ketiga adalah keluarnya national defense education pada
tahun 1958. Undang-undang ini di berlakukan menyusul peluncuran satelit
ruang angkasa Uni Soviet yang pertama, sputnik yang bertujuan untuk
mengidentifikasi secara ilmiah dan akademik para mahasiswa yang berbakat
dan meningkatkan perkembangannya. Undang-undang ini menyediakan dana
melalui Title V-A untuk meningkatkan program konseling sekolah serta
menawarkan dana honor melalui Title V-B untuk melatih para konselor.
5)
b)
Willamson
c)
d)
Tahun 1960-an
Fokus awal dari periode 1960-an adalah pada konseling sebagai profesi
perkembangan. Gilbert Wrenn menetapkan arah dekade ini dengan bukunya
yang berpengaruh luas,The Counselor in a Changing World (1962a).
penekanannya
pada
bekerja
dengan
sesame
untuk
memenuhi
tahun ERIC/CAPS menjadi salah satu sumber daya yang paling besar dan
banyak di gunakan dalam kegiatan dan tren konseling di Amerika serikat dan
seluruh dunia.
h.
Tahun 1970-an
profesional
yang
semakin
kuat.
APGA
juga
mulai
Tahun 1980-an
Tahun 1990-an
Satu perubahan yang penting adalah keputusan AACD tahun 1992 untuk
memodifikasi namanya menjadi American Counseling Association (ACA)
nama baru tersebut lebih mencerminkan keanggotaan dan misi organisasi.
Bermula pada tahun 1992 adalah penulisan kompetensi dan standar konseling
multicultural oleh Sue, Arredondo, dan McDavis (1992). Selama dekade ini,
terjadi diskusi seru mengenai apa itu keragaman dan konseling dalam
masyarakat pluralistik (Weinrach & Thomas, 1998). Adanya penekanan yang
baru pada peraturan yang terkait dengan organisasi-organisasi ini, telah
mendesak para konselor menjadi semakin tahu dan aktif sebagai kalangan
legislatif (Barstow, 1998).
Fokus terhadap isu-isu konseling yang terkait dengan manusia secara
keseluruhan. Konselor semakin menyadari faktor-faktor sosial yang
berpengaruh penting terhadap perkembangan dan perawatan gangguan mental
serta kesehatan, termasuk pentingnya interaksi organisme-konteks (yakni
kontekstualisme) (Thomas,1996). Faktor-faktor ini mencakup spiritualitas,
lingkungan keluarga, pertimbangan sosioekonomi, dampak kelompok dan
kerja kelompok , serta pencegahan (Bemak, 1998). Perkembangan lain pada
tahun 1990-an adalah:
20.000 anggota.
BAB III
KESIMPULAN
Konseling merupakan profesi tersendiri. Profesi ini berkaitan dengan
masalah kesejahteraan, pengembangan, dan situasional selain membantu
orang-orang yang tidak berfungsi semestinya. Profesi ini berbasis pada
prinsip dan definisi yang telah berevolusi selama bertahun-tahun. Dalam
profesi ini terdapat sejumlah spesialisasi.
Dari penelitian terhadap sejarah konseling tampak bahwa profesi ini
berbasis antar disiplin. Profesi ini dimulai dengan minat dan aktifitas frank
parson, Jesse B. Dafis, serta Clifford Beers yang hamper bersamaan dalam
menyediakan, mereformasi, dan memperbaiki pelayanan dibidang bimbingan
kerja, pengembangan karakter siswa sekolah, dan perawatan kesehatan
mental. Di awal sejarahnya, konseling saling terkait dengan psikometri,
psikologi, antropologi, etika, hukum, filsafat, dan sosiologi. Selain
perkembangan teori dan cara praktis bekerja dengan klien, kejadia penting
dalam perkembangan konseling meliputi keterlibatan pemerintah dalam
konseling selama dan sesudah perang dunia I, depresi besar, perang duinia II,
dan pelincuran sputnik.
Ide-ide dari para innovator seperti frank parson, E. G. Williamson, Carl
Rogers, Gilbert Wrenn, Donald Super, Leona Tyler dan Thomas J. Sweeney
telah membentuk perkembangan profesi ini dan memperluas cakupannya.
Kemunculan dan pertumbuhan Amecan Counseling Assosiation (yang berasal
dari pendirian National Vocation Guidance Association pada tahun 1913) dan
divisi 17 (Society of counseling psychology) dari American Psychologycal
Association menjadi faktor utama dalam pertumbuhan profesi konseling.
Tantangan yang dihadapi oleh profesi ini di abad ke-21 meliputi
kekerasan, trauma, dan krisis, berinteraksi positif dengan organisasi
perawatan yang terorganisir, meningkatkan kesejahteraan, menggunakan
teknologi secara bijak dan efektif, memberikan kepemimpinan, dan berkerja
untuk membentuk identitas yang lebih kuat bagi profesi ini. Dibawah ini
terdapat daftar ikhtisar mengenai tonggak-tonggak sejarah konseling dan
sorotan terhadap masalah-masalah aktual dan masa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA