PENDAHULUAN
jaawab untuk penglihatan sentral yang tajam diperlukan untuk melakukan tugas
2006)
tumbuh dan berkembang secara tidak normal dann menyebabkan jaringan parut
pada retina. Epiretinal membran juga dikenal dengan cellophane maculopathy dan
1865. Usia merupakan fakor resiko terbesar untuk terjadinya epiretinal membran.
Amerika Serikat sekitar 4% pada usia dibawah 60 tahun dan sekitar 14% pada
kabur, pandangan yang terlihat bergelombang terutama pada garis yang lurus, dan
terdapat dark spot pada penglihatan, dan penglihatan ganda. (CUHK, 2006)
membran. Komplikasi dari vitrectomy sangat sedikit, 1 dari 100 pasien setelah
operasi terjadi ablasio retina dan 1 dari 2000 pasien terjadi infeksi setelah operasi.
(ASRS, 2016)
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi
1. Lapis fotoreseptor, merupakan lapis terluar retina terdiri atas sel batang
3. Lapis nuklear luar, merupakan susunan lapis nukleus sel kerucut dan
kapiler koroid.
5. Lapis nukleus dalam, merupakan tubuh sel bipolar, sel horizontal dan sel
6. Lapis pleksiform dalam, merupakan lapis aselular dan tempat sinaps sel
7. Lapis sel ganglion yang merupakan lapis badan sel daripada neuron kedua.
8. Lapis serabut saraf, merupakan lapisan akson sel ganglion menuju ke arah
saraf optik. Didalam lapisan ini terletak sebagian besar pembuluh darah
retina.
badan kaca.
Makula merupakan suatu area pada kutub posterior retina dengan diameter
sekitar 5-6 mm. Secara histologi merupakan area dengan lebih dari sau lapis sel
ganglion. Istilah makula berasal dari kata “macula lutea” yang berarti bintik
(xantophyl). Secara topografi macula terdiri dari umbo, foveola, fovea, parafovea,
dan perifovea. Umbo adalah pusat dari foveola. Secara histologis terdiri dari suatu
lamina basal yang tipis, sel-sel Muller dan sel kerucut. Foveola merupakan area
pusat cekungan didalam fovea, dengan lokasi ± 4 mm kearah temporal dan ± 0,8
mm ke inferior dari pusat papil optic, dengan diameter sekitar 0,35 mm dan
ketebalan sekitar 0,10 mm pada pusatnya. Berisi sel-sel kerucut, sel-sel Muller
dan sel-sel glial. Fovea adalah pusat dari macula berupa cekungan dengan
diameter ± 1,5 mm. Pada daerah ini sel kerucut akan terdorong kea rah tepi,
lapisan pleksiforma luar ( lapisan Henle ) menjadi horizontal, sedangkat serat sel
terdapat fovea avascular zone (FAZ) atau capillary free zone. Parafovea setebal
0,5 mm, mengelilingi fovea. Parafovea terdiri dari sepuluh lapisan retina.
Perifovea mengelilingi parafovea setebal 1,5 mm, area ini merupakan bagian yang
arteri silio retina yang berjalan dari papil nervus optikus ke makula. (Effendi,
2008)
2.2 Definisi
parut atau kerutan pada permukaan retina. Epiretinal membran terbentuk ketika
ditemukan sel pada retina yang tumbuh dan berkembang secara tidak normal dann
2.3 Etiologi
merupakan cairan sepeti jelly yang mengisi rongga mata berpisah dari retina dan
sering terjadi pada usia diatas 50 tahun. (Moorfields Eye Hospital, 2016)
okuler, operasi pada mata seperti operasi pada ablasio retina, katarak, dan
cryotherapy, trauma pada mata, dan diabetes meningkatkan resiko untuk terjadi
Gejala Klinis
Gejala timbul pada epiretinal membrane jika area macula atau peri-
garis yang lurus terlihat bergelombang. Adapun gejala lain yang timbul seperti
Diagnosis
Pemeriksaan Penunjang
(OCT).
Diagnosa Banding
Macular hole
Macular edema
Penatalaksanaan
tidak ada obat dan suplemen nutrisi yang dapat mengobati epiretinal membran.
rongga mata dan membran atau jaringan parut dari makula. Resiko dari
svitrectomi sangat kecil dimana 1 dari 100 pasien setelah operasi terjadi ablasio
retina dan 1 dari 2000 pasien terjadi infeksi setelah operasi. (ASRS, 2016)
Prognosis
perbaikan terjadi pada 6 minggu pertama setelah operasi sampai 6 bulan setelah