PENDAHULUAN
1
Kelalaian (Negligence) adalah salah satu bentuk pelanggaran
praktek keperawatan, dimana perawat melakukan kegiatan prakteknya
yang seharusnya mereka lakukan pada tingkatannya, lalai atau tidak
mereka lakukan.Kelalaian ini berbeda dengan malpraktek, malpraktek
merupakan pelanggaran dari perawat yang melakukan kegiatan yang tidak
seharusnya mereka lakukan pada tingkatanya tetapi mereka lakukan.
1.2.RUMUSAN MASALAH
1.) Contoh Kasus
2.) Pembahasan Kasus
2
BAB II
PEMBAHASAN
"Akibat kelalaian tersebut, lima orang dipecat dari Zhejiang Provincial Hospital of
Chinese Medicine di Hangzhou," tegas pemerintah setempat.
3
dalam bahasa China itu, mereka tak memberikan informasi tentang berapa banyak
pasien lain yang mungkin terpapar, sedang dalam perawatan apa dan bagaimana
infeksi itu terjadi.
"Mereka yang terinfeksi virus itu akan menerima perawatan dan kompensasi,"
demikian disampaikan melalui pernyataan singkat itu.
Dua dekade lalu, standar keamanan yang rendah dan regulasi yang kurang
menjadi penyebab utama penyebaran HIV/AIDS di China.Kasus penularan
terbaru ini memicu shock dan kritik dari pengguna media sosial.
"Sebuah rumah sakit tingkat provinsi tidak mengikuti aturan, lalu siapa yang bisa
kita percaya sebagai warga negara pada umumnya?!", tulis netizen di situs
mikroblogging China, Weibo.
"Kasus ini terpublikasikan, bagaimana yang kita tidak ketahui?Pasti ada banyak
lagi!" komentar lainnya.
Kasus HIV / AIDS meningkat tajam di China setelah skandal besar di Provinsi
Henan pada 1990-an. Saat itu para petani menjual darah mereka yang sudah
tertular HIV. Darah yang terkontaminasi itu kemudian diterima donor.Begitu
penyebarannya.Selama bertahun-tahun para pejabat mencoba untuk menutupi
kasus tersebut, dan masih belum jelas berapa banyak yang terinfeksi hingga kini.
Pemerintah China mengatakan pada 2001 antara 30.000 hingga 50.000 orang
tertular HIV melalui skandal penjualan darah itu.Kendati demikian, para pejabat
lainnya memperkirakan jumlah mereka yang terinfeksi jauh lebih tinggi.
4
Pada 2006, sekitar 19 orang menggugat sebuah rumah sakit di Heilongjiang akibat
tertular HIV pasca-transfusi darah.Dalam laporan terbaru, China menyatakan
501.000 kasus HIV/AIDS tercatat pada akhir 2014.
5
1.) PENGERTIAN ASPEK LEGAL
Legal adalah sesuatu yang dianggap sah oleh hukum dan Undang-undang.
Legal praktik keperawatan berarti praktik keperawatan yang sudah disah kan
oleh hukum, artinya sudah memiliki izin prakti perawat.
Perawat perlu tau tentang hukum yang mengatur prakteknya untuk
memberikan kepastian bahwa keputusan dan tindakan perawat yang dilakukan
konsisten dengan prinsip-prinsip hukum serta melindungi perawat dari
liabilitas.
2.) DASAR HUKUM KEPERAWATAN
a. Registrasi dan Praktik Keperawatan Sesuai KEPMENKES NO. 1239
TAHUN 2001
Sesuai dengan Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan :
Pasal 32 (ayat 4) : “Pelaksanaan pengobatan dan atau perawatan berdasarkan
ilmu kedokteran dan atau ilmu keperawatan, hanya dapat dilaksanakan oleh
tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu.
Pasal 153 (ayat 1 dan 2) : (ayat 1) : “ Tenaga kesehatan berhak memperoleh
perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya”.
Sedangkan (ayat 2) : “tenaga kesehatan dalam melakukan tugasnya
berkewajiban untuk mematuhi standar profesi dan menghormati hak pasien.
6
Dalam Kepmenkes No. 1239 Tahun 2001 pasal 38, dijelaskan bahwa perawat
yang sengaja :
1. Melakukan praktik keperawatan tanpa izin
2. Melakukan praktik keperawatan tanpa mendapat pengakuan / adaptasi
3. Melakukan praktik keperawatan tidak sesuai dengan ketentuan pasal 16
4. Tidak melaksanakan kewajiban sesuai pasal 17
Kelalaian (Negligence)
Kelalaian tidak sama dengan malpraktek, tetapi kelalaian termasuk dalam arti
malpraktik, artinya bahwa dalam malpraktek tidak selalu ada unsur kelalaian.
Kelalaian adalah segala tindakan yang dilakukan dan dapat melanggar standar
sehingga mengakibatkan cidera/kerugian orang lain (Sampurno, 2005).
Negligence, dapat berupa Omission (kelalaian untuk melakukan sesuatu yang
seharusnya dilakukan) atau Commission (melakukan sesuatu secara tidak hati-
hati).(Tonia, 1994).Dapat disimpulkan bahwa kelalaian adalah melakukan sesuatu
yang harusnya dilakukan pada tingkatan keilmuannya tetapi tidak dilakukan atau
melakukan tindakan dibawah standar yang telah ditentukan. Kelalaian praktek
keperawatan adalah seorang perawat tidak mempergunakan tingkat keterampilan
7
dan ilmu pengetahuan keperawatan yang lazim dipergunakan dalam merawat
pasien atau orang yang terluka menurut ukuran dilingkungan yang sama.
Pelayanan kesehatan saat ini menunjukkan kemajuan yang cepat, baik dari segi
pengetahuan maupun teknologi, termasuk bagaimana penatalaksanaan medis dan
tindakan keperawatan yang bervariasi.Sejalan dengan kemajuan tersebut kejadian
malpraktik dan juga adanya kelalaian juga terus meningkat sebagai akibat
8
kompleksitas dari bentuk pelayanan kesehatan khususnya keperawatan yang
diberikan dengan standar keperawatan (Craven & Hirnle, 2000).
Beberapa situasi yang berpotensial menimbulkan tindakan kelalaian dalam
keperawatan diantaranya yaitu : a. Kesalahan pemberian obat, b. Mengabaikan
keluhan pasien, c. Kesalahan mengidentifikasi masalah klien, d. Kelalaian di
ruang operasi, e. Timbulnya kasus decubitus selama dalam perawatan, f. Kelalaian
terhadap keamanan dan keselamatan pasien: contoh yang sering ditemukan
adalah kejadian pasien jatuh yang sesungguhnya dapat dicegah jika perawat
memperhatikan keamanan tempat tidur pasien. Beberapa rumah sakit memiliki
aturan tertentu mengenai penggunaan alat-alat untuk mencegah hal ini.
Bila dilihat dari definisi diatas maka malpraktek dapat terjadi karena
tindakan yang disengaja (intentional) seperti pada misconduct tertentu, tindakan
kelalaian (negligence), ataupun suatu kekurang-mahiran/ketidakkompetenan yang
tidak beralasan (Sampurno, 2005). Malpraktek dapat dilakukan oleh profesi apa
saja, tidak hanya dokter, perawat. Profesional perbankan dan akutansi adalah
beberapa profesi yang dapat melakukan malpraktek.
Sedangkan definisi malpraktek profesi kesehatan adalah kelalaian dari seorang
dokter atau perawat untuk mempergunakan tingkat kepandaian dan ilmu
pengetahuan dalam mengobati dan merawat pasien, yang lazim dipergunakan
terhadap pasien atau orang yang terluka menurut ukuran dilingkungan yang sama.
Malpraktek juga dapat diartikan sebagai tidak terpenuhinya perwujudan hak-hak
masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang baik, yang biasa terjadi dan
dilakukan oleh oknum yang tidak mau mematuhi aturan yang ada karena tidak
memberlakukan prinsip-prinsip transparansi atau keterbukaan,dalam arti harus
menceritakan secara jelas tentang pelayanan yang diberikan kepada konsumen,
baik pelayanan kesehatan maupun pelayanan jasa lainnya yang diberikan.
Malpraktik lebih luas daripada negligence karena selain mencakup arti kelalaian,
istilah malpraktik pun mencakup tindakan-tindakan yang dilakukan dengan
sengaja (criminal malpractice) dan melanggar undang-undang.Di dalam arti
9
kesengajaan tersirat adanya motif (guilty mind) sehingga tuntutannya dapat
bersifat perdata atau pidana.
10
terk dengan cedera yang dialami pasien. Misalnya, cedera yang terjadi secara
langsung berhubungan.dengan pelanggaran kewajiban perawat terhadap pasien).
Sebagai penggugat, seseorang harus mampu menunjukkan bukti pada setiap
elemen dari keempat elemen di atas.Jika semua elemen itu dapat dibuktikan, hal
ini menunjukkan bahwa telah terjadi malpraktik dan perawat berada pada tuntutan
malpraktik.
11
2.2. PEMBAHASAN KASUS
Disebutkan diatas bahwa penularan yang dilakukan dengan sengaja oleh staf dari
RS, adanya penggunaan kembali peralatan medis yang seharusnya
dibuang.Peralatan Rumah Sakit yang dapat menembus kulit atau memotong kulit
seperti jarum suntik atau pisau bedah yang telah digunakan dapat digolongkan
sebagai limbah infeksius.Limbah infeksius adalah limbah yang berkaitan dengan
pasien yang mendapat perawatan yang intensif atau khusus sehingga
memungkinkan terjadinya penyebaran penyakit.Karena limbah tersebut
terkontaminasi oleh darah, cairan tubuh, mikrobiologi, bahan beracun atau
radioaktif.Sampah medis seharusnya dibuang untuk mencegah penularan berbagai
macam penyakit, mencegah kontaminasi dengan agen penyakit, mencegah infeksi,
dan merupakan limbah yang tidak dapat digunakan kembali.Dan pada kasus diatas
terlihat jelas kesengajaan atau malpraktik yang dilakukan oleh staf RS
tersebut.Terdapat pelanggaran berat diantaranya, dengan sengaja menggunakan
kembali peralatan medis yang seharusnya dibuang.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
13