Anda di halaman 1dari 22

KELAS XII

[MODUL MEMBUAT PROGRAM BASIS DATA]


BAB 1
Menjelaskan konsep pembuatan DBMS berbasis Client-Server

A. Pengertian Basis Data :


Sistem basis data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara
data yang sudah diolah atau informasi, dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan.
Pada intinya basis data adalah media untuk menyimpan data agar dapat diakses dengan
mudah dan cepat.

B. Pengertian DBMS :
DBMS (Database Management System) atau dalam bahasa Indonesia sering disebut
sebagai Sistem Manajemen Basis Data adalah suatu sistem aplikasi yang digunakan untuk
menyimpan, mengelola, dan menampilkan data.

Suatu sistem aplikasi disebut DBMS jika memenuhi persyaratan minimal sebagai berikut :
 Menyediakan fasilitas untuk mengelola akses data
 Mampu menangani integritas data
 Mampu menangani akses data yang dilakukan
 Mampu menangani backup data

Karena pentingnya data bagi suatu organisasi/perusahaan, maka hampir sebagian besar
perusahaan memanfaatkan DBMS dalam mengelola data yang mereka miliki. Pengelolaan
DBMS sendiri biasanya ditangani oleh tenaga ahli yang spesialis menangani DBMS yang
disebut sebagai DBA (Database Administrator).

Berikut ini adalah 4 macam DBMS versi komersial yang paling banyak digunakan di dunia
saat ini, yaitu :
 Oracle
 Microsoft SQL Server
 IBM DB2
 Microsoft Access

Sedangkan DBMS versi open source yang cukup berkembang dan paling banyak
digunakan saat ini adalah sebagai berikut :
 MySQL
 PostgreSQL
 Firebird
 SQLite
Hampir semua DBMS mengadopsi SQL sebagai bahasa untuk mengelola data pada
DBMS.

C. Pengertian SQL :
SQL (Structured Query Language) adalah bahasa yang digunakan untuk mengelola data
pada RDBMS (Relational Database Management System).

MySQL (My Structured Query Language) atau yang biasa dibaca mai-se-kuel adalah
sebuah program pembuat dan pengelola database atau yang sering disebut dengan DBMS
(Database Management System), sifat dari DBMS ini adalah Open Source yang bisa
didapatkan secara gratis pada alamat http://www.mysql.com.

Selain itu MySQL juga merupakan program pengakses database yang bersifat jaringan,
sehingga dapat digunakan untuk aplikasi Multi User (Banyak Pengguna). Kelebihan lain
dari MySQL adalah menggunakan bahasa query (permintaan) standar SQL (Structured
Query Language). SQL adalah suatu bahasa permintaan yang terstruktur, SQL telah di
standarkan untuk semua program pengakses database seperti Oracle, PosgreSQL, SQL
Server dan lain-lain.

Sebagai sebuah program penghasil database, MySQL tidak mungkin berjalan sendiri tanpa
adanya sebuah aplikasi pengguna (interface) yang berguna sebagai program aplikasi
pengakses database yang dihasilkan. MySQL dapat didukung oleh hampir semua program
aplikasi baik yang Open Source seperti PHP maupun yang tidak Open Source yang ada
pada platform windows seperti Visual Basic, Delphi dan lainnya.

Program-Program aplikasi yang mendukung MySQL :


 PHP (Page Hipertext Preprosesor)
 Borland Delphi, Borland C++ Builder
 Visual Basic 5.0/6.0 dan .Net
 Visual FoxPro
 Cold Fusion, dan masih banayak lagi

D. MySQL termasuk ke dalam arsitektur aplikasi Client-Server


Aplikasi Client-Server (sesuai namanya) memiliki dua aplikasi yaitu :
 Server : merupakan program yang biasanya berjalan sebagai background process
atau proses dibelakang layar sistem operasi. User biasanya tidak dapat berhubungan
dengan server secara langsung, tetapi harus melalui aplikasi client.
 Client : merupakan aplikasi / program yang memiliki user interface (antar muka)
seperti terminal / command prompt, tombol, kotak teks, menu toolbar dan
sebagainya.
Jadi aplikasi Client-Server adalah dimana sistem terdiri atas beberapa aplikasi dan mereka
saling tergantung satu dengan lainnya (tidak dapat berdiri sendiri).

E. Menggunakan alat pemrograman SQL


Untuk mengelola database MySQL menggunakan :
 Prompt DOS (tool command line)
 Program Utility (PHP MyAdmin)

Untuk melakukan akses ke database menggunakan :


 Koneksi ke database
 Query / permintaan data
 Pemutusan koneksi

F. Installasi MySQL
Untuk bisa bekerja dengan software MySQL, tentunya software tersebut harus terinstall
terlebih dahulu di komputer kita. Untuk mendapatkan software tersebut kita dapat
download dari website resmi MySQL yaitu http://www.mysql.com. Di website tersebut ada
beberapa software MySQL dari yang terlama sampai yang terbaru.
Dalam modul ini kita akan menggunakan MySQL versi mysql-essential-5.0.24-win32.
Setelah anda download, selanjutnya ikuti instruksi yang ada ketika installasi.

Untuk mengetahui bahwa MySQL ini sudah bekerja dengan baik buka Command prompt.
Klik Start > Run – ketik “cmd” > OK. kemudian lakukan langkah berikut ini :
Jika telah nampak sintak :
mysql>
maka kita telah masuk kedalan system database MySQL tersebut.

G. Cara Installasi XAMPP


XAMPP merupakan sebuah paket instalasi untuk PHP, APACHE dan MySQL. Dengan
menggunakan XAMPP, kita tidak perlu lagi repot menginstall ketiga software itu secara
terpisah. XAMPP dapat di download di http://www.apachefriends.org/en/index.html.
Berikut ini adalah cara menginstall XAMPP.
1. Jalankan file xampp-win32-1.6.8-installer.exe (atau versi lain)
2. Kemudian akan tampil pilihan untuk memilih bahasa ketika proses instalasi berjalan.

3. Proses installasi akan dimulai. Klik Next untuk memulainya.

4. Memilih lokasi untuk penginstallan XAMPP, kemudian klik Next untuk


melanjutkan.
5. Pada tampilan XAMPP options, pilih centang semuanya dan klik Install.

6. Tunggu beberapa saat hingga proses installasi selesai.


7. Installasi selesai. Klik Finish.

8. Sampai tahap ini, berarti kita sudah menginstal XAMPP. Itu berarti kita sudah
selesai menginstall PHP, APACHE dan MYSQL. Langkah selanjutnya adalah
menjalankan servicenya.
9. Jalankan XAMPP Control Panel yang ada di desktop. Atau anda juga dapat
menjalankan XAMPP Control Panel dari menu Start -> All Programs ->
apachefriends -> xampp -> xampp control panel.

10. Nyalakan Apache dan Mysql dengan mengklik tombol Start. Buka web browser
anda, lalu ketikkan http://localhost. Jika tampilannya seperti di bawah ini, maka
apache sudah terinstall dengan benar.
H. Masuk Ke-Server MySQL
Sebagai dasar menggunakan database MySQL akan dibahas cara mengakses dan
menggunakan database MySQL. Ada beberapa cara diantaranya yaitu :
1. Memahami Folder Server MySQL
MySQL secara standar dapat di install pada drive utama (drive C, apabila di
Windows). Semua utility dan penempatan database/tabel diletakkan pada folder
C:\XAMPP\mysql. Untuk database (basis data) yang telah dibuat dapat ditemukan
pada sub folder C:\XAMPP\mysql\data.

2. Menggunakan User Tamu


Pada pertama kali mysql diinstall, server telah menyediakan user dengan tanpa ada
verifikasi apapun. Artinya, kita dapat melakukan login dengan tidak menggunakan
username dan password apapun. Kita dapat masuk pada prompt MySQL dengan cara
masuk pada folder bin, dan kemudian dapat menjalankan MySQL Klien yang telah
disediakan bernama mysql.exe. Perhatikan cara berikut apabila dilakukan dari
komputer Windows.
1. Membuka jendela MS DOS atau Command Prompt melalui menu Run
dengan cara menuliskan perintah cmd apabila menggunakan Windows XP, dan
menuliskan perintah command pada Win 9x.

2. Setelah masuk pada jendela CMD atau MS DOS, tulis perintah DOS seperti
berikut CD\ kemudian enter, akan muncul seperti dibawah ini :
3. Setelah itu tuliskan perintah CD XAMPP kemudian tekan enter, akan muncul
seperti dibawah ini :

4. Langkah selanjutnya tulis perintah CD mysql kemudian tekan enter, akan


muncul seperti tampilan dibawah ini :

5. Kemudian tuliskan kembali perintah CD bin kemudian tekan enter, akan


muncul tampilan sebagai berikut :

6. Setelah masuk pada sub folder C:\XAMPP\mysql\bin, sekarang kita dapat


menjalankan klien MySQL yang bernama mysql.exe. Caranya adalah dengan
menuliskan perintah mysql, kemudian tekan tombol Enter. Berikut
contohnya:
7. Apabila telah mendapat prompt dengan nama “mysql>”, berarti database
MySQL telah siap menerima perintah kita.

I. Membuat dan Mengaktifkan Database


Sebelum membuat tabel dan kolom, kita harus mempersiapkan databasenya terlebih
dahulu. MySQL memiliki perintah yang dapat digunakan untuk membuat database baru,
yaitu CREATE DATABASE. Berikut ini contohnya :

Pada perintah diatas, pernyataan “Query OK, 1 row affected (0.57 sec)” menandakan
perintah yang dituliskan berjalan dengan baik, sehingga sekarang telah berhasil memiliki
database baru bernama data_sekolahdb. Kita dapat membuktikannya dengan
menggunakan perintah SHOW DATABASES.
Untuk bekerja pada database data_sekolahdb, harus mengaktifkan (masuk pada) database
yang bersangkutan terlebih dahulu. Perintah yang digunakan untuk mengaktifkan database
adalah USE. Berikut ini contohnya :

Setelah mendapatkan pesan “Database changed”, berarti sekarang telah berada di dalam
database bernama data_sekoalhdb. Sekarang apabila kita mengetikkan sebuah perintah,
maka secara otomatis efeknya akan ditujukan pada database aktif.
Melihat Daftar Tabel :
Apabila akan melihat informasi mengenai keberadaan tabel pada suatu database, dapat
menggunakan perintah SHOW TABLES. Berikut ini contohnya :

J. Bahasa SQL memiliki beberapa bagian penting, yaitu :


1. Data Definition Language (DDL). SQL DDL menyediakan perintah-perintah untuk
mendefinisikan skema relasi, menghapus relasi, serta memodifikasi skema relasi.
2. Data Manipulation Language (DML). SQL DML mencakup bahasa SQL untuk
menyisipkan rekaman pada relasi, menghapus rekaman pada relasi, serta
memodifikasi rekaman pada relasi.
3. View Definition. SQL memuat perintah-perintah untuk mendifinisikan tampilan-
tampilan (view) yang dikehendaki pengguna.
4. Transaction Control. SQL memuat perintah-perintah untuk menspesifikasi awal dan
akhir transaksi.
5. Embedded SQL dan Dynamic SQL. Terminologi ini mencakup kemampuan SQL
untuk disisipkan pada beberapa bahasa pemrograman, misalnya pada Visual Basic,
Delphi, C++, Java dan sebagainya.
6. Integrity. SQL DDL mencakup perintah-perintah untuk menspesifikasi batasan-
batasan integritas.
7. Authorization. SQL DDL mencakup perintah-perintah untuk membatasi akses pada
basis data demi alasan keamanan.

K. Bekerja dengan perintah DDL (Data Definition Language)


1. Menggunakan Perintah CREATE
Perintah CREATE merupakan bagian dari perintah DDL (Data Definition
Language) yang digunakan untuk membangun atau mendesain struktur tabel baru.
Untuk membuat tabel, sintak yang digunakan adalah :

CREATE TABLE nama_tabel


(Kolom_a TYPE (lebar),
Kolom_b TYPE (lebar),
............. ........... ..............
Kolom_n TYPE (lebar)
);

Dengan menggunakan sintaks di atas, kita dapat mengimplementasikan perencanaan


tabel bernama guru, tabel ini kita buat pada database data_sekolahdb yang telah kita
buat sebelumnya. Untuk mempermudah pemahaman, struktur dari tabel guru
adalah:

Kolom Tipe Lebar Keterangan


Nip CHAR 5
Nama VARCHAR 35
Kelamin ENUM (‘P’,’W’)
Agama VARCHAR 15
Alamat VARCHAR 60
Keahlian VARCHAR 100

Dari struktur desain tabel guru di atas, apabila diimplementasikan dengan perintah
CREATE, maka perintah lengkapnya adalah :

Pada perintah di atas, pernyataan NOT NULL menandakan bahwa kolom yang
dimaksud harus diisi dengan data, atau berarti setiap ada record baru kolom tersebut
tidak boleh dibiarkan kosong. Setelah tabel tersebut terbuat kita dapat melihat
rancangan tabel tersebut dengan cara mendiskripsikannya kembali. Perintah yang
digunakan adalah DESC atau DESCRIBE. Berikut ini contohnya :

2. Menggunakan Perintah ALTER


Semua bentuk tabel yang pernah dibuat bukan merupakan tabel akhir yang mati
(tidak dapat diubah), akan tetapi kita masih dapat memanipulasi bentuk tabel yang
telah ada menjadi bentuk lain. ALTER merupakan perintah DDL yang digunakan
untuk melakukan perubahan desain tabel menjadi tabel dengan struktur baru.
Sebagai contoh, pada tabel guru yang telah dibuat memiliki kolom bernama
keahlian, kita akan merubahnya menjadi kolom lulusan. Berikut ini contohnya :

Dari perintah di atas, maka dihasilkan tampilannya sebagai berikut :

Apabila hendak menambahkan kolom baru, maka perlu menggunakan option ADD
dalam perintah ALTER. Sedangkan untuk alamat penempatan atau posisi kolomnya,
dapat menggunakan option AFTER. Sebagai contoh, apabila hendak menambahkan
kolom dengan nama keahlian pada tabel guru, tipe datanya adalah
VARCHAR(100), kolom baru ini akan diletakkan setelah kolom alamat. Sehingga
perintahnya adalah :

3. Menggunakan Perintah DROP


Apabila akan menghapus kolom lama yang sudah tidak digunakan lagi, maka
perintah yang dapat digunakan adalah DROP <nama kolom>. Sebagai latihan,
mencoba untuk menghapus kolom agama pada tabel guru. Berikut perintahnya :

Dari Perintah diatas, perhatikan perubahannya seperti pada tampilan berikut :

Dengan menggunakan DROP juga dapat menghapus tabel yang ada di dalam
database aktif. Teknik penggunaannya adalah dengan menuliskan perintah DROP
<namatabel>. Apabila akan menghapus tebel dengan nama guru, maka perintahnya
adalah :

L. Bekerja dengan perintah DML (Data Manipulation Language)


1. Persiapan Database dan Tabel
Sebagai latihan, kita akan menggunakan database yang berguna untuk mengelola
data sekolah tinggi. Relasional tabel yang akan digunakan adalah seperti gambar
berikut :

Pada latihan ini database yang digunakan adalah data_kampusdb, untuk itu
sebelumnya kita harus membuat database tersebut. Pada rancangan database diatas,
tabel jeniskampus digunakan untuk merekam data-data kampus berdasarkan
jenisnya. Tabel ini akan memiliki hubungan satu kebanyak (one to many) dengan
tabel datakampus. Berikut adalah perintah untuk membuat database
data_kampusdb, tabel datakampus dan tabel jeniskampus pada server MySQL :
CREATE DATABASE data_kampusdb;

USE data_kampusdb;

CREATE TABLE jeniskampus (


kd_jenis CHAR(3) NOT NULL,
nm_jenis VARCHAR(60) NOT NULL,
PRIMARY KEY (kd_jenis) );

Selanjutnya kita dapat membuat tabel kedua yang bernama datakampus. Tabel ini
akan digunakan untuk merekam data-data kampus secara detail. Di dalam tabel ini
terdapat kunci tamu yang berasal dari tabel jeniskampus. Kita dapat membuat tabel
ini dengan mengetikkan perintah dibawah ini :

CREATE TABLE datakampus (


kd_kampus CHAR(4) NOT NULL,
kd_jenis CHAR(3) NOT NULL,
nm_kampus VARCHAR(35) NOT NULL,
thn_berdiri VARCHAR(4) NOT NULL,
jum_fakultas INT(2) NOT NULL,
domisili VARCHAR(35) NOT NULL,
status ENUM(‘NEGERI’,’SWASTA’) NOT NULL,
PRIMARY KEY (kd_kampus) );

2. Menggunakan Perintah INSERT


Perintah INSERT digunakan untuk memasukkan data ke dalam tabel tertentu.
Dengan menggunakan perintah ini kita dapat menambah data baru ke dalam tabel
yang masih kosong ataupun tabel yang telah berisi. Berikut adalah sintak dasar
untuk memasukkan data :

INSERT INTO namatabel (koloma, kolomb, ...., kolomn)


VALUES (‘isi_koloma’,’isi_kolomb’,’....’,’isi_kolomn’);

Dengan menggunakan sintaks diatas, maka kita dapat memasukkan data baru ke
dalam tabel jeniskampus dengan cara sebagai berikut :
Pada cara diatas kita hanya memasukkan data untuk satu record (satu baris) saja,
sebenarnya untuk menghemat waktu kita dapat memasukkan beberapa baris data
secara bersamaan. Berikut ini contohya :

Selanjutnya memasukkan data-data kampus kedalam tabel datakampus dengan


menjalankan perintah seperti sebelumnya.

3. Menggunakan PerintahSELECT
Perintah SELECT digunakan untuk menyeleksi atau memilih atau menampilkan
sebagian atau semua data yang ada di dalam sebuah kolom. Dalam database
relasional, perintah ini digunakan untuk mengambil data dari beberapa tabel yang
berelasi. Dengan menggunakan cara biasa, perintah SELECT dapat digunakan untuk
menampilkan semua data (kolom dan baris) dari sebuah tabel. Parameter yang
digunakan untuk menunjuk pada semua kolom adalah tanda bintang (*). Berikut
adalah sintaksnya :

SELECT * FROM namatabel;

Dengan menggunakan sintaks diatas, kita dapat mencobanya untuk menampilkan


semua data dari tabel jeniskampus. Berikut ini contoh hasilnya :
Selain menggunakan tanda bintang, kita juga dapat langsung membaca direktori
yang datanya akan ditampilkan. Berikut contoh penggambaran sintaksnya :

SELECT koloma, kolomb, kolomn FROM namatebel;

Sebagai contoh, kita dapat menjalankan perintah berikut :

4. Menggunakan Perintah UPDATE


Perintah UPDATE, sesuai dengan namanya perintah ini digunakan untuk meng-
update atau memperbarui data lama menjadi data terkini (terbaru). Berikut cara
penggunaan sintaksnya :

UPDATE namatabel SET koloma=’databaru’,


kolomb=’databaru’, ...., kolomn=’databaru’
WHERE kolomkunci=’kodebaris’;

Pada sintaks di atas, pernyataan WHERE dengan satu kondisi berarti data yang
akan diperbarui hanya satu baris. Sebagai latihan, kita akan mengubah data
jeniskampus dari “Politeknik” menjadi “Politeknik (POLTEK)”, maka perintah
yang digunakan adalah :
Pada perintah di atas, pernyataan “WHERE kd_jenis=’J06’” berguna untuk
menunjuk baris yang memiliki kode=J06 untuk diedit. Sehingga dengan perintah
tersebut akan mengakibatkan perubahan seperti berikut :

5. Menggunakan Perintah DELETE


Perintah DELETE digunakan untuk menghilangkan atau menghapus sebagian atau
semua data yang ada di dalam tabel. Seperti halnya dengan perintah UPDATE,
untuk menggunakan perintah DELETE juga diperlukan kondisi dengan klausa
WHERE untuk menunjuk baris mana yang akan dihilangkan. Sintaks dasar perintah
DELETE dapat dilihat dibawah ini :

DELETE FROM namatabel WHERE kolomkunci=’kunci’;

Dengan menggunakan sintaks di atas, maka kita dapat menggunakannya untuk


mengahapus salah satu baris data yang ada di dalam tabel jeniskampus. Misalnya
kita akan menghapus data pada baris ke-5, yaitu kodenya (J05), maka perintahnya
adalah sebagai berikut :
Dengan menggunakan perintah diatas, maka perubahan datanya dapat dilihat
sebagai berikut :
BAB II
Menggunakan SQL

A. Menggunakan Utility MySQL (PHP MyAdmin)


Langkah menggunakan utility MySQL menggunakan PHP MyAdmin :
1. Aktifkan Xampp Control Panel
2. Klik tombol Admin pada Apache
3. Tools  PHPMyAdmin

Atau dapat juga melalui halaman browser :


1. Buka halaman browser http://localhost
2. Tools  PHPMyAdmin

B. Menjalankan SQL Query di PHPMyAdmin


Salah satu database software yang umum digunakan untuk mengelola suatu web database
adalah phpMyAdmin. Untuk membuat dan mengelola tabel di phpMyAdmin sebenarnya
kita sudah diberi kemudahan dengan cara memilih dan mengklik menu-menu yang ada.
Tapi bagi yang ingin belajar mengenai SQL Query seperti DDL (Data Definition
Language) dan DML (Data Manipulation Language) untuk mengelola tabel secara
manual, Anda juga bisa menggunakan phpMyAdmin. Berikut caranya :
1. Jika menggunakan Xampp, buka phpMyAdmin di URL http://localhost, kemudian
Tools  phpMyAdmin

2. Buat database baru di kolom Create new database, misal dengan nama database
dbperpustakaan, lalu klik Create.

Atau jika ingin menggunakan SQL Query, pada sidebar klik icon Query window
(icon ke dua dari kiri), maka window baru akan muncul.

Pada window baru tersebut ketikkan saja SQL Query yang diinginkan, sebagai
contoh disini saya membuat sebuah database dengan nama dbperpustakaan. Jika
sudah, klik Go.
3. Kemudian untuk membuat sebuah tabel beserta field-fieldnya ada dua cara juga,
misal membuat sebuah tabel dengan nama anggota dengan 3 buah field, yakni nis,
nama_siswa dan alamat dengan field nis sebagai Primary Key-nya.
Pertama buka database yang akan ditambahkan tabelnya, misalnya dbperpustakaan
kemudian isikan pada Create new table on database dbperpustakaan dengan
nama tabel dan jumlah field-nya. Jika sudah, klik Go.

Selanjutnya isikan tabel tersebut sesuai dengan ketentuan strukturnya, jika sudah
klik Save.

Atau jika ingin menggunakan SQL Query, pada sidebar klik icon Query window
(icon ke dua dari kiri), maka window baru akan muncul. Pada window baru tersebut
ketikkan saja SQL Query yang diinginkan, jika sudah klik Go.

Jika Query yang dimasukkan sudah benar maka akan muncul notifikasi Your SQL
query has been executed successfully.

C. Perancangan Basis Data


Untuk merancang basis data kita perlu mengetahui terlebih dahulu komponen-komponen
basis data tersebut. Komponen yang paling penting adalah entitas dan atribut.
D. Entitas dan Atribut
Entitas adalah sesuatu atau objek di dunia nyata (real word) yang dapat dibedakan dengan
sesuatu atau objek lainnya. Sebagai contoh, setiap mahasiswa dalam suatu universitas
adalah suatu entitas. Setiap fakultas dalam satu universitas juga suatu entitas. Dapat
dikatakan bahwa entitas bisa bersifat konseptual / abstrak atau nyata hadir di dunia nyata
(entitas yang bersifat abstrak, misalnya persamaan kuadrat, rumus-rumus fisika dan
sebagainya). Entitas pada umumnya memiliki sejumlah properti yang dapat digunakan
untuk membedakan suatu entitas dengan entitas lainnya. Sebagai contoh, karyawan suatu
perusahaan umumnya memiliki NIP yang membedakan seorang karyawan dengan
karyawan lainnya, misalnya NIP 5184025 berarti karyawan dengan identitas Adi Nugroho,
dan NIP 5184030 berarti karyawan dengan identitas Sapto Budi Hartono. Properti-properti
tersebut dinamakan atribut.

Suatu entitas direpresentasikan dengan sejumlah atribut. Atribut adalah properti deskriptif
yang dimiliki oleh setiap anggota dari himpunan entitas. Dengan mengambil contoh entitas
Mahasiswa, atribut-atribut yang mungkin adalah NIM, nama mahasiswa, alamat, serta
nomor telepon. Setiap entitas memiliki nilai untuk setiap atributnya. Misalnya, mahasiswa
tertentu memiliki nilai Jl.Cisaranten Kulon No.227 untuk atribut alamatnya. Atau,
mahasiswa yang lain memiliki nilai 7203148 untuk atribut nomor teleponnya.

E. Relasi
Relasi adalah hubungan antara suatu himpunan entitas dengan himpunan entitas yang
lainnya. Misalnya, entitas Mahasiswa memiliki hubungan tertentu dengan entitas
Matakuliah (Mahasiswa mengambil Matakuliah). Pada penggambaran model Entitas-
Relasional, relasi adalah perekat yang menghubungkan suatu entitas dengan entitas
lainnya.

F. Kunci
Kunci (key) merupakan suatu atribut yang unik yang dapat digunakan untuk membedakan
suatu entitas dengan entitas lainnya dalam suatu himpunan entitas. Secara konseptual,
sebuah entitas individual memiliki batas yang jelas. Dari sudut pandang basis data,
perbedaan diantara mereka harus dicerminkan lewat perbedaan dalam nilai atributnya.
Misalnya, untuk entitas mahasiswa, atribut kuncinya mungkin adalah NIM-nya sebab tidak
diperkenankan lebih dari satu mahasiswa memiliki nilai atribut NIM yang sama, walaupun
mungkin mahasiswa-mahasiswa itu memiliki katakanlah nilai atribut nama yang sama
(mungkin ada beberapa mahasiswa dengan nama yang sama, misalnya Esti Nugraheni di
suatu Universitas tertentu).

G. Membuat Rancangan Database


Relasi yang dianut tabel-tabel diatas adalah relasi One-to-Many, misalnya relasi antara
tabel user dan tabel berita yang dihubungkan oleh field username, dalam konteks One-to-
Many, maka seorang user dapat menulis banyak berita (tidak bisa sebaliknya).

Tanda * menandakan bahwa field tersebut merupakan kunci primer dalam suatu tabel.
Tanda ** menandakan bahwa field tersebut merupakan kunci secondary (kunci tamu) yang
menghubungkan antara satu tabel dengan tabel lainnya.

H. Type Data Pada MySQL


Tipe data yang didukung MySQL antara lain yaitu :
1. Tipe data untuk bilangan
No Tipe Data Keterangan
1. TINYINT Ukuran 1 byte. Bilangan bulat terkecil, dengan jangkauan untuk
bilangan bertanda -128 sampai dengan 127 dan untuk yang tidak
bertanda 0 sampai dengan 255. Bilangan tak bertanda ditandai
dengan kata UNSIGNED.
2. SMALLINT Ukuran 2 byte. Bilangan bulat dengan jangkauan untuk bilangan
bertanda -32768 sampai dengan 32767 dan untuk yang tidak
bertanda 0 sampai dengan 65535.
3. MEDIUMINT Ukuran 3 byte. Bilangan bulat dengan jangkauan untuk bilangan
bertanda -8388608 sampai dengan 8388607 dan untuk yang
tidak bertanda 0 sampai dengan 16777215.
4. INT Ukuran 4 byte. Bilangan bulat dengan jangkauan untuk bilangan
bertanda -2147483648 sampai dengan 2147483647 dan untuk
yang tidak bertanda 0 sampai dengan 4294967295.
5. INTEGER Sama dengan INT.
6. BIGINT Ukuran 8 byte. Bilangan bulat dengan jangkauan untuk bilangan
bertanda -9223372036854775808 sampai dengan
9223372036854775807 dan untuk yang tidak bertanda 0 sampai
dengan 184467440737079551615.
7. FLOAT Ukuran 4 byte. Biilangan pecahan.
8. DOUBLE Ukuran 8 byte. Bilangan pecahan.
9. DECIMAL Ukuran M byte. Bilangan pecahan. Misalnya DECIMAL(5,2)
dapat digunakan untuk menyimpan bilangan -99,99 sampai
dengan 99,99.

2. Tipe data untuk tanggal dan jam


No Tipe Data Keterangan
1. DATETIME Ukuran 8 byte. Kombinasi tanggal dan jam dengan jangkauan
dari ‘1000-01-01 00:00:00’ sampai dengan ‘9999-12-31
23:59:59’.
2. DATE Ukuran 8 byte. Kombinasi tanggal dan jam dengan jangkauan
dari ‘1000-01-01’ sampai dengan ‘9999-12-31 ’.
3. TIMESTAMP Ukuran 4 byte. Kombinasi tanggal dan jam dengan jangkauan
dari ‘1970-01-01’ sampai dengan ‘2037 ’.
4. TIME Ukuran 3 byte.waktu dengan jangkauan dari -838:59:59 sampai
dengan 838:59:59.
5. YEAR Ukuran 1 byte. Data tahun antara 1901 sampai dengan 2155.

3. Tipe data untuk karakter dan lain-lain


No Tipe Data Keterangan
1. CHAR Ukuran M byte, 1<=M<=255. Data string dengan panjang
yang tetap. CHAR(1) cukup ditulis dengan CHAR.
2. VARCHAR Ukuran L+1 byte dengan L<=M dan 1<=M<=255. Data
string dengan panjang bervariasi tergantung datanya.
3. TINYBLOB, L+1 byte, dengan L<28 . Tipe TEXT atau BLOB dengan
TINYTEXT panjang maksimum 255 karakter.
4. BLOB, L+2 byte, dengan L<216 . Tipe TEXT atau BLOB dengan
TEXT panjang maksimum 65535 karakter.
5. MEDIUMBLOB, L+3 byte, dengan L<224. Tipe TEXT atau BLOB dengan
MEDIUMTEXT panjang maksimum 1677215 karakter.
6. LONGBLOB, L+4 byte, dengan L<232. Tipe TEXT atau BLOB dengan
LONGTEXT panjang maksimum 4294967295 karakter.
7. ENUM Ukuran 1 atau 2 byte tergantung nilai enumerasinya maks
65535 nilai.
8. SET Ukuran 1,2,3,4 atau 8 byte tergantung jumlah anggota
himpunan maks 64 anggota.

I. Membuat Database Dengan Struktur Dan Ketentuan Khusus


Beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam pembuatan database agar dapat
memenuhi kriteria sebagai suatu database, yaitu :
1. Redudansi dan inkonsistensi data : penyimpanan data yang sama dibeberapa tempat
disebut redudansi, hal ini menyebabkan pemborosan dan menimbulakan
inkonsistensi data (data tidak konsisten) karena bila terjadi perubahan terhadap data
maka data harus diubah dibeberapa tempat, hal ini tentunya tidak efisien.
2. Pengaksesan data : data dalam database harus siap diakses oleh siapa saja yang
membutuhkan dan mempunyai hak untuk mengaksesnya. Oleh karena itu perlu
dibuat suatu program pengelolaan atau suatu aplikasi untuk mengakses data yang
dikenal sebagai DBMS.
3. Data terisolasi : jika data tersebar dalam beberapa file dalam bentuk format yang
tidak sama, maka akan menyulitkan dalam menulis program aplikasi untuk
mengambil dan menyimpan data. Oleh karena itu data dalam satu database harus
dibuat satu format sehingga mudah dibuat program apliaksinya.
4. Masalah keamanan (security) : tidak setiap pemakai sistem database diperbolehkan
untuk mengakses semua data, misalnya data mengenai gaji pegawai hanya boleh
dibuka oleh bagian keuangan dan personalia, sedangkan bagian gudang tidak
diperkenankan untuk membukanya. Keamanan dapat diatur dan disesuaikan baik
ditingkat dtabase atau aplikasinya.
5. Masalah integritas (integrity) : database berisis file yang saling berhubungan,
masalah utama adalah bagaimana kaitan antar file tersebut terjadi meski diketahui
bahwa file A terkait dengan file B, namun secara teknis ada field yang mengaitkan
kedua file tersebut. Oleh karena itu field kunci tidak dapat diabaikan dalam
membuat suatu database.
6. Multi user : salah satu alasan database dibangun adalah karena nantinya data
tersebut digunakan oleh banyak orang, baik dalam waktu berbeda maupun
bersamaan sehingga kebutuhan database yang handal yang mendukung banyak
pemakai perlu dipertimbangkan.

J. Memanipulasi Database MySQL


Untuk memanipulasi database MySQL dapat menggunakan perintah DDL dan DML
1. Data Definition Language (DDL). SQL DDL menyediakan perintah-perintah
untuk mendefinisikan skema relasi, menghapus relasi, serta memodifikasi skema
relasi. Perintah DDL amtara lain : CREATE, ALTER dan DROP.
2. Data Manipulation Language (DML). SQL DML mencakup bahasa SQL untuk
menyisipkan rekaman pada relasi, menghapus rekaman pada relasi, serta
memodifikasi rekaman pada relasi. Perintah DML antara lain : CREATE, INSERT,
SELECT, UPDATE dan DELETE.

Anda mungkin juga menyukai