Pendahuluan
predileksi didaerah kaya kelenjar sebasea, skalp, wajah dan badan. Dermatitis ini
bayi pada tiga bulan pertama kehidupan dan dewasa umur 20 hingga 50 tahun. Di
Amerika Serikat prevalensi DS sekitar 1-3% dari jumlah populasi umum, dan 3-
5% terjadi pada dewasa muda.2 Umumnya diawali sejak usia pubertas, dan
memuncak pada usia 40 tahun. Dalam usia lanjut dapat dijumpai bentuk yang
ringan, sedangkan pada bayi dapat terlihat lesi berupa kerak kulit kepala (cradle
cap).1
Dermatitis seboroik (DS) adalah salah satu penyakit kulit yang sering
dijumpai dan menyerang pasien dengan infeksi HIV. Angka kejadian DS pada
HIV lebih tinggi dibandingkan dengan populasi umum. Sebanyak 36% pasien
berkorelasi dengan limfopenia sel T, mempengaruhi jumlah sel CD4+ yang terlibat
dalam surveilans kekebalan tubuh. Penelitian yang dilakukan pada hewan mampu
jelas dengan jumlah CD4+ limfosit T dan proliferasi jamur yang lebih rendah.5
masing-masing individu seperti, faktor genetik, usia dan jenis kelamin. Dermatitis
1
2
seboroik (DS) merupakan suatu penyakit kulit yang bersifat kronik residif, artinya
beberapa faktor pencetus, seperti variasi musim, konsumsi obat- obatan dan stres.
menyebutkan bahwa pasien DS terdapat kerusakan gen pada zinc finger protein,
namun tidak ada penjelasan lebih lanjut tentang penemuan tersebut.8 Terjadinya
Pendekatan terapi saat ini umumnya didasarkan pada anti jamur topikal,