Anda di halaman 1dari 2

BAB 3

KESIMPULAN

Salah satu fungsi utama dari hidung adalah menyaring udara yang masuk

saat inspirasi dan untuk melindungi paru dari pengaruh udara luar yang banyak

mengandung bakteri dan bahan polutan. Di dalam hidung terdapat suatu

mekanisme pertahanan tubuh pertama pada jalan nafas, yaitu sistem mukosiliar.

Sistem pertahanan ini diperankan oleh aparatus mukosilia yang merupakan kerja

gabungan dari mukus dan silia yang berfungsi meliputi partikel dan bakteri

kemudian mengangkut ke arah nasofaring untuk kemudian ditelan atau

dibatukkan. Proses pengangkutan benda asing ini disebut dengan transportasi

mukosiliar.

Transpor mukosiliar hidung adalah suatu mekanisme mukosa hidung untuk

membersihkan dirinya dengan mengangkut partikel-partikel asing yang

terperangkap pada palut lendir kearah nasofaring. Merupakan fungsi pertahanan

lokal pada mukosa hidung. Transpor mukosiliar disebut juga clearance

mukosiliar.

Ada tiga faktor yang mempengaruhi transpor mukosiliar yaitu silia,

mukus, dan interaksi antara silia dan mukus. Dengan adanya silia yang normal,

mukus, dan interaksi antara silia dan mukus maka transpor mukosiliar dapat

berfungsi dengan baik, namun bila ada salah satu yang terganggu maka dapat

terjadi disfungsi mukosiliar.

Pada orang normal silia hidung harus selalu ditutupi oleh lapisan lendir

agar tetap aktif, dan silia hanya bekerja optimal pada pH normal, yaitu 7-9. Di luar

21
22

pH tersebut akan terjadi penurunan frekuensi dan kekeringan, yang akan cepat

merusak silia. Hal ini sering terjadi pada orang yang terpapar debu dan iritan dari

polusi udara, sehingga menyebabkan perubahan kadar pH mukosa hidung akibat

inflamasi dan sebagai upaya mencegah infeksi. Hal ini menyebabkan penurunan

fungsi dari transpor mukosiliar. Salah satu yang dapat dilakukan untuk menjaga

transpor mukosiliar tersebut agar tetap berfungsi dengan baik adalah dengan cara

cuci hidung.

Cuci hidung adalah suatu metode yang sederhana dan murah dengan cara

membilas rongga hidung menggunakan larutan garam. Larutan garam yang

digunakan umumnya adalah larutan isotonis seperti NaCl 0,9%. Kegunaannya

adalah untuk menunjang perbaikan pembersihan mukosiliar dengan melembabkan

rongga hidung dan mengangkat material-material yang melekat pada membran

mukosa.

Anda mungkin juga menyukai

  • Bismillah BAB 1 A
    Bismillah BAB 1 A
    Dokumen2 halaman
    Bismillah BAB 1 A
    Khairida Hafni Lbs
    Belum ada peringkat
  • BAB 2 Bismillah A
    BAB 2 Bismillah A
    Dokumen15 halaman
    BAB 2 Bismillah A
    Khairida Hafni Lbs
    Belum ada peringkat
  • BAB 2 Bismillah A
    BAB 2 Bismillah A
    Dokumen15 halaman
    BAB 2 Bismillah A
    Khairida Hafni Lbs
    Belum ada peringkat
  • Bismillah BAB 2 A
    Bismillah BAB 2 A
    Dokumen41 halaman
    Bismillah BAB 2 A
    Khairida Hafni Lbs
    Belum ada peringkat
  • Bismillah BAB 2 A
    Bismillah BAB 2 A
    Dokumen28 halaman
    Bismillah BAB 2 A
    Khairida Hafni Lbs
    Belum ada peringkat
  • Appendicitis
    Appendicitis
    Dokumen1 halaman
    Appendicitis
    Khairida Hafni Lbs
    Belum ada peringkat
  • Bismillah BAB 2 A
    Bismillah BAB 2 A
    Dokumen28 halaman
    Bismillah BAB 2 A
    Khairida Hafni Lbs
    Belum ada peringkat
  • Bakteri Gram Positif
    Bakteri Gram Positif
    Dokumen1 halaman
    Bakteri Gram Positif
    Khairida Hafni Lbs
    Belum ada peringkat
  • BAB 1 Bismillah A
    BAB 1 Bismillah A
    Dokumen8 halaman
    BAB 1 Bismillah A
    Khairida Hafni Lbs
    Belum ada peringkat
  • BAB 1 Bismillah A
    BAB 1 Bismillah A
    Dokumen3 halaman
    BAB 1 Bismillah A
    Khairida Hafni Lbs
    Belum ada peringkat
  • Kanker Serviks
    Kanker Serviks
    Dokumen4 halaman
    Kanker Serviks
    Khairida Hafni Lbs
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 DS
    Bab 1 DS
    Dokumen2 halaman
    Bab 1 DS
    Khairida Hafni Lbs
    Belum ada peringkat
  • Lapkas TB Bab 1 Bismillah A
    Lapkas TB Bab 1 Bismillah A
    Dokumen2 halaman
    Lapkas TB Bab 1 Bismillah A
    Khairida Hafni Lbs
    Belum ada peringkat
  • BAB 3 Bismillah A
    BAB 3 Bismillah A
    Dokumen19 halaman
    BAB 3 Bismillah A
    Khairida Hafni Lbs
    Belum ada peringkat
  • Lapkas LBP
    Lapkas LBP
    Dokumen2 halaman
    Lapkas LBP
    Khairida Hafni Lbs
    Belum ada peringkat
  • Portofolio LBP
    Portofolio LBP
    Dokumen17 halaman
    Portofolio LBP
    Khairida Hafni Lbs
    Belum ada peringkat
  • Makalah Rida
    Makalah Rida
    Dokumen20 halaman
    Makalah Rida
    Khairida Hafni Lbs
    Belum ada peringkat
  • Ulkus Kornea
    Ulkus Kornea
    Dokumen14 halaman
    Ulkus Kornea
    Khairida Hafni Lbs
    Belum ada peringkat
  • Lapkas LBP
    Lapkas LBP
    Dokumen38 halaman
    Lapkas LBP
    Khairida Hafni Lbs
    Belum ada peringkat
  • Ulkus Kornea
    Ulkus Kornea
    Dokumen14 halaman
    Ulkus Kornea
    Khairida Hafni Lbs
    Belum ada peringkat
  • Bab 4 Ulkus Kornea
    Bab 4 Ulkus Kornea
    Dokumen2 halaman
    Bab 4 Ulkus Kornea
    Khairida Hafni Lbs
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 Ulkus Kornea Bismillah A
    Bab 1 Ulkus Kornea Bismillah A
    Dokumen2 halaman
    Bab 1 Ulkus Kornea Bismillah A
    Khairida Hafni Lbs
    Belum ada peringkat
  • Portofolio LBP
    Portofolio LBP
    Dokumen17 halaman
    Portofolio LBP
    Khairida Hafni Lbs
    Belum ada peringkat
  • Kesehatan Gigi Dan Mulut
    Kesehatan Gigi Dan Mulut
    Dokumen7 halaman
    Kesehatan Gigi Dan Mulut
    Khairida Hafni Lbs
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen11 halaman
    Bab Ii
    Khairida Hafni Lbs
    Belum ada peringkat
  • Portofolio LBP2
    Portofolio LBP2
    Dokumen17 halaman
    Portofolio LBP2
    Khairida Hafni Lbs
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen1 halaman
    Bab 1
    Khairida Hafni Lbs
    Belum ada peringkat
  • Bab 3 Medspiin
    Bab 3 Medspiin
    Dokumen47 halaman
    Bab 3 Medspiin
    Khairida Hafni Lbs
    Belum ada peringkat
  • BAB 2 Medspin
    BAB 2 Medspin
    Dokumen20 halaman
    BAB 2 Medspin
    Khairida Hafni Lbs
    Belum ada peringkat