LAPORAN KASUS
Nama : Tn. MA
Usia : 41 tahun
Agama : Islam
Status : Menikah
No. MR : 10.84.XX
2.2 Anamnesis
nafsu makan.
Pasien datang ke IGD RS Cut Meutia dengan keluhan tidak bisa BAB sejak
sejak 1 minggu SMRS. Sejak 2 bulan yang lalu pasien sudah mulai sangat jarang
4
5
BAB dan buang angin. Pasien mengaku jika BAB hanya keluar sedikit dan sudah 1
Pasien juga mengeluhkan perut membesar dan terasa penuh disertai nyeri
sejak ± 4 bulan yang lalu dan memberat 1 minggu terakhir. Nyeri dirasakan hilang
timbul, nyeri memberat ketika pasien banyak melakukan pergerakan dan berkurang
saat pasien berbaring. Pasien juga mengeluhkan mual dan muntah setiap makan tiga
hari sebelum masuk rumah sakit. Muntah kurang lebih sebanyak 1 gelas aqua
bewarna hijau dan berbau kotoran. Istri pasien mengatakan pasien semakin lama
semakin pucat sejak 2 minggu terakhir. Pasien mengaku tidak nafsu makan sejak 1
Pasien pernah masuk ke RS 3 bulan yang lalu dengan keluhan yang sama.
Lalu pasien dilakukan pemeriksaan kolonoskopi namun tidak didapatkan hasil yang
signifikan berhubung pasien tidak meminum niflec saat persiapan, sehingga hasil
kolonoskopi hanya terlihat feses di kolon, lalu pasien di rencanakan ulang untuk
kolonoskopi setelah pbj, namun pasien tidak kontrol ulang hingga kondisinya
semakin memburuk.
Riwayat pengobatan
Pasien pernah mengkonsumsi obat diabetes mellitus namun pasien tidak tahu
nama obatnya. Pasien juga mengkonsumsi obat untuk menghilangkan rasa nyeri
Riwayat alergi
Keadaan Umum
Tanda Vital
TD : 100/70 mmHg
Nadi : 76x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 36,9°C
Status Generalisata
RCTL (+/+)
7
Thorax
Operasi
Palpasi : tidak ada pergerakan dada yang tertinggal, nyeri tekan (-),
Abdomen
(-)
Palpasi : nyeri tekan (+), massa (-) defans muskular (-), hepatomegali
Rectal Toucher
Mukosa : licin
1. Status Lokalis
a/r abdomen
+
+
+ + +
+ + +
sound (-)
Palpasi : nyeri tekan (+), teraba usus a/r hipochodria dextra (+) massa
steifung (+),
Laboratorium
30-1-2019
HEMATOLOGI KLINIK/KIMIA DARAH
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hb 10,2 g/dL 13-18
Eritrosit 3,89 juta/mm3 4,5-6,5
Leukosit 7,11 x 103 mm3 4-11
Hematokrit 33,9 % 42-52
MCV 87,0 fl 79-99
MCH 26,1 pg 27-32
MCHC 30,0 g% 33-37
RDW 15,5 % 11.5-14.5
3 3
Trombosit 257 x 10 mm 150-450
Golongan Darah B
HEMOSTASIS
Masa Perdarahan/BT 1’15” 1-3
Masa Pembekuan/CT 8’ 9-15
KIMIA KLINIK
Glukosa Darah Sewaktu 85 mg/dL 110-200
FUNGSI GINJAL
Ureum 35,94 mg/dL 28-49
Kreatinin 0,62 mg/dL 0,60-1,0
Asam Urat 5,7 mg/dL <7,2
ELEKTROLIT
Natriun (Na) 138 mmol/L 135-145
Kalium (K) 3,0 mmol/L 3,5-5,0
Klorida (Cl) 103 mmol/L 98-109
Kalsium (Ca Total) 0,69 mg/dL 1,12-1,32
10
Ro Thoraks
CT Scan abdomen
2.5 Resume
Tuan MA, 41 tahun datang dengan dengan keluhan tidak bisa BAB sejak
sejak 1 minggu SMRS. Sejak 2 bulan yang lalu pasien sudah mulai sangat jarang
BAB dan buang angin. Pasien mengaku jika BAB hanya keluar sedikit dan sudah 1
Pasien juga mengeluhkan perut membesar dan terasa penuh disertai nyeri
sejak ± 4 bulan yang lalu dan memberat 1 minggu terakhir. Nyeri, hilang timbul,
memberat saat banyak melakukan pergerakan dan berkurang saat pasien berbaring.
Mual(+), muntah (+) setiap makan kurang lebih sebanyak 1 gelas aqua bewarna hijau
dan berbau kotoran Pasien pucat (+), tidak nafsu makan (+).
abdomen kecuali hipocondria sinistra. nyeri tekan (+),teraba usus a/r hipochodria
12
dextra (+), massa (-). Hasil laboratorium didapatkan anemia normositik hipokrom,
didapatkan CTR 42%. Hasil foto polos abdomen 3 posisi didapatkan tampak air fluid
level, rigler’s sign, pneumoperitoneum dan coffee bean sign, hasil CT-Scan tampak
dilatasi usus, air fluid level dan tampak massa pada kolon.
2. Hernia strangulate
3. Volvulus
4. Fekalit
3. Ileus paralitik
2. Kolesistitis
3. Cholelithiasis.
Diagnosis
2.7 Tatalaksana
Pasang NGT
13
Pasang DC/kateter
2.9 Komplikasi
1. Peritonitis
2. Perforasi
3. Sepsis
4. Syok hipovolemik
2.10 Prognosis
Quo ad vitam : dubia ad malam
Quo ad functionam : dubia ad malam
Quo ad sanationam : dubia ad malam
15
2.11 Follow-Up
Tanggal S O A P
5/2/2019 Kesadaran membaik KU : Lemah Partial Th/ - IVFD RL: Dex 5%:
H+6 MRS Nyeri perut (+) kesadaran : compos mechanical aminofluid 1:1:1 20 tpm
Mual/muntah (+/+) mentis E4V5M6 bowel Iv. Fosmicyn 1gr/12 jam
TD: 80/60 mmHg obstruction Iv. Novalgin 500mg/ 8jam
HR : 70x/i, reguler ec. Drip Metronidazol 500mg/
kuat angkat Susp.tumor 8jam
RR : 20x/i intraabdomen KSR 2x 600 mg
Iv. Ondansetron 4 mg/8 jam
Temp : 37,2° C
17
H+8 MRS Bicara minimal (-) E4V4M6 Obstruksi ec. aminofluid 1:1:1 20 tpm
Terpasang drain (+) TD75/40 mmHg Tumor kolon Inj.fosmicyn 1 gr/12 jam
DC (+) HR 140x/i tranversum Inj.ketorolac 30 mg/8 jam
NGT (+) RR 24x/i (fleksura Inj.ranitidin 50 mg/12
Stoma (+) SpO2 99% hepatica) Inj.ondansetron 4 mg/8 jam
Lab 6/2/19) Iv. Lasix 20 mg/12 jam
Hb 14,5 mg/dL Iv. norepinefrin 4 mg dalam
50 cc NaCl 0,9%-> 4cc/jam
L 9,87 rb/mm3
Iv. Fentanyl 200 mcg dalam
Tr 88 rb/mm3
50 cc NaCl 0,9% ->
Ht 41% 4cc/jam
GDS 104 mg/dL Inj. Dex 40% 2flc/extra
K 2,7 mmol/L Cek KGD 09.06
Ca 0,67 mg/dL am 91 mg/dL
GDS (06.33) 62 16.15 Inj. Dex 40% 2
mg/dL flc/extra
Input 2050 cc
(Cairan 1500 ml,
PRC 350 ml, obat-
obatan 200 ml)
Output 1870 cc
(1050 ml urin, 110
mldrain, 100 ml
NGT, 610 IWL)
Balance cairan +180
cc
GDS (16.00) 60
mg/dL
8/2/2019 Pasien exit TD tidak terukur Ileus
Nadi tidak teraba Obstruksi ec.
Nafas (-) Tumor kolon
Pupil dilatasi tranversum
maksimal (+/+) (fleksura
hepatica)