PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mesirkuno yang dibuktikan dengan penemuan pada mumi, dan penyakit ini
juga sudah ada pada kitab pengobatan Cina sekitar 5000 tahun yang lalu.
(Widoyono, 2011).
yang dicapai sejak tahun 2003, diperkirakan masih terdapat sekitar 9,5 juta
kasus baru tubercolosis, dan sekitar 0,5 juta orang meninggal akibat
diseluruh dunia pada tahun 1999, dengan jumlah kematian sebanyak 3 juta
2011).
kematiannya yang relatif tinggi dalam waktu yang relatif singkat (Widoyono,
2011).
kabupaten Lombok Barat dan Kabupaten Rote Ndao NTT. Hasil analisis dari
tubercolosis paru sebagai penyakit keturunan, dan tidak menular (Niniek Lely
Pratiw, 2012).
Adapun Sulawesi Selatan penderita tubercolosis menunjukan
tubercolosis ini pada tahun 2011 penderita penyakit menular ini mencapai
survei pada tahun 2013 dan menemukan kasus 1.811penderita dari 2.500
2012 dengan 1.324 penderita dari tahun 2012 dengan1.324 penderita dari
Klien yang dirawat di Rumah Sakit umum dengan masalah fisik juga
B. Tujuan Umum
TBC.
C. Tujuan Khusus
Tubercolosis Paru
Tubercolosis Paru
D. Manfaat
TINJAUAN PUSTAKA
mesir kuno yang dibuktikan dengan penemuan pada mumi, dan penyakit ini
juga sudah ada pada kitab pengobatan cina ‘pen tsao’ sekitar 5000 tahun
yang lalu. Pada tahun 1882, ilmuan Robert Koch berhasil menemukan
juta per tahun diseluruh dunia pada tahun 1999, dengan jumlah kematian
Pada saat candi Borobudur didirikan (abad VIII), rupanya saat itu
dahulu dan telah tersebar diseluruh Nusantara juga tampak dari adanya
umum tuberkolosis yaitu batuk, batuk darah. Dan mengurus (DE LANGEN,
1919).
Diseluruh dunia tak terhitung jumlah korban penyakit ini, mulai dari raja
(meninggal tahun 453), Henry VII dari inggris (1509), Charles IX (1574) dan
Louis XIII (1643) dari perancis, Josef II (1790) dari Austria dan putra
1. Pengertian
paru, karena paru-paru merupakan lahan yang paling empuk bagi penyakit
2. Penyebab
0,5-4 mikron x 0,3-0,6 mikron dengan bentuk batang tipis, lurus atau agak
pencucian warna dengan asam dan alcohol, sehingga sering disebut basil
tubercolosis juga tahan dalam keadaan kering dan dingin, bersifat dorman
Untuk detail dari jenis bakteri ini dapat dijelaskan pada buku
bakteriologi.
Sifat ini dimanfaatkan oleh Robert Koch untuk mewarnainya secara khusus.
Karena itu, kuman ini disebut pula Basil Tahan Asam (BTA).(Widoyono,
2011).
BTA belum tentu identik dengan basil tubercolosis. Namun, karena dalam
(yaitu M.atipik) jarang sekali, dalam praktik, BTA dianggap identik dengan
basil tubercolosis. Dinegara dengan prevalansi AIDS/infeksi HIV yang
ditemukan. Dalam kondisi seperti ini, perlu sekali diwaspadai bahwa BTA
belum tentu identik dengan hasil tubercolosis. Mungkin saja, BTA yang
2 menit saja basil tubercolosis yang berada dalam lingkungan basah sudah
akan mati bila terkena air bersuhu 100 celcius. Cara penularan penyakit
paru batuk dan percikan ludah yang mengadung bakteri tersebut terhirup
oleh orang lain saat bernafas. Bila penderita batuk, bersin, atau berbicara
bulan.(Widoyono, 2011).
Resiko terinfeksi berhubungan dengan lama dan kualitas paparan dengan
sumber infeksi dan tidak berhubungan dengan factor genetic dan factor
A. Diagnostik
merupakan penyakit rakyat, selama itu pula penyakit ini akan sering dijumpai
dalam klinik sehari-hari oleh sebab itu, dinegara-negara yang masih endemis
2011) .
utama pada penderita tubercolosis adalah batuk berdahak lebih dari tiga
minggu, batuk berdarah, sesak napas, nyeri dada, berkeringat pada malam
minggu setelah infeksi primer dan tes tuberkilin akan positif ( yaitu
seluler sudah terkuras habis dan tes akan menjadi negative (Halim
Danusantoso, 2011).
B. Pencegahan
matahari. Selain itu ia pun dapat terhindar dari kuman tubercolosis paru, bila
ini sudah bisa diobati sampai sembuh. Penderita penyakit tubercolosis paru
umumnya terdiri dari dua tingkat yaitu fase terapi intensif dan fase
alami ini, dianjurkan agar penderita dan selalu mengikuti anjuran, agar
hendaknya ddiberi diet eksklusif buah segar selama 3 atau 4 hari. Contoh
buah yang dikomsumsi apel, anggur, pir, jeruk, nanas, melon dll (Saydam
Gouzali, 2011).
D. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Fisik
ditemukan konjungtiva, mata atau kulit yang pucat karena anemia, suhu
pun terutama pada kasus-kasus dini atau yang sudah terinfiltrasi secara
asimtomatik. Demikian juga bila sarang penyakit terletak di dalam, akan sulit
yang lebih dari 4 cm ke dalam paru sulit dinilai secara palpasi, perkusi,
Tempat kelainan lesi TB paru yang paling dicurigai adalah bagian apeks
(puncak) paru. Bila dicurigai adanya infiltrate yang agak luas, maka
didapatkan perkusi yang redup dan auskultasi suara nafas bronchial. Akan
didapatkan juga suara napas tambahan berupa ronki basah, kering dan
nyaring. Tetapi bila infiltat ini diliputi oleh penebalan pleura, suara napasnya
menjadi vesicular melemah. Bila terdapat kavitas yang cukup besar, perkusi
amfrotik.
Pada tuberkulosis paru yang lanjut dengan fibrosis yang luas sering
ditemukan atrofi dan retraksi otot-otot interkostal. Bagian paru yang sakit jadi
menciut dan menarik isi mediastinum atau paru lainnya. Paru yang sehat
menjadi lebih hiperinflasi. Bila jaringan fibrotic amat luas yakni lebih dari
jantung kanan seperti takipnea, takikardia, sianosis, right ventricular lift, right
suara pekak. Auskultasi memberikan suara napas yang lemah sampai tidak
konjungtiva mata atau kulit yang pucat karena anemia, suhu demam
kelainan pun terutama pada kasus-kasus dini atau yang sudah terinfiltrasi
getaran/suara yang lebih dari 4 cm ke dalam paru sulit dinilai secara palpasi,
apeks (puncak) paru. Bila dicurigai adanya infiltrate yang agak luas, maka
didapatkan perkusi yang redup dan auskultasi suara nafas bronchial. Akan
didapatkan juga suara napas tambahan berupa ronki basah, kering dan
nyraing. Tetapi bila infiltat ini diliputi oleh penebalan pleura, suara napasnya
menjadi vesicular melemah. Bila terdapat kavitas yang cukup besar, perkusi
amfrotik.
Pada tuberkulosis paru yang lanjut dengan fibrosis yang luas sering
ditemukan atrofi dan retraksi otot-otot interkostal. Bagian paru yang sakit jadi
menciut dan menarik isi mediastinum atau paru lainnya. Paru yang sehat
menjadi lebih hiperinflasi. Bila jaringan fibrotic amat luas yakni lebih dari
jantung kanan seperti takipnea, takikardia, sianosis, right ventricular lift, right
suara pekak. Auskultasi memberikan suara napas yang lemah sampai tidak
3. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Sputum
Dahak pagi hari berisi semua dahak yang terkumpul selama 1-2 jam
pertama
hari.
(Jhon Crofton,2002)
pulasan gram dan pulasan terhadap kuman tahan asam, yang penting
hanya pada unsur-unsur sputum dan yang tidak berasal dari bronkus
terlebih dulu untuk mencari bakteri tahan asam, carilah sebagian dari
dengan sinar
Pemeriksaan biakan
dengan cara bactee (bactee 400 radio metric system) dimana kuman
dideteksi kuman BTA lebih cepat. (Zulkifli Amin dan Asril Bahar,2009)
Hasil pemeriksaan dinyatakan positif apabila sedikitnya dua dari tiga
specimen hasilnya positif. Bila hanya satu specimen yang positif perlu
lainnya.Dasar tes tuberculin ini adalah reaksi alergi tipe lambat. Pada
penularan dengan kuman pathogen baik yang virulen maupun tidak tubuh
humoral yang perannya akan menekan antibody seluler. (Zulkifli Amin dan
Asril Bahar,2009)
dengan kuman yang sngat virulen dan jumlah kuman yang sangat besar atau
maka akan mudah terjadi penyakit sesudah penularan. (Zulkifli Amin dan
Asril Bahar,2009)
makin kecil indurasi yang dihasilkan. (Zulkifli Amin dan Asril Bahar,2009)
dengan TU PDD) :
tinggi
Anak dibawah usia 4 tahun atau anak-anak dan remaja yang
mantoux yang positive (99,8%). Kelamahan tes ini juga terdapat positive
palsu yakni pada pemberian BCG atau terinfeksi dengan mycobacterium lain.
yakni :
poliomyelitis
(Hodgkin)
imunosupresi lainnya
Untuk pasien dengan HIV positive, tes mantoux kurang lebih 5 mm,
dinilai positive.
4. Pemeriksaan Sinar X (Radiologis)
tuberkulosis adalah :
bernoduler
b) Kavitas (lubang)
adalah :
Crofton,2002)
5. Pemeriksaan Darah
meninggi.Laju endap darah mulai turun kea rah normal lagi. (Zulkifli Amin
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
batuk adalah suatu respon reflex yang terjadi secara tiba tiba untuk
batuk berdarah adalah infeksi atau iritasi pada saluran nafas akan
3) Gangguan pernapasan
B. Diagnose Keperawatan
paru
1. Berdasarkan teori :
jalan
jalan nafas
neuromuscular
3. Kesenjangan diagnose yang ada pada teori namun tidak ada pada
kasus itu
terdapat pada kasus, karena tidak ditemukanya adanya gejala pada pasien
mengalami depresi dan menyebabkan tidak bisa melakukan kegiatan, hal ini
derita.
pada teori.
c. Resiko infeksi
Diagnose ini muncul pada kasus karena Terdapat penyakit yang sudah
5. Perencanaan keperawatan
prinsip etis . pada kasus ini tidak jauh beda dengan teori-teori yang ada
ventilasi (semifowler), Lakukan fisioterapi dada jika perlu, Keluarkan sekret dengan
suara napas, catat adanya suara tambahan ,Atur intake untuk cairan
batuk efektif.
a. Resiko infeksi :
pertahankan tehnik cuci tangan yang baik, Kaji tanda-tanda vital, terutama
indikasi
C. Evaluasi
yang meliputi hasil dan proses pada kasus ini menunjang adanya kemajuan
setelah dirawat selama berada di ugd non bedah belum ada masalah yang
PEMBAHASAN
D. Pengkajian
batuk adalah suatu respon reflex yang terjadi secara tiba tiba untuk
batuk berdarah adalah infeksi atau iritasi pada saluran nafas akan
7) Gangguan pernapasan
4liter/menit.
substansi lain yang terdapat dalam tubuh manusia hal ini bisa
tuberculosis paru
6. Berdasarkan teori :
jalan
neuromuscular
jalan nafas
neuromuscular
8. Kesenjangan diagnose yang ada pada teori namun tidak ada pada
kasus itu
b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan depresi diagnose ini
tidak terdapat pada kasus, karena tidak ditemukanya adanya gejala pada
kegiatan, hal ini dikarenakan pasien telah mengenal dan menerima suatu
pada teori.
c. Resiko infeksi
Diagnose ini muncul pada kasus karena Terdapat penyakit yang sudah
prinsip etis . pada kasus ini tidak jauh beda dengan teori-teori yang ada
O2,Auskultasi suara napas, catat adanya suara tambahan ,Atur intake untuk
a. Resiko infeksi :
antiseptik, pertahankan tehnik cuci tangan yang baik, Kaji tanda-tanda vital,
yang meliputi hasil dan proses pada kasus ini menunjang adanya kemajuan
setelah dirawat selama berada di ugd non bedah belum ada masalah yang