Anda di halaman 1dari 3

Kode Pada Batu Gerinda

Terhitung tanggal 14 Agustus 2013 dan skrg tanggal 2 April 2014 itu udah lama banget saya gak
nulis lagi di blog. oke sip, ga produktif banget sih? udah deh lupain aja.
Intinya sekarang mau nulis tentang kode yang ada pada batu gerinda yang sering digunakan
untuk berbagai keperluan di bengkel pemesinan. Hal ini juga berkaitan dengan materi yang di
UN kan di Teori Kejuruan Teknik Pemesinan, dan saya disini belum nguasaain hal ini, maka dari
itu gue pengen belajar sambil ngebagi ilmu kepada pembaca yang budiman *ekhem, yang
mungkin saja bakal lebih mudah dipahami. Biasanya sih gitu, ilmu akan lebih paham kalau
langsung ngamalin ilmu yang dimiliki kepada orang lain. Dalam soal UN Teori Kejuruan Teknik
Pemesinan, setelah di analisis oleh saya soal tentang gerinda itu ada sekitar 2-4 soal. Btw, saya
coba analisis ini dari soal UN tahun 2012 dan 2013. Saya cari-cari sendiri soal ini dan dapet di
suatu blog bank soal. Beruntung banget dapet nih soal dan ada pembahasannya juga, tapi saya
sedikit kecewa kenapa gitu guru saya gak ngasih ke muridnya soal UN tahun sebelumnya,
padahal itu bakal ngebantu banget buat muridnya menganalisis soal dan memperdalamnya secara
otodidak (karena skrg udah jarang2 ketemu guru aktif ngajar di kelas 3, apalagi guru2 jurusan).
Sebenarnya ada yang cukup menarik, menurut saya alasan guru2 bengkel gak ngasih soal UN ini
ke muridnya adalah karena soal ini dijadiin postes, us dan pretest. Saya sih dingin2 aja, yang
penting udah dapet yang dibutuhin skrg. Dan, ayo kita mulai.......hahah (panjang amat yang
prolognya)

Contoh Kode pada Batu Gerinda yang ada pada soal UN thn 2013

A 16 P 5 V BE

simpel yah? tp jawabnya ga sesimpel itu lho. oke, langsung ke pembahasan kodenya.

Kode A mewakili jenis bahan asah


Kode 16 mewakili ukuran butiran bahan asah
Kode P mewakili tingkat kekerasan
Kode 5 mewakili susunan butiran bahan asah
Kode V mewakili jenis bahan perekat
Kode BE mewakili kode pabrik

Sebenarnya udah cukup kalau cuma ditanyain arti dari kode di atas. Tapi, ada juga soal yang
menanyakan lebih spesifik maksud dari kode tersebut. Sebelum ngebahas maksud dari kode di
atas, kita bahas satu persatu secara mendalam...

1. Kode A, ini mewakili jenis bahan asah yang dalam contoh di atas adalah Aluminium Oxide
(Oksida Aluminium). Berikut data jenis bahan asah:

A = Aluminium Oxide (Oksida Aluminium)


B = Silicone Carbide (Karbida Silium)
C = Diamond (Intan)

Tapi, di sumber lain yang saya temukan ada perbedaan dan ada bahan lain. Untuk
membandingkan dan sebagai referensi, saya uraikan di bawah ini:

A = Aluminium Oxide (biasanya untuk Metal dan Stainless Steel)


WA = White Aluminium Oxide (biasanya untuk Stainless Steel)
C = Silicone Carbide (biasanya untuk Batu dan Bahan Bangunan)
GC = Green Siliconce Carbide (biasanya untuk Kaca, Keramik, dan Bahan Bangunan Lainnya)

Agak beda dikit gapapa lah. Intinya, kalau menemukan soal harus bisa menerka maksud dari soal
itu dan bisa menganalisis dari pilihan ganda, dan tentunya musti hapal tuh semuanya biar paham
banget.
Oke, lanjutk ke kode berikutnya.

2. Kode 16, ini mewakili ukuran butiran bahan asah yang dalam contoh di atas kode 16 ada di
kategori kasar. Berikut, data lengkapnya:

Kasar (Coarse): 12, 14, 16, 20, 24


Sedang (Medium): 30, 36, 46, 56, 60
Halus (Fine): 70, 80, 90, 100, 120
Sangat Halus (Very Fine) 150, 180, 220, 240
Ultra Halus/Tepung (Ultra Fine): 280, 320, 400, 500, 800, 1200

3. Kode P, mewakili tingkat kekerasan yang dalam contoh ini termasuk dalam kategori Keras.
Langkapnya nih:

Sangat Lunak: D E F G
Lunak: H I J K
Sedang: L M N O

Keras: P Q R S
Sangat Keras: T U V W
4. Kode 5, mewakili susuan butiran bahan asah dalam contoh ini termasuk kategori Sedang.
Data lengkapnya:

Rapat: 0, 1, 2, 3
Sedang: 4, 5, 6
Renggang: 7, 8, 9, 10, 11, 12

5. Kode V, mewakili jenis bahan perekat, dalam contoh termasuk bahan perekat Vitrified.
Berikut utk data lengkapnya:

V = Vitrified (tembikar / perekat dengan memanaskan material hingga titik cair)


S = Silicate (silikat / perekatan menggunakan bahan silika)
R = Rubber (karet)
B = Resinoid (bakelit / perekatan menggunakan bahan resin)
BF = Resinoid Reinforced (perekat menggunakan bahan resin yang diperkuat)
E = Shellac (embalau)

6. Satu lagi Kode BE, yaitu kode pabrik.

Nah akhirnya beres juga. Data2 tersebut bisa dijadikan referensi untuk menjawab soal yang
berhubungan dengan kode yang ada pada batu gerinda. Sebagai penutup, saya ingin merangkum
isi dari semuanya dengan menyebutkan maksud dari contoh kode batu gerinda di atas.

A 16 P 5 V BE

Kode A mewakili jenis bahan asah Aluminium Oxide (Oksida Aluminium)


Kode 16 mewakili ukuran butiran bahan asah Kasar
Kode P mewakili tingkat kekerasan Keras
Kode 5 mewakili susunan butiran bahan asah Sedang
Kode V mewakili jenis bahan perekat Vitrified (Tembikar)
Kode BE mewakili kode pabrik

Keknya kalau sempet mau bikin tabelnya dalam bentuk gambar, jadi kalau mau print bakal lebih
mudah dipahami. Oke segitu aja deh, moga manfaat :)

Anda mungkin juga menyukai