Anda di halaman 1dari 4

PENGGUNAAN KATA SIFAT DALAM BAHASA

JEPANG
Pada materi kali ini kita masih akan membahas tentang penggunaan kata sifat didalam
bahasa jepang, untuk materi kali ini kita akan mempelajari tentang penggunaan kata sifat yang
digunakan untuk menerangkan kondisi/keadaan suatu benda melalui kata sifat yang digunakan.

Untuk lebih jelasnya silahkan perhatikan pola kalimat berikut ini.

Benda/subjek + は + kata sifat I/NA + predikat(benda )


です。( + )
Benda/subjek + は + kata sifat I/NA + predikat(benda )
じゃありません。( - )

Pola kalimat diatas digunakan untuk menujukkan kata benda yang diterangkan oleh kata
sifat, sedikit berbeda dengan pola kalimat sebelumnya, pada pola kalimat sebelumnya huruf “ NA “
pada kata sifat na akan dihilangkan pada saat digunakan pada kalimat, tetapi pada pola kali ini huruf
“ NA “ pada kata sifat na tidak akan dihilangkan ( tetap dibubuhkan ) yang kemudian akan diikuti
oleh kata benda. Demikian juga dengan kalimat negatif, jika pada pola sebelumnya kalimat negatif
pada saat pengunaan kata sifat “ I “ dan “ NA “ berbeda, pada pola kalimat ini tidak akan ada
perbedaan pada keduanya, pada kalimat negatif keduanya akan menggunakan kata “じゃありませ
ん”, kenapa ? karena pada pola kalimat ini yang akan berubah menjadi negatif bukan kata sifatnya
melainkan kata benda yang akan menjadi predikat benda itu sendiri. Untuk lebih jelasnya
perhatikan contoh-contoh kalimat berikut ini.

Contoh kalimat :

( kalimat positif )

1. Medan adalah kota yang ramai. ( medan wa nigiyakana machi desu )


( medan disini berfungsi sebagai subjek, semetara kata “ kota “ berfungsi sebagai predikat
yang menunjukkan bahwa “ medan “ tersebut adalah nama sebuah kota. Dan kata “ ramai “
berfungsi sebagai kata sifat yang menyatakan banwa kondisi kota medan itu merupakan
kota yang ramai )
2. Indonesia adalah negara yang besar. ( indonesia wa ookii kuni desu )
3. Ini adalah tas yang mahal. ( kore wa takai kaban desu )
4. Dia adalah orang yang ramah. ( kare wa shinsetsuna hito desu )
5. Orang itu adalah artis yang terkenal. ( ano hito wa yuumeina artisto desu )

( kalimat negatif )

1. Jakarta bukanlah kota yang sejuk. ( jakaruta wa suzushii machi jaarimasen )


2. Medan bukanlah kota yang sunyi. ( medan wa shizukana machi jaarimasen )
( perhatikan kedua contoh diatas keduanya menggunakan kata sifat yang berbeda, tetapi
perhatikan perubahan bentuk negatifnya, kedua kata sifat tersebut meggunakan perubahan
bentuk negatif yang sama yaitu “ jaarimasen “ ).
3. Bahasa jepang bukanlah pelajaran yang sulit. ( nihongo wa muzukashii jugyou jaarimasen )
4. Komik ini bukanlah komik yang menarik. ( kono manga wa omoshiroi manga jaarimasen )
5. Barang itu bukanlah barang yang praktis. ( ano mono wa benrina mono jaarimasen )
II. PENGGUNAAN KATA KETERANGAN “ あまり” & “ とて
も “.

Kata keterangan “ あまり” ( amari ) & “ とても “ ( totemo ) digunakan untuk


menerangkan seberapa besar kapasitas sifat dari benda yang diterangkannya, “ amari “
artinya adalah tidak terlalu, dan kata keterangan ini akan selalu diikuti oleh kalimat negatif.
Sementara itu “ totemo “ artinya adalah sangat, dan kata keterangan ini akan selalu diikuti
oleh kalimat positif. Kata keterangan ini berada sebelum kata sifat didalam kalimat.
Perhatikan pola kalimat berikut ini.

Benda/subjek + は + とても + kata sifat I / NA desu


Atau
Benda/subjek + は + とても + kata sifat I / NA + predikat(benda)
desu
Dan

Benda/subjek + は+ あまり + kata sifat I ( kunai desu )


Kata sifat NA ( jaarimasen )
Atau
Benda/subjek + は + あまり + kata sifat I / NA + predikat(benda)
jaarimasen

Contoh kalimat :
( とても)
1. Bunga ini sangat cantik. ( kono hana wa totemo kirei desu )
2. Orang itu adalah orang yang sangat terkenal. ( ano hito wa totemo yuumeina hito desu )
3. Bakso adalah makanan yang sangat enak. ( bakso wa totemo oishii tabemono desu )
4. Hari ini sangat panas. ( kyou wa totemo atsui desu )
5. Buku ini sangat mahal. ( kono hon wa totemo takai desu )

( あまり)
1. Film ini tidak terlalu menarik. ( kono eiga wa amari omoshiro kunai desu )
2. Dia tidak terlalu sehat. ( kare wa amari genki jaarimasen )
3. Kamar ini tidak terlalu luas. ( kono heya wa amari hiro kunai desu.
4. Tas ini bukanlah tas yang terlalu mahal. ( kono kaban wa amari takai kaban jaarimasen )
5. Tempat ini bukanlah tempat yang terlalu ramai. ( kono tokoro wa amari nigiyakana
tokoro jaarimasen )

III. PENGGUNAAN KATA TANYA “どう & どんな “.


Selanjutnya kita akan mempelajari tentang penggunaan kata tanya sifat didalam bahasa
jepang, kata tanya yang biasa digunakan untuk menanyakan sifat /kondisi sesuatu benda dalam
bahasa jepang adalah kata tanya “どう ( dou ) & どんな ( donna ) “. Kedua kata tanya ini
mempunyai arti yang sama yaitu “ bagaimana “, namun didalam pengunaannya kedua kata tanya ini
mempunyai sedikit perbedaan makna dan fungsi. Kata tanya “ dou “ lebih indektik digunakan untuk
menanyakan keadaan( fisik ) seseorang/sesuatu benda , sementara kata tanya “ donna “ biasanya
digunakan untuk menanyakan keadaan sifat seseorang atau sesuatu benda dan kata tanya ini selalu
diikuti oleh predikat( benda ) yang menerangkan benda yang ditanyakan pada saat digunakan.

Perhatikan pola berikut ini :

Benda/subjek + は + どう です

Contoh kalimat :

1. A : saudara budi bagaimana ? ( budi san wa dou desuka ? )


B : saudara budi tampan. ( budi san wa hansamu desu )
2. A : Gunung fuji bagaimana ? ( fuji san wa dou desuka ? )
B : gunung fuji tinggi. ( fuji san wa takai desu )
3. A : cuaca hari ini bagaimana ? ( kyou no tenki wa dou desuka ? )
B : cuaca hari ini sangat panas. ( kyou no tenki wa totemu atsui desu )
4. A : filmnya bagaimana ? ( eiga wa dou desuka ? )
B : filmnya tidak terlalu menarik. ( eiga wa amari omoshiro kunai desu )
5. A : ujian hari ini bagaimana ? ( kyou no siken wa dou desuka ? )
B : ujian hari ini tidak sulit. ( kyou no siken wa muzukashi kunai desu )

Benda/sunjek +は + どんな + predikat( benda ) です


Contoh kalimat :

1. A : osaka kota yang bagaimana ? ( osaka wa donna machi desuka ? )


B : osaka adalah kota yang ramai. ( osaka wa nigiyakana machi desu )
2. A : saudara santos orang yang bagaimana ? ( santosu san wa donna hito desuka ?
B : saudara santos orang yang lucu. ( santosu san wa omoshiroi hito desu )
3. A : kare adalah makanan yang bagaimana ? ( kare wa donna tabemono desuka ? )
B : kare adalah makanan yang tidak terlalu pedas. ( kare wa amari karai tabemono
jaarimasen )
4. A : ferari adalah mobil yang bagaimana ? ( ferari wa donna kuruma desuka ? )
B : ferari adalah mobil yang sangat mahal. ( ferari wa totemo takai kuruma desu )
5. A : berastagi tempat yang bagaimana ? ( burasutagi wa donna tokoro desuka ? )
B : berastagi adalah tempat yang tidak panas. ( burasutagi wa atsui tokoro jaarimasen )

Anda mungkin juga menyukai