Anda di halaman 1dari 5

BAB 11

PENELITIAN NON REAKTIF DAN ANALISIS SEKUNDER

Penelitian Non reaktif ( non reactive Research ) adalah suatu jenis penelitian sosial dengan
orang-orang yang dipelajari tidak sadar akan fakta tersebut. Penelitian non reaktif dimulai
ketika kita melihat sesuatu yang menunjukkan variabel yang menarik.kita mengambil ukuran
Non reaktif atau ukuran tidak terganggu jika orang orang yang kita pelajari tidak menyadari hal
tersebut tetapi meninggalkan bukti mengenai perilaku dan sikap tanpa menggangu orang yang di
mati.

Variasi dari Non reaktif atau Unobsurtive Observation

Pengukuran Non reaktif bervariasi jenis dan peneliti memiliki cara yang kreatif dalam
mengintervensi untuk mengukur perilaku sosial secara tidal langsung, karena pengukuran?
Indikator memiliki sedikit pengecualian untuk menjadi non rekatif dan kita dapat
mempelajarinya lebih mendalam dapat dilihat pada contoh.Ada dua tipe cara yang biasa
digunakan yaitu : Erotion Measure dan Accretion Measure . Ukuran errosi adalah ukuran non
reaktif mengenai keausan atau kerusakan pada permukaan karena aktivitas manusia. Sedangkan
Ukuran Akresi adalah Ukuran non reaktif mengenai sisa aktivitas manusia atau hal- hal yang
mereka tinggalkan.

Recording dan Dokumentasi

Menciptakan pengkuran Non reaktif mengikuti kerangka logis dari pengukuran


kuantitatif, meskipun penelitian Kuantitatif juga menggunakan observasi non reaktif. Pertama
menkonseptulaisasi kontruk, selajutnya menghubungkan konstruk kepada Pengukuran/Indikator
Nonrekatif. Defenisi Opeasional Variabel adalah bagaimana melakukan perekaman observasi
secara sistematis.

Analisa Content

Defenisi Analisis Konten ( Isi )

Dalam penelitian Analisis Conten kita akan mendapatkan data dan menganalisis Isi dari
sebuah Tesk. Conten ( Isi ) bisa berupa kata- kata, makna, gambar, symbol, ide- ide, tema- tema,
atau pesan komunikasi. Tesk adalah apa saja yang di tulis, visual, atau dibicarakan yang
berfungsi sebagai media untuk komunikasi.Analisis isi telah ada sejak sekitar satu abad dan
digunakan dalam berbagai bidang misalnya :-sastra, sejarah, jurnalistik, ilmu politik, pendidikan,
psikologi dan dan lain- lain.
Analisis Isi bersifat nonreaktif karena proses menempatkan kata-kata pesan, atau simbol-
simbol dalam tesk untuk berkomunikasi dengan pembaca atau penerima terjadi tanpa disadari
oleh sang peneliti.

Analisis isi memungkinkan kita untuk melihat dan mengungkapkan isi ( yaitu pesan, makna,
simbol,) dalam berkomunikasi (yaitu buku,artikel, film ).kita akan menyelediki dan menemukan
konten dalam cara yang berbeda dari biasanya membaca buku atau menonton program televisi.
Analisis Isi dapat mendokumentasikan dalam cara yang obyetif dan kuantitatif, apakah perasaaan
berdasarkan pengamatan sistematis tersebut benar adanya. Hal ini dapat diulang dan tepat
mengenai tesk tersebut.

Topik Yang tepat Untuk Analisis Isi

Analisis isi digunakan untuk banyak tujuan antara lain : untuk mempelajari tema dari
sebuah lagu- lagu yang populer dan Simbol- simbol agama dalam Hymne, topik yang lagi
ngetrend dalam sebuah surat kabar yang menjadi cover,dan nada- nada yang bersifat Ideologis
dalam editorial sebuah surat kabar, stererotif peran gender dalam buku pelajaran atau film,
frekuensi dengan orang yang berbeda ras muncul dalam iklan dan program televisi, jawaban atas
pertanyaan survey terbuka, propaganda musuh selama masa perang, sampul majalah populer,
karekterik kepribadian dari catatan bunuh diri, tema dari dalam pesan Iklan, perbedaan gender
dalam percakapan, dan sebagainya.

Analisis Konten akan berguna untuk tiga tipe pertayaan penelitian antara lain :

1. those regarding a large of Volume of tesk


2. Konten May be at a distance or Scartered
3. Conten is Dufficult to see as dokumen with casual Observation

Dalam Analisis, sebuah operasionalisasi kontruk dengan sistem coding. Itu adalah
serangkaian Instruksi atau aturan yang digunakan dalam analisis isi menjelaskan cara peneliti
secara sistematis mengubah isi simbolis dari tesk menjadi data kuantitatif.

Pengukuran dan Koding

Unit Analisis dalam Analisis Isi sangat variatif bentuknya antara lain : berupa kata,
frase, tema,plot,artikel koran,karakter dan lain sebagainya. Pengukuran dalam analisis Isi
menggunakan observasi terstruktur, Sebuah Observasi yang memperhatikan kejadian dalam latar
sosial yang sangat teratur dan mengikuti aturan sistematis untuk observasi dan dokumentasi.
Adapun sistem coding mengidentifikasi empat hal Yaitu : frekuensi, arah, intensitas dan
ruang.Peneliti megukur dari satu hingga keempat karakteritik dalam sebuah proyek penelitian.

Coding, Validitas dan Reabilitas


Coding perlu melihat tesk secara cermat dan mengubahnya dengan cara yang sangat
sistematis ke dalam ukuran kata- kata, simbol, atau pesan yang signifikan.Ada dua jenis utama
dalam Koding analisis Isi yaitu : Manifest dan Laten. Manifest coding adalah suatu jenis
penyandian analisis isi yang penelitiannya pertama-tama membuat daftar kata, kalimat, atau
simbol dan kemudian mencarinya dalam suatu media komunikasi. Sedangkan Penyandian Laten
adalah jenis penyandian analisis isi dengan peneliti mengidentifikasi makna subyektif seperti
tema atau motif dan kemudian secara sistematis melokasikannnya dalam media komunikasi.dan
Jika menggunakan banyak kode, kita harus sealu mengecek untuk konsistensi antara kode kode.
Hal ini bisa di ukur dengan Interkoder Reability, sebuah sistem pengkodean kesetaraan reabilitas
dalam analisis isi dengan beberapa coder konten yang mengsyaratkan tingginya tingkat
konsistensi antar koder.

Cara Melakuan penelitian analisis Isi

Adapun langkah –langkah dalam melakukan analisis Isi adalah sebagai berikut :

1. Rumuskan masalah penelitian


2. Tentukan unit analisis
3. Memgembanhkan rencana sampling
4. Membuat coding kategori dan recording sheet
5. Periksa koding dan reliablitas interoder
6. Pengumpulan data dan analisis data

Statistik Dokumen Yang sudah ada

Topik yang tepat

Banyak tipe informasi tentang dunia sosial telah tersedia dalam bentuk dokumen-
dokumen statistikal seperti ( buku-bukum Laporan-laporan ,dll ) atau kompilasi publikasi yang
tersedia di perpusatkaan atau yang terekam dalam sebuah komputer. Analisis Isi sangat cocok
untuk topik yang melibatkan isi pesan dalam komunikasi budaya.

Indikator sosial

Indikator sosial adalah indikator kuantitatif dari kesejahteran sosial.Indikator sosial


adalah setiap ukuran kesejahteran sosial yang dapat menginformasikan keputusan kebijakan.
Banyak indikator yang dapat mengukur kesejahteraan yang berkaitan dengan bidang- bidang
sebagai berikut : populasi, keluarga, perumahan, jaminan sosial dan kesejahteraan, kesehatan dan
gizi, keamanan Pbulik, pendidikan, pelatihan, pekerjaan, pendapatan, budaya, hiburan, mobilitas
sosial, pemungutan suara, partisipasi dalam organisasi,dll.

Mendapatkan data
Pemerintah atau lembaga internasional dan sumber- sumber swasta adalah penyedia utama dari
statistik yang ada.

Analisis sekunder Untuk data Survey

Analisis data sekunder adalah kasus khusus dari statistik yang ada. Analisis ini secara
statistik menganalisis data survey yang awal dikumpulkan oleh orang laian sebagai
bandingannya dari penelitan primer ( misal,eksperimen, survey, dan analisis isi ) yang
mengumpulkan data kuantitatif. Selama dua dasawarsa terkhir, para ilmuwan sosial lebih banyak
data tersedia. Analisis ini relatif tidak mahal, tetapi memungkinkan perbandingan antar
kelompok, bangsa, atau waktu, menfasilitasi replikasi, dan menungkinkan diajukannya
pertanyaan mengenai masalah yang tidak dipertimbangkan oleh peneliti asli.

Keterbatasan Analisis data sekunder

Meskipun terjadi pertumbuhan dan populeritas analisis dats sekunder dan penelitian
statistik yang sudah ada, kedua tehnik tersebut memiliki keterbatasan, penggunakan tehnik
tersebut tidak bebas masalah hanya karena badan pemerintah atau organisasi penelitian
mengumpulkan data.

Setidaknya ada tiga keterbatasan dari analisis data sekunder yaitu :

1. Data sekunder atau statistikal yang ada mungkin tidak sesuai dengan pertanyaan
penelitian yang kita ajukan
2. Peneliti harus memahami topik subtatantif untuk menggunakan data.
3. Mengutip data statistik dalam detail yang berlebihan akan memberikan kesan kekkuan
ilmiah bagi orang lain. Hal ini dapat menyebabkan fallacy of Miss Places Concreteness.
Yaitu terjadi ketika seseorang memberikan kesan presisi yang keliru dengan mengutip
statistik secara rinci lebih dari yang dibenarkan dan “ terlalu melebih- lebihkan “
rinciannya.

Validitas

Masalah Validitas dapat terjadi ketika defenisi teoritis anda tidak sesuai dengan defenisi teoritis
badan pemerintah atau organisasi yang mengumpulkan informasi. Kebijakan dan prosedure
resmi menentukan defenisi untuk statistik resmi.

Reliabilitas

Masalah reabilitas dapat mengganggu penelitian statistik yang ada; masalah ini terjadi ketika
defenisi resmi atau metode pengumpulan informasi mengalami perubahan dari waktu ke waktu.
Reabilitas kesetaran juga menjadi masalah misalnya,ukuran kejahatan di seluruh bangsa
bergantung pada penyediaan informasi yang akurat dari setiap departemen polisi. Reabilitas
representatif dapat menjadi masalah dalam statistik pemerintah resmi.
Persoalan mengenai Inferensi dan Pengujian Teori

Anda perlu berhat- hati ketika menyimpulkan kausalitas atau mengji teori berdasarkan data non –
reaktif. Sulit untuk menerapkan urutan sementara dan menghilangkan alternatif penjelasan
dengan ukuran nonreaktif dan tidak mengganggu.

Anda mungkin juga menyukai