Anda di halaman 1dari 6

Teori Keperawatan NOLA J.

PENDER

1. Model Promosi Kesehatan (Health Promotion Model)


Model Promosi Kesehatan adalah suatu cara untuk menggambarkan interaksi manusia
dengan lingkungan fisik dan interpersonalnya dalam berbagai dimensi. HPM lahir dari penelitian
tentang 7 faktor persepsi kognitif dan 5 faktor modifikasi tingkah laku yang mempengaruhi dan
meramalkan tentang perilaku kesehatan. Model ini menggabungkan dua teori yaitu dari teori Nilai
Pengharapan (Expectancy-Value) dan Teori Pembelajaran sosial (Social Cognitive Theory) dalam
perspektif keperawatan manusia dilihat sebagai fungsi yang holistik. Adapun secara singkat
elemen dari teori ini adalah sebagai berikut:
Teori Pengharapan Nilai (Expectancy-Value)

Beberapa konsep dari tujuan pengarahan perilaku, termasuk teori kognitif sosial didasarkan
pada model nilai pengharapan motivasi manusia yang diuraikan oleh Feather. Menurut teori nilai
pengharapan, perilaku sehat adalah rasional dan ekonomis. Secara spesifik seseorang akan
bertindak dan akan tetap mempertahankan dengan cara; 1) Meningkatkan hasil yang ingin dicapai
yang disebut sebagai nilai personal yg positif, 2) Peningkatkan berdasarkan informasi yang
tersedia untuk mencapai hasil yang diinginkan. Individu tidak akan melakukan sesuatu tindakan
yang tidak berguna dan tidak bernilai bagi dirinya. Individu tidak akan melakukan kegiatan
walaupun kegiatan tersebut menarik bagi dirinya jika dirasakan tidak mungkin kegiatan tersebut
dicapainya.

2. Asumsi dari Model Promosi Kesehatan (HPM)


1. Manusia mencoba menciptakan kondisi agar tetap hidup di mana mereka dapat
mengekspresikan keunikannya
2. Manusia mempunyai kapasitas untuk merefleksikan kesadaran dirinya, termasuk penilaian
terhadap kemampuannya.
3. Manusia menilai perkembangan sebagai suatu nilai yang positif dan mencoba mencapai
keseimbangan antara perubahan dan stabilitas.
4. Setiap individu secara aktif berusaha mengatur perilakunya.
5. Individu merupakan makhluk bio-psiko-sosial yang kompleks, berinteraksi dengan
lingkungannya secara terus menerus, menjelmakan lingkungan yang diubah secara terus
menerus.
6. Profesional kesehatan merupakan bagian dari lingkungan interpersonal yang berpengaruh
terhadap manusia sepanjang hidupnya.
7. Pembentukan kembali konsep diri manusia dengan lingkungan adalah penting untuk
perubahan perilaku.

3. Proposisi Model Promosi Kesehatan


1. Perilaku sebelumnya dan karakteristik yang diperoleh mempengaruhi kepercayaan dan
perilaku untuk meningkatkan kesehatan.
2. Manusia melakukan perubahan perilaku di mana mereka mengharapkan keuntungan yang
bernilai bagi dirinya.
3. Rintangan yang dirasakan dapat menjadi penghambat kesanggupan melakukan tindakan,
suatu mediator perilaku sebagaimana perilaku nyata.
4. Promosi atau pemanfaatan diri akan menambah kemampuan untuk melakukan tindakan dan
perbuatan dari perilaku.
5. Pemanfaatan diri yang terbesar akan menghasilkan sedikit rintangan pada perilaku
kesehatan spesifik.
6. Pengaruh positif pada perilaku akibat pemanfaatan diri yang baik dapat menambah hasil
positif.
7. Ketika emosi yang positif atau pengaruh yang berhubungan dengan perilaku, maka
kemungkinan menambah komitmen untuk bertindak.
8. Manusia lebih suka melakukan promosi kesehatan ketika model perilaku itu menarik,
perilaku yang diharapkan terjadi dan dapat mendukung perilaku yang sudah ada.
9. Keluarga, kelompok dan pemberi layanan kesehatan adalah sumber interpersonal yang
penting yag mempengaruhi, menambah atau mengurangi keinginan untuk berperilaku
promosi kesehatan.
10. Pengaruh situasional pada lingkungan eksternal dapat menambah atau mengurangi
keinginan untuk berpartisipasi dalam perilaku promosi kesehatan.
11. Komitmen terbesar pada suatu rencana kegiatan yang spesifik lebih memungkinkan perilaku
promosi kesehatan dipertahankan untuk jangka waktu yang lama.
12. Komitmen pada rencana kegiatan kemungkinan kurang menunjukkan perilaku yang
diharapkan ketika seseorang mempunyai kontrol yang sedikit dan kebutuhan yang
diinginkan tidak tersedia.
13. Komitmen pada rencana kegiatan kurang menunjukkan perilaku yang diharapkan ketika
tindakan-tindakan lain lebih atraktif dan juga lebih suka pada perilaku yang diharapkan.
14. Seseorang dapat memodifikasi kognisi, mempengaruhi interpersonal dan lingkungan fisik
yang mendorong melakukan tindakan kesehatan.

4. Revisi Model Promosi Kesehatan (HPM)


Terdapat beberapa variabel HPM, yaitu: 1) Sikap yang berhubungan dengan aktivitas, 2)
Komitmen pada rencana tindakan dan 3) Adanya kebutuhan yang mendesak.
Penjelasan tentang variable dari HPM dapat diuraikan di bawah ini.
1. Sikap yang berhubungan dengan aktifita
a. Karakteristik individu dan pengalaman individu

Setiap manusia mempunyai karakteristik yang unik dan pengalaman yang dapat
mempengaruhi tindakannya. Karakteristik individu atau aspek pengalaman dahulu lebih fleksibel
sebagai variable karena lebih relevan pada perilaku kesehatan utama atau sasran populasi utama
1. Perilaku sebelumnya
2. Faktor personal
1) Biologi- usia, body mass indeks, status pubertas, status menopause, kapasitas aerobik,
kekuatan, ketangkasan atau kesimbangan
2) Psikologi- self esteem, motivasi diri dan status kesehatan
3) Sosiokultural- suku, etnis, akulturasi, pendidikan dan status sosio ekonomi
b. Kognitif behaviour spesifik dan sikap
1. Manfaat tindakan

Manfaat tindakan secara langsung memotivasi perilaku dan tidak langsung mendetermin
rencana kegitanan untuk mencapai manfaat sebagai hasil. Manfaat tadi menjadi gambaran mental
positif atau reinforcement positif bagi perilaku. Menurut teori nilai ekspentansi motivasi penting
untuk mewujudkan hasil seseorang dari pengalaman dahulu melaui pelajaran observasi dari orang
lain dalam perilaku. Individu cenderung untuk menghabiskan waktu dan hartanya dalam
beraktifitas untuk mendapat hasil yang potsitif. Keuntungan dari penampilan perilaku bisa
intrinsik atau ekstrinsik.
2. Hambatan tindakan

Misalnya: ketidaksediaan, tidak cukup, mahal, sukar atau waktu yang terpakai dari suatu
kegiatan utama. Rintangan sering dipandang sebagai blok rintangan dan biaya yang dipakai.
Hilangnya kepuasan dari perilaku tidak sehat seperti merokok, makan tinggi lemak juga disebut
rintangan. Biasanya muncul motif-motif yang dihindari/dibatasi dalam hubungan dengan perilaku
yang diambil. Kesiapan melakukan rendah dan rintangan tinggi, tindakan tidak terjadi. Rintangan
adalah sikap yang langsung menghalangi kegiatan melalui pengurangan komitmen rencana
kegiatan.
Self efficacy

Menurut Bandura: kemampuan seseorang untuk mengorganisasi dan melaksanakan tindakan


utama menyangkut bukan hanya skill yang dimiliki seseorang tetapi keputusan yang diambil
seseorang dari skill yang dia miliki. Keputusan efficacy seseorang diketahui dari hasil yang
diharapkan yaitu kemampuan seseorang menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu di mana hasil
yang diharapkan adalah suatu keputusan dengan konsekuensi keuntungan biaya misalnya: perilaku
yang dihasilkan. Skill dan kompetensi memotivasi individu untuk melakukan tindakan secara
unggul. Perasaan manjur dan ahli dalam perbuatan seseorang akan mendorong seseorang untuk
melaksanakan perilaku yang diinginkan lebih sering dari pada rasa tidak layak/tidak trampil.
c. Sikap Yang Berhubungan dengan Aktivitas
1) Emosi yang timbul pada kegiatan itu
2) Tindakan diri
3) Lingkungan di mana kegiatan itu berlangsung
d. Pengaruh interpersonal

Pengaruh interpersonal adalah kognisi tentang perilaku, kepercayaan atau sikap orang lain.
Sumber utama interpersonal adalah keluarga 9familiy at sibling0 peer/kelompok dan pemberi
pengaruh pelayanan kesehatan. Pengaruh interpersonal terdiri dari norma (harapan orang lain),
social support (instrumental dan dorongan emosional) dan model (belajar dari pengalaman orang
lain.
e. Pengaruh situasional

Persepsi personal dan kognisi dari situasi dapat memfasilitasi atau menghalangi perilaku
misalnya pilihan yang tersedia, karakteristik deman dan ciri-ciri lingkungan estetik seperti
situasi/lingkungan yang cocok, aman, tentram dari pada yang tidak aman dan terancam. Situasi
dapat mempengaruhi perilaku dengan mengubah lingkungan misalnya ‘no smoking”. Pengaruh
situasional dapat menjadi kunci untuk pengembangan strategi efektif yang baru untuk
memfasilitasi dan mempertahankan perilaku promosi kesehatan dalam populasi.
2. Komitmen rencana tindakan
Proses kognitif yang mendasari

1. Komitmen untuk melaksanakan tindakan spesifik sesuai waktu dan tempat dengan orang-
orang tertentu atau sendiri dengan mengabaikan persaingan

2. Identifikasi strategi tertentu untuk mendapatkan, malaksanakan atau penguatan terhadap


perilaku.

Rencana kegiatan dikembangkan oleh perawat dan klien dengan pelaksanaan yang sukses.
Misalnya strategi dengan kontrak yang disetujui bersama-sama di mana satu kelompok komit
dengan pengertian bahwa kelompok lain memberi nyata reward atau penguatan jika komitmen itu
didukung. Komitmen sendiri tanpa strategi yang berhubungan sering menghasilkan tujuan baik
tetapi gagal dalam membentuk suatu nilai perilaku kesehatan.

3. Kebutuhan Yang Mendesak


Kebutuhan mendesak (pilihan menjadi perilaku alternatif yang mendesak masuk ke dalam
kesadaran sehingga tindakan yang mungkin dilakukan segera sebelum kejadian terjadi (suatu
rencana perilaku promosi kesehatan). Perilaku alternatif ini menjadikan individu dalam kontrol
rendah karena lingkungan tak terduga seperti kerja atau tanggung jawab merawat keluarga.
Kegagalan merespon permintaan berakibat tidak menguntungkan bagi diri atau orang lain. Pilihan
permintaan sebagai perilaku alternative dengan penguatan di mana individu mempunyai level
control yang tinggi. Misalnya memilih makanan tinggi lemak dari pada rendah lemak karena
pilihan rasa, bau/selera. Permintaan yang mendesak dibedakan dari hambatan di mana individu
seharusnya melaksanakan suatu alternatif perilaku berdasarkan permintaan eksternal yang tidak
disangka atau hasil yang tidak sesuai.
5. Hasil perilaku

Perilaku promosi kesehatan adalah tindakan akhir atau hasil tindakan. Perilaku ini akhirnya
secara langsung ditujukan pada pencapaian hasil kesehatan positif untuk klien. Perilaku promosi
kesehatan terutama sekali terintegrasi dalam gaya hidup sehat yang menyerap pada semua aspek
kehidupan seharusnya mengakibatkan peningkatan kesehatan, peningkatan kemampuan
fungsional dan kualitas hidup yang lebih baik pada semua tingkat perkembangan.
Analisis Teori Health Promotion Models
Pada tahun 1975, Dr. Pender mempublikasikan model konsepsual kesehatan preventif. Dasar
studinya adalah bagaimana individu membuat keputusan tentang perawatan kesehatan mereka
sendiri dalam konteks keperawatan. Artikel tersebut mengidentifikasi faktor-faktor yang
ditemukan dalam pengambilan keputusan dan tindakan-tindakan yang diperlukan individu dalam
pencegahan penyakit. Pada tahun 1982, edisi pertama promosi kesehatan dalam praktek
keperawatan dipublikasikan dengan konsep promosi optimal tentang kesehatan mendesak
perlunya pencegahan penyakit. Model promosi kesehatan pertama kali dimuat tahun 1975 dan
mengalami revisi pada tahun 1987 di edisi buku edisi kedua. Edisi III tahun 1996 memuat revisi
terakhir tentang model promosi kesehatan dan di presentasikan.
1. Kemampuan teori menghubungkan konsep dalam melihat fenomena

Nola J. Pender mengembangkan Health Promotion Model untuk mendemontrasikan


hubungan antara manusia dengan lingkungan pisik dan interpersonalnya dalam berbagai dimensi.
Model ini menggabungkan dua teori yaitu teori Nilai Pengharapan dan Teori Pembelajaran Sosial
dalam perspekstif keperawatan manusia dilihat dari fungsi holistik. Konsep dalam teorinya dengan
menekankan bahwa sakit membutuhkan biaya yang mahal dan perilaku promosi kesehatan adalah
ekonomis. Pada beberapa bagian teorinya memiliki kesamaan pola pandang dengan teori lain
seperti memandang bahwa fokus dari perawatan adalah individu, keluarga, kelompok maupun
masyarakat.
2. Tingkat Generalisasi Teori

Teori dan model yang dikemukan oleh Pender adalah berfokus pada upaya promosi kesehatan
dan prevensi penyakit. Sehingga teori bersifat spesifik dan sederhana, namun demikian teori ini
dapat didemontrasikan dan diaplikasikan sehingga dapat diberikan justifikasi dan pembenaran
bagaimana konsep-konsep yang dikemukakan saling berhubungan. Teori ini dikemukakan
dengan menampilkan contoh-contoh yang berdasarkan pengalaman pribadi dan hasil penelitian,
sehingga dapat digeneralisasi dan konsep-konsep yang dikemukakan dalam teori dapat
diaplikasikan.
3. Tingkat Kelogisan Teori

Teori ini cukup logis untuk dipahami karena memberi pemahaman yang luas dan
komprehensif tentang promosi kesehatan dan pencegahan penyakit pada klien. Pandangan tentang
aspek promotif adalah lebih murah daripada aspek kuratif dan rehabilitatif sangat logis dan telah
diterima masyarakat.
4. Testabilitas teori

Teori Health Promotion Model dikembangkan berdasarkan atas riset kualitatif dan
kuantitatif, baik di Amerika maupun negara lain. Bahkan teori ini saat ini terlibat dalam prakarsa
kesehatan global dan telah diuji oleh para sarjana dari Jepang, China dan Taiwan untuk
mempromosikan gaya hidup secara kultural sesuai dengan negara mereka. Selama perkembangan
teori banyak studi yang behubungan dengan pengaplikasian teori yang dapat dijadikan sebagai
dasar riset.
5. Kemanfaatan Teori bagi Peningkatan Body Of Knowledge

Riset yang berhubungan dengan Helath Promotion Model memberikan kontribusi secara
umum bagi pengembangan body of knowledge dari ilmu keperawatan. Pergeseran paradigma dari
kuratif – rehabilitatif kea rah promotif dan preventif. Pender meyakini bahwa dengan mutu
kepedulian terhadap promosi kesehatan akan memperbaiki system kesehatan secara integral.
6. Kemanfaatan Teori pada Pengembangan Praktek Keperawatan

Peluang untuk melakukan praktek keperawatan dalam fokus promosi kesehatan akan sangat
terbuka. Bagi Pender adalah sesuatu yang sangat menggairahkan untuk membawa praktek
keperawatan untuk mengubah perilaku kuratif dan rehabilitatif ke arah perilaku promotif dan
rehabilitatif. Pender menekankan practical nurse dapat memainkan suatu peran yang sangat
penting dalam partnership antar ilmuan dan konsumen serta praktisi untuk mengembangkan
strategi kepedulian sesuai dengan spesifikasi populasi
7. Konsistensi Teori

Teori Pender consisten dengan semua teori yang memandang pentingnya promosi kesehatan
dan pencegahan penyakit adalah sesuatu yang logis dan ekonomis. Teori ini telah mengalami 3
kali revisi namun focus teori ini tetap pada aspek promotif.

Anda mungkin juga menyukai

  • Napza
    Napza
    Dokumen12 halaman
    Napza
    Rezhapithalokhachynkrickhy Ajjaforever Enambelazkosonkqenam
    Belum ada peringkat
  • Makalah Asuhan Keperawatan Endometriosis Pada Ibu Hamil
    Makalah Asuhan Keperawatan Endometriosis Pada Ibu Hamil
    Dokumen25 halaman
    Makalah Asuhan Keperawatan Endometriosis Pada Ibu Hamil
    Rezhapithalokhachynkrickhy Ajjaforever Enambelazkosonkqenam
    Belum ada peringkat
  • ANATOMI GINJAL
    ANATOMI GINJAL
    Dokumen28 halaman
    ANATOMI GINJAL
    Rezhapithalokhachynkrickhy Ajjaforever Enambelazkosonkqenam
    Belum ada peringkat
  • Makalah Asuhan Keperawatan Endometriosis Pada Ibu Hamil
    Makalah Asuhan Keperawatan Endometriosis Pada Ibu Hamil
    Dokumen25 halaman
    Makalah Asuhan Keperawatan Endometriosis Pada Ibu Hamil
    Rezhapithalokhachynkrickhy Ajjaforever Enambelazkosonkqenam
    Belum ada peringkat
  • Asuhan Keperawatan Glomerunefritis
    Asuhan Keperawatan Glomerunefritis
    Dokumen19 halaman
    Asuhan Keperawatan Glomerunefritis
    rusman sanchez
    Belum ada peringkat
  • MODEL TEORI PROMKE
    MODEL TEORI PROMKE
    Dokumen8 halaman
    MODEL TEORI PROMKE
    Rezhapithalokhachynkrickhy Ajjaforever Enambelazkosonkqenam
    Belum ada peringkat
  • HUBUNGAN KELUARGA DAN KESEHATAN
    HUBUNGAN KELUARGA DAN KESEHATAN
    Dokumen18 halaman
    HUBUNGAN KELUARGA DAN KESEHATAN
    Rezhapithalokhachynkrickhy Ajjaforever Enambelazkosonkqenam
    Belum ada peringkat
  • Tugas Bu Enok Paliatif
    Tugas Bu Enok Paliatif
    Dokumen19 halaman
    Tugas Bu Enok Paliatif
    Rezhapithalokhachynkrickhy Ajjaforever Enambelazkosonkqenam
    Belum ada peringkat
  • Tugas Promkes Si Mas Pahong
    Tugas Promkes Si Mas Pahong
    Dokumen9 halaman
    Tugas Promkes Si Mas Pahong
    Rezhapithalokhachynkrickhy Ajjaforever Enambelazkosonkqenam
    Belum ada peringkat
  • Askep Leukemia
    Askep Leukemia
    Dokumen10 halaman
    Askep Leukemia
    Rezhapithalokhachynkrickhy Ajjaforever Enambelazkosonkqenam
    Belum ada peringkat
  • Alergi
    Alergi
    Dokumen10 halaman
    Alergi
    Rezhapithalokhachynkrickhy Ajjaforever Enambelazkosonkqenam
    Belum ada peringkat
  • Asuhan Keperawatan Glomerunefritis
    Asuhan Keperawatan Glomerunefritis
    Dokumen18 halaman
    Asuhan Keperawatan Glomerunefritis
    Rezhapithalokhachynkrickhy Ajjaforever Enambelazkosonkqenam
    Belum ada peringkat
  • JUDUL
    JUDUL
    Dokumen31 halaman
    JUDUL
    Rezhapithalokhachynkrickhy Ajjaforever Enambelazkosonkqenam
    Belum ada peringkat
  • ALERGI
    ALERGI
    Dokumen10 halaman
    ALERGI
    Rezhapithalokhachynkrickhy Ajjaforever Enambelazkosonkqenam
    Belum ada peringkat
  • Maternitas
    Maternitas
    Dokumen9 halaman
    Maternitas
    Rezhapithalokhachynkrickhy Ajjaforever Enambelazkosonkqenam
    Belum ada peringkat
  • Makalah Alergi
    Makalah Alergi
    Dokumen13 halaman
    Makalah Alergi
    Rezhapithalokhachynkrickhy Ajjaforever Enambelazkosonkqenam
    Belum ada peringkat