Disusun Oleh:
Ahmad Rizal Hidayat 12111024110008
Alda Hendarwati 17111024110010
Hudayanti 17111024110046
Lusi Meisita 17111024110057
Muhammad Ihya Anshari 17111024110069
Nadila Zuhaebah 17111024110077
Octaviani 17111024110089
Rinda Kurnilawati 17111024110099
Siti Aysah 17111024110107
Siti Maulida 17111024110108
Windi Lestari 17111024110120
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat-NYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami
juga mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi ataupun pemikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan .............................................................................................
B. Saran ..............................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu aspek yang penting dalam keperawatan adalah keluarga. Keluarga
adalah unit terkecil dalam masyarakat merupakan klien keperawatan atau penerima
asuhan keperawatan. Keluarga dapat bereperan menentukan cara asuhan yang diperlukan
anggota keluarga yanng sakit. Keberhasilan keperawatan dirumah sakit dapat menjadi sia
sia jika tidak dilanjutkan oleh keluarga. Secara empiris dapat dikatakan bahwa kesehatan
anggota keluarga dan kualitas kehidupan keluarga menjadi sangat berhubungan atau
signifikan.
Keluarga menempati posisi diantara individu dan masyarakat, sehingga dengan
memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga, perawat mendapat dua keuntungan
sekaligus. Keuntungan pertama adalah memenuhi kebutuhan individ, dan keuntungan
yang kedua adalah memenuhi kebutuhan masyarakat. Dalam pemberian pelayanan
kesehatan perawat harus memperhatikan nilai-nilai dan budaya keluarga sehingga dapat
menerima.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian, tujuan, sasaran, dan prinsip dasar konsep keperawatan keluarga
2. Jelaskan hubungan keluarga dengan kesehatan
3. Jelaskan faktor yang mempegaruhi derajat kesehatan keluarga
4. Jelaskan strategi pendekatan keperawatan keluarga
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Khusus
a. Untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan keluarga
4
2. Tujuan Umum
a. Untuk mendeskripsikan pengertian, tujuan, sasaran, dan prinsip dasar konsep
keperawatan keluarga
b. Untuk mendeskripsikan faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan keluarga
c. Untuk mendeskripsikan strategi pendekatan keperawatan keluarga
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Salvicion G. Bailon dan Aracelis Maglaya (1978) mengatakan Perawatan
atau dipusatkan pada keluarga pada unit atau kesatuan yag dirawat, denngan sehat
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan
sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran dan
1. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah,
2. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika berpisah mereka tetap
6
B. Tujuan Keperawatan Keluarga
Tujuan yang ingin dicapai dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga
adalah meningkatkan status kesehatan keluarga agar keluarga dapat meningkatkan
produktifitas dan kesejahteraan keluarga.
a. Tujuan Umum
Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan keluarga dalam
meningkatkan, mencegah, memelihara kesehatan mereka sehingga status
kesehatannya meningkat dan mampu melaksanakan tugas-tugas mereka secara
produktif.
b. Tujuan Khusus
Untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan kemampuan keluarga dalam
hal ini :
1) Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengidentifikasi masalah
kesehatan yang dihadapi.
2) Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menanggulangi masalah
kesehatan dasar daam keluarga.
3) Meningktakan kemampuan keluarga dalam memgambil keputusan yang
tepat.
4) Meningkatkan kemampuan keluarga memberikan asuhan keperawatan
terhadap anggota keluarga yang sakit.
5) Meningkatkan produktifitas keluarga dalam meningkatkan mutu
hidupnya.
pencegahan Penyakit).
2. Keluarga resiko tinggi dan rawan kesehatan dan keluarga yang mempunyai
7
dengan resiko penurunan status kesehatan ( BBLR , Balita dengan ancaman
gangguan Gizi, balita belum imunisasi, Bumil Anemia, Bumil Multipara, Lansia,
terminal.
Ada beberapa prinsip utama yang harus dipegang oleh perawat keluarga yaitu :
Keluarga dijadikan sebagai unnit dalam pelayanan kesehatan. Dalam konteks isi
keluaraga dipandang sebagai klien atau sebagai fokus utama pengkajian keperawatan.
dinnamika dan hubungan internnal keluarga, struktur dan fungsi keluarga serta saling
lingkungan luarnya.
utamanya dengan cara meningkatkan status kesehatan keluarga agar keluarga dapat
melibatkan peran serta aktif seluruh keluarga dalam merumuskan masalah dan
8
Diusahakan mengutamakan kegiatan lebih bersifat promotif dan preventif dengan
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat. Ini berarti keluarga merupakan
kelompok yang secara langsung berhadapan dengan anggota keluarga selama 24 jam
penuh. Menurut Mubarok (2007) peran keluarga adalah mampu mengenal masalah
anggota keluarga yang sakit, mampu memodifikasi lingkungan rumah, dan mampu
tugas di bidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan yang meliputi:
karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak berarti dan karena kesehatanlah
seluruh kekuatan sumber daya dan dana keluarga habis. Orang tua perlu mengenal
Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung
akan menjadi perhatian dari orang tua atau pengambil keputusan dalam keluarga
sesuatu yang sudah dipelajari atau diketahui sebelumnya. Sesuatu tersebut adalah
sesuatu spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah
9
diterima. Dalam mengenal masalah kesehatan keluarga haruslah mampu
10
Bagaiman sikap keluarga terhadap pasien? (aktif mencari informasi tentang
perawatan terhadap pasien).
Memodifikasi Lingkungan Keluarga Untuk Menjamin Kesehatan Keluarga
Pengetahuan keluarga tentang sumber yang dimiliki sekitar lingkungan
rumah.
Pengetahuan tentang pentingnya sanitasi lingkungan dan manfaatnya.
Kebersamaan dalam meningkatkan dan memelihara lingkungan rumah yang
menunjang kesehatan
4. Memodisikasi Lingkungan Keluarga Untuk Menjamin Kesehatan Kleuarga
Pengetahuan keluarga tentang sumber yang dimiliki sekitas lingkungan
rumah.
Pengetahuan tentang pentingnya sanitasi lingkunngan dan manfaatnya.
Kebersamaan dalam meningkatkan dan memelihara lingkungan rumah yang
menunjang kesehatan.
5. Menggunakan Pelayanan Kesehatan
Menurut Effendy (1998), pada keluarga tertentu bila ada aggota keluarga
yang sakit jarang dibawa ke puskesmas tapi ke mantra atau dukun. Untuk
mengetahui kemampuan keluarga dalam menfaatkan sarana kesehatan perludikaji
tentang:
Pengetahuan keluarga tentang fasilitas kesehatan yang dapat dijangkau
keluarga.
Keuntungan dari adanya fasilitas kesehatan.
Kepercayaan keluarga terhadap fasilitas kesehatan yang ada
Adakah fasilitas kesehatan dapat terjangkau oleh keluarga
Tenaga kesehatan dapat menjadi hambatan dalam usaha keluarga dalam
memanfaatkan fasilitas kesehatn yang ada. Hambatan yang dapat muncul
terutama komunikasi (bahasa) yang kurang dimengerti oleh petugas
kesehatan. Pengalamn yang kurang menyenangkan dari keluarga ketika
berhadapan denga petugas kesehatan.
11
F. Faktor Yang Mempengaruhi Derajat Kesehatan Keluarga
Menurut hendrick L.Blumm, Terdapat 4 faktor yang mempengaruhi kesehatan
masyarakat, yaitu:
1) Faktor Perilaku
2) Lingkungan
3) Keturunan
4) Pelayanan kesehat
Dari ke 4 faktor di atas ternyata pengaruh prilaku cukup besar di ikuti oleh faktor
pengaruh lingkungan,pelayanan kesehatan dan keturunan.ke empat faktor di atas
sangat berkaitan dan saling mempengaruhi.
Perilaku yang sehat akan menunjang meningkatnya derajat kesehatan,hal ini dapat
di lihat dari banyaknya penyakit berbasis prilaku dan gaya hidup.kebiasaan pola
makan yang sehat dapat menghindarkan diri kita dari banyak penyakit,di antaranya
penyakit jantung,darah tinggi,stroke,diabetes mellitus,kegemukan dan lain
lain.prilaku atau kebiasaan mencuci tanggan sebelum makan juga dapat
menghindarkan kita dari penyakit saluran cerna.
Lingkungan yang mendukung gaya hidup bersih juga berperan dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.dalam kehidupan di sekitar kita dapat
kita rasakan,daerah yang kumuh dan tidak di rawat biasanya banyak penduduk nya
yang mengidap penyakit seperti gatal gatal,infeksi saluran pernapasan,dan infeksi
saluran pencernaan. Penyakit demam berdarah juga di pengaruhi oleh faktor
lingkungan.
Lingkungan tidak bersih,banyak nya tempat penampungan air yang tidak pernah
di bersihkan menyebabkan perkembangan nyamuk aedes aegypti penyebab demam
berdarah meningkat. Hal ini menyebabkan penduduk di sekitar memiliki resiko
tergigit nyamuk dan tertular demam berdarah.
Banyak penyakit penyakit yang dapat di cegah,namun sebagian penyakit tidak
dapat di hindari,seperti penyakit akibat dari bawaan atau keturunan.Semakin besar
penduduk yang memiliki resiko penyakit bawaan akan semakin sulit upaya
meningkatkan derajat kesehatan.oleh karna itu perlu adanya konseling perkawinan
12
yang tidak baik untuk menghindari penyakit bawaan yang sebenar nya dapat di cegah
muncul nya.
Ahir ahir ini teknologi kesehatan teknologi kesehatan dan kedokteran semakain
maju .Teknologi dan kemampuan tenaga ahli harus di lakukan untuk meningkatkan
upaya mewujudkan derajad kesehatan yang setinggi tinggi nya.
Ketersediaan fasilitas dengan mutu pelayanan yang baik akan mempercepat
perwujudan derajat kesehatan masyarakat.Dengan menyediaakan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu secara merata dan terjangkau akan meningkatkan akses
masyarakat ke fasilitas pelayanan kesehatan.
Ketersediaan fasilitas tentunya harus di topang dengan tersedianya tenaga
kesehatan yang merata dan cukup jumlah nya serta memiliki kopetensi di bidang nya.
Saat ini pemerintah telah berusaha memenuhi 3 aspek yang sangat terkaitdengan
upaya pelayanan kesehatan,yaitu upaya memenuhi ketersediaan fasilitas pelayanan
dengan membangun Puskesmas,polindes,pustu dan jejaring lain nya.
Pelayanan rujukan juga di tingkatkan dengan muncul nya rumah sakit rumah sakit
di setiap kabupaten/kota.
Ke empat faktor yang mempengaruhi ksehatan di atas tidak dapat berdiri
sendiri,namun saling berpengaruh.Oleh karna itu upaya pembangunan harus di
laksanakan secara simultan dan saling mendukung.Upaya kesehatan yang di
laksanakan harus bersifat komperhensif,hal ini berarti bahwa upaya kesehatan harus
mencakup upaya preventif/promotif,kuratif,rehabilitatif.
Dengan berbagai upaya di atas,di harapkan peran pemerintah sebagai pembuat
regulasi,dan pelaksana pembangunan dapat di laksanakan.Dengan menerapkan
pelayanan kesehatan 24 jam untuk masyarakat dengan penuh ikhlas dan tanggung
jawab,di usahakan jangan sampai menghilangkan culture atau budaya bangsa
indonesia di mana mahluk hidup saling membutuhkan satu sama lain.
13
a) Individu ditempatkan pada fokus pertama sedangkan keluarga
yang kedua.
b) Fokus pelayanan keperawatan: individu.
c) Individu atau anggota keluarga akan dikaji dan diintervensi.
d) Keluarga akan dilibatkan dalam berbagai kesempatan.
e) Strategi Pendekatan Kesehatan Keluarga Sebagai Klien (Family as Client)
15
e) Pendekatan berpusat pada klien
Pendekatan ini berdasar pada hubungan seimbang antara profesi kesehatan
dengan klien Profesi kesehatan memberi bimbingan, dukungan dan dorongan
agar klien dapat membuat pilihan.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat. Ini berarti keluarga
merupakan kelompok yang secara langsung berhadapan dengan anggota keluarga
selama 24 jam penuh. Menuru Mubarok (2007) peran keluarga adalah mampu
mengenal masalah kesehatan, mampu membuat keputusan tindakan, mamppu
melakukan perawatan pada anggota keluarga yang sakit, mampu memodifikasi
lingkungan rumah, dan mampu memanfaatkan pelayan kesehatan yang ada.
B. Saran
Demikian isi pembahasan dari makalah kami. Kami menyadari bahwa apa
yang kami bahas masih banyak kekurangan baik isi materi maupun struktur
makalah ini. Oleh sebab itu kami mmengharapkan kritik dan secara yang
konstruktif untuk perbaikan makalah selanjutnya.
17
DAFTAR PUSTAKA
18