Anda di halaman 1dari 19

Systemic Lupus Erythomatosus (SLE)

Dosen Pengampu : Ns. Enok Sureskiarti., M.Kep

Kelompok 8 :

Defi Muliya Astutik : 17111024110028


Ellen Anggelina : 17111024110037
Endah Nomita : 17111024110039
Jihan Fadila Suratinoyo : 17111024110050
Nikki Ardila : 17111024110079

Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur

Jl. Ir. H. Juanda No.15 Sidodadi, Kampus 1 UMKT

Samarinda 7312

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan
berkat,rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini
yang membahas tentang Penyakit Lupus.

Dalam penyusunannya, saya mengucapkan terimakasih kepada Ibu


Ns Enok Sureskiarti., M.Kep selaku Dosen Keperawatan Menjelang Ajal
dan Paliatif yang telah memberikan dukungan, dan kepercayaan kepada
kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Tentunya dalam penulisan tugas ini masih banyak kekurangan. Oleh


karena itu sangat diharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun dari forumdiskusi ini semoga dengan adanya kritik dan saran
tersebut dapat bermanfaat dan menjadi pedoman bagi penulis dalam
penyusunan makalah ini pada khususnya dan para pembaca pada umumnya
,segala kelebihan hanyalah milik Allah S.W.T dan segala kekurangan milik
hambanya.

Samarinda, April 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

BAB I .............................................................................................................................................. 4
Pembahasan................................................................................................................................ 4
1. Pengertian............................................................................................................................... 4
2. Klasifikasi ................................................................................................................................ 4
3. Patofisiologi............................................................................................................................ 5
4. Tanda dan gejala/Manifestasi klinis ............................................................................. 6
5. Diagnosa keperawatan ...................................................................................................... 7
6. Intervensi keperawatan .................................................................................................... 8
7.Perawatan Paliatif Care………………………………………………………………………………..12
BAB II........................................................................................................................................... 13
Soal Pilihan Ganda & Essay.…………………………………………………………………………….13
BAB III ......................................................................................................................................... 16
Jawaban ...................................................................................................................................... 16
Daftar Pustaka.......................................................................................................................... 19

3
BAB I

Pembahasan

1. Pengertian
Penyakit Systemic Lupus Erythomatosus (Lupus) adalah penyakit
radang atau inflamasi multisystem yang penyebabnya diduga karena
adanya perubahan system imun (Arntsen,2011).

Penyakit Lupus Eritematosus Sistemik (LES) merupakan penyakit


autoimun kronis yang belum diketahui secara jelas penyebabnya.
Penyakit ini melibatkan banyak sistem organ dengan manifestasi klinis
yang beragam. Dengan terapi imunosupresan, pasien menjadi lebih
mudah mengalami infeksi, termasuk infeksi tuberkulosis (TB).

Lupus Eritematosus Sistemik (LES) merupakan penyakit sistemik yang


ditandai dengan adanya autoantibodi terhadap antigen tubuh sendiri,
serta menyebabkan kerusakan organ yang diperantarai oleh reaksi
inflamasi. Infeksi merupakan salah satu penyebab kematian tersering
pada LES. Meskipun sebagian besar infeksi disebabkan oleh kuman
Gram negatif atau Gram positif, terdapat peningkatan insiden infeksi
Mycobacterium tuberculosispada LES yang juga meningkatkan
mortalitas pasien.

2. Klasifikasi

Ada tiga jenis tipe lupus :

A. Cutananeous Lupus

Tipe ini juga di kenal sebagai discoid lupus tipe ini hanya
terbatas pada kulit dan ditampilkan pada bentuk ruam yang muncul
pada luka, leher atau kulit kepala. Ruam ini dapat terjadi lebih jelas
terlihat pada daerah kulit yang terkena sina sinar ultra violet (seperti
sinar matahari, sinar fluorescent). meski dapat beberapa macam tipe
ruam pada lupus, tetapi yang umum terdapat adalah ruam yang timbul,
bersisik, tetapi tidak gatal.

4
B. Discoid lupus

Tipe lupus ini dapat menyebabkan inflamasi pada beberapa


macam organ. Untuk beberapa orang mungkin saja hal ini hanya
terbatas pada gangguan kulit dan sendi.tetapi pada orang yang lain,
sendi ,paru -paru, ginjal, darah ataupun organ dan jaringan lain yang
mungkin terkena. SLE pada sebagian orang dapat memasuki masa
dimana gejalanya tidak muncul (Remisi) dan pada saat yang lain
penyakit ini dapat menjadi aktif (flare).

C. Drug-induced lupus

Tipe lupus ini sangat jarang menyerang ginjal atau sistem saraf.
Obat yang umumnya dapat menyebabkan drug-induced lupus adalah
jenis hidralazin (untuk penanganan tekanan darah tinggi). dan pro-
kainamid (untuk penanganan detak jantung yang tidak teratur atau
tidak normal). tidak semua orang yang memakan obat ini akan terkena
drug-induced lupus. Hanya 4% dariu orang yang mengkomsumsi obat
itu yang bakal membentuk anti body penyebab lupus. Dari 4% itu,
sedikit sekali yang kemudian menderita lupus. Bila pengobatan
dihentikan, maka gejala lupus ini biasanya akan hilang dengan
sendirinya.

Dari ketiganya, discoid lupus paling sering menyerang. Namun


sistemik lupus selalu lebih berat dibandingkan dengan discoid lupus
dan dapat menyerang organ atau sistem tubuh. Pada beberapa orang,
cuman kulit dan persendian yang diserang. Meski begitu, pada orang
bisa merusak persendian, paru-paru,ginjal ,darah,organ atau jaringan
lain. Terdapat perbedaan antara klasifikasi dan diagnosis SLE.
Diagnosis ditegakan berdasarkan kombinasi ganbaran klinis dan
temuan laboratorium dan mungkin tidak memenuhi kriteria klasifikasi
American College of Rheumatology (ACR) yang didefinisikan dan
difalidasi untuk keperluan uji klinis. (Malleson, Pet; Tekano,
Jenny.2007).

3. Patofisiologi
SLE mempretasikan gejala klinis yang unik dan berbeda dari
penyakit yang lainnya. SLE memiliki spektrum gejala yang luas dan
mencakup banyak sistem organ.walaupun gejalanya tidak dapat
dikenali secara spesifik namun yang paling sering terjadi pada SLE

5
adalah diproduksinya auto antibodi secara abnormal dan berlebihan
serta terjadinya pembentukan imun kompleks. Produksi auto antibodi
yang berlebihan merupakan akibat dari terjadinya hiperaktivitas pada
limfosit B.
hiperaktivitas sel B ini dapat dipicu oleh hilangnya imune self
tolerance, tingginy kadar zat-zat yang bersifat antigenik baik yang
bersumber dari lingkungan ataupun self antigen yang dipresentasikan
oleh sel B ke sel B lain melalui spesifik antigen presenting sel, terjadinya
perubahan sel T helper tipe 1 menjadi sel T helper tipe 2 yang
mendorong sel B untuk memproduksi antibodi, serta terjadinya
kerusakan pada supresor sel B. selain itu, kerusakan yang terjadi pada
proses regulatori imun juga dapat menyebabkan SLE yang meliputi
limfosit T (supresor T cells), sitokin dan natural killer cells(Dipiro et
al.,2008)
Faktor lingkungan, seperti mikroba yang bersifat infektif, obat,
dan zat kimia, merupakan agen pemicu yang secara genetik dan
hormonal dapat mempengaruhi disregulasi sistem imun seseorang.
Respon imun yang abnormal ini diakibatkan oleh hiperaktivitas T
helper tipe 2 dan fungsi sel B limfosit. Fungsi dari supresor T limfosit,
produksi sitokin, mekanisme clearence, serta mekanisme regulatori
imun lainya juga bersifat upnoprmal sehingga gagal untuk menekan
pembentukan auto antibody yang disebabkan hiperaktivitas B
limposit.auto antibody yang terbentuk akibat disregulasi imun ini
menimbulkan sifat patogenik, membentuk imun kompleks, dan
mengaktivasi komplemen yang dapat menyebabkan kerusakan
jaringan induk (APCs, antigen-presenting cells; TH2-helper tipe2)
(Dipiro et all;2008).

4. Tanda dan gejala/Manifestasi klinis

Manifestasi klinis penyakit ini sangat beragram tergantung organ yang


terlibat dimana dapat melibatkan banyak organ dalam tubuh manusia
dengan perjalanan klinis yang kompleks, sangat bervariasi, dapat ditandai
oleh serangan akut, priode aktif,kompleks, atau remisi dan seringkali pada
keadaan awal tidak dikenal sebagai SLE (Utomo,2012).

Berikut merupakan tanda dan gejala yang sering terjadi (Dipiro et al.,
2008).

A. Muskuloskeletal
- Arthritis

6
B. Konstitusional
- Kelelahan
- Demam
- Penurunan berat badan
C. Mukokutan
- Ruam kupu-kupu (Butterfly)
- Fotosensitivitas
- SLE berbentuk cakram (diskoid)
D. Sistem saraf pusat
- Psikosis
- Kejang
E. Paru-paru
- Pleuritis
- efusi paru
F. Kardiovaskular
- Perikarditis
- Miokarditis
- Hipertensi
- Aritmia
G. Gastrointestinal
- Mual
- Nyeri abdolminal
- Perdarahan usus

H. Hemotologi

- Anemia

- Leukopenia

- Trombositpenia

5. Diagnosa keperawatan
A. Kerusakan integritas kulit b.d gangguan turgor kulit
B. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
asupan makanan
C. Intoleran aktivitas b.d imobilitas

7
6. Intervensi keperawatan

NO NANDA NOC NIC


1. Kerusakan Integritas jaringan : kulit & Manajemen
Integritas membran mukosa pengobatan
Kulit b.d 1.1 tentukan obat apa
gangguan Setelah dilakukan tindakan yang di perlukan, dan
turgor kulit. keperawatan selama 3x24 jam kelola menurut resep
dan/ atau protokol.
diharapkan kerusakan
integritas kulit nya membaik 1.2 Monitor pasien
dengan criteria hasil : mengenai efek
- Integritas kulit terapeutik obat.
dari skala 2
menjadi ke skala 4 1.3 Monitor efek
- Eritema dari skala samping obat.
2 menjadi ke skala 1.4 Monitor interaksi
4 obat yang non
Keterangan : terapeutik.
(1) Sangat terganggu
(2) Banyak terganggu 1.5 Pertimbangkan
(3) Cukup terganggu pengetahuan pasien
(4) Sedikit terganggu
mengenai obat-obatan.
(5) Tidak terganggu
1.6 Pantau kepatuhan
mengenai regimen
obat.

8
NO NANDA NOC NIC
2 Ketidakseimban Status nutrisi Manajemen nutrisi
gan nutrisi 2.1 tentukan status gizi
kurang dari Setelah dilakukan pasien dan kemampuan
kebutuhan tindakan keperawatan pasien untuk memenuhi
tubuh b.d 3x24 jam diharapkan kebutuhan gizi
asupan nutrisi nya membaik
makanan dengan kriteria hasil : 2.2 identifikasi adanya
- Asupan gizi alergi atau intoleransi
dari skala 2 makanan yang dimilikisi
menjadi pasien
skala 4
- Asupan 2.3 instruksikan pasien
makanan mengenai kebutuhan
dari skala 2 nutrisi (yaitu: membahas
menjadi pedoman diet dan
skala 4 piramida makanan)
- Asupan
cairan dari 2.4 tentukan jumlah
skala 2 kalori dan jenis nutrisi
menjadi yang dibutuhkan untuk
skala 4 memenuhi persyaratan
Keterangan : gizi
(1): sangat
menyimpang dari 2.5 berikan obat- obatan
rentang normal sebelum makan
(2): banyak (misalnya, penghilang
menyimpang dari rasa sakit,antiemetik jika
rentang normal diperlukan)
(3): cukup
menyimpang dari 2.6 pastikan makanan
rentang normal disajikan dengan cara
(4): sedikit yang menarik dan pada
menyimpang dari suhu yang paling cocok
rentang normal untuk konsumsi secara
optimal

9
(5): tidak menyimpang
dari rentang normal 2.7 anjurkan pasien
terkait dengan kebutuhan
makanan tertentu
berdasarkan
perkembangan atau
usia.(misalnya
peingkatan
kalsium,protein,cairan,
dan kalori untuk wanita
menyusui; peningkatan
asupan serat untuk
mencegah konstipasi
pada orang dewasa yang
lebih tua)

2.8 monitor kalori dan


asupan makanan

2.9 berikan arahan bila


diperlukan

NO NANDA NOC NIC


3 Intoleran aktivitas Toleransi terhadap Terapi Aktivitas
b.d imobilitas aktivitas 3.1 Pertimbangkan
kemampuan klien
Setelah dilakukan dalam berpatisipasi
tindakan keperawatan melalui aktivitas
selama 3x24 jam spesifik.
diharapkan intoleran
aktivitas nya teratasi 3.2 Berkolaborasi
dengan criteria hasil : dengan ahli terapis
- Warna kulit fisik, okupasi, dan
dari skala 2 terapis, rekresional,
menjadi ke dalam perencanaan
skala 4 dan pemantauaan

10
- Kemudahan program aktivitas, jika
dalam memang diperlukan
melakukan 3.3 Bantu klien untuk
aktivitas tetap focus pada
hidup harian kekuataan yang
dari skala 2 dimiliki dibandingkan
menjadi ke dengan kelemahan
skala 4 yang dimilikinya.

Keterangan : 3.4 dorong aktivitas


(1) Sangat terganggu kreatif yang tepat.
(2) Banyak terganggu
(3) Cukup terganggu 3.5 Bantu klien dan
(4) Sedikit terganggu keluarga untuk
(5) Tidak terganggu mengindetifikasi
kelemahan dalam
level aktivitas
tertentu,

3.6 Instrusikan klien


dan keluarga untuk
mempertahankan
fungsi dan kesehatan
terkait peran dalam
beraktivitas secara
fisik, sosial, spiritual,
dan kognisi.

7. Perawatan Paliatif Care

11
A. Definisi perawatan paliatif

Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan


memperbaiki kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi
masalah yang berhubungan dengan penyakit yang dapat
mengancam jiwa, melalui pencegahan dan peniadaan melalui
identifikasi dini dan penilaian yang tertib serta penanganan nyeri
dan masalah-masalah lain, fisik, psikososial dan spiritual
(Kepmenkes RI Nomor: 812, 2007).
B. Tim paliatif
Perawatan paliatif pendekatannya melibatkan berbagai
disiplin yang meliputi pekerja sosial, ahli agama, perawat, dokter
(dokter ahli atau dokter umum) dalam merawat klien kondisi
terminal/sekarat dengan membantu keluarga yang berfokus pada
perawatan yang komplek meliputi : masalah fisik, emosional, sosial
dan spiritual. Anggota tim yang lain adalah ahli psikologis,
fisioterapi, dan okupasi terapi. Masing-masing profesi terlibat
sesuai dengan masalah yang dihadapi penderita, dan penyusunan
tim perawatan paliatif disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan
tempat perawatannya. Anggota tim perawatan paliatif dapat
memberikan kontribusi sesuai dengan keahliannya (Djauzi, et al,
2003 dalam Ningsih, 2011).
C. Tempat perawatan paliatif

Menurut Muckaden (2011) dalam memberikan perawatan


paliatif harus dimulai saat didiagnosa dan diberikan selama
mengalami sakit dan dukungan untuk berduka. Penatalaksanaan awal
secara total oleh tim paliatif akan memfasilitasi ke perawatan yang
terbaik. Tempat perawatan paliatif dapat dilaksanakan rumah sakit,
hospice, atau di rumah klien. Keluarga dan anak agar dihargai dalam
memilih tempat yang disukainya untuk mendapatkan perawatan bila
memungkinkan.

BAB II

12
Soal Pilihan Ganda & Essay

1. Manakah dibawah ini yang termasuk jenis-jenis lupus?kecuali…..

A. Cutananeous Lupus

B. Systemic lupus erythomatosus

C. Discoid lupus

D. Drug-induced lupus

2. Tanda dan gejala pada SLE dibawah ini (kecuali)….

A. Ruam kupu-kupu

B. Nyeri

C. Anemia

D. Menggigil

3. Salah satu penyebab penyakit lupus dibawah ini adalah…

A. Faktor genetik

B. Faktor usia

C. Obesitas

D. Stressor

4. Komplikasi yang dapat muncul akibat penyakit lupus adalah ..

A. Gagal ginjal

B. Batuk pilek

C. Diabetes melitus

D. TBC

5. Pencegahan yang bisa dilakukan untuk memperkecil risiko


terkenannya penyakit lupus adalah…

A. Merokok

B. Meminum obat-obatan antibiotik

13
C. Rutin berolahraga

D. Gaya hidup yang tidak sehat

6. Tanda dan gejala yang sering terjadi menurut Dipiro et all 2008....
A. Hipertensi, Aritmia, Miokarditis
B. Ruam kupu-kupu, Fotosensivitas
C. Mual, Nyeri abdominal, Pendarahan usus
D. Benar semua/salah semua

7. Gejala SLE yang timbul pada hematologi, kecuali


A. Anemia
B. Leukopenia
C. Trombositpenia
D. DBD

8. Apa saja gejala SLE yang timbul pada mukokutan, kecuali


A. SLE berbentuk cakram ( discoid )
B. Leukopenia
C. Ruam kupu-kupu (Butterfly)
D. Fotosensitivitas

9. Dari jenis tipe lupus dibawah ini manakah yang sering menyerang

A. Discoid Lupus
B. Drug-induced lupus
C. Cutananeous Lupus
D. Systmic lupus

10. Gejala SLE yang terjadi pada konstisional yaitu, kecuali..


A. Kelelahan
B. Demam
C. Penurunan berat badan
D. Kenaikan berat badan

14
1. Diagnosa apa saja yang dapat diangkat untuk penyakit SLE dari
kelompok diatas?
2. Sebutkan tanda dan gejala SLE menurut (Dipiro et al., 2008) !
3. Jelaskan pengertian dari penyakit SLE?
4. Sebutkan 3 jenis klasifikasi pada penyakit SLE?
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan tipe Discoid lupus?
6. Faktor lingkungan yang menyebabkan timbulnya SLE adalah?
7. Gejala SLE yang timbul pada paru adalah?
8. Tanda dan gejala SLE yang dinyatakan oleh American collage of
rheumatology ialah?
9. Gejala SLE pada jantung ialah?
10. Apa yang dimaksud dengan flare?

BAB III

15
Jawaban

1. B. Systemic lupus erythomatosus


2. D. Menggigil
3. A. Faktor genetic
4. A. Gagal ginjal
5. C. Rutin berolahraga
6. D. Benar semua/salah semua
7. D. DBD
8. B. Leukopenia
9. A. Discoid lupus
10. D. Kenaikan berat badan

1. Kerusakan integritas kulit b.d gangguan turgor kulit

- Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d asupan


makanan

- Intoleran aktivitas b.d imobilitas

2. Muskuloskeletal
- Arthritis

Konstitusional
- Kelelahan
- Demam
- Penurunan berat badan

Mukokutan
- Ruam kupu-kupu (Butterfly)
- Fotosensitivitas
- SLE berbentuk cakram (diskoid)

Sistem saraf pusat


- Psikosis

16
- Kejang

Paru-paru
- Pleuritis
- efusi paru

Kardiovaskular
- Perikarditis
- Miokarditis
- Hipertensi
- Aritmia

Gastrointestinal
- Mual
- Nyeri abdolminal
- Perdarahan usus

Hemotologi

- Anemia

- Leukopenia

- Trombositpenia

Penyakit Systemic Lupus Erythomatosus (Lupus) adalah penyakit


radang atau inflamasi multisystem yang penyebabnya diduga karena
adanya perubahan system imun (Arntsen,2011).

3. Penyakit Systemic Lupus Erythomatosus (SLE) adalah penyakit


radang atau inflamasi multisystem yang penyebabnya diduga karena
adanya perubahan system imun (Arntsen,2011).

4. - Discoid Lupus

- Drug-induced lupus

- Cutananeous Lupus

5. Tipe lupus ini dapat menyebabkan inflamasi pada beberapa macam


organ. Untuk beberapa orang mungkin saja hal ini hanya terbatas

17
pada gangguan kulit dan sendi.tetapi pada orang yang lain, sendi ,paru
-paru, ginjal, darah ataupun organ dan jaringan lain yang mungkin
terkena.

6. Sinar UV yang mengubah struktur DNA didaerah yang terpapar


sehingga menyebabkan perubahan sistem imun didaerah terebut .

7. - Pleuritis
- efusi paru

8. - Artritis
- Ulserasi
- Serositis
- Kejang

9. - Perikarditis
- Miokarditis

10. Flare adalah kondisi penyakit yang memburuk secara tiba-tiba pada
lupus, flare mungkin dipicu oleh sejumlah keadaan, termasuk stress,
kurang istirahat, paparan sinar matahari (UV), dan obat-obatan.

Daftar Pustaka

18
Arntsen, K.A. (2011). Lupus Facts and Knowledge. Lupus Research Institute.
Diunduh dari Http://www.lupusresearchinstitute.orgq

Kiki Mohammad Iqbal. 2012. Neuropsychiatric systemic lupus erythematosus.


Majalah Kedokteran Nusantara. Vol.45(2): 122-127.

Nanda.(2018) Diagnosa Keperawatan Definisi & Klasifikasi 2018-2020 Edisi 11


editor T Heather Herdman, Shigemi Kamitsuri, Jakarta : EGC

Nursing Intervention Classification (NIC), 6th Indonesia edition. Indonesia :


Mocomedia

Nursing Outcomes Classification (NOC), 5th Indonesia edition. Indonesia :


Mocomedia

Ratri Paramita, Margaretha. 2013. PENGARUH PENERIMAAN DIRI TERHADAP


PENYESUAIAN DIRI PENDERITA LUPUS. Jurnal Psikologi Undip. Vol.12(1): 92-
99.

Vinandia Irvianita Poespitasari, Anastasia Asylia Dinakrisma, Raden Mas


Suryo Anggoro. 2018. Tuberkulosis Sumsum Tulang pada Lupus Eritematosus
Sistemik Berat : Sebuah Studi Kasus. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia.
Vol.5(2): 94-100.

Yuni Azizah. 2013. Analisis Praktik Klinik Keperawatan Kesehatan Masyarakat


Perkotaan Pada Pasien Sistemik Lupus Eritematosus Di Ruang Rawat Anak
Lantai Tiga Selatan RSUP Fatmawati Jakarta.

19

Anda mungkin juga menyukai

  • Asuhan Keperawatan Glomerunefritis
    Asuhan Keperawatan Glomerunefritis
    Dokumen19 halaman
    Asuhan Keperawatan Glomerunefritis
    rusman sanchez
    Belum ada peringkat
  • Napza
    Napza
    Dokumen12 halaman
    Napza
    Rezhapithalokhachynkrickhy Ajjaforever Enambelazkosonkqenam
    Belum ada peringkat
  • Makalah Asuhan Keperawatan Endometriosis Pada Ibu Hamil
    Makalah Asuhan Keperawatan Endometriosis Pada Ibu Hamil
    Dokumen25 halaman
    Makalah Asuhan Keperawatan Endometriosis Pada Ibu Hamil
    Rezhapithalokhachynkrickhy Ajjaforever Enambelazkosonkqenam
    Belum ada peringkat
  • Makalah Asuhan Keperawatan Endometriosis Pada Ibu Hamil
    Makalah Asuhan Keperawatan Endometriosis Pada Ibu Hamil
    Dokumen25 halaman
    Makalah Asuhan Keperawatan Endometriosis Pada Ibu Hamil
    Rezhapithalokhachynkrickhy Ajjaforever Enambelazkosonkqenam
    Belum ada peringkat
  • ANATOMI GINJAL
    ANATOMI GINJAL
    Dokumen28 halaman
    ANATOMI GINJAL
    Rezhapithalokhachynkrickhy Ajjaforever Enambelazkosonkqenam
    Belum ada peringkat
  • Asuhan Keperawatan Glomerunefritis
    Asuhan Keperawatan Glomerunefritis
    Dokumen18 halaman
    Asuhan Keperawatan Glomerunefritis
    Rezhapithalokhachynkrickhy Ajjaforever Enambelazkosonkqenam
    Belum ada peringkat
  • HUBUNGAN KELUARGA DAN KESEHATAN
    HUBUNGAN KELUARGA DAN KESEHATAN
    Dokumen18 halaman
    HUBUNGAN KELUARGA DAN KESEHATAN
    Rezhapithalokhachynkrickhy Ajjaforever Enambelazkosonkqenam
    Belum ada peringkat
  • MODEL TEORI PROMKE
    MODEL TEORI PROMKE
    Dokumen8 halaman
    MODEL TEORI PROMKE
    Rezhapithalokhachynkrickhy Ajjaforever Enambelazkosonkqenam
    Belum ada peringkat
  • Askep Leukemia
    Askep Leukemia
    Dokumen10 halaman
    Askep Leukemia
    Rezhapithalokhachynkrickhy Ajjaforever Enambelazkosonkqenam
    Belum ada peringkat
  • ALERGI
    ALERGI
    Dokumen10 halaman
    ALERGI
    Rezhapithalokhachynkrickhy Ajjaforever Enambelazkosonkqenam
    Belum ada peringkat
  • Tugas Promkes Si Mas Pahong
    Tugas Promkes Si Mas Pahong
    Dokumen9 halaman
    Tugas Promkes Si Mas Pahong
    Rezhapithalokhachynkrickhy Ajjaforever Enambelazkosonkqenam
    Belum ada peringkat
  • Alergi
    Alergi
    Dokumen10 halaman
    Alergi
    Rezhapithalokhachynkrickhy Ajjaforever Enambelazkosonkqenam
    Belum ada peringkat
  • JUDUL
    JUDUL
    Dokumen31 halaman
    JUDUL
    Rezhapithalokhachynkrickhy Ajjaforever Enambelazkosonkqenam
    Belum ada peringkat
  • Makalah Alergi
    Makalah Alergi
    Dokumen13 halaman
    Makalah Alergi
    Rezhapithalokhachynkrickhy Ajjaforever Enambelazkosonkqenam
    Belum ada peringkat
  • Tugas Pak Bakhtiar Teori Keperawatan NOLA J
    Tugas Pak Bakhtiar Teori Keperawatan NOLA J
    Dokumen6 halaman
    Tugas Pak Bakhtiar Teori Keperawatan NOLA J
    Rezhapithalokhachynkrickhy Ajjaforever Enambelazkosonkqenam
    Belum ada peringkat
  • Maternitas
    Maternitas
    Dokumen9 halaman
    Maternitas
    Rezhapithalokhachynkrickhy Ajjaforever Enambelazkosonkqenam
    Belum ada peringkat