Kelompok 8 :
Samarinda 7312
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan
berkat,rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini
yang membahas tentang Penyakit Lupus.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
BAB I .............................................................................................................................................. 4
Pembahasan................................................................................................................................ 4
1. Pengertian............................................................................................................................... 4
2. Klasifikasi ................................................................................................................................ 4
3. Patofisiologi............................................................................................................................ 5
4. Tanda dan gejala/Manifestasi klinis ............................................................................. 6
5. Diagnosa keperawatan ...................................................................................................... 7
6. Intervensi keperawatan .................................................................................................... 8
7.Perawatan Paliatif Care………………………………………………………………………………..12
BAB II........................................................................................................................................... 13
Soal Pilihan Ganda & Essay.…………………………………………………………………………….13
BAB III ......................................................................................................................................... 16
Jawaban ...................................................................................................................................... 16
Daftar Pustaka.......................................................................................................................... 19
3
BAB I
Pembahasan
1. Pengertian
Penyakit Systemic Lupus Erythomatosus (Lupus) adalah penyakit
radang atau inflamasi multisystem yang penyebabnya diduga karena
adanya perubahan system imun (Arntsen,2011).
2. Klasifikasi
A. Cutananeous Lupus
Tipe ini juga di kenal sebagai discoid lupus tipe ini hanya
terbatas pada kulit dan ditampilkan pada bentuk ruam yang muncul
pada luka, leher atau kulit kepala. Ruam ini dapat terjadi lebih jelas
terlihat pada daerah kulit yang terkena sina sinar ultra violet (seperti
sinar matahari, sinar fluorescent). meski dapat beberapa macam tipe
ruam pada lupus, tetapi yang umum terdapat adalah ruam yang timbul,
bersisik, tetapi tidak gatal.
4
B. Discoid lupus
C. Drug-induced lupus
Tipe lupus ini sangat jarang menyerang ginjal atau sistem saraf.
Obat yang umumnya dapat menyebabkan drug-induced lupus adalah
jenis hidralazin (untuk penanganan tekanan darah tinggi). dan pro-
kainamid (untuk penanganan detak jantung yang tidak teratur atau
tidak normal). tidak semua orang yang memakan obat ini akan terkena
drug-induced lupus. Hanya 4% dariu orang yang mengkomsumsi obat
itu yang bakal membentuk anti body penyebab lupus. Dari 4% itu,
sedikit sekali yang kemudian menderita lupus. Bila pengobatan
dihentikan, maka gejala lupus ini biasanya akan hilang dengan
sendirinya.
3. Patofisiologi
SLE mempretasikan gejala klinis yang unik dan berbeda dari
penyakit yang lainnya. SLE memiliki spektrum gejala yang luas dan
mencakup banyak sistem organ.walaupun gejalanya tidak dapat
dikenali secara spesifik namun yang paling sering terjadi pada SLE
5
adalah diproduksinya auto antibodi secara abnormal dan berlebihan
serta terjadinya pembentukan imun kompleks. Produksi auto antibodi
yang berlebihan merupakan akibat dari terjadinya hiperaktivitas pada
limfosit B.
hiperaktivitas sel B ini dapat dipicu oleh hilangnya imune self
tolerance, tingginy kadar zat-zat yang bersifat antigenik baik yang
bersumber dari lingkungan ataupun self antigen yang dipresentasikan
oleh sel B ke sel B lain melalui spesifik antigen presenting sel, terjadinya
perubahan sel T helper tipe 1 menjadi sel T helper tipe 2 yang
mendorong sel B untuk memproduksi antibodi, serta terjadinya
kerusakan pada supresor sel B. selain itu, kerusakan yang terjadi pada
proses regulatori imun juga dapat menyebabkan SLE yang meliputi
limfosit T (supresor T cells), sitokin dan natural killer cells(Dipiro et
al.,2008)
Faktor lingkungan, seperti mikroba yang bersifat infektif, obat,
dan zat kimia, merupakan agen pemicu yang secara genetik dan
hormonal dapat mempengaruhi disregulasi sistem imun seseorang.
Respon imun yang abnormal ini diakibatkan oleh hiperaktivitas T
helper tipe 2 dan fungsi sel B limfosit. Fungsi dari supresor T limfosit,
produksi sitokin, mekanisme clearence, serta mekanisme regulatori
imun lainya juga bersifat upnoprmal sehingga gagal untuk menekan
pembentukan auto antibody yang disebabkan hiperaktivitas B
limposit.auto antibody yang terbentuk akibat disregulasi imun ini
menimbulkan sifat patogenik, membentuk imun kompleks, dan
mengaktivasi komplemen yang dapat menyebabkan kerusakan
jaringan induk (APCs, antigen-presenting cells; TH2-helper tipe2)
(Dipiro et all;2008).
Berikut merupakan tanda dan gejala yang sering terjadi (Dipiro et al.,
2008).
A. Muskuloskeletal
- Arthritis
6
B. Konstitusional
- Kelelahan
- Demam
- Penurunan berat badan
C. Mukokutan
- Ruam kupu-kupu (Butterfly)
- Fotosensitivitas
- SLE berbentuk cakram (diskoid)
D. Sistem saraf pusat
- Psikosis
- Kejang
E. Paru-paru
- Pleuritis
- efusi paru
F. Kardiovaskular
- Perikarditis
- Miokarditis
- Hipertensi
- Aritmia
G. Gastrointestinal
- Mual
- Nyeri abdolminal
- Perdarahan usus
H. Hemotologi
- Anemia
- Leukopenia
- Trombositpenia
5. Diagnosa keperawatan
A. Kerusakan integritas kulit b.d gangguan turgor kulit
B. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
asupan makanan
C. Intoleran aktivitas b.d imobilitas
7
6. Intervensi keperawatan
8
NO NANDA NOC NIC
2 Ketidakseimban Status nutrisi Manajemen nutrisi
gan nutrisi 2.1 tentukan status gizi
kurang dari Setelah dilakukan pasien dan kemampuan
kebutuhan tindakan keperawatan pasien untuk memenuhi
tubuh b.d 3x24 jam diharapkan kebutuhan gizi
asupan nutrisi nya membaik
makanan dengan kriteria hasil : 2.2 identifikasi adanya
- Asupan gizi alergi atau intoleransi
dari skala 2 makanan yang dimilikisi
menjadi pasien
skala 4
- Asupan 2.3 instruksikan pasien
makanan mengenai kebutuhan
dari skala 2 nutrisi (yaitu: membahas
menjadi pedoman diet dan
skala 4 piramida makanan)
- Asupan
cairan dari 2.4 tentukan jumlah
skala 2 kalori dan jenis nutrisi
menjadi yang dibutuhkan untuk
skala 4 memenuhi persyaratan
Keterangan : gizi
(1): sangat
menyimpang dari 2.5 berikan obat- obatan
rentang normal sebelum makan
(2): banyak (misalnya, penghilang
menyimpang dari rasa sakit,antiemetik jika
rentang normal diperlukan)
(3): cukup
menyimpang dari 2.6 pastikan makanan
rentang normal disajikan dengan cara
(4): sedikit yang menarik dan pada
menyimpang dari suhu yang paling cocok
rentang normal untuk konsumsi secara
optimal
9
(5): tidak menyimpang
dari rentang normal 2.7 anjurkan pasien
terkait dengan kebutuhan
makanan tertentu
berdasarkan
perkembangan atau
usia.(misalnya
peingkatan
kalsium,protein,cairan,
dan kalori untuk wanita
menyusui; peningkatan
asupan serat untuk
mencegah konstipasi
pada orang dewasa yang
lebih tua)
10
- Kemudahan program aktivitas, jika
dalam memang diperlukan
melakukan 3.3 Bantu klien untuk
aktivitas tetap focus pada
hidup harian kekuataan yang
dari skala 2 dimiliki dibandingkan
menjadi ke dengan kelemahan
skala 4 yang dimilikinya.
11
A. Definisi perawatan paliatif
BAB II
12
Soal Pilihan Ganda & Essay
A. Cutananeous Lupus
C. Discoid lupus
D. Drug-induced lupus
A. Ruam kupu-kupu
B. Nyeri
C. Anemia
D. Menggigil
A. Faktor genetik
B. Faktor usia
C. Obesitas
D. Stressor
A. Gagal ginjal
B. Batuk pilek
C. Diabetes melitus
D. TBC
A. Merokok
13
C. Rutin berolahraga
6. Tanda dan gejala yang sering terjadi menurut Dipiro et all 2008....
A. Hipertensi, Aritmia, Miokarditis
B. Ruam kupu-kupu, Fotosensivitas
C. Mual, Nyeri abdominal, Pendarahan usus
D. Benar semua/salah semua
9. Dari jenis tipe lupus dibawah ini manakah yang sering menyerang
…
A. Discoid Lupus
B. Drug-induced lupus
C. Cutananeous Lupus
D. Systmic lupus
14
1. Diagnosa apa saja yang dapat diangkat untuk penyakit SLE dari
kelompok diatas?
2. Sebutkan tanda dan gejala SLE menurut (Dipiro et al., 2008) !
3. Jelaskan pengertian dari penyakit SLE?
4. Sebutkan 3 jenis klasifikasi pada penyakit SLE?
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan tipe Discoid lupus?
6. Faktor lingkungan yang menyebabkan timbulnya SLE adalah?
7. Gejala SLE yang timbul pada paru adalah?
8. Tanda dan gejala SLE yang dinyatakan oleh American collage of
rheumatology ialah?
9. Gejala SLE pada jantung ialah?
10. Apa yang dimaksud dengan flare?
BAB III
15
Jawaban
2. Muskuloskeletal
- Arthritis
Konstitusional
- Kelelahan
- Demam
- Penurunan berat badan
Mukokutan
- Ruam kupu-kupu (Butterfly)
- Fotosensitivitas
- SLE berbentuk cakram (diskoid)
16
- Kejang
Paru-paru
- Pleuritis
- efusi paru
Kardiovaskular
- Perikarditis
- Miokarditis
- Hipertensi
- Aritmia
Gastrointestinal
- Mual
- Nyeri abdolminal
- Perdarahan usus
Hemotologi
- Anemia
- Leukopenia
- Trombositpenia
4. - Discoid Lupus
- Drug-induced lupus
- Cutananeous Lupus
17
pada gangguan kulit dan sendi.tetapi pada orang yang lain, sendi ,paru
-paru, ginjal, darah ataupun organ dan jaringan lain yang mungkin
terkena.
7. - Pleuritis
- efusi paru
8. - Artritis
- Ulserasi
- Serositis
- Kejang
9. - Perikarditis
- Miokarditis
10. Flare adalah kondisi penyakit yang memburuk secara tiba-tiba pada
lupus, flare mungkin dipicu oleh sejumlah keadaan, termasuk stress,
kurang istirahat, paparan sinar matahari (UV), dan obat-obatan.
Daftar Pustaka
18
Arntsen, K.A. (2011). Lupus Facts and Knowledge. Lupus Research Institute.
Diunduh dari Http://www.lupusresearchinstitute.orgq
19