Nama kelompok;
1. Arya Dhika Permana.
2. Cindya agarini
3. Devi mulya astutik
4. Dewi puspita sari
5. Egy febiyanti
6. Endah Nuraini
7. Izma mega ulita
8. M. Iqbal maulana
9. Pahrul raji
10.Reza Pitaloka
11.Via Aprillia
◦ Promosi kesehatan adalah upaya meningkatkan kemampuan masyarakat melalui
pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, agar mereka dapat mandiri
menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya
masyarakat sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat dan didukung oleh
kebijakan publik yang berwawasan kesehatan. (Depkes RI, 2007).
Sasaran promosi kesehatan;
◦ Sasaran primer upaya promosi kesehatan adalah pasien, individu sehat dan keluarga
atau rumah tangga yang diharapkan dapat mengubah perilaku, misalnya mengubah
perilaku hidup tidak bersih dan tidak sehat menjadi perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS)
◦ Sasaran sekunder upaya promosi kesehatan yaitu para pemuka masyarakat baik pemuka
informal seperti pemuka adat dan pemuka agama, maupun pemuka formal seperti
petugas kesehatan dan pejabat pemerintahan, serta organisasi kemasyarakatan dan
media massa yang diharapkan dapat turut serta dalam upaya peningkatan PHBS pasien,
individu sehat dan keluarga.
◦ Sasaran tersier adalah para pembuat kebijakan publik berupa peraturan perundang-
undangan di bidang kesehatan, bidang lainnya yang berkaitan dan pihak yang
memfasilitasi sumber daya.
Ruang lingkup promosi kesehatan
◦ Ruang lingkup promosi kesehatan secara sederhana menurut (Notoatmodjo, 2012)
mencakup pendidikan kesehatan yang menekankan pada perubahan perilaku,
pemasaran sosial yang menekankan pada pengenalan produk melalui kampanye,
penyuluhan yang menekankan pada penyebaran informasi, upaya promotif yang
menekankan pada upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, upaya advokasi
untuk mempengaruhi pihak lain dalam mengembangkan kebijakan, pengorganisasian,
pengembangan, pergerakan dan pemberdayaan masyarakat.
Tingkat program promosi
kesehatan;
◦ Program promosi kesehatan memiliki tiga tingkat, yaitu (Barker, 2007):
◦ 1. Kesehatan primer cenderung berfokus pada orang-orang yang sehat dan berfokus pada sekitar
layanan seperti klinik untuk wanita, klinik bayi, pesan seks yang aman, imunisasi anak (Barker, 2007).
Tugas promosi kesehatan tingkat ini seperti pencegahan yang bertujuan untuk mencegah penyakit dan
cedera, meningkatkan homeostasis biologis, dan self-regulation tubuh dengan menyebarluaskan
informasi kesehatan dengan selektif yang berasal dari medis yang berkaitan dengan individu tentang
faktor risiko dan tindakan pencegahan yang terkait (Piper, 2009).
◦ 2. Promosi kesehatan sekunder berfokus pada orang-orang yang sudah sakit dan perawat dalam
situasi ini akan berusaha untuk membantu orang kembali ke keadaan sehat (Barker, 2007). Tujuan dari
manajemen diri pasien yang memiliki cedera atau penyakit adalah untuk memaksimalkan peluang
pemulihan secara penuh, pemulihan fungsi dan untuk meminimalkan risiko terjadinya komplikasi atau
munculnya kembali penyakit (Piper, 2009).
◦ 3. Promosi kesehatan pencegahan tersier berfokus pada situasi di mana seorang pasien atau klien
memiliki masalah kesehatan yang sedang berlangsung atau cacat, misalnya pada orang yang memiliki
kanker yang agresif, mereka dapat ditawarkan perawatan paliatif untuk meningkatkan kualitas hidup
mereka dan menjadi sejahtera sebagai bentuk promosi kesehatan (Piper, 2009; Barker, 2007).
Model promosi kesehatan;
◦ Health Belief Model (HBM), merupakan model kognitif, yang digunakan untuk
meramalkan perilaku peningkatan kesehatan yang digunakan untuk menjelaskan
kegagalan partisipasi masyarakat secara luas dalam program pencegahan atau
deteksi penyakit. Menurut HBM, kemungkinan seseorang melakukan tindakan
pencegahan dipengaruhi oleh keyakinan dan penilaian kesehatan (Maulana, 2009)
◦ Theory of Reasoned Action (TRA), digunakan dalam berbagai perilaku manusia,
khususnya berkaitan dengan masalah sosiopsikologis, kemudian berkembang dan
banyak digunakan untuk menentukan faktor-faktor yang berkaitan dengan perilaku
kesehatan. (Maulana, 2009) Teori ini menghubungkan antara keyakinan (beliefs),
sikap (attitude), kehendak (intention), dan perilaku.. TRA Merupakan model untuk
meramalkan perilaku preventif dan telah digunakan dalam berbagai jenis perilaku
sehat yang berlainan, seperti pengaturan penggunaan substanti terterntu (merokok,
alcohol, dan narkotik), perilaku makan dan pengaturan makan, pencegahan AIDS dan
penggunaan kondom dll. (Maulana, 2009)
◦ Transteoritikal Model (TTM), adalah kerelaan individu untuk berubah,
yaitu merubah perilaku yang tidak sehat menjadi sehat, dan yang sehat menjadi lebih
sehat lagi.