Anda di halaman 1dari 10

PROGRAM KERJA INSTALASI BEDAH SENTRAL

RSUD SAWERIGADING KOTA PALOPO


T.A. 2016

I. PENDAHULUAN
A. Umum
Mutu pelayanan rumah sakit adalah derajat kesempurnaan pelayanan. Rumah
sakit berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat sebagai pelanggan. Upaya pelayanan
kesehatan harus sesuai dengan standar profesi dan standar pelayanan, dengan
menggunakan potensi sumber daya yang ada di rumah sakit secara wajar, efisien dan
efektif. Pelayanan diberikan secara umum dan memuaskan sesuai dengan norma dan
etika, hukum dan sosio budaya dengan memperhatikan keterbatasan dan kemampuan
pemerintah dan masyarakat.
Instalasi adalah unit pelayanan non struktural yang menyediakan fasilitas dan
menyelenggarakan kegiatan pelayanan, pendidikan, dan penelitian rumah sakit.
Mengacu pada hal tersebut, maka SMF Anestesi berupaya untuk meningkatkan mutu
pelayanan dengan memberdayakan sumber daya yang ada sehingga berdaya guna dan
berhasil guna.
RSUD Sawerigading adalah rumah sakit umum kelas B.Penyelenggaraan
pelayanan di SMF Anestesi, mengacu pada standar pelayanan minimal yang telah
ditetapkan. Instalasi bedah Sentral dikepalai oleh Kepala Instalasi Bedah dan SMF
anestesi dikepalai dokter anestesi.

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Terselenggaranya pelayanan Anestesi secara optimal sesuai standar pelayanan
yang berkualitas, optimal dan professional,
2. Tujuan khusus
a. Memberikan pelayanan anesthesia, analgesia dan sedasi secara
berperikemanusiaan dan memuaskan bagi pasien yang menjalani
pembedahan, prosedur medis atau trauma yang menyebabkan rasa nyeri,
kecemasan dan stress psikis lain.
b. Menunjang fungsi vital tubuh terutama jalan nafas, pernafasan,
kardiovaskular dan kesadaran pasien yang mengalami gangguan atau
ancaman nyawa karena menjalani pembedahan, prosedur medis, trauma
atau penyakit lain.
c. Melakukan reanimasi/resusitasi (basic,advance,prolonged life support)
pada kegawatan mengancam nyawa di manapun pasien berada (ruang
gawat darurat, kamar bedah, ruang pulih, ruang terapi intensif/ICU, dan
lain-lain).
d. Menjaga keseimbangan cairan, elektrolit, asam basa dan metabolism
tubuh pasien yang mengalami gangguan atau ancaman nyawa pada
pembedahan, prosedur medis, trauma atau penyakit lain.
e. Menanggulangi masalah nyeri akut di rumah sakit (nyeri akibat
pembedahan, trauma, maupun nyeri persalinan).
f. Menanggulangi masalah nyeri kronik dan nyeri membandel (nyeri
kanker dan penyakit kronik).
g. Memberikan bantuan terapi pernafasan

II. SASARAN PROGRAM


A. Program Kerja Rutin
1. Pelayanan Pembedahan di Instalasi Bedah Sentral
Meliputi operasi elektif dan operasi cito, dan dilakukan di 7 kamar operasi.
a. Kamar operasi terdiri dari :
- Bedah Umum
- Bedah Syaraf
- Bedah Ortophedi
- Bedah Obgyn
- THT
- Mata
- Bedah Laparascopy
b. Kategori Pembedahan
1) Bedah Khusus
2) Bedah Besar
3) Bedah Sedang
4) Bedah Kecil
2. Penyediaan Logistik Kamar Operasi
Logistik kamar operasi meliputi ;
a. Bahan non Alkes
1) Bahan ATK
2) Blanko / formulir laporan
3) Bahan linen
4) Batu baterai
5) Gula pasir
b. Obat / Alkes habis pakai :
1) Benang
2) Cairan desinfeksi
3) Obat-obatan cair Anestetikum
4) Obat injeksi khusus
5) Alkes habis pakai umum
6) Alkes habis pakai khusus

c. Pengadaan Alkes terbaru yang belum pernah dimiliki


1) Holmium YAG Laser System
2) Set Drill Plastic Surgery
3) Stereotactic Neuro Surgery

3. Pelayanan Administrasi atau Tata Usaha meliputi :


a. Pencatatan data operasi
b. Administrasi pemakaian dan pengajuan kebutuhan alat dan Alkes
c. Administrasi pemeriksaan laboratorium (Patologi / Analisa batu)
d. Pembuatan jadwal jaga dan rencana operasi harian
e. Laporan pelaksanaan dan pembatalan operasi
f. Absensi hadir dan cuti personil
g. Laporan Nosokomial (rutin dan khusus)

4. Pemeliharaan sarana /prasarana, kebersihan dan sterilisasi, meliputi :


a. Memelihara sarana dan prasarana secara berkala maupun sewaktu-waktu
serta perbaikan secara langsung atau melakukan pengajuan ke intansi
atasan.
b. Pembersihan dan sterilisasi
1) Pemeliharaan kebersihan umum untuk ruangan dan peralatan serta
lingkungan luar kamar operasi
2) Desinfeksi kamar opersi
3) Perawatan mingguan (tiap hari senin ).
4) Perawatan mendadak (sewaktu-waktu)
5) Pembersihan / sterilisasi khusus infeksi gangren.
6) Pembersihan / sterilisasi infeksi penyakit menular, khusus (HIV /
AIDS, Hepatitis).

B. Program Kerja Khusus


1. Penelitian dan Pengkajian Mutu Pelayanan
a. Pengkajian / evaluasi dilakukan setiap tahun antara lain :
1) Evaluasi mutu staf.
a). Saf Medis
b). Staf Perawat Bedah.
c). Staf Penunjang.
2) Evaluasi pelayanan Pembedahan.
a). Kemampuan / mutu operasi.
b). Kwalitas / jumlah operasi.
c). Kinerja Pelaksanaan operasi.
3) Evaluasi Sarana, Prasarana dan Peralatan
4) Evaluasi Mutu Pelayanan dan aspek kepuasan.
a). Keluhan dan tuntutan
b). Pemberian Informed Concerent
c). Subyektif Kepuasan
d). Kecelakaan operasi
5) Evaluasi Kebijakan dan Prosedur
b. Penelitian
1) Penelitian cairan Desinfektan dari produk Anios dan Mikrosid.
2) Dampak beban kerja terhadap personil.
3) Penggunaan jenis benang bedah sesuai dengan pilihan dokter-dokter
bedah.

2. Program Pengembangan Sumber Daya Manusia


a. Rekruitment tenaga keperawatan Bedah Sentral :
1) Seleksi personil dilaksanakan Kepala Bagian Keperawatan
2) Seleksi oleh Bagian Bedah Sentral
3) Orientasi dan penyesuaian karyawan baru
b. Peningkatan mutu personil
1) Mengikutsertakan program pelatihan eksternal unit khusus
keperawatan teknik kamar bedah
2) Mengikutsertakan program pelatihan in house training
3) Mengikutsertakan dalam acara seminar atau workshop bertemakan
bedah.
4) Penambahan SDM baru untuk bagian perawat bedah dan perawat
ruang pulih sadar.
c. Jadwal kerja personil Bedah Sentral
1) Jadwal jaga 24 jam dan cito
2) Jadwal kerja harian
d. Kesejahteraan personil :
1) Libur pasca tugas jaga 24 jam
2) Cuti tahunan
3) Cuti kawin
4) Cuti hamil
5) Pemberian insentif bulanan,
6) Pemberian uang jaga 24 jam, lembur, pendidikan, selama bertugas,
musibah, dll.

3. Program peningkatan sterilitas dan pengendalian infeksi kamar bedah


a. Personil
Pemeriksaan personil berkala tiap 1 tahun sekali, meliputi :
1) Pemeriksaan khusus HbsAg & anti HbsAg
2) Pemeriksaan khusus HIV / AIDS bila diperlukan
b. Lingkungan
1) Pemeriksaan mikro biologi : udara, lantai, air setiap1 tahun sekali
atau bila diperlukan.
2) Pemakaian lampu UV.
3) Pemakaian Fogging
c. Alkes dan Alum (Instrumen dan linen)
1) Sterilisasi 1 hari sebelum operasi elektif 1 hari
2) Operasi cito sudah tersedia / siap pakai dan dilakukan Re sterilisasi
3 x 24 jam.
3) Bakteriologi 1 tahun sekali
4) Pengguanaan brankard khusus kamar bedah
5) Penggunaan 1 set instrumen bedah untuk 1 pasien
6) Koordinasi dengan bagian CSSD untuk sterilisasi instrumen dan
linen
d. Umpan balik
1) Laporan rutin Nosokomial
2) Laporan khusus (sewaktu-waktu)
e. Tindak lanjut
1) Perlindungan khusus personil tiap operasi (alat pelindung khusus :
pakaian, alas kaki, kaca mata, dan pelindung lain
2) Personil yang terinfeksi virus dipindahkan kebagian lain sementara /
permanen.
3) Pembersihan harian, mingguan dan mendadak
4) Desinfeksi dilakukan setiap 1 bulan sekali atau bila diperlukan.
5) Penggunaan lampu UV setiap selesai kegiatan operasi
6) Pemisahan Alkes / linen yang terinfeksi sekali dipakai dan rendam
desinfektan dengan kode merah selama 24 jam

4. Pengembangan Sarana dan Alkes


a. Pengadaan penambahan set instrumen bedah
b. Pengajuan Alkes terbaru yang belum pernah dimiliki Bedah Sentral atau
penggunaan alat-alat yang sudah kuno / out of date.
c. Rencana renovasi 7 (tujuh) kamar operasi sesuai standar teknis kamar
operasi
5. Program keselamatan pasien kamar bedah
a. Penggunaan daftar tilik keselamatan bedah / Sign In, Time Out, Sign
Out
b. Program pencatatan KNC, KTD, dan sentinel di kamar bedah
c. Program pelaporan KNC, KTD, dan sentinel di kamar bedah

6. Pelaksanaan K3 dan Penanggulangan Korban Massal


a. Upaya preventif (pencegahan K3) di Bedah Sentral
1) Pencegahan infeksi nosokomial di kamar operasi.
2) Penanggulangan terhadap bahaya penyakit menular khususnya di
kamar operasi, yaitu :
- TBC
- Hepatitis B
- AIDS
3) Pencegahan terhadap bahaya zat kimia di kamar operasi, yaitu :
- Halotane
- Formaldehyde
- Ethylene Oxide
- Debu
4) Pencegahan terhadap bahaya efek fisika di kamar operasi yaitu :
- Bising
- Listrik
- Cahaya
- Panas
- Getaran
- Radiasi
5) Pencegahan terhadap bahaya kebakaran di kamar operasi

b. Penanggulangan korban massal


1) Penyiapan medical supply
2) Penyiapan instrumen dan linen
3) Penyiapan Tim Bedah dalam penanggulangan korban massal
4) Pengorganisasian
5) Alur penerimaan dan pembawaan pasien.
III. PENUTUP
Dengan dibuatnya Program Kerja Bagian Bedah Sentral yang mengacu pada
Program Kerja RSUD Sawerigading Kota Paloposecara terpadu dan menyeluruh
diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kepada pasien di RSUD Sawerigading
Kota Palopopada umumnya dan Bagian Bedah Sentral pada khususnya.
Mudah-mudahan Program ini dapat memberikan masukkan kepada Pimpinan
sehingga terjadi suatu umpan balik yang harmonis antara Pimpinan Rumah sakit dan
Bagian Bedah Sentral sebagai pelaksana.
Palopo, 20 Desember 2015
KEPALA INSTALASI BEDAH SENTRAL

dr. Mesak Sule, Sp.B


Nip.19650307 200003 1 002

INSTALASI BEDAH SENTRAL

RSUD SAWERIGADING KOTA PALOPO


Jln. DR. Ratulangi Km. 7 Rampoang
Palopo
TELP.

Anda mungkin juga menyukai