2 Serial Cinta
Serial Cinta
ANIS MATTA
Serial Cinta 3
Serial Cinta
Bagaimana Kekuatan Cinta
mengubah Kualitas Hidup dan
Cita Rasa Peradaban
Penulis:
Anis Matta
Penerbit:
Tarbawi Press
Alamat:
Jl. Pramuka Jati No. 430 A
Jakarta. Telp. 021-3153003
4 Serial Cinta
Pengantar Penerbit
Serial Cinta 5
dimensi. Dari mulai cinta kepada Allah yang mengalahkan
segala cinta, cinta kepada Rasulullah, cinta pasangan, serasa
dan serasi, hingga bagaimana menimbang kisah tentang orang-
orang yang putus cinta dan membawa cinta mereka sampai
mati.
Begitu pun, semua dikupas dalam argumentasi yang kuat
dan landasan historis yang dapat dipercaya. Maka buku
Serial Cinta ini tidak berbicara tentang cinta dalam tataran
artifisial, yang seringkali menjebak kebanyakan orang ketika
harus bicara tentang cinta. Ini yang disebut dengan
“kedalaman cinta yang mengubah kualitas hidup dan cita
rasa peradaban.” Bila pun ada hal-hal artifisial dalam ruang
lingkup cinta, ia tetap dapat diposisikan dalam satu
rangkaian besar cinta yang punya visi dan misi luhur. Begitu
juga ketika berbicara tentang bagaimana cinta menghadapi
tabiat konfliknya. Semua ada penjelasannya.
Lebih dari semua itu, buku ini menjelaskan dengan baik
bagaimana memahami cinta sebagai karunia yang luar biasa.
Dari karunia itu hidup bisa terus tersambung, cita-cita terus
terkejar, dan masa depan selalu dapat dilihat dengan
kacamata optimisme dan pandangan penuh harap.
Cinta, yang membuat segalanya punya makna.
6 Serial Cinta
Daftar Isi
1. Cinta Tanpa Definisi - 1
2. Cermin Kebenaran - 5
3. Puncak Iman - 8
4. Mata Air Keluhuran - 12
5. Rahasia Keajaiban - 15
6. Kekuatan Perubahan - 18
7. Perang dan Cinta - 21
8. Sepenggal Firdaus – 25
9. Negeri Cinta - 28
10. Doa Cinta Sang Imam 31
11. Di Rumahku Ada Cinta 34
12. Panggilan Belahan Jiwa – 37
13. Sayap yang tak Pernah Patah – 41
14. Pesona Sang Nabi – 44
15. Kuasa dan Cinta – 47
16. Pekerjaan Orang Kuat – 50
17. Indahnya Memberi – 54
18. Seni Memperhatikan – 58
19. Semangat Penumbuhan – 61
20. Merawat dengan Kebajikan – 64
21. Melindungi dengan Keberanian – 67
22. Mencintai itu Keputusan – 70
23. Cinta dan Kimia Jiwa – 74
Serial Cinta 7
24. Pesona Kematangan – 78
25. Membangun Kemampuan Mencintai – 82
26. Pelajaran Cinta – 86
27. Cinta Misi – 90
28. Kelezatan Ruhani - 93
29. Cinta dari Darah dan Ruh – 96
30. Kelezatan Akal Batin – 99
31. Di Sini Cinta Punya Hirarki – 102
32. Bersatu di Tengah Badai – 106
33. Perseteruan Dua Cinta – 109
34. Karena Jiwa Punya Hajat – 112
35. Indahnya Cinta Jiwa – 115
36. Akhir Sejarah Cinta Kita - 118
37. Cinta Terkembang jadi Kata – 120
38. Penyair dan Lembah itu - 123
39. Biar Dramatisasi jadi Manis -126
40. Bias Penghambaan – 129
41. Kata Terurai Jadi Laku – 132
42. Kasihanilah Para Pencinta – 136
43. Temu Jiwa Sentuh Fisik – 140
44. Cinta Bersemi di Pelaminan – 144
45. Pesona Jiwa Raga – 147
46. Mengelola Ketidaksempurnaan – 151
47. Pembelajaran dan Keindahan – 155
48. Pesona Ketiga – 159
8 Serial Cinta
49. Cinta adalah Sebuah Gagasan – 163
50. Aura Kehidupan – 167
51. Serasa dan Serasi – 171
52. Gejolak di Balik Bilik – 175
53. Tim Kehidupan – 178
54. Energi Penciptaan – 181
55. Ego Transendental – 184
56. Mengorganisasi Jiwa-jiwa – 188
57. Produktifitas Kolektif – 192
58. Pembiaran – 196
59. Pilihan Bagi yang Punya Pilihan – 199
60. Kebanggaan yang Bukan Kebanggaan – 203
61. Romantika Pasangan Jiwa – 207
62. Orang-orang Romantis – 211
63. Mengikat Jiwa dengan Misi – 214
64. Di Ujung Pengalaman Pahit – 218
65. Cinta dan Maslahat Pribadi – 221
66. Cinta dari Ilham Akal Sehat – 225
67. Mari Belajar Mencintai – 228
68. Semangat Penanggungan – 232
69. Naluri Keulungan – 236
70. Karena Cinta Perlu Nyali – 239
71. Keuletan Jiwa – 243
72. Jalan Sunyi Sang Pencinta – 246
73. Respek dan Apresiasi - 249
Serial Cinta 9
10 Serial Cinta
1
Serial Cinta 11
menjamah seluruh permukaan bumi, menyeret semua benda
angkuh yang bertahan di hadapannya. Dalam sekejap ia
menguasai bumi dan merengkuhnya dalam kelembutannya.
Setelah itu ia kembali tenang: seperti seekor harimau
kenyang yang terlelap tenang. Demikianlah cinta. Ia
ditakdirkan jadi makna paling santun yang menyimpan
kekuasaan besar.
Seperti api menyala-nyala. Kau tak kuat melawannya.
Kau hanya bisa menari di sekitarnya saat ia mengunggun.
Atau berteduh saat matahari membakar kulit bumi. Atau
meraung saat lidahnya melahap rumah-rumah, kota-kota,
hutan-hutan. Dan seketika semua jadi abu. Semua jadi
tiada. Seperti itulah cinta. Ia ditakdirkan jadi kekuatan
angkara murka yang mengawal dan melindungi kebaikan.
Cinta adalah kata tanpa benda, nama untuk beragam
perasaan, muara bagi ribuan makna, wakil dari sebuah
kekuatan tak terkira. Ia jelas, sejelas matahari. Mungkin
sebab itu Eric Fromm -dalam The Art of Loving- tidak
tertarik -atau juga tidak sanggup- mendefinisikannya. Atau
memang cinta sendiri tidak perlu definisi bagi dirinya.
Tapi juga terlalu rumit untuk disederhanakan. Tidak
ada definisi memang. Dalam agama, atau filsafat atau sastra
atau psikologi. Tapi inilah obrolan manusia sepanjang masa.
Inilah legenda yang tak pernah selesai. Maka abadilah
12 Serial Cinta
Rabiah Al-Adawiyah, Rumi, Iqbal, Tagore atau Gibran
karena puisi atau prosa cinta mereka. Abadilah legenda
Romeo dan Juliet, Laela Majnun, Siti Nurbaya atau
Cinderella. Abadilah Taj Mahal karena kisah cinta di balik
kemegahannya.
Cinta adalah lukisan abadi dalam kanvas kesadaran
manusia. Lukisan. Bukan definisi. Ia disentuh sebagai sebuah
situasi manusiawi, dengan detil-detil nuansa yang begitu
rumit. Tapi dengan pengaruh yang terlalu dahsyat. Cinta
merajut semua emosi manusia dalam berbagai peristiwa
kehidupannya menjadi sublim: begitu agung tapi juga terlalu
rumit. Perang berubah jadi panorama kemanusiaan begitu
cinta menyentuh para pelakunya. Revolusi tidak dikenang
karena geloranya tapi karena cinta yang melahirkannya.
Kekuasaan tampak lembut saat cinta memasuki wilayah-
wilayahnya. Bahkan penderitaan akibat kekecewaan
kadang terasa manis karena cinta yang melatarinya: seperti
Gibran yang kadang terasa menikmati Sayag-sayap Patahnya.
Kerumitan terletak pada antagoni-antagoninya. Tapi di
situ pula daya tariknya tersembunyi. Kerumitan tersebar
pada detil-detil nuansa emosinya, berpadu atau berbeda.
Tapi pesonanya menyebar pada kerja dan pengaruhnya yang
teramat dahsyat dalam kehidupan manusia.
Seperti ketika kita menyaksikan gemuruh badai, luapan
Serial Cinta 13
banjir atau nyala api, seperti itulah cinta bekerja dalam
kehidupan kita. Semua sifat dan cara kerja udara, api dan
air juga terdapat dalam sifat dan cara kerja cinta. Kuat.
Dahsyat. Lembut. Tak terlihat. Penuh haru biru. Padat
makna. Sarat gairah. Dan, antagonis.
Barangkali kita memang tidak perlu definisi. Toh kita
juga tidak butuh penjelasan untuk dapat merasakan terik
matahari. Kita hanya perlu tahu cara kerjanya. Cara
kerjanya itulah definisinya: karena -kemudian- semua
keajaiban terjawab di sana.
14 Serial Cinta
2
Cermin Kebenaran
Serial Cinta 15
Tampaknya dengan sengaja Ibnu Katsir mengawali
bahasan sejarahnya dalam Awal Dan Akhir dengan cerita
tadi. Tiba-tiba saja sejarah terbentang sebagai sebuah cerita
penciptaan tanpa henti. Dari Allah awalnya, dan kelak ke
sana akhirnya. Tapi jika Allah tidak mendapatkan manfaat
dari ciptaan-ciptaan-Nya, maka tidak ada yang dapat
menjelaskan motif di balik cerita kehidupan itu kecuali
hanya satu kata: cinta!
"Maka", kata Ibnu Qayyim dalam Taman Para Pencinta,
"semua gerak di alam raya ini, di langit dan bumi, adalah
gerak yang lahir dari kehendak dan cinta." Dengan dan
untuk itulah alam ini bergerak. Kehendak dan cintalah
alasan pergerakan dan perhentiannya. Bahkan dengan dan
untuk kehendak dan cinta jugalah alam ini diciptakan.
Maka tak satupun makhluk di alam ini yang bergerak
kecuali bahwa kehendak dan cintalah motif dan tujuannya.
Sesungguhnya hakikat cinta adalah gerak jiwa sang
pencinta kepada yang dicintainya. Maka cinta adalah gerak
tanpa henti. Dan inilah makna kebenaran ketika Allah
mengatakan: "Dan tiadalah Kami menciptakan langit dan
bumi serta semua yang ada di antaranya kecuali dengan
kebenaran." (QS. Al Hijr: 85)
Jadi cinta adalah makna kebenaran dalam penciptaan.
Itu sebabnya, hati yang dipenuhi dengan cinta lebih mudah
16 Serial Cinta
dan cepat menangkap kebenaran. Cinta tidak tumbuh
dalam hati yang dipenuhi keangkuhan, angkara murka dan
dendam. Cinta melahirkan pengakuan dan kerendahan
hati. Cinta adalah cahaya yang memberikan kekuatan
penglihatan pada mata hati kita. Begitulah cinta akhirnya
membimbing tangan Abu Bakar, Al Najasyi, atau Cat Steven
kepada Islam. Begitu juga akhirnya keangkuhan
menyesatkan Abu Jahal, Heraklius, atau Saddam Husein.
Cinta dalam jiwa, kata Iqbal, serupa penglihatan pada mata.
Pengetahuan bahkan bisa menyesatkan kalau ia tidak
dibimbing oleh kelembutan tangan cinta. Itu kebutaan, kata
Enstein. Sebab ia tidak melahirkan pengakuan dan
kerendahan hati. Itu juga yang menjelaskan mengapa ilmu
pengetahuan modern justru menjauhkan Barat dari Tuhan.
Di sana cinta tidak membimbing pengetahuan. Maka
dengan penuh keyakinan Iqbal kemudian berkata dalam
Javid Namah:
Serial Cinta 17
3
Puncak Iman
18 Serial Cinta
Iman itu laut, cintalah ombaknya.
Iman itu api, cintalah panasnya.
Iman itu angin, cintalah badainya.
Iman itu salju, cintalah dinginnya.
Iman itu sungai, cintalah arusnya.
Serial Cinta 19
cinta. "Jadi dia masih takut pada Allah?" Gumam sang
gadis. Seketika ia tersadar, dan dunia tiba-tiba jadi kerdil
di matanya. Ia pun bertaubat dan kemudian mewakafkan
dirinya untuk ibadah. Tapi cintanya pada sang pemuda tidak
mati. Cintanya berubah jadi rindu yang mengelana dalam
jiwa dan do'a-do'anya. Tubuhnya luluh lantak didera rindu.
Ia mati, akhirnya.
Sang pemuda terhenyak. Itu mimpi buruk. Gadisnya
telah pergi membawa semua cintanya. Maka kuburan sang
gadislah tempat ia mencurahkan rindu dan do'a-do'anya.
Sampai suatu saat ia tertidur di atas kuburan gadisnya.
Tiba-tiba sang gadis hadir dalam tidurnya. Cantik. Sangat
cantik. "Apa kabar? Bagaimana keadaanmu setelah
kepergianku," tanya sang gadis. "Baik-baik saja. Kamu
sendiri disana bagaimana," jawabnya sambil balik bertanya.
"Aku di sini, dalam surga abadi, dalam nikmat dan hidup
tanpa akhir," jawab gadisnya. "Do'akan aku. Jangan pernah
lupa padaku. Aku selalu ingat padamu. Kapan aku bisa
bertemu denganmu," tanya sang pemuda lagi. "Aku juga
tidak pernah lupa padamu. Aku selalu berdo'a agar Allah
menyatukan kita di surga. Teruslah beribadah. Sebentar
lagi kamu akan menyusulku," jawab sang gadis. Hanya tujuh
malam setelah mimpi itu, sang pemuda pun menemui
ajalnya.
20 Serial Cinta
Atas nama cinta ia memenangkan Allah atas dirinya
sendiri, memenangkan Iman atas syahwatnya sendiri. Atas
nama cinta pula Allah mempertemukan mereka. Cinta
selalu bekerja dengan cara itu.
Serial Cinta 21
4
22 Serial Cinta
berpesan, "Kalau puteraku menyatakan cinta padamu,
bilang padanya, "Aku tidak cocok untukmu. Aku hanya
cocok untuk seorang raja atau seseorang yang berbakat jadi
raja."
Benar saja. Putera mahkota itu seketika tertantang.
Maka ia pun belajar. Ia mempelajari segala hal yang harus
diketahui seorang raja. Ia melatih dirinya untuk menjadi
raja. Dan seketika talenta raja-raja meledak dalam dirinya.
Ia bisa, ternyata! Tapi karena cinta!
Cinta telah bekerja dalam jiwa anak muda itu secara
sempurna. Selalu begitu: menggali tanah jiwa manusia,
sampai dalam, dan terus ke dalam, sampai bertemu mata
air keluhurannya. Maka meledaklah potensi kebaikan dan
keluhuran dalam dirinya. Dan mengalirlah dari mata air
keluhuran itu sungai-sungai kebaikan kepada semua yang
ada di sekelilingnya. Deras. Sederas arus sungai yang
membanjir, desak mendesak menuju muara. Cinta
menciptakan perbaikan watak dan penghalusan jiwa. Cinta
memanusiakan manusia dan mendorong kita
memperlakukan manusia dengan etika kemanusiaan yang
tinggi.
Jatuh cinta adalah peristiwa paling penting dalam sejarah
kepribadian kita. Cinta, kata Quddamah, mengubah
seorang pengecut menjadi pemberani, yang pelit jadi
Serial Cinta 23
dermawan, yang malas jadi rajin, yang pesimis jadi optimis,
yang kasar jadi lembut. Kalau cinta kepada Allah membuat
kita mampu memenangkan Allah dalam segala hal, maka
cinta kepada manusia atau hewan atau tumbuhan atau
apa saja, mendorong kita mempersembahkan semua
kebaikan yang diperlukan orang atau binatang atau
tanaman yang kita cintai. Jatuh cinta membuat kita mau
merendah, tapi sekaligus bertekad penuh untuk menjadi
lebih terhormat.
Cobalah simak cerita cinta Letnan Jenderal
Purnawirawan Yunus Yosfiah, yang suatu saat ia tuturkan
pada saya dan beberapa kawan lain. Ketika calon istrinya
menyatakan bersedia hijrah dari Katolik menuju Islam, ia
tergetar hebat. "Kalau cinta telah mengantar hidayah pada
calon istrinya," katanya membatin, "Seharusnya atas nama
cinta ia mempersembahkan sesuatu yang istimewa padanya."
Ia sedang bertugas di Timor Timur saat itu. Maka ia berjanji,
"Besok aku akan berangkat untuk sebuah operasi. Aku
berharap bisa mempersembahkan kepala dedengkot Fretilin
untukmu." Tiga hari kemudian, janji itu ia bayar lunas!
Gampang saja memahaminya. Keluhuran selalu lahir dari
mata air cinta. Sebab, "cinta adalah gerak jiwa sang
pencinta kepada yang dicintainya," kata Ibnu Qayyim.
24 Serial Cinta
5
Rahasia Keajaiban
Serial Cinta 25
api perlawanan dalam jiwa anak-anak Palestina.
Syeikh Ahmad Yasin, lelai tua dan lumpuh itu, adalah
keajaiban cinta. Ia hanya seorang guru mengaji. Tapi dialah
sesungguhnya bapak spiritual yang menyalakan api jihad
di Palestina. Ia tahu, perjuangan Palestina telah dinodai
para oportunis yang menjual bangsanya. Tapi ia tetap harus
melawan. Dan lumpuhnya bukan halangan. Maka ia pun
meniupkan nafas cintanya pada bocah-bocah Palestina yang
ia ajar mengaji. Dari tadarus Qur'an yang hening dan
khusyu' itulah lahir generasi baru di bawah bendera Hamas.
Palestina memang belum merdeka. Tapi ia telah
merampungkan tugasnya: perang telah dimulai. Ketika
akhirnya ia syahid juga, itu hanya jawaban Allah atas do'a-
do'anya. Lelaki tua itu mengingatkan aku pada syair Iqbal:
Tak berwaktu cinta itu, kemarin dan esok terlepas
daripadanya
Tak bertempat ia, atas dan bawah terlepas daripadanya
Bila ia mohon pada Tuhan akan keteguhan dirinya
Seluruh dunia pun menjadi gunung, dan ia sendiri penunggang
kuda
26 Serial Cinta
energimu berlipat-lipat, lalu membulat, mendidih bagai
kawah yang siap meledak dan membakar semua yang ada
di sekelilingnya. Begitu energimu meledak, keajaiban
tercipta. Begitulah naturanya: keajaiban-keajaiban yang
kita temukan dalam sejarah tercipta dalam saat-saat jiwa
itu.
Legenda keadilan Umar bin Khattab adalah keajaiban.
Tafsirnya adalah cintanya pada Allah dan rakyatnya telah
menjadi roh kepemimpinannya. Legenda perang Khalid bin
Walid adalah keajaiban. Tafsirnya juga begitu: karena ia
lebih mencintai jihad ketimbang tidur bersama seorang gadis
cantik di malam pengantin. Hasan Al Banna adalah legenda
dakwah yang melahirkan kebangkitan Islam mo-dern.
Tafsirnya juga begitu: ia lebih mencintai da'wahnya di atas
segalanya.
Saat cinta adalah saat gila. Saat gila adalah saat
keajaiban. Bumi bergetar saat sejarah mencatat keajaiban
itu. Iqbal menyebut saat cinta itu sebagai saat jiwa jadi
sadar-jaga.
Apabila jiwa yang sadar-jaga terlahir dalam raga,
Maka persinggahan lama ini, ialah dunia, gemetar hingga ke
dasar-dasarnya.
Serial Cinta 27
6
Kekuatan Perubahan
28 Serial Cinta
Menggoda betul tawaran Jibril itu. Tapi, "Tidak!" jawab
Rasulullah SAW kepada Jibril. "Aku bahkan memohon
penangguhan untuk mereka. Sungguh aku berharap bahwa
Allah akan mengeluarkan dari tulang sulbi mereka anak-
anak yang akan menyembah Allah dan tidak
mempersekutukan-Nya." (Bukhari dan Muslim)
Seandainya ia seorang pendendam, ia pasti menerima
tawaran Jibril itu. Tapi tidak! Ia seorang pencinta. Dan ia
sadar bahwa ia bisa mengubah komunitas penggembala
kambing yang angkuh di jazirah Arab menjadi pemimpin-
pemimpin peradaban dunia yang rendah hati. Hanya dengan
kekuatan cinta. Dan itulah yang kemudian terjadi: hanya
dalam waktu 22 tahun 2 bulan dan 22 hari, beliau
merampungkan tugas kenabiannya dengan membawa
seluruh jazirah kedalam cahaya Islam.
Cinta adalah kekuatan perubahan yang dahsyat. Lima
belas abad kemudian, Erich Fromm menjelaskan kekuatan
cinta dalam proses perubahan:
"Pendekatan cinta adalah kebalikan dari pendekatan
dengan kekerasan. Cinta berusaha memahami, menguatkan
dan menghidupkan. Dengan cinta, seorang individu akan
selalu mentransformasikan dirinya. Dia menjadi lebih peka,
lebih menghargai, lebih produktif, lebih menjadi dirinya
sendiri. Cinta tidak sentimental dan tidak melemahkan.
Serial Cinta 29
Cinta adalah cara untuk mempengaruhi dan merubah
sesuatu tanpa menimbulkan 'efek samping' sebagaimana
kekerasan. Tidak seperti kekerasan, cinta membutuhkan
kesabaran, usaha dari dalam. Lebih dari semua itu, cinta
membutuhkan keteguhan hati. Menyelesaikan masalah
dengan membutuhkan keteguhan hati untuk terhindar dari
frustasi, untuk tetap sabar meskipun menemui banyak
hambatan. Cinta lebih membutuhkan kekuatan dari dalam,
kepercayaan daripada sekadar kekuatan fisik." (Cinta,
Seksualitas, Matriarki, Gender; 291; 2002).
Kalau Erich Fromm menjelaskan kekuatan cinta dalam
merubah individu dan masyarakat dengan bahasa
psikososial, maka Iqbal menjelaskannya dalam bait-bait
puisinya:
Kekuatan cinta bukan dari tanah, air dan udara,
kekuatannya bukan keliatan urat asalnya;
cinta menundukkan Khaibar tanpa kesulitan,
cinta membelah badan bulan,
cinta memecahkan tengkorak Nimrod tanpa pukulan,
menghancurkan tentara Fir’aun tanpa pertempuran.
30 Serial Cinta
7
Serial Cinta 31
Sejarah perang moderen adalah mimpi buruk terpanjang
umat manusia. Api. Debu. Darah. Air mata. Terlalu
mengerikan. Perang moderen jadi tragedi kemanusiaan
karena ia lahir dari dendam, keserakahan, megalomania
dan kesunyian. Imperialisme Eropa ke timur adalah riwayat
dendam dan keserakahan. Perang dunia pertama dan kedua
adalah kisah keserakahan dan megalomania. Napoleon,
Hitler, dan Mussolini adalah legenda megalomania dan
kesunyian: perang adalah cara mereka menyebar
kemeranaan mereka. Sebab itu perang moderen adalah
brutalisme, sadisme, kanibalisme: saat-saat panjang tanpa
kasih, dari orang-orang yang menemukan kepuasan pada
tetes-tetes darah dan air mata.
Tapi perang tidak hanya punya satu wajah. Perang punya
wajah lain yang lebih agung, etis dan manusiawi. Perang
adalah takdir manusia. Kamu suka atau tidak suka. Perang
itu niscaya. Bedanya hanya pada dua hal: siapa musuhmu,
dan dengan cara apa kamu melawannya. Siapa musuhmu
menentukan atas nama apa kamu berperang. Caramu
melawan menggambarkan watak perang yang kamu lakoni.
Di dasar batinmu yang terdalam sebenarnya kamu tahu atas
nama siapa kamu berperang: kebenaran atau kebatilan.
Angkara murka yang lahir dari kebatilan niscaya melahirkan
dendam, keserakahan, megalomania, sadisme, brutalisme
32 Serial Cinta
dan kanibalisme. Habis itu kesunyian yang panjang: dan
darah yang terus mengalir tanpa kasih.
Maka begitu Hitler menyadari kekalahannya, ia bunuh
diri. Darahnya dan darah korban-korbannya sama saja:
merah! Tapi Khalid justru menangis karena mati di atas
kasur: bukan di medan laga! Tapi mengapa revolusi Chili
jadi nyanyian Pablo Nerudo? Mengapa Khalid Bin Walid
mengatakan: "Berjaga pada sebuah malam dingin, di tengah
deru peperangan, lebih aku suka daripada berada di sisi
seorang gadis di malam pengantin?" Mengapa Abu Bakar
mengatakan: "Carilah kematian agar kamu menemukan
kehidupan?"
Jika kamu berperang di bawah bendera kebenaran, cinta
mengendalikan motifmu dan caramu berperang. Tetap ada
kekerasan. Darah. Tapi cinta membuatnya jadi agung. Etis.
Manusiawi. Perang atau revolusi adalah drama
kemanusiaan. Di sana kita menyabung nyawa, karena ada
yang kita cintai di sini: Tuhan, hidup, tanah air, bangsa,
keluarga, diri sendiri. Perang bukan kebencian. Maka
mereka yang tidak terlibat dalam perang tidak boleh
dijadikan korban: anak-anak, orang tua, wanita, tumbuhan,
hewan dan lingkungan hidup. Jika kebutuhan biologismu
tersumbat selama perang, kamu bisa jadi sadis. Atau bahkan
kanibalis. Maka prajurit perang -dalam Islam- harus
Serial Cinta 33
kembali ke keluarganya setiap empat bulan: biar jihad jadi
lebih dekat kepada cinta, tidak berubah jadi benci.
Perang semacam ini menciptakan kehidupan dari
kematian. Hanya perang semacam ini yang dapat
menghentikan perang dengan perang.
34 Serial Cinta
8
Sepenggal Firdaus
Serial Cinta 35
ada cinta yang memungkinkan kita saling berbagi. Dua
puluh lima persen penghuni bumi yang bermukim di belahan
utara menguasai tujuh puluh lima persen kekayaan bumi.
Sementara tujuh puluh lima persen penduduk bumi yang
ada di pojok selatan dunia harus berbagi atas dua puluh
lima persen kekayaan yang tersisa. Padahal sebagian besar
sumber daya alam justru dititip Tuhan di belahan selatan.
Inilah imperialisme: mereka menciptakan kesejahteraan di
atas penderitaan bangsa lain.
Itu yang terjadi ketika cinta lenyap dari kehidupan kita.
Tidak ada kedermawanan kolektif yang membuat kita mau
berbagi. Inilah penyakit eksistensial Barat saat ini, kata Erich
Fromm. Cinta sudah habis pupus dari jiwa Barat. Mereka
tak lagi punya cinta. Mereka tak lagi sanggup mencintai.
Bumi pun jadi sempit dan sumpek. Bahkan terasa seperti
neraka: setiap jengkal tanahnya, setiap jenak suasananya
adalah panas. Tak ada ruang yang membuat kita merasa
nyaman menghuninya.
Cintalah yang memungkinkan kita mengubah dunia kita
jadi sepenggal firdaus. Bumi akan terasa nyaman dihuni
kalau kita saling mencintai. Bumi tidak pernah kekurangan
sumber kehidupan, kalau kita mau berbagi atas nama cinta.
Keserakahanlah yang membuat bumi jadi sempit. Kalau
sedekah tidak mengurangi kekayaan, seperti sabda
36 Serial Cinta
Rasulullah SAW, maka berbagi tidak akan membuat kita
kekurangan. Apalagi miskin.
Serakah mendorong orang jadi pelit dan angkuh. Sebab
serakah adalah cara merebut kekayaan, sementara pelit dan
angkuh adalah cara mempertahankannya. Maka
kemiskinan pun mengubah orang jadi pendendam. Sebab
ketidakberdayaan mendorong mereka mencari kambing
hitam. Mereka itulah kambing hitamnya: orang-orang kaya
yang telah mengalahkan mereka dalam pergulatan sosial
ekonomi.
Konflik sosial kita sesesungguhnya selalu tercipta di garis
batas itu: antara orang kaya yang pelit dan angkuh dengan
orang miskin yang apatis dan pendendam. Bukan
kesenjangan menciptakan konflik. Tapi serakah dan pelitlah
yang membuat orang-orang miskin merasakan pahitnya
kesenjangan itu. Maka mereka bereaksi: jarah, hancurkan
kekayaan mereka! Mereka tidak menjadi kaya dengan
menjarah. Tapi mereka puas. Dendam mereka lepas tuntas.
Hanya cinta yang dapat merekatkan mereka. Sebab
hakikat cinta adalah memberi dan berbagi. Bersedakahlah,
kata Rasulullah saw, sebab itu akan menghilangkan dendam
orang-orang miskin.
Serial Cinta 37
9
Negeri Cinta
38 Serial Cinta
kekuatan cinta yang lahir kekuatan iman. Tiba-tiba kita
semua merasakan kerendahan hati yang tulus. Lalu jiwa
kita hampar bagai permadani; silakan semua orang duduk
di sana. Perbedaan-perbedaan ini -etnis, warna kulit, postur,
latar budaya dan sejarah- seketika berubah menjadi sumber
keindahan yang menghiasi langit kehidupan kita.
Cintalah rahasianya. Maka ekspansi Islam dari jazirah
Arab ke kawasan Asia Tengah, Selatan, Tenggara dan
Cina, atau kawasan Afrika Selatan dan Utara sampai ke
Eropa Barat dan Timur, bukanlah suatu catatan tentang
pedang terhunus yang tak pernah berhenti berdarah. Itu
justru serangan pasukan cinta yang datang membebaskan
jiwa-jiwa manusia dari belenggu yang membatasi hidupnya
dengan sekat tanah dan etnis: maka menyatulah mereka
dalam cinta yang melapangkan dunia. "Akan kami perangi
mereka dengan cinta," kata Hasan Al Banna.
Dalam celupan cinta jiwa-jiwa itu muncul kembali
dengan kesamaan-kesamaan baru: keramahan yang tulus,
kerendahan hati yang natural, kedermawanan dan
kebiasaan menolong orang lain. Pergilah ke negara-negara
Islam dan temuilah masyarakatnya, kamu pasti menemukan
sifat-sifat itu merata di antara mereka. Itulah sifat-sifat yang
lahir dari cinta.
Dan itulah yang terjadi kemudian. Bangsa-bangsa
Serial Cinta 39
Islam adalah rumpun ideologi yang tidak pernah bisa punah,
bahkan ketika khilafah mereka runtuh dan negara-negara
mereka porak-poranda. Bandingkanlah dengan imperium
Romawi, atau Persia atau Uni Soviet. Bangsa-bangsa
mereka pecah begitu institusi negara mereka runtuh. Nasib
seperti ini rasanya juga akan dialami oleh negara-negara
kosmo saat ini. Materialisme telah membangun sebuah
dunia kosmo yang disatukan dan dipisahkan oleh uang. Di
dunia kita saat ini, krisis ekonomi bisa dengan mudah
menghancurkan sebuah bangsa, menutup riwayat sebuah
negara. Seperti Uni Soviet. Walaupun tidak dapat
meramalkan waktu kejadiannya, tapi saya memiliki
kepercayaan yang kuat, bahwa Amerika Serikat juga akan
mengalami masa depan yang sama.
Batasan negeri kita, dan negeri mana pun, adalah ruang
hati kita. Seluas apa ruang hati kita dapat menampung
orang lain, seluas itulah negeri yang mungkin kita huni.
Selama apa cinta dapat bertahan dalam hati kita, selama
itulah umur negeri kita. Dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara yang rumit sebenarnya tersimpan sebuah rahasia
yang sederhana: keutuhan kita sebagai bangsa seumur
dengan umur cinta kita.
40 Serial Cinta
10
Serial Cinta 41
Tidak ada penjelasan historis tentang suasana yang
melatari Imam Syahid Hasan Al Banna saat menulis
potongan doa itu. Ia menyebutnya Wirid Pengikat. Pengikat
hati. Hati yang sedang dibangunkan untuk memikul beban
kebangkitan umat. Beban mereka berat. Jumlah mereka
sedikit. Musuh mereka banyak. Jadi mereka butuh landasan
yang kokoh dan pengikat yang kuat. Landasannya adalah
Iman. Pengikatnya adalah cinta.
Cinta menjalin jiwa-jiwa mereka dalam kelembutan yang
menyamankan: maka setiap mereka adalah permadani
sutera yang empuk, setiap orang dengan segala tipenya
bisa duduk santai di situ. Cinta mereka selalu mampu
menampung semua bentuk perbedaan: ada kebebasan
berpendapat tapi tidak ada sikap yang melukai, ada
keterbukaan tapi objektivitas tetap di atas segalanya. Cinta
melahirkan pertanggungjawaban: setiap mereka selalu
bertanya tentang sejauh mana mereka mampu
mempertanggungjawabkan sikap mereka di depan Allah?
Tapi cinta juga melahirkan kelembutan: maka
perbedaan-perbedaan mereka terkelola dalam etika yang
menyamankan jiwa. Karena setiap pembicaraan mereka
selalu berujung amal. Beban. Perbedaan di antara mereka
tidak akan mengubah situasi mereka, seperti kata Iqbal,
sebagai sapu lidi yang diikat cinta untuk membersihkan
42 Serial Cinta
kehidupan.
Tapi cinta juga memberi mereka energi. Para pemikul
beban kebangkitan itu pastilah akan menempuh jalan
perjuangan penuh liku dan pendakian. Pada setiap satu
jarak waktu dan tempat beban mereka bertambah. Mereka
pasti mengalami penuaan dini, seperti kata Rasulullah SAW:
"Surat Hud dan saudara-saudaranya telah mengubankan
rambutku." Kalau bukan dengan energi yang dahsyat,
siapakah yang sanggup mendaki gunung sembari memikul
beban? Dan cintalah sumbernya.
Energi cinta memicu mereka untuk bergerak dan
bertumbuh dalam tempo yang cepat. Tapi ikatan cinta
mengatur irama mereka dalam keserasian yang indah. Itu
sebabnya mereka kuat. Nyaman. Dan abadi. Jadi biarkan
Sang Imam menggumamkan kembali doa cintanya:
Maka eratkan ikatannya
Dan abadikan cintanya.
Serial Cinta 43
11
44 Serial Cinta
terasa cukup lapang dalam dada. Cinta membuatnya
nyaman dihuni:
Serial Cinta 45
berbuah. Sederhana saja. Karena hakikat cinta selamanya
hanya satu: memberi. Memberi semua kebaikan yang
tersimpan dalam jiwa. Melalui tatapan mata, kata atau
tindakan. Jika kita terus menerus memberi maka kita akan
terus menerus menerima. Pemberian jiwa itu menghidupkan
kekuatan kebajikan yang sering tertidur dalam jiwa manusia.
Seperti pohon: pada mulanya ia menyerap matahari dan
air, untuk kemudian mengeluarkan semua kebajikan yang
ada dalam dirinya: buahnya, keindahannya.
Dalam rumah yang penuh cinta itu kita menemukan
rasa aman, kenyamanan dan kekuatan untuk terus
bertumbuh. Itu sebabnya rumah yang begitu seperti
menghadirkan surga dalam kehidupan kita. Rumah itu
pasti utuh. Dan abadi. Adakah doa cinta yang lebih agung
daripada apa yang diajarkan sang Rasul kepada kita di
malam pertama saat kita meletakkan dasar dari bangunan
hubungan jiwa yang abadi? Letakkan tangan kananmu di
atas ubun-ubun istrimu, lalu ucapkan do'a ini dengan lembut
:
Ya Allah, aku mohon pada-Mu kebaikan perempuan ini
dan semua kebaikan yang tercipta
bersama penciptaannya.
46 Serial Cinta
12
Serial Cinta 47
Jika bumi kekurangan panas maka langit mengirimkan panas
kepadanya, jika bumi kehilangan kesegaran dan kelembaban,
langit segera memulihkannya
Langit memayungi bumi layaknya seorang suami yang
menafkahi istrinya; dan bumi pun sibuk dengan urusan rumah
tangga; ia melahirkan dan menyusui segala yang telah ia
lahirkan
48 Serial Cinta
dalam kehidupan sosial, tiba-tiba kaum Feminis membawa
bias ini: harus ada perlawanan untuk merebut kesetaraan
itu. Itu tafsir paling sentimentil atas fenomena kezhaliman
dalam masyarakat. Kesetaraan itu mungkin saja tercapai.
Tapi korbannya juga sadis: lubang keterpisahan itu makin
menganga lebar, dan hidup berujung dalam kesendirian dan
kesunyian yang menyiksa.
Cinta mengajarkan kita untuk memperoleh hak-hak kita
dengan melaksanakan kewajiban-kewajiban kita kepada
orang lain. Itulah yang mempertemukan dua kutub jiwa.
Pertemuan itulah yang membuat kita genap menggenapi,
dan saling menyempurnakan karya kehidupan. Dan
persoalan kesetaraan menjadi tidak relevan di tengah hidup
yang bergerak kreatif begitu menuju kesatuan dan
kesempurnaan. Simaklah senandung Rumi kembali:
Serial Cinta 49
Tuhan juga menanamkan ke semua eksistensi, hasrat untuk
mencari belahannya.
Masing-masing saling mencintai untuk menyem-
purnakan karya bersama mereka.
50 Serial Cinta
13
Sayap
yang tak Pernah Patah
Serial Cinta 51
Itu cerita cinta yang digali dari mata air air mata. Dunia
tidak merah jambu di sana. Hanya ada Qais yang telah
majnun dan meratap di tengah gurun kenestapaan sembari
memanggil burung-burung:
52 Serial Cinta
memberi itu posisi kita sangat kuat: kita tak perlu kecewa
atau terhina dengan penolakan, atau lemah dan melankolik
saat kasih kandas karena takdir-Nya. Sebab di sini kita
justru sedang melakukan sebuah "pekerjaan jiwa" yang besar
dan agung: mencintai.
Ketika kasih tak sampai, atau uluran tangan cinta
tertolak, yang sesungguhnya terjadi hanyalah "kesempatan
memberi" yang lewat. Hanya itu. Setiap saat kesempatan
semacam itu dapat terulang. Selama kita memiliki cinta,
memiliki "sesuatu" yang dapat kita berikan, maka persoalan
penolakan atau ketidaksampaian jadi tidak relevan. Ini
hanya murni masalah waktu. Para pencinta sejati selamanya
hanya bertanya: "Apakah yang akan kuberikan?" Tentang
kepada "siapa" sesuatu itu diberikan, itu menjadi sekunder.
Jadi kita hanya patah atau hancur karena kita lemah.
Kita lemah karena posisi jiwa kita salah. Seperti ini: kita
mencintai seseorang, lalu kita menggantungkan harapan
kebahagiaan hidup dengan hidup bersamanya! Maka ketika
dia menolak untuk hidup bersama, itu lantas menjadi
sumber kesengsaraan. Kita menderita bukan karena kita
mencintai. Tapi karena kita menggantungkan sumber
kebahagiaan kita pada kenyataan bahwa orang lain tidak
mencintai kita
Serial Cinta 53
14
54 Serial Cinta
diperbandingkan. Sebab perjalanan ke Sidratul Muntaha
itu memang terjadi setelah sepuluh tahun masa kenabian
yang penuh tekanan, disusul kematian orang-orang tercinta
yang menjadi penyangga, Khadijah dan Abu Thalib.
Perjalanan itu perlu untuk menghibur Sang Nabi dengan
panorama kebesaran Allah SWT.
Tapi Sidratul Muntaha bukan penghentian. Maka Sang
Nabi turun ke bumi juga akhirnya. Menembus kegelapan
hati kemanusiaan dan menyalakannya kembali dengan api
cinta. Cintalah yang menggerakkan langkah kakinya turun
ke bumi. Cinta juga yang mengilhami batinnya dengan
kearifan saat ia berdoa setelah anak-anak Thaif
melemparinya dengan batu sampai kakinya berdarah: "Ya
Allah, beri petunjuk pada umatku, sesungguhnya mereka
tidak mengetahui." Seperti juga cinta menghaluskan
jiwanya sebelas tahun kemudian, saat ia membebaskan
penduduk Makkah yang ia taklukkan setelah pertarungan
berdarah-darah selama dua puluh tahun: "Pergilah kalian
semua, kalian sudah kumaafkan," katanya ksatria.
Dengan kekuatan cintalah Sang Nabi menaklukkan
jiwa-jiwa manusia dan meretas jalan cepat ke dalamnya.
Maka wahyu mengalir bagai air membersihkan kerat-kerat
hati yang kotor dan sakit, kemudian menyatukannya
kembali dalam jalinan persaudaraan abadi, lalu
Serial Cinta 55
menggerakkannya untuk menyalakan dunia dengan api
cinta mereka. Seketika kota Madinah menyala dengan
cinta. Lalu Jazirah Arab. Lalu Persi. Lalu Romawi. Lalu
dunia. Dan Rumi pun bersenandung riang:
56 Serial Cinta
15
Serial Cinta 57
Saat itu hanya satu lagi yang ditunggu oleh tirani untuk
muncul jadi kenyataan: kekuasaan yang melegitimasi. Itu
sebabnya tirani selau terkait dengan kekuasaan, sekecil apa
pun skalanya. Misalnya tirani dalam rumah tangga, atau
sekolah, atau organisasi, atau perusahaan, atau negara.
Kekuasaan adalah otoritas netral yang bisa digunakan
untuk melegitimasi apa saja. Godaannya justru terletak di
situ: pada netralitasnya. Maka begitu respek dan
penghargaan lenyap dan berganti dengan kebencian,
kekuasaan segera memberi jalan mulus bagi tirani.
Begitulah pada mulanya Fir'aun merasakan sang Aku
jadi tuhan. Ketika respek dan penghargaannya hilang
kepada kerumunan besar manusia bernama rakyat, ia mulai
"meremehkan" mereka. Setelah itu ia memobilisasi mereka
lalu mendeklarasikan ketuhanannya. Dan serial tirani
terbesar dalam sejarah manusia pun dimulai.
Tirani. Momok besar dalam sejarah manusia ini selalu
berkoalisi dengan kekuasaan. Tapi momok ini tetap bisa
dilawan. Dan kekuatan yang bisa melawannya hanya cinta.
Cinta adalah kutub jiwa yang berlawanan dengan tirani: ia
lahir dari respek dan penghargaan kepada manusia. Begitu
kekuasaan mendapatkan sentuhan cinta, wajahnya segera
berubah: gurat-gurat kekejaman segera berganti jadi garis-garis
kerentaan dari seorang penguasa yang lelah melayani rakyatnya.
58 Serial Cinta
Jika cinta adalah tindakan memberi, maka dari sanalah
datangnya semua kebajikan dalam diri seorang penguasa:
mendengar, melayani, membagi, melindungi, adil dan
menyejahterakan. Jadi hanya dalam genggaman cinta
kekuasaan berubah jadi alat untuk melindungi, melayani
dan menyejahterakan. Di sana sang Aku bukan lagi kuda
liar yang setiap saat bisa melompat dari kandang dengan
energi kekuasaan. Sang Aku dalam genggaman cinta
adalah mata air kebajikan yang pada suatu saat bertemu
dengan hujan deras kekuasaan, maka jadilah ia banjir:
kebajikan melimpah ruah dalam muara masyarakat manusia.
Dari tradisi kepemimpinan Amerika Serikat kita bertemu
dengan ungkapan ini: "Jangan bertanya apa yang diberikan
negara padamu, tapi bertanyalah apa yang kamu berikan
untuk negara?" Tapi dari tradisi nubuwwah kita mewarisi
sabda yang diriwayatkan Muslim ini: "Sebaik-baik pemimpin
kalian adalah yang kalian cintai dan mereka mencintai
kalian, kalian mendo'akan mereka dan mereka mendoakan
kalian. Seburuk-buruk pemimpin kalian adalah yang kalian
benci dan mereka membenci kalian, yang kalian laknat
dan mereka melaknat kalian."
Serial Cinta 59
16
60 Serial Cinta
apa pun dalam kehidupan kita kecuali setelah ia menjelma
jadi aksi.
Orang-orang seringkali hanya mengambil bagian tengah
dari cinta: emosi. Dalam kehidupan mereka cinta adalah
gumpalan perasaan yang romantis dan penuh keindahan.
Mereka bahkan mungkin bisa memutuskan untuk
mempertahankan suatu penderitaan seringkali karena
mereka menikmati romantikanya: hidup di gubuk derita,
makan sepering berdua. Mereka melankolik. Karenanya
kehidupan mereka tidak berkembang.
Cinta dalam pengertian yang luas inilah yang menjamin
bahwa suatu hubungan dapat dipertahankan dalam jangka
panjang. Tidak ada hubungan yang dapat dipertahankan
-dalam jangka panjang- jika kita tidak mempunyai suatu
gagasan tentang bagaimana membuatnya menjadi lebih baik
dari waktu ke waktu. Kebosanan dalam hubungan suami
istri, misalnya, sering terjadi karena keduanya secara per-
sonal sama-sama tidak berkembang. Mereka sama-sama
mengalami "penyusutan" kualitas kepribadian bersama
perjalanan umur. Karenanya mereka sama-sama
membosankan.
Jadi cinta adalah sebuah totalitas. Di sana gagasan, emosi
dan tindakan bergabung jadi satu kesatuan yang utuh dan
bekerja secara bersama-sama bagi kebahagiaan dan
Serial Cinta 61
kebaikan orang-orang yang kita cintai. Orang-orang dengan
kepribadian yang lemah dan lembek tidak dapat mencintai
dengan kuat. Para pencinta sejati selalu datang dari or-
ang-orang dengan kepribadian yang kuat dan tangguh.
Mencintai -dengan begitu- adalah pekerjaan yang
membutuhkan kemampuan kepribadian. Maka para
pencinta sejati selalu mengembangkan kepribadian mereka
secara terus menerus. Sebab hanya dengan begitu mereka
dapat mengembangkan kemampuan mereka mencintai.
Cinta dan kepribadian adalah dua kata yang tumbuh
bersama dan sejajar. Makin kuat kepribadian kita makin
mampu kita mencintai dengan kuat. Mengandalkan
perasaan saja dalam mencintai hanya akan melahirkan para
pembual yang menguasai hanya satu keterampilan: menebar
janji.
Mereka yang ingin menjadi pencinta sejati harus terlebih
dahulu membenahi dan mengembangkan kepribadiannya.
Menggagas bagaimana membuat orang yang kita cintai
tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik,
mempertahankan "keinginan baik" kepada orang yang kita
cintai secara konstan, dan terus menerus melakukan
pekerjaan-pekerjaan untuk membahagiakan mereka, hanya
mempunyai satu makna: itu pekerjaan orang kuat. Cinta
adalah pekerjaan orang kuat. Kalau Rasulullah SAW dapat
62 Serial Cinta
menampung sembilan orang istri dalam jiwanya, itu karena
ia dapat menampung sembilan kepribadian dalam
kepribadiannya.
Serial Cinta 63
17
Indahnya Memberi
64 Serial Cinta
jadi pasti! Tapi itu efek. Hanya efek. Efek dari apa yang
mereka berikan. Seperti cermin kebajikan yang
memantulkan kebajikan yang sama. Sebab, adalah hakikat
di alam kebajikan bahwa setiap satu kebajikan yang kita
lakukan selalu mengajak saudara-saudara kebajikan yang
lain untuk dilakukan juga.
Itu juga yang membedakan para pecinta sejati dengan
para pencinta palsu. Kalau kamu mencintai seseorang
dengan tulus, ukuran ketulusan dan kesejatian cintamu
adalah apa yang kamu berikan padanya untuk membuat
kehidupannya menjadi lebih baik. Maka kamu adalah air.
Maka kamu adalah matahari. Ia tumbuh dan berkembang
dari siraman airmu. Ia besar dan berbuah dari sinar
cahayamu.
Para pencinta sejati tidak suka berjanji. Tapi begitu
mereka memutuskan mencintai seseorang, mereka segera
membuat rencana memberi. Setelah itu mereka bekerja
dalam diam dan sunyi untuk mewujudkan rencana-rencana
mereka. Setiap satu rencana memberi terealisasi, setiap itu
satu bibit cinta muncul bersemi dalam hati orang yang
dicintai. Janji menerbitkan harapan. Tapi pemberian
melahirkan kepercayaan.
Bukan hanya itu. Rencana memberi yang terus terealisasi
menciptakan ketergantungan. Seperti pohon tergantung
Serial Cinta 65
dari siraman air dan cahaya matahari. Itu ketergantungan
produktif. Ketergantungan yang menghidupkan. Di garis
hakikat ini, cinta adalah cerita tentang seni menghidupkan
hidup. Mereka menciptakan kehidupan bagi orang-orang
hidup. Karena itu kehidupan yang mereka bangun
seringkali tidak disadari oleh orang- orang yang
menikmatinya. Tapi begitu sang pemberi pergi, mereka
segera merasakan kehilangan yang menyayat hati. Tiba-
tiba ada ruang besar yang kosong tak berpenghuni. Tiba-
tiba ada kehidupan yang hilang tak berpenghuni. Tiba-tiba
ada kehidupan yang hilang.
Barangkali suatu saat kamu tergoda untuk menguji
dirimu sendiri. Apakah kamu seorang pencinta sejati atau
pencinta palsu. Caranya sederhana. Simak dulu pesan Umar
bin Khattab ini: hanya ada satu dari dua perasaan yang
mungkin dirasakan oleh setiap orang pada saat pasangan
hidupnya wafat: merasa bebas dari beban hidup atau merasa
kehilangan tempat bergantung.
Sekarang bertanyalah pada pasangan hidup Anda tanpa
dia ketahui: jika aku mati sekarang, apakah kamu akan
merasa bebas dari sebuah beban atau akan merasa
kehilangan tempat bergantung? Kalau dia merasa
kehilangan, maka di langit hatinya akan ada mendung
pekat yang mungkin menurunkan hujan air mata yang amat
66 Serial Cinta
deras. Jika tidak, mungkin senyumnya merekah sambil
berharap bahwa kepergianmu akan memberinya kesempatan
baru untuk membangun kehidupan yang lebih baik.
Serial Cinta 67
18
Seni Memperhatikan
68 Serial Cinta
Perhatian adalah pemberian jiwa: semacam penampakan
emosi yang kuat dari keinginan baik kepada orang yang
kita cintai. Tidak semua orang memiliki kesiapan mental
untuk memperhatikan. Tidak juga semua orang yang
memiliki kesiapan mental memiliki kemampuan untuk terus
memperhatikan.
Memperhatikan adalah kondisi di mana kamu keluar
dari dalam dirimu menuju orang lain yang ada di luar
dirimu. Hati dan pikiranmu sepenuhnya tertuju kepada
orang yang kamu cintai. Itu tidak sesederhana yang kita
bayangkan. Mereka yang bisa keluar dari dalam dirinya
adalah orang-orang yang sudah terbebas secara psikologis.
Yaitu bebas dari kebutuhan untuk diperhatikan. Mereka
independen secara emosional: kenyaman psikologis tidak
bersumber dari perhatian orang lain terhadap dirinya. Dan
itulah musykilnya. Sebab sebagian orang besar lebih banyak
terkungkung dalam dirinya sendiri. Mereka tidak bebas
secara mental. Mereka lebih suka diperhatikan daripada
memperhatikan. Itu sebabnya mereka selalu gagal
mencintai.
Itulah kekuatan para pencinta sejati: bahwa mereka
adalah pemerhati yang serius. Mereka memperhatikan
orang-orang yang mereka cintai secara intens dan
menyeluruh. Mereka berusaha secara terus-menerus untuk
Serial Cinta 69
memahami latar belakang kehidupan sang kekasih,
menyelidiki seluk beluk persoalan hatinya, mencoba
menemukan karakter jiwanya, mendefinisikan harapan-
harapan dan mimpi-mimpinya, dan mengetahui kebutuhan-
kebutuhannya untuk sampai kepada harapan-harapannya
itu.
Para pemerhati yang serius biasanya lebih suka
mendengar daripada didengarkan. Mereka memiliki
kesabaran yang cukup untuk mendengar dalam waktu yang
lama. Kesabaran itulah yang membuat orang betah dan
nyaman menumpahkan isi hatinya kepada mereka. Tapi
kesabaran itu pula yang memberi mereka peluang untuk
menyerap lebih banyak informasi tentang sang kekasih yang
mereka cintai.
Tapi di sini juga disimpan sesuatu yang teramat agung
dari rahasia cinta. Rahasia tentang pesona jiwa para
pencinta. Kalau kamu terbiasa memperhatikan kekasih
hatimu, secara perlahan-lahan dan tanpa ia sadari ia akan
tergantung dengan perhatianmu. Secara psikologis ia akan
sangat menikmati saat-saat diperhatikan itu. Bila suatu saat
pehatian itu hilang, ia akan merasakan kehilangan yang
sangat. Perhatian itu niscaya akan menyiksa jiwanya dengan
rindu saat kamu tidak berada di sisinya. Mungkin ia tidak
mengatakannya. Tapi ia pasti merasakannya.
70 Serial Cinta
19
Semangat Penumbuhan
Serial Cinta 71
melakukan tindakan-tindakan nyata untuk membantu sang
kekasih bertumbuh dan berkembang menjadi lebih baik.
Kita tidak boleh berhenti diujung perhatian sembari
mengatakan kepada sang kekasih: "Aku mencintaimu
sebagaimana kamu adanya." Atau: "Aku menerima dirimu
apa adanya." Memahami dan mengerti sang kekasih
tidaklah cukup. Seorang pencinta sejati harus mampu
mengimajinasikan sebuah plot akhir dari kehidupan yang
dijalani sang kekasih. Itu tidak berarti bahwa kita
mengintervensi kehidupan pribadinya dan mengatur
kehidupannya secara rigid atas nama cinta. Tidak! Yang
dilakukan seorang pencinta sejati adalah menginspirasi sang
kekasih untuk meraih kehidupan paling bermutu yang
mungkin ia raih berdasarkan keseluruhan potensi yang ia
miliki.
Kalau bukan karena kerja-kerja penumbuhan, seorang
pencinta sejati tidak akan sanggup bertahan hidup di
samping seorang kekasih yang ilmu, pengalaman,
keterampilan, dan kepribadiannya, tidak bertumbuh dalam
10 tahun perkawinannya, misalnya. Kamu pasti bosan
mengobrol dengan seseorang yang hidupnya stagnan, dingin
dan tidak dinamis. Para pencinta sejati menemukan gairah
kehidupan dari perubahan-perubahan dinamis dalam
kehidupan kekasih mereka. Seperti gairah kehidupan yang
72 Serial Cinta
dirasakan seorang ibu ketika ia menyaksikan bayinya
tumbuh dan berkembang menjadi anak remaja lalu dewasa.
Atau gairah yang dirasakan seorang guru saat menyaksikan
muridnya tumbuh menjadi ilmuwan dan intelektual.
Penumbuhanlah yang membedakan cinta yang matang
dengan cinta seorang melankolik. Penumbuhan adalah sisi
paling rasional dan realistis dari cinta. Penumbuhan
memberikan sentuhan edukasi pada hubungan cinta. Sebab
di sini cinta bukan sekadar gumpalan emosi di langit jiwa:
yang mungkin meledak bagai halilintar, atau membanjiri
bumi dengan hujan air mata. Di sini cinta adalah sebuah
pekerjaan. Pekerjaan jiwa, pikiran dan fisik sekaligus. Itu
yang membuatnya nyata. Dan efektif.
Di tangan Rasulullah SAW Aisyah bukan hanya seorang
istri. Rasulullah SAW telah menumbuhkannya menjadi
bintang di langit sejarah. Suatu saat Ali Tanthawi
mengatakan: "Istriku yang hanya tamatan SD ternyata lebih
intelek daripada mahasiswi-mahasiswiku yang sudah hampir
sarjana." Beliau mengatakan itu setelah melewati 10 tahun
masa perkawinan. Ketika Iqbal menemukan dirinya telah
menjadi filosof dunia, ia menyadari itu kerja sang guru.
Maka ia berkata tentang gurunya itu: "Dan nafas cintanya
meniup kuncupku jadi bunga."
Serial Cinta 73
20
74 Serial Cinta
dilakukan dengan memfasilitasi proses pembelajaran orang
yang kita cintai, maka perawatan dilakukan dengan
memberikan sentuhan lembut kebajikan pada sang kekasih.
Sang kekasih yang sedang bertumbuh itu harus dipuaskan
dengan kebajikan harian yang membuatnya nyaman. Kalau
penumbuhan mendinamisasi kehidupan sang kekasih, maka
perawatan memberinya kekuatan psikologis dalam
menjalani dinamika pertumbuhan itu.
Senyum yang lembut, kata-kata yang baik, belaian kasih,
saat-saat melayani, hadiah-hadah kecil, hubungan fisik yang
intim dan intensif, perjalanan bersama yang direncanakan
adalah contoh kecil dari kebajikan harian yang harus
dilakukan para pencinta kepada kekasihnya untuk satu
tujuan: merawat jiwanya. Itulah air. Itulah matahari.
Di taman kebajikan itu cinta bersemi. Hanya di taman
itu. Kamu tidak bisa mencintai hanya dengan kata-kata.
Sentuhan romantika dari kata-kata hanya sebagian dari
kebajikan hati para pencinta sejati. Sebab kata-kata, sama
seperti senyuman atau sorotan mata, jika ia tidak terbit
dari hati yang bajik, maka ia kehilangan elannya. Ia tidak
akan pernah menggetarkan. Adakah yang lebih mempesona
dari seorang kekasih selain semua yang menggetarkan itu?
Kalau perilaku sehari-harimu tidak lagi menggetarkan
jiwa kekasihmu, kemungkinan besar karena ia terpisah dari
Serial Cinta 75
jiwamu. Atau di sana cinta tidak lagi sanggup menerbitkan
kebajikan baru dalam dirimu.
Ini juga menjelaskan mengapa keshalihan selalu
bersaudara dengan cinta. Keshalihan adalah kekuatan yang
memotivasi dan menginspirasi kita untuk melakukan
kebajikan secara terus menerus. Orang shalih selalu berada
di garis bekajikan maksimum dan minimum: jika ia
mencintai seseorang ia menghormati dan melayani orang
itu. Tapi jika ia tidak mencintainya ia tidak akan sampai
menzalimi orang itu.
Tantangan cinta yang paling rumit adalah waktu. Dalam
perjalanan waktu, kesejatian cinta teruji. Dan, ujiannya
adalah menjawab pertanyaan sederhana ini: seberapa besar
kadar kebajikan yang terkandung dalam cinta itu? Dalam
tamsil ini cinta adalah kereta: ia hanya berjalan di atas rel
kebajikan. Begitu kebajikanmu habis, kereta cinta juga
berhenti berjalan. Hanya ketika kamu menjadi orang baik,
kamu dapat mencintai dengan kuat. Kalau ujian cinta
adalah waktu, maka jawabnya adalah kepribadian.
76 Serial Cinta
21
Melindungi dengan
Keberanian
Serial Cinta 77
kita persembahkan kepada orang yang kita cintai adalah
melindunginya: melindungi jiwanya, raganya, masa
depannya serta proses pertumbuhannya.
Tapi perlindungan bukan penjara bagi sang kekasih.
Orang yang kita cintai tidak boleh merasa bahwa
perlindungan adalah cara kita untuk mempertahankan
'kekuasaan' dan 'kepemilikan' atas dirinya. Perlindungan
adalah langkah-langkah proteksi yang bersifat antisipatif
untuk memastikan bahwa orang yang kita cintai menjalani
kehidupannya secara aman, baik fisik maupun psikis, dan
bahwa proses pertumbuhannya berjalan baik tanpa
gangguan berarti yang bisa menggagalkannya. Yang terakhir
ini, misalnya, gangguan lingkungan pergaulan dan kultur
yang bisa merusak nilai-nilai yang kita tanamkan untuk
menumbuhkan orang-orang yang kita cintai. Jadi
perlindungannya bersifat menyeluruh: fisik, psikis dan moral
bahkan finansial.
Semua bentuk perlindungan itu hanya mungkin
dilakukan para pencinta pemberani. Keberanian mereka
juga menyeluruh: keberanian moral dan keberanian fisik.
Orang-orang yang kita cintai harus menikmati sebuah
perasaan yang kuat saat berada di sekitar kita bahwa mereka
bebas dari rasa takut, sekaligus gembira karena kepercayaan
yang kuat bahwa jauh di luar dirinya ada kekuatan cinta
78 Serial Cinta
yang bekerja secara diam-diam dan penuh keberanian
untuk melindungi proses pertumbuhannya.
Dalam banyak situasi, proses perlindungan itu
mengharuskan kita berkorban apa saja, termasuk jiwa.
Dalam makna pengorbanan yang tulus itulah cinta
menemukan kesejatiannya. Dan keindahannya, sekaligus.
Apakah ada riwayat percintaan dalam sejarah manusia yang
menggugah nurani kita selain karena ia dipenuhi tetesan
keringat, air mata dan darah, tanpa akhir? Pengorbanan
dalam sejarah cinta seperti pelangi yang menghiasi langit
kehidupan. Atau seperti tetesan darah yang akan menjadi
saksi bagi para syuhada di hadapan Allah: saksi atas cinta
dan rindu yang tak pernah selesai.
Itu sebabnya cinta sejati selalu melahirkan sifat-sifat
ksatria, keterhormatan, kedermawanan, kesetiaan dan
pengorbanan. Karena sifat-sifat itulah yang memberi
kekuatan pada cinta, dan membuatnya penuh daya gugah.
Sifat-sifat itu semua mengalir dari satu mata air:
kecemburuan. Kecemburuan adalah semangat pembelaan
yang lahir dari cinta sejati. Ia hanya menjadi negatif ketika
ia lahir dari semangat menguasai dan memiliki.
Dalam makna pembelaan itulah Rasulullah SAW
bersabda, "Siapa yang mati karena membela harta dan
keluarganya maka ia mati syahid."
Serial Cinta 79
22
80 Serial Cinta
Sebab cinta adalah kata lain dari memberi... sebab
memberi adalah pekerjaan.... sebab pekerjaan cinta dalam
siklus memperhatikan, menumbuhkan, merawat dan
melindungi itu berat... sebab pekerjaan itu harus ditunaikan
dalam waktu lama... sebab pekerjaan berat dalam waktu
begitu lama hanya mugkin dilakukan oleh mereka yang
memiliki kepribadian kuat dan tangguh... maka setiap
orang hendaklah berhati-hati saat ia akan mengatakan,
"Aku mencintaimu." Kepada siapa pun!
Sebab itu adalah keputusan besar. Ada taruhan
kepribadian di situ. "Aku mencintaimu," adalah ungkapan
lain dari, "Aku ingin memberimu sesuatu." Yang terakhir
ini juga adalah ungkapan lain dari, "Aku akan
memperhatikan dirimu dan semua situasimu untuk
mengetahui apa yang kamu butuhkan untuk tumbuh
menjadi lebih baik dan bahagia... aku akan bekerja keras
untuk memfasilitasi dirimu agar bisa tumbuh semaksimal
mungkin... aku akan merawat dengan segenap kasih
sayangku proses pertumbuhan dirimu melalui kebajikan
harian yang kulakukan padamu... aku juga akan melindungi
dirimu dari segala sesuatu yang dapat merusak dirimu dan
proses pertumbuhan itu..." Taruhannya adalah kepercayaan
orang yang kita cintai terhadap integritas kepribadian kita.
Sekali kamu mengatakan kepada seseorang, "Aku
Serial Cinta 81
mencintaimua," kamu harus membuktikan ucapan itu. Itu
deklarasi jiwa bukan saja tentang rasa suka dan
ketertarikan, tapi terutama tentang kesiapan dan
kemampuan memberi, kesiapan dan kemampuan
berkorban, kesiapan dan kemampuan melakukan
pekerjaan-pekerjaan cinta: memperhatikan, menumbuh-
kan, merawat dan melindungi.
Sekali deklarasi cinta tidak terbukti, kepercayaan hilang
lenyap. Tidak ada cinta tanpa kepercayaan. Begitulah
bersama waktu suami atau istri kehilangan kepercayaan
kepada pasangannya. Atau anak kehilangan kepercayaan
kepada orang tuanya. Atau sahabat kehilangan kepercayaan
kepada kawannya. Atau rakyat kehilangan kepercayaan
kepada pemimpinnya. Semua dalam satu situasi: cinta yang
tidak terbukti. Ini yang menjelaskan mengapa cinta yang
terasa begitu panas membara di awal hubungan lantas jadi
redup dan padam pada tahun kedua, ketiga, keempat dan
seterusnya. Dan tiba-tiba saja perkawinan bubar,
persahabatan berakhir, keluarga berantakan, atau
pemimpin jatuh karena tidak dipercaya rakyatnya.
Jalan hidup kita biasanya tidak linier. Tidak juga
seterusnya pendakian. Atau penurunan. Karena itu konteks
di mana pekerjaan-pekerjaan cinta dilakukan tidak selalu
kondusif secara emosional. Tapi di situlah tantangannya:
82 Serial Cinta
membuktikan ketulusan di tengah situasi-siuasi yang sulit.
Di situ konsistensi diuji. Di situ juga integritas terbukti.
Sebab mereka yang bisa mengejawantahkan cinta di tengah
situasi yang sulit, jauh lebih bisa membuktikannya dalam
situasi yang longgar.
Mereka yang dicintai dengan cara begitu, biasanya
merasakan bahwa hati dan jiwanya penuh seluruh. Bahagia
sebahagia-bahagianya. Puas sepuas-puasnya. Sampai tak
ada tempat lagi yang lain. Bahkan setelah sang pencinta
mati. Begitulah Naila. Utsman telah memenuhi seluruh
jiwanya dengan cinta. Maka ia memutuskan untuk tidak
menikah lagi setelah suaminya terbunuh. Ia bahkan
merusak wajahnya untuk menolak semua pelamarnya. Tak
ada yang dapat mencintai sehebat lelaki tua itu.
Serial Cinta 83
23
84 Serial Cinta
tinggal di istananya. Tapi ia gagal menerbitkan bahkan
sebersit pun cinta dalam hati sang istri. Ketampanan,
kemewahan dan kekuasaan Muawiyah tidak cukup
memadai untuk mambangkitkan cinta dalam jiwanya. Ia
bahkan tidak mengerti bagaimana menikmati kemewahan
dalam istana sang suami. Setiap kali langkah kakinya
menderap di sudut-sudut istana ingatannya malah kembali
ke dusunnya. Sebab di sana ada seorang pemuda badui yang
terus merindukannya.
Pada suatu malam yang sunyi, ketika purnama menghias
langit malam, kesabarannya berakhir. Rindunya meledak
dalam bait-bait syair yang ia senandungkan. Sayup-sayup
Muawiyah mendengarnya. Ia terhenyak. Ia tahu bait-bait
itu adalah sebuah deklarasi: aku tidak mencintaimu, aku
tidak bisa mencintaimu, aku ingin pulang, aku ingin
menikah dengan kekasihku! Muawiyah tersadar. Kekuasaan
memungkinkan ia menikahi gadis badui itu dengan mudah.
Tapi kekuasaan tidak dapat membantunya merebut
cintanya. Gadis innocent itu adalah seorang perempuan
merdeka. Ia memilih untuk meninggalkan istana Muawiyah
yang megah hanya untuk hidup bersama seorang pemuda
dusun yang teramat sederhana. Dengan berat hati akhirnya
Muawiyah menceraikan sang istri, seorang gadis lugu yang
telah membuatnya tergila-gila.
Serial Cinta 85
Cinta secara umum adalah emosi kebajikan yang
meledakkan semangat memberi dalam jiwa kita. Itu
sebabnya kita selalu menjadi lebih baik ketika kita sedang
jatuh cinta. Tapi ketika cinta dihadapkan pada objeknya,
khususnya cinta antara laki-laki dan wanita, emosi
kebajikan itu tetaplah emosi kebajikan, tapi dengan
chamistry yang sangat unik. Dua emosi kebajikan belum
tentu bisa bertaut secara kimiawi dengan mudah. Jauh
sebelum cinta menjelma menjadi pertemuan dua fisik, ia
terlebih dahulu bertaut di alam jiwa. Jika ada pertemuan
fisik yang tidak didahului oleh pertemuan jiwa itu bukanlah
cinta. Maka sepasang laki-laki dan wanita bisa melakukan
hubungan seks tanpa cinta. Atau, pernikahan bisa
berlangsung tanpa cinta. Sebagai manusia jiwa kita
memiliki tabiat kimiawi yang sangat unik. Dan tidak bisa
ditebak. Seorang perempuan lembut bisa jadi mencintai
seorang laki-laki kasar, karena kelembutan dan kekasaran
adalah dua kutub jiwa yang bisa bertemu seperti air dan
api: saling tergantung dan saling menggenapkan.
Tapi keunikan jiwa itu sama sekali tidak mengurangi
kadar kebenaran dari fakta bahwa cinta sebagai emosi
kebajikan tetaplah harus mengejawantah pada semangat
memberi, dan bahwa nilai kita di mata orang yang kita cintai
tetaplah terletak pada kadar manfaat yang kita berikan
86 Serial Cinta
padanya. Dan jika pada suatu hubungan cinta kita tidak
memberi sesuatu pada orang yang kita cintai, sementara
hubungan cinta itu tetap berlanjut, bahkan langgeng,
percayalah, itu semata-mata karena kesabaran sang kekasih
menyaksikan pencintanya mengkonsumsi kebajikannya
setiap saat, atas nama cinta. Yang satu memberi atas nama
cinta, yang lainnya menerima atas nama cinta. Ironis
memang. Tapi faktanya ada. Bahkan mungkin banyak
beredar di sekitar kita.
Serial Cinta 87
24
Pesona Kematangan
88 Serial Cinta
ketidakterdugaan. Namun itu tidak menghalangi kita
menemukan fakta yang lebih besar: bahwa dengan
memandang itu sebagai pengecualian-pengecualian, seperti
dalam kasus Muawiyah bin Abi Sufyan dengan gadis badui
yang tidak dapat mencintainya, kekuatan cinta
sesungguhnya tetap dan selalu mengejawantah pada
kematangan kepribadian kita. Misalnya cinta antara
Utsman bin Affan dan istrinya, Naila.
Para pencinta sejati tidak memancarkan pesonanya dari
ketampanan atau kecantikannya, atau kekuasaan dan
kekayaannya, atau popularitas dan pengaruhnya. Pesona
mereka memancar dari kematangan mereka. Mereka
mencintai maka mereka memberi. Mereka kuat. Tapi
kekuatan mereka menjadi sumber keteduhan jiwa orang-
orang yang dicintainya. Mereka berisi, dan sangat
independen. Tapi mereka tetap merasa membutuhkan
orang lain, dan percaya bahwa hanya melalui mereka ia
bisa bertumbuh dan bahwa pada orang-orang itulah
pemberian mereka menemukan konteksnya. Kebutuhan
mereka pada orang lain bukan sebentuk ketergantungan.
Tapi lahir dari kesadaran mendalam tentang keterbatasan
manusia dan keniscayaan interdependensi manusia.
Pesona inilah yang dipancarkan Khadijah pada
Muhammad. Maka selisih umur tidak sanggup menghalangi
Serial Cinta 89
pesona Khadijah menembus jiwa Muhammad. Pesona
kematangan itu pula yang membuat beliau enggan menikah
lagi bahkan setelah Khadijah wafat. "Siapa lagi yang bisa
menggantikan Khadijah?" tanya Rasulullah SAW. Tapi
bisakah kita membayangkan pertemuan dua pesona? Pesona
kematangan dan pesona kecantikan serta pesona
kecerdasan? Pesona itulah yang dimiliki Aisyah: muda,
cantik, innocent, cerdas dan matang dini. Dahsyat, pasti!
Pesonanya pesona. Di sini semua pesona menyatu padu:
seperti goresan pelangi di langit kehidupan Sang Nabi. Dua
perempuan terhormat dari suku Quraisy itu mengisi
kehidupan pribadi Sang Nabi pada dua babak yang
berbeda. Khadijah hadir pada periode paling sulit di
Mekkah. Aisyah hadir pada periode pertumbuhan yang
rumit di Madinah. Khadijah mengawali kehidupan
kenabiannya. Tapi di pangkuan Aisyahlah ia
menghembuskan nafas terakhirnya setelah menyelesaikan
misi kenabiannya.
Dalam jiwa Sang Nabi ada dua cinta yang berbeda pada
kedua perempuan terhormat itu. Ketika beliau ditanya
tentang orang yang paling ia cintai, ia menjawab: Aisyah!
Tapi ketika beliau ditanya tentang cintanya pada Khadijah,
ia menjawab: "cinta itu dikaruniakan Allah padaku."
Cintanya pada Aisyah adalah bauran dari pesona
90 Serial Cinta
kematangan dan kecantikan yang melahirkan syahwat.
Maka Ummu Salamah berkata, "Rasulullah SAW tidak bisa
"menahan" diri kalau bertemu Aisyah." Tapi cintanya pada
Khadijah adalah jawaban jiwa atas pesona kematangan
Khadijah: cinta itu dikirim Allah melalui kematangan
Khadijah.
Serial Cinta 91
25
Membangun Kemampuan
Mencintai
92 Serial Cinta
kemauan baik akan tampak seperti pohon rindang yang
tidak berbuah.
Bagian cinta yang pertama dan kedua, gagasan dan
kemauan baik, biasanya terbentuk dari serangkaian
penghayatan akan nilai-nilai luhur kemanusiaan dan
keagamaan tentang kehidupan dan hubungan antar
manusia di dalamnya, hubungan manusia dengan Tuhan
dan hubungan manusia dengan alam. Sedalam apa
penghayatan itu dalam diri seorang pencinta sedalam itu
pula sumber energi cinta yang ada dalam dirinya.
Tapi bagian ketiga dari cinta, kemampuan, memerlukan
latihan dan proses pembelajaran. Kalau kita mau memberi,
kita harus belajar dan berlatih bagaimana memiliki. Kalau
kita mau memperhatikan orang yang kita cintai, kita harus
belajar dan berlatih untuk tidak membutuhkan perhatian
orang lain. Kalau kita mau menumbuhkan sang kekasih,
kita harus belajar dan berlatih bagaimana bertumbuh sendiri
terlebih dahulu. Begitu seterusnya: memberi,
memperhatikan, menumbuhkan, merawat dan melindungi
mengharuskan kita memiliki kemampuan pribadi untuk
melakukan tindakan-tindakan produktif.
Membangun kemampuan mencintai berarti membangun
kemampuan produktif dalam diri kita. Menjadi seorang
pencinta sejati berarti menjadi seorang produktif yang selalu
Serial Cinta 93
berorientasi bukan saja pada proses, tapi juga terutama hasil
akhir. Produktivitas adalah indikator kematangan seorang
pencinta. Seorang pencinta yang tidak produktif adalah
pohon rindang yang tidak berbuah.
Ini sisi cinta yang paling rasional dan paling berat: belajar
dan berlatih untuk menjadi produktif. Ini bukan pelajaran
tentang bagaimana menguntai kata-kata cinta. Atau
tentang teknik-teknik merawat cinta kasih. Ini pelajaran
tentang bagaimana kita mengembangkan diri, mengubah
semua potensi dalam diri kita menjadi kemampuan-
kemampuan baru, mengarahkan semua kemampuan baru
itu menjadi sumber produktivitas.
Mencintai dengan semua siklusnya adalah kerja dari
dalam ke luar. Seorang pencinta sejati adalah seseorang
yang mampu keluar dari dirinya sendiri menuju orang lain.
Tapi jauh sebelum seseorang mampu keluar dari dirinya
sendiri, ia harus masuk kedalam dirinya sendiri. Sedalam
mungkin. Karena dari kedalaman itulah ia bisa keluar
sejauh mungkin. Pelajaran cinta adalah pelajaran tentang
bagaimana kita masuk kedalam diri sendiri untuk kemudian
keluar dengan cara yang lain. Ini latihan untuk menjadi
lebih baik untuk kemudian menjadikan orang lain lebih
baik. Dan akhirnya, ini adalah pelajaran tentang bagaimana
mengubah kehidupan kita menjadi taman yang lebih indah
94 Serial Cinta
dipandang dan lebih nyaman dihuni. Karena disana kita
bertumbuh. Karena dalam pertumbuhan itu kita berbahagia.
Serial Cinta 95
26
Pelajaran Cinta
96 Serial Cinta
Sebabnya sederhana saja. Cinta itu banyak macamnya.
Ada cinta misi: cinta yang memang kita rencanakan sejak
awal. Cinta ini lahir dari misi yang suci, didorong oleh emosi
kebajikan dan didukung dengan kemampuan memberi.
Misalnya cinta para Nabi kepada umatnya, atau guru kepada
muridnya, atau pemimpin kepada rakyatnya, atau ibu
kepada anaknya. Jiwamu dan jiwa orang yang kamu cintai
tidak mesti bersatu. Cinta ini sering tidak berbalas. Bahkan
sering berkembang jadi permusuhan. Lihatlah bagaimana
Nabi-nabi itu dimusuhi umatnya, atau para ibu yang
ditelantarkan anak-anaknya di usia tua, atau pemimpin yang
baik dibunuh rakyatnya, atau guru yang dilupakan murid-
muridnya.
Inilah cinta yang paling luhur. Paling suci. Sebagian besar
kebaikan yang kita saksikan dalam kehidupan kita, bahkan
dalam sejarah umat manusia, sebenarnya merupakan buah
dari cinta yang lain. Ambillah contoh: 1,3 milyar umat Is-
lam saat ini adalah hasil perjuangan berdarah-darah sang
Nabi beserta para sahabat-sahabatnya. Itu cinta misi.
Tapi ada jenis cinta yang lain. Cinta jiwa. Cinta ini lahir
dari kesamaan atau kegenapan watak jiwa. Jiwa yang sama
atau berbeda tapi saling menggenapi biasanya akan saling
mencintai. Cinta ini yang lazim ada dalam hubungan
persahabatan dan perkawinan atau keluarga. Cinta ini
Serial Cinta 97
mengharuskan adanya respon yang sama: cinta tidak boleh
bertepuk sebelah tangan di sini.
Inilah cinta yang paling rumit. Serumit kimia jiwa
manusia. Suatu saat, misalnya, Umar bin Khattab hendak
melamar Ummu Kultsum binti Abu Bakar, adik Aisyah ra.
Gadis itu sangat belia dan tumbuh di antara jiwa-jiwa
lembut nan penyayang. Aisyah jadi gusar. Wataknya tidak
bertemu dengan watak Umar. Tapi siapa berani menolak
lamaran manusia paling shalih di muka bumi ketika itu?
Namun dengan diplomasi yang sangat halus, melalui
kepiawaian Amr bin Ash, Aisyah menolak lamaran itu
sembari menawarkan kepada sang Khalifah menikahi
Ummu Kultsum binti Ali bin Thalib, adik Hasan bin
Husain. Kali ini lamarannya diterima: Ali dan Umar
memiliki watak yang sama. "Tidak ada alasan menolak
lamaran manusia terbaik di muka bumi," kata Ali ra.
Ada cinta ketiga. Cinta maslahat. Cinta ini
dipertemukan oleh kesamaan kepentingan. Mereka bisa
berbeda watak atau misi. Tapi kepentingan mereka sama
maka mereka saling mencintai. Misalnya hubungan baik
yang lazim berkembang di dunia bisnis. Suara ramah dari
penjawab telepon, atau senyum manis seorang pramugari,
atau layanan sempurna seorang resepsionis hotel: semua
berkembang dari kepentingan tapi efektif menciptakan
98 Serial Cinta
kenyamanan jiwa (confortability). Anda adalah bagian dari
pekerjaannya. Bukan jiwanya. Anda adalah kepen-
tingannya. Bukan jiwanya.
Serial Cinta 99
27
Cinta Misi
Kelezatan Ruhani
Bias Penghambaan
Mengelola
Ketidaksempurnaan
Pesona Ketiga
Aura Kehidupan
Tim Kehidupan
Energi Penciptaan
Ego Transendental
Mengorganisasi Jiwa-jiwa
Produktifitas Kolektif
Pembiaran
Orang-orang Romantis
Semangat Penanggungan
Naluri Keulungan
Keuletan Jiwa