Anda di halaman 1dari 12

Metode Sampling Sedimen

Sejarah singkat

pemahaman kita untuk sedimen laut dalam dan sejarah paleo-oceanografi mulai tumbuh
dengan kemampuan kapal yang memadai serta alat-alat sedimen yang mulai dikembangkan.
Pemgembangan dari suatu pengeboran bawah laut dan kullenberg piston-core menunjukan hal
tersebut
Pada tahun 1860, sedimen bawah laut yang berada di alam sama sekali tidak diketahui.
Ekspedisi Challenger (1872-1876) ditandai dengan dimulainya penelitian tentang sedimen
bawah laut. John Murray pada masa itu adalah penanggung jawab untuk pemetaan sedimen (
Murray and Renard, 1891). Meskipun penelitian dari murray dan rekannya disediakan sebuah
Yayasan untuk studi geologi kelautan, ekspedisi itu kurangnya peralatan coring sehingga tidak
bisa dilanjutkan untuk meneliti geologi sedimen bawah laut. Penelitian ini tidak
memungkinkan untuk dilanjutkan sampai setengah abad.

Ekspedisi pertama untuk pengambilan core dan sedimen dasar laut tercatat pada akhir
1920 dan 1930, ekspedisi dimulai dari Snellius dari Belanda dan Meteor dari Jerman.
Schott(1935) dia yang pertama mendemonstrasikan changing planktonic foraminiferal
asseblages record the glacial phases of the quaternary. Hasil itu kemudian sangat diperluas oleh
pekerja ekspedisi laut dalam yg berasal dari Swedia, Kullenberg(1947) invention of the piston
corer provided even longer quaternary sequences that openen up investigations of quaternary
paleoclimatic, sedimentological, and volcanic history.

Investigasi yang lebih luas menggunakan piston core dimulai pada tahun 1950 oleh
menambah jumlah investigatornya. Contohnya oleh Lamont, M.Ewing, B.Heezen, D.Ericson,
and G.Wollo melakukan studi kritis pada akhir quarter paleoclimatic dan rekaman sedimentasi,
sedangkan C.Emiliani (University of Miami) . Mempolopori penggunaan suatu isotop oksigen
untuk sejarah kuarter paleoklimatiologi. Studi seperti ini membentuk suatu fondasi yg kokokh
untuk pemeriksaan yabg lebih komprehensif dari catatan sedimen kuarter selama tahun 1970-
an. itu berdasarkan ekstensif dari koleksi piston core yang dirakit oleh beberapa Lembaga pada
tahun 1960 sampai 1970-an, termasuk koleksi dari ekspedisi Eltanin di sekitar antartika.
Investigasi ini sebagian besar terbatas untuk rekaman pembelajaran kuarter karena peralatan
coring jarang mencapai sampai kedalaman lebih dari 20 meter. Dengan demikian Panjang
rekaman pada sejarah global pada cekungan dasar laut diyakani hanya bisa dicapai
menggunakan string bor saja. Pilot drilling dari proyek Mohole adalah usaha pertama yang
melakukan rekaman ini. Proyek ini berakhir dalam sebuah kegagalan, tetapi sebelum
diperolehnya dari Baja California yang merupakan bagian yang berguna.

Ekspedisi Subramex juga mendapatkan sekuen pemboran di Karibia. Meksipun


ekspedisi ini pulih dalam jumlah yang sederhana menurut standar yang ada pada jaman
sekarang, itu sangat penting dalam menunjukan potensi pengeboran dalam laut, menampilkan
penggunaan teknologi industry minyak konvensional, dan untuk meletakkann dasar bagi
perkembangan pengeboran dalam laut di kemudian hari.
Potensi ini membuahkan hasil pada tanggal 28 Juli 1968, ketika kapal pengeboran baru
bernama Glomar Challenger berlayar dari Orange, Texas, ekspedisi pengebiran laut dalam
yang pertama. Program ini mengantarkan pada era baru dalam Geologi kelautan, meningkatkan
pemahakan kita tentang evolusi bumi dan biotanya. Hal itu datang pada waktu yang tepat ,
segara setelah penemuan penyebaran lantai laut dan tektonik lempeng pada pertengahan 1960-
an, yang memberikan kerangka bagi penyelidikan kuantitatif dan prediktif pada bumi. Benar,
awal pengeboran hasil dari DSPD sendiri (Peterson dan rekan, 1970: Maxwell dan rekan,
1970), Mewakili dari semua kecuali beberapa realita dari penyebaran laut ,pengapungan dan
daratan yang bertubrukan. Kegagalan Program Mohole menciptakan iklim untuk
mengembangkan kerjasama nasional dan internasional yang telah berhasil. DSDP dibiayai
secara eksklusif oleh Amerika Serikat, National Science Foundation selama 8 tahun pertama,
tetapi kemudian dana yang disediakan oleh konsorsium 6 negara, termasuk Amerika Serikat,
di bawah program International Program Ocean Drilling (IPOD).

Lembaga oceanografi (Scripps) telah mengelola program ini di bawah bimbingan


ilmiah dari serangkaian staff penasihat international (JOIDES-Joint Oceanographic Institute
for Deep-Earth Sampling). Tahap awal program berfokus pada recconoitering, dengan
pengeboran diarahkan pada skala perhitungan yang luas. Program ini ini kemudian berubah
untuk menjawab berbagai pertanyaan untuk oceanografi. Panel penasihat didirikan untuk
menangani masalah kerak samudera, pasif margin, aktif margin, dan paleo-environmental.
IPOD telah merevolusi pemahaman kita tentang sejarah yang ada di samudera. Sebagian besar
data yang dihasilkan program itu diterbitkan dalam laporan DSDP. Ringkasan singkat dari
setiap ekspedisi diterbitkan dalam jurnal GEOTIMES.

Piston Coring
Kullenberg piston core terdiri dari piston yang padat di dalam barel core. Selama penetrasi
berlangsung si piston di tancapkan di sedimen air atau di dekatnya, membuat suatu hisapan
untuk menahan sedimen kolom itu berada ditempat. Hisapan ini mengakibatkan berkurangnya
efek dari gesekan dinding dalam, lalu matrial recovery nya akan bertambah panjang (umumnya
7-20m panjangnya). Panjang dari core menjadi kelebihan yang utama dan menandakan bahwa
ini mendekati simple graviry coring (umumnya memulihkan kurang dari 5 meter). Energi
penetrasi bertambah berat menjadi 3000-5000 lb yang dipasang di bagian atas rig. Sistem ini
memerlukan tindakan pemicu untuk memungkinkan untuk menambah beberapa meter ke
bawah dasar laut. Perangkat pemicu (Biasanya lebih pendek dari gravity core) digunakan untuk
menggantuk dari lengan pemicu (release) beberapa meter di bawah piston core. Mekanisme ini
memicu pengaktivan free fall. Menghitung panjang kabel untuk menjamin bahwa piston core
menempatkan core barrel tepat di depan sedimen. Detail dari rig itu sendiri dapat bervariasi.
Panjang core bervariasi tergantug pada sifat dari sedimen sampel. Kebanyakan core
panjangnya adalah 20 meter : Foraminifera umumnya tidak lebih dari 10 m, fosil pasir lebih
dari 8 m, Lempung 15 m dan lempung abisal 15 sampai 20m.
Deep-sea drilling
Menggunakan teknologi yang dikembangkan oleh inustri perimnyakan, Bagian yang panjang
(sampai dengan 1500m) dapat dibor di kedalaman air hingga 5500 m, antara Bulan Agustus
1968, dan Bulan Desember 1980, Glomar Challenger berlayar pada (84legs), memakan waktu
masing-masing sekitar 2 bulan, untuk total 250,000 mil laut. Sekitar 500 lokasi telah selesai
dibor mencakup seluruh lautan kecuali arktik. Challenger, yang mempunyai tinggi panjang
121m dan lebar 20m serta tinggi 6m, adalah kapal pertama yang pernah dilengkapi oleh
Dynamic Positioning (DP) dan memiliki kebutuhan cadangan hingga 90 hari di laut. Itu adalah
kapal pertama yang pernah membor di kedalaman air lebih dari 6000m. Kapal ini mampu
menangannni sampai 6860m string bor dan memiliki batas kedalaman maksimum sampai
6000m, dengan penetrasi 762m ke dasar laut. Dynamic Positioning (DP) dilakukan secara
manual dan otomatis (komputerisasi penuh) dengan memposisikan kapal yang terhubung
dengan sonar beacon yang ditempatkan di dasar laut. Aspek yang paling mencolok dari kapal
itu adalah 43-m drilling derrick: dan pipa yang yang tersusun otomatis dan menangani sampai
7620 m pipa bor. Batang dari bor diputar untuk operasi pengeboran. Pangkal batang terdiri dari
sebuah lubang besar, bNamun. batang bor tidak ada tekanan selama operasi pengeboran karena
gerakan kapal Dalam keadaan normal dalam perakitan lubang bawah oleh telescoping bumper
subs. Inti diambil oleh perangkat coring yang bergerak secara vertikal di dalam batang bor
menggunakan kawat dari winch. Ketika inti harus diambil (hingga 9,5 m dari sedimen). Inti
terperangkap pada tempat (barrel) di atas mata bor dan sedimen mengisi tempat tersebut saat
pemboran berjalan.
Masuk kembali ke lubang bor yang sama. yang dilakukan terus berulang meskipun
demikian tetap mempertimbangkan skala (Gambar 3-20). Saat kembali dibantu oleh lonceng
di dasar laut yang memancarkan suar suara untuk kembali (Gbr.3 - 19)

Setiap pelayaran Challenger membawa peralatan geofisika. sedimentologi. dan ahli


paleontologi. Kapal ini memiliki fasilitas laboratorium yang sangat baik dan banyak
penyelidikan ilmiah yang dilakukan selama pelayaran. Prosedur investigasi melibatkan
pengukuran sifat fisik. pemisahan inti, deskripsi litologi. Analisis sayatan tipis, fotografi, dan
Investigasi paleontologi. Investigasi ini diikuti oleh analisis l hingga 2 tahun untuk lebih rinci.
Piston Core Hidrolik
Salah satu kelemahan utama menggunakan teknik pengeboran rotari konvensional
untuk mendapatkan inti sedimen dari laut dalam adalah sedimen tersebut adalah Sangat
terganggu.
Ini bukan merupakan masalah dengan hidrolik piston core karena pukulan yang cepat
terhadap sedimen tanpa melakukan proses putaran (Fig. 3-21). Bahkan sekuen – sekuen
laminasi diperoleh dengan metode ini secara ideal. Piston core diturunkan dan diambil oleh tali
bor yang tergantung dari kapal. Dengan demikian, operasi pengambilan sedimen secara
berulang dalam lubang yang sama, core berkualitas tinggi dapat diambil sekitar 4,5-m bertahap
atau lebih melalui interval unlithified. Pukulan cepat dari inti diaktifkan oleh penumpukan
tekanan hidrolik di kantung khusus yang melebihi kekuatan dari shear pin (Gbr. 3-21).
Penetrasi yang dibutuhkan hanya 1 sampai 2 detik. Sekuen minimal degan ketebalan 200 m
bisa didapatkan dengan metoda ini. Sekuen ini memiliki hasil yang sama kualitasnya dengan
piston core konvensional ; sehingga mereka memberikan peluang yang baik melakukan studi
stratigrafi dan sedimentologi dengan resolusi tinggi pada interval waktu geologi yang lebih
lama dibandingkan metoda piston core konvensional, yang sangat terbatas panjangnya.
Gbr. 3-21. Mekanisme Hidrolik piston core digunakan untuk pada drill string dalam
pemboran laut dalam. Mode yang digunakan untuk penetrasi kolom sedimen ( Sumber :
Projek Pemboran Laut Dalam, Scripps Institution of Oceanography)

Tambahan pada teknik sampling


Kasten corer
Kasten corer berdiameter besar, Rectangular gravity core : (23 cm). umumnya
sepanjang 3 m. dirancang untuk mendapatkan sampel besar pada setiap tingkatan stratigrafi.
Seperti halnya gravitasi core, energi penetrasi diperoleh dari beban berat; penangkap inti di
pangkalan berfungsi untuk mencegah sampel jatuh keluar. Inti ini berguna untuk menyediakan
bahan yang cukup pada interval yang sedikit untuk peluruhan dari atom 14C dibandingkan
dengan pengambilan sampel lebar yang biasa selama interval stratigrafi dalam core berdiameter
kecil.
Gravity corer
Gravity core digunakan hanya inti pendek saja yang diperlukan. Metode ini digunakan
secara luas di paparan kontinen dan untuk memperoleh sampel sedimen permukaan tetapi tidak
umum digunakan di laut dalam karena piston core lebih banyak digunakan untuk mengambil
urutan sedimen yang diperoleh dengan sedikit waktu tambahan dan usaha.
Giant piston corer
Instrumen di dibuat oleh Silva dan Hollister (1973) untuk mendapatkan inti piston yang
panjang (30-40 m) di kedalaman air sekitar 5000 m. Perangkat ini pada dasarnya adalah versi
yang jauh lebih besar dari piston core konvensional, dengan sedikit modifikasi: berdiameter 14
cm (diameter dalam 11,5 cm); barrelnya untuk panjang 20 hingga 40 m; bobot hingga 11.000
lb, dan parasut pengontrol kecepatan penetrasi. Namun, ini hanya memiliki penggunaan yang
terbatas untuk kapal-kapal besar dengan alat berat dan peralatan pengangkat sangat diperlukan.
Keuntungan besar dari sistem ini dapat mengurangi gangguan struktural dibandingkan dengan
piston core konvensional, yang sering menunjukkan gangguan dekat marginnya, panjang inti
dapat berlipat ganda, volume sampel besar dapat diperoleh, dan core dengan panjang (hingga
20 m ) dapat diperoleh dari kedalaman yang dangkal seperti di landas kontinen.
Box corer
Perangkat ini digunakan untuk mendapatkan sampel volume besar atau permukaan yang luas
dengan penetrasi dangkal. Sebagian besar core telah digunakan untuk mempelajari struktur
sedimen dalam relatif laut dangkal. Kemudian ini perangkat telah digunakan dalam penelitian
sedimen laut dalam untuk mengumpulkan sampel dengan karakteristik in situ seperti orientasi
nodul mangan dan hubungan dengan sedimen sekitarnya. Perangkat harus diatur agar memiliki
penutup yang lengkap untuk aliran air setelah pengambilan sampel dan sebelum meninggalkan
dasar laut, sehingga meminimalkan pencucian sampel selama pengangkatan.
Vibratory corer
Gravity dan piston core tidak dapat digunakan di paparan kontinental karena kesulitan
untuk menembus lapisan pasir dan tempat lapisan serpih. Vibratory core berhasil digunakan
untuk tujuan ini. Core didorong ke substrat oleh getaran. Mekanisme getaran pada kepala core
diaktifkan menggunakan berbagai sumber daya, termasuk tekanan udara atau listrik. Inti
dengan panjang hingga 15 m dapat memperoleh sedimen yang diperlukan untuk memahami
sejarah permukaan laut Kuarter dan struktur sedimen dilingkungan laut dangkal.
Grab samplers
Berbagai pengambil (grab) dapat memberikan metoda yang cepat untuk mendapatkan
sampel permukaan yang luas di berbagai kedalaman air laut. Material endapan permukaan yang
dihasilkan biasanya tercampur, meskipun terkadang sedimen permukaan dapat dibedakan.
Grabs telah berhasil digunakan untuk menyediakan sampel kumpulan dari mikrofossil yang
langka.
Manfaat Relatif Berbagai Metode Pengambilan Sampel
Setiap metoda berbeda dan harus dipertimbangkan dalam hal biaya, yaitu waktu stasiun
kapal dan jenis informasi yang dicari. Tabel 3-3 jumlah-
Penggunaan &
Tipe Core Diamter Core Panjang Kendala Keterangan
(ID) Maximum (Cm)
Grab Samplers - - Untuk sampel
Dapat di permukaan di
abaikan di utamakan
tengah litologi dan
perangkat analisis
petrografi. Untuk
mempertahankan
lapisan
Free-fall grab - - - Pengambil
sampel dapat
disesuaikan
untuk mencari
posisi transmiter
Gravity Open – 4•75-8•1 300 Pemendekan Beberapa bagian
barrel dari sedimen atas sedimen dan
sampel
permukaan

Phleger 2•5- 3•8 36 sedikit Sampel


deformasi permukaan dan
pilot core.
Hydroplastic 8•1 – 10•1 400 UDS sampel
permukaan
diabaikan untuk analisis
property
kenampakan
fisik
Multiple (3-5 2•5 - 3•8 48 diabaikan Sampel
barrels) permukaan
untuk
mengetahui
reliabilitas
sampel
berukuran sangat
kecil untuk
mengkomparasi
area yang luas
Free-fall 4•0-6•5 122 diabaikan Core pendek,
berfungsi di
kapal kecil.
Pelepasan energi
hidrodinamik
dengan bola kaca
yang mengapung
untuk pemulihan

Piston 4•75-8•1 3400 Ketergantungan Mempelajari


pada perangkat core bagian
set-up piston bawah

Large volume 12 1200 diabaikan Mengambil


sphineter sampel dengan
diameter yang
lebar dari piston
core
Kasten 15 x 15 1500 diabaikan Mempelajari
bagian bawah
dari sampel UDS
Box 20 x 30 60 diabaikan Mengambil
(50 x 50) sampel
berbentuk
persegi pannjang
di sedimen
permukaan

Large diameter 15 600 diabaikan Untuk sampel


dengan volume
yag besar
Giant piston 12•7 3000 diabaikan Core panjang
untuk
lingukungan laut
abyssal
Vibro-corer 5•0-8•9 1000 - Untuk
mengambil
sampel DS.
Cocok untuk
sedimen yang
semi-
consolidated
Deep – sea 3•5-5•0 - Tower pemboran
drilling (rotary) Banyak di atas kapal.
Pengambilan inti
Pemboran yang tidak
(Rotary) untuk menerus. Untuk
laut dalam formasi yang
keras dengan
gerakan
memutar
menggunakan
fluida dalam
proses pemburan
Deep – sea - - diabaikan Untuk
drilling pengambilan
(hydraulic sampel UDS
piston coring)

Pemboran
(hidrolik Piston
core ) di laut
dalam

*Sumber : Moore and Health (1978)


Berbagai karakteristik marizes dari sejumlah metode pengambilan sampel laut dalam
yang berbeda. Untuk sebagian besar invsetigasi sedimentologi dan micropaleontologi,
terutama dengan panjang dan kemenerusan dari urutan dan jumlah gangguan mekanis dari
sedimen. Faktor-faktor sebagian besar mengontrol kualitas data yang diperoleh dari urutan dan
penyelidikan magnetostratigrafi. Kecuali untuk pengeboran laut dalam yang diperoleh dari
pengeboran laut dalam secara konvensional, meskipun ini adalah satu-satunya metoda yang
memberikan umur dari urutan sedimen yang cukup besar, biasanya terganggu dan tidak
lengkap urutan sedimennya. Tapi penyelidikan rinci dilakukan pada piston atau gravitasi
Quaternary sekarang mungkin dengan menggunakan piston core hidrolik yang diaktifkan di
bagian bawah dari string bor. Ini hanya dapat di aplikasikan untuk urutan sedimen yang tidak
ideal.
Masalah lain tentang recovery bagian-bagian interbedded batu rijang, sedimen
semilithified, atau sedimen litified dan sedimen halus lithified. Dalam sedimen ini, air harus
disirkulasikan untuk menjaga agar mata bor tetap bersih dan tali bor terbebas. Namun, sirkulasi
air menyapu bersih sedimen halus di tahapan ini (Moore, 1972). Seringkali operasi pemboran
itu sendiri menyebabkan gangguan mekanis terhadap sedimen, terutama pada sedimen yang
lebih muda dan lebih halus. Perhatian harus lebih dilakukan dalam masalah kontaminasi lubang
bor bagian bawah sedimen dan mikrofosil.
Ada juga bukti kuat yang menunjukkan bahwa bahkan ketika inti barel kembali penuh
isinya, pengambilan sampel yang sebenarnya tidak lengkap. Ada sejumlah batas biostratigrafi
yang tidak proporsional dalam inti barel pada masing-masing bagian inti atau antara inti yang
menerus (Moore, 1972). Sebanyak 35% bagian inti mungkin hilang selama proses pengeboran.
Pemboran dalam terhadap sekuen telah memainkan peran utama dalam pemahaman tentang
sejarah kelautan (Paleo-Oceanografi), tetapi perangkat yang lebih baik masih diperlukan dan
perlu dikembangkan.

Anda mungkin juga menyukai