Metode Pelaksanaan Pekerjaan Aspal AC
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Aspal AC
Di Indonesia Aspal beton (Asphalt Concrete atau AC) yang disebut juga dengan
Laston (Lapisan Aspal Beton) merupakan lapis permukaan struktural atau lapis
pondasi atas. Aspal beton ini terdiri dari tiga macam lapisan, yaitu: AC-
Base,AC-BC dan AC-WC.
Laston Lapis Permukaan Antara (Asphalt Concrete - Binder Course atau AC-BC)
Lapisan ini merupakan lapisan perkerasan yang terletak dibawah lapisan aus (wearing course)
dan di atas lapisan pondasi (base course). Lapisan ini tidak berhubungan langsung dengan cuaca,
tetapi harus mempunyai ketebalan dan kekauan yang cukup untuk mengurangi
tegangan/regangan akibat beban lalu lintas yang akan diteruskan ke lapisan di bawahnya yaitu
base dan sub grade (tanah dasar). Karakteristik yang terpenting pada campuran ini adalah
stabilitas.
1. Pastikan Request Pekerjaan Aspal telah tersedia, berikut hasil pengecekan formula disain
(DMF) dan formula rumusan kerja (JMF)
2. Cek stock Asmin cukup untuk produksi, dan di panaskan pada suhu yang memadai.
3. Cek Stock Additif cukup untuk produksi (2a).
4. Additif ditakar sesuai kebutuhan produksi (JMF) (2b).
5. Jika menggunakan modifikasi asbuton Stock Asbuton harus pada kemasan, dengan
jumlah yang mencukupi untuk produksi saat itu
6. Suplai Asbuton ke Filler Bin dengan jumlah kg / Menit sesuai kebutuhan, dan hindari
over suplai Rujuk hasil kalibrasi. (3a)
7. Jumlah Asbuton butir harus sesuai kebutuhan berdasarkan RCK (JMF) (3b).
8. Suplai aggregate pada masing-masing Cold Bin harus sesuai dengan kalibrasi Cold Bin,
untuk mencegah penyimpangan gradasi dan overflow (4)
9. Filler ditakar sesuai kebutuhan prosuksi (JMF). (4a)
10. Pemanasan aggregate pada Drier harus memenuhi, untuk mendapatkan suhu campuran
yang di syaratkan. (5)
11. Jumlah berat aggregate masing masing Hot Bin sesuai dengan RCK (JMF) yang telah
disetujui. (6)
12. Pencampuran aggregate dengan waktu yang cukup untuk mendapatkan homogenitas yang
baik. (7)
13. Timbang Asmin sesuai jumlah kebutuhan, rujuk RCK (JMF). (8)
14. Tuang Asbuton pada campuran aggregate (campuran kering). (9)
15. Catat waktu pencampuran Asmin+Additif pada aggregate. (10)
16. Loading ke DT, gunakan DT yg telah ditimbang(12) ambil sample untuk Marshal tes (15)
17. Timbang DT Kosong. (12)
18. Pastikan campuran homogen, terselimuti bitumen dan suhu sesuai persyaratan, jika tidak
memenuhi, maka lakukan rekomendasi penolakan dan buang produk ). (13)
19. Hanya produk yang memenuhi kriteria pada pengecekan (13), yang direkomendasikan
untuk Diangkut kelokasi penghamparan. (14)
20. Ambil Sampel (Marshal Tes). (15)
21. Hanya produk yang memenuhi kriteria pada pengecekan (16)
22. Rekomendasi Pembayaran (17)
23. Pastikan campuran homogen, terselimuti bitumen dan suhu sesuai persyaratan, jika tidak
memenuhi, maka lakukan Rekomendasi penolakan dan buang produk (18)
24. Ketidaksesuaian dari hasil pengecekan visual pada verifikasi maupun, hasil Marshal
test harus ditindak lanjuti dgn pengendalian Produk Tidak Sesuai sebagaimana yang
diatur dalam Petunjuk Pelaksanaan Hasil Pekerjaan Tidak Sesuai. (19)
25. Harus ada bukti telah dilakukan tindakan perbaikan atas produk tidak sesuai, dengan
meng- gunakan tatacara yang diatur dalam Petunjuk Pelaksanaan HPTS Daftar Simak
Laporan Hasil Pekerjaan Tidak Sesuai (HPTS). (20)
Pengangkutan
Cek Kesesuaian
Catat HPTS
Lakukan pencatatan setiap ada kejadian yang serupa.
Cek Berulang
Amati apakah kejadian berulang, baik saat itu maupun pada pelak sanaan pekerjaan
dihari yang lain.
Jika berulang, evaluasi penyebab dan lakukan tindakan perbaik an.
Penghamparan
Suhu pemadatan awal antara 125OC-145OC (Aspal Pen), dan 130OC-150OC (Asbuton
Murni atau Modifikasi)
Peralatan pemadatan Penggilas Roda Baja (Steel wheel roller/Tandem Roller).
Roda penggerak saat pemadatan berada didepan.
Kecepatan alat pemadat tidak lebih besar dari 4 km/jam.
Sambungan melintang dikerjakan terlebih dahulu dengan membuat sambungan
memanjang sebagai media sepanjang (60-100) cm lebar gilasan 15 cm pada campuran yg
belum dipadatkan, lalu padatkan sambungan melintang dengan lebar area 15 cm yg dipa
datkan.
Jumlah Pemadatan sesuai jumlah passing hasil percobaan.
Prosedur Pemadatan ;
Jika lajur berdampingan dengan lajur lain yg telah dihampar padat.
Pemadatan sambungan melintang.
Pemadatan sambungan memanjang.
Pemadatan tepi luar.
Pemadatan pertama Break Down Rolling dimulai dari sisi terendah menuju ke yang lebih
tinggi.
Pemadatan kedua sesuai prosedur (4).
Pemadatan akhir Break Down Rolling.
Suhu pemadatan antara 90 C-125 C untuk Aspal Pen dan 95 C-130 C untuk bitumen
asbuton murni atau modifikasi atau sesuai dengan instruksi direksi.
Peralatan pemadatan Penggilas Roda Karet Pneumatic Tire Roller (PTR)
Jumlah lintasan (passing) sesuai standar percobaan pemadatan yang disetujui.
Selama proses pemadatan roda alat pemadat dibasahi dengan air yang dicampur sedikit
deterjen, hindari penyiraman yg berlebihan.
Kecepatan alat pemadat tidak lebih besar dari 10 km/jam.
Proses pemadatan, harus menerus tidak boleh terputus.
Pemadatan akhir
Suhu pemadatan 90 C-125 C untuk Aspal Pen dan 95 C-130 C untuk bitumen asbuton
murni atau modifikasi.Peralatan pemadatan Penggilas Roda Baja (Steel wheel
roller/Tandem Roller). atau sesuai dengan instruksi direksi
Kecepatan alat pemadat tidak lebih besar dari 4 km/jam.
Jumlah lintasan (passing) sesuai standar percobaan pemadatan yang disetujui.
Materal:
Semen
Agregat
Bahan Anti Pengelupasan
Personil :
Pelaksana
Operator
Petugas K3
Tenaga Kerja
Sasaran Mutu:
Demikian Metode Pelaksanaan Pekerjaan Aspal ini saya buat, semoga bermanfaat buat teman-
teman semua, kurang lebihnya saya mohon maaf. Trima kasih