Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERWATAN

PADA Tn.P DENGAN DIAGNOSA MEDIS HIPERTENSI


DI WISMA GROJOGAN SEWU PSTW ABIYOSO YOGYAKARTA

Disusun oleh :

1. Agus Budi Purwoko P16056 9. Fiqih Adham Prastiwi P16023


2. Anggi Indah Saputri P16004 10. Hanifah Ambang F P16025
3. Anisa Pratiwi P16059 11. Isti Kharofi P16028
4. Anyn Suminar P16006 12. Mutrika Novita Sari P16035
5. Atik Ariani P16061 13. Nurcantika Mei A P16037
6. Bagas Dwi Candra P16063 14. Rindi Puri C P16042
7. Dwi Riska Alfiah P16070 15. Rysken Prima H P16045
8. Ernawati Cahyaningsih P16074 16. Serly Oksaini P16046

PROGAM STUDI D3 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2019
ASUHAN KEPERWATAN
PADA Tn.P DENGAN DIAGNOSA MEDIS HIPERTENSI
DI WISMA GROJOGAN SEWU PSTW ABIYOSO YOGYAKARTA

I. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : 3 Desember 2018
A. Identitas pasien
Nama : Tn.P
Umur : 69 th
Alamat : Pugungrejo, Sindudi, Sleman
Pendidikan : D1
Tanggal masuk panti :-
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
B. Status kesehatan saat ini
Klien mengatakan nyeri pada punggung terutama punggung bagian
bawah. Nyeri menjalar sampai ke lutut hingga kaki, kedua kaki terasa
lemah dan susah untuk digunakan berjalan. Nyeri terasa hilang timbul
saat digunakan berdiri atau berjalan terlalu lama.
C. Riwayat penyakit dahulu
1) Penyakit
 Yang pernah dialami : HNP
 Pernah dirawat : Pernah mondok di RS
 Operasi : Operasi HNP
 Kecelakaan :-
2) Alergi : Klien mengatakan tidak ada alergi
3) Imunisasi : Klien mengatakan dahulu pernah dilakukan
imunisasi dasar lengkap
4) Kebiasaan : Klien mengatakan dahulu sebelum sakit HNP,
klien mempunyai kebiasaan merokok.
D. Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan tidak ada penyakit keturunan hipertensi,
diabetes militus, dan jantung.
E. Pola kebutuhan dasar (Bio-Psiko-Sosial-Spiritual)
Sebelum dan Selama Sakit
1) Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
 Sebelum sakit : Klien mengatakan sehat itu adalah keadaan
segar bugar tidak ada penyakit
 Selama sakit : Klien mengatakan sehat adalah keadaan
nyaman tidak merasakan sakit
2) Pola Nutrisi dan Metabolik
 Antropomentri (IMT)
BB : 51 Kg
TB : 152 cm
IMT : BB/TB = 55/1522 = 23,8
 Diet : makanan 3x1 sehari (sayur, nasi, lauk-pauk), minum 4-5
gelas/hari (teh, air putih)
 Balance cairan
Tn.P mengatakan minum sehari ± 1500 cc, makan sayur 350
cc, BAK sehari 4-5x/hari sekitar 1500 cc
 TTV
TD : 130/70 mmHg RR : 21x/menit
N : 88 x/menit S : 36,5 O C
3) Pola Eliminasi
a) BAB : - Frekuensi : klien mengatakan BAB 1x sehari
- Konsistensi: KLIEN MENGATAKAN KONSISTENSI
LUNAK
- Warna : kuning kecoklatan
- Keluhan : tidak ada
b) BAK : - Frekuensi : klien mengatakan BAK 3-4x sehari
- Konsistensi: -
- Warna : kuning jernih
- Keluhan : tidak ada
4) Pola Aktivitas dan Latihan
Klien mengatakan dalam katagori B Yaitu mandiri semua,
kecuali salah satu dari fungsi yaitu berpindah atau mobilisasi klien
mengeluh nyeri pada tengkuk skala nyeri 3, nyeri hilang timbul.
a) Bartel
No Kriteriya Bantuan Mandiri Keterangan
1 Makan 5 10 V F : 3x1 hari
J : habis 1 porsi
J : nasi, lauk pauk
2 Minum 5 10 V F:
J:
J : Air putih, teh
3 Berpindah, kursi 5-10 V 15 Dibantu
roda ke tempat
tidur
4 Personal toilet 0 5V F : 2x1 sehari
(gosok gigi)
5 Keluar masuk toilet 5 10 V Mandiri
(cuci pakaian)
6 Mandi 5 15 v Mandiri
7 Jalan dipermukaan 0V 5 F:
datar
8 Naik turun tangga 5V 10 Dibantu
9 Mengenakan 5 10 V Mandiri
pakaian
10 Kontrol bowel 5 10 V F : 4-5x/hari
K : normal
(BAK)
11 Kontrol blodder 5 10 V F : 1x/hari
W : normal
(BAB)
12 OR/ Latihan 5V 10 F : 1x/hari
J : SENAM
13 Rekreasi / 5 10 V F: 1x/hari
J : menonton TV
pemanfaat waktu
luang

Keterangan : - 110 (keterangan sebagian)


- 65 – 125 : ketergantungan sebagian

b) Pengkajian Resiko Jatuh


Postural Hipotensi
Lakukan TD pasien dalam 3 posisi, yaitu :
(1) Tidur : 120/90 mmHg
(2) Duduk :130/70 mmHg
(3) Berdiri : 160/90 mmHg

Keterangan : resiko jatuh


5. Pola kognitif dan persepsi
a. Identitas tingkat kerusakan intelektual dengan identifikasi (SPSMQ) Short
Portable Status Mental Quesionnaire

B S NO Pertanyaan
√ 1. Tanggal berapa hari ini ?
√ 2. Hari apa sekarang ?
√ 3. Apa nama tempat ini ?
√ 4. Dimana alamat anda ?
√ 5. Berapa umur anda ?
√ 6. Kapan Anda lahir ? ( minimal tahun terakhir)
√ 7. Siapa Presiden Indonesia sekarang ?
√ 8. Siapa Presiden Indonesia sebelumnya ?
√ 9. Siapa nama ibu Anda ?
√ 10. Kurang dari 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari setiap
angka
baru, semua secara menurun.

Keterangan : Fungsi Intelektual utuh

b. Identifikasi Aspek Kognitif dari Fungsi Mental dengan Mini Mental Status
Examination (MMSE)
No. Aspek Kognitif Nilai Nilai Kriteria
Max Klien
1. Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar :
tahun, musim, tanggal, hari,
5 5 bulan.
Dimana kita sekarang berada :
Negara, provinsi, kota, PSTW,
Wisma.
2. Registrasi 3 3 Sebutkan nama 3 Objek , 1
detik untuk masing – masing
objek kemudian tanyakan
kepada klien 3 objek tadi
3. Perhatian dan 5 5 Minta klien untuk memulai
Kalkulasi dari angka 100 dikurangi 7
sampai 5 kali
4. Mengingat 3 3 Minta klien untuk mengulangi
objek pada nomer 2 tadi jika
benar , 1 point untuk masing –
masing objek
5. Bahasa 9 9 - Tunjukkan pada klien
suatu benda dan
tanyakan nama pada
klien.
- Minta klien untuk
mengulang kata berikut
: tidak ada, jika, dan
atau , tetapi, bila benar
nilai 1 point
- Minta klien untuk
mengikuti 3 langkah :
ambil kertas di tangan
anda : lipat 2 dan taruh
di lantai
Total Nilai 30

Keterangan : Aspek Kognitif dari Fungsi Mental baik

6. Pola Persepsi – Konsep diri :


- Gambaran diri : Tn.P bersyukur atas dirinya
- Ideal diri : Tn.P dirinya ingin selalu sehat
- Peran diri : Tn.P di lingkungan PSTW berperan aktif melakukan
kegiatan
- Identitas diri : Tn.P sebagai kakek
- Harga diri : Tn.P menerima keadaan
7. Pola Tidur dan Istirahat
Tn.P mengatakan tidur nyenyak pada malam hari dan siang hari. Tidur
malam ≤ 6 jam dan siang ≤ 1 jam dengan kualitas tidur baik
8. Pola Peran – Hubungan
Tn.P mengatakan berhubungan baik terhadap teman- teman satu wisma
dan seluruh wisma di PSTW Abiyoso
9. Pola Seksual – Reproduksi
Tn.P mengatakan menikah dan mempunyai anak
10. Pola Toleransi Stress – Koping
Tn.P mengatakan ketika merasa bosen di kamar, Tn.P mengalihkan rasa
bosennya dengan melihat Tv dan berbincang – berbincang dengan teman-
teman satu wisma
Geriatric Depression Scale (Skala Depresi Geriatri)
Pertanyaan Ya Tida
No. k
1. Apakah Anda sebenarnya puas dengan kehidupan Anda ? √
Apakah Anda telah meningglakan banyak kegiatan dan
2. minat / kesenangan Anda ? √
3. Apakah Anda merasa kehidupan kehidupan Anda
Kosong ? √
4. Apakah Anda sering merasa bosan ?
5. Apakah Anda takut bahwa sesuatu yang buruk akan √
terjadi pada Anda? √
6. Apakah Anda mempunyai semangat yang baik setiap saat?
Apakah Anda merasa bahagia untuk sebagian besar hidup √
7. Anda ? √
Apakah Anda sering merasa tidak berdaya ?
8. √
Apakah Anda lebih senang tinggal di rumah dari pada
keluar dan mengerjakan sesuatu yang baru? √
9.
Apakah Anda merasa mempunyai banyak masalah dengan
10. daya ingat dibanding kebanyakan orang? √

Apakah anda berpikir hidup Anda sekarang ini


11. menyenangkan ? √
Apakah Anda merasa tidak berharga seperti perasaan saat
12. ini ? √
Apakah Anda merasa penuh semangat ?
13. √
Apakah Anda merasa bahwa keadaan Anda tidak ada
14. harapan ?

Apakah Anda berpikir bahwa orang lain lebih baik
15. keadaannya dari pada Anda? √

Keterangan : nilainya 6 (beresiko depresi), 5-9 : beresiko depresi


II. Pola Nilai dan Keyakinan
a. Identifikasi masalah psikososial
Tn. P mengatakan berhubungan baik terhadap oranglain disekitarnya. Tn.
P mengatakan dia termasuk orang yang terbuka dan mudah bercerita
kepada orang lain.
b. Identifikasi masalah sosial
- Pasien mengatakan tidak mengalami kesukaran tidur
- Pasien mengatakan tidak merasa gelisah
- Pasien mengatakan tidak banyak pikiran
- Pasien mengatakan tidak sering merasa was-was / khawatir
Keterangan : Masalah emosional (-)
c. Identifikasi spiritual
Tn. P mengatakan menjalankan ibadah sholat 5 waktu dan tepat waktu.
Sering mengikuti kegiatan keagamaan seperti pengajian didalam PSTW,
namun sekarang karena keterhambatan fisik jadi tidak mengikuti kegiatan
di PSTW kecuali diantarkan oleh orang lain.
F. Pengkajian Fisik
1. Umum
a. Kesadaran umum : baik
b. Kesadaran : komposmentis
c. GCS : E4M6V5
2. Keadaan fisik
a. Kepala dan leher
1) Kepala
Bentuk : meshocephal
Rambut : rambut hitam, tampak bersih
Lesi : tampak lesi pada pada hidung & kering
2) Mata
Kebersihan : jernih
Reflek pupil : (+)
Sclera : tidak ikterik
Konjungtiva : tidak anemis
Kantung mata : tidak tampak kantung mata
Ketajaman : Tn.P mengatakan tidak mampu melihat jarak jauh
3) Telinga
Serumen : tidak ada
Fungsi pendengaran : baik
4) Mulut dan tenggorokan
Kebersihan : baik
Kondisi gigi : terdapat karies gigi
Kemampuan menelan : baik
5) Leher
Pembesaran kelenjar tiroid : (-)
Pembesaran kelenjar limfe : (-)
Penonjolan vena jungularis : (-)
b. Payudara dan ketiak
Kebersihan : baik, tidak ada massa
c. Dada
1) Paru-paru
Inspeksi : simetris tidak ada tarikan dinding dada
Palpasi : tidak teraba massa, fremitus suara normal
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler
2) Jantung
Inspeksi : ictus cordis ics 5
Palpasi : tidak ada pembengkakan
Perkusi : pekak, tidak ada pembesaran
Auskultasi :suara lup dup
d. Abdomen
Inspeksi : simetris, tidak ada lesi, tidak ada massa
Auskultasi : bising usus normal < 15 x/ menit
Perkusi : timpany
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada 4 kuadran , limfe tidak
teraba
e. Genetalia
Tn. P mengatakan sering membersihkan organ genetalia saat mandi.
f. Integumen (pengkajian skala resiko dekubitus)
Keadaan umum
Turgor kulit : Tidak elastis
Oedema : Tidak ada oedema
Pitting edema : <1cm
Menurut Norton
Keterangan 4 3 2 1
Kondisi fisik Baik √ Sedang Kurang Buruk
Kesadaran Composmentis √ Apatis Delirium Stupor
Aktivitas Mandiri Berjalan Dengan Bedrest
dengan kursi roda √
bantuan
Mobilisasi Tidak terbatas Sedikit Sangat Imobilisasi
terbatas √ terbatas
Inkontinensia Tidak ada √ Kadang - Kadang urin Kadang
kadang keduanya
Keterangan : Nilai 14 - 18 : Resiko sedang
 Total score 17 (Resiko sedang)
g. Ekstermitas (atas dan bawah)
Atas :
 Kesemutan :-
 Edema :-
 Baal :-
 Nyeri :-
Bawah :
 Kesemutan : kadang – kadang
 Edema :-
 Baal :-
 Nyeri : kadang – kadang

h. Muskuloskeletal (atas dan bawah)


Atas :
 Nyeri sendi : -
 Kekuatan otot : 5/5
 Osteoporosis : -
Bawah :
 Nyeri sendi : kadang - kadang
 Kekuatan otot : 3/3
 Osteoporosis : -

G. Neurologis
a) Pengkajian syaraf otonom
- N. Olfaktori (penciuman) : mampu menidentifikasi bau dengan benar
- N. Optikus ( penglihatan) : lapang pandang klien baik
- N. Trachearis : parameter pupil isokor kanan, kiri
- N. Teigeminus : klien mampu merasakan sensai hangat dan
dingin
- N. Abdusen : klien pergerakan bola mata nya terbatas
- N. Fasialis : klien mampu tersenyum dan mengerutkan
dahi
- N. Vestibulocorholearis : pendengaran klien baik
- N. Gasofaringeus : klien dapat membedakan manis dan asin
- N. Vagus : klien dapat menelan ludah
- N. Asesoris : klien mampu mengikuti perintah
- N. Hipoglosus : klien dapat menjulurkan lidah,
membelokan lidahka kanan kiri.
H. Pemeriksaan Penunjang
Tidak ada

II. ANALISA DATA


Nama : Tn. P Dx Medis : Hipertensi
Umur : 69 tahun PSTW : Abiyoso
No Tgl / jam Data Fokus Masalah Etiologi TTD
keperawatan
1. 3/12/2018 Ds : Nyeri Akut Agen ¥
Pukul Klien mangatakan (00133) pencederai
10.00 kepala terasa (Biologis)
WIB pusing, nyeri ketika Hipertensi
sujud sholat
- Klien mengatakan
mempunyai
riwayat
hipertensi lebih
dari 2 tahun
P : nyeri karena
hipertensi
Q : nyeri senut –
senut
R : nyeri pada
kepala terutama
tengkuk kepala
S : Skala nyeri 3
T : Nyeri hilang
timbul
- Klien mengatakan
cepat lelah ketika
beraktivitas

Do :
- Klien tampak
memegangi
kepalanya
tengkuk kepala
ketika merasa
nyeri
TD : 130 / 80
mmHg
RR : 20x/menit
N : 88x/menit

2. 3/12/2018 Ds : Resiko jatuh - Usia > 65 th ¥


- Riwayat
Pukul - Klien mengatakan (00155)
jatuh
10.15 tidak mampu berdiri
- Penggunaan
WIB dan jalan tanpa
alat bantu
bantuan - Gangguan
- Klien mengatakan pada kaki
kedua kaki terasa
lemah

Do :
TD : 130/80 mmHg
- Klien Nampak
kesulitan
berjalan
- Klien nampak
menggunakan
kursi roda untuk
mobilisasi

3. 3/12/2018 Ds : Hambatan Kekuatan ¥


Pukul Klien mengatakan mobilitas otot tidak
10.30 menggunakan kursi kursi roda memadai
WIB roda untuk (00089)
mobilisasi

Do :
- Klien Nampak
kesulitan untuk
mengoperasikan
kursi roda dijalan
menanjak
- Klien Nampak
kesulitan untuk
mengoperasikan
kursi roda manual
- Klien Nampak
kesulitan untuk
mengoperasikan
kursi roda manual
di jala menurun
III.DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri Akut b.d Agens Cidera Biologis (Hipertensi)
2. Resiko Jatuh
3. Hambatan Mobilitas Berkursi Roda b.d Otot Tidak Memadai

IV. RENCANA KEPERAWATAN

No Diagnosa Tujuan dan KH Intervensi


DX Keperawatan
1 Nyeri akut b.d Setelah dilakukan tindakan Managemen nyeri (1400) :
Agens Cidera keperawatan selama 3x24 1. Monitor TTV.
Biologis jam masalah nyeri akut 2. Observasi adanya petunjuk
(Hipertensi) dapat teratasi, dengan KH : non verval mengenai
- Nyeri berkurang dari ketidak nyamanan terutama
skala nyeri 3 menjadi 1. pada mereka yang tidak
- pasien mengatakan dapat berkomunikasi secara
nyaman. efektif.
3. Ajarkan penggunaan teknik
nonfarmakologi (relaksasi
nafas dalam).
4. Berika informasi mengenai
nyeri.
5. Kaloborasi dengan pasien,
orang terdekat dan tim
kesehatan lain
untukpemberian
farmakologi.
6. Kaji nyeri secara
komprehensif.
2 Resiko Jatuh Setelah dilakukan tindakan Managemen Lingkungan
keperawatan selama 3x24 (6486) :
jam masalah resiko jatuh 1. Identifikasi kebutuhan
dapat berkurangi, dengan keamanan pasien
KH : berdasarkan fungsi fisik
-mampu mengidentifikasi dan kognitif.
bahaya lingkungan dan 2. Bantu pasien saat
yang dapat meningkatkan melakukan perpindahan
cidera. (ambulasi).
3. Ajarkan pasien bagaimana
jika jatuh.
4. Berkaloborasi dengan
anggota tim.
5. Sediakan alat untuk
beradaptasi (kursi roda).
3 Hambatan Setelah dilakukan tindakan Peningkatan Latihn (0200) :
Mobilitas keperawatan selama 3x24 1. Gali hambatan untuk
Berkursi Roda jam masalah hambatan melakukan latihan.
b.d Otot Tidak mobilitas berkursi roda 2. Informasikan kepada klien
Memadai dapat teratasi, dengan KH : mengenai manfaat
-Mampu melakukan kesehatan dan efek
aktivitas secara mandiri. fisiologi latihan.
-kekuatan otot meningkat Peningkatan latihan :
dari 3 menjadi 5. Kekuatan (0201) :
1. Bantu meningkatkan
proprgam latihan seperti
latihan otot progresif.
2. Kaloborasi dengan pasien
terkait kegiatan latihan.

V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tgl/Jam No Implementasi Respon
DX
Rabu
03/12/18
08.00
1 Monitor TTV S : Pasien mengtakan pusing/nyeri
tungkak saat sujud sholat.
O : TD : 130/80 mmHg
N : 88x/menit
RR : 20x/menit
S : 36,5℃
08.15 1 Mengobservasi adanya S : Pasien mengatakan sering
petunjuk nonverbal mengolesi minyak kayu putih
mengenai ketidak ketika merasa nyeri.
nyamanan O : Pasien tampak memegangi tengkuk
saat nyeri.
08.30 1 Memberi informasi S : Pasien mengatakan suadah pernah
mengenai nyeri diberikan informasi mengenai
nyeri yang terkait namun kadang
lupa.
O : Pasien tampak aktif dalam
bertanya dan menyampaikan
pendapat.
08.35 1 Mengkaloborasikan S : Pasien mengatakan mngkonsumsi
dengan pasien dan obat.
tenaga medis lain untuk O : Pasien tampak memperlihatkan
terapi farmakologi obat yang dikonsumsi yaitu
amplodipin dan captropil.
08.40 2 Mengidentifikasi S : Pasien mengatakan kursi roda
kebutuhan keamanan untuk berjalan dan berpindah.
pasien berdasarkan O : Pasien tampak menggunakan alat
fungsi fisik dan kognitif bantu berjalan.
08.45 2 Membantu pasien S : Pasien mengatakan mau dibantu.
melakukan perpindahan O : Pasien tampak kooperatif.
(ambulasi)
09.00 2 Mengajarkan pasien S : Pasien mengatakan sudah terpapar
bagaimana jika jatuh tentang informasi tersebut.
O : Pasien tampak bisa mempraktekan.
09.15 2 Mengkaloborasikan S : Pasien mengatakan sering dibantu
dengan anggota tim berdiri dengan teman saat jatuh.
(teman pasien) O : Pasien tampak kooperatif.

2 S : Pasien mengatakan sudah


Menyediakan alat untuk disediakan kursi roda dari panti.
beradaptasi (kursi roda) O : Pasien tampak memanfaatkan
peralatan yang ada.

Kamis 1 Memonitor TTV S : Pasien mengatakan masih 


06 pusing / nyeri ketika sujud
desember sholat
2019 O : TD : 130/70 mmHg
08.00 N : 90 x/menit
RR : 21 x/menit
08.30 1 Membantu S : Pasien mengatakan mau 
mengajarkan melakukannya
relaksasi napas O : Pasien tampak kooperatif
dalam
09.00 1 Mengkaji nyeri S : Pasien mengatakan masih 
secara terasa nyeri saat sujud sholat
komprehensif P : Nyeri karena hipertensi
(PQRST) Q : Nyeri cenut – cenut
R : Nyeri di kepala terutama
tengkuk kepala
S : Skala nyeri sudah turun dari
3 menjadi 1
T : Nyeri hilang timbul
09.30 2 Membantu pasien S : Pasien mengatakan mau 
melakukan dibantu
perpindahan O : Pasien tampak kooperatif
(ambulasi)
10.00 3 Membantu S : Pasien megatakan mau 
meningkatkan latihan otot progresif
program latihan O : Pasien tampak mengikuti
seperti otot aba – aba
progresif
Jumat, 07 1 Memonitor TTV S : Pasien mengatakan nyeri 
Desember berkurang
2018 O : TD : 120/80 mmHg
08.00 N : 90 x/menit
RR : 20 x/menit
08.30 1 Membantu S : Pasien mengatakan mau 
mengajarkan melakukannya
relaksasi nafas O : Pasien tampak kooperatif
dalam
09.00 1 Mengkaji nyeri S : Pasien mengatakan nyeri 
secara sudah banyak berkurang
komprehensif P : Nyeri karena hipertensi
(PQRST) Q : Nyeri cenut – cenut
R : Nyeri pada tengkuk
S : Skala nyeri turun 2 menjadi
1
T : Nyeri hilang timbul
09.30 2 Membantu pasien S : Pasien mengatakan mau 
melakukan mandiri
perpindahan O : Pasien tampak kooperatif
10.00 3 Membantu S: Pasien mengatakan badan 
peningkatan lebih bugar
program latihan O : Kekuatan otot lebih
otot progresif meningkat 4/4 untuk
ekstremitas bawah

VI. CATATAN PERKEMBANGAN

Hari/ No Evaluasi TTD


tanggal/ jam Dx

Rabu/ 15 1. S : Pasien mengatakan nyeri pada kepala.


Desember P : Nyeri kerena hipertensi
2019 Q : Nyeri terasa senut-senut
14.00 WIB R : Nyeri pada kepala terutama tengkuk
S : Skala nyeri 3
T : Nyeri hilang timbul
O:- TD : 130/90
N : 88 X/menit
RR : 21 X/menit
S : 36,5 0C
- Pasien tampak kooperatif mengikuti aba-
aba relaksasi nafas dalam.
A : Masalah nyeri kronis dapat teratasi sebagian.
P : – Lanjut intervensi.
– monitor TTV
– Ajarkan relaksasi napas dalam
– Kaji nyeri secara komprehesif

2. S : – Pasien mengatakan krek atau kursi roda


untuk mobiloisasi
– pasien mengatakan mau diajarkan bagaimana
ketika jatuh
O : Pasien tampak kooperatif saat diajarkan
A : Masalah resiko jatuh teratasi sebagian
P : Lanjut intervens
– bantu dalam berpindah/ ambulasi

3. S : Pasien mengatakan kaki terasa lemah


O : Kekuatan otot kaki 3/3
A : Masalah hambatan mobilisasi kursi roda
teratasi sebagian
P : – Lanjut intervensi
– bantu meningkatkan program latihan seperti
otot progresif

Kamis/ 6 1. S : Pasien mengatakan nyeri berkurang


Desember P : Nyeri kerena hipertensi
2019 Q : Nyeri terasa senut-senut
14.00 WIB R : Nyeri pada kepala terutama tengkuk
S : Skala nyeri 3 menjadi 2
T : Nyeri hilang timbul
O : – TD : 130/70
N : 90 X/menit
RR : 21 X/menit
- Pasien tampak kooperatif mengikuti aba-
aba relaksasi nafas dalam.
A : Masalah nyeri kronis teratasi sebagian
P : – Lanjut intervensi.
– monitor TTV
– Ajarkan relaksasi napas dalam
– Observasi nyeri secara kompehersif

2. S : Pasien mengatakan mau dibantu


O : Pasien tampak kooperatif
A : Masalah resiko jatuh teratasi sebagian
P : Lanjut intervens
– bantu dalam berpindah/ ambulasi

3. S : Pasien mengatakan mau diajarkan


O : Pasien tampak kooperatif
A : Masalah hambatan mobilisasi kursi roda
teratasi sebagian
P : – Lanjut intervensi
– Ajarkan latihan otot progresif
Jumat/ 7 1. S : Pasien mengatakan nyeri berkurang
Desember P : Nyeri kerena hipertensi
2019 Q : Nyeri terasa senut-senut
14.00 WIB R : Nyeri pada kepala terutama tengkuk
S : Skala nyeri 2 menjadi 1
T : Nyeri hilang timbul
O : Pasien tampak nyaman
A : Masalah nyeri kronis teratasi
P : Hentikan intervensi

2. S : Pasien mengatakan ingin mandiri


O : Pasien tampak mencoba mandiri
A : Masalah tesiko jatuh teratasi
P : Hentikan intervensi

3. S : Pasien mengatakan badan lebih bugar


O : Kekuatan otot ekstermitas bawah 4/4
A : Masalah hambatan mobilisasi kursi roda
teratasi
P : Hentikan intervensi.

Anda mungkin juga menyukai