Anda di halaman 1dari 3

III.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri Kronis b.d Agens Cidera Biologis (Hipertensi)
2. Resiko Jatuh
3. Hambatan Mobilitas Berkursi Roda b.d Otot Tidak Memadai

IV. RENCANA KEPERAWATAN

No Diagnosa Tujuan dan KH Intervensi


DX Keperawatan
1 Nyeri Kronis Setelah dilakukan tindakan Managemen nyeri (1400) :
b.d Agens keperawatan selama 3x24
1. Monitor TTV.
Cidera Biologis jam masalah nyeri akut
(Hipertensi) dapat teratasi, dengan KH : 2. Observasi adanya petunjuk
non verval mengenai
- Nyeri berkurang dari
ketidak nyamanan terutama
skala nyeri 3 menjadi 1.
pada mereka yang tidak
- pasien mengatakan dapat berkomunikasi
nyaman. secara efektif.
3. Ajarkan penggunaan teknik
nonfarmakologi (relaksasi
nafas dalam).
4. Berika informasi mengenai
nyeri.
5. Kaloborasi dengan pasien,
orang terdekat dan tim
kesehatan lain
untukpemberian
farmakologi.
6. Kaji nyeri secara
komprehensif.
2 Resiko Jatuh Setelah dilakukan tindakan Managemen Lingkungan
keperawatan selama 3x24 (6486) :
jam masalah resiko jatuh
1. Identifikasi kebutuhan
dapat berkurangi, dengan
keamanan pasien
KH :
berdasarkan fungsi fisik
-mampu mengidentifikasi dan kognitif.
bahaya lingkungan dan
2. Bantu pasien saat
yang dapat meningkatkan
melakukan perpindahan
cidera. (ambulasi).
3. Ajarkan pasien bagaimana
jika jatuh.
4. Berkaloborasi dengan
anggota tim.
5. Sediakan alat untuk
beradaptasi (kursi roda).
3 Hambatan Setelah dilakukan tindakan Peningkatan Latihn (0200) :
Mobilitas keperawatan selama 3x24
1. Gali hambatan untuk
Berkursi Roda jam masalah hambatan
melakukan latihan.
b.d Otot Tidak mobilitas berkursi roda
Memadai dapat teratasi, dengan KH : 2. Informasikan kepada klien
mengenai manfaat
-Mampu melakukan
kesehatan dan efek
aktivitas secara mandiri.
fisiologi latihan.
-kekuatan otot meningkat
Peningkatan latihan :
dari 3 menjadi 5.
Kekuatan (0201) :
1. Bantu meningkatkan
proprgam latihan seperti
latihan otot progresif.
2. Kaloborasi dengan pasien
terkait kegiatan latihan.

V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tgl/Ja N Implementasi Respon
m o
D
X
Rabu
03/12/
18
08.00
1 Monitor TTV S : Pasien mengtakan pusing/nyeri
tungkak saat sujud sholat.
O : TD : 130/80 mmHg
N : 88x/menit
RR : 20x/menit
S : 36,5℃
08.15 1 Mengobservasi adanya S : Pasien mengatakan sering
petunjuk nonverbal mengenai mengolesi minyak kayu putih
ketidak nyamanan ketika merasa nyeri.
O : Pasien tampak memegangi tengkuk
saat nyeri.
08.30 1 Memberi informasi mengenai S : Pasien mengatakan suadah pernah
nyeri diberikan informasi mengenai
nyeri yang terkait namun kadang
lupa.
O : Pasien tampak aktif dalam
bertanya dan menyampaikan
pendapat.
08.35 1 Mengkaloborasikan dengan S : Pasien mengatakan mngkonsumsi
pasien dan tenaga medis lain obat.
untuk terapi farmakologi
O : Pasien tampak memperlihatkan
obat yang dikonsumsi yaitu
amplodipin dan captropil.
08.40 2 Mengidentifikasi kebutuhan S : Pasien mengatakan kursi roda
keamanan pasien berdasarkan untuk berjalan dan berpindah.
fungsi fisik dan kognitif
O : Pasien tampak menggunakan alat
bantu berjalan.
08.45 2 Membantu pasien melakukan S : Pasien mengatakan mau dibantu.
perpindahan (ambulasi)
O : Pasien tampak kooperatif.
09.00 2 Mengajarkan pasien S : Pasien mengatakan sudah terpapar
bagaimana jika jatuh tentang informasi tersebut.
O : Pasien tampak bisa mempraktekan.
09.15 2 Mengkaloborasikan dengan S : Pasien mengatakan sering dibantu
anggota tim (teman pasien) berdiri dengan teman saat jatuh.
O : Pasien tampak kooperatif.

Menyediakan alat untuk S : Pasien mengatakan sudah


2
beradaptasi (kursi roda) disediakan kursi roda dari panti.
O : Pasien tampak memanfaatkan
peralatan yang ada.

Anda mungkin juga menyukai