(HMKK 538)
NIM : H1F114042
FAKULTAS TEKNIK
BANJARBARU
2016
i
TERIMAKASIH KEPADA
Wakil Rektor Bidang Akademik Wakil Rektor Bidang Umum dan Wakil Rektor Bidang Wakil Rektor Bidang
Keuangan Kemahasiswaan dan Alumni Perencanaan, Kerjasama dan
Humas
Dosen Pengampuh
Mahasiswa
Muhammad Fikri
ii
HALAMAN PERUNTUKKAN
Bismillahirrohmanirrohim
muhammadin wa’ala ‘alihi wasohbihi ajma’in. Puji dan syukur saya ucapkan ke
hadirat Allah Subhanahu Wata’ala karena berkat limpahan rahmat dan karunia
dari-Nya jualah saya dapat menyelesaikan karya ilmiah ini, shalawat serta saslam
tak lupa pula saya haturkan kepada junjungan saya nabi besar Muhammad SAW
beserta para sahabat, kerabat dan keluarga Beliau hingga akhir zaman.
Karya ilmiah ini saya persembahkan untuk orang yang sangat saya cintai,
Ayahanda Fauzi Nurhendra, Ibunda Marlida, Adik Nurul Wafi’ah, dan yang saya
cintai Usti Nabila Fathin Habibah yang selalu memberikan semangat dalam
pengerjaan karya ilmiah ini, dan keluarga besar yang tidak bisa saya sebutkan
satu-persatu serta sahabat seperjuangan Teknik Mesin angkatan 2014 yang telah
iii
RIWAYAT HIDUP
Kalimantan Selatan. Anak sulung dari pasangan Fauzi Nurhendra dan Marlida.
setelah lulus sekolah dasar pindah ke desa Benua Lawas, Kecamatan Takisung,
Takisung Jurusan Teknik Kendaraan Ringan dan lulus tahun 2014, selama di
bangku SMK aktif dalam beberapa organisasi sekolah, OSIS (Organisasi Siswa
Intra Sekolah) sebagai wakil ketua, dan PMR (Palang Merah Remaja) SMKN 1
Takisung sebagai koordinator humas. Selama masa SMK juga aktif mengikuti
untuk mengisi acara di dalam kota maupun luar kota. Masuk perguruan tinggi
tahun 2014, Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Lambung
Mangkurat, lewat jalur undangan atau SNMPTN, selama di banggku kuliah aktif
Penulis,
Muhamad Fikri
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya sampaikan ke hadirat Allah SWT yang telah
Proposal Metode Penelitian ini, serta Shalawat dan Salam tak lupa pula saya
curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta sahabat, kerabat,
satu tugas mata kuliah Metode Penelitian. Ucapan terimakasih yang sebesar-
1. Ayah dan Ibu saya, Fauzi Nurhendra dan Marlida yang mana telah
2. Istri saya, Usti Nabila Fathin Habibah, yang mana telah memberikan
3. Bapak Ach. Kusairi S., ST., MT., MM., selaku Ketua Program Studi Teknik
4. Ibu Prof. Dr. Qomariyatus Sholihah, Amd.hyp., ST., M.Kes., Selaku dosen
Metode Penelitian (HMKK 538) dan bisa menjadi pengetahuan serta pengenalan
v
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak
terdapat kekurangan, maka dari itu saya mengharapkan masukan dan saran yang
penyusunan proposal selanjutnya. Akhir kata, saya berharap semoga karya ilmiah
ini berguna bagi pengembangan ilmu dan teknologi khususnya bidang teknik
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
COVER................................................................................................... i
vii
3.3 Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 25
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Panjang permukaan benda kerja yang dilalui pahat setiap putaran ... 13
3. Proses permesinan yang dapat dilakukan pada Mesin Bubut : (a) pembubutan
ix
BAB I
PENDAHULUAN
ilmu pengetahuan dan teknologi, hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan
logam akan semakin efisien serta dengan ketelitian yang tinggi. Dalam
digunakan untuk proses permesinan, selain itu juga ada mesin frais, skrup,
grinding dan lain-lain, dan hamper mempunyai fungsi yang sama, yaitu
untuk memproduksi benda kerja yang outputnya haru rata dan halus. Dari
1
Pada proses pembubutan terdapat bebrapa parameter seperti
geometri pahat dan rasio L/D. semua parameter tersebut brpengaruh pada
pada suatu poros. Kualitas hasil produk komponen dapat dicapai dengan
yang tidak tepat, getaran mesin, perlakuan panas yang kurang baik dan
selain sebagai pendingin dan kesetabilan suhu benda kerja maupun pahat,
2
Penelitian ini melakukan proses bubut rata muka pada baja ST 42
dengan kedalaman pemakanan 0.1, 0.2 dan 0.3 mm dengan jenis pahat
yang digunakan adalah HSS Prohex. Kecepatan spindel mesin bubut pada
penelitian ini menggunakan variasi kecepatan yaitu 500 rpm, 800 rpm dan
1200 rpm.
sebagai berikut :
bubut konvensional.
3
1.3 Batasan Masalah
sebagai berikut :
a. Kecepatan spindel yang digunakan yaitu 500 rpm, 800 rpm dan 1200
rpm.
b. Kedalaman pemakanan yang digunakan yaitu 0.1, 0.2 dan 0.3 mm.
c. Penelitian ini melakukan proses bubut rata muka pada baja ST-42
bubut konvensional.
4
b. Bagi penelilti yaitu, mendapatkan kombinasi yang tepat antara
hasil terbaik.
d. Bagi PT. Cakra Perkasa Jayamulia yaitu, sebagai salah satu informasi
5
BAB II
DASAR TEORI
Wahyu Dwi Anggoro, Endi Sutikno dkk dari Jurusan Teknik Mesin
6061.
b. Interaksi antara cutting speed dan rasio L/D berpengaruh secara nyata
yang rendah, yaitu pada variasi cutting speed 87.92 mm/min dan rasio
didapat pada variasi cutting speed 125.6 mm/min dan rasio L/D 4.37
6
KEKERASAN PERMUKAAN BAJA ST.42 PADA PROSES BUBUT
Kg/mm2).
Gusti Arifal Rachman dan Arya Mahendra Sakti dari Jurusan Teknik
kerataan dan kekasaran paling baik dengan nilai kerataan terkecil 66.7
7
b. Jenis pendinginan terbaik adalah menggunakan coolant. Karena
terbaik atau terendah adalah (66.7 μm) yang diperoleh dari kedalaman
terbaik atau terkecil adalah (2,11 μm) yang diperoleh dari kedalaman
Faizal Abda’u dan Arya Mahendra Sakti dari Jurusan Teknik Mesin
a. Jenis pahat terbaik untuk kerataan adalah jenis pahat HSS Probex.
terkecil 16.7 μm dan nilai kekasaran terendah 3.14 μm. Hasil pengujian
8
kerataan terkecil 16.7 μm dan nilai kekasaran terendah 3.14 μm. Hasil
9
tinggi mengakibatkan menurunya gaya potong dan luas penampang
bidang geser. Pada saat putaran spindel tinggi maka kecepatan potong
media pendingin maka kualitas benda kerja akan semakin baik pula.
putar 720 rpm dan perbandingan media pendingin 1:2 yaitu 1,541 μm.
10
2.2 Definisi Proses Permesinan
tools), bergerak relative terhadap benda kerja (work piece) yang dicekam
atau memisah.
tahapan dari bahan baku untuk diubah atau diproses dengan cara-cara
tertentu secara urut dan sistematis agar menghaslkan suatu produk yang
berfungsi.
benda kerja tersebut. Mesin bubut merupakan salah satu mesin proses
operatornya.
11
Fungsi utama mesin bubut konvensional adalah untuk
poros lurus, poros bertingkat (step shaft), poros tirus (cone shaft), poros
beralur (groove shaft), poros berulir (screw shaft), dan berbagai bentuk
permukaan silindris lainnya, misalnya anak buah catur (raja, ratu, pion dan
dalam beberapa kategori, yaitu : mesin bubut ringan, mesin bubut sedang,
mesin bubut standar, dan mesin bubut berat. Mesin bubut berat digunakan
untuk pembuatan benda kerja yang berdimensi besar, terbagi atas mesin
bubut beralas panjang, mesin bubut lantai, mesin bubut tegak (Wirawan
Sumbodo, 2008)
putar spindel (speed), gerak makan (feed) dan kedalaman potong (depth
of cut). Faktor yangn lain seperti bahan benda kerja dan jenis pahat
parameter di atas adalah bagian yang bisa diatur oleh operator langsung
putaran per menit (rotations per minute, rpm). Akan tetapi yang diutamakan
dalam proses bubut adalah kecepatan potong (cutting speed atau v) atau
πdn
𝑣= …………………………………………………………….(2.1)
1000
12
Di mana :
Gambar 2.1. Panjang permukaan benda kerja yang dilalui pahat setiap
putaran
(Sumber : Teknik Pemesinan, Widarto, 2008)
kerja. Selain kecepatan potong direntukan oleh diameter benda kerja faktor
bahan benda kerja dan bahan pahat sangat menentukan harga kecepatan
potong sudah tertentu, misalnya untuk benda kerja Mild Steel dengan
Gerak makan, f (feed), adalah jarak yang ditempuh oleh pahat setiap
dikehendaki.
13
Gambar 2.2. Gerak makan (f) dan kedalaman potong (a)
(Sumber : Teknik Pemesinan, Widarto, 2008)
yang dibuang dari benda kerja, atau jarak antara permukaan yang dipotong
sedalam a, maka diameter benda kerja akan berkurang 2a, karena bagian
permukaan benda kerja yang dipotong ada di dua sisi, akibat dari benda
lain, yaitu bubut dalam (internal turning), proses pembuatan lubang dengan
Gambar 2.3. Proses permesinan yang dapat dilakukan pada Mesin Bubut
: (a) pembubutan pinggul (chamfering), (b) pembubutan alur
(parting-off), (c) pembubutan ulir (threading), (d) pembubutan
lubang (boring), (e) pembuatan lubang (drilling), dan (f)
pembuatan kartel (knurling).
(Sumber : Teknik Pemesinan, Widarto, 2008)
14
2.5 Pahat Bubut
digunakan meliputi : Baja karbon, Baja kecepatan tinggi / Hgh Speed Steels
tahun 1898, dengan unsur paduan Crome (Cr) dan Tungsten / wolfram
empat atau silinder. Pada kondisi masih bahan (raw material), baja tersebut
15
diproses secara permesinan menjadi berbagai bentuk pahat bubut. Setelah
tinggi sehingga dapat digunakan untuk kecepatan potong yang tinggi yaitu
sampai dengan tiga kali kecepatan potong pahat CTS. Baja kecepatan
tinggi (High Speed Steel - HSS) apabila dilihat dari komposisinya dapat
dibagi menjadi dua, yaitu Baja kecepatan tinggi (High Speed Steel - HSS)
Spesial.
a. Molibdenum HSS
b. Tungsten HSS
d. Cast HSS
e. Powdered HSS
f. Coated HSS
2.6 Baja
Baja adalah logam paduan, logam besi sebagai unsur dasar dengan
dalam baja berkisar antara 0,2% hingga 2,1% berat sesuai grade-nya.
Elemen berikut ini selalu ada dalam baja, yaitu : karbon, mangan, fosfor,
sulfur, silikon, dan sebagian kecil oksigen, nitrogen dan aluminium. Selain
16
molybdenum, boron, titanium, vanadium dan niobium. Dengan
jenis kualitas baja bisa didapatkan. Fungsi karbon dalam baja adalah
Kristal (crystal lattice) atom besi. Baja karbon ini dikenal sebagai baja hitam
ISO untuk limit dan suaian) agar sesuai dengan persyaratan fungsional dan
untuk keseragaman.
17
c. Kualitas 12 - 16 adalah untuk proses pengerjaan yang kasar, seperti
acuan standar atau menguji dengan suatu alat. Pada dasarnya ada dua
tidak langsung.
dapat dibaca langsung pada alat ukur yang digunakan, beberapa alat ukur
pengukuran.
18
BAB III
METODE PENELITIAN
2016. Penelitian dilakukan di dua tempat, yaitu pengerjaan benda uji di PT.
Lambung Mangkurat.
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah
sebagai berikut :
a. Alat
3. Jangka sorong
4. Gergaji besi
5. Penggaris besi
6. Pahat bubut
b. Bahan
19
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Persiapan
Bahan
Putaran Kedalaman
Spindel Feeding
Uji Kekasaran
Data Kekasaran
Analisa Data
Kesimpulan
Selesai
20
Adapun proses pengumpulan data dari penelitian ini akan di uraikan
pembubutan.
pembubutan.
pembubutan.
21
3) Hidupkan mesin bubut dan senterkan bahan yang berada pada
pembubutan.
pembubutan.
22
f. Tahap 6 pembubutan menggunakan kecepatan putaran spindel 800
pembubutan.
pembubutan.
pembubutan.
23
4) Matikan mesin bubut dan setting kecepatan putaran spindel 1200
pembubutan.
berikut ini :
Persiapan
Observasi
Studi Literatur
Pembuatan
Proposal
Pengerjaan
penelitian
Laporan
penelitian
24
DAFTAR PUSTAKA
Abda’u Faizal dan Mahendra S. Arya, 2014, Pengaruh Jenis Pahat, Jenis
Pendinginan dan Kedalaman Pemakanan Terhadap Kerataan dan
Kekasaran Permukaan Baja ST 42 Pada Proses Bubut Rata Muka, JTM,
Volume 03, Universitas Negeri Surabaya.
Dwi A. Wahyu, 2013, Pengaruh Cutting Speed dan Rasio L/D Terhadap
Kesilindrisan Benda Kerja Hasil Finishing Pada Proses Pembubutan Tirus
Divergen Dengan Aluminium 6061, Jurnal Konsentrasi Teknik Produksi,
Universitas Brawijaya.
Gerling, 1965, All About Machine Tools, New Delhi : Willey Eastern.
Lesmono Indra dan Yunus, 2013, Pengaruh Jenis Pahat, Kecepatan Spindel, dan
Kedalaman Pemakanan Terhadap Tingkat Kekasaran dan Kekerasan
Permukaan Baja ST 42 Pada Proses Bubut Konvensional, JTM, Volume
01, Universitas Negeri Surabaya.
Marsyahyo, Eko, 2003, Mesin Perkakas Pemotongan Logam, Malang : Toga Mas.
25
Muin, Syamsir, 1986, Dasar-Dasar Perencanaan dan Mesin-Mesin Perkakas, CV.
Rajawali Press, Jakarta-Indonesia
Narbuko, Cholid dan Achmadi Abu, 2005, Metodologi Penelitian, Jakarta : Bumi
Aksara.
PN. Rao, 2000, Manufacturing Technology Metal Cutting and Mahine Tool,
International Edition, Mac Graw-Hill, Singapore.
Sumbodo Wirawan, dkk, 2008, Teknik Poduksi Mesin Industri Jilid 2, Jakarta :
Direktorat Pembinaan sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan
Nasional.
Surdia T. Dan Saito S., 2000, Pengetahuan Bahan Teknik, Jakarta : PT. Pradnya
Paramitha
Supardi, dkk, 2010, Panduan Penulisan Skripsi Program S1, Surabaya : Jurusan
Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya.
26
LAMPIRAN
27