Anda di halaman 1dari 24

PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MICROHIDRO DI

DESA ATIRAN KECAMATAN BIRAYANG KABUPATEN HULU SUNGAI


TENGAH

PROPOSAL METODE PENELITIAN

(HMKK 538)

Disusun Oleh :
AHMAD FITRIANOR (H1F114060)

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
201

i
TERIMAKASIH KEPADA
Rektor Universitas Lambung Mangkurat

Prof. Dr. H. Sutarto Hadi, M.Si., M.Sc

Wakil Rektor Bidang Akademik Wakil Rektor Bidang Umum Wakil Rektor Bidang Wakil Rektor Bidang
dan Keuangan Kemahasiswaan dan Alumni Perencanaan, Kerjasama dan
Humas

Dr. Ahmad Alim Bachri, SE.,


M.Si Dr. Hj Aslamiah, M.Pd., Ph.d Dr. Ir. Abrani Sulaiman, M,Sc
Prof. Dr. Ir. H. Yudi Firmanul

Dekan Fakultas Teknik Arifin, M.Sc

Dr. Ing. Yulian Firmana Arifin, ST.,

Kepala Prodi Teknik Mesin

Achmad Kusairi S, ST,. MT., MM.

Dosen Pengampuh

Prof. Dr. Qomariyatus Sholihah Amd. Hyp, ST,

Mahasiswa

ii

Ahmad Fitrianor
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Proposal Metode Penelitian ini dengan judul PENGOLAHAN LIMBAH PLASTIK

MENJADI BAHAN BAKAR ALTERNATIF DENGAN METODE DESTILASI.

Keberhasilan dalam penyusunan Proposal Metode Penelitian ini tidak lepas dari

bantuan dan kerja sama, serta dukungan dari berbagai pihak. Ucapan terima kasih

Penulis haturkan kepada :

1. Bapak Ach. Kusairi S, MM., MT. selaku Ketua Program Studi Teknik

Mesin Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

2. Ibu Prof. Dr. Qomariyatus Sholihah, Amd.hyp., ST., M.Kes. selaku

Dosen Pengampu 1

Proposal ini disusun untuk memenuhi persyaratan kelulusan mata kuliah

Metode Penelitian (HMKK 538) dan bisa menjadi pengetahuan serta pengenalan

bagi mahasiswa tentang dunia Konversi Energi.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun proposal ini masih terdapat

banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan masukan-masukan dan saran

yang sifatnya membangun. Akhirnya penulis hanya bisa berharap nantinya proposal

ini bisa bermanfaat bagi semua pihak, terutama para mahasiswa dan saya sendiri.

Banjarbaru, 26 Oktober 2016

Penulis

iii
Daftar Isi

Cover ………………………………………………………………………...……………. i

Terimakasih Kepada ……………………………………………………………………. ii

Kata Pengantar …………………………………………………………………………... iii

Daftar Isi…………………………………………………………………………………… iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang…………………………………………………….…….…… 1

1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………….….. 2

1.3 Batasan Masalah…………………………………………………………….. 2

1.4 Tujuan Penelitian ………..…………………………………………………... 2

1.5 Manfaat Penelitian………………….………………………………………... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu ……………………………………………………….. 4

2.2 Dasar Teori Penunjang …………………………………………………….. 10

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Tahapan Penelitian ……………………………………………………….. 12

3.1.1. Studi Literatur …………………………………………………………. 13

3.1.2 . Metode Pengumpulan Data …………………………………………..13

3.1.3. Pengumpulan Bahan ………………………………………………….. 13

iv
3.1.4. Perancangan Pembangkit Listriik Tenaga Mikrohidro …………….. 13

3.1.5. Prosedur Kerja ………………………………………………….. 13

3.1.6. Simulai Pembangkit dan pengambilan data …………………. 14

3.1.7. Jadwal Pelaksanaan …………………………………………………… 14

3.1.8. Waktu Pelakasanaan …………………………………………………. 15

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………...... 16

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pegunungan Meratus ialah pegunungan yang terpanjang di Kalimantan

Selatan, pegunungan yang luas dan banyak menyimpan potensi alam yang

sangat bermanfaat bagi para penghuninya, namun pemanfaatan belum secara

optimal. Salah satu sumber daya yang ada di Pegunungan Meratus adalah

sumber daya energy. Pegunungan Meratus memiliki potensi yang sangat besar

dalam sector energy, terutama energy non fosil yang terdiri dari panas bumi,

tenaga angin. Tenaga surya, tenaga air dan mikrohidro.

Umummnya daerah pedesaan terpencil yang terletak pada wilayah

pegunungan meratus mempunyai potensi energy air yang besar, sehingga

pembangkit listrik tenaga air skala mikro merupakan salah satu sumber energy

yang dapat dikembangkan.

Pembangkit listrik tenaga mikrohidro adalah pembangkit listrik yang

memnfaatkan aliran sungai dan irigasi yang mengalir terus menerus. Salah satu

aliran sungai di Desa Atiran Kec. Birayang Kab. Hulu Sungai Tengah,

berpotensi untuk di jadikan sumber energy pembangkit listrik tenaga air skala

mikro. Pegunungan Meratus diketahui banyak memiliki aliran-aliran sungai yang

cukup deras di daerah kaki gunungnya. Aliran-aliran sungai ini sangat

berpotensi jika di gunakan sebagai tenaga dari microhidro.

1
1.2. Rumusan Masalah

Dalam penyusunan tugas akhir ini diambil beberapa rumusan masalah

yaitu:

a. Bagaimana pemanfaatan aliran sungai sebagai sumber energy mikrohidro ?

b. Bagaimana sumber energy mikrohidro yang mampu dihasilkan ?

c. Apakah sumber energy mikrohidro sudah mampu memenuhi pasukan listrik

skala mikro untuk pedesaan terpencil ?

d. Bagaimana listrik dapat bermanfaat bagi masyarakat ?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penyusunan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

a. Sebagai syarat memproleh gelar sarjana S-1

b. Untuk mengetahui cara pembuatan Microhidro

c. Untuk mengetahui dan memplajari manfaat Microhidro

d. Sebagai pengabdian masyarakat pedalaman pegunungan

1.4. Batasan Masalah

Agar pembahasan masalah dapat terarah maka diberikan batasan

masalah sebagai berikut:

a. Perancangan dan perencanaan turbin, generator dan power house.

b. Analisis yang dilakukan pada turbin, generator dan power house.

c. Variasi difokuskan pada bentuk turbin air.

2
1.5. Manfaat

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari tugas akhir ini sebagai berikut:

1) Manfaat Bagi Mahasiswa

a. Sebagai suatu penerapan teori dan praktek yang di dapat dalam

perkuliahan

b. Sebagai model pembelajaran inovasi pada teknik Mesin.

c. Memotivasi mahasiswa, khususnya mahasiswa teknik mesin universitas

lambung mangkurat agar dapat berinovasi dalam pembuatan dan

perancangan microhidro

2) Manfaat Bagi Universitas

Perancangan Turbin, Generator, dan Power House sebagai inovasi

untuk pembuatan komponen-komponen lain, dengan diiringi desain dan

perhitungan dapat menjadi modal awal untuk program studi teknik mesin

universitas lambung mangkurat mengikuti event yang akan dating.

3) Manfaat Bagi Masyaraat

Pembutan microhidro di pedalaman pedesaan pegunungan

bermanfaat sebagai sumber tenaga listrik, terutama penerangan yang dapat

meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Dasar atau acuan yang berupa teori-teori atau temuan-temuan melalui hasil

berbagai penelitian sebelumnya merupakan hal yang sangat perlu dan dapat

dijadikan sebagai data pendukung. Salah satu data pendukung yang menurut

peneliti perlu dijadikan bagian tersendiri adalah penelitian terdahulu yang relevan

dengan permasalahan yang sedang dibahas dalam penelitian ini. Oleh karena itu,

dilakukan langkah kajian terhadap beberapa hasil penelitian berupa tesis dan jurnal-

jurnal melalui internet.

Penelitian Puguh Adi Satriyo, ST, Puslitbang Iptekhan Balitbang Dephan)

Negara Indonesia adalah Negara kepulauan yang masih banyak daerah-daerah

yang masih terpencil dan belum ada penerangan listrik dan terjangkau oleh PLN.

Padahal listrik atau penerangan sangat dibutuhkan oleh daerah tersebut agar

daerah tersebut tidak ketinggalan dalam memperoleh informasi yang bertujuan untuk

memajukan daerah tersebut dan dapat meningkatan pruduktifitas masyarakatnya.

Oleh karena itu uintuk memenuhi kebutuhan akan penerangan listrik untuk daerah

terpencil perlu diciptakan alat yang dapat menjangkau tempat terpencil yang murah

dan ramah lingkungan, yaitu Pembangkit Listri Tenaga Mikrohidro.

Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) adalah suatu pembangkit

listrik skala kecil yang mengubah energi potensial air menjadi kerja mekanis,

memutar turbin dan generator untuk menghasilkan daya listrik skala kecil, yaitu

sekitar 0-100 kW. Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMh),

merupakan salah satu alternatif supply energi listrik, khususnya di pedesaan yang

tidak terjangkau oleh jaringan listrik PLN. PLTMh merupakan alternatif yang sangat

4
potensial bila dibandingkan dengan sumber energi terbarukan lainnya. Dengan

demikian maka kehandalan sistem yang dibangun merupakan suatu keharusan

untuk mendapatkan energi listrik yang berkualitas. Pada sebuah pembangkit listrik,

hal yang sangat perlu diperhatikan adalah kestabilan tegangan keluaran yang

dihasilkan oleh generator, hal ini diperlukan untuk menjaga agar perlatan pada

konsumen tidak mengalami kerusakan. Tegangan yang tidak stabil juga dapat

mengurangi umur peralatan (life time) yang dimiliki oleh konsumer.

Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Gunung Sawur

unit 3 berlandaskan pada kebutuhan energi listrik masyarakat Gunung Sawur yang

belum terpenuhi. Pembangunan PLTMH ini terletak di Desa Poncosumo Dusun

Gunung Sawur di lereng selatan Gunung Semeru Kecamatan Candipuro Kabupaten

Lumajang dengan memanfaatkan aliran sungai Besuk Semut dari mata air Gunung

Semeru. Pada penelitian ini, pengukuran debit air menggunakan metode apung dan

pengukuran tinggi jatuh air menggunakan metode water pas. Dari pengukuran debit

air dan tinggi jatuh air tersebut, dipergunakan untuk menentukan desain PLTMH unit

3 yang meliputi dimensi pipa pesat, jenis turbin air, dimensi turbin air, dan untuk

menentukan kapasitas generator sinkron 3 fasa yang sesuai dengan desain PLTMH

Gunung Sawur unit 3. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa potensi daya yang

dapat dibangkitkan pada PLTMH Gunung Sawur 3 secara teori adalah sebesar

15,87 kW dengan debit air yang digunakan sebesar 0,463 / dan ketinggian jatuh air

bersih (head nett) 6.24 meter. Dari debit air dan tinggi jatuh air tersebut didapatkan

desain pipa pesat dengan panjang 30 meter dan berdiameter 0,453 meter serta

dimensi turbin yang berdiameter 30 cm dengan lebar 163 cm. Dari perhitungan daya

terbangkitkan sebesar 15,87 kW maka kapasitas generator sinkron 3 fasa yang

5
digunakan sebesar 20 kVA dengan sistem kontrol beban menggunakan ELC

berkapasitas 15 kW.

Pemasangan pembangkit listrik tenaga air atau Pembangkit Listrik Tenaga

Mikrohidro (PLTMH) khususnya didaerah terpencil masih perlu dikembangkan

melihat daerah di Indonesia yang banyak sekali gunung dan air terjun yang belum

dimafaatkan secara optimal, dan masih banyak pula daerah terpencil di Indonesia

yang belum terjangkau oleh aliran listrik (PLN) terutama untuk pos-pos TNI di daerah

terpencil dan perbatasan.Sebagai alternatif pembangkit listrik dengan menggunakan

diesel (PLTD) yang menggunakan bahan bakar minyak khususnya solar yang biaya

operationalnya lebih besar dibanding PLTMH, disamping itu PLTMH juga ramah

lingkungan.

Bertitik tolak dari keadaan tersebut maka perlunya diadakan penelitian dan

pengembangan tentang pemasangan pembangkit listrik tenaga mikrohidro yang

tentunya dengan bahan bakunya yang mudah didapat yaitu air, seperti saluran

irigasi, sungai kecil yang ada didataran rendah, atau kepulauan yang tidak memiliki

bukit-bukit tetapi air yang melimpah. Dalam hal ini PLTMH dengan menggunakan

sistem cetak miring adalah dimana air tidak tertahan pada sebuah bendungan. Pada

sistem cetak miring, sebagian air sungai diarahkan ke saluran pembawa kemudian

dialirkan melalui pipa pesat (penstock) menuju turbin. Selepas dari turbin, air

dikembalikan lagi kealiran semula, sehingga hal ini tidak banyak mempengaruhi

lingkungan atau mengurangi air yang keperluan pertanian. Air akan dialirkan

kedalam turbin melalui sudu-sudu runner yang akan memutarkan poros turbin.

Putaran inilah yang akan memutarkan generator untuk menghasilkan energi listrik.

Di negara laju seperti negara Belanda sumber daya alam telah lama di

gunakan dengan mengunakan media angin yaitu kincir angin yang menggerakkan

6
turbin sehingga akan menghasilkan listrik, maka tempat-tempat terpencil di sana

sudah tidak lagi mengandalkan diesel atau alat lain yang menggunakan bahan bakar

minyak sebagai sumber pembangkitnya. Selain di negara maju di negara vietnam

telah mencoba sistem Pembangkit listrik Tenaga Mikrohidro untuk memenuhi

kebutuhan listrik di daerah-daerah terpencil di negara itu. Vietnam merupakan

negara yang berhasil mengembangkan turbin ukuran kecil yang dapat digunakan

oleh penduduk dengan keterampilan yang minimal hingga berjumlah ribuan tersebar

di pelosok desa. Di negara kita juga telah mencoba teknologi ini di daerah Jawa

barat dan di daerah Sulawesi khususnya daerah yang banyak air terjun sebagai

sumber tenaganya oleh karena itu teknologi ini perlu diterapkan juga pada satuan-

satuan TNI didaerah terpencil dan daerah perbatasan yang jauh dari jangkauan

aliran listrik sehingga dapat melepas ketergantungan terhadap bahan bakar minyak

atau bahan tambang lainnya yang dapat sewaktu-waktu habis digunakan. Masih

banyak lagi sumber daya alam yang lain yang belum dikembangkan dan

dimanfaatkan secara optimal.

Tujuan dari penerapan pembangkit listrik tenaga mikrohidro di jaringan irigasi

adalah untuk menunjang pembangunan pedesaan melalui peningkatan taraf sosial-

ekonomi masyarakat desa. Jaringan irigasi yang banyak dibangun di daerah

pedesaan untuk menunjang pembangunan pertanian menyimpan potensi tenaga air

yang cukup besar untuk dimanfaatkan bagi PLTM.

Penerapan pembangkit listrik tenaga mikrohidro di jaringan irigasi adalah

untuk mengembangkan potensi tenaga air yang terdapat pada jaringan irigasi

menjadi potensi tenaga listrik, dengan membuat pembangkit listrik tenaga mikrohidro

pada bagian-bagian dari jaringan irigasi yang mempunyai potensi, dan menyalurkan

tenaga listrik yang dihasilkan kepada masyarakat pemakai untuk dimanfaatkan bagi

7
pengembangan potensi sosial-ekonomi desa (pendidikan, kesehatan, keluarga

berencana, keagamaan, pertanian, peternakan, industri kecil/rumah, kerajinan,

ketrampilan, perdagangan dan lain-lain).

PERSYARATAN TEKNIS

1. Sistem pengelolaan jaringan sungai cukup baik, sehingga pendistribusian air

berlangsung secara teratur sepanjang tahun.

2. Debit air yang diperlukan tersedia sepanjang tahun dan dapat dipenuhi oleh debit

sungai rata-rata pada musim kemarau.

3. Tinggi terjun yang cukup, yang bersama-sama dengan debit aliran menghasilkan

potensi tenaga air yang dinyatakan dengan

           daya sumber :    

Ps = r gQH

dimana :

Ps = daya sumber

r = kerapatan massa air (kg/m3)

g = percepatan gravitasi (m/dt2)

            Q = debit aliran (m3/dt)

            H = tinggi terjun (m)

Potensi listrik tenaga mikrohidro dinyatakan dengan daya hasil :

Ph = ht Ps

            dimana :

            Ph = daya hasil

            ht = effisiensi total PLTM (%)

8
4. Pembuatan PLTMH tidak mengganggu pasang surut air sungai, bahkan agar

diusahakan adanya peningkatan/perbaikan.

5 PLTMH menggunakan teknologi tepat guna agar pembuatan, pengoperasian dan

pemeliharaannya dapat dilakukan dengan menggunakan tenaga kerja

setempat.

PERSYARATAN SOSIO-EKONOMIS
1. Potensi listrik tenaga mikrohidro yang ada merupakan sumber daya yang dapat

menunjang pembangunan pedesaan. Potensi sosial-ekonomi desa yang dapat

dikembangkan dengan adanya PLTM cukup besar.

2. Biaya pembuatan PLTM dapat ditanggulangi oleh usaha swadaya masyarakat,

koperasi atau unit usaha swasta kecil dan menengah lainnya.

3. Usaha kelistrikan dari PLTMH secara ekonomi dapat dipertanggung jawabkan,

dalam arti potensi konsumen yang ada dapat menyerap produksi listrik yang

dihasilkan dengan harga jual yang ditetapkan berdasarkan prinsip-prinsip

pengusahaan.

Potensi sumber daya manusia yang ada dapat diharapkan untuk mengelola

PLTMH secara baik dan handal.

PENGKAJIAN PENERAPAN PLTM DI ALIRAN SUNGAI

Pengkajian aspek teknologi

1.     Evaluasi teknis potensi listrik tenaga mikrohidro di daerah irigasi.

2.     Penelitian laboratorium dengan model PLTMH.

3.     Perencanaan dan pelakssanaan konstruksi prototipe PLTMH di aliran

sungai.

4.     Uji coba kapasitas prototipe PLTMH.

5.     Uji coba kapasitas jaringan transmisi dan distribusi dari prototipe PLTMH.

9
6.     Uji coba pengoperasian prototipe PLTMH.

7.    Evaluasi teknis pengoperasian prototipe PLTMH.

2..2 Dasar Teori Penunjang

Mikrohidro adalah istilah yang digunakan untuk suatu pembangkit

listrik yang menggunakan energy air. Semakin besar kapasitas alira maupun

ketinggiannya dari instalasi maka semakin besar energy yang bisa

dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik (Anonim, 2010)

PLTMH umumnya merupakan pembangkit listrik jenis run of river

dimana tinggi diperoleh tidak dengan cara membangun bendungan besar,

melainkan dengan mengalihkan aliran air sungai ke suatu sisi dari sungai

tersebut selanjutnya mengalirkannya lagi ke sungai pada suatu tempat diman

beda tinggi yang diperlukan sudah diperoleh. Air di akirkan ke rumah

pembangkit (power house) yang biasanya di bangun dipinggir sungai. Air akan

memutar sudu turbin (runner), kemudian air tersebut di kembalikan kesungai

asalnya. Energi mekanik dari putaran poros turbin akan diubah menjadi energy

listrik oleh sebuah generator. Pembangkit listrik tenaga air dibawah 100 kW

digolongkan sebagai PLTMH, (Muhammad.2010)

Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro adalah Pembangkit Listrik

Tenaga Air dalam skala kecil dimana daya yang di hasilkan < 1 Mega Watt,

yang meruoakan bentuk perubahan tenaga dari tenaga air dengan ketinggian

dan debit tertentu menjadi tenaga listrik dengan menggunakan turbin dan

generator ( Hadihardaja dan sangkawati, 2001)

Berhasilnya pembangkit listrik tenaga air mikro hidro tergantung pada

daripada usaha untuk mendapatkan tinggi jatuh air dan debit yang besar secara

efektif dan ekonomis. Di hulu sungai dimana pada umumnya kemiringan dasar

10
sungai lebih curam akan mudah diperoleh tinggi jatuh yang besar.

( Arismunandar,dkk,1991)

11
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian yang dilakukan merupakan langkah awal dalam

perancangan suatu komponen daalam hal ini adalah pembangkit listrik tenaga

microhidro dialiran sungai atiran di kaki pegunungan meratus, untuk pemanfaatan

skala rumah tangga adapun tahapan penelitian di jabarkan melalui flow chart

12
berikut :

13
Mulai

Studi litenatur

Pengumpulan Data Teknis

Pengumpulan Bahan

Perancangan Pembangkit

Prosedur Kerja

Simulasi

Data Hasil Simulasi

Evaluasi Perbandingan Hasil

3.1.1. Studi Literatur

Studi literature yang dilakukan adalah mempelajari dan memahami

konsep mengenai perancangan PLTMH, yang mencakup studi kelayakan

hidrologi, studi kelayakan sipil dan studi kelayakan mekanikal elektrikal. Selain

itu dilakukan pula studi literature mengenai metode pengukuran head dan debit

air sebagai perancanaan desain pada PLTMH

3.1.2 . Metode Pengumpulan Data

14
Metode penelitian yang dilakukan untuk melaksakan studi potensi

PLTMH adalah dengan pengumpulan data-data lapangan meliputi debit aliran

dan tinggi jatih air

3.1.3. Pengumpulan Bahan.

1. turbin

2. battray

3. power house

4. transmisi

5. generator

3.1.4. Perancangan Pembangkit Listriik Tenaga Mikrohidro

1. Bendungan dan intake.

2. Saluran Pembawa.

3. Bak Penenang

4. Pipa Pesat

5. Turbin air

6. Tranmisi Mekanik

7. Generator

8. Sistem Pengaturan beban

3.1.5. Prosedur Kerja

Dalam proses pengerjaan pembuatan pembangkit listrik tenaga mikrohidro ini

di awali dengan studi literature yaitu mempelajari mengenai apa itu pembangkit listrik

tenaga mikrohidro dan mempelajari lapangan dari sana mulai bisa mendapatkan

data-data seperti debit air dan tinggi air jatuh setelaha itu mulai masuk pengumpulan

bahan untuk membangun pembangkit setelah semua terkumpul mulai perancangan

bendungan, pembuatan saluran, pembuatan bak penenang, perancangan

15
pembuatan turbin, pembuatan tranmisi serta pembutan generator serta

powerhousenya

3.1.6. Simulai Pembangkit dan pengambilan data

Simulasi ini dilakukan bertujuan untuk mengamati hasil pengerjaan serta

mengetahui apakah sudah memnuhu syarat sebagai pembangkit listrik atau belum,

dari simulasi ini kita bisa mendapatkan hasil seperti berapa daya yang kita dapatkan,

apakah bisa memenuhi kebutuhan, apakah listrik yang dihasilkan bisa stabil atau

tidak.

3.1.7. Jadwal Pelaksanaan

Dalam perancangan ini memerlukan waktu selama 4 bulan,dimana

perancangan ini memerlukan studi literature, pengumpulan data, pengumpulan

bahan, perancangan pembangkit listrik tenaga mikrohidro, penyusunan laporan,

seminar proposal, seminar hasil, dan siding akhir

3.1.8. Waktu Pelakasanaan

Rencana kegiatan ini dilakukan dari bulan oktober, November, desember dan

januari

OKTOBER NOVEMBER DESEMBER JANUARI


STUDI LITERATUR
PENGUMPULAN DATA
PENGUMPULAN BAHAN
PERANCACNGAN

16
PEMBANGKIT LISTRIK
PROSES PENGERJAAN
SIMULASI DAN

PENGAMBILAN DATA
PENYUSUNAN

LAPORAN

17
DAFTAR PUSTAKA

Arismunandar,A. dan Susumu Kuwahara. 2000. Pegangan Teknik Tenaga Listrik

Jilid I. Jakarta: PT Pradnya Paramita.

Dandekar, M.M dan K.N Sharma. 1991. Pembangkit Listrik Tenaga AirJakarta:

Universitas Indonesia.

Hagendoorn,J.J.M. 1989. Kontruksi Mesin 2. Jakarta: PT Rosda Jayaputra.

Harvey, adam. 1993. Micro- Hydro Design Manual. London : Intermediate

Technologi Publications

Linsley, Ray.K. 1989. Teknik SumberDaya air.Jakarta: Erlangga

Kurniawan, A, dkk. 2009. Pedoman Studi Kelayakan Hidrologi. Jakarta: Integrated

Microhydro Development and Application Program

Kurniawan, A, dkk. 2009. Pedoman Studi Kelayakan Mekanikal-Elektrikal.

Jakarta: Integrated Microhydro Development and Application Program.

Kurniawan, A, dkk. 2009. Pedoman Studi Kelayakan Sipil. Jakarta: Integrated

Microhydro Development and Application Program.

Kurniawan, A, dkk. 2009. Pedoman Studi Kelayakan Teknis. Jakarta: Integrated

Microhydro Development and Application ProgramLinsley, Ray.K. 1989.

Teknik Sumber Daya air.Jakarta: Erlangga

Mismail Budiono. 1991/1992. Pelistrikan Desa di Indonesia. Depok: Kampus BaruUI.

Mockmore.C.A & Merryfield Fred. 1949. The Banki Water Turbin. Engineering

Experiment Station

Niemann, G. dan H. Winter. 1992. Elemen Mesin. Jakarta: Erlangga

Patty, O.F., 1995, Tenaga air

Achyanto, Djoko Ir., M.Sc., EE. 1997, Mesin–Mesin Listrik, Penerbit Erlangga

18
Arismunandar, Wiranto. 1988, Penggerak Mula Turbin, Bandung, ITB.

J a c k , Fr i t z J . 1 98 4, Smal l a nd Mi ni Hydropower System, McGraw-

Hill,New York,.

Keller, S. 1981. Tri ebwasserweg und spezifische Probleme von

Hochdruckanlagen. In: Kleinwasserkraftwerke, Projektierung und Entwurf

Published by Prof. Dr. S. Radler. Vienna, University for Soil Culture, Intitute

for Water Management.

Arismunandar,A. dan Susumu Kuwahara. 2000. Buku Pegangan Teknik Tenaga

Listrik Jilid I. Jakarta: PT Pradnya Paramita.

Dandekar, M.M dan K.N Sharma. 1991. Pembangkit Listrik Tenaga Air. Jakarta:

Universitas Indonesia. Hagendoorn,J.J.M. 1989. Kontruksi Mesin 2. Jakarta:

PT Rosda Jayaputra.

Harvey, adam. 1993. Micro-Hydro Design Manual. London : Intermediate Technologi

Publications Linsley, Ray.K. 1989. Teknik SumberDaya air. Jakarta: Erlangga

Kurniawan, A, dkk. 2009. Pedoman Studi Kelayakan Hidrologi. Jakarta: Integrated

Microhydro Development and Application Program

Kurniawan, A, dkk. 2009. Pedoman Studi Kelayakan Mekanikal-Elektrikal. Jakarta:

Integrated Microhydro Development and Application Program.

Kurniawan, A, dkk. 2009. Pedoman Studi Kelayakan Sipil. Jakarta: Integrated

Microhydro Development and Application Program.

19

Anda mungkin juga menyukai