PROPOSAL PENELITIAN
Disusun Oleh :
NAMA : AMAR SETYAWAN
NIM : H1F114010
2016
STRUKTUR ORGANISASI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Wakil Rektor Bidang Akademik Wakil Rektor Bidang Umum dan Wakil Rektor Bidang Wakil Rektor Bidang Perencanaan,
Keuangan Kemahasiswaan dan Alumni Kerjasama dan Humas
Dr. Ahmad Alim Bachri, SE., M.Si Dr. Hj Aslamiah, M.Pd., Ph.d Dr. Ir. Abrani Sulaiman, M,Sc Prof. Dr. Ir. H. Yudi Firmanul
Arifin, M.Sc
Dosen Pengampuh
Mahasiswa
Amar Setyawan
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
terselesaikan. Dalam penyusunan Proposal Metode Penelitian ini tidak lepas dari
bantuan dan kerja sama, serta dukungan dari berbagai pihak. Ucapan terima
1. Bapak Ach. Kusairi S, MM., MT. selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin
2. Ibu Prof. Dr. Qomariyatus Sholihah, Amd.hyp., ST., M.Kes. selaku Dosen
Pengampu 1
3. Bapak dan Ibu saya yang selalu memberikan dukungan dan semangat serta
proposal ini tidak luput dari kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
Semoga proposal ini dapat memberikan inspirasi bagi pembaca dan semoga
bangsa.
Penulis
Amar Setyawan
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
3.7. Flowchart.........................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
baku untuk diubah atau diproses dengan cara-cara tertentu secara urut dan
permukaan sangat berpengaruh pada hasil benda kerja setelah diproses pada
baik diperlukan pemilihan komponen yang baik pula. Pemilihan komponen yang
benda kerja. Pahat bubut menjadi komponen utama dalam proses permesinan
telitian alat potong, kerusakan struktur material seperti diketahui ketika dipotong
dengan kecepatan spindel rendah. Untuk hasil kekasaran permukaan yang baik
1
kecepatan pemotongan yang paling tinggi dan tingkat kedalaman pemakanan
permukaan yang terbaik. Penelitian ini melakukan proses bubut rata muka pada
baja ST 60 dengan jenis pahat yang digunakan adalah HSS Assab, HSS
Prohex dan HSS Bohler. Kecepatan spindle mesin bubut pada penelitian ini
menggunakan 3 variasi kecepatan yaitu 500 rpm, 800 rpm, dan 1200 rpm
Rougness Tester.
berikut
a. Kecepatan spindel yang digunakan yaitu 500 rpm, 800 rpm, dan 1200
rpm.
b. Penelitian ini melakukan proses bubut rata muka pada baja ST 60 dengan
jenis pahat yang digunakan adalah HSS Assab, HSS Prohex dan HSS
2
1.4. Tujuan Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini dalah sebagai berikut :
ST60.
Mangkurat.
spindel pada proses bubut konvensional ini dapat di jadikan bahan acuan
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
.
Kekasaran Dan Kekerasan Pada Proses Bubut Rata Baja ST 42”. Jenis
adalah baja ST 42. Variabel bebasnya adalah Jenis pahat (HSS Bohler, HSS
Toki, dan HSS JCK), Sudut pahat (75° ,80°,85°), Kedalaman pemakanan (0.3
mm, 0.5 mm, 0.7 mm),Kecepatan spindel (750 rpm). Variabel terikatnya adalah
tentang pengaruh variasi kecepatan spindle (320 Rpm, 540 Rpm, dan 900 Rpm),
jenis pendingin dan kedalaman pemakanan (0,5 mm dan 1 mm) terhadap tingkat
penelitian ini benda kerja yang digunakan sebanyak 27 buah yang mendapatkan
4
perlakuan berbeda dalam proses pengerjaannya, yaitu dengan variasi jenis
benda kerja tersebut masing – masing benda kerja ditentukan 3 titik untuk
dilakukan uji kekasaran dan 3 titik untuk dilakukan uji kekerasan. Dari hasil
permukaan baja terbaik atau terendah adalah 3,28 μm yang diperoleh dari jenis
atau tertinggi adalah 51,5 Kg/mm2 yang diperoleh dari jenis pahat (Jck),
kecepatan spindel terendah (300 rpm), dan kedalaman pemakanan paling tinggi
(0,8 mm).
Kekasaran Permukaan Baja ST 42 Pada Proses Bubut Rata Muka”. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jenis pahat, pendingin dan
baja ST 42 pada proses bubut rata muka. Jenis penelitian ini adalah penelitian
Variabel penelitian menggunakan variasi jenis pahat HSS Assab, HSS Bohler,
dan tanpa perlakuan pendinginan, kedalaman pemakanan 0.1 mm, 0.2 mm dan
0.3 mm,. Setelah itu dilakukan uji kerataan dan kekasaran. Hasil pengujian
terendah adalah (16.7 μm) yang diperoleh dari kedalaman pemakanan terkecil
5
0.1 mm, jenis pendinginan menggunakan coolant dan jenis pahat HSS Prohex.
Sedangkan kekasaran terbaik 5atau terkecil adalah (3,14 μm) yang diperoleh
Terhadap Tingkat Kerataan Dan Bentuk Geram Baja ST 60 Pada Proses Bubut
Dalam penelitian ini benda kerja yang digunakan sebanyak 27 buah yang
dari ke 27 benda kerja tersebut masing – masing benda kerja ditentukan tingkat
kerataan permukaan dan bentuk geram pada masing - benda kerja. Hasil
pengujian yang diperoleh dari kerataan permukaan adalah : Jenis pahat yang
keras akan membuat permukaan benda kerja yang lunak menjadi lebih halus dan
kerataan benda kerja menjadi lebih tinggi. Jenis pahat yang terbaik adalah bohler
μm. Kecepatan spindel terbaik atau tertinggi adalah 460 rpm, menghasilkan nilai
kerataan tertinggi yaitu 0,44 μm. Kedalaman pemakanan terbaik adalah 0,2 mm,
yaitu 0,20 μm. Jenis geram terbaik pada penggunaan pahat bohler, karena pahat
yang baik memiliki tingkat kekerasan yang rendah untuk menghasilkan tingkat
a. Mesin Bubut
6
Mesin bubut itu adalah suatu mesin perkakas yang digunakan untuk
memutar benda kerja dan pahat digerakkan secara translasi sejajar dengan
Prinsip kerja dari mesin bubut adalah benda kerja yang berputar,
sedangkan pahat bubut bergerak memanjang dan melintang. Dari kerja ini
translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran
yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menukar roda gigi
translasi yang menghubungkan poros spindle dengan poros ulir. Mesin bubut
(membubut lurus dan mengebor), bidang rata (membubut rata), bidang tirus
(kerucut), bentuk lengkung (bola), dan membubut ulir, Roda gigi penukar
mulai dari jumlah 15 sampai dengan jumlah gigi maksimum 127. Roda gigi
Mesin bubut terdiri dari meja dan kepala tetap. Di dalam kepala tetap
terdapat roda-roda gigi transmisi penukar putaran yang akan memutar poros
spindel. Poros spindel akan memutar benda kerja melalui cekal. Eretan
utama akan bergerak sepanjang meja sambil membawa eretan lintang dan
7
eretan atas dan dudukan pahat. Sumber utama dari semua gerakkan
tersebut berasal dari motor listrik untuk memutar pulley melalui sabuk.
1) Head Stock
alat untuk menjepit benda kerja. Spindel ini merupakan bagian terpenting
dari sebuah kepala tetap. Selain itu, poros yang terdapat pada kepala
tetap ini digunakan sebagai dudukan roda gigi untuk mengatur kecepatan
2) Kepala Lepas
8
Kepala lepas adalah bagian dari mesin bubut yang letaknya di
sebelah kanan dan dipasang di atas alas atau meja mesin. Bagian ini
penumpu ujung benda kerja dan sebagai tempat atau dudukan penjepit
mata bor pada saat melakukan pengeboran. Kepala lepas ini dapat
lepas juga dapat digerakan maju mundur (arah melintang), yakni untuk
3) Alas mesin
lintasan eretan dan kepala lepas. Alas mesin ini memiliki permukaan yang
4) Tailstock
5) Lead crew
sampai ekor tetap. Dihubungkan dengan roda gigi pada kepala tetap dan
9
sebagai ulir pengarah untuk membuat ulir saja dan bisa dilepas kalau
tidak dipakai.
6) Feedrod
menyalurkan daya dari kotak pengubah cepat (quick change box) untuk
7) Carriage
sepanjang landasan.
8) Toolpost
membubut. Pahat ini terbuat dari bahan logam keras, seperti HSS ataupun
bahan benda kerjanya, sehingga pahat bisa memotong dengan baik. Selama
karena jika ujung pahat tersebut panas, pahat akan cepat aus dan tumpul.
10
dinamakan: pahat kasar, pahat penyelesaian, pahat pemotong, pahat alur,
pahat ulir, dan pahat bentuk. Berdasarkan arah pemakanan, pahat dapat
dikelompokkan menjadi pahat kanan dan pahat kiri. Pahat kanan adalah
pahat yang arah pemakanannya dari kanan ke kiri, dan pahat kiri adalah
bentuk pahat tersebut. Berikut ini macam-macam pahat pada mesin bubut:
kecepatan kerja yang tinggi dan temperatur yang tinggi juga dengan sifat
peralatan yang berasal dari baja dengan unsur karbon yang tinggi. Pahat
HSS ini digunakan untuk mengasah atau memotong benda kerja. Beberapa
11
(Cr), Vanadium (V), Molydenum (Mo), dan Cobalt (Co). Kekerasan
pelapis yang digunakan antara lain : tungsten karbida, titanium karbida, dan
titanium nitride, dengan ketebalan pelapisan 5~8 μm. Pahat jenis ini mampu
untuk mata bor, pahat bubut, dan tap. Selain itu harganya juga relatif murah.
e. Roughness Tester
mempunyai beberapa bentuk dan variasi yang berbeda baik dari segi
12
BAB III
METODE PENELITIAN
mana akan dilakukan variasi kecepatan spindel pada proses pembubutan yaitu
kecepatan 500 rpm, 800 rpm, dan 1200 rpm. Proses pembubutan juga
menggunakan variasi pahat yaitu Pahat HSS Assab, Pahat HSS Prohex dan
a. Alat
1) Mesin Bubut
2) Jangka Sorong
b. Bahan
1) Baja ST 60
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
a. Metode Observasi
13
Metode studi pustaka adalah salah satu metode dengan cara
c. Metode Eksperimen
penelitian baru.
a. Tahap 1 Pembubutan
3) Atur kecepatan spindel mesin bubut pada kecepatan 500 RPM, 800
4) Pasang pahat bubut yaitu pahat HSS bohler, Assab, dan Prohex
14
3.5. Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Bulan
Desembe
Rencana Kegiatan
September Oktober Novenber Januari
r
Studi Pustaka
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Penyusunan
Laporan
Seminar Proposal
Seminar Hasil
Sidang Akhir
15
3.6. Diagram Alir Penelitian
MULAI
Studi Pustaka
Proses
Pembubutan
Uji Kekasaran
16
3.7. Flowchart SELESAI
Proses
Pembubutan
17
DAFTAR PUSTAKA
Adik Aditia, Muhammad, 2012, Pengaruh Jenis Pahat, Kecepatan Spindel dan
Anggit, Daniar. 2013. Pengaruh Jenis pahat Dan Cairan Pendingin Serta
Nergeri Surabaya
http://ojs.polinpdg.ac.id/index.php/JTM/article/viewFile/468/465 , Diakses
Mesin CNC TU-3A Dengan Menggunakan Pahat End Mill. Skripsi Strata 1
2016.
Faizal Abda’u dan Arya Mahendra Sakti, 2014, Pengaruh Jenis Pahat Jenis
Jonoadji, N., Dewanto, J., 1999, Pengaruh Parameter Potong dan Geometri
Benda serta Kecepatan Meja terhadap Nilai Kekasaran Benda Kerja pada
Marsyahyo, Eko, 2003, Mesin Perkakas Pemotongan Logam. Malang: Toga Mas.
Muklhasin, Ilham Charisul. (2012) Pengaruh Jenis pahat, Kecepatan Spindel dan
Surabaya.
Narbuko, Cholid dan Achmadi . Abu. 2005. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi
Aksara.
Supadi, dkk. 2010. Panduan Penulisan Skripsi Program S1. Surabaya: Jurusan
Paramitha
Takeshi, S.G. & Sugiarto, H.N, 1999. Menggambar Mesin Menurut Standar ISO