Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

PADA PASIEN DENGAN BUNUH DIRI

DI RSJD Dr. AMINO GONDHOHUTOMO SEMARANG

Oleh:

Rohmana Kusnul Adzani,S.Kep

20901700072

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

SEMARANG

2018/2019
1. Pengertian
Bunuh diri merupakan tindakan yang secara sadar dilakukan oleh pasien
untuk mengakhiri kehidupannya. Menurut Maris, Berman, Silverman, dan Bongar
(2010), bunuh diri memiliki 4 pengertian, antara lain:
1) Bunuh diri adalah membunuh diri sendiri secara intensional
2) Bunuh diri dilakukan dengan intensi
3) Bunuh diri dilakukan oleh diri sendiri kepada diri sendiri
4) Bunuh diri bisa terjadi secara tidak langsung (aktif) atau tidak langsung (pasif),
misalnya dengan tidak meminum obat yang menentukan kelangsungan hidup
atau secara sengaja berada di rel kereta api.
Menurut Maramis (2009), bunuh diri (suicide) adalah segala perbuatan
dengan tujuan untuk membinasakan dirinya sendiri dan yang dengan sengaja
dilakukan oleh seseorang yang tahu akan akibatnya yang mungkin pada waktu
yang singkat.

2. Penyebab
Secara universal karena ketidakmampuan individu untuk menyelesaikan masalah.
Terbagi menjadi:

a. Faktor Genetik
Faktor genetik (berdasarkan penelitian):
1) 1,5 – 3 kali lebih banyak perilaku bunuh diri terjadi pada individu yang
menjadi kerabat tingkat pertama dari orang yang mengalami gangguan
mood/depresi/ yang pernah melakukan upaya bunuh diri.
2) Lebih sering terjadi pada kembar monozigot dari pada kembar dizigot.
b. Faktor Biologis lain
Biasanya karena penyakit kronis/kondisi medis tertentu, misalnya:
1) Stroke
2) Gangguuan kerusakan kognitif (demensia)
3) Diabetes
4) Penyakit arteri koronaria
5) Kanker
6) HIV / AIDS
c. Faktor Psikososial & Lingkungan
1) Teori Psikoanalitik / Psikodinamika: Teori Freud, yaitu bahwa kehilangan
objek berkaitan dengan agresi & kemarahan, perasaan negatif thd diri, dan
terakhir depresi.
2) Teori Perilaku Kognitif: Teori Beck, yaitu Pola kognitif negatif yang
berkembang, memandang rendah diri sendiri
3) Stressor Lingkungan: kehilangan anggota keluarga, penipuan, kurangnya
sistem pendukung sosial

3. Manifestasi Klinik
Tanda dan gejala menurut Nita Fitria, 2009 adalah sebagai berikut :

a. Mempunyai ide untuk bunuh diri


b. Mengungkapkan keinginan untuk mati
c. Mengungkapkan rasa bersalah dan keputusasaan
d. Menunjukkan perilaku yang mencurigakan ( biasanya menjadi sangat patuh)
e. Mempunyai riwayat percobaan bunuh diri
f. Status emosional ( harapan, penolakan, cemas meningkat dan panik)
g. Kesehatan mental (secara klinis, klien kelihatan seperti depresi,
menyalahgunakan alkohol)
h. Konflik interpersonal
i. Latar belakang keluarga
j. Menjadi korban perikaku kekerasan

4. Akibat
Akibat perilaku bunuh diri adalah cedera atau kematian. Jika perilaku bunuh
diri mengakibatkan kematian maka tindakan yang dilakukan adalah perawatan
jenazah. Cedera yang disebabkan oleh perilaku bunuh diri sangat dipengauhi oleh
cara seseorang melakukan percobaan bunuh diri, Jika perilaku bunuh diri dilakukan
dengan menggantung maka cedera yang terjadi adalah berupa jejas di leher. Jika
minum racun maka akan terjadi pencederaan di lambung dan saluran pencernaan.
Untuk itu intervensi yang dilakukan juga sangat tergantung dengan cedera yang
terjadi.
5. Penatalaksanaan

a. Psikofarmako
1) Untuk pasien dengan depresi dapat diberikan terapi elektro konvulsi.
2) Diberikan obat obat terutama anti depresan dan psikoterapi.
b. Psikoterapi

1) Terapi keluarga
 Berfokus pada keluarga dimana keluarga membantu mengatasi masalah
klien dengan memberikan perhatian
 BHSP
 Jangan memancing emosi klien
 Libatkan klien dalam kegiatan yang berhubungan dengan keluarga
 Berikan kesempatan klien mengemukaan pendapat
 Dengarkan, bantu dan anjurkan pasien untuk mengemukakan masalah
yang dialaminya
2) Terapi kelompok
Berfokus pada dukungan dan perkembangan, keterampilan sosial, atau
aktivitas lain dengan berdiskusi dan bermain untuk mengembalikan keadaan
klien karena masalah sebagian orang merupakan persaan dan tingkah laku
pada orang lain.
3) Terapi musik
Dengan musik klien terhibur,rileks dan bermain untuk mengebalikan
kesadaran klien

6. Pohon Masalah
Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan

Resiko bunuh diri

Harga diri rendah


7. Asuhan Keperawatan
a. Masalah Keperawatan dan Data yang perlu dikaji

1) Masalah keperawatan
 Gangguan konsep diri : harga diri rendah
 Resiko bunuh diri
 Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan
2) Data yang perlu dikaji
a) Resiko bunuh diri
Data subjektif
 Menyatakan ingin bunuh diri / ingin mati saja, tak ada gunanya
hidup.
Data objektif
 Ada isyarat bunuh diri, ada ide bunuh diri, pernah mencoba
bunuhdiri.
b) Gangguan konsep diri : harga diri rendah
Data subjektif :
 Mengungkapkan ingin diakui jati dirinya
 Mengungkapkan tidak ada lagi yang peduli
 Mengungkapkan tidak bisa apa-apa
 Mengungkapkan dirinya tidak berguna
 Mengkritik diri sendiri
Data objektif :
 Merusak diri sendiri
 Merusak orang lain
 Menarik diri dari hubungan sosial
 Tampak mudah tersinggung
 Tidak mau makan dan tidak tidur
3) Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan
Data subyektif :
 Klien mengatakan marah dan jengkel kepada orang lain, ingin
membunuh, ingin membakar atau mengacak-acak lingkungannya.
Data obyektif :
 Klien mengamuk, merusak dan melempar barang-barang, melakukan
tindakan kekerasan pada orang-orang disekitarnya.
b. Diagnosa keperawatan

1) Resiko bunuh diri

2) Gangguan konsep diri : harga diri rendah (HDR)

c. Fokus intervensi keperawatan


Pada pasien
1) Tujuan : Pasien tetap aman dan selamat
2) Tindakan 1: Melindungi pasien
- Untuk melindungi pasien yang mengancam atau mencoba bunuh diri,
maka saudara dapat melakukan tindakansebagai berikut :
- Menemani pasien terus-menerussampai dia dapat dipindahkan ketempat
yang aman
- Menjauhkan semua benda yang berbahaya (misalnya pisau, silet, gelas,
tali pinggang)
- Memeriksa apakah pasien benar-benar telah meminum obatnya, jika
pasien mendapatkan obat

- Dengan lembut menjelaskan pada pasien bahwa saudara akan melindungi


pasien sampai tidak ada keinginan bunuh diri
SP I Pasien : Melatih klien cara mengendalikan diri
- Mengidentifikasi benda-benda yang dapat membahayakan pasien
- Mengamankan benda-benda yang dapat membahayakan pasien
- Melakukan kontrak treatment
- Mengajarkan cara mengendalikan dorongan bunuh diri

- Melatih cara mengendalikan dorongan bunuh diri


SP II Pasien : Bersama klien mengidentifikasi aspek positif
- Mengidentifikasi aspek positif pasien
- Mendorong pasien untuk berfikir positif terhadap diri
- Mendorong pasien untuk menghargai diri sebagai individu yang berharga
SP III Pasien : Bersama klien memilih koping yang konstruktif
- Mengidentifikasi pola koping yang biasa diterapkan pasien
- Menilai pola koping yang biasa dilakukan
- Mengidentifikasi pola koping yang konstruktif
- Menganjurkan pasien menerapkan pola koping konstruktif dalam
kegiatan harian
SP IV Pasien : Bersama klien membuat reencana untuk mencapai masa
depan yang realistik
- Membuat rencana masa depan yang realistik bersama pasien
- Mengidentifikasi cara mencapai rencana masa depan yang realistis
- Memberi dorongan pasien melakukan kegiatan dalam rangka meraih
masa depan yang realistis
Pada Keluarga
Tujuan : keluarga berperan serta melindungi anggota keluarga yang
mengancam atau mencoba bunuh diri
SP 1 Keluarga : Mendiskusikan cara merawat pasien RBD
- Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien
- Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala risiko bunuh diri, dan jenis
perilaku bunuh diri yang dialami pasien beserta proses terjadinya

- Menjelaskan cara-cara merawat pasien risiko bunuh diri


SP II Keluarga : Melatih cara merawat pasien RBD
- Melatih keluarga mempraktikkan cara merawat pasien dengan risiko
bunuh diri
- Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien risiko
bunuh diri
SP III Keluarga : Mendiskusikan bersama keluarga cara menyusun
jadwal aktifitas di rumah dan minum obat
- Membantu keluarga membuat jadwal aktifitas di rumah termasuk minum
obat (perencanaan pulang)
- Menjelaskan kepada keluarga pasien setelah pulang

Daftar pustaka
Direja, Ade Hermawan Surya. 2011. Buku Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta:
Nuha Medika
Fitria, Nita. 2009. Prinsip Dasar dan dari Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan
dan Strategi Penatalaksanaan Tindakan Keperawatan (LP dan SP). Jakarta:
Salemba Medika
Maramis. 2009. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Airlangga University Press :
Surabaya
Yosep, Iyus.2009. Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Aditama

Anda mungkin juga menyukai