Salat Sunah Berjemaah Dan Munfarid
Salat Sunah Berjemaah Dan Munfarid
DISUSUN OLEH :
1. Ika bella
2. Derini ramarini
3. Hidayat
4. Putri dianti
Kata Pengantar
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena
atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka kami dapat menyelesaikan sebuah
makalah dengan tepat waktu.
Berikut ini kami mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “Salat Sunah
Berjemaah Dan Munfarid”, yang kami harapkan dapat memberikan manfaat besar
bagi kita untuk mempelajari salat sunah secara mendalam
Melalui kata pengantar ini kami lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami
buat kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca.
Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih
dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan
manfaat.
1
Daftar Isi
1. Kata Pengantar
4. Kesimpulan
2
1. Pengertian dan Ketentuan Salat Sunah Berjamaah dan Salat
Sunah Munfarid
Salat terdiri atas salat wajib dan salat sunah. Salat sunah disebut juga
dengan salat tatawu’. Salat sunah berfungsi untuk menambah atau menutupi
kekurangan-kekurangan ibadah salat wajib. Salat sunah ada yang dianjurkan
untuk dilaksanakan secara berjamaah dan munfarid.
Artinya:
“Dan janganlah orang perempuan menjadi imam bagi laki-laki.” (H.R.
Ibnu Majah:1071).
3
2. Macam-macam Salat Sunnah Berjamaah dan Munfarid
Salat sunah berjamaah
1. Salat Idain
Idain artinya dua hari raya. Salat sunah idain artinya salat sunah
yang dikerjakan pada waktu dua hari raya yaitu hari raya Idul Fitri
dan Idul Adha. Salat Idul Fitri dilaksanakan pada tanggal 1 Syawwal
setelah umat Islam selesai melaksanakan ibadah puasa ramadhan.
Adapun salat Idul Adha dilaksanakan pada tanggal 10 Zhulhijjah.
Salat Idul Fitri dan salat Idul Adha terdiri atas dua rakaat
dan khutbah setelah salat. Pada rakaat pertama takbir tujuh kali dan
membaca Surah Al-A’la. Adapun pada rakaat kedua takbir lima kali
dan membaca surat al-Ghasiyah.
Artinya:
Dari Ibnu Umar, “Rasulullah saw., Abu Bakar dan Umar
mengerjakan salat idain (Idul Fitri dan Idul Adha) sebelum
khotbah. (H.R. Nasa’i:1546)
4
Niatnya :
“Saya berniat salat Idul Adha dua rakaat karena Allah swt.’
2. Salat Tarawih
Salat tarawih termasuk salah satu salat lail, yakni salat yang
dikerjakan pada tiap malam sehabis salat Isya sampai terbit fajar
pada bulan Ramadan. Hukum salat tarawih adalah sunah muakad
yang dapat dikerjakan sendiri-sendiri atau berjamaah di rumah atau
di masjid.
Dalam sebuah hadis diriwayatkan sebagai berikut.
Artinya:
Dari Abi Hurairah bahwasanya Rasulullah saw. menganjurkan agar
berdiri (salat) pada malam bulan Ramadan, beliau tidak
memerintahkan dengan sangat, beliau hanya berkata: “Barang
siapa beramal pada bulan Ramadan dengan penuh beriman dan
mengharapkan semata-mata karena Allah, maka Allah akan
mengampuni segala dosanya yang telah lalu.” (H.R. Muslim:1267).
5
saw. berikut.
Artinya:
Dari Aisyah r.a ia berkata bahwasanya Rasulullah saw.
menambah dalam bulan Ramadan dan tidak pula dalam bulan
lainnya dari sebelas rakaat, yaitu beliau salat empat rakaat,
maka janganlah engkau menanyakan tentang kebaikannya dan
panjangnya. Kemudian salat tiga rakaat kemudian Aisyah
bertanya: Wahai Rasulullah apakah Engkau tidur sebelum salat
witir? Jawab Nabi: Hai Aisyah, sesungguhnya kedua mataku
tidur dan tidak tidur hatiku,’ (H.R. Bukhari:1079).
b. Bagi yang berpegang kepada hadis bahwa salat lail itu dua
rakaat-dua rakaat, cara mengerjakan salat tarawih, tiap dua
rakaat diakhiri dengan salam dan yang terakhir ditutup dengan
salat witir. Salat witir dapat dikerjakan tiga rakaat sekaligus satu
salam dengan tasyahud atau dua rakaat salam ditambah satu
rakaat salam.
6
Artinya: “Saya berniat salat tarawih dua rakaat karena Allah
Ta’ala.” (tapi sebaiknya diucapkan dalam hati saja)
2) Takbiratul ihram
3) Salat dua rakaat seperti biasa
4) Salam
5) Salat Witir
3. Salat Witir
Salat Witir artinya salat yang ganjil yang dapat dikerjakan satu
rakaat, tiga rakaat, lima rakaat, dan seterusnya. Salat witir sedikitdikitnya
dikerjakan satu rakaat dan sebanyak-banyaknya dikerjakan
sebelas rakaat.
Salat witir dikerjakan setelah salat Isya, salat Tarawih, atau salat
Tahajud. Salat ini boleh dikerjakan dua rakaat dua rakaat salam
Artinya:
Dari Ibnu Umar r.a. dari Nabi saw. bersabda, ”Jadikanlah salat
witir sebagai penutup (akhir) salat kamu sekalian pada waktu
malam.’’ (H.R. Muslim:1245).
7
4. Salat Istisqo’
Salat sunat Istisqo’ artinya salat sunat dua rakaat untuk minta
diturunkan hujan. Hukumnya sunah muakad dan dilaksanakan
berjamaah.
Adapun ketentuannya adalah:
1) Dilaksanakan musim kemarau panjang
2) Dilaksanakan di lapangan terbuka
3) Pada waktu tengah siang hari
4) Terdiri atas dua rakaat
5) Takbir 7 kali pada rakaat pertama dan takbir 5 kali pada rakaat
kedua
6) Ada khutbah, setelah salat
7) Berdoa minta diturunkan hujan
8) Disunahkan puasa tiga hari sebelum pelaksanaan salat istiqo’
9) Memperbanyak istighfar dan dianjurkan membawa hewan
ternak.
8
ah dan surah
Al-Qur’an yang lebih pendek dibandingkan dengan berdiri yang
pertama.
8) Rukuk dengan waktu yang hampir sama dengan ketika berdiri.
9) Iktidal.
10) Sujud.
11) Duduk di antara dua sujud.
12) Kembali berdiri untuk melaksanakan rakaat kedua.
13) Untuk rakaat kedua sama seperti pada rakaat pertama, dilanjutkan
dengan tasyahud dan mengucapkan salam.
Artinya: “Saya berniat salat tahiyat masjid dua rakaat karena Allah
Ta’ala.”
2) Takbiratul ihram
3) Salat dua rakaat seperti biasa.
4) Salam
9
Tata Cara Salat Istikharah:
1) Berniat salat istikharah
Bacaan niatnya apabila diucapkan adalah:
Salat duha adalah salat sunah dua atau empat rakaat dan yang
paling banyak dua belas rakaat yang dikerjakan pada saat duha,
yaitu pada waktu pagi hari setelah matahari naik setinggi tombak
dan sampai matahari tergelincir/condong ke arah barat (memasuki
waktu zuhur).
10
Bilangan rakaat salat tahajud paling sedikit dua rakaat dan paling
banyak tidak terbatas, menurut kemampuan masing-masing. Salat
tahajud boleh dikerjakan tiap-tiap dua rakaat salam. Caranya seperti
salat sunah yang lain dan setelah berakhir ditutup dengan salat witir.
Salat sunah rawatib ada dua, yaitu salat sunah rawatib yang
hukumnya sunah muakad dan salat sunah rawatib yang hukumnya
sunah gairu muakad.
11
Dengan demikian, salat sunah rawatib sebelum Zuhur
dikerjakan apabila sudah masuk waktu zuhur. Salat sunah
Rawatib sesudah Zuhur dikerjakan sebelum masuk waktu
asar. Urutan mengerjakannya diusahakan agar beriringan
dengan salat fardu yang diiringi. Misalnya, hendak salat
Rawatib Zuhur maka sebelum mengerjakan salat Zuhur,
dikerjakan terlebih dahulu salat dua rakaat (qabliyah) atau
kita kerjakan salat sunah dua rakaat atau empat rakaat
(bakdiyah)
6. Salat Tasbih
Sholat sunnat tasbih adalah sholat sunnat empat raka’at yang di dalam nya ada
baca’an tasbih sebanyak 300x yang setiap raka’atnya ada baca’an tasbisbihsebanyak
75x, yang dikerjakan paling tidak minimal sekali seumur hidup, tetapi kalau
mampuboleh mengerjakan nya setahun sekali, sebulan sekali, seminggu sekali, dan
atau setiap malam, yang setiap malam itulah yang terbaik bila mampu.
Sholat tasbih yang empat raka’at itu bila dikerjakan pada siang hari hari hendaklah
dijadikan satu kali salam,
tetapi bila dikerjakan pada malam hari hendaklah dijadikan dua kali salam, yakni setiap
dua raka’at satu salam.
Ada pun mengerjakannya sama seperti mengerjakan shalat sunnat yang lain, baik
gerakan nya maupun baca’an nya hanya saja lafadz niat nya yang berbeda dan ada
tambahan baca’an tasbih dalam setiap gerakan dan baca’an tertentu.
Niat salat ini, sebagaimana juga salat-salat yang lain cukup diucapkan di dalam hati
dan tidak perlu dilafalkan, tidak terdapat riwayat yang menyatakan keharusan untuk
melafalkan niat akan tetapi yang terpenting adalah dengan niat hanya
mengharapkan Ridho Allah Ta'ala semata dengan hati yang ikhlas dan khusyu.
Cara Pengerjaan
12
Salat tasbih dilakukan 4 raka'at (jika dikerjakan siang maka 4 raka'at dengan sekali
salam, jika malam 4 raka'at dengan dua salam ) sebagaimana salat biasa dengan tambahan
bacaan tasbih pada saat-saat berikut:
Jml.
No. Waktu
Tasbih
1 Setelah pembacaan surat al fatihah dan surat pendek saat berdiri 15 kali
4 X 75
Jumlah total empat raka'at
= 300 kali
7. Salat Mutlak
Sholat Sunnat Mutlaq adalah salat sunnah yang dapat dilakukan tanpa memerlukan
sebab tertentu dan kapan saja kecuali waktu-waktu yang diharamkan untuk mengerjakan
13
shalat. Jumlah rakaatnya tidak terbatas dan dilakukan sebanyak 2 raka'at dengan satu kali
salam.
Niat sholat sunnah mutlak ini, sebagaimana sholat yang lain cukup diucapkan di dalam
hati, yang terpenting adalah niat dengan hanya karena Allah Ta'ala semata dengan hati yang
ikhlas dan mengharapkan Ridho Nya.
3. Kesimpulan
Dari makalah di atas kami berkesimpulan bahwa shalat itu sebagai tiang agama.
Alangkah baiknya kita sebagai seorang muslim mengerjakan shalat tepat waktu dan shalat-
shalat sunah lainnya tanpa keterpaksaan atau karena untuk menunjukkan kepada orang
atau ikhlas karena Allah SWT. Dengan begitu, langkah kita menuju surga menjadi lebih
terbuka dibandingkan jika kita tidak melaksanakannya dan yang lebih beratnya masuk ke
dalam neraka. Semoga kita semua masuk surga dan di akhirat mendapat syafa’at dari nabi
besar kita Muhammad SAW.
14