PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kurang dan masalah gizi lebih. Masalah gizi kurang pada umumnya
gizi. Sebaliknya masalah gizi lebih disebabkan oleh kemajuan ekonomi pada
kekurangan sumber protein secara umum adalah kurang energi protein (KEP).
kecerdasan (Almatsier,2005).
1
Kurang Energi Protein/KEP atau Kurang Kalori Protein/KKP. Sindroma ini
gizikurang pada balita (BB/U < -2SD) memberikan gambaran yang fluktuatif
dari 18,4% (2007) menurun menjadi 17,9% (2010) kemudian meningkat lagi
prevalensi gizi buruk – kurang diatas angka prevalensi nasional yang berkisar
prevalensi gizi buruk pada balita sebesar 1,76%, gizi kurang 15,73% dan
sangat kurus 2,25% yang berada dibawah target RPJMN yakni sebesar 5%
untuk gizi buruk dan sangat kurus serta 20% untuk gizi kurang, sedangkan di
balita, 16,98% gizi kurang serta 2,8% balita yang sangat kurus.
dan pelayanan kesehatan saja. Penyebab timbulnya masalah gizi adalah multi
2
Banyak faktor yang mempengaruhi status gizi balita diantaranya
2012).
imunitas tubuh terhadap penyakit. Faktor lain yang mempengaruhi status gizi
makanan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman ditingkat rumah tangga.
terutama pada kelompok rentan yaitu ibu, bayi dan anak. Ibu hamil yang
kurang gizi akan melahirkan bayi yang kurang gizi pula (Cakrawati, 2012).
3
Pemberian gizi yang kurang baik terutama anak-anak, akan
tidak cukup mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan dan keadaan ini
sehingga otak tidak berfungsi normal. Pada keadaan yang lebih berat dan
lebih kecil diikuti dengan ukuran otak yang juga kecil (Cakrawati, 2012).
B. Rumusan Masalah
gizi balita ?
4
4. Apakah ada hubungan antara imunisasi dengan status gizi balita ?
5. Apakah ada hubungan antara penyakit infeksi dengan status gizi balita?
6. Apakah ada hubungan antara pola makan dengan status gizi balita ?
7. Apakah ada hubungan antara pemberian ASI Eksklusif dengan status gizi
balita ?
9. Apakah ada hubungan antara kebiasaan makan dengan status gizi balita ?
10. Apakah ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan status gizi
balita ?
11. Apakah ada hubungan antara ketersediaan pangan tingkat rumah tangga
13. Apakah ada hubungan antara pelayanan KIA (penimbangan berat badan
balita, pemberian tablet Fe, imunisasi, KB, P2D) dengan status gizi balita
14. Apakah ada hubungan antara kesehatan lingkungan dengan status gizi
balita ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
5
2. Tujuan khusus
BB/TB)
6
n. Menganalisis hubungan antara ketersediaan pangan dengan status gizi
anak balita
anak balita
D. Hipotesis
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Masyarakat
Sebagai masukan bagi masyarakat tentang status gizi yang baik sehingga
7
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi bagi instansi
3. Bagi Peneliti
Dapat dijadikan sebagai bahan panduan bagi peneliti lain untuk penelitian
selanjutnya.