kuantitas bahan makanan yang diterima sesuai dengan pesanan serta spesifikasi
yang telah ditetapkan. Tujuan penerimaan bahan makanan ialah agar tersedia
1. Tersedianya rincian pesanan bahan makanan harian berupa macam dan jumlah
kuantitas bahan makanan yang diterima sesuai dengan pesanan serta spesifikasi
yang telah ditetapkan dalam perjanjian jual beli. Langkah penerimaan bahan
melalui tender atau sistem pembelian lainnya (Direktorat Bina Pelayanan Medik
makanan adalah :
makanan yang tertulis dalam faktur pembelian dan sama dengan jumlah bahan
b. Mutu bahan makanan yang diterima harus sesuai spesifikasi bahan makanan
c. Harga bahan makanan yang tercantum pada faktur pembelian harus sama
makanan.
berikut:
Sakit.2007), yaitu:
1. Blind Receiving
bahan makanan jika jumlah dari mutu tidak sesuai, petugas penerima
harus mencatat semua bahan makanan yang diterima dan bahan yang
daftar makanan dan daftar bahan lain yang dapat diterima serta terdapat
pada pagi hari sekitar pukul 07.00 WIB. Bahan makanan basah datang setiap pagi
Table 1 bahan makanan diet biasa yang diterima pada Jum’at, 17 Februari 2017
adalah :
No Bahan Makanan Pesanan Tersedia Keterangan
1 Jagung manis 4 Kg 4 Kg Sesuai
2 Wortel 8 Kg 8 Kg Sesuai
3 Kangkung 7 Kg 7 Kg Sesuai
4 Buncis 8 Kg 8 Kg Sesuai
5 Loncang sledri 0,5 Kg 0,5 Kg Sesuai
6 Cabe campur 0,5 Kg 0,5 Kg Sesuai
7 Tomat 2 Kg 2 Kg Sesuai
8 Ketimun 2 Kg 2 Kg Sesuai
9 Daun pandan 2 ikat 2 ikat Sesuai
Sumber: Buku SPBM 17 februari 2017
Table 2 bahan makanan diet khusus yang diterima pada Jum’at, 17 Februari
2017 adalah :
No Bahan Makanan Pesanan Tersedia Keterangan
1 Jagung manis 5 Kg 5 Kg Sesuai
2 Terong 5 Kg 5 Kg Sesuai
3 Daun so 0,5 Kg 0,5 Kg Sesuai
4 Tauge panjang 2 Kg 2 Kg Sesuai
5 Kacang panjang 1,5 Kg 1,5 Kg Sesuai
6 Kubis 2 Kg 2 Kg Sesuai
7 Tauge soto 1,5 Kg 1,5 Kg Sesuai
Berdasarkan data pada tabel 1 permintaan atau pesanan tersedia atau banyak
terpenuhi/sesuai. Setelah semua bahan makanan basah diterima kemudian bahan
makanan disalurkan secara langsung kebagian persiapan untuk dilakukan tahap-tahap
persiapan bahan makanan yang nantinya akan dilakukan pengolahan sesuai dengan
pesanan bahan makanan yang digunakan pada saat menu waktu itu , Sedangkan bahan
makanan yang digunakan untuk menu sore dan pagi esoknya disimpan di ruang
penyimpanan basah.
C. Pengolahan Bahan Makanan
1. Siklus menu,
5. Aturan penilaian ,
Dari hasil yang diamati pada saat pengolahan bahan makanan yang
Yogyakarta oleh petugas pengolahan meliputi mengolah menu diet dan menu
non-diet serta menu karyawan, yang mana pengolahan menu diet dan menu non-
diet dilakukan secara bersamaan . Menu diet di ambil terlebih dahulu, kemudian
menu non diet dilakukan pengolahan lebih lanjut. Pengolahan bahan makanan
yang dilakukan sudah sesuai ditetapkan dengan siklus menu, adapun masakan
yang di olah pada jum’at tanggal 17 Februari 2017, adalah sebagai berikut :
Waktu 17 Februari 2017
Subuh
Siang
Sore
Pengolahan bahan makanan baik itu menu diet dan menu non-diet dilakukan
oleh 3 orang juru masak. Juru masak pertama memasak nasi,bubur kasar dan bubur
alus. Juru masak kedua membuat diet khusus dan juru masak ketiga membuat diet
biasa.
Sampling yang dilakukan pada menu tempe goreng, ayam bumbu rujak, ayam
Ayam bumbu rujak digunakan pada menu siang hari sehingga untuk mengetahui
75 gr 60 gr 15 gr 20 %
95 gr 80 gr 15 gr 16 %
Ayam (bumbu 75 gr 65 gr 10 gr 13 %
rujak) 105 gr 85 gr 25 gr 24 %
80 gr 70 gr 10 gr 12,5 %
Jumlah 430 gr 360 gr 75 gr 17 %
gr
Dari data diatas dapat diketahui sampling dari ayam bumbu rujak di timbang
minimal 5 potong untuk ayam bumbu rujak yang belum di olah dan yang sudah
diaolah. Kemudian timbang dan hitung rata – rata sampling, yaitu untuk yang
mentah rata – rata 86 gram perpotong, sedangkan untuk yang matang yaitu 72
gram. Sampling ayam bumbu rujak juga mengalami penyusutan sekitar 15 gram.
Ayam bakar digunakan pada menu siang hari sehingga untuk mengetahui
110 gr 95 gr 15 gr 14 %
105 gr 95 gr 10 gr 9,5 %
100 gr 90 gr 10 gr 9%
110 gr 100 gr 10 gr 9%
gr
Dari data diatas dapat diketahui sampling dari ayam bakar di timbang minimal 5
potong untuk ayam yang belum di olah dan yang sudah diaolah. Kemudian
timbang dan hitung rata – rata sampling, yaitu untuk yang mentah rata – rata 106
gram perpotong, sedangkan untuk yang matang yaitu 94 gram. Sampling ayam
Galatin digunakan pada menu siang hari sehingga untuk mengetahui sampling
40 gr 35 gr 5 gr 12,5 %
40 gr 35 gr 5 gr 12,5 %
galatin 45 gr 35 gr 10 gr 25 %
50 gr 40 gr 10 gr 20 %
45 gr 40 gr 5 gr 11 %
Dari data diatas dapat diketahui sampling dari galatin di timbang minimal 5 potong
untuk ayam yang belum di olah dan yang sudah diaolah. Kemudian timbang dan
hitung rata – rata sampling, yaitu untuk yang mentah rata – rata 44 gram
perpotong, sedangkan untuk yang matang yaitu 37 gram. Sampling ayam bakar
Tempe digunakan pada menu siang hari sehingga untuk mengetahui sampling akan di
ambil 5 tempe.
40 gr 35 gr 5 gr 12,5 %
40 gr 35 gr 5 gr 12,5 %
Tempe 40 gr 30 gr 10 gr 25 %
40 gr 30 gr 10 gr 25 %
35 gr 30 gr 5 gr 14 %
Dari data diatas dapat diketahui sampling dari tempe di timbang minimal 5 potong
untuk tempe goreng yang belum di olah dan yang sudah diaolah. Kemudian
timbang dan hitung rata – rata sampling, yaitu untuk yang mentah rata – rata 39
gram perpotong, sedangkan untuk yang matang yaitu 32 gram. Sampling tempe
makanan mengandung air dalam jumlah yang berbeda-beda, baik itu bahan
makanan hewani maupun nabati. Umumnya kadar air bahan pangan setelah
air yang menurun setelah bahan pangan mengalami perebusan dan penggorengan,
hal ini dikarenakan pemasakan merupakan suatu proses pengolahan yang dapat
menurunkan kandungan air bahan pangan. Pengaruh perebusan terhadap kadar air
dapat menyebabkan pengerutan daging sehingga air banyak keluar dari daging
ayam tersebut, selain itu air juga banyak menguap selama perebusan. Kehilangan
air dari daging ayam mentah dan daging ayam yang sudah dimasak diikuti dengan
penurunan ruang antara grup serabut otot dan antara individu serabut serta
penyusutan diameter urat daging, begitupun yang terjadi pada saat tempe di
goreng.