PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
rangka pencapaian status kesehatan yang optimal melalui pemberian diet yang tepat.
Tujuan untuk menyediakan makanan yang kualitasnya baik, jumlah sesuai kebutuhan
serta pelayanan yang baik, dan layak sehingga memadai bagi klien atau konsumen yang
unit pelayanan gizi di rumah sakit. Sistem penyelenggaraan makanan di rumah sakit
terbagi menjadi dua, yaitu swakelola dan out-sourcing. Instalasi atau unit gizi
yaitu penyelenggaraan makanan yang memanfaatkan perusahaan jasa boga atau catering.
Semi out-sourcing, pengusaha jasa boga memanfaatkan sarana dan prasarana dari rumah
sakit, sedangkan full out-sourcing pengusaha jasa boga tidak memanfaatkan sarana dan
prasana milik rumah sakit melainkan milik perusahaannya sendiri (Kemenkes RI, 2013).
Pemberian makanan yang memenuhi gizi seimbang serta habis termakan merupakan
salah satu cara untuk mempercepat penyembuhan dan memperpendek hari rawat
pasien terhadap gizi seimbang. Sekitar 20 – 40% anggaran rumah sakit digunakan untuk
makanan. Biaya adalah sumber daya yang sangat penting dan menentukan dalam
penyelenggaraan makanan rumah sakit. Biaya ini harus diperhitungkan dan dikendalikan
penyajian makanan pada orang sehat karena adanya perubahan nafsu makan (Almatsier,
1992). Kepuasan pasien dalam penampilan dan rasa makanan, terutama penyajian
makanan sangat berkaitan dengan sisa makanan pasien, di mana penyajian makanan yang
buruk dapat berdampak pada banyaknya sisa makanan pasien (Alzubaidy, 2008). Sisa
makanan di rumah sakit dapat memberikan informasi tentang banyaknya makanan yang
dibuang (Connors et.al., 2004), besar kecilnya daya terima pasien (Renaningtias, 2004),
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
konsumsi dan daya terima pasien agar dapat dijadikan hidangan untuk makanan biasa
telah dimodifikasi.
telah dimodifikasi.
telah dimodifikasi.
telah dimodifikasi.
e. Menganalisa zat gizi hidangan modifikasi tahu dan telur pada makanan biasa.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Makanan Biasa
bervariasi dengan bentuk, tekstur, dan aroma yang normal. Susunan makanan mengacu
pada pola menu seimbang dan Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang di anjurkan bagi
seseorang yang sehat. Makanan biasa di berikan kepada pasien yang berdasarkan
penyakit tidak memerlukan makanan khusus (diet). Walaupun tidak ada pantangan secara
khusus, namun makanan sebaiknya tetap di berikan dalam bentuk yang mudah dicerna
1. Definisi Tahu
Tahu merupakan salah satu bahan makanan pokok yang termasuk dalam
empat sehat lima sempurna. Tahu juga merupakan makanan yang mengandung
banyak gizi dan mudah diproduksi. Untuk memproduksi tahu bahan-bahan yang
dibutuhkan hanya berupa kacang kedelai, sehingga saat ini dapat ditemukan banyak
pabrik pembuat tahu baik dalam bentuk usaha kecil maupun usaha menengah yang
khusus, seperti alat penggilingan kedelai menjadi bubur.Namun tahu juga dapat
dibuat dalam skala rumah tangga atau industri kecil, dimana tahu dibuat dengan
Tahu termasuk bahan makanan yang berkadar air tinggi. Besarnya kadar air
dipengaruhi oleh bahan penggumpal yang dipakai pada saat pembuatan tahu. Bahan
penggumpal asam menghasilkan tahu dengan kadar air lebih tinggi dibanding garam
kalsium. Bila dibandingkan dengan kandungan airnya, jumlah protein tahu tidak
terlalu tinggi, hal ini disebabkan oleh kadar airnya yang sangat tinggi. Makanan-
makanan yang berkadar air tinggi umumnya kandungan protein agak rendah. Selain
air, protein juga merupakan media yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme
pembusuk yang menyebabkan bahan mempunyai daya awet rendah (Hamid, 2012).
Indonesia seperti halnya tempe, kecap, dan tauco. Tahu adalah salah satu produk
olahan kedelai yang berasal dari daratan Cina. Pembuatan tahu dan susu kedelai
ditemukan oleh Liu An pada zaman pemerintahan Dinasti Han, kira-kira 164 tahun
sebelum Masehi. Komposisi zat gizi dalam tahu cukup baik. Tahu mempunyai kadar
protein sebesar 8-12%, sedangkan mutu proteinnya yang dinyatakan sebagai NPU
sebesar 65%. Tahu juga mempunyai daya cerna yang sangat tinggi karena serat dan
karbohidrat yang bersifat larut dalam air sebagian besar terbuang pada proses
pembuatannya. Dengan daya cerna sekitar 95%, tahu dapat dikonsumsi dengan aman
oleh semua golongan umur dari bayi hingga orang dewasa, termasuk orang yang
2. Manfaat Tahu
jantung, stroke, alzheimer (pikun), dan pembentukan sel darah merah. Tahu kaya
akan kandungan protein dan asam amino. Kedua zat gizi ini sangat baik untuk
meningkatkan kecerdasan otak anak. Tahu berbahan dasar kedelai yang banyak
fitosterol yang merupakan sangat baik untuk menurunkan kadar kolesterol total, dan
meningkatkan kadar HDL (kolesterol baik), sedangkan saponin, asam fitat, dan
protease inhibitor pada tahu dapat menyebabkan pengeroposan tulang. Tahu juga
mengandung semua asam amino esensial dan kaya akan mineral, seperti magnesium,
kalsium, dan zat besi. Zat-zat gizi ini sangat penting untuk kesehatan saraf,
Tahu merupakan bahan makanan yang memiliki kandungan zat gizi yang
baik yang diperlukan oleh tubuh. Komposisi zat gizi tahu ditampilkan pada tabel.
Tahu mempunyai daya cerna yang tinggi yaitu mendekati 95% sehingga
dapat dikomsumsi oleh semua golongan umur, termasuk orang yang mengalami
baik sebagai menu bagi orang yang menjalani diet karbohidrat. Setiap 200 gram tahu
hanya memberikan 7,2% dari kebutuhan kalori orang dewasa perhari (Mahmud, dkk,
1990).
a) Adanya bakteri yang tahan panas seperti golongan pembentuk spora dan bersifat
termodurik.
b) Adanya bakteri kontaminan yang mencemari tahu pada saat proses pembuatan
c) Suhu penyimpanan.
d) Adanya enzim tahan panas yang dihasilkan oleh jenis mikroba tertentu yang
(Mustafa, 2006).
Menurut Suprapti (2005), beberapa hal yang menyebabkan kondisi (kualitas) tahu
(bakal tahu) yang jauh lebih banyak daripada bahan yang diperlukan dalam
Tahu yang dicetak tidak terlalu padat, umumnya relatif lebih mudah
rusak (karena kadar airnya lebih tinggi). Oleh karena itu, umumnya tahu
perendaman tersebut harus diganti setiap hari. Apabila tidak, tahu akan
c) Penampilan
bentuk dan ukurannya. Warna yang biasa digunakan untuk tahu adalah
Cita rasa tahu akan menjadi lebih lezat apabila ke dalam bakal tahu
C. Telur
Menurut Sudaryani (2003), telur merupakan produk peternakan yang memberikan
sumbangan terbesar bagi tercapainya kecukupan gizi masyarakat. Dari sebutir telur
didapatkan gizi yang cukup sempurna karena mengandung zat – zat gizi yang sangat baik
& mudah dicerna. Oleh karenanya telur merupakan bahan pangan yang sangat baik untuk
anak – anak yang sedang tumbuh dan memerlukan protein dan mineral dalam jumlah
banyak dan juga dianjurkan diberikan kepada orang yang sedang sakit untuk
Telur adalah salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain daging,
ikan dan susu. Umumnya telur yang dikonsumsi berasal dari jenis-jenis unggas, seperti
ayam, bebek, dan angsa. Telur merupakan bahan makanan yang sangat akrab dengan
kehidupan kita sehari-hari. Telur sebagai sumber protein mempunyai banyak keunggulan
antara lain, kandungan asam amino paling lengkap dibandingkan bahan makanan lain
seperti ikan, daging, ayam, tahu, tempe, dll. Telur mempunyai citarasa yang enak
sehingga digemari oleh banyak orang. Telur juga berfungsi dalam aneka ragam
pengolahan bahan makanan. Selain itu, telur termasuk bahan makanan sumber protein
yang relatif murah dan mudah ditemukan. Hampir semua orang membutuhkan telur
(Mietha, 2008).
Telur merupakan salah satu bahan pangan yang paling lengkap gizinya. Selain itu,
bahan pangan ini juga bersifat serba guna karena dapat dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan. Komposisinya terdiri dari 11% kulit telur, 58% putih telur, dan 31%
kuning telur. Kandungan gizi terdiri dari protein 6,3 gram, karbohidrat 0,6 gram,
lemak 5 gram, vitamin dan mineral di dalam 50 gram telur (Sudaryani, 2003).
a) Protein
Protein disusun dari asam-asam amino yang terikat satu dengan lainnya.
Mutu protein ditentukan oleh asam-asam amino dan jumlah masing-masing asam
amino tadi (Sudaryani, 2003). Protein telur merupakan protein yang bermutu
tinggi dan mudah dicerna. Dalam telur, protein lebih banyak terdapat pada kuning
telur, yaitu sebanyak 16,5%, sedangkan pada putih telur sebanyak 10,9%. Dari
sebutir telur yang berbobot sekitar 50 gram, kandungan total proteinnya adalah 6
b) Lemak
Kandungan lemak pada telur sekitar 5 gram. Lemak pada telur terdapat
pada kuning telur, sekitar 32%, sedangkan lemak yang lain terdapat pada putih
telur . Zat gizi ini mudah dicerna oleh manusia. Lemak pada telur terdiri dari
hari (Sudaryani,2003).
Telur mengandung semua vitamin. Selain sebagai sumber vitamin, telur juga
didalamnya yaitu:
a) Putih telur
Nama lain dari putih telur adalah albumen telur. Putih telur terdiri
sepenuhnya oleh protein & air. Dibandingkan dengan telur kuning, telur putih
Tunggal
Kolesterol 0 mg
Protein 10,9 g
Karbohidrat 0,73 g
Serat 0g
Gula 0,71 g
Sodium 166 mg
Kalium 163
setengahnya adalah kuning padat (yolk solid). Semakin bertambah umurnya telur,
kuning telur akan mengambil uap basah dari putih telur yang mengakibatkan
kuning telur semakin menipis dan menjadi rata ketika telur dipecahkan ke
permukaan yang rata (berpengaruh kepada grade dari telur itu sendiri).
Kulit telur memiliki berat sekitar 11% dari jumlah total berat telur. Meskipun
terlihat keras & benar – benar menutupi isi telur, kulit telur itu sebenarnya berpori
(porous). Dengan kata lain, bau dapat menebus kulit telur dan uap basah
(moisture) & gas (terutama karbon dioksida) dapat keluar. Warna kulit telur
terdiri dari warna cokelat atau putih, tergantung dari perkembang biakan dari
ayam. Ayam dengan bulu putih & cuping putih menghasilkan telur dengan kulit
putih, tetapi ayam dengan bulu berwarna merah & cuping merah menghasilkan
telur dengan kulit cokelat. Warna dari kulit telur tidak memiliki pengaruh kepada
Telur memiliki dua selaput pelindung diantara kulit telur dan putih telur.
Sesudah telur diletakkan, rongga udara terbentuk diantara selaput telur. Semakin
telur bertambah tua, kehilangan uap basah (moisture), & menyusut maka rongga
udara akan semakin membesar yang mengakibatkan telur yang sudah lama akan
d) Chalazae
Chalazae adalah tali dari putih telur yang mempertahankan kuning telur
Fungsi Telur :
kesehatan & kebutuhan gizi hari – hari. Fungsi – fungsi tersebut adalah:
1) Telur merupakan sumber gizi yang sangat baik. Satu butir telur mengandung
jantung.
5) Memiliki vitamin B (folat & fiboflavin) yang penting bagi tubuh untuk
mengubah makanan jadi energi & penting untuk mencegah cacat lahir.
6) Memiliki vitamin A untuk pengelihatan,, pertumbuhan sel, & kulit yang sehat.
D. Wortel
Wortel (Daucus carota L.) merupakan tanaman yang sangat bermanfaat karena
banyak mengandung betakaroten. Semakin orange warnanya, maka semakin tinggi pula
kandungan betakarotennya. Pemanenan wortel harus dilakukan secara hati-hati agar tidak
terjadi luka pada umbinya. Luka akan menyebabkan masuknya bakteri, antara lain bakteri
kelompok Leuconostoc yang cepat sekali tumbuh dan menguraikan gula yang ada dalam
wortel yang akan diubah menjadi dextran yaitu senyawa berbentuk lendir sehingga wortel
mineral kalsium (Ca), fosfor (P), dan kalium (K) serta merupakan sumber serat
yang baik untuk tubuh. Dalam tiap 100 gr bahan terkandung energi sebesar 42
kalori (Novary,1997).
bernilai gizi tinggi meskipun seperti halnya semua sayuran jenis ini menyediakan
mencapai 14% dari kandungan total vitamin A dalam susunan makanan rata-rata
bebas menjadi kanker. Wortel dapat menurunkan resiko kanker prostat pada
menyebabkan kulit menjadi kuning. Wortel selain dikonsumsi segar dapat pula
mata .Bagian yang dapat dimakan dari wortel adalah bagian umbi atau akarnya.
Manfaat Wortel :
2. Mencegah kanker
kolesterol darah. Serat yang tinggi juga bermanfaat untuk mencegah terjadinya
konstipasi.
5. Mencegah Stroke
masalah tersebut biasa timbul karena diet dan kebiasaan minum alkohol, obat-
obatan, dan rokok, sehingga menimbulkan kondisi asam yang tinggi dalam
E. Tepung Roti
yang ditumbuk halus. Tepung ini gunanya untuk memberikan makanan memiliki lapisan
luar yang renyah. Tepung roti biasa digunakan untuk membuat kroket dan sebagainya.
F. Sosis Sapi
Sosis merupakan produk olahan yang dibuat dari bahan dasar berupa daging (sapi
atau ayam) yang digiling. Pada prinsipnya semua jenis daging dapat dibuat sosis bila
dicampur dengan sejumlah lemak. Daging merupakan sumber protein yang bertindak
sebagai pengemulsi dalam sosis. Protein yang utama berperan sebagai pengemulsi adalah
myosin yang larut dalam larutan garam. Daging yang umumnya digunakan dalam
pembuatan sosis daging yang kurang nilai ekonomisnya atau bermutu rendah seperti
daging sketal, daging leher, daging rusuk, daging dada serta daging-daging sisa/tetelan.
Proses perebusan yang dilakukan pada pembuatan sosis ini dilakukan sebagai langkah
terakhir untuk mendapatkan produk sosis. Pemasakan sosis ini bertujuan untuk
Kekenyalan dari sosis dipengaruhi oleh oleh kadar air sosis, bahan pengikat sosis
yaitu susu skim bubuk dan bahan pembentuk yaitu susu skim bubuk dan tepung tapioka.
Kadar air sosis menurut SNI 01-3020- 1995 adalah maksimal 67.0% bobot basah. Kadar
air yang dihasilkan berasal dari air yang ditambahkan atau dari bahan-bahan yang
Menurut Suhardjo (1989) yang dikutip oleh (Dewinta 2010), Daya terima atau
individu terhadap suatu jenis makanan. Diduga tingkat kesukaan ini sangat beragam pada
setiap individu. sehingga akan berpengaruh terhadap konsumsi pangan. Menurut Rudatin
(1997) yang dikutip oleh Jairani (2010), daya terima makanan adalah kesanggupan
H. Uji Organoleptik
Penilaian organoleptik disebut juga dengan penilaian indra atau penilaian sensorik
yang merupakan suatu cara penilaian yang palin primitif atau sudah lama dikenal.
Penialaian organoleptik sangat banyak digunakan untuk menilai mutu dalam industri pangan
dan industri hasil pertanian lainnya. Kadang-kadang penilaian ini dapat memberikan hasil
penilaian yang sangat teliti. Dalam beberapa hal penilaian dengan indera bahkan melebihi
Menurut Rahayu (1998) sistem penilaian organoleptik telah dibakukan dan dijadikan
alat penilaian di dalam Laboratorium. Penilaian organoleptik juga telah digunakan sebagai
metode dalam penelitian dan pengembangan produk. Dalam hal ini prosedur penilaian
memerlukan pembakuan yang baik dalam cara penginderaan maupun dalam melakukan
analisa data. Indera yang berperan dalam uji organoleptik adalah indera penglihatan,
penilaian organoleptik dalam penilaian mutu atau sifat-sifat sensorik suatu komoditi, panel
bertindak sebagi instrumen atau alat. Panel ini terdiri atas orang atau kelompok yang
bertugas menilai sifat dari suatu komoditi. Orang yang menjadi anggota panel disebut
panelis.
Uji hedonik atau uji kesukaan merupakan salah satu jenis uji penerimaan. Dalam uji
ini panelis diminta mengungkapkan tanggapan pribadinya tentang kesukaan atau sebaliknya
Tingkat-tingkat kesukaan ini disebut orang skala hedonik, misalnya amat sangat suka,
sangat suka, suka, agak suka, netral, agak tidak suka, tidak suka, sangat tidak suka dan amat
sangat tidak suka. Pada uji hedonik panelis diminta untuk menggungkapkan tanggapan
pribadinya tentang kesukaan atau ketidaksukaan terhadap suatu produk. Skala hedonik
I. Panelis
panel, yaitu panel perseorangan, panel terbatas, panel terlatih, panel agak terlatih,panel
tidak terlatih, panel konsumen dan panel anak-anak. Perbedaan ketujuh panel tersebut
1. Panel Perseorangan
Panel perseorangan adalah orang yang sangat ahli dengan kepekaan spesifik
yang sangat tinggi yang diperoleh karena bakat atau latihan-latihan yang sangat
intensif. Panel perseorangan sangat mengenal sifat, peranan dan cara pengolahan
bahan yang akan dinilai dan menguasai metode-metode analisa organoleptik dengan
sangat baik. Keuntungan menggunakan panelis ini adalah kepekaan tinggi,bias dapat
2. Panel Terbatas
Panel terbatas terdiri dari 3-5 orang yang mempunyai kepekaan tinggi
sehingga bisa lebih dapat dihindari. Panelis ini mengenal dengan baik faktor-faktor
dalam penilaian organoleptik dan mengetahui cara pengolahan dan pengaruh bahan
3. Panel Terlatih
Panel terlatih terdiri dari 15-25 orang yang mempunyai kepekaan cukup
baik.Untuk menjadi panelis terlatih perlu didahului dengan seleksi dan latihan-latihan.
Panelis ini dapat menilai beberapa rangsangan sehingga tidak terlampau spesifik.
Panel agak terlatih terdiri dari 15-25 orang yang sebelumya dilatih
untukmengetahui sifat-sifat tertentu. Panel agak terlatih dapat dipilih dari kalangan
terbatas dengan menguji datanya terlebih dahulu. Sedangkan data yang sangat
Panel tidak terlatih terdiri dari 25 orang awam yang dapat dipilih berdasarkan
jenis suku-suku bangsa, tingkat sosial dan pendidikan. Panel tidak terlatihhanya
tetapi tidak boleh digunakan dalam uji pembedaan. Panel tidak terlatih biasanya
terdiri dari orang dewasa dengan komposisi panelis pria sama dengan panelis wanita.
6. Panel Konsumen
Panel konsumen terdiri dari 30 hingga 100 orang yang tergantung pada target
pemasaran komoditi. Panel ini mempunyai sifat yang sangat umum dan dapat
7. Panel Anak-anak
Panel yang khas adalah panel yang menggunakan anak-anak berusia 3-10
pangan yang disukai anak-anak seperti permen, es krim dan sebagainya. Cara
produk yang dinilai dengan alat bantu gambar seperti boneka snoopy.
BAB III
Waktu modifikasi resep dilakukan pada hari Rabu, 1 Maret 2017. Adapun
Panelis sebanyak 15 orang, panelisnya yaitu staf instalasi gizi RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta.
1. Bahan
2. Alat
Peralatan yang digunakan pada pembuatan rolade tahu adalah sebagai berikut :
a) Panci
b) Baskom
c) Talenan
d) Pisau
e) Kompor
f) Piring
g) Sendok
i) Nampan
D. Cara Pengolahan
1. Siapkan bahan-bahan. haluskan tahu, putih telur dan bawang putih. cincang bawang
bombay.
8. Tusuk-tusuk dengan tusuk gigi untuk jalan keluar uap ketika di kukus.
8 Garam 5 5 1000/bungkus 33
Jumlah
Total keseluruhan
Pembulatan total keseluruhan
Jadi harga rolade tahu telur per resep yaitu Rp untuk 15 porsi dan harga perporsi