Anda di halaman 1dari 5

Nama:Muhammad Addam Husein

NPM/Kelas:1817031036/A
BIOGRAFI BISNIS JOHN D.ROCKEFELLER
Banyak yang menyangka jika sosok paling kaya saat seperti Bill Gates si pendiri Microsoft
atau Jeff Bezos si pendiri Amazon. Namun kekayaan mereka sebenarnya tidak ada apa
apanya jika dibandingkan dengan kekayaan dari keluarga Rockefeler yang dikenal sebagai
keluarga terkaya di dunia.

Semua berawal dari sosok bernama John David Rockefeller yang dikenal sebagai pendiri dari
dinasti Rockefeller. Pengusaha minyak ini dikenal memiliki banyak misteri serta konspirasi
yang menyelubungi keluarga Rockefeller. Banyak yang mengatakan bahwa Rockefeller dapat
mengendalikan perekonomian suatu negara.

Bahkan Gary Allen seorang wartawan Investigatif Amerika mengatakan dalam bukunya yang
berjudul ‘Say No To The New World Order’ bahwa Keluarga Rockefeller dapat
menciptakan krisis moneter internasional hanya dalam waktu semalam.

Biografi Rockefeller
Sejarah terkenalnya keluarga Rockefeller berasal dari kisah John David Rockefeller yang
dilahirkan pada tanggal 8 Juli 1839 di New York, Amerika Serikat. Ia merupakan anak
dari William Avery Rockefeller (ayah), Eliza Davidson (ibu).

John D. Roclefeller merupakan anak kedua dari enam bersaudara. Ayahnya bekerja sebagai
seorang tukang kayu serta menjual berbagai ramuan herbal keliling. Sementara ibunya, Eliza
bekerja sebagai seorang ibu rumah tangga yang mengasuh enam anaknya.

Masa Kecil

Sejak kecil John D. Rockefeller sudah terbiasa membantu ibunya di rumah mengejakan
tugas-tugas rumah tangga biasa. Ia juga terbiasa berjualan permen untuk mendapatka uang. Ia
juga rajin meminjamkan uang kepada tetangganya dan menarik bunga lebih dari pinjaman
tersebut.

Keluarga John kemudian pindah ke New York pada tahun 1851. John kemudian belajar di
Owego Academy. Setelah itu pada tahun 1853, keluarganya pindah ke Ohio dan John
melanjutkan sekolah menengah atasnya di Cleveland’s Central High School.

Menjadi Asisten Pembukuan


Ia bahkan mengambil kursus mengenai pembukuan dan bisnis di Folsom’s Commercial
College selama sepuluh minggu. Di usia 16 tahun, John Rockefeller bekerja sebagai asisten
pembukuan di perusahaan Hewitt & Tuttle. Tiga bulan pertama kerjanya ia berhasil
mengumpulkan sebanyak $50 dollar pada tahun 1855 atau setara 1.500 dollar di tahun 2018.
Di 1859, John Rockefeller bekerja sama dengan Maurice B. Clark dan menghasilkan sekitar $
4.000 ($ 120.000 dalam dolar 2018). Kesibukan bisnisnya membuat ia menghindar dari wajib
militer saat perang dunia I berkecamuk. John Rockefeller bahkan menyewa tentara pengganti
dirinya.

Berbisnis Minyak
Clark & Rockefeller beserta Samuel Andrews seorang ahli kimia bekerja sama membangun
kilang minyak ketika bisnis perminyakan di negara Amerika sedang ‘booming’.

Berkat efisiensi serta kerja keras, mereka kemudian berhasil membangun bisnis kilang
minyak mereka. Di tahun 1862, Rockefeller membeli kepemilikan perusahaan dari Clark
sekitar $ 72.500 (setara dengan $ 2.1 juta pada 2018).

Ia mendirikan perusahaan minyak Rockefeller & Andrews Oil. John David Rockefeller
kemudian melakukan banyak pinjaman serta menginvestasikan modalnya ke perusahaan
minyaknya.

Ia juga menanamkan kembali keuntungan dari bisnis minyaknya dan mendirikan dua kilang
minyak di wilayah Cleveland yang kemudian menjadi kilang minyak terbesar.

Setelah perang saudara Amerika berakhir, kilang minyak Cheveland menjadi salah satu dari
lima kilang minyak terbesar yang memproduksi minyak di Amerika dan memberi pasokan
minyak paling banyak di Amerika.

Mendirikan Standard Oil


Di tahun 1870, John D. Rockefeller menghapus kemitraan Rockefeller, Andrews & Flagler.
Rockefeller kemudian mendirikan Standard Oil of Ohio. Dengan cepat perusahaan minyak
Rockfeller menjadi pemasok minyak terbesar di Amerika. Hal ini juga di dukung oleh
pertumbuhan cepat Industri Amerika setelah perang saudara Amerika terutama kereta api.

Standard Oil menjadi semakin berkembang ketika Rockefeller mengakuisisi satu demi satu
perusahaan minyak saingannya. Sehingga di tahun 1872, Ia sudah menguasi 22 dari 26
perusahaan saingan di Cheveland. Peristiwa ini kemudian dikenal dengan nama ‘The
Cleveland Massacre‘.

Bahkan saingan Rockefeller yakni Charles Pratt dan Henry H. Rogers kewalahan menghadapi
Standard Oil milik Rockefeller. Akhirnya perusahaan minyak milik Pratt dan Rogers
diakuisisi oleh Rockfeller.

Meskipun memiliki banyak pesaing di Amerika, Standard Oil milik Rockefeller dengan cepat
mendominasi bisnis penyulingan minyak di Amerika. Mereka kemudian menguasai 90 persen
pasar minyak Amerika.

Monopoli Minyak

Dalam biografi rockefeller diketahui bahwa perusahaan Standard Oil milik Rockefeller
menjual minyak jauh dibawah harga dengan harga yang bervariasi serta memberikan
berbagai diskon kepada para pelanggan mereka.

Kilang Minyak Standard Oil Rockefeller di Chevland

Ini kemudian membuat ketergantungan para konsumen terhadap minyak dari Standard Oil
milik Rockefeller. hal ini membuat banyak wartawan serta politisi ketika itu menuduhnya
melakukan monopoli.

Rockefeller sudah memiliki lusinan perusahaan yang tersebar hampir di semua negara bagian
Amerika ketika itu. Namun karena munculnya peraturan dari badan legislatif mengenai
pembatasan perusahaan membuat Rockefeller mendirikan perusahan korporasi yang
kemudian dikenal dengan nama Standard Oil Trust.

Memasuki akhir tahun 1890an, bisnis Rockefeller berkembang ke sektor pengolahan bijih
besi serta baja dan bersaing ketat dengan ‘raja baja’ ketika itu yakni Andrew Carnegie. John
D Rockefeller juga melakukan ekspansi bisnis minyak secara besar-besaran ketika itu.

Kaisar Industri Amerika

Dalam biografi Rockefeller diketahui saat itu media massa Amerika menjuluki John D.
Rockefeller sebagai kaisar Industri Amerika. Itu karena kekuatannya dalam memonopoli
industri Amerika khususnya minyak. Standard Oil menjadi perusahaan multinasional pertama
dan terbesar di dunia saat itu.

Standard Oil memiliki tujuh anak perusahaan yakni The Ohio Oil Company, The Standard
Oil Company, Standard Oil of New Jersey kemudian yang mempunyai anak perusahaan
bernama Exxon. Ada juga Standard Oil of New York yang mempunyai anak perusahaan
bernama Mobil. Kemudian Standard Oil of California yang kemudian bernama Chevron,
Standard Oil of Indiana dan berubah nama menjadi Amoco serta Standard Oil of Kentucky.

Di tahun 1911, Mahkamah Agung Amerika menetapkan bahwa Standard Oil milik
Rockefeller melakukan monopoli ilegal. Akhirnya perusahaan tersebut ditutup dan dipecah
menjadi 33 perusahaan.
Pria Terkaya Sejagad
Dipecahnya perusahaan Standard Oil membuat John D. Rockefeller sebagai pemegang saham
terbesar menjadi pria terkaya di dunia saat itu.

Diakhir hayatnya sekitar tahun 1930an, John David Rockfeller berhasil mengumpulkan
Kekayaannya sebesar 1.5 milyar dollar. Menurut Majalah Forbes pada tahun 2014 jika
dikonversikan kenilai dollar kekayaan Rockfeller sekitar 341 milyar dollar.

Disamping itu John D. Rockefeller diketahui merupakan seorang dermawan. Ia


menyumbangkan ratusan juta dollar kekayaannya kepada berbagai yayasan didang sosialm,
kesehatan, agama serta pendidikan.

Kekayaan tersebut bahkan empat kali lipat jauh mengalahkan total kekayaan dari Pendiri
Microsoft yakni Bill Gates dan pendiri Amazon yakni Jeff Bezos yang dianggap sebagai
manusia terkaya di dunia abad ini.

John D. Rockefeller Wafat

John D. Rockefeller diketahui meninggal karena penyakit arteriosklerosis pada tanggal 23


Mei 1937 di Florida pada umur 97 tahun. Dia dimakamkan di Pemakaman Lake View di
Cleveland.

Keluarga Rockefeller
John D. Rockefeller diketahui menikahi Laura Celestia Spelman di tahun 1864. Dari
pernikahannya tersebut mereka dikaruniai anak berjumlah empat orang putri dan satu orang
putra.

Sepeninggal John D. Rockefeller, bisnisnya kemudian dikelola oleh anak-anaknya. Terutama


oleh putra laki-lakinya John Davidson Rockefeller Jr. Setelah itu diteruskan oleh cucu-cucu
dari Rockefeller.

Rockefeller yang menguasai Standard Oil yang ketika itu telah dipecah sudah memiliki
puluhan anak perusahaan. Empat diantaranya merupakan perusahaan minyak raksasa di dunia
yakni ExxonMobil, Chevron, BP, serta Marathon.

Rockefeller juga memiliki keterlibatan di perusahan freeport ketika mencaplok tambang di


Papua. Banyak yang beranggapan ini merupakan salah satu konspirasi Rockefeller di
Indonesia.

Rockefeller juga memiiki kepemilikan di beberapa perusahaan baja di dunia. Selain itu
keluarga Rockefeller juga menguasai Chase Bank dan First National City Bank yang
memiliki banyak anak perusahaan perbankan di dunia.

Keluarga Rockefeller juga memiliki kepemilikan di majalah The Associated Press (AP) serta
Majalah Time. Dan beberapa perusahaan properti besar di Amerika dan di luar negerinya.
Perusahaan-perusahaan diatas hanyalah sebagian kecil dari puluhan perusahaan besar yang
dimiliki oleh Keluarga Rockefeller. Itulah yang menjadi mesin uang dari keluarga
Rockefeller. Selain itu mereka juga memiliki koneksi kuat di pemerintahan Amerika.

Hingga saat ini keluarga Rockefeller merupakan sebagai salah satu keluarga terkaya di dunia
sama seperti keluarga Rothschild. Kuatnya pengaruh Rockefeller di berbagai perusahaan
besar membuat mereka bisa melakukan monopoli.

Maka tak mengerankan jika wartawan Amerika, Gary Allen mengatakan bahwa keluarga
Rockefeller dapat membuat krisis moneter hanya dalam waktu semalam saja.

Anda mungkin juga menyukai