Dokumen - Tips - Proposal Tak Halusinasi 55c8043aa3fa5
Dokumen - Tips - Proposal Tak Halusinasi 55c8043aa3fa5
Oleh :
Hendra Suprayogi
NIM : 06031
1. PENDAHULUAN
Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu
dengan yang lain, saling bergantung dan mempunyai norma yang sama (Stuart
& Laraia, 2001). Kelompok berfungsi sebagai tempat berbagi pengalaman dan
saling membantu satu sama lain, untuk menemukan cara menyelesaikan
masalah.
Terapi aktivitas kelompok adalah suatu psikoterapi yang dilakukan
sekelompok pasien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang
dipimpin atau diarahkan oleh seorang terapis atau petugas kesehatan jiwa yang
telah terlatih. Fokus terapi aktivitas kelompok adalah membuat sadar diri,
peningkatan hubungan interpersonal, membuat perubahan atau ketiganya.
Terapi aktivitas kelompok dibagi kedalam 4, yaitu terapi aktivitas kelompok
stimulasi kognitif/persepsi, terapi aktivitas kelompok sensori, terapi aktivitas
kelompok realita dan terapi aktivitas kelompok sosialisasi.
Dalam penyusunan proposal ini, kami akan membahas terapi aktivitas
kelompok stimulasi kognitif/persepsi. Dalam terapi aktivitas kelompok ini,
klien dilatih mempersepsikan stimulus yang disediakan/stimulasi yang pernah
dialami. Dengan proses ini diharapkan respon klien terhadap berbagai
stimulasi dalam kehidupan menjadi adaptif.
2. TUJUAN
Tujuan umum:
Klien mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang
diakibatkan oleh paparan stimulasi kepadanya.
Tujuan khusus:
a. Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi
halusinasi.
b. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi
c. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi.
3. SETTING
a. terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
b. ruangan nyaman dan tenang
c. tempat dan denah
L CL
O
F
K
K F
Keterangan:
L = Leader
CL = Co Leader
F = Fasilitator
K = Klien
O = Observer
d. Jumlah anggota adalah 6 orang
5. METODA
1) Diskusi dan Tanya jawab
2) Bermain peran / simulasi
6. KRITERIA KLIEN
Terapi aktivitas kelompok jenis ini digunakan pada klien dengan gangguan
persepsi / sensori : Halusinasi
7. STRUKTUR ORGANISASI KELOMPOK
1. Leader
a. Memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok
b. Merencanakan, mengatur, mengontrol, dan mengembangkan jalannya
terapi aktivitas kelompok
c. Membuka acara terapi aktivitas kelompok
d. Memimpin diskusi kelompok
e. Memberikan informasi
f. Menutup acara
2. Co Leader
a. Mendampingi leader
b. Mengambil posisi leader jika pasif
c. Mengarahkan kembali posisi peminpin kepada leader
d. Menjadi motivator
3. Fasilitator
a. Membantu dan menjelaskan tugas yang harus dilakukan klien sebagai
anggota kelompok
b. Membantu mempersiapkan klien dan sarana yang menunjang ketika
kegiatan kelompok berlangsung
c. Memberikan motivasi kepada klien untuk tetap aktif dalam
melaksanakan terapi aktivitas kelompok
4. Observer
a. Mengobservasi persiapan pelaksanaan terapi aktivitas kelompok
b. Mencatat semua aktivitas terapi aktivitas kelompok
c. Mengevaluasi hasil kegiatan terapi aktivitas kelompok
8. LANGKAH KEGIATAN
a) Persiapan (5 menit)
a. Memilih klien sesuai indikasi yaitu klien dengan perubahan sensori
persepsi : halusinasi
b. Membuat kontrak dengan klien tentang terapi aktivitas kelompok
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b) Orientasi (10 menit)
a. Salam teurapetik
1) Salam dari terapis kepada klien
2) Perkenalkan nama dan panggilan terapis
3) Menanyakan nama dan panggilan semua klien
b. Evaluasi / validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini
2) Menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi : isi, waktu,
situasi dan perasaan
c. Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu latihan salah satu cara
mengontrol halusinasi.
2) Menjelaskan aturan main:
Membacakan peraturan
Lama kegiatan 45 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
c) Tahap Kerja (20 menit)
9. TATA TERTIB
1) Peserta bersedia mengikuti terapi aktivitas kelompok
2) Peserta berpakaian rapi dan bersih
3) Peserta tidak diperbolehkan makan, minum, merokok selama mengikuti
terapi aktivitas kelompok
4) Peserta harus hadir 5 menit sebelum acara berlangsung
5) Peserta tidak boleh meninggalkan ruangan selama terapi aktivitas
kelompok berlangsung
6) Jika ada pertanyaan peserta mengangkat tangan terlebih dahulu dan
berbicara setelah dipersilahkan oleh leader
7) Anggota harus berperan aktif dalam terapi aktivitas kelompok
8) Anggota harus bersikap terbuka
9) Waktu sesuai dengan yang sudah disepakati
10. EVALUASI DAN DOKUMENTASI
A. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses terapi aktivitas kelompok
berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah
kemampuan klien sesuai tujuan terapi kelompok. Untuk terapi aktivitas
kelompok stimulasi persepsi : halusinasi, kemampuan yang diharapkan
adalah mengatasi halusinasi dengan menghardik. Format evaluasi sebagai
berikut:
Stimulasi Persepsi : Halusinasi
Kemampuan menghardik halusinasi
Petunjuk:
1. Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang mengikuti
terapi aktivitas kelompok
2. Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda jika
ditemukan pada klien atau tanda jika tidak ditemukan
B. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dinilai klien saat terapi pada catatan
proses keperawatan tiap-tiap klien.