Anda di halaman 1dari 13

SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN KRAP komunikasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, politik, olahraga, SAR dan

DAN ORGANISASI RAPI masalah darurat lainnya.

Dalam perkembangan terakhir melalui Peraturan Menteri Komunikasi dan


KRAP singkatan dari Komunikasi Radio Antar Penduduk adalah Informamatika nomor: 34/PER/M.KOMINFO/8/2009 tentang
komunikasi radio yang pada awalnya menggunakan band frekuensi HF (11 meter PENYELENGGARAAN KOMUNIKASI RADIO ANTAR PENDUDUK,
band), di negara asalnya, yaitu Amerika terkenal dengan nama CB (Citizen bahwa penyelenggaraan KRAP dapat menggunakan gelombang :
Band), yang dilegalisir sejak tahun 1958 dibawah pengawasan Federal 1. HF pada band frekuensi 26,960 – 27,415 MHz (11 meter band)
Communication Commission (FCC). 2. VHF pada band frekuensi 142,000 – 143,600 MHz (2 meter band)
Keberadaan CB diperlukan masyarakat Amerika sebagai sarana komunikasi antar
penduduk untuk saling memberikan informasi bila mendapat kesulitan, mohon
bantuan/pertolongan dengan segera atau kepentingan gawat darurat. Sehingga
instansi-instansi resmipun seperti : Kepolisian, SAR, Rumah Sakit, Pemadam ---MRZ---
Kebakaran, dan lembaga sosial kemasyarakatan lainnya, ikut secara aktif
memonitor pada frekuensi tertentu yang disebut “Jalur Gawat Darurat”. Apabila
terdengar berita yang sifatnya meminta bantuan, maka instansi yang
bersangkutan siap membantunya.
Disamping itu alat komunikasi ini juga banyak digunakan untuk membantu
komunikasi pada penyelenggaraan acara-acara penting lainya.

Radio CB memasuki Indonesia pada dekade 70-an yang terus


berkembang dan penggunaanya masih bersifat liar. Melihat kenyataan ini,
Pemerintah menyadari kalau tetap dibiarkan akan mengakibatkan dampak
negatif, karena alat komunikasi radio ini apabila oleh pemilik yang tidak
bertanggungjawab dan liar dapat digunakan untuk tindakan yang bersifat
kriminal, subversif, atau yang lain. Untuk itu Pemerintah mengambil tindakan
penertiban dan kebijaksanaan melegalisir penggunaan radio CB melalui Menteri
Perhubungan yang menetapkan SK MENHUB RI Nomor : S1.11/HK 501/Phb-80
tertanggal 6 Oktober 1980, tentang Perijinan Penyelenggaraan Komunikasi Radio
Antar Penduduk (KRAP).

Untuk melaksanakan pengawasan dan pembinaan terhadap


penyelenggara/ pengguna KRAP, maka Dirjen Postel dengan suratnya bernomor:
6356/OT.002/Dirfrek/80, tanggal 31 Oktober 1980 menunjuk Tim Formatur
untuk membentuk organisasi yang mengadakan pembinaan, pengelolaan, dan
pengendalian KRAP. Hasil musyawarah Tim Formatur melalui SK Dirjen Postel
nomor :125/Dirjen/1980, tanggal 10 November 1980 ditetapkan KEPUTUSAN
TENTANG PENDIRIAN DAN PENGANGKATAN PENGURUS PUSAT
ORGANISASI RADIO ANTAR PENDUDUK. Selanjutnya organisasi tersebut
dinamakan RADIO ANTAR PENDUDUK INDONESIA disingkat RAPI.

Tanggal 10 November 1980, dijadikan tanggal lahirnya RAPI. Dan sejak


saat itu RAPI berkiprah membantu masyarakat dan pemerintah melalui bantuan
PERBEDAAN ANTARA ORARI DAN RAPI
KODE ETIK
RADIO ANTAR PENDUDUK INDONESIA Walaupun sama-sama menggunakan alat komunikasi radio, antara ORARI
(Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia) dan RAPI (Radio Antar Penduduk
( RAPI ) Indonesia) mempunyai perbedaan penggunaannya, seperti termaktub dalam
Peraturan Pemerintah RI nomor: 52 tahun 2000, tentang Penyelenggaraan
Komunikasi, yang cuplikannya sbb:

1. Anggota RAPI Berjiwa Patuh. Pasal 40


Anggota RAPI, harus patuh pada perundang-undangan Penyelenggaraan telekomunikasi khusus untuk keperluan
perseorangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 huruf a
telekomunikasi dan peraturan yang berlaku. meliputi :
a. amatir radio;
2. Angota RAPI Berjiwa Jujur. b. komunikasi radio antar penduduk.
Anggota RAPI, harus berperilaku jujur.
Pasal 41
(1).Kegiatan amatir radio sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40
3. Anggota RAPI Berjiwa Santun.
huruf a digunakan untuk saling berkomunikasi tentang ilmu
Anggota RAPI, harus santun dalam berkomunikasi. pengetahuan, penyelidikan teknis dan informasi yang
berkaitan dengan teknik radio dan elektronika.
4. Anggota RAPI Berjiwa Tenggang rasa. (2).Kegiatan amatir radio dapat digunakan untuk penyampaian
Anggota RAPI, harus memiliki tenggang rasa terhadap sesama. berita marabahaya, bencana alam, pencarian dan pertolongan
(SAR).
5. Anggota RAPI Berjiwa Tanggung Jawab. Pasal 42
Anggota RAPI harus memiliki tanggung jawab. (1).Kegiatan komunikasi radio antar penduduk sebgaimana
dimaksud dalam Pasal 40 huruf b digunakan untuk saling
komunikasi tentang kegiatan kemasyarakatan.
(2).Kegiatan komunikasi radio antar penduduk dapat digunakan
untuk penyampaian berita marabahaya, bencana alam,
pencarian dan pertolongan (SAR).
Motto RAPI :
Penjelasan Pasal 42
Ayat (1)
“ rukun di udara, akrab di darat, iman di hati ” Kegiatan kemasyarakatan meliputi kegiatan antara lain
kepramukaan, olahraga, kesenian, sosial, ketertiban, dan
gangguan keamanan negara.

Dalam pelaksanaannya kegiatan amatir radio diwadahi dan dibina dalam


organisasi yang dinamakan Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia
(ORARI), sedangkan kegiatan komunikasi radio antar penduduk diwadahi dan
dibina dalam organisasi yang dinamakan Radio Antar Penduduk Indonesia untuk melindungi kepentingan umum maupun kepentingan pribadi dan hak
(RAPI). memakai KRAP bagi masyarakat.

Hal ini dikemukakan, dan harus dimaklumi oleh pengguna KRAP, karena
setiap penyelenggaraan komunikasi radio yang tidak memenuhi ketentuan teknis,
seperti kelayakan pakai dari perangkat yang digunakan dan ketentuan nonteknis
seperti etika dan sopan-santun berkomunikasi yang baik, justru akan menimbulkan
dampak negatif bagi pemakainya sendiri maupun kepentingan masyarakat umum.
PENYELENGGARAAN DAN PERIJINAN KRAP
Kepentingan umum yang mungkin dapat terganggu oleh penyelenggaraan
Sepintas orang melihat bahwa kegiatan berkomunikasi dengan radio KRAP yang kurang baik, ialah masyarakat pengguna peralatan elektronik, seperti:
(istilah populer nge-break) adalah kegiatan yang disamping menyenangkan juga radio siaran, televisi, telepon, dll.
sangat mengasyikkan, karena dengan membeli perangkat komunikasi radio
kemudian dioperasikan, hanya dengan berdiam diri di kamar atau di dalam mobil Sedangkan kepentingan bagi para pengguna KRAP adalah dapatnya
seseorang dapat berhubungan (berkomunikasi) dengan rekannya yang berada di mereka menggunakan haknya untuk melaksanakan kegiatan komunikasi dengan
tempat yang sangat jauh, juga dalam berkomunikasi dapat melakukan saling baik tanpa saling mengganggu satu dengan lainnya yang dapat menimbulkan
tukar menukar informasi dalam segala hal. Sebenarnya tidaklah sesederhana itu, keributan dan ketegangan pada sesama pengguna KRAP. Karena pada dasarnya
karena: masyarakat pengguna KRAP melakukan komunikasi yang bertujuan menjalin
persahabatan dan persatuan agar dapat bekerjasama untuk tujuan yang bermanfaat
1. Berkomunikasi dengan radio menggunakan ruang angkasa, dimana ruang dalam mendukung pembangunan bangsa dan negara RI tercinta.
angkasa termasuk bagian dari bumi dan air yang termasuk kekayaan alam
yang harus dimanfaatkan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat (pasal 33 Berdasarkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No:
UUD’45). 34/PER/M.KOMINFO/8/2009 tentang PENYELENGGARAAN KOMUNIKASI
2. Berkomunikasi dengan radio adalah merupakan suatu kegiatan RADIO ANTAR PENDUDUK, bahwa setiap penyelenggaraan KRAP harus
telekomunikasi. Sedangkan kegiatan telekomunikasi di Indonesia dengan mendapatkan ijin dari Direktur Jendral Pos dan Telekomunikasi IKRAP (Ijin
maksud dan tujuan tertentu telah diatur dengan undang-undang, yaitu UU Komunikasi Radio Antar Penduduk), untuk jangka waktu 5(lima) tahun dan dapat
no: 36 tahun 1999 tentang Telekomunikasi dan beberapa peraturan diperpanjang.
penjabarannya.
3. Sebagai warga negara harus ikut bertanggungjawab akan masa depan bangsa IKRAP diberikan kepada perseorangan dengan persyaratan sbb:
dan negara tercinta ini dengan ikut berpartisipasi aktif dalam berbagai sektor a. Warga Negara Indonesia.
pembangunan. b. Umur serendah-rendahnya 17 tahun
c. Bertempat tinggal di wilayah RI
Dari ketiga hal tersebut di atas hendaknya setiap insan masyarakat d. Berkelakuan baik
Indonesia yang sedang atau akan menggunakan perangkat komunikasi radio e. Membayar biaya administrasi dan biaya ijin
hendaknya harus sangat peduli terhadap segala ketentuan dan perundangan yang f. Menjadi anggota RAPI
berlaku bagi penyelenggaraan telekomunikasi. Dan sangatlah tidak bijaksana
apabila masih ada orang yang masih berwawasan terbatas, bahwasannya : Sedangkan Pita Frekuensi dan persyaratan teksis yang diijinkan untuk
“ Berkomunikasi dengan perangkat radio yang dibeli dengan uang sendiri penlenggaraan KRAP adalah:
dianggap haknya mutlak tanpa harus mengikuti ketentuan dan aturan. Serta
berkomunikasi dengan radio hanya kegiatan iseng untuk mengisi waktu luang. “ 1. Perangkat KRAP dengan gelombang HF (11 meter band)
a. Band frekuensi 26,960 – 27,410 Mhz dan kelas emisi 2K80J3E (USB)
Kegiatan komunikasi radio di Indonesia telah dilegalisir oleh b. Setiap band frekuensi dapat digunakan untuk penyampaian berita gawat
Pemerintah dengan dibentuknya wadah bagi pelaku/penggemar/pengguna KRAP, darurat
dalam bentuk organisasi RAPI. Penyelenggaraan KRAP diatur dengan maksud
c. Khusus frekuensi 27,065 MHz hanya digunakan untuk penyampaian berita
gawat darurat.
d. Daya pancar maksimum 12 Watt PEP
e. Dilarang disambung pada suatu penguat daya dengan cara apapun

2. Perangkat KRAP dengan gelombang VHF (2 meter band)


a. Band frekuensi 142,000 – 143,600 MHz dengan modulasi FM dan kelas
emisi 16K0F3E (FM=Frequency Modulation)
b. Setiap kanal frekuensi dapat digunakan untuk penyampaian berita gawat
darurat.
c. Khusus untuk frekuensi 142,250 MHz (dial=225) hanya digunakan untuk
penyampaian berita gawat darurat (Frekuensi Darurat Nasional).
d. Daya pancar maksimum
1. Perangkat pancar ulang : 50 Watt
2. Perangkat induk : 25 Watt
3. Perangkat genggam : 5 Watt
e. Tidak boleh disambung pada suatu penguat daya dengan cara apapun.

“ Tata cara dan persyaratan serta besarnya biaya perijinan secara detail
diuraikan tersendiri “

---JZ23DT---
PENGGUNAAN KOMUNIKASI RADIO ANTAR PENDUDUK NAMA PANGGILAN
(Cuplikan PERMEN No: 34/PER/M.KOMINFO/8/2009)
1. Tanda panggilan (call sign) untuk kegiatan KRAP memiliki susunan prefix,
BAB IV kode daerah, dan suffix.
PENGGUNAAN ALAT DAN PERANGKAT KRAP 2. Prefix adalah Juliet Zulu (JZ) yang merupakan tanda panggilan yang
Pasal 16 ditetapkan untuk seseorang atau organisasi berdasarkan tabel alokasi seri nama
1. Alat dan perangkat KRAP hanya digunakan untuk komunikasi radio dalam panggilan Internasional.
negeri. 3. Kode daerah :
2. Stasiun KRAP dapat digunakan untuk kegiatan : a. NAD : 01 r. Kalimantan Selatan : 19
a. hubungan persahabatan dan persaudaraan antar sesama anggota; b. Sumatera Utara : 02 s. Kalimantan Tengah : 20
b. pembinaan, penyuluhan dan penyelenggaraan Organisasi; c. Sumatera Barat : 03 t. Kalimantan Barat : 21
c. bantuan komunikasi dalam rangka penyelenggaraan kepramukaan, olah d. Riau : 04 u. Sulawesi Utara : 22
raga, sosial kemasyarakatan, dan penyelenggaraan kemanusiaan lainya; e. Jambi : 05 v. Sulawesi Tengah : 23
d. penyampaian berita marabahaya, bencana alam, dan pencarian dan f. Sumatera Selatan : 06 w. Sulawesi Selatan : 24
pertolongan (SAR). g. Bengkulu : 07 x. Sulawesi Tenggara : 25
3. Bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi adalah Bahasa Indonesia h. Lampung : 08 y. Maluku : 26
sesuai dengan etika dan tata cara berkomunikasi yang baik. i. DKI Jakarta : 09 z. Papua : 27
j. Jawa Barat : 10 aa. Maluku Utara : 28
Pasal 17 k. Jawa Tengah : 11 bb. Papua Barat : 29
1. Stasiun KRAP dilarang digunakan untuk: l. DI Yogyakarta : 12 cc. Banten : 30
a. memancarkan berita yang bersifat politik, SARA, dan atau pembicaraan m. Jawa Timur : 13 dd. Bangka Belitung : 31
lainnya yang dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban; n. Bali : 14 ee. Gorontalo : 32
b. memancarkan pemberitaan/berita yang bersifat komersial atau o. NTB : 15 ff. Kep. Riau : 33
memperoleh imbalan jasa; p. NTT : 16 gg. Sulawesi Barat : 34
c. memancarkan berita sandi, kecuali kode-10 (ten-code); q. Kalimantan Timur : 18
d. berkomunikasi dengan stasiun KRAP yang tidak memiliki izin atau Nomor Kode Daerah berikutnya menyesuaikan dengan nomor pembentukan
stasiun radio lain selain stasiun KRAP; propinsi baru.
e. digunakan untuk jasa telekomunikasi; 4. Suffix adalah susunan huruf AA sampai dengan ZZ dan AAA sampai dengan
f. memancarkan berita marabahaya atau berita yang tidak benar dan/atau ZZZ..
signal yang menyesatkan; 5. Khusus suffix dengan awalan Zulu (Z) digunakan untuk stasiun kegiatan
g. memancarkan informasi yang tidak sesuai peruntukannya sebagai sarana organisasi RAPI atau stasiun untuk bantuan komunikasi.
komunikasi radio antara lain memancarkan musik-musik, menyanyi,
pidato, dongeng, dan pembicaraan asusila; ---JZ23DT---
h. sarana komunikasi di pesawat udara atau kapal laut;
i. sarana komunikasi bagi kepentingan dinas instansi pemerintah dan/atau
swasta;
j. berkomunikasi ke luar negeri.

---JZ23DT---
TATA CARA BERKOMUNIKASI Tata cara berkomunikasi dalam RAPI berlaku sistem komunikasi radio
yang berlaku secara internasional, misalnya penggunaan KODE-SEPULUH (ten-
Meskipun pada dasarnya berkomunikasi dengan radio adalah kegiatan code), alfabet internasional dan lokal. Sedangkan KODE-Q tidak digunakan dalam
kesenangan (hobi), tetapi karena berhubungan dengan banyak orang yang sama- RAPI, karena kode-Q secara internasional lazim digunakan untuk komunikasi radio
sama menggunakan dan dengan berbagai kepentingan, maka perlu adanya tata telegraf (morse) termasuk para anggota amatir radio (ORARI), sedangkan dalam
cara komunikasi yang baik, sehingga tidak menimbulkan dampak negatif yang KRAP menggunakan komunikasi radio teleponi. Daftar kode-10 secara lengkap
mengakibatkan maksud dan tujuan penggunaan KRAP tidak tercapai. pada halaman tersendiri.

Berkomunikasi dengan radio tidak berbeda dengan berkomunikasi Beberapa istilah-istilah yang lazim digunakan dalam RAPI, seperti:
melalui media lain (seperti lewat surat, telepon), maupun komunikasi langsung  BREAK : memasuki frekuensi (arena net) dengan memutus pembicaraan
antar pelakunya yang mana berlaku norma hukum dan norma etika dan moral yang sedang berlangsung karena ada hal penting yang perlu
serta sopan santun pergaulan yang berlaku dalam masyarakat. disampaikan dengan segera.
 INTERUPSI : memutus pembicaraan yang sedang berlangsung oleh peserta net
RAPI sebagai mitra kehormatan pemerintah, hendaknya disadari oleh lain karena hal penting yang tidak dapat ditunda dan kita sudah
para anggotanya agar setiap perilaku baik pada saat berada di lingkungan umum menjadi peserta (warga) dalam net.
maupun pada saat berkomunikasi dengan radio harus memperhatikan segala  NCS : Net Control Station, pemimpin net, tugasnya mengendalikan frekuensi
norma yang berlaku dalam masyarakat baik norma hukum, moral, etika dan dan mengatur giliran pemakaian frekuensi oleh warga/peserta
sopan santun maupun norma agama. Sehingga visi dan misi RAPI beserta net.
anggotanya dalam ikut aktif dalam pembangunan bangsa dan negara ini  ROGER : diterima dan dimengerti (jangan mengucapkan kata ini apabila
terlaksana. anda tidak benar-benar mengerti pembicaraan lawan bicara).
 CORRECT : benar/betul.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berkomunikasi dengan radio,  YL : Yangky Lady, sebutan wanita secara umum, khusus bagi yang telah
antara lain: bersuami sebutannya XYL (Extray Yangky Lady).
1. Bahwa sarana frekuensi radio terutama frekuensi KRAP termasuk sarana  YB : Yangky Bravo, sebutan laki-laki secara umum, khusus bagi yang telah
umum, dimana banyak yang menggunakan untuk berbagai kepentingan dan beristri sebutannya XYB (Extray yangky Bravo).
tujuan, misalnya: penyampaian berita yang menyangkut kepentingan umum
baik harta benda dan keselamatan jiwa manusia. Tukar menukar informasi Dalam melakukan kegiatan komunikasi dengan KRAP (mengudara) ada
yang berguna dalam bidang kepramukaan, olahraga, atau kegiatan sosial beberapa hal yang harus diperhatikan :
kemasyarakatan lainnya, juga kepentingan pemerintah dalam hal keamanan 1. Periksa peralatan yang digunakan mulai dari kabel catudaya(powersuply),
lingkungan. kabel antena dan sambungan konektor, mikropon, ukuran SWR dan lain-
2. Pengguna KRAP terdiri dari berbagai golongan usia (dari orang tua mupun lainnya, sudah benar dan layak pakai atau tidak.
remaja), dan juga dari berbagai latar belakang pendidikan dan status sosial. 2. Hindari gangguan terhadap stasiun lain atau perangkat elektronik lain milik
Dalam berkomunikasi dengan radio kita tidak berhubungan langsung dengan masyarakat umum, karena adanya ketidak-beresan pada perangkat yang
lawan bicara, sehingga kita tidak tahu dengan siapa kita berBICARA. dipergunakan, bila ini terjadi segera hentikan kegiatan mengudara dan
3. Setiap pengguna KRAP telah dan harus bergabung dalam keanggotaan periksa peralatan yang digunakan hingga benar, dan tidak mengganggu lagi.
organisasi RAPI yang memiliki hak dan kewajiban serta kode etik 3. Juga jangan lupa siapkan buku catatan dan alat tulis serta jam sekaligus.
organisasi. 4. Surat Ijin penyelenggaraan KRAP yang masih berlaku harus selalu berada
bersama perangkat.
Memperhatikan hal-hal tersebut di atas setiap anggota RAPI dalam 5. Untuk pertama kali memasuki frekuensi yang sedang digunakan, monitor
melakukan kegiatan komunikasi radio harus berlaku tertib, disiplin, tidak saling dahulu sebelumnya, dengan maksud agar kita tahu siapa peserta net di
mengganggu, sopan dan ramah dengan didasari rasa persaudaraan yang tinggi frekuensi tersebut dan siapa NCS-nya. Bila kita masuk frekuensi ingin
untuk mewijudkan cita-cita dan tujuan dibentuknya organisasi RAPI, untuk itu sekedar bergabung, berilah isyarat pada interpal (spasi) dua pembicara yang
setiap anggota RAPI dalam berkomunikasi harus menggunakan tatacara sedang berlangsung (jangan menumpuk pembicaraan) dengan memberi
berkomunikasi yang baik dan benar. salam dan sebutkan identitas anda (nama panggilan/callsign/10-28) serta
posisi/lokasi (10-20), seperti berikut : “…selamat pagi/siang/sore/ frekuensi) dan tunjukkan sikap saling menghargai antar sesama pengguna
malam…JZ 23 DT di Ngatabaru permisi masuk…”. frekuensi serta jangan memotong pembicaraan yang sangat penting.
6. Apabila memasuki frekuensi yang sedang digunakan dengan membawa 12. Jangan mendominasi pemakaian frekuensi/giliran dengan berbicara yang
informasi/berita penting yang tidak dapat ditunda, anda dapat langsung bertele-tele, hindari pembicaraan dengan kata-kata jorok/seronok dan kotor,
memutus pembicaraan yang sedang berlangsug dengan memberi isyarat asusila dan semacamnya karena tanpa kita sadari KRAP tidak hanya lawan
pada spasi dua pembicara, “….Break JZ 23 DT permisi masuk…”, atau bicara kita saja yang mendengar tetapi banyak pengguna KRAP lain yang
secara singkat berilah isyarat “Break” pada spasi dua pembicaraan. Untuk mungkin hanya sekedar memonitor/mendengarkan saja.
hal ini NCS atau peserta net yang sedang menggunakan segera menerima 13. Setiap akan pindah frekuensi (10-27) atau turun dari udara (10-3) usahakan
dan memberi kesempatan Breaker untuk menyampaikan keperluanya. memberitahu (berpamitan) kepada NCS, karena itu semua cermin dari
Ingat hanya informasi/berita penting/darurat dan segera saja yang akan kepribadian seorang komunikator yang baik. Anda masuk dengan permisi,
anda sampaikan dengan mengucapkan isyarat “Break”. anda keluar/meninggalkan seharusnya dengan berpamitan.
7. Apabila anda akan menggunakan frekuensi yang kosong untuk memanggil 14. Selagi menjadi warga net dan ingin memotong pembicaraan yang sedang
teman, maka anda harus memonitor/mendengarkan beberapa menit berlangsung karena ada keperluan yang tidak dapat ditunda, misalnya ada
dahulu, siapa tahu masih ada stasiun yang masih memancar tetapi tidak kepentingan darat atau ingin menyampaikan hal-hal penting lainnya,
termonitor di penerimaan(receiver) perangkat KRAP anda. Setelah itu ucapkan isyarat “interupsi”. Dalam hal ini NCS atau pengguna
berilah isyarat untuk memastikan bahwa frekuensi tersebut benar-benar frekuensi/giliran memperhatikan Interuptor.
kosong, “…..apakah frekuensi ini sedang digunakan? Di sini JZ 23 DT..”. 15. NCS adalah stasiun yang pertama kali muncul dalam frekuensi atau stasiun
Setelah beberapa saat tidak ada jawaban, barulah bisa digunakan. yang sinyal maupun modulasinya paling kuat dan dapat diterima oleh semua
8. Dalam berkomunikasi denga radio, usahakan berbicara dengan jelas, praktis peserta/warga net. NCS berkewajiban mengatur giliran agar tidak kacau
dan efisien, gunakan Bahasa yang baik dan benar, perhatikan ketentuan (crowdet).
yang berlaku dan sopan-santun pergaulan, serta berilah spasi yang cukup 16. Dalam satu net (frekuensi) idealnya paling banyak 5(lima) orang/stasiun,
pada interpal pembicaraan untuk memberi kesempatan kemungkinan ada apabila lebih seyogyanya memisahkan sebagian peserta net dengan cara
pengguna KRAP lain yang memberi isyarat “break” atau “interupsi” pindah frekuensi (10-27).
dengan membawa informasi/berita penting/darurat. 17. Dalam melakukan pembicaraan hendaknya dilakukan dengan singkat dan padat
9. Setiap stasiun KRAP harus dapat dikenali dari nama panggilan (10-28) yang arti, kecuali pembicaraan hal-hal penting misalnya pengumuman organisasi,
setiap kali harus dipancarkan pada permulaan dan akhir komunikasi atau penyampaian berita duka dan semacamnya.
sekurang-kurangnya setiap 3(tiga) menit sekali. Sebutkan nama operator 18. Setiap anggota RAPI harus ikut membantu membimbing pendatang baru
dengan nama anda sendiri (jangan memakai nama samaran) agar sebagai calon anggota dalam tata cara penyelenggaraan KRAP, baik dalam
komunikasi anda terjalin keakraban dan tujuan komunikasi anda untuk bidang teknik radio, cara berkomunikasi, maupun keorganisasian. Dan
menjalin dan mempererat persahabatan dan persaudaraan tercapai, selayaknya pendatang baru segera mendaftarkan diri dan perangkat
sehingga bisa terjalin kerjasama yang baik. KRAPnya kepada Pengurus RAPI setempat sebagai calon anggota (anggota
10. KRAP yang beroperasi di daerah lain, di luar daerah/propinsi tempat pembinaan).
tinggalnya dalam menyebutkan nama panggilan wajib menambahkan
keterangan yang menyatakan dimana dan dalam kegiatan apa stasiun ---JZ23DT---
tersebut dioperasikan, antara lain :
a. Stasiun tetap : (nama panggilan) + stasiun tetap di (kode
daerah) + (kegiatan)
b. Stasiun bergerak darat berkendaraan : (nama panggilan) +
stasiun bergerak darat di (kode daerah) + (kegiatan).
c. Stasiun bergerak darat Jinjing : (nama panggilan) + stasiun
jinjing di (kode daerah) + (kegiatan).
11. Selama menjadi anggota/warga net dalam satu frekuensi hendaknya tunduk
kepada NCS dengan menunggu giliran untuk berbicara (memakai
KODE SEPULUH 10.20 : Lokasi transmit/memancar 10-62 : Tidak
(Adopsi dari Official Ten-Code List yang dikeluarkan oleh Association of mengerti, telepon saja
Public Communications Officers (APCO) dengan sedikit modifikasi) 10.21 : Hubungan via telepon 10-63 :
Tugas/pekerjaan dilanjutkan
10.1 : Penerimaan buruk. 10-41 : Silahkan pindah 10.22 : Agar melapor ke ……… 10-64 : Pekerjaan telah
frekuensi selesai
10.2 : Penerimaan baik 10-42 : Ada 10.23 : Stand by/monitor/menunggu 10-65 :
kecelakaan Menunggu berita selanjutnya
10.3 : Berhenti mengudara (undur diri) 10-43 : Kemacetan 10.24 : Selesai melaksanakan tugas 10-67 : Semua
lalu-lintas unit siap/setuju
10.4 : Benar/bisa dimengerti 10-44 : Ada 10.25 : Dapat menghubungi/dihubungi 10-68 :
pesan untuk anda Pertemuan dengan cara……
10.5 : Pesan untuk disampaikan 10-46 : Memerlukan 10.26 : Info terakhir kurang diperhatikan 10-69 : Pesan
montir telah diterima
10.6 : Sibuk, kecuali ada penting 10-47 : Waktu 10.27 : Pindah frekuensi ke……/ dari…… 10-70 : Ada kebakaran
berangkat jam…… di……..
10.7 : Ada kerusakan (tidak mengudara) 10-48 : Waktu tiba 10.28 : Nama panggilan (callsign) 10-71 : Perangkat KRAP
jam……. yg digunakan
10.8 : Dapat mengudara (tidak rusak) 10-49 : Titik 10.29 : Waktu hubungan habis 10-72 : Menanti
pertemuan di…….. pengarahan
10.9 : Pesan agar diulangi 10-50 : Break, 10.30 : Tidak mentaati peraturan 10-73 : Kurangi
kosongkan frek. kecepatan pada…..
10.10 : Penyampaian berita selesai 10-51 : 10.31 : Sistim/jenis antena 10-74 : Tidak/negatif
Kehabisan bahan bakar 10.32 : Radio cek/laporan(report) RST 10-75 :
10.11 : Bicara terlalu cepat 10-52 : Penyebab gangguan
Membutuhkan ban 10.33 : Keadaan darurat (emergency) 10-76 : Dalam
10.12 : Ada tamu, mengundurkan diri 10-53 : perjalanan ke……..
Membutuhkan peralatan 10.34 : Mohon bantuan, ada kerusakan 10-77 : Tidak
10.13 : Keadaan cuaca/jalan 10-54 : ada kontak
Membutuhkan bankipas 10.35 : Informasi rahasia 10-78 : Tempat
10.14 : Informasi/pesan 10-55 : kerja/kantor/sekolah
Membingungkan sopir 10.36 : Pukul berapa sekarang? 10-79 : Membawa
10.15 : Pesan sudah disampaikan 10-56 : Butuh tali makanan
penyeret 10.37 : Perlu mobil derek di…….. 10-80 : Membawa
10.16 : Harap diambil/dijemput/direspon 10-57 : minuman
Kesulitan battery 10.38 : Perlu ambulans di……… 10-81 : Pesankan
10.17 : Ada urusan penting 10-59 : kamar hotel
Membutuhkan montir 10.39 : Pesan anda telah disampaikan 10-82 :
10.18 : Ada sesuatu untuk kita 10-60 : Apa Pesankan kamar untuk……
ada pesan selanjutnya? 10.40 : Perlu dokter di ……… 10-83 : Perlengkapan
10.19 : Bukan untuk kita (kembalikan) 10-61 : Jalan cadangan
tidak bisa dilewati 10.84 : No. telp. Saya adalah…… 10-100: Perlu ke kamar mandi
10.85 : Rumah/alamat 10-200: Perlu bantuan Polisi
di…….
10.86 : Nomor Polisi Kendaraan 10-300: Perlu pemadam
kebakaran di…….
10.87 : Sudah sampai tujuan 10-400: Perlu
bantuan Tibum di……..
10.88 : Love & kiss 10-500: Perlu bantuan
Provost di……
10.89 : Butuh montir radio 10-600: Perlu bantuan
Garnizun di………
10.90 : Dapat gangguan televisi 10-700: Perlu bantuan Tim
SAR di………
10.91 : Agar bicara dekat mic. 10-800: Perlu
bantuan petugas listrik(PLN) di….
10.92 : Pesawat anda perlu distel 10-900: Perlu bantuan
di………
10.93 : Cek kecepatan frekuensi 10-1000 : Perlu obat
anti mabok.
10.94 : Coba bicara agak panjang
10.95 : Tolong transmit …..menit SALAM RAPI
10.96 : Jammer 51 – Salam Keluarga
10.97 : Test jarum sinyal pesawat 55 – Salam Sejahtera
10.98 : Pulang kembali dari tugas 73 – Best Regard/Salam
terbaik
10.99 : Tugas selesai, semua selamat 88 – Love and
Kiss

ALFABETIS INTERNASIONAL DAN LOKAL


A = Alpha -Ambon N = November -Namlea
B = Bravo -Bandung O = Oscar -Opak
C = Charlie -Cepu P = Papa -Pati
D = Delta -Demak Q = Quibeq -
E = Echo -Endeh R = Romeo -Rembang
F = Foxtrot -Fak-fak S = Siera -Solo
G = Golf -Garut T = Tango -Tegal
H = Hotel -Halong U = Uniform -Ungaran
I = India -Indramayu V = Victor -
J = Juliet -Jepara/Jakarta W = Wisky -Wilis
K = Kilo -Kendal X = X-tray -
L = Lima -Lombok Y = Yangky -Yogya
M = Mike -Medan Z = Zulu -Zebra
BANTUAN KOMUNIKASI (BANKOM) Desa sampai dengan Pemerintah Pusat, olahraga, Pramuka, keramaian yang
(sesuai Keputusan Pengurus Pusat RAPI No. : 076.09.00.0701) direncanakan., dsj.
III. PETUNJUK PELAKSANAAN DAN OPERASIONAL BANKOM
I. UMUM A. Prosedur Bantuan Komunikasi
a BANKOM adalah suatu kegiatan nyata yang dilakukan oleh seseorang atau 1. Bantuan Komunikasi Biasa
organisasi untuk melakukan bantuan dengan menggunakan sarana KRAP. a. Adanya Surat Permohonan Bantuan Komunikasi dari instansi, organisasi yang
b BANKOM merupakan sarana mewujudkan partisipasi dan semangat memerlukan bankom.
pengabdian anggota RAPI, sekaligus menjadi kegiatan yang bermanfaat b. Kegiatan yang dilaksanakan sudah memiliki izin dari instansi yang berwenang.
bagi masyarakat, bangsa dan negara, dan oleh karena itu harus ditata Dalam hal ini RAPI tidak memberikan bankom bagi kegiatan yang illegal.
secara benar. c. Menyampaikan proposal kegiatan atau rencana kegiatan untuk dipelajari dan
c Kegiatan BANKOM dapat dilakukan setiap saat oleh anggota RAPI apabila ditindaklanjuti oleh pelaksana bankom.
dibutuhkan oleh masyarakat atau instansi tertentu. d. Melaksanakan Tahapan kegiatan Bantuan Komunikasi yang meliputi:
>> Tahap persiapan
d Personil tugas BanKom adalah Anggota RAPI yang secara langsung melaku
 persiapan alat dan perlengkapan teknik
kan kegiatan Bankom baik itu secara pribadi maupun organisasi.
 administrasi serta personil Bankom
e Jaring Komunikasi adalah suatu bagan jaringan kerja Bankom yang dibuat  rencana lapangan yang terdiri atas pembuatan bagan sistim/jaring
untuk memudahkan komunikasi dengan menggunakan KRAP komunikasi dan frekuensi yang digunakan dalam kegiatan Bankom.
f Operating Procedure, adalah Tata cara penyampaian berita secara singkat, >> Tahap Koordinasi
jelas, tepat dan bertanggung jawab.  Pengurus Daerah untuk kegiatan Lintas Wilayah atau melibatkan
g Personil tugas BanKom diharuskan menggunakan Pakaian Seragam, atau wilayah lain dalam pelaksanaannya.
menggunakan atribut RAPI, minimal Topi.  Dengan Pengurus Wilayah yang dilaksanakan dalam BanKom, sebagai
h Laporan tertulis adalah data tertulis yang disampaikan dalam kegiatan back-up untuk kelancaran komunikasi.
Bantuan Komunikasi untuk membuktikan bahwa seorang anggota Radio  Koordinasi dengan instansi atau aparat terkait untuk kelancaran bankom.
Antar Penduduk Indonesia telah melakukan penyampaian berita dengan >> Tahap Pelaksanaan Bantuan Komunikasi
menggunakan KRAP  Tatacara komunikasi sesuai dengan operating prosedur KRAP/RAPI.
 Penentuan Nama Panggilan Stasiun Zulu Bankom untuk tingkat wilayah
dengan ketentuan sebagai berikut :
II. MACAM-MACAM BANTUAN KOMUNIKASI
1. Bankom Rutin adalah kegiatan Bankom yang bisa dilakukan pada tiap hari
 J Z ... ZWZ Sentral Komunikasi
maupun tahunan, sedang untuk tempat dan kegiatannya sama dengan  J Z ... ZWP Stasiun tetap pada Kepolisian
kegiatan-kegiatan sebelumnya, seperti : kegiatan rutin organisasi, peringatan
Hari Besar Nasional, Siskamling udara, dsj.
 J Z ... ZWH Stasiun tetap pada Dinas Perhubungan

2. Bankom Emergency/Darurat adalah kegiatan Bankom yang bersifat  J Z ... ZWS Stasiun tetap pada Dinas Sosial
mendadak dan tidak bisa diperkirakan waktu dan kejadiannya, perlu  Penentuan Nama Panggilan Stasiun Bergerak.
dilakukan penanggulangan dengan segera, serta tidak bisa menunggu waktu
terlalu lama, seperti : bencana alam, banjir, SAR, pencurian/kehilangan,  JZ ... ZWM... Stasiun Bergerak / Mobile
kematian, kebakaran, kecelakaan lalu lintas, gangguan kamtibmas, (Kemudian dilanjutkan dengan No.Urut disesuaikan dengan kebutuhan)
kerusuhan, dll. >> Tahap Pelaporan
3. Bankom Khusus adalah kegiatan Bankom terpadu serta terencana yang Format Pelaporan terdiri atas : dasar pelaksanaan BanKom, waktu dan
melibatkan instansi atau organisasi sosial kemasyarakatan tertentu, seperti : tempat kegiatan, personil yang terlibat, instansi atau organisasi yang terlibat,
PEMILU, Angkutan Lebaran, Natal, & Tahun Baru, Kegiatan Pemerintahan laporan kegiatan lapangan, hasil yang telah dilaksanakan, ditandatangani oleh
Koordinator Pelaksana untuk disampaikan kepada: Pengurus Wilayah, Pengurus
Daerah cq. Biro Operasi, Instansi atau organisasi yang dibantu ( sesuai dengan 2. Bantuan Komunikasi Darurat / Emergency
tingkat kegiatan ).
Bantuan Komunikasi Darurat merupakan kewajiban tanpa terkecuali
bagi Anggota RAPI, pada saat, tempat dan situasi apapun.
B. Penggunaan Frekuensi Bantuan Komunikasi.
1. Bantuan Komunikasi Biasa.
 Alokasi Frekuensi yang digunakan adalah alokasi frekuensi Stasiun
Zulu Wilayah yang bersangkutan.
 Bila diperlukan dapat menggunakan frekuensi Cadangan yaitu pada
Frekuensi Emergency, bila frekuensi emergency tidak digunakan.
2. Bantuan Komunikasi Darurat.
 Alokasi Frekuensi Darurat / Emergency juga berfungsi sebagai alokasi
frekuensi Kepolisian, TNI, Medis (Rumah sakit, PMI), Media massa
(Radio dan TV). Untuk stasiun-stasiun tersebut dapat diikuti di tingkat
wilayah, sesuai dengan kondisi yang ada.
 Alokasi Frekuensi Emergency tidak diperuntukkan bagi komunikasi
biasa, atau Lokal atau keperluan di luar keadaan Emergency.
 Mengamankan Frekuensi Emergency / Darurat merupakan kewajiban
bagi anggota dan Pengurus RAPI.
C. Atribut Organisasi.
a Setiap Bankom yang mengatasnamakan organisasi RAPI, serta
menggunakan alokasi band RAPI, personil dan Stasiun Bankom harus
meng ikuti prosedur organisasi.
b Bankom selalu atas nama organisasi RAPI dan dengan sepenge tahuan
Pengurus, bukan mengatasnamakan kelompok, pribadi atau organisasi
tertentu.
c Personil serta stasiun komunikasi wajib menggunakan atribut berlogo
RAPI, dikenakan pada saat bertugas dan ditempatkan pada tempat yang
mudah dikenali.
LEMBAR BERITA e. Rangkap selanjutnya (jika diperlukan dengan hormat) kepada yang
berwenang sebagai tembusan.
1. Dari (nama) : ………………………………………
2. Alamat : ………………………………………
3. Ditujukan kepada : ………………………………………
4. Alamat : ………………………………………

5. Isi berita
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………

6. Stasiun Pengirim / Penanggung 7. Stasiun Repeater


Jawab berita JZ …. ……. Nama …………..
JZ … …… Nama ………………. Alamat : ………………………
Alamat : …………………………

…………………………………
…………………………………...

8. Stasiun Penerima 9. Berita diterima pada


JZ … …….Nama ………………. Hari,tgl. : ……………………..
Alamat : ………………………… Jam : ……………
…………………………………..

10. Berita tsb. telah disampaikan kepada yang bersangkutan dengan baik
Penerima (ybs) Stasiun Penerima Saksi

________________ ________________ ______________


Nama : Nama : Nama :
JZ … ……… JZ … ………

11. Catatan :
a. Lembar berita diisi rangkap 3(tiga) lembar dapat ditambah apabila
diperlukan.
b. Lembar 1 untuk yang bersngkutan
c. Lembar 2 dikirim ke sekretarat RAPI Wilayah setelah ditandatangani yang
bersangkutan.
d. Lembar 3 dikirim ke sekretarat RAPI Daerah setelah ditandatangani yang
bersangkutan.
KAMUS ISTILAH TATA CARA PENGURUSAN IJIN BARU
Frekuensi, jumlah getaran dalam 1 detik, satuannya Hertz (Hz) atau Cycle (c) 1. Mengisi formulir Permohonan Izin.
1 Hz = 1 Cycle = 1 getar dalam 1 detik 2. Surat Pernyataan bersedia menjadi anggota RAPI (bermeterai)
1 Kc (baca: ke-si) = 1 KHz = 1.000 getar dalm 1 detik 3. Surat Rekomendasi dari Pengurus Wilayah.
AM (amplitude mdulation), modulasi amplitudo 4. Fotokopi KTP yang masih berlaku
Band, jalur 5. Pasfoto berwarna, warna dasar merah, uk. 2 X 3 cm = 10 lb.
Beam (bi:m), berkas, garis 6. Mengisi formulir permohonan KTA RAPI
Dipole, dua-kutub 7. Bukti setor Giro a.n. RAPI Pusat, RAPI Daerah, RAPI Wilayah dan bukti setor
Dummy load, beban tiruan ke Bendahara (kas) Rapi Lokal.
Fading, (efek)-alunan Dengan estimasi biaya yang disetorkan,untuk masa berlaku 5(lima) tahun, sbb :
Feedback, umpan-balik -RAPI Pusat, No. Giro 1000005322---------------- Rp ..………,-
FM (frequency modulation), modulasi frekuensi -RAPI Daerah, No. Giro ---------------------------- Rp …,,……,-
Gain, penguatan -Dep. KOMINFO ------------------------------------- Rp …………,-
HF (High Frequency), frekuensi tinggi, 3 – 30 MHz -RAPI Wilayah---------------------------------------- Rp ………..,-
Jam, jamming, menimbrung/menumpuk -RAPI Lokal-------------------------------------------- Rp ..............,-
Jammer, penimbrung -Administrasi ----------------------------------------- Rp ..............,-
Kanal (channel), saluran, aluran, jalur
-Penggantian blangko------------------------------- Rp ..............,-
Match, jodoh, cocok
-Ekspedisi --------------------------------------------- Rp ..............,-
Net, jaringan
-Papan nama------------------------------------------- Rp ..............,-
Noise, desah
Portable, tentengan, jinjing -Materai Rp 6.000,- X 3 lb.+ biaya foto kopi---- Rp ..............,-
Propagasi (propagation), perambatan, penjalaran -------------------- +
Receiver, penerima, alat-terima JUMLAH Rp ..............,-
Repeater, pengulang ============
Skip, lompat
SSB (single side band), jalur samping tunggal, cara modulasi amplitudo (AM) Penjelasan :
dengan hanya membawa satu jalur samping. a. Semua formulir rangkap 3(tiga) termasuk yang asli.
USB (Upper Side Band), jalur samping atas b. Keuangan dapat disetor ke Giro POS, atau disetorkan melalui Rekening Bank
LSB (Lower Side Band), jalur samping bawah Daerah setempat.
SWR (standing wave ratio), perbandingan gelombang tegak, perbandingan c. Seluruh persyaratan dan formulir setelah diisi lengkap diserahkan ke
antara gelombang yang mengalir dari pemancar ke antena dengan Sekretariat Pengurus Lokal untuk ditindak lanjuti kepada sekretariat Wilayah
gelombang yang kembali dari antena ke pemancar. dan oleh Wilayah diteruskan ke Sekretariat Pengurus RAPI Daerah dengan
Tower, menara disertai surat pengantar dari Wilayah.
Transceiver, pemancar-penerima, pemancar dan penerima dalam satu set.
HT (Handheld Transceiver), pemancar-penerima jinjing
Transmitter, pemancar
UHF (ultra high frequency), frekuensi tinggi ultra, 300 MHz – 3 GHz
VHF (very high frequency), frekuensi sangat tinggi, 30 – 300 MHz
Wave, gelombang
MW (midle wave), gelomang menengah
SW (short wave), gelombang pendek

Anda mungkin juga menyukai