Anda di halaman 1dari 14

Bahan Ajar Teknik Elektronika

BAB I
KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA

Komponen dasar yang banyak digunakan dalam rangkaian


elektronika, antara lain tahanan/resistor, kapasitor dan induktor.

1.1 Tahanan/Resistor (R)


Resistor yang digunakan dalam elektronika dibagi dalam dua
kategori utama.
a. Resistor linear. Resistor yang bekerja sesuai dengan hukum Ohm.
b. Resistor nonlinear. Yang biasa dipakai, terdiri atau tiga jenis:
 Fotoresistor : peka terhadap sinar.
 Thermistor : peka terhadap panas.
 Resistor yang tergantung pada tegangan listrik.

1.1.1 Resistor Linier


Simbol sirkit untuk resistor linier diperlihatkan pada Gambar 1-1, dan unit
satuannya adalah Ohm (simbol: huruf besar Yunani omega, ).

Gambar 1-1. Simbol resistor linier

Dalam banyak diagram sirkit dan literatur pabrik, koma desimal


ditunjukan oleh posisi huruf multiplier.
Contoh:
1. 4700  = 4,7 k = 4K7
2. 3 300 000  = 3,3 M = 3M3
3. 6,8  = 6R8
Selain itu, suatu sistem huruf digunakan untuk menunjukan persentase
toleransi :
F = ±1 ; G = ±2 ; J = ±5 ; K= ±10 ; M = ±20.

I-1
Bahan Ajar Teknik Elektronika

Contoh:
Tentukan nilai resistor yang terlihat seperti pada Gambar 1-2.
1K8J

Gambar 1-2. Tahanan dan toleransi


Jawaban:
Resistor itu mempunyai tahanan sebesar 1,8 kΩ ± 5 
Fungsi tahanan:
- Sebagai pembatas arus
- Pembangkit tegangan (jika dilalui arus)

Spesifikasi suatu tahanan (resistor) biasanya dinyatakan oleh besar


tahanannya dan kemampuan dayanya. Ada tahanan yang besar
tahanannya dinyatakan dengan kode warna. Arti kode warna pada suatu
tahanan dapat dilihat pada Tabel 1-1.
Ring-4

Ring-1 Ring-2 Ring-3

Gambar 1-3. Resistor Warna

Tabel 1-1. Arti kode warna pada resistor


Kode warna resistor
Angka untuk ring Ring ke-3
Warna ring ke-1 dan ke-2 Faktor pengali
Hitam 0 x1
Coklat 1 x 10
Merah 2 x 100
Jingga 3 x 1.000 atau 1 K
Kuning 4 x 10.000 atau 10 K
Hijau 5 x 100.000 atau 100 K
Biru 6 x 1.000.000 atau 1 M
Ungu 7 Perak dibagi 100
Abu-abu 8 Emas dibagi 10
Putih 9

I-2
Bahan Ajar Teknik Elektronika

Ring (cincin)-4 menunjukkan toleransi:


- Emas = 5 %
- Perak = 10 %
- Kosong = 20 %

Misalnya suatu tahanan mempunyai kode warna : coklat, hitam, merah,


emas ; maka nilai tahanannya = 10 x 100  5% = 1000  50 .
Daya pada tahanan :

V2
P  V .I  I R 
2
...................... (1-1)
R
Selain 4 cincin warna, terdapat pula resistor dengan 5 cincin warna.
Cara pembacaan tahanannya seperti ditunjukkan pada gambar berikut.

Gambar 1.4. Cara pembacaan resistor warna

I-3
Bahan Ajar Teknik Elektronika

Tabel 1-2. Harga-harga Resistansi Standar ±5%


 k M
1,0 10 100 1,0 10 100 1,0 10
1,1 11 110 1,1 11 110 1,1
1,2 12 120 1,2 12 120 1,2
1,3 13 130 1,3 13 130 1,3
1,5 15 150 1,5 15 150 1,5
1,6 16 160 1,6 16 160 1,6
1,8 18 180 1,8 18 180 1,8
2,0 20 200 2,0 20 200 2,0
2,2 22 220 2,2 22 220 2,2
2,4 24 240 2,4 24 240 2,4
2,7 27 270 2,7 27 270 2,7
3,0 30 300 3,0 30 300 3,0
3,3 33 330 3,3 33 330 3,3
3,6 36 360 3,6 36 360 3,6
3,9 39 390 3,9 39 390 3,9
4,3 43 430 4,3 43 430 4,3
4,7 47 470 4,7 47 470 4,7
5,1 51 510 5,1 51 510 5,1
5,6 56 560 5,6 56 560 5,6
6,2 62 620 6,2 62 620 6,2
6,8 68 680 6,8 68 680 6,8
7,5 75 750 7,5 75 750 7,5
8,2 82 820 8,2 82 820 8,2
9,1 91 910 9,1 91 910 9,1

Jika nilai tahanan yang dibutuhkan tidak ada di pasaran maka dapat
dilakukan dengan menghubung seri atau paralel beberapa tahanan.
Simbol tahanan variabel diperlihatkan pada Gambar 1-5.

Gambar 1-5. Simbol tahanan variabel

Contoh tahanan variabel adalah potensiometer dan trimpot.

I-4
Bahan Ajar Teknik Elektronika

1.1.2 Fotoresistor
Simbol fotoresistor diperlihatkan pada Gambar 1-6.

Gambar 1-6. Simbol fotoresistor


Biasanya komponen ini dibuat berdasarkan kenyataan bahwa film cadmium
sulfide mempunyai tahanan yang besar kalau tidak terkena sinar, dan
tahanannya menurun kalau permukaan film itu terkena sinar. Besar tahanan
fotoresistor dalam kegelapan mencapai jutaan ohm dan turun sampai
beberapa ratus ohm dalam keadaan terang.
Fotoresistor dapat digunakan dalam suatu jaringan kerja (network)
pembagi potensial yang menyebabkan terjadinya perubahan tegangan
kalau sinar yang dating berubah. Prinsip ini dapat diterapkan pada control
lampu parkir atau pada pengubahan lampu jalan secara otomatis.

1.1.3 Termistor
Simbol termistor diperlihatkan pada Gambar 1-7.

-t oC +t oC
n.t.c p.t.c

Gambar 1-7. Simbol termistor

Tahanan termistor berubah jika terjadi perubahan temperatur dalam


ukuran yang agak besar. Dua jenis termistor yang biasa ada, yaitu termistor
dengan koefisien temperatur positif (positive temperature coefisient, p.t.c),
dan koefisien temperatur negatif (negative temperature coefisient, n.t.c).
Termistor n.t.c dibuat dalam berbagai bentuk dan ukuran, mulai dari
bentuk sebesar biji tasbih sampai batangan atau piringan yang lebih besar.
Rentang ukuran tahanan “dingin” berkisar dari beberapa ohm sampai
beberapa megaohm. Kalau temperatur bertambah, baik karena panas

I-5
Bahan Ajar Teknik Elektronika

sendiri ataupun karena panas dari luar, besar tahanan akan berkurang.
Misalnya ratusan ohm pada temperatur ruang akan menjadi puluhan ohm
pada temperatur 100 oC. Hal ini menyebabkan termistor dapat digunakan
dalam berbagai fungsi, antara lain:
a. Pengukur temperatur mobil. Bentuk rangkaiannya seperti pada Gambar
1-7. Naiknya suhu air akan menurunkan besar tahanan, menyebabkan
arus naik dan hasil penunjukkan meteran bertambah.
b. Alarm tanda kebakaran. Jika terjadi kebakaran, temperatur naik
sehingga dengan sistem relai dapat membuat relai bekerja, dan alarm
dapat berbunyi.
c. Kontrol arus pemanas ruang. Termistor dihubung seri dengan alat
pemanas. Tahanan termistor akan menurun karena panas sendiri,
menyebabkan arus alat pemanas naik sampai sampai ke ukuran
normalnya pada tingkat yang lebih rendah.

Ditempatkan dalam
-t C sistem pendinginan
o
dengan air

Gambar 1-8. Pengukur temperatur mobil dengan termistor n.t.c.

Besar tahanan termistor p.t.c akan naik jika temperatur naik.


Termistor p.t.c. dapat digunkan dalam sistem perlindungan terhadap panas
yang berlebihan pada mesin. Karena berukuran sangat kecil, alat ini dapat
disembunyikan dalam kabel mesin elektrik dan dihubungkan ke sistem
keamanan. Panas yang berlebihan akan memutuskan suplai daya ke mesin.
Bila dipasang pada roda tiang baling-baling kapal, alat ini dapat berfungsi
untuk menghidupkan alarm penanda panas yang berlebihan.

I-6
Bahan Ajar Teknik Elektronika

1.1.4 Resistor yang Bergantung pada Tegangan (Voltage Dependent


Resistor, VDR)

Simbol VDR diperlihatkan pada Gambar 1-9. Kadang-kadang gambar


ini disebut metrosil. VDR mempunyai tahanan yang akan berkurang kalau
tegangan dinaikkan. Perubahan tahanan ini tidak linier, penggandaan
tegangan dapat menurunkan tahanan sampai sepersepuluh ukuran semula.

Gambar 1-9. Simbol VDR

VDR digunakan untuk menahan tegangan yang naik secara drastis guna
melindungi rangkaian yang lain. Biasanya VDR berbentuk piringan yang
ditandai dengan warna oleh pabrik untuk menunjukkan ukuran tegangan
yang cocok dengan VDR tersebut.

1.2 Kapasitor
Kapasitor banyak digunakan dalam sirkit/rangkaian elektronik dan
mengerjakan berbagai fungsi. Pada dasarnya kapasitor merupakan alat
penyimpan muatan listrik yang dibentuk dari dua permukaan (piringan)
yang berhubungan, tetapi dipisahkan oleh suatu penyekat. Bila elektron
berpindah dari satu plat ke plat yang lain, akan terdapat muatan di antara
mereka pada medium penyekat tadi. Muatan ini disebabkan oleh muatan
positif dari plat yang kehilangan elektron dan muatan negatif pada plat
yang memperoleh elektron.
Dari keterangan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kapasitor
dapat dibentuk di manapun asalkan kondisi di atas terpenuhi. Dengan kata
lain, kapasitor dapat dibuat berdasarkan cara ini, dan kapasitor “yang tidak
dapat diharapkan” juga dapat ditemukan di tempat-tempat tertentu, seperti
pada dua jalur kabel terpisah yang bekerja sama atau pada pertemuan alat
semikonduktor.

I-7
Bahan Ajar Teknik Elektronika

Gambar 1-10. Kapasitor

1.2.1 Kapasitansi
Muatan (Q) dengan satuan Coulomb [C] dan kapasitor yang
memperoleh muatan listrik akan mempunyai tegangan antar terminal
sebesar V volt. Kemampuan kapasitor dalam menyimpan muatan disebut
kapasitansi (bersimbol C). Kapasitansi ini diukur berdasarkan besar muatan
yang dapat disimpan pada suatu kenaikan tegangan,
Mua tan Q
Kapasi tan si  atau C  (1-2)
Tegangan V
Permukaan kapasitor yang berhubungan biasanya berbentuk “plat” rata.
Ukuran kapasitor bergantung pada luas palat, A, jarak antar plat, d, dan
medium penyekat. Kapasitansi dapat dihitung dengan persamaan:
C = A/d (1-3)
dengan  = o r; o = permitivitas ruang hampa, berupa bilangan
konstanta; r = permitivitas relatif, berupa faktor perkalian yang tergantung
pada medium penyekat atau bahan dielektriks yang digunakan di antara
kedua plat.
Kapasitansi diukur dengan satuan farad [F]. Sebuah kapasitor dikatakan
mempunyai kapasitansi 1 F jika muatan sebesar 1 C membuat tegangannya
naik sebesar 1 V. Dalam praktiknya, satuan farad terlalu besar, sehingga
yang sering digunakan adalah mikrofarad (µF = 10-6 F), nanofarad (nF =
10-9 F), dan pikofarad (pF = 10-12 F).

I-8
Bahan Ajar Teknik Elektronika

Energi yang tersimpan dalam kapasitor (dalam bentuk medan listrik) dapat
dihitung dengan persamaan:
W = ½ CV2 [Joule] (1-4)
Energi ini mampu berada di dalam kapasitor selama beberapa waktu,
bahkan setelah suplai ke rangkaian diputuskan.
Arus dalam kapasitor: i = C dV/dt (1-5)
Reaktansi kapasitif : XC = 1/(C) = 1/(2fC) (1-6)

1.2.2 Konstruksi dan Simbol


Konstruksi yang dapat digunakan terdapat beberapa macam, tetapi
dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu nonelektrolitis, yang tidak
mempunyai kutub, dan elektrolitis yang mempunyai terminal positif dan
negatif.
a. Nonelektrolitis. Simbol rangkaiannya diperlihatkan pada Gambar 1-11.

(a) (b)

Gambar 1-11. Simbol kapasitor nonelektrolitis


(a) yang tetap, (b) yang variabel

Untuk memperoleh kapasitor yang mempunyai kapsitansi terbesar


dengan volume dan berat terkecil, plat-plat kapasitor dibuat dari foil
aluminium atau perak yang tipis. Biasanya foil ini digulung dan
dipisahkan oleh kertas lilin, polythene, film polikarbonat atau polyster,
dan lain-lain, dan dimasukkan dalam suatu wadah plastic atau metal.
Kalau bahan dielektris itu tidak dapat dilengkungkan, misalnya mika,
kapasitor akan berbentuk rata. Kapasitor ini dapat dibuat dalam bentuk
yang variabel dengan memakai sekrup, yang menekan lapisan-lapisan
plat untuk menaikkan kapasitansi. Kalau sekrup dikencangkan,
kapasitansinya akan naik, dan sebaliknya.
b. Elektrolitis. Simbol rangkaiannya diperlihatkan pada Gambar 1-12.

I-9
Bahan Ajar Teknik Elektronika

+ +

Gambar 1-12. Simbol kapasitor elektrolitis


Kapasitor elektrolitis mula-mula dibentuk dengan mengoksidasi salah
satu plat aluminium dan menggantikan medium elektrisnya dengan
elektrolis basah, sehingga namanya menjadi elektrolitis. Di sini kapsitansi
dibentuk pada lapisan oksida. Elektrolit pasta menjadikan kapsitor yang
terbuat dari foil dapat mempunyai kapasitansi yang amat besar dan
berukuran kecil, sehingga perbandingannya dengan jenis nonelektrolitis
yang konvensional menjadi 100:1. Kekurangan utama kapasitor jenis ini
adalah bahwa kapasitansi hanya dalam satu arah karena adanya kutub
positif dan negatif.

Beberapa kegunaan kapasitor:


- Penyimpanan tenaga listik, guna keperluan pengapian ; contoh :
dalam lampu kilat.
- Menahan arus searah (DC)
- Menghubung-singkat sebuah tahanan bagi arus bolak-balik (AC)
- Penapisan (filtering) pada penyearah
- Penalaan (tuning)
- Pengopelan sinyal dari satu sirkit ke sirkit lain
- Pembangkitan gelombang bukan sinus, misalnya bentuk gigi-gergaji.
- Perbaikan faktor-daya
- Menstart dan menjalankan motor listrik

1.3 Induktor
Induktor adalah lilitan kawat pada sebuah tempat, dengan inti berupa
udara, besi ataupun ferit. Kalau arus listik mengalir dalam kumparan, suatu
fluksi magnetik akan berada dalam inti. Induktor sangat banyak digunakan

I-10
Bahan Ajar Teknik Elektronika

dalam elektronika industri. Seperti semua peralatan elektromagnetik,


induktor pada dasarnya bekerja dengan sangat baik.

1.3.1 Induktansi
Kalau arus listrik yang berubah-ubah mengalir dalam kumparan,
medan magnetik yang berubah-ubah akan muncul, berhubungan dengan
(memotong) konduktor kumparan dan menyebabkan adanya atau
terinduksinya gaya gerak listrik (electro- motive force, emf). Emf ini selalu
bekerja melawan daya yang membentuknya (dalam hal ini arus yang
berubah-ubah) dan disebut emf “balik”. Besarnya emf balik tergantung
pada jumlah lilitan kumparan dan tingkat perubahan arus.
Induktansi diri (atau hanya disebut induktansi) sebuah rangkaian atau
sebuah komponen adalah sifat atau kemampuan memproduksi emf kalau
arus yang berubah-ubah mengalir dalam rangkaian atau komponen
tersebut. Simbol yang dipakai untuk menyatakan induktansi adalah L, dan
satuanya adalah henry (H).
Simbol rangkaian suatu induktor diperlihatkan pada Gambar 1-13.

Inti, jika tidak ada


berarti intinya udara

Gambar 1-13. Simbol rangkaian suatu inductor

Terdapat dua metode dasar dalam penjabaran emf balik yang


teriduksi dalam suatu rangkaian. Metode ini ditemukan oleh Faraday dan
Lenz.
d
Dari hukum Faraday: emf yang terinduksi, e   N (1-7)
dt
di
Dari hukum Lenz: emf yang terinduksi, e  L (1-8)
dt

I-11
Bahan Ajar Teknik Elektronika

Tanda (-) menunjukkan bahwa emf yang terinduksi itu bekerja dalam arah
yang berlawanan.
d
Dari Persamaan (1-7) dan (1-8), diperoleh: L  N (1-9)
di
Mengingat bahwa energi = daya x waktu = tegangan x arus x waktu
maka dari Persamaan (1-8), energi yang digunakan dalam pembentukan
medan magnet, karenanya tersimpan dalam medan magnet:
W = ½ L i2 (1-10)
Kalau saklar dibuka dalam suatu rangkaian induktif, arus akan cenderung
turun ke nol dalam waktu yang sangat cepat dan sejumlah besar emf akan
terinduksi oleh perubahan arus yang sangat cepat itu. Jadi, sejumlah besar
energi tersimpan dalam medan magnet dan harus dihilangkan. Emf ini
mungkin cukup besar untuk menyebabkan hilangnya energi itu dalam
bentuk busur cahaya di antara kontak-kontak saklar. Dalam bekerja dengan
rangkaian yang mempunyai nilai induktansi tinggi, haruslah berhati-hati
agar kontak saklar dan komponen rangkaian yang lain tidak sampai rusak.
Biasanya hali ini dilaksanakan dengan cara memasukkan sebuah resistor ke
dalam rangkaian ketika saklar terbuka, dan energi itu hilang dalam bentuk
panas dalam resistor.
Kemampuan bahan untuk dialiri oleh fluks magnetis disebut
permeabilitas, µ:
µ = µoµr (1-11)
dengan µo = permeabilitas ruang hampa (berupa konstanta)
µr = permeabilitas relatif (µr untuk udara  1).
 o  r AN 2
Induktansi, L (1-12)
l
dengan A = luas penampang kumparan
N = jumlah lilitan kumparan
l = panjang kumparan

I-12
Bahan Ajar Teknik Elektronika

Karena kumparan induktor terbuat dari kawat, ia memiliki tahanan


dan kapasitas membawa arus yang terbatas. Selain itu, induksi kumparan
berinti besi tergantung pada arus yang mengalir. Oleh karena itu,
konduktor biasa dinyatakan mempunyai induktansi tertentu pada arus yang
tertentu, bersama dengan tahanan d.c.
Bahan ferromagnetis pada dasarnya mempunyai tahanan yang rendah,
sehingga setiap e.m.f. sesaat yang terinduksi dalam bahan itu akan
menyebabkan arus sirkulasi (arus putar) yang terlokalisasi mengalir dalam
bahan inti. Arus putar memperbesar daya yang hilang, sehingga
menghasilkan panas dalam inti itu. Pengaruh ini makin besar dengan
naiknya frekuensi, sehingga harus dicari cara untuk menguranginya. Inti
yang dilaminasi (berlapis-lapis) dimaksudkan untuk mempertinggi tahanan
inti guna mengurangi pengaruh arus putar. Hal ini sesuai untuk frekuensi
daya dan frekuensi radio yang lebih rendah, digunakan inti ferit (debu).
Medan magnetis, yang dihasilkan oleh berbagai perlengkapan industri
yang mencakup induktor, elektromagnet, dan transformator, dapat
memotong komponen elektronik dan sirkit/rangkaian lain sampai
menyebabkan terinduksinya e.m.f. sesaat yang tidak diinginkan. Hal ini
membuat listrik yang dikenal dengan nama electrical noise (keributan
elektris), yang dapat mengganggu jalannya operasi normal suatu sirkit.
Karena tidak ada bahan yang dapat bekerja sebagai penyekat magnetis
yang efektif, satu-satunya cara untuk menyimpan medan magnet dalam
suatu area tertentu adalah dengan memberikan suatu jalur permeabilitas
yang tinngi untuk fluks magnetis. Jalur ini disebut perisai (layar) magnetis.
Perisai magnetis dibuat dari bahan ferromagnetis yang
berpermeabilitas tinggi, dan dapat digunakan untuk memasuakan medan
magnet yang dihasilkan oleh suatu kumparan misalnya, ke dalam suatu area
tertentu; atau dapat dapat digunakan untuk menyekat sebuah komponen
terhadap medan magnetis yang tersebar.

I-13
Bahan Ajar Teknik Elektronika

Reaktansi induktif :
XL = L = 2fL (1-13)
Induktor digunakan antara lain pada rangkaian penala, beberapa osilator
dan filter.

Soal Latihan

1. Sebuah resistor mempunyai kode warna: coklat, merah, hitam, emas.


Jika kemampuan daya resistor tersebut = 0,5 W, tentukan:
a. Nilai tahanannya,
b. Kemampuan arus dan tegangannya.

2. Tentukan kode warna dari tahanan 750 , dengan toleransi 5%.

3. Tuliskan kegunaan kapasitor dan induktor dalam rangkaian elektronika.

I-14

Anda mungkin juga menyukai