Pengkajian
Data subyektif: Keluar keputihan, berbau, nyeri, cemas, tidak ada nafsu makan, berat badan
menurun
Data obyektif: Keluar keputihan, berbau, perdarahan pervagina, inspiculo portio rapuh, mudah
berdarah, kurus, pucat, anemis, Hb kurang dari 9 gram, ekspresi wajah cemas,
1. Identitas klien.
Klien datang dengan perdarahan pasca coitus dan terdapat keputihan yang berbau tetapi tidak
gatal. Perlu ditanyakan pada pasien atau keluarga tentang tindakan yang dilakukan untuk
mengurangi gejala dan hal yang dapat memperberat, misalnya keterlambatan keluarga untuk
memberi perawatan atau membawa ke rumah Sakit dengan segera, serta kurangnya
pengetahuan keluarga.
Perlu ditanyakan pada pasien dan keluarga, apakah pasien pernah mengalami hal yang
demikian dan perlu ditanyakan juga apakah pasien pernah menderita penyakit infeksi.
Perlu ditanyakan apakah dalam keluarga ada yang menderita penyakit seperti ini atau
6. Riwayat psikososial
Dalam pemeliharaan kesehatan dikaji tentang pemeliharaan gigi di rumah dan bagaimana
penyakit
informasi.
6. Perfusi jaringan tidak efektif b/d penurunan konsentrasi Hb dan darah, suplai oksigen
berkurang (anemia)
8. Resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d penurunann nafsu makan
RENCANA KEPERAWATAN
Setelah dilakuakan asuhan keperawatan selama / 24 jam pasien dapat mengontrol infeksi
indikator:
Kontrol Infeksi
7. Anjurkan pengunjung untuk mencuci tangan sebelum dan setelah meninggalkan ruangan
pasien
18. Ajarkan pasien dan keluarga tentang tanda-tanda dan gejala dari infeksi
Setelah dilakuakan asuhan keperawatan selama 2 x 24 jam pengetahuan pasien dapat meningkat
indikator:
Intervensi:
2. Jelaskan patofisiologi penyakit dan bagaimana kaitannya dengan anatomi dan fisiologi
tubuh
dilakukan
15. Instruksikan klien menggunakan tehnik koping untuk mengontrol beberapa aspek selama
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 x 24jam pasien mampu untuk mengontrol nyeri
dengan indikator:
d. Menggunakan analgetik
f. Mengontrol nyeri
Intervensi:
1. Kaji secara komprehensif tentang nyeri, meliputi: lokasi, karakteristik dan onset, durasi,
6. Tentukan dampak dari ekspresi nyeri terhadap kualitas hidup: pola tidur, nafsu makan,
8. Evaluasi tentang keefektifan dari tindakan mengontrol nyeri yang telah digunakan
10. Berikan informasi tentang nyeri, seperti9 penyebab, berapa lama terjadi, dan tindakan
pencegahan
11. Kontrol faktor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon pasien terhadap
13. Ajarkan penggunaan teknik non-farmakologi (seperti: relaksasi, guided imagery, terapi
17. Anjurkan pasien untuk berdiskusi tentang pengalaman nyeri secara tepat
18. Beritahu dokter jika tindakan tidak berhasil atau terjadi keluhan
Dx: Gangguan citra tubuh b.d pembedahan dan perubahan perkembangan penyakit
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 24jam, klien mampu meningkatkan citra tubuh,
Indikator:
c. Komunikasi terbuka
Intervensi:
1. Kaji citra tubuh klien dengan cara menanyakan bagian tubuh yang disukai dan tidak
disukai
5. Kaji persepsi klien dan keluarga tentang perubahan tubuh yang terjadi
kesehatan
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2x24 jam, pasien mampu mengontrol cemas
dengan indikator:
Intervensi:
1. Jelaskan seluruh prosedur tindakan kepada pasien dan perasaan yang mungkin muncul
10. Bantu pasien untuk mengungkapkan hal hal yang membuat cemas
berkurang (anemia)
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2x24 jam, diharapkan status sirkulasi jaringan
membaik
Kriteria Hasil:
dalam rentang yang diharapkan, tidak ada ortostatikhipertensi, tidak ada tanda tanda
jelas dan sesuai dengan kemampuan, menunjukkan perhatian, konsentrasi dan orientasi,
motori cranial yang utuh: tingkat kesadaran mambaik, tidak ada gerakan gerakan
involunter
Intervensi:
Kriteria Hasil:
Intervensi:
2. Identifikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai dengan kondisi fisik dan fungsi kognitif
7. Membatasi pengunjung
12. Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga atau pengunjung adanya perubahan status
Dx: Resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d penurunan nafsu makan
Kriteria Hasil:
Intervensi:
Nutrition Management
2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan
pasien.
6. Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi
7. Berikan makanan yang terpilih & sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi
Nutrition Monitoring
15. Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oral.
Evaluasi
perdarahan.
2. Kebutuhan nutrisi dan Kalori pasein tercukupi kebutuhan tubuh
6. Ansietas, kekuatiran dan kelemahan menurun sampai dengan pada tingkat dapat diatasi.
7. Pasien dapat mengungkapkan dampak dari diagnosa kanker terhadap perannya dan