Anda di halaman 1dari 10

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/320583463

Hubungan antara Depresi dengan Kualitas Hidup pada Ibu Hamil Berisiko
Tinggi

Article · December 2016


DOI: 10.24854/jps.v4i2.350

CITATION READS

1 2,423

2 authors, including:

Endang Fourianalistyawati
University of Wisconsin–Madison
53 PUBLICATIONS   17 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Collaboration View project

Mindfulness View project

All content following this page was uploaded by Endang Fourianalistyawati on 24 October 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Jurnal Psikogenesis, Volume 4, No.2, Desember 2016

Hubungan antara Depresi dengan Kualitas Hidup pada


Ibu Hamil Berisiko Tinggi

The Relationship Of Depression With Quality Of Life In


Pregnant Women At High Risk
Rizky Fauzy1 & Endang Fourianalisyawati2
Fakultas Psikologi Universitas YARSI
Jl. Letjen Suprapto Kav 13, Menara YARSI Lantai 6, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
fauzirizky110@gmail.com; endangfouriana@gmail.com

KATA KUNCI Depresi, kualitas hidup, ibu hamil berisiko tinggi

KEYWORDS Depression, quality of life, high-risk pregnant women

Kehamilan risiko tinggi (risti) adalah suatu kehamilan yang


memiliki ancaman lebih besar dari biasanya seperti terjadi penyakit
ABSTRAK atau kecacatan bahkan kematian sebelum maupun sesudah
persalinan. Kondisi kehamilan dengan risiko membuat penderita
lebih rentan mengalami gangguan psikologis salah satunya adalah
depresi. Hal tersebut terjadi karena berbagai hal seperti,
kekhawatiran akan keselamatan janin, ancaman kematian yang lebih
besar dan keterbatasan dalam beraktivitas. Tantangan yang lebih
besar saat menjalani kehamilan juga dapat mempengaruhi kualitas
hidup yaitu, persepsi individu mengenai keberfungsian mereka
dalam kehidupan. Salah satu faktor yang menyebabkan individu
memiliki kualias hidup yang buruk yaitu ketika individu mengalami
gangguan psikologis berupa depresi. Penelitian ini bertujuan untuk
melihat hubungan depresi dengan kualitas hidup pada ibu hamil
berisiko tinggi. Subjek dalam penelitian ini adalah 105 orang ibu
hamil berisiko tinggi yang berada di Jakarta Timur. Penelitian ini
menggunakan alat ukur Center for Epidemiologic Studies
Depression Scale (CESD-R) dan World Health Organization
Quality of Life-Bref (WHOQOL-BREF) yang sudah diadaptasi oleh
peneliti. Uji hipotesis menunjukkan bahwa depresi berhubungan
secara signifikan pada setiap dimensi kualitas hidup.

ABSTRACT High risk pregnancy (risti) is a condition pregnancy with a greater


threat than usual as the case of illness or disability and even death
before and after childbirth. Condition of risk pregnancy making the
patient more susceptible to psychological disorders one of which is
depression. This happens for many reasons, such as concerns about
the safety of the fetus, death threats are greater and limitations in
activity. A greater challenge when undergoing pregnancy can also
affect the quality of life, the individual's perception of their
functioning in life. One of the factors that cause an individual has a
poor quality of life that when people experience psychological
disorders such as depression. This study aims to examine the

206
Jurnal Psikogenesis, Volume 4, No.2, Desember 2016

relationship of depression with quality of life in pregnant women at


high risk. Subjects in this study were 105 high-risk pregnant women
who were in East Jakarta. This study uses a measuring instrumen
Center for Epidemiologic Studies Depression Scale (CESD-R) and
World Health Organization Quality of Life-Bref (WHOQOL-BREF)
which has been adapted by researchers. The hypothesis suggests
that depression is associated significantly in every dimension of
quality of life.

PENDAHULUAN berbahaya ialah, ibu hamil berisiko rentan


Kehamilan merupakan suatu proses mengalami depresi. Hasil penelitian di
alamiah yang menyenangkan dan Indonesia menunjukkan bahwa hampir
didambakan oleh setiap wanita, bukan 50% wanita hamil dengan risiko
hanya semata-mata untuk meneruskan mengalami gejala depresi. Hasil serupa
keturunan, tetapi juga dapat melengkapi ditemukan dalam banyak survei dan studi
kesempurnaan sebagai seorang wanita di berbagai negara, yaitu sekitar 23%-50%
(Primadewi, 2008). Ketika seorang wanita ibu hamil berisiko mengalami gangguan
hamil, kondisi fisik sewaktu-waktu dapat psikologis, diantaranya adalah gangguan
berubah, salah satunya konidisk kehamilan depresi. Hal tersebut dikarenakan perasaan
yang memiliki risiko atau disebut dengan yang didominasi oleh rasa cemas, resah
kehamilan berisiko tinggi (risti) dan takut terhadap kehamilan yang
(Kusmiyati, 2008). Kehamilan risiko tinggi berisiko (Hawari, 2006). Hal yang
(risti) adalah suatu kehamilan yang menyebabkan ibu hamil berisiko tinggi
memiliki risiko lebih besar dari biasanya mengalami depresi karena mereka
(baik bagi ibu maupun bayinya), dapat memiliki karakteristik tersendiri yang
terjadi penyakit atau kecacatan bahkan dianggap berbahaya sehingga mereka
kematian sebelum maupun sesudah memiliki tingkat kecemasan yang lebih
persalinan. Kehamilan dengan risiko tinggi tinggi terhadap keselamatan janin yang
pada ibu hamil meliputi: umur ( terlalu dikandung (Brandon & Hymen, 2008).
muda yaitu kurang dari 20 tahun dan Gangguan depresi yang dialami
terlalu tua yaitu lebih dari 35 tahun ), jarak saat hamil juga dapat berpengaruh pada
kurang dari 2 tahun, tinggi badan kurang kondisi kesehatan bayi. Pada penelitian
dari 145 cm, lingkar lengan atas kurang yang dilakukan pada ibu yang memiliki
dari 23,5 cm, hemoglobin kurang dari 11 gejala depresi, didapatkan berat badan bayi
gr/dl, hamil lebih dari 4 kali, riwayat ketika lahir menjadi rendah. Gejala depresi
keluarga menderita penyakit kencing lebih banyak terjadi pada kelompok ibu
manis atau diabetes melitus, hipertensi dan yang melahirkan Berat Bayi Lahir Rendah
riwayat cacat kongenital, kelainan bentuk (BBLR) dibandingkan dengan ibu yang
tubuh, misalnya kelainan tulang belakang melahirkan bayi dengan Berat Badan Lahir
atau panggul (Azwar, 2008). Normal (BBLN) (Hapisah, Dasuki,
Kondisi kehamilan yang berisiko Probandari, 2010).
juga dapat mengakibatkan terganggunya Masalah yang tidak dapat dianggap
kondisi psikologis. Hal yang cukup remeh pada kehamilan risiko tinggi adalah

207
Jurnal Psikogenesis, Volume 4, No.2, Desember 2016

kematian yang mengancam untuk ibu dan hidup didefinisikan sebagai persepsi
juga janin. World Health Organization individu mengenai posisi individu, yang
(WHO) mengatakan tahun 2010 Angka hidup dalam konteks budaya dan sistem
Kematian Ibu (AKI) di Amerika Serikat nilai dimana individu hidup, dan
yaitu 17 per 100.000 kelahiran hidup, hubungannya terkait dengan tujuan,
Afrika Utara 92 per 100.000, Asia Barat 68 harapan, standar yang ditetapkan dan
per 100.000. Hasil penelitian Khan et al., menjadi perhatian seseorang. Kualitas
(2006) dari lembaga WHO (World Health hidup ibu hamil risti dapat dilihat dari
Organization) menyampaikan bahwa berbagai hal misalnya kesehatan fisik,
selain memilki kondisi penyulit saat hamil, kesejahteraan psikologis, hubungan sosial
kehamilan dengan risiko tinggi dan lingkugan (Elvina,2011)
menyumbang angka kematian yang besar Menurut hasil penelitian, wanita
di berbagai negara, baik di Afrika, yang memiliki riwayat kehamilan berisiko,
Amerika Latin, Karibia dan negara-negara (seperti mengalami keguguran berulang
Asia. lebih dari tiga kali, kelahiran premature,
Kondisi-kondisi yang dialami ibu kematian pada bayi yang baru lahir)
hamil risti dan ancaman kematian yang memiliki kualitas hidup yang buruk
membayangi, berdampak pada kualitas dibandingkan dengan yang tidak memiliki
hidup selama proses kehamilan yang riwayat kehamilan berisiko. Selain kualitas
disertai risiko (Akhyar, 2010). Dalam hal hidup yang buruk, wanita yang memiliki
fisik, kehamilan risti memiliki penyulit riwayat berisiko menunjukkan gejala
pada masa kehamilan sehingga kesehatan kecemasan, depresi dalam kehamilan
ibu dan janin menjadi terancam. Begitu berikutnya (Cauto, et al, 2009). Menurut
pula dengan kondisi psikologis, ibu hamil hasil penelitian Fourianalistyawati &
risti memiliki tingkat kekhawatiran yang Caninsti, (2014), terdapat 55 subjek degan
lebih tinggi dikarenakan kondisi penyulit kriteria hamil risiko tinggi di Jakarta, yang
yang dialami. memiliki nilai kualitas hidup yang rendah
Selain berdampak pada fisik dan sebanyak 21,8 %, kategori sedang
psikologis kehamilan risti berdampak pada sebanyak 63,6% dan kategori tinggi
hubungan sosial ibu, salah satunya adalah sebanyak 14,5 %. Hal ini menunjukkan
mereka memiliki keterbatasan berinteraksi bahwa ibu hamil risiko tinggi yang
secara langsung dengan orang lain memiliki kualitas hidup rendah lebih besar
dikarenakan kondisi risti yang jumlahnya dari pada ibu hamil risti yang
mengharuskan ibu lebih banyak memiliki nilai kualitas hidup yang tinggi.
meluangkan waktu untuk bed rest. Penelitian di negara maju terus
Kehamilan risti juga berdampak pada dilakukan untuk pengembangan
lingkungan dimana ibu tinggal, salah pengetahuan sebagai upaya peningkatan
satunya adalah kelayakan tempat tinggal kesejahteraan pada ibu hamil. Salah satu
yang mendukung agar kondisi ibu yang penelitian yang dilakukan di negara
berisiko tidak semakin parah (Cauto et al., Spanyol. Nicholson et al., (2006)
2009). melakukan penelitian mengenai hubungan
Menurut The World Health depresi dan kualitas hidup sehat pada
Organization Quality of Life (WHOQOL) kehamilan berisiko tinggi, dan didapatkan
Group (Morrison & Bennet, 2006) kualitas hasil yang signifikan. Wanita yang

208
Jurnal Psikogenesis, Volume 4, No.2, Desember 2016

memiliki depresi pada kehamilan risti, lainnya. Beberapa penyebab di atas


memiliki kualitas hidup sehat yang rendah. merupakan karakteristik dari kehamilan
Untuk mendapatkan kualitas hidup yang risiko tinggi (Dinas Kesehatan DKI
baik sangat terkait dengan pengaturan pola Jakarta, 2012).
makan dan minum yang halal dan baik,
keseimbangan beraktivitas dan beristirahat, Depresi
olahraga dan ibadah. Apabila hal-hal Radloff (1977) mendefinisikan
tersebut dapat dipenuhi dengan cara yang depresi sebagai:“symptoms which are a
tepat, maka akan lebih mendekati depressed mood, feeling so helplessness
kehidupan yang sehat dan and hopelessness, feeling so guilt and
berkesinambungan. worthlessness, loss of appetite, sleep
Berdasarkan pemaparan diatas disturbances, and psychomotor
terkait dengan fenomena serta data-data retardation”. Jadi depresi berkaitan
yang didapatkan dari beberapa hasil dengan gejala-gejala penurunan mood,
penelitian, terdapat beberapa penelitian perasaan tak berdaya dan tidak memiliki
yang telah memaparkan tema terkait harapan, merasa bersalah dan tidak
dengan depresi pada kehamilan, depresi berharga, hilangnya nafsu makan,
pada kehamilan risiko tinggi, dan akibat gangguan tidur dan hambatan psikomotor.
dari terjadinya depresi pada kehamilan. Menurut komponen dasar yang
Namun penelitian terkait dengan hubungan dikemukankan oleh Radloff (1977)
antara depresi dengan kualitas hidup pada kemudian setelah direvisi menjadi CESD-
ibu hamil risiko tinggi di Indonesia R terdapat sembilan dimensi yang
khusunya di Jakarta saat ini belum dapat diperbaiki oleh Eaton et al., (2004) yaitu:
ditemukan oleh peneliti. (1) Kesedihan, yaitu suasana perasaan
Mengingat hal tersebut, maka yang tidak menyenangkan pada diri
peneliti merasa perlu untuk melakukan individu; (2) Kehilangan minat yaitu
penelitian lebih lanjut tentang hubungan kehilangan minat & menarik diri dari
depresi dan kualitas ibu hamil risiko tinggi semua aktifitas yang rutin dan
khusunya di Jakarta Timur. Pemilihan menyenangkan; (3) Nafsu, yaitu hilangnya
wilayah di Jakarta Timur karena, angka keinginan untuk makan pada diri individu;
kematian pada ibu hamil di wilayah (4) Tidur, yaitu gangguan tidur dan
tersebut cukup tinggi. Data yang kualitas tidur pada individu; (5) Berpikir
diterbitkan oleh Profil Kesehatan DKI dan konsentrasi yaitu kemampuan kognitif
Jakarta tahun 2012 menyebutkan bahwa seperti berpikir, dan konsentrasi yang
terdapat 97 kematian pada ibu. Jumlah dimiliki individu; (6) Rasa bersalah dan
kematian ibu tertinggi terletak pada tidak berharga, yaitu adanya rasa bersalah
wilayah Jakarta Timur sebanyak 34 Jiwa, dan juga ketidakberhargaan dalam diri
23 kematian ibu di Jakarta Utara, 12 individu; (7) Kelelahan yaitu rasa lelah
kematian ibu di Jakarta Pusat dan Jakarta yang dimiliki oleh individu; (8)
Barat dan tidak ada kejadian kematian ibu Pergerakan, yaitu kemampuan pergerakan
di Kepulauan Seribu. Penyebab kematian dan perpindahan dari satu tempat ke
yang terjadi di wilayah DKI Jarkarta ialah tempat lain; (9) Keinginan bunuh diri yaitu
hipertensi, eklampsia, pendarahan yang keinginan individu untuk mengakhiri
disebabkan anemia, abortus dan peyebab hidupnya.

209
Jurnal Psikogenesis, Volume 4, No.2, Desember 2016

Depresi merupakan salah satu seorang ibu hamil harus berjuang melawan
diantara bentuk gangguan keseimbangan risiko yang dialami dan bertahan atas
mood (suasana perasaan). Mood adalah keterbatasan yang dimiliki. Penderitaan
kondisi perasaan yang terus ada yang kehamilan yang berisiko dapat
mewarnai kehidupan psikologis individu. menimbulkan rasa putus asa bahkan
Perasaan sedih atau depresi bukanlah hal depresi. Apabila ibu hamil berisiko
yang abnormal dalam konteks peristiwa memiliki kondisi psikologis yang kurang
atau situasi yang penuh tekanan. Namun baik atau mengalami depresi, maka akan
orang dengan gangguan mood yang luar berdampak pada kemampuan mereka
biasa parah atau berlangsung lama akan untuk berfungsi secara normal. Jika
mengganggu kemampuan mereka untuk kondisi tersebut terus berlangsung maka
berfungsi secara normal (Semiun, 2006). hal ini sangat berbahaya untuk
Perasaan-perasaan khawatir, cemas keberlangsungan hidup ibu dan bayi.
dan sedih bisa terjadi pada individu yang Beberapa kondisi yang dialami oleh ibu
mengalami kehamilan dengan risiko tinggi. hamil berisiko akan berdampak pada pola
Menurut Azwar (2008), kehamilan dengan kehidupannya. Hal tersebut dapat menjadi
risiko tinggi ialah kehamilan yang penentu kualitas hidup ibu hamil berisiko.
memiliki risiko lebih besar dari biasanya Kualitas hidup sendiri menjadi ukuran
(baik bagi ibu maupun bayinya), dapat standar kesehatan terutama untuk beberapa
menyebabkan terjadinya penyakit atau orang dengan penyakit kronis, fungsional,
kecacatan bahkan kematian sebelum psikologis dan penyakit yang tidak bisa
maupun sesudah persalinan. disembuhkan (Preedy & Watson, 2010).
Keadaan semacam itu akan
Kualitas Hidup mempengaruhi kualitas hidup ibu hamil
Menurut WHOQOL Group (dalam berisiko tinggi. Dalam penelitian ini ada
Morrison & Bennet, 2006) kualitas hidup empat aspek kualitas hidup ibu hamil
didefinisikan sebagai persepsi individu bersiko tinggi seperti yang dipaparkan oleh
mengenai posisi individu, yang hidup (Morrison & Bennet, 2006) yaitu aspek
dalam konteks budaya dan sistem nilai kesehatan fisik, aspek kesejahteraan
dimana individu hidup, dan hubungannya psikologis, aspek hubungan sosial, dan
terkait dengan tujuan, harapan, standar aspek hubungan dengan lingkungan.
yang ditetapkan dan menjadi perhatian
seseorang. METODE PENELITIAN
Berdasarkan definisi kualitas hidup Penelitian ini menggunakan desain
yang dikemukakan oleh WHOQOL Group penelitian korelasional, karena bertujuan
dalam (Morrison & Bennet, 2006), untuk mengetahui sejauh mana satu
penilaian ataupun persepsi individu variabel berkaitan dengan satu atau lebih
terhadap kualitas hidup ditentukan oleh variabel yang lain (Azwar, 2012). Fokus
berbagai hal yaitu gender & jenis kelamin, dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
usia, pendidikan, pekerjaan, status hubungan depresi dengan kualitas hidup
pernikahan, penhgasilan, hubungan dengan pada ibu hamil risiko tinggi.
orang lain, dan budaya. Variabel bebas dalam penelitian ini
Mengalami kehamilan yang adalah depresi, dimana dalam penelitian ini
berisiko merupakan suatu keadaan dimana skor resiliensi diperoleh menggunakan

210
Jurnal Psikogenesis, Volume 4, No.2, Desember 2016

skala skala adaptasi Center for hamil dengan usia anak terkecil diatas 5
Epidemiologic Studies Depression Scale tahun; (3) Tinggi badan kurang dari 145
(CESD-R) menurut Eaton et al. (2004). cm; (4) Pengalaman kehamilan di masa
Skor yang lebih tinggi mengindikasikan yang lalu dan saati ini yang dibedakan dari
adanya gejala depresi pada subjek. Begitu faktor kehamilan, kelahiran dan faktor
pula sebaliknya, semakin rendah skor yang janin)
diperoleh maka akan dapat dikatakan
bahwa subjek tidak terindikasi depresi. ANALISI DAN HASIL
Variabel terikat dalam penelitian Berdasarkan hasil uji coba
ini adalah kualitas hidup, skor kualitas normalitas, didapatkan skor normalitas
hidup ditunjukkan oleh skor dari setiap depresi sebesar 1.989 (p = 0.001 < 0.05)
dimensi kualitas hidup menggunakan skala dan kualitas hidup sebesar 0.864 (p =
adaptasi World Health Organization 0.252 > 0.05). Hal tersebut memiliki arti
Quality of Life-Bref (WHOQOL-BREF) bahwa variabel depresi tidak berdistribusi
menurut WHO. Skor setiap dimensi normal. Oleh karena itu, data penelitian ini
didapatkan dari respon individu dalam dapat dianalisa dengan menggunakan
mempersepsikan setiap aitem pada dimensi metode statistitik non parametrik,
tersebut (dalam Morrison & Bennet, 2006). Spearman Correlation.
Semakin tinggi skor pada tiap dimensi Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kualitas hidup, maka semakin tinggi skor total depresi dengan skor setiap
kualitas hidup pada tiap dimensi. Semakin dimensi dari kualitas hidup WHOQOL-
rendah skor pada tiap dimensi kualitas BREF. Hasil penelititian ini sesuai dengan
hidup, maka semakin rendah kualitas hidup pendapat Semiun (2006) bahwa seseorang
pada setiap dimensi. yang mengalami depresi akan terganggu
Sampel yang digunakan dalam kemampuan mereka untuk berfungsi secara
penelitian ini adalah 105 partisipan yang normal sehingga kualitas hidup orang yang
mewakili para ibu risti yang menjadi mengalami depresi berada pada posisi yang
pasien di beberapa RSIA yang berlokasi di tidak seimbang. Hasil penelitian ini juga
wilayah Jakarta Timur. Sampel diperoleh sejalan dengan penelitian sebelumnya yang
dengan menggunakan teknik non dilakukan Nicholson, et al (2006), bahwa
probability sampling, dimana semua ibu hamil berisiko tinggi yang mengalami
anggota populasi tidak mempunyai depresi akan mempengaruhi kualitas hidup
kesempatan yang sama untuk menjadi selama masa kehamilan.
subjek penelitian. Adapun teknik Skor depresi juga memiliki korelasi
pengambilan sampel dengan menggunakan negatif yang signifikan dengan setiap
teknik purposive sampling. Karakteristik dimensi kualitas hidup WHOQOL-BREF
spesifik sampel penelitian adalah ibu hamil dengan penjabaran sebagai berikut:
yang termasuk dalam kehamilan risiko  Depresi memiliki korelasi negatif yang
tinggi dan berdomisili di wilayah Jakarta signifikan dengan dimensi kesehatan
Timur. Karakteristik kehamilan risiko fisik kualitas hidup sebesar r = - 0.614
tinggi pada penelitian ini sesuai dengan (p = 0.00 < 0.01). Hal ini berarti
terdapat hubungan yang kuat antara
karakteristik yang dijelaskan oleh Rochjati
depresi dengan kualitas hidup,
(2007) yaitu, (1) Usia (Kurang dari 1 6 semakin tinggi tingkat depresi
tahun atau lebih dari 35 tahun); (2) Ibu individu maka akan semakin rendah
211
Jurnal Psikogenesis, Volume 4, No.2, Desember 2016

persepsi individu terhadap kualitas  Depresi memiliki korelasi negatif yang


hidup pada dimensi kesehatan fisik. signifikan dengan dimensi lingkungan
Sundari (2005) menyatakan terdapat sebesar r = - 0.465 (p = 0.00 < p 0.01).
hubungan antara kesehatan fisik dan Hubungan ini bersifat negatif sehingga
mental. Individu yang menderita semakin tinggi tingkat depresi
penyakit fisik cenderung menunjukkan individu, semakin rendah persepsi
kondisi mental yang negatif seperti: individu terhadap tingkat kualitas
mudah tersingung, pesimis sehingga hidup aspek lingkungan hidup.
memperlambat prorses penyembuhan. Koefisien korelasi r= - 0.465
 Depresi dengan dimensi kesejahteraan merupakan tingkat hubungan yang
psikologis memiliki korelasi negatif sedang.
yang signifikan sebesar r = - 0.644 (p
= 0.00 < 0.01). Hal ini juga SIMPULAN
menunjukkan terdapat hubungan yang Hasil penelitian menunjukkan
kuat antara depresi dengan persepsi
adanya hubungan yang signifikan dan
individu terhadap tingkat kualitas
hidup aspek kesejahteraan bernilai negatif antara depresi dengan
psikologisnya. Semakin tinggi tingkat seluruh dimensi kualitas hidup. Hubungan
depresi individu maka akan semakin ini bersifat negatif dengan artian semakin
rendah persepsi individu terhadap tinggi skor depresi subjek, maka semakin
tingkat kualitas hidup aspek rendah persepsi subjek terhadap kualitas
kesejahteraan psikologisnya. Hal ini hidup.
sejalan dengan penelitian yang dilakuk
oleh Hendrik (2013) yang
menunjukkan ketika individu SARAN
mengalami depresi maka secara Saran praktis yang dapat diberikan
langsung kondisi psikologis berdasarkan hasil penelitian ini, adalah:
terganggu.  Depresi ditemukan pada ibu hamil
 Depresi dan dimensi hubungan sosial berisiko tinggi, sehingga hal ini
memiliki hubungan negatif sebesar r - seharusnya menjadi perhatian yang
0.458 (p = 0.00 < 0.01). Hubungan ini lebih bagi para instansi kesehatan, ibu
bersifat negatif sehingga semakin hamil yang memiliki risiko kehamilan,
tinggi skor depresi individu, semakin keluarga dan bagi pemerintah.
rendah persepsi individu terhadap  Bagi ibu hamil bersiko tinggi
tingkat kualitas hidup aspek hubungan hendaknya melakukan pemeriksaan
sosialnya. Koefisien korelasi r = - psikologis selain dari pemeriksaan
0.458 merupakan tingkat hubungan fisik. Keadaan depresi yang dialami
yang sedang. Hal ini sejalan dengan pada ibu hamil berisiko tinggi apabila
hasil penelitian Prasetyo (2008) yang tidak ditangani oleh ahli profesional
menunjukkan bahwa significant others dapat membahayakan keselamatan ibu
dapat menjadi sumber motivasi, dan janin.
menimbulkan ketenangan batin dan  Bagi keluarga seperti suami, dan sanak
perasaan senang pada ibu hamil. saudara hendaknya selalu
Sehingga meskipun ibu hamil berisiko mendampingi ibu hamil yang memiliki
mengalami kondisi yang berbahaya risiko pada kehamilan. Kondisi
tetap dapat berfugsi dalam kehidupan kehamilan yang berisiko telah
sosial karena mendapatkan dukungan memiliki penyulit secara fisik
sosial dari lingkungannya (Dagun, sehingga mereka sangat memerlukan
2002). dukungan keluarga agar kehamilan
berjalan dengan baik.

212
Jurnal Psikogenesis, Volume 4, No.2, Desember 2016

 Bagi instansi kesehatan seperti dokter, Prosiding Konferensi Nasional II


hendaknya bekerja sama dengan ahli Psikologi Kesehatan. Jilid I.
psikologis seperti psikolog ataupun Irma, N. (2012). Hubungan penyakit penyerta
psikiater agar ibu hamil berisiko tinggi kehamilan dan tingkat pendapatan
mendapatkan intervensi psikologis selama kehamilan dengan tingkatan
yang seesuai agar kehamilan berjalan depresi pada ibu hamil trimester III di
dengan lancar. poliklinik kebidanan dan kandungan
RSUP Fatmawati 2010. Ilmu
DAFTAR PUSTAKA Kedokteran dan Kesehatan. 70, (28).
Akhyar, Y. (2010). Deteksi Ibu Hamil Resiko Hapisah., Dasuki, D., & Probandari, Y, S.
Tinggi (Bumil Risti) Di Posyandu. (2010). Depressive Symptom pada Ibu
Diperolehi pada 1 September 2014 Hamil dan Bayi Berat Lair Rendah.
dari pada Berita Kedokteran Masyarakat. 26, (2).
http://yayanakhyar.wordpress.com/201 Hawari, D. (2006). Manajemen stress cemas
0/05/11/deteksi-ibu-hamil-resiko- dan depresi. Jakarta: Fakultas
tinggi-bumil-risti-di-posyandu/. Kedokteran Indonesia.
Azwar, A. (2008). Pengantar epidemiologi. Jannah, N. (2012). Buku Ajar Asuhan
Jakarta: Binarupa Aksara. Kebidanan – Kehamilan. Yogyakarta:
Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala Andi Lily, Yuliakhah, (2008).
Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Kehamilan. Jakarta: EGC.
Belajar. Khan, K. S., Wojdyla, D., Say, L.,
Brandon, A. R. & Hymen, L. S. (2008). Gulmezoglu, A. M., Look, P. (2006).
Depression is More Common in WHO analysis of causes of maternal
Women With High Risk Pregnancies. death: a sustematic review. Lancet.
Prenatal Depression in Women (367), 1066-74.
Hospitaliazed for Obstetric Risk. Jclin Kusmiyati. (2008). Perawatan Ibu Hamil.
Psychiatry. (27). Yogyakarta : Fitra Mya.
Cauto, E. R., Cauto, E., Vian, B., Gregorio, Z., Joyce, M. B. & Jacobs, E. M. (1992). Luckman
Nomura, M. L., Zaccaria, R., & Junior, & Sorensen’s Medical surgical
R. P. (2009). Quality of life depression Nursing: A Psychophysiologic
and anxiety among pregnant women Approach. Philadelphia: W.b Saunder
with previous adverse pregnancy Company.
outcomes. 127 (4), 185. Morrison, V., & Bennet, P. (2006). An
Dinas Kesehatan Provinsi Jakarta. (2012). Introduction to Health Psychology.
Profil Kesehatan Provinsi Jakarta Edinburgh: Pearson Prentice Hall.
tahun 2012. Jakarta: Dinas Kesehatan Nicholson, W. K., Setse, R., Hill-Briggs, F.,
Provinsi Jakarta. Cooper, L. A., Srobino, D., & Neil.
Eaton, W., Smith, C., Ybarra, M., Muntaher, (2006). Depressive Symptom and
C., Tien, A. (2004). Center for Health-Related Quality of Life in Early
Epidemiologic Studies Depression Pregnancy. American College of
Scale: Review and Revission (CESD Obstetricians and Gynecology. (4),
and CESD-R). In ME Maurish (Ed). 107.
The Use of Psycological n Testing for Preedy ,V.R., and Watson,R.R. (2010)
Treatment Planning and Outcomes .Handbook of Desease Burdens and
Assesment. (3), 363-377. Quality of Life Measure. Diperolehi
Fourianalistyawati, E., & Canisti, Riselligia. pada 22 Juli 2015 dari pada
(2014). Kualitas Hidup pada Ibu www.http://library.nu/search?q=Qualit
dengan Kehamilan Risiko Tinggi. y%20of%20life&page.

213
Jurnal Psikogenesis, Volume 4, No.2, Desember 2016

Primadewi, R. (2008). Rahasia kehamilan. Semiun, Yustinus, (2006), Kesehatan Mental


Jakarta: Shira Media. 3, Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Radlooff, L. S. (1977). The CES-D Scale: A Sujiyanti. (2009). Asuhan Patologi Kebidanan.
Self Report Depression Scale For Jakarta: Nuha Medika.
Research in General Population. Yogi, E. D. (2014). Hubungan Antara Usia
Applied Psychology Measurement. 1 Dengan Preeklampsia Pada Ibu Hamil
(63), 385-401. Di POLI KIA RSUD Kefamena
Rochjati, P. (2007). Skrining Antenatal Pada Kabupaten Timor Tengah Utara.
Ibu Hamil. Surabaya: Air Langga Jurnal Delima Harapan. 3, (2), 10-19.
University press.

214

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai