Anda di halaman 1dari 15

Penyiapan pemeriksaan Pap Smear

Pap smeer merupakan pemeriksaan sederhana yang


dikembangkan oleh Dr. George N. Papanicalaou untuk
penapisan awal dari gejala kanker leher rahim.
Pap smear merupakan pemeriksaan sitologi eksfoliative
dengan memeriksa sel-sel epitel cervix yang lepas.
Pemeriksaan ini lebih mudah, murah, sederhana, aman
dan akurat.
Di negara maju, skrinning Pap Smear terbukti dapat
menemukan lesi prakanker, menurunkan insiden dan
menurunkan angka kematian akibat kanker serviks
sampai 70-80%.
Tujuan tes Pap adalah menemukan sel abnormal atau sel
yang dapat berkembang menjadi kanker termasuk infeksi
HPV.

Kanker serviks merupakan penyakit menular seksual, bila


penyakit prakanker/ displasia ditemukan lebih dini
kemungkinan angka penyembuhan mencapai 80-90 %
tergantung beratnya lesi dan cara pengobatannya.
Kapan Melakukan Pap Smear?

Pemeriksaan Pap Smear dilakukan paling tidak setahun sekali bagi


wanita yang sudah menikah atau yang telah melakukan hubungan
seksual. Para wanita sebaiknya memeriksakan diri sampai usia 70
tahun.
Kapan Melakukan Pap Smear?

Pemeriksaan Pap Smear dilakukan paling tidak setahun sekali bagi


wanita yang sudah menikah atau yang telah melakukan hubungan
seksual. Para wanita sebaiknya memeriksakan diri sampai usia 70
tahun.

Pap Smear dapat dilakukan kapan saja, kecuali pada masa haid.
Persiapan pasien untuk melakukan Pap Smear adalah tidak sedang
haid, tidak coitus 1 – 3 hari sebelum pemeriksaan dilakukan dan
tidak sedang menggunakan obat – obatan vaginal
Alur Pemeriksaan Pap Smear

Pengambilan sampel dapat dilakukan oleh dokter


umum, dokter spesialis maupun bidan/ para medis.

Sedangkan yang memproses sampel adalah analis/


teknisi laboratoriun dan yang mendiagnosa hasil
adalah ahli patologi anatomi (dokter spesialis PA).
Sampel / Bahan yang Diperiksa

Bahan yang dapat dijadikan sampel adalah dari


cervical/ vaginal smear, sputum, bronchial washing/
brushing, nasopharyngeal smear/ washing/ brushing,
urin, cairan lambung/ pleura/ ascites/ sendi, liquor
cerebrospinal, aspirat AJH, inprint neoplasma.

Sampel yang biasa digunakan adalah dari cervical/


vaginal smear.
Sarana Prasarana yang Diperlukan dalam Pap Smear

Sarana prasarana yang diperlukan dalam pemeriksaan pap


smear antara lain : ruangan khusus, meja ginekologi,
tenaga ahli dan terampil, spekulum steril, peralatan yang
menunjang untuk pemeriksaan Pap Smear (spatula, obyek
glass, cairan untuk fiksasi, tabung fiksasi, mikroskop), alat
tulis (misal spidol marker, label, pensil), formulir Pap
Smear, medical records, laboratorium sitologi dengan
petugas terampil/ ahli dalam menginterpretasikan hasil,
transportasi pengiriman hasil Pap Smear, sistem informasi
untuk meyakinkan klien dalam melakukan kunjungan ulang,
kualitas sistem asuransi
Fiksasi Sampel

Fiksasi sampel adalah cara mengawetkan sampel dengan


bahna kimia tertentu agar sel yang terkandung dalam
sampel tidak rusak/ lisis. Bahan kimia untuk fiksasi antara
lain : alkohol 96 %, alkohol 70 %, methanol, alkohol 50 %,
either – alkohol 95 %.
Bahan kimia yang biasa digunakan untuk fiksasi sampel
adalah alkohol 96%.
Alat Pengambilan Sampel

Alat pengambilan sampel untuk pap smear dengan


menggunakan spatula yang dapat terbuat dari kayu maupun
plastik. Jenis spatula antara lain : cervix brush, cytobrush,
plastic spatula, maupun wooden spatula.
Teknik pemeriksaan Pap smear

Dua hari menjelang pemeriksaan, ibu dilarang


melakukan senggama maupun memakai obat-obatan
yang dimasukkan ke dalam liang senggama.
Waktu yang baik untuk pemeriksaan adalah beberapa
hari setelah selesai menstruasi.
Terlebih dahulu mengisi informed consent dan
formulir Pap Smear secara lengkap dan sesuaikan
dengan nomor urut pengambilan.
Ibu dalam posisi litotomi, pasang spekulum vagina
tanpa menggunakan pelicin, dan tanpa melakukan
periksa dalam sebelumnya.
Setelah portio tampak, maka spatula dimasukkan ke dalam
kanalis servikalis, lalu spatula diputar 180° searah jarum
jam.
Spatula dengan ujung pendek diusap 360° pada permukaan
serviks.
Lendir yang didapat dioleskan pada objek glass berlawanan
arah jarum jam. Apusan hendaknya dilakukan sekali saja,
lalu difiksasi atau direndam dalam larutan alkohol 96%
selama 30 menit.
Sediaan dapat dikirim secara basah (tetap direndam dalam
alkohol) atau dikirim secara kering dengan mengeringkan
sediaan setelah direndam dalam alkohol.
Selanjutnya sediaan tadi dikirim ke Ahli Patologi Anatomi
untuk diperiksa.
Hal yang Harus Diperhatikan dalam Pembuatan Sediaan
Apus

Hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan sediaan


apus adalah membuat sediaan apusan tipis merata; segera
fiksasi sesuai metode pewarnaan PAP; membuat sediaan
sedikit mungkin mengandung darah; menjaga kebersihan
obyek glass yang digunakan; menghindari bahan kimia yang
merusak sel; menyiimpan ditempat yang bersih, kering dan
aman; memberi label pada obyek glas yang digunakan.
Ketepatan Diagnostik Sitologi
Kualitas suatu tes penapisan dapat diukur dengan :
Sensitivitas : Kelompok wanita dengan tes positif diantara
yang sakit.
Spesifisitas : Kelompok wanita dengan tes negatif diantara
yang tidak sakit.
Angka negatif palsu diperkirakan berkisar 5-50%,
kesalahan terbanyak disebabkan oleh pengambilan sediaan
yang tidak adekuat (62%), kegagalan skrining (15 %) dan
kesalahan interpretasi (23%).
Sedangkan angka positif palsu berkisar 3-15 %. Ketepatan
diagnostic perlu memperhatikan komponen endoserviks dan
ektoserviks yang dapat menggabungkan cytobrush dan
spatula.
Kesalahan yang sering terjadi :

1. Sediaan apus terlalu tipis, hanya mengandung sedikit


sel.
2. Sediaan apus terlalu tebal dan tidak merata, sel
bertumpuk-tumpuk sehingga menyulitkan pemeriksaan.
3. Sediaan apus telah kering sebelum difiksasi (terlalu
lama diluar, tidak segera direndam di dalam cairan fiksatif).
4. Cairan fiksatif tidak memakai alkohol 96 %.
Petunjuk untuk penapisan :

Pemeriksaan tes Pap dilakukan setelah 2 tahun aktif dalam


aktifitas seksual.
Interval penapisan. Wanita dengan tes Pap negatif berulang
kali diambil setiap 2 tahun, sedang wanita dengan kelainan
atau hasil abnormal perlu evaluasi lebih sering.
Pada usia 70 tahun atau lebih tidak diambil lagi dengan
syarat hasil 2 kali negatif dalam 5 tahun terakhir.

Anda mungkin juga menyukai