Anda di halaman 1dari 1

Nama : Ni Putu Wanda Anggeliana Putri (2) Kelompok 5

Ni Putu Lissya Suryantari (20)


NILAI SAHAM
Perubahan harga saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dapat terjadi
setiap saat. Terdapat tiga konsep nilai yang dapat digunakan untuk mengetahui saham-saham
yang bertumbuh (growth) dan yang murah (undervalued), diantaranya nilai buku (book
value), nilai pasar (market value), dan nilai intrinsik (intrinsic value).
Nilai buku suatu perusahaan dapat dihitung dengan menggunakan beberapa nilai yang
berhubungan, diantaranya sebagai berikut. Nilai nominal adalah modal per lembar saham
yang secara hukum harus ditahan dan tidak dapat diambil oleh pemegang saham sebagai
bentuk proteksi kepada kreditor. Apabila terdapat perusahaan yang tidak memiliki nilai
nominal, maka dewan direksi dapat menentukan nilai nominalnya sendiri, atau secara hukum
semua penerimaan bersih yang diterima perusahaan saat saham dikeluarkan dapat dianggap
sebagai modal perusahaan. Selanjutnya adalah agio saham, yakni selisih lebih yang dibayar
oleh pemegang saham kepada perusahaan sesuai nilai nominal sahamnya. Di neraca, agio
saham ditampilkan dalam nilai totalnya, yakni agio per lembar dikali dengan jumlah saham
yang dijual. Nilai modal disetor, adalah jumlah yang dibayarkan oleh pemegang saham untuk
ditukarkan dengan saham preferen atau saham biasa, dihitung dengan menjumlahkan total
nilai nominal dengan agio sahamnya. Penyajian di neraca ketika perusahaan mengeluarkan
kedua jenis saham, adalah saham preferen disajikan terlebih dahulu dibandingkan saham
biasa. Nilai buku per lembar saham menunjukkan aktiva bersih yang dimiliki pemegang
saham dengan memiliki satu lembar saham. Nilai buku per lembar saham diperoleh dengan
membagi total ekuitas dengan jumlah saham yang beredar. Untuk perusahaan yang memiliki
dua jenisa aham dapat melakukan perhitungan, dengan cara: (1) menghitung nilai ekuitas
preferen, (2) menghitung nilai ekuitas saham biasa, dan (3) dengan mmebagi nilai ekuitas
saham biasa dengan jumlah saham biasa yang beredar.
Nilai pasar (market value) adalah harga saham yang ditentukan oleh pelaku pasar pada
saat tertentu di lantai bursa. Harga saham dapat ditentukan menurut hukum permintaan dan
penawaran. Bertemunya titik permintaan dan penawaran saham akan membentuk sebuah titik
ekuilibrium yang merupakan hasil kesepakatan antara pelaku pasar sehingga menghasilkan
nilai pasar suatu saham yang telah disepakati. Semakin banyak orang yang membeli suatu
saham, maka harga saham cenderung akan bergerak naik. Demikian juga sebaliknya, semakin
banyak orang yang menjual saham suatu perusahaan, maka harga saham tersebut cenderung
akan bergerak turun. Nilai pasar yang tinggi sangat penting bagi perusahaan, agar tetap dapat
menjaga eksistensinya sebagai perusahaan yang layak untuk menerima investasi. Hal ini
dikarenakan nilai pasar dimata pasar mencerminkan bagaimana kondisi perusahaan tersebut
apakah layak atau tidak sebagai sarana untuk berinvestasi.
Pertanyaan yang sering diajukan tentang nilai suatu saham adalah apakah harga saham
mencerminkan nilai sebenarnya dari perusahaan. Nilai sebenarnya ini dinamakan nilai
instrinsik. Nilai intrinsik dapat diestimasi namun tidak dapat diukur secara akurat. Terdapat
dua model penilaian saham untuk menghitung nilai intrinsik saham, yaitu dengan pendekatan
fundamental security analysis dan technical analysis. Berdasarkan pada konsep nilai
intrinsik, jika harga intrinsik lebih besar dari harga pasar saham, saham tersebut dinilai
memiliki harga murah atau undervalued. Sehingga bagi investor, keputusan yang diambil
sebaiknya membeli atau menahan saham undervalued tersebut. Namun jika harga intrinsik
saham lebih kecil daripada harga pasar saham, maka saham tersebut memiliki nilai harga
yang terlalu mahal atau disebut overvalued. Dalam situasi seperti ini, menjual saham adalah
pilihan terbaik. Sedangkan apabila berada pada kondisi dimana harga intrinsik ternyata sama
dengan harga pasar saham, maka saham tersebut berada pada nilai yang wajar.
Pertanyaan: bagaimana cara memilih saham undervalued untuk berinvestasi? Apakah semua
saham undervalued akan mengalami peningkatan nilai kedepannya? Jika tidak bagaimana
mengetahui bahwa saha undervalued tersebut memiliki prospek masa depan yang baik?

Anda mungkin juga menyukai