Ma
Direktorat Jenderal
eral Pendidikan Islam
m
Kementerian
Ke an Agam
A ma Republik Indones esia
2015
Buku Siswa
Madrasah Tsanawiyah
T VIII
Hak Cipta © 2015 pada Kementerian Agama Republik Indonesia
Dilindungi Undang-Undang
MILIK NEGARA
TIDAK DIPERDAGANGKAN
Disklaimer: Buku ini dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku ini
disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Agama, dan dipergunakan
dalam penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “Dokumen Hidup” yang senantiasa diperbaiki,
diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika perubahan zaman. Masukan yang
membangun, dari berbagai kalangan dapat meningkatkan kualitas buku ini.
A
lhamdulillah segala puji bagi Allah Swt Tuhan sekalian alam. Nikmat-Nya yang begitu
“deras” mengalir mengantarkan manusia pada “hilir” kesadaran bahwa kasih yang Dia
limpahkan bersifat universal menembus “belukar” sekat suku, agama, ras antar
golongan juga adil kepada mereka yang patuh maupun yang inkar.
Sebagai ajaran agama yang sempurna, Islam harus diejawantahkan (dilaksanakan) dalam
kehidupan nyata sehari-hari sehingga akan tercipta kehidupan yang damai dan tenteram. Oleh
karena itu, dalam rangka mengoptimalkan layanan pendidikan Islam di madrasah, ajaran Islam
yang begitu sempurna dan luas perlu dikelompokkan menjadi beberapa mata pelajaran yang
secara linier akan dipelajari sesuai dengan jenjangnya.
Pengelompokkan ajaran Islam dalam bentuk mata pelajaran di lingkungan madrasah dimulai
dari jenjang Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah
(MA) di dalamnya dikhususkan pada peminatan Keagamaan, Matematika dan Ilmu Alam
(MIA), Ilmu-Ilmu Sosial (IIS), Ilmu-Ilmu Bahasa dan Budaya (IIBB) serta Madrasah Aliyah
Kejuruan (MAK) meliputi: a). Al-Quran Hadis, b). Akidah Akhlak, c). Fikih, d). Sejarah
Kebudayaan Islam (SKI).
Pada jenjang Madrasah Aliyah (MA) peminatan Ilmu-ilmu Keagamaan dikembangkan kajian
khusus mata pelajaran yaitu: a). Tafsir- Ilmu Tafsir, b). Hadis ilmu Hadis, c). Fikih-Ushul Fikih,
d). Ilmu Kalam, e). Akhlak. Kemudian dalam upaya mendukung pendalaman kajian ilmu-ilmu
keagamaan pada peminatan keagamaan, peserta didik dibekali dengan pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam (SKI) serta Bahasa Arab.
Sebagi komitmen untuk menyiapkan generasi emas anak sholeh dan sholihah, mulai tahun
ajaran 2014-2015 seluruh Madrasah dibawah pembinaan Kementerian Agama RI telah siap
melaksanakan Kurikulum 2013. Untuk keperluan dimaksud, maka secara legal formal
Kementerian Agama RI telah menerbitkan Peraturan Menteri Agama (PMA) tentang Kurikulum
2013 yang berisi Kerangka Dasar Kurikulum Madrasah 2013, Standar Kompetensi Lulusan
(SKL), Standar Kompetensi Isi, Standar Proses dan Standar Penilaian.
Pada saat yang sama sebagai panduan implementasi kurikulum madrasah 2013, Kementerian
Agama telah menyiapkan model silabus Pembelajaran PAI di Madrasah, menerbitkan buku
pegangan siswa dan buku pedoman guru. Kehadiran buku ditangan peserta didik dan guru
menjadi kebutuhan pokok untuk menerapkan kurikulum Madrasah 2013.
Akhirnya, semoga buku ini mampu menjadi “jembatan” antara harapan dengan cita-cita tujuan
pendidikan Islam secara khusus dan pendidikan nasional secara umum yakni membentuk
manusia Kaffah (utuh) yang memiliki tidak saja kecerdasan intelektual, namun kecerdasan
sosial ditengah kompleksitas kehidupan umat manusia. Amin.
SEMESTER GANJIL
BAB I IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH....................................................................1
Kompetensi Inti ..............................................................................................................1
Kompetensi Dasar...........................................................................................................1
Indikator..........................................................................................................................2
A. Amati Perhatikan! ....................................................................................................3
B. Penasaran?................................................................................................................4
C. Buka Cakrawalamu!.................................................................................................4
D. Kembangkan Wawasanmu! ....................................................................................13
E. Refleksi...................................................................................................................15
F. Rangkuman ............................................................................................................16
SEMESTER GENAP
BAB I IMAN KEPADA RASUL.............................................................................................73
Kompetensi Inti ............................................................................................................73
Kompetensi Dasar.........................................................................................................73
Indikator........................................................................................................................74
A. Amati Perhatikan! ..................................................................................................75
B. Penasaran?..............................................................................................................77
C. Buka Cakrawalamu!...............................................................................................77
D. Kembangkan Wawasanmu! ....................................................................................84
E. Refleksi...................................................................................................................86
F. Rangkuman ............................................................................................................87
Latihan-latihan ........................................................................................................................136
Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar
1.1. Meyakini adanya dan kebenaran kitab-kitab Allah Swt.
2.1. Menampilkan perilaku yang mencerminkan beriman kepada kitab Allah Swt.
3.1. Memahami hakikat beriman kepada kitab-kitab Allah Swt.
4.1. Menyajikan data dari berbagai sumber tentang kebenaran kitab-kitab Allah Swt.
ْن ﷲِ إ ِْن
ِ ِﻦ ُدو
ْ َﻄ ْﻌﺘُ ْﻢ ﻣ
َ اﺳﺘ
ْ َﻦ
ِ َﺸ ِﺮ ُﺳ َﻮٍر ِﻣ ْﺜ ِﻠ ِﻪ ُﻣ ْﻔَﺘـ َﺮَ ٍت وَا ْد ُﻋﻮْا ﻣ
ْ ُﻞ َﻓ ْﺄﺗُـﻮْا ﺑِﻌ
ْ ْن اْﻓَﺘـﺮَا ُﻩ ﻗ
َ أَ ْم ﻳَـ ُﻘ ْﻮﻟُﻮ
(١٣ : ِﲔ )ﻫﻮد
َ ْ ُﻛْﻨـﺘُ ْﻢ َﺻﺎ ِدﻗ
Artinya: Bahkan mereka mengatakan: ”Muhammad telah membuat-buat al-Qur'an itu”,
Katakanlah:”(Kalau demikian), maka datangkanlah sepuluh surat-surat yang
dibuat-buat yang menyamainya, dan panggillah orang-orang yang kamu sanggup
(memanggilnya) selain Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar”. (QS.
11:13)
ﲔ
َ ُون ﷲِ إِن ُﻛﻨﺘُ ْﻢ َﺻﺎ ِد ِﻗ
ِ َﻄ ْﻌﺘُﻢ ّﻣِﻦ د
َ اﺳﺘ
ْ َﻦ
ِ ِﺴﻮَرٍة ِّﻣ ْﺜ ِﻠ ِﻪ وَا ْدﻋُﻮا ﻣ
ُ ُﻞ َﻓ ْﺄﺗُﻮا ﺑ
ْ ُﻮن اْﻓـَﺘـﺮَا ُﻩ ﻗ
َ أَ ْم ﻳَـﻘُﻮﻟ
(٣٨ : ) ﻳﻮﻧﺲ
Artinya: Atau (patutkah) mereka mengatakan: ”Muhammad membuat-buatnya” Katakanlah:”
(Kalau benar yang kamu katakan itu), maka cobalah datangkan sebuah surat
seumpamanya dan panggillah siapa-siapa yang dapat kamu panggil (untuk
membuatnya) selain Allah, jika kamu orang yang benar”. (QS. 10:38)
sumber: arrahmah.com
Gambar 1 Gambar 2
Kitab Injil 1500 tahun lalu Al-Qur'an
Setelah kalian mengamati ayat-ayat al-Qur'an dan kalian perhatikan dan renungkan gambar-
gambar di atas, tentunya akan banyak hal yang menjadi pertanyaaan di benak kalian bukan?
2.
3.
4.
5.
C. Buka Cakrawalamu!
Untuk membuka cakrawala kalian tentang Iman kepada Kitab-Kitab Allah, ayo baca materi
berikut!
Setiap muslim wajib beriman kepada semua kitab-kitab yang telah diturunkan kepada
rasul-rasul Allah. Firman Allah Swt :
َﺎب
ِ ْﻜﺘ
ِ َﺳﻮﻟِ ِﻪ وَاﻟ
ُ ﱠل َﻋﻠَﻰ ر
َ َﺎب اﻟﱠﺬِي ﻧَـﺰ
ِ ْﻜﺘ
ِ َﺳﻮﻟِ ِﻪ وَاﻟ
ُ ِﻳﻦ ءَا َﻣﻨُﻮا ءَا ِﻣﻨُﻮا ِ ﻪﻠﻟِ َور
َ َ أَﻳﱡـﻬَﺎ اﻟﱠﺬ
َﺪ َﺿ ﱠﻞ
ْ َﺧ ِﺮ َﻓـﻘ
ِ ُﺳ ِﻠ ِﻪ وَاﻟَْﻴـ ْﻮِم اْﻷ
ُ ِﻜﺘِ ِﻪ وَُﻛﺘُﺒِ ِﻪ َور
َ ﻼﺋ
َ َﻜ ُﻔ ْﺮ ِ ﻪﻠﻟِ َوَﻣ
ْ ْﻞ َوﻣَﻦ ﻳ
ُ ِﻦ َﻗـﺒ
ْ َل ﻣ
َ اﻟﱠﺬِي أَﻧﺰ
(١٣٦ : ﻼ ًﻻ ﺑَﻌِﻴﺪًا )اﻟﻨﺴﺎء
َ َﺿ
Arinya: Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-
Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang
Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka
sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya. (QS. 4:136)
Macam-macam kitab-kitab Allah Swt. yang diwahyukan kepada para rasul adalah sebagai
berikut.
1. Kitab Zabur diwahyukan kepada Nabi Daud as. pada kira-kira abad ke-10 SM, di
daerah Israil
2. Kitab Taurat diwahyukan kepada Nabi Musa as. pada kira-kira abad ke-12 SM, di
daerah Israil dan Mesir
3. Kitab Injil diwahyukan kepada Nabi Isa as. pada permulaan abad pertama Masehi
4. Kitab al-Qur'an diwahyukan kepada Nabi Muhammad Saw. pada abad ke-6 Masehi di
Makkah dan Madinah
Di dalam sebuah riwayat hadis disebutkan ada beberapa suhuf yang masing-masing
diberikan kepada :
َﺎﺣ ُﻜ ْﻢ
ْ َﺎب َوُﻣ َﻬ ْﻴ ِﻤﻨًﺎ َﻋ َﻠ ْﻴ ِﻪ ﻓ
ِ ْﻜﺘ
ِ ِﻦ اﻟ
َ َﲔ ﻳَ َﺪﻳْ ِﻪ ﻣ
َ ْ ُﺼ ِّﺪﻗًﺎ ﻟِﻤَﺎ ﺑـ
َ َْﻖ ﻣ
ِّ َﺎب ِ ﳊ
َ ْﻜﺘ
ِ ْﻚ اﻟ
َ َوأَْﻧـ َﺰﻟْﻨَﺎ إِﻟَﻴ
ْﻜ ْﻢ ِﺷ ْﺮَﻋ ًﺔ
ُ ِﻜ ٍّﻞ َﺟ َﻌ ْﻠﻨَﺎ ِﻣﻨ
ُ َْﻖ ﻟ
ِّ ِﻦ اﳊ
َ َك ﻣ
َ َل ﷲُ وََﻻ ﺗَـﺘﱠﺒ ِْﻊ أَ ْﻫﻮَا َء ُﻫ ْﻢ َﻋﻤﱠﺎ َﺟﺎء
َ ﺑَـْﻴـَﻨـ ُﻬ ْﻢ ﲟَِﺎ أَْﻧـﺰ
َات
ِ اﳋْﻴـﺮ
َْ َﺎﺳﺘَﺒِﻘُﻮا
ْ َﻜ ْﻦ ﻟَِﻴـْﺒـ ُﻠﻮَُﻛ ْﻢ ِﰲ ﻣَﺎ َآَ ُﻛ ْﻢ ﻓ
ِ َاﺣ َﺪ ًة َوﻟ
ِ َﻜ ْﻢ أُ ﱠﻣ ًﺔ و
ُ َﺎﺟﺎ َوﻟَ ْﻮ َﺷﺎ َء ﷲُ ََﳉ َﻌﻠ
ً َوِﻣْﻨـﻬ
(٤٨ ُﻮن )اﳌﺎﺋﺪة
َ ُﻜ ْﻢ ﲟَِﺎ ُﻛْﻨـﺘُ ْﻢ ﻓِﻴ ِﻪ َْﲣﺘَِﻠﻔ
ُ ُﻜ ْﻢ َﲨِﻴﻌًﺎ َﻓـُﻴـَﻨـﺒِّﺌ
ُ إ َِﱃ ﷲِ َﻣﺮ ِْﺟﻌ
Artinya: “Dan Kami telah turunkan kepadamu al-Qur'an dengan membawa kebenaran,
membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan
sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah
perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti
hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang
kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan
yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu
umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya
kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-
lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah
kamu perselisihkan itu,” (QS. al-Maidah: 48)
sumber: buktidansaksi.com
umatnya. Secara bahasa, Zabur berasal dari kata Zabaro-
yazburu-zabrun yang artinya tulisan. Jadi Zabur menurut
arti aslinya adalah kitab tertulis.
ْﺾ
ٍ ﲔ َﻋﻠَﻰ ﺑَـﻌ
َ ِّْﺾ اﻟﻨﱠﺒِﻴ
َ َﻀ ْﻠﻨَﺎ ﺑَـﻌ
َﺪ ﻓ ﱠ
ْ ْض َوﻟَﻘ
ِ َات َواْ َﻷر
ِ اﻟﺴﻤَﺎو
ﱡﻚ أَ ْﻋ َﻠ ُﻢ ﲟَِﻦ ِﰲ ﱠ
َ َوَرﺑ
(٥٥ : َوءَاﺗَـْﻴـﻨَﺎ دَا ُو ْوَد َزﺑُﻮرًا )اﻹﺳﺮاء
Artinya: Dan Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi. Dan
sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian
(yang lain), dan kami berikan Zabur (kepada) Daud. (Q.S. al-Isra’ :55)
Zabur atau juga disebut Mazmur. Mazmur berisi 150 nyanyian dan pujian kepada Allah
Swt. atas segala nikmat-Nya, zikir, do’a, nasihat, dan hikmah.
ُِﻮن )اﻷﻧﺒﻴﺎء
َ اﻟﺼﺎﳊ
ِي ﱠ
َ ْض ﻳَ ِﺮﺛُـﻬَﺎ ِﻋﺒَﺎد
َ َن اْ َﻷر
َﺪ َﻛَﺘـْﺒـﻨَﺎ ِﰲ اﻟ ﱠﺰﺑُﻮِر ﻣِﻦ ﺑَـ ْﻌ ِﺪ اﻟ ّﺬِْﻛ ِﺮ أ ﱠ
ْ َوﻟَﻘ
(١٠٥ :
Artinya : Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam)
Lauh Mahfudz, bahwasanya bumi ini dipusakai oleh hamba-hamba-Ku yang
saleh. (QS. al-Anbiyaa’:105)
Kitab Zabur diturunkan Allah sebagai petunjuk jalan yang lurus bagi umat nabi Daud
as. Kitab Zabur juga sebagai kabar gembira bahwa bumi ini diberikan kepada hamba
yang sholeh, serta sebagai pemberi peringatan agar tidak ada alasan bagi manusia untuk
mengingkari adanya Allah Swt.
sumber: buktidansaksi.com
ﱠﺨﺬُوا
ِ ِﻳﻞ أَﻻﱠ ﺗَـﺘ
َ ِﺳﺮَاء
ْ َﺟ َﻌ ْﻠﻨَﺎ ُﻩ ُﻫﺪًى ﻟِّﺒ َِﲏ إ
َ َﺎب و
َ ْﻜﺘ
ِ ُﻮﺳﻰ اﻟ
َ َوءَاﺗَـْﻴـﻨَﺎ ﻣ
( ٢ : ﻼ ) اﻹﺳﺮاء
ً ُوﱐ وَِﻛﻴ
ِ ﻣِﻦ د
Artinya : Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab
Taurat itu sebagai petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman): “Janganlah
kalian mengambil penolong selain Aku”. (QS. al-Isra’ : 2 )
Isi utama dalam kitab Taurat adalah sepuluh perintah (The Ten Commandements) yang
berisi asas-asas keyakinan (aqidah) dan asas-asas kebaktian (syariat). Sepuluh perintah
itu adalah :
1. Perintah menghormati dan mencintai Allah Swt., dengan ketaatan terhadap perintah
dan menjauhi larangan-Nya.
2. Perintah berzikir kepada Allah Swt. dengan penuh hormat (khidmat dan khusuk).
3. Perintah mengkuduskan hari Allah Swt. (hari Sabtu, yaitu hari ke-7 setelah bekerja
6 hari dalam seminggu seminggu).
4. Perintah menghormati kedua orangtua.
5. Perintah menghindari pembunuhan sesama manusia.
6. Perintah menghindari perbuatan keji.
7. Perintah menghindari perbuatan mencuri.
8. Perintah menghindari pebuatan berbohong atau bersaksi palsu.
9. Perintah menghindari perbuatan cabul.
10. Perintah menghindari perbuatan memilki barang orang lain dengan cara yang tidak
halal.
Adapun fungsi diturunkannya kitab Taurat adalah sebagai petunjuk bagi nabi Musa dan
bagi Bani Israil untuk beriman kepada Allah Swt. Sedangkan tujuannya adalah :
3. Kitab Injil
Injil adalah kitab yang diturunkan oleh Allah Swt. kepada nabi Isa as. sebagai pedoman
dan petunjuk hidup bagi Bani Israil.
Katab Injil semula berasal dari bahasa Yunani, Euangelion yang berarti kabar gembira.
Kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Arab menjadi Injil. Makna dari kabar
gembira yang dimaksud adalah karena Nabi Isa as. menggembirakan para umatnya
dengan berita akan kedatangan Muhammad saw. sebagai utusan Allah Swt. yang
terakhir untuk seluruh alam. Nabi Isa as. mengajarkan Injil
kepada para pengikutnya hanya selama tiga tahun. Tepatnya
sejak usia 30 sampai usia 33 tahun. Lalu beliau diangkat/
diselamatkan oleh Allah Swt. dari pengejaran kaum Yahudi
yang ingin menyalibnya.
Sebagai umat Islam kita wajib mempercayai bahwa Injil merupakan kitab dari Allah
Swt. yang diturunkan kepada Nabi Isa as.
4. Kitab Al-Qur'an
Al-Qur'an menurut bahasa berarti bacaan . Adapun menurut
istilah adalah kalam Allah Swt. yang diturunkan kepada
sumber: opposingviews.com
nabi Muhammad Saw. Sebagai mukjizatnya dan bagi yang
membacanya merupakan ibadah. Perlu dipahami bahwa
tidak semua firman Allah Swt. yang diturunkan kepada nabi
Muhammad Saw. adalah al-Qur'an, karena ada juga yang
disebut Hadis Qudsi.
Perbedaannya adalah bahwa isi dan redaksi al-Qur'an langsung dari Allah Swt. dan
apabila dibaca bernilai ibadah. Adapun Hadis Qudsi, isinya dari Allah Swt., namun
redaksi kalimatnya dari Nabi Muhammad saw.
Setelah Nabi Muhammad Saw. diutus oleh Allah Swt. untuk menyampaikan
al-Qur'an sebagai petunjuk hidup yang benar, sebagian mereka ada yang beriman
dan sebagian ada yang menolak.
Kitab suci al-Qur'an diturunkan oleh Allah Swt. kepada Nabi Muhammad Saw.
berfungsi sebagai pedoman dan petunjuk hidup bagi manusia (hudan linnas).
1. Memiliki rasa hormat dan menghargai kitab suci sebagai kitab yang memilki kedudukan
di atas segala kitab yang lain.
c. Pajang hasil diskusimu/ pamerkan di atas meja, atau tempel pada dinding kelas!
d. Searah jarum jam tiap kelompok bergeser menilai hasil kelompok lain dari segi ketepatan
jawaban, banyaknya/ kelengkapan contoh, dan kejujuran pendapat/ tidak mencontek!
e. Berilah penghargaan pada kelompok yang paling baik hasilnya!
Sajikanlah data dan fakta tentang kebenaran kandungan kitab suci al-Qur'an, Seperti contoh
berikut, lalu ceritakan (presentasikan di depan kelas!).
2 .................................................................... ..................................................................
..................................................................
..................................................................
..................................................................
..................................................................
..................................................................
F. Rangkuman
Salah satu pokok kepercayaan atau rukun iman dalam Islam ialah meyakini adanya kitab-kitab
Allah Swt. Kitab-kitab Allah Swt. adalah himpunan wahyu yang diturunkan kepada para rasul-
Nya untuk disampaikan kepada sekalian manusia sebagai pedoman hidup.
Macam-macam kitab-kitab Allah Swt. yang diwahyukan kepada para rasul adalah sebagai
berikut: Kitab Zabur diwahyukan kepada nabi Daud as. abad ke-10 SM, di daerah Israil, Kitab
Taurat diwahyukan kepada nabi Musa as. kira-kira abad ke-12 SM, di daerah Israil dan Mesir,
Kitab Injil diwahyukan kepada nabi Isa as. pada permulaan abad pertama Masehi dan Kitab al-
Qur'an diwahyukan kepada nabi Muhammad Saw. pada abad ke-6 Masehi di Makkah dan
Madinah.
Selain empat kitab tersebut, Allah Swt. juga telah menurunkan wahyu berupa wahyu berupa
suhuf kepada para nabi terdahulu. Suhuf menurut bahasa berarti lembaran. Adapun suhuf
menurut istilah adalah wahyu yang disampaikan kepada rasul, akan tetapi tidak wajib
disampaikan kepada manusia. Dengan demikian, jika kita bandingkan dengan kitab, suhuf
relatif lebih sedikit daripada kitab.
Di dalam sebuah riwayat hadis disebutkan ada beberapa suhuf yang masing-masing diberikan
kepada: Nabi Adam as., sebanyak 10 suhuf, nabi Syits as., sebanyak 50 suhuf, nabi Idris as.,
sebanyak 30 suhuf, nabi Ibrahim as., sebanyak 10 suhuf, nabi Musa as., sebabanyak 10 suhuf,
juga menerima kitab Taurat.
Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar
1.2. Menghayati nilai tawakal, ikhtiar, sabar, syukur dan qanaa’ah sesuai perintah syariat
2.2. Berperilaku tawakal, ikhtiar, sabar, syukur dan qana’ah sesuai perintah syariat
3.2. Memahami pengertian, contoh dan dampak positif sifat tawakal, ikhtiar, sabar,
syukur dan qanaa’ah.
4.2. Menunjukkan contoh-contoh perilaku akhlak terpuji pada diri sendiri (tawakal,
ikhtiar, sabar, syukur dan qana’ah)
S
ebuah kisah yang menarik tentang Hatim al-Asham. Suatu ketika Hatim ingin
menunaikan ibadah haji ke Baitullah. Ia pun mengumpulkan anak-anaknya dan berkata:
“Saya akan pergi untuk menunaikan ibadah haji ke Baitullah. ”Anak-anaknya berkata:
“Siapa yang akan memenuhi kebutuhan kami?”Akan tetapi, salah seorang puterinya berkata
dengan penuh keyakinan: “Wahai ayah, silahkan ayah pergi dan sempurnakanlah ibadah haji
ayah. Karena saya yakin, ayah bukan pemberi rezeki.”
Demi Allah yang tidak ada Tuhan selain Dia, Dia tidak akan mengabaikan seorang yang
bertakwa. Lalu Allah Swt. memenuhi permohonan si gadis. Pada saat yang bersamaan, pemimpin
negeri itu sedang meninjau kondisi rakyatnya, ketika sampai di depan rumah Hatim, ia begitu
didera rasa haus, yang hampir-hampir membunuhnya. Ia berkata kepada salah satu pengawalnya:
“Carikan aku segelas air dingin.” Maka pengawal itu masuk ke rumah terdekat, yaitu rumah
Hatim. Para penghuni rumah pun segera menyediakan gelas yang bersih dan air yang dingin.
Sang Raja meminum air yang disediakan, ia bertanya: “Rumah siapa ini? “Mereka menjawab:
“Milik Hatim al-Asham.” Raja bertanya lagi: ” Ia seorang yang shaleh?” Mereka menjawab:
“Benar”. Raja berkata: “Segala puji hanya milik Allah yang telah memberi kami minum dari
rumah orang shaleh. Dimana dia sekarang, agar kita memberi salam kepadanya?” Mereka
menjawab: “Dia pergi untuk menunaikan ibadah haji ke Baitullah.” Raja berkata:” Kalau
demikian, demi Allah, kita wajib mencukupi kebutuhan anggota keluarganya ketika dia tidak
ada.”
Kemudian sang raja mengeluarkan sekantong uang emas dan melemparkannya ke rumah Hatim
al-Asham. Akan tetapi Allah Swt. yang Maha Memberi Rezeki hendak memberikan tambahan
rezeki yang lain, Dia gerakkan hati sang raja. Raja menoleh ke arah para prajuritnya dan berkata:
“Barangsiapa yang mencintaiku, hendaklah ia melakukan seperti tindakanku tadi”. Maka,
masing-masing prajurit melemparkan semua harta yang mereka bawa, sebagai bentuk basa-basi
kepada sang raja.
Akhirnya rumah si gadis penuh dengan emas. Si gadis masuk ke kamarnya sambil menangis
haru, saudara-saudaranya keluar mendengar tangisannya. “Kita telah menjadi manusia yang
paling kaya”. Seorang makhluk telah memandang ke arah kita sekali pandang, sehingga kita
pun menjadi kaya, lantas bagaimana jika Sang Khalik yang memandang ke arah kita? Allah
Swt. maha kaya dan Allah Swt. maha berkehendak, maka bertawakallah.
Mari bertanya!!! Setelah kalian mengamati dan memperhatikan gambar-gambar di atas, tentunya
akan banyak hal yang menjadi pertanyaaan di benak kalian bukan?
3.
4.
5.
C. Buka Cakrawalamu!
Akhlak Terpuji Pada Diri Sendiri
a. Tawakal
Tawakal berasal dari وّﻛﻞ yang berarti menyerahkan, mempercayakan dan mewakilkan
urusan kita kepada orang lain. Dalam kaitan ini penyerahan tersebut adalah kepada Allah
Swt. Tujuannya, untuk mendapat kemaslahatan dan menghilangkan kemudharatan.
Orang yang mempunyai sikap tawakal akan senantiasa bersyukur jika mendapatkan suatu
keberhasilan dari usahanya. Hal ini karena ia menyadari bahwa keberhasilan itu didapatkan
atas izin dan kehendak Allah. Sementara itu, jika seseorang yang mempunyai sifat tawakal
mengalami sebuah kegagalan, maka mereka akan senantiasa merasa ikhlas menerima
keadaan tersebut tanpa merasa putus asa dan larut dalam kesedihan karena ia menyadari
bahwa segala keputusan Allah pastilah yang terbaik.
Dalam bertawakal hendaknya kita serahkan semuanya kepada Allah Swt., hal ini
diperintahkan Allah Swt. dalam surat al-Maidah ayat 23 sebagai berikut :
(٢٣ : ﲔ )اﳌﺎﺋﺪة
َ ِ َو َﻋﻠَﻰ ﷲِ ﻓَﺘﻮﱠﻛﻠُﻮا إ ِْن ُﻛْﻨـﺘُ ْﻢ ُﻣ ْﺆِﻣﻨ.…
Artinya : …. “dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakal jika kamu benar-
benar orang yang beriman” (Q.S. Al-Maidah :23).
Tawakal terbaik adalah seperti yang dilakukan nabi Ibrahim as ketika ia dibakar oleh api
Namrudz, nabi Ibrahim saat itu berzikir “hasbiya Allahu wa ni’mal wakiil” artinya: cukup
untukku Allah saja, Dia penolong Terbaik. Imbasnya, Allah Swt. menolong secara langsung
nabi Ibrahim dengan berfirman pada api itu: “Wahai api, jadilah dingin, dan selamatkanlah
Ibrahim”. Sebagaiamana firman-Nya dalam QS. al-Anbiya ayat 69:
b. Ikhtiar
Ikhtiar secara bahasa artinya memilih. Secara istilah
ikhtiar adalah usaha seorang hamba untuk memperoleh
apa yang dikehendakinya. orang yang berikhtiar
berarti dia memilih suatu pekerjaan kemudian dia
melakukan pekerjaannya dengan sungguh-sungguh
agar dapat berhasil dan sukses. Dalam kata lain Ikhtiar
adalah berusaha untuk mencapai apa yang diinginkan,
tidak berdiam diri dan berpangku tangan apa lagi lari
dari kenyataan.
Sumber: twicsy.com
Sebagai seorang muslim diwajibkan untuk senantiasa berikhtiar sekuat tenaga dan sekuat
kemampuanya. setelah dia berikhtiar maka dia harus menyerahkan segala usahanya kepada
Allah Swt.
Contoh-contoh ihktiar yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali karena
Allah Swt. memberi kebebasan untuk manusia berikhtiar dengan syarat tidak melanggar
syariat Allah Swt. Contoh ikhtiar seperti belajar dengan tekun agar mendapat nilai yang
baik, seorang ayah bekerja untuk mencukupi kebutuhan keluarganya, dan lain sebagainya.
c. Sabar
Sabar merupakan sebuah istilah yang berasal dari bahasa Arab, dan sudah menjadi istilah
dalam bahasa Indonesia. Asal katanya adalah ﺻﱪ
, yang membentuk infinitif (masdar)
menjadi ﺻﱪ . Dari segi bahasa, sabar berarti menahan, mencegah atau tabah.
Sifat yang paling dilarang oleh Allah adalah sifat lemah dan juga bersedih hati, oleh karena
itu sifat tersebut mempunyai arti tidak sabar, sebab sifat itu sangat dilarang oleh Allah Swt.
Seorang bisa dikatakan sabar apabila dalam kehidupannya selalu memandang ke arah
kemajuan (positive thinking) serta memperkuat sabarnya dengan iman dan meyakini
kebenaran akan janji-janji Allah Swt. Sebagaimana janji-Nya pada surah az-Zumar: 10
Sabar berarti berhati lapang kuat menderita berbagai cobaan hidup, namun tidak berarti
mudah patah dan kehilangan pengharapan. Sebaliknya penuh keyakinan pengharapan dan
berani menerima apa yang tergelar di jagad raya ini.
Sedangkan secara istilah, syukur ialah memberikan pujian kepada Allah Swt. dengan cara
taat kepada-Nya, tunduk dan berserah diri hanya kepada Allah Swt. serta beramar makruf
nahi mungkar.
(٧ : َﺸﺪِﻳ ٌﺪ )إﺑﺮﻫﻴﻢ
َ َاﰊ ﻟ
ِ ِن َﻋﺬ
ْﰎ إ ﱠ
ُْﱠﻜ ْﻢ َوﻟَﺌِﻦ َﻛ َﻔﺮ
ُ ْﰎ َﻷزِﻳ َﺪﻧ
ُْﱡﻜ ْﻢ ﻟَﺌِﻦ َﺷ َﻜﺮ
ُ ﱠن َرﺑ
َ َوإِ ْذ ََذ
Artinya: “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika
kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.( Q.S
Ibrahim : 7)
Apabila manusia mau mensyukuri nikmat Allah Swt., maka Allah Swt. akan menambah
nikmat-Nya, dan apabila manusia itu tidak mau berterima kasih kepada nikmat-Nya, maka
sesungguhnya Allah Swt. akan mencabut dan juga mengurangi nikmat dari manusia tersebut
sebagai hukuman atas kekufurannya.
Sering sekali kita sebagai manusia lalai dalam mensyukuri nikmat Allah Swt. dan tidak
menyadari bahwa nilai suatu nikmat yang telah dianugerahkan Allah Swt. kepada dirinya.
Maka dia baru terasa apabila nikmat itu dicabut dari dirinya, maka dia barulah merasakan
dan menyadarinya. Contohnya adalah nikmat berupa kesehatan jasmani dan juga kesehatan
rohani.
e. Qana’ah
Qona’ah ialah menerima keputusan Allah Swt. dengan tidak mengeluh,
merasa puas dan penuh keridhaan atas keputusan Allah Swt., serta
senantiasa tetap berusaha sampai batas maksimal kemampuannya. Dapat
diartikan pula Qana’ah artinya merasa cukup terhadap pemberian rezeki
dari Allah Swt. Dengan sikap inilah maka jiwa akan menjadi tentram
dan terjauh dari sifat serakah atau tamak.
َﺎب
ٍ ُﺴَﺘـ ْﻮَد َﻋﻬَﺎ ُﻛ ﱞﻞ ِﰲ ِﻛﺘ
ْ ُﺴَﺘـ َﻘ ﱠﺮﻫَﺎ َوﻣ
ْ ْض إِﻻﱠ َﻋﻠَﻰ ﷲِ ِرْزُﻗـﻬَﺎ َوﻳَـ ْﻌ َﻠ ُﻢ ﻣ
ِ َوﻣَﺎ ﻣِﻦ دَآﺑﱠ ٍﺔ ِﰲ اْ َﻷر
(٦ : ﲔ ) ﻫﻮد
ٍ ِﱡﻣﺒ
Artinya; “Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang
memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat
penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).
(Q.S Hud : 6)
Dari ayat di atas apa yang dapat kita ambil hikmahnya, bahwa Allah Swt. menjamin
makhluk-Nya, sehingga sedapat mungkin kita meningkatkan sifat qana’ah dan
menghilangkan sifat tamak.
َﺪ
ْ ﻗ: ﻗﺎل رﺳﻮل ﷲ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ:ﻋﻦ ﻋﺒﺪﷲ اﺑﻦ ﻋﻤﺮ رﺿﻲ ﷲ ﻋﻨﻪ ﻗﺎل
(ِق َﻛﻔَﺎﻓًﺎ َوَﻗـﱠﻨـ َﻌ ُﻪ ﷲُ ﲟَِﺎ اََ ُﻩ )رواﻩ ﻣﺴﻠﻢ
َ َﺳ َﻠ َﻢ َوُرز
ْ َﻦ ا
ْ َﺢ ﻣ
َ اَْﻓـﻠ
Di antara beberapa contoh yang mencerminkan sifat qana’ah adalah sebagai berikut:
D. Kembangkan Wawasanmu!
Setelah kalian belajar dan berdiskusi tentang tawakal, sabar, syukur, sabar dan qana’ah, tentunya
kalian akan mendapati fenomena-fenomena/peristiwa-peritiwa dalam kehidupan yang
berhubungan dengan perilaku tersebut. Selanjutnya bentuk kelompok diskusi, nama kelompok
sesuai dengan nama judul, yaitu: 1) kelompok tawakal, 2) kelompok ikhtiar, 3) kelompok sabar,
4) kelompok syukur dan 5) kelompok qana’ah. Kemudian lakukan kegiatan berikut:
E. Refleksi
a. Berilah tanda centang ( ) pada kolom yang tersedia sesuai dengan perilaku kalian!
Tdk
No Perilaku Selalu Sering Jarang
pernah
1 Saya berdoa kepada Allah Swt. sebelum
melakukan kegiatan
2 Saya berusaha dengan maksimal dalam semua
kegiatan
3 Saya berlapang dada dalam setiap hasil
pekerjaan yng sudah dikerjakan dengan baik
4 Saya tidak puas dengan hasil pekerjaan yang
tidak sesuai keinginan
5 Saya berusaha menyelesaikan pekerjaan walau
meninggalkan shalat
b. Berilah tanda centang ( ) pada kolom yang tersedia sesuai dengan perilaku kalian!
Tdk
No Perilaku Selalu Sering Jarang
pernah
Soal-soal Penalaran:
F. Rangkuman
Tawakal berasal dari وﻛﻞ yang berarti menyerahkan, mempercayakan dan mewakilkan
urusan kita kepada orang lain. Dalam kaitan ini penyerahan tersebut adalah kepada Allah
Swt.Tujuannya, untuk mendapat kemaslahatan dan menghilangkan kemudharatan.
Orang yang mempunyai sikap tawakal akan senantiasa bersyukur jika mendapatkan suatu
keberhasilan dari usahanya. Hal ini karena ia menyadari bahwa keberhasilan itu didapatkan
atas izin dan kehendak Allah Swt. Sementara itu, jika mengalami kegagalan orang yang
mempunyai sifat tawakal akan senantiasa merasa ikhlas menerima keadaan tersebut tanpa
merasa putus asa dan larut dalam kesedihan karena ia menyadari bahwa segala keputusan
Allah Swt. pastilah terbaik.
Sedangkan ikhtiar secara bahasa artinya memilih. Secara istilah ikhtiar adalah usaha seorang
hamba untuk memperoleh apa yang dikehendakinya. orang yang berikhtiar berarti dia
memilih suatu pekerjaan kemudian dia melakukan pekerjaannya dengan sungguh-sungguh
agar dapat berhasil dan sukses. Dalam kata lain ihtiar adalah berusaha untuk mencapai apa
yang diinginkan, tidak berdiam diri dan berpangku tangan apalagi lari dari kenyataan.
Adapun syukur adalah salah satu refleksi dari sikap tawakal. Syukur ialah sesuatu yang
menunjukkan kebaikan dan penyebarannya. Sedangkan secara syar’i syukur ialah
memberikan pujian kepada Allah Swt. dengan cara taat kepada-Nya, tunduk dan berserah
diri hanya kepada Allah Swt. serta beramar makruf nahi munkar.
Qana’ah adalah menerima keputusan Allah Swt. dengan tidak mengeluh, merasa puas dan
penuh keridhaan atas keputusan Allah Swt. serta senantiasa tetap berusaha sampai batas
maksimal kemampuannya. Dapat diartikan pula qana’ah artinya merasa cukup terhadap
pemberian rejeki dari Allah Swt. Dengan sikap inilah maka jiwa akan menjadi tentram dan
terjauh dari sifat serakah atau tamak.
Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar
1.3. Menolak perilaku ananiah, putus asa, gadhab, dan tamak.
2.3. Membiasakan diri menghindari perilaku ananiah, putus asa, gadhab, dan tamak.
3.3. Memahami pengertian, contoh, dan dampak negatif sifat ananiah, putus asa,
gadhab, dan tamak.
4.3. Mensimulasikan akibat buruk akhlak tercela ananiah, putus asa, gadhab, dan
tamak dalam kehidupan sehari-hari.
Cerita :
Badu adalah anak pertama dari sebuah keluarga. Ia mempunyai dua orang adik yang semuanya
perempuan. Dalam kehidupan di rumah ia selalu ingin semua kebutuhannya terpenuhi dan lebih
dibandingkan dengan kedua adiknya. Ia selalu ingin menang sendiri. Karena ia merasa dirinya
adalah anak pertama dan anak laki-laki satu-satunya di keluarganya. Perbuatan yang dilakukan
Badu termasuk perbuatan yang tidak terpuji karena Badu hanya mementingkan dirinya sendiri.
Gambar 1 Gambar 2
Sumber: catster.com Sumber: hidupdanmatiku.wordpress.com
Gambar 3 Gambar 4
Sumber: http://1.bp.blogspot.com Sumber: bisnispropertiindonesia.blogdetik.com
Setelah kalian mengamati cerita singkat dan kalian perhatikan dan renungkan gambar-gambar
di atas, tentunya akan banyak hal yang menjadi pertanyaaan di benak kalian bukan?
3.
4.
5.
C. Buka Cakrawalamu!
a. Ananiyah
Ananiyah disebut juga egois (keakuan), yaitu sifat yang menilai sesuatu berdasarkan
kepentingan diri sendiri dan meremehkan orang lain. Perilaku ini harus dihindari karena
tidak sesuai dengan ajaran Islam. Islam mengajarkan agar kita senantiasa bertolong-
menolong antar sesama manusia.
Ananiyah adalah sifat sangat tercela, dan membahayakan dalam pergaulan di masyarakat.
Ananiyah termasuk penyakit hati, apabila dibiarkan akan berkembang menjadi sombong,
kikir, takabur yang diiringi sifat iri dan dengki.
َﺨﻮٍر
ُ َﺎل ﻓ
ٍ ُِﺐ ُﻛ ﱠﻞ ُْﳐﺘ
ِن ﷲَ ﻻَﳛ ﱡ
ْض َﻣﺮ ًَﺣﺎ إ ﱠ
ِ َْﺶ ِﰲ اْ َﻷر
ِ ﱠﺎس َوﻻَﲤ
ِ ﱠك ﻟِﻠﻨ
َ ُﺼ ِّﻌ ْﺮ َﺧﺪ
َ َو َﻻﺗ
(١٨ : )ﻟﻘﻤﺎن
Semua penyakit, pasti mendatangkan bahaya. Sifat ananiyah akan mendatangkan bahaya bagi
dirinya sendiri dan orang lain.
b. Putus Asa
Putus asa adalah sikap/perilaku yang merasa bahwa dirinya telah gagal atau tidak akan
mampu dalam meraih suatu harapan atau cita-cita, dan ia tidak mau berusaha untuk
melanjutkan apa yang diinginkan.
Putus asa berarti habis harapan, tidak ada harapan lagi. Seseorang dikatakan putus asa
apabila tidak lagi mempunyai harapan tentang sesuatu yang semula hendak dicapai.
Berikut ini merupakan sikap seseorang yang mencerminkan orang berputus asa, antara lain:
Merenungi kegagalan yang dialami orang lain sehingga dapat memperoleh perbandingan
dari pengalaman pahit orang lain.
Selalu yakin bahwa Allah Swt. akan memberi jalan keluar atas persoalan yang di hadapi
apabila diririnya dekat dengan Allah Swt.
c. Gadhab
Gadhab berarti marah atau pemarah. Gadhab termasuk sifat tercela, karena marah itu
bersumber dari setan. Rasulullah saw. bersabda :
َﻀ َﺐ
َ ِﻦ اﻟﻨﱠﺎ ِر َوإِﳕﱠَﺎ ﺗ ُْﻄ َﻔﺄُ ِْﳌـَﺎ ِء َﻓﺈِذَا ﻏ
َ ِﻖ ﻣ
َ ﺎن ُﺧﻠ
َ ْﻄ
َ اﻟﺸﻴ
ِن ﱠﺎن َوإ ﱠ
ِ ْﻄ
َ اﻟﺸﻴ
ِﻦ ﱠَ َﻀ َﺐ ﻣ
َ ِن اْﻟﻐ
إﱠ
Seseorang yang sedang marah memiliki kecenderungan tidak dapat mengontrol dirinya.
Untuk itulah, sebagai orang Islam harus pandai-pandai mengendalikan diri agar tidak
sampai mudah marah. Orang yang dapat menahan amarah merupakan salah satu ciri orang
yang bertakwa.
ُِﺐ
ﱠﺎس َوﷲُ ﳛ ﱡ
ِ َﻦ اﻟﻨ
ِﲔ ﻋ
َ ْﻆ وَاﻟْﻌَﺎ ِﻓ
َ ﲔ اﻟْ َﻐﻴ
َ ْﻜﺎ ِﻇ ِﻤ
َ َاﻟﻀﺮﱠآ ِء وَاﻟ
اﻟﺴﺮﱠآ ِء و ﱠ
ُﻮن ِﰲ ﱠ
َ ِﻳﻦ ﻳُﻨ ِﻔﻘ
َ اﻟﱠﺬ
( ١٣٤ : ﲔ ) أل ﻋﻤﺮان
َ ُِﺤ ِﺴﻨ
ْ اﻟْﻤ
Artinya: Orang-orang yang menafkahkan, baik di waktu lapang maupun sempit, dan
orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan orang. Allah menyukai
orang-orang yang berbuat kebajikan.. (Q.S Ali Imran:134)
Sumber: yesmaya.blogspot.com
d. Tamak
Pengertian Tamak
Secara bahasa, tamak berarti rakus hatinya. Sedang menurut istilah, tamak adalah cinta
kepada dunia (harta) terlalu berlebihan tanpa memperhatikan hukum haram yang
mengakibatkan dosa besar.
Orang yang tamak senantiasa lapar dan dahaga kehidupan dunia. Makin banyak yang
diperoleh dan menjadi miliknya, semakin terasa lapar dan dahaga untuk mendapatkan lebih
banyak lagi. Jadi, mereka sebenarnya tidak dapat menikmati kebaikan dari apa yang
dimiliki, tetapi sebaliknya menjadi satu beban hidup.
Selanjutnya, kehidupannya hanya disibukkan untuk terus mendapat apa yang diinginkannya,
karena orang tamak lupa akan tujuan hidup di dunia ini. Mereka tidak peduli pada hal
apapun, melainkan mengisi segenap ruang untuk memuaskan nafsu tamaknya saja.
Sesungguhnya Allah menciptakan manusia sebagai khalifah untuk melaksanakan tanggung
jawab sebagai hamba-Nya. Seperti dalam firman-Nya:
ِﻚ
َ ِﻚ َﻓﺄُ ْوﻟَﺌ
َ َﻞ َذﻟ
ْ ُﻜ ْﻢ وَﻵأَ ْو َﻻدُُﻛ ْﻢ ﻋَﻦ ذ ِْﻛ ِﺮ ﷲِ َوﻣَﻦ ﻳَـ ْﻔﻌ
ُ ِﻜ ْﻢ أَ ْﻣﻮَاﻟ
ُ ِﻳﻦ ءَا َﻣﻨُﻮا َﻻﺗُـ ْﻠﻬ
َ َ أَﻳﱡـﻬَﺎ اﻟﱠﺬ
( ٩ : ُون ) اﳌﻨﺎﻓﻘﻮن
َ َْﺎﺳﺮ
ِ ُﻫ ُﻢ اﳋ
Artinya: “Wahai orang beriman, janganlah kamu dilalaikan oleh (urusan) harta benda
kamu dan anak-anak kamu dari mengingat Allah (dengan menjalankan perintah-
Nya) dan (ingatlah), sesiapa yang melakukan demikian, maka mereka itulah
orang yang rugi.” (QS. al-Munāfiqūn:9)
D. Kembangkan Wawasanmu!
Kegiatan: Diskusikan dan komunikasikan!
Langkah-langkah diskusi
Kelompok 3:
No Masalah Hasil Diskusi
1 Carilah dan sajikan kisah yang
menunjukkan sikap seseorang yang
pemarah! Sertakan dengan gambar,
bila diperlukan!
2 Apa saja dampak negatif dari
perbuatan yang ia lakukan? Jelaskan!
Kelompok 4:
No Masalah Hasil Diskusi
1 Carilah dan sajikan kisah yang
menunjukkan sikap seseorang yang
tamak! Sertakan dengan gambar, bila
diperlukan!
2 Apa saja dampak negatif dari
perbuatan yang ia lakukan? Jelaskan!
1. Lakukan, berilah tanda centang () pada kolom yang tersedia sesuai dengan perilaku
kalian! (sikap ananiyah)
Tdk
No Perilaku selalu sering Jarang
pernah
1 Tidak memperdulikan teman yang dalam
kesusahan
2 Selalu mencontek dalam melaksanakan
tugas
3 Berusaha selalu mendahulukan
kepentingan orang lain
4 Melaksanakan shalat berjamaah bersama
warga sekitar
5 Berusaha menjalin hubungan baik
dengan sahabat dan warga sekitar
2. Berilah tanda centang () pada kolom yang tersedia sesuai dengan perilaku kalian!
Tidak
No Pernyataan Setuju
Setuju
1 Saya meyakini bahwa ananiyah adalah perilaku
terpuji
2 Saya meyakini bahwa egois dapat menyinggung
perasaan orang lain
3 Saya mendahulikan kepentingan orang lain
daripada kepentingan pribadi
4. Berilah tanda centang (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan perilaku kalian! (putus
asa)
Tidak
No Pernyataan Setuju
Setuju
1 Meyakini bahwa putus asa adalah perilaku tercela
2 Meyakini bahwa setiap kegagalan mempunyai pelajaran
berharga
3 Meyakini bahwa semua ketentuan Allah tidak selalu
baik untuk dalam kehidupan manusia
4 Berusaha untuk berprasangka baik kepada Allah dalam
setiap kegagalan
5. Berilah tanda centang (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan perilaku kalian! (tentang
menahan Gadhab)
Tdk
No Perilaku selalu sering Jarang
pernah
1 Saya berusaha selalu sabar dalam
semua kegiatan sehari-hari
2 Saya berwudhu apabila sedang marah
3 Saya berpuasa untuk menahan marah
7. Berilah tanda centang (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan perilaku kalian! (tamak)
Tdk
No Perilaku selalu sering Jarang
pernah
1 Saya bersyukur kepada Allah atas
nikmat yang dianggap sedikit.
2 Saya bershadaqah kepada orang
yang memerlukan
3 Saya tidak membeli barang-barang
yang tidak perlu
4 Saya berusaha rendah hati dalam
bersikap
8. Berilah tanda centang (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan perilaku kalian!
Tidak
No Pernyataan Setuju
Setuju
1 Meyakini bahwa rakus kepada harta adalah perilaku
tercela
2 Meyakini bahwa mengambil hak orang lain adalah salah
satu sifat tamak
3 Meyakini bahwa sifat tamak akan dibenci Allah dan
masyarakat sekitar
4 Meyakini dengan bekerja keras saja akan mendapatkan
apa yang diinginkan
5 Meyakini bahwa manusia harus berusaha dan berdoa
F. Rangkuman
Ananiyah disebut juga egois, yaitu sifat yang menilai sesuatu berdasarkan kepentingan diri
sendiri dan meremehkan orang lain. Perilaku ini harus dihindari karena tidak sesuai dengan
ajaran Islam. Islam mengajarkan agar kita senantiasa tolong-menolong antar sesama manusia.
Ananiyah adalah sifat sangat tercela, dan membahayakan dalam pergaulan di masyarakat.
Ananiyah termasuk penyakit hati, apabila dibiarkan akan berkembang menjadi sombong, kikir,
takabur yang diiringi sifat iri dan dengki.
Adapun alya’su atau putus asa adalah sikap/perilaku yang merasa bahwa dirinya telah gagal
dalam meraih suatu harapan atau cita-cita, dan ia tidak mau berusaha untuk melanjutkan apa
yang diinginkan. Putus asa berarti habis harapan, tidak ada harapan lagi. Seseorang di katakan
putus asa apabila tidak lagi mempunyai harapan tentang sesuatu yang semula hendak dicapai.
Gadhab berarti marah atau pemarah. Gadhab termasuk sifat tercela, karena marah itu bersumber
dari setan. Seseorang yang sedang marah memiliki kecenderungan tidak dapat mengontrol
dirinya. Untuk itulah sebagai orang Islam harus pandai-pandai mengendalikan diri agar tidak
sampai mudah marah. Orang yang dapat menahan amarah merupakan salah satu ciri orang
bertakwa.
Adapun tamak adalah sikap rakus terhadap hal-hal yang bersifat duniawi, sehingga menyebabkan
manusia menjadi hina. Sifat ini digambarkan seperti orang yang haus yang hendak minum air
laut, semakin banyak ia meminum air laut, semakin bertambah rasa dahaganya. Maksudnya,
bertambahnya harta tidak akan menghasilkan kepuasan hidup karena keberhasilan dalam
mengumpulkan harta akan menimbulkan harapan untuk mendapatkan harta benda baru yang
lebih banyak. sifat kebendaan tanpa memperhitungkan mana yang halal dan haram.
4 Adab terhadap
Orang Tua dan Guru
Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar
1.4. Menghayati adab yang baik kepada kepada orang tua dan guru.
2.4. Terbiasa beradab yang baik kepada kepada orang tua dan guru.
3.4. Memahami adab kepada kepada orang tua dan guru.
4.4. Mensimulasikan adab kepada orang tua dan guru.
Buatlah komentar dan pertanyaan sesuai dengan isi gambar dan kisah di atas!
Pertanyaan:...................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
Pertanyaan:..................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
C. Buka Cakrawalamu!
Kedua orang tua merupakan sebab adanya manusia. Keduanya telah merasakan kelelahan
karena mengurus anak dan menyenangkan mereka. Allah Swt. mewajibkan hamba-hamba-Nya
berbakti kepada kedua orang tua. Bahkan memposisikan bakti pada orang tua setelah taat
ْﻜ َِﱪ
ِ َك أَﺑَـ َﻮﻳْ ِﻪ ِﻋ ْﻨ َﺪ اﻟ
َ َﻦ أَ ْدر
ْ َﺎل ﻣ
َ ﻗ. ِﻮل اﻪﻠﻟﱠ
َ َﺳ
ُ َﻦ َ ر
ْ ِﻴﻞ ﻣ
َ ْﻒ ﻗ
ُ ْﻒ ﰒُﱠ َرِﻏ َﻢ أَﻧ
ُ ْﻒ ﰒُﱠ َرِﻏ َﻢ أَﻧ
ُ َرِﻏ َﻢ أَﻧ
(اﳉﻨﱠ َﺔ )رواﻩ ﻣﺴﻠﻢ
َْ َُﺎ أَ ْو ِﻛ َﻠ ْﻴ ِﻬﻤَﺎ َﻓـ َﻠ ْﻢ ﻳ َْﺪ ُﺧ ِﻞ
َﺣﺪَﳘ
َأ
Artinya: “Hinalah ia, hinalah ia dan hinalah ia.” Lalu ada yang bertanya, “Siapa wahai
Rasulullah?” Beliau menjawab, “Yaitu orang yang mendapatkan orang tuanya
sudah tua; salah satunya atau kedua-duanya tetapi ia tidak masuk surga.” (HR.
Muslim).
Oleh karena itu, wajib bagi setiap muslim berbakti kepada kedua orang tuanya dan bergaul
dengan sikap yang baik. Di antara adab bergaul dengan orang tua adalah sebagai berikut.:
2. Menaati keduanya
Seorang muslim hendaknya menaati perintah kedua orang tuanya, kecuali apabila kedua
orang tua menyuruh berbuat maksiat kepada Allah Swt. Allah Swt. berfirman: “Dan jika
keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada
pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah
keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku,
kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah
kamu kerjakan.” (Q.S. Luqman: 15)
4. Menjaga perasaan keduanya dan berusaha membuat ridha orang tuanya dengan
perbuatan dan ucapan
Seorang muslim juga harus menjauhi ucapan atau tindakan yang menyakitkan hati orang
tuanya meskipun sepele, seperti berkata “Ah.” Allah Swt. berfirman yang artinya:
“Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya
perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka
perkataan yang mulia.” (Q.S. al-Israa’: 23)
Hendaknya ia mengetahui, bahwa ridha Allah ada pada keridhaan orang tua, dan bahwa
murka-Nya ada pada kemurkaan orang tua. Rasulullah Saw. bersabda:
َﻚ
َ ِك ﻟ
َ ِ ْﺳﺘِ ْﻐﻔَﺎ ِر َوﻟَﺪ:َﺎل
ُ ُﻮل أَﻧّـِﻲ ﻟـِﻰ َﻫﺬَا؟ َﻓـُﻴـﻘ
ُ اﳉﻨﱠ ِﺔ َﻓـَﻴـﻘ
َْ ِن اﻟﺮ ُﱠﺟ َﻞ ﻟَُﺘـ ْﺮَﻓ ُﻊ َدر ََﺟﺘُ ُﻪ ِﰲ
إﱠ
()رواﻩ اﺑﻦ ﻣﺎﺟﻪ
Artinya: “Sesunguhnya seseorang benar-benar diangkat derajatnya di surga, lalu ia
berkata, “Karena apa ini?” Lalu dikatakan kepadanya, “Karena permintaan
ampun anakmu untukmu.” (HR. Ibnu Majah).
Oleh karena itu, hendaknya seorang muslim memohonkan ampunan untuk kedua orang
tuanya, membayarkan hutang dan nadzarnya dan sebagainya.
9. Berbuat baik kepada kawan-kawan orang tua setelah orang tua telah wafat
Dari Abdullah bin Dinar dari Abdullah bin Umar, bahwa seseorang dari kalangan Arab
Baduwi pernah ditemuinya di jalan menuju Mekah, lalu Abdullah mengucapkan salam
kepadanya dan menaikkannya ke atas keledai yang ditungganginya dan memberikan sorban
yang dipakainya kepada Arab badui tersebut. Abdullah bin Dinar berkata: Kami pun berkata,
“Semoga Allah memperbaikimu, sesungguhnya mereka adalah orang-orang Arab baduwi,
mereka biasanya puas dengan perkara yang sedikit, lalu Abdullah berkata, “Sesunggunya
bapak orang ini adalah teman Umar bin Khaththab, dan sesungguhnya aku mendengar
Rasulullah Saw. bersabda,
12. Menjawab panggilan mereka dengan jawaban yang lunak seperti “Labbaik, siap, atau
baiklah”.
13. Bersikaplah rendah hati dan lemah lembut kepada kedua orang tua seperti melayani mereka
menyuapi makan dengan tangannya bila keduanya tidak mampu, dengan mengutamakan
keduanya di atas diri dan anak-anaknya.
14. Tidak mengungkit-ungkit kebaikanmu kepada keduanya maupun pelaksanaan perintah
yang dilakukan olehnya. Seperti ia berkata “Aku beri engkau sekian dan sekian dan aku
lakukan begini kepada kamu berdua”. Karena perbuatan itu bisa mematahkan hati, ada
yang mengatakan menyebut-nyebut kebaikan itu bisa memutuskan hubungan.
15. Janganlah memandang kedua orang tua dengan pandangan sinis dan bermuka cemberut
kepada keduanya.
D. Kembangkan Wawasanmu!
Diskusikanlah dengan teman-temanmu! Carilah kisah
yang menunjukkan:
E. Refleksi
Renungkan makna kandungan hadis berikut. Nabi bersabda: “Barang siapa ingin rizekinya
tidak terputus, maka janganlah ia sampai memutus doa untuk kedua orang tuanya”.
Soal-soal Penalaran
1. Nabi bersabda bahwa salah satu dari dosa yang siksanya disegerakan di dunia adalah dosa
durhaka pada orang tua. Mengapa demikian? Jelaskan!
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
2. Nabi bersabda, berbakti pada orang tua lebih utama dari pada beribadah haji atau umrah
juga jihad fi sabilillah. Mengapa demikian? Kemukakan alasan-alasan kalian!
..............................................................................................................................................
..................................
..............................................................................................................................................
....
. .................................
.
..............................................................................................................................................
.......................................
F. Rangkuman
Kedua orang tua merupakan sebab adanya manusia. Keduanya telah merasakan kelelahan
karena mengurus anak dan menyenangkan mereka. Allah Swt. mewajibkan hamba-hamba-Nya
berbakti kepada kedua orang tua. Bahkan menyandarkan ridha-Nya pada ridha kedua orang tua.
Oleh karena itu, wajib bagi setiap muslim berbakti kepada kedua orang tuanya dan bergaul
dengan sikap yang baik. Di antara adab bergaul dengan orang tua adalah sebagai berikut:
Mencintai dan sayang kepada kedua orang tua,menaati keduanya, menanggung dan menafkahi
Adapun seorang guru, dengan perannya yang sangat besar dalam kehidupan kita, maka guru
wajib itu dihormati oleh kita. Dalam Islam pun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam bersikap selaku murid terhadap gurunya. Di antaranya adalah menghormati dan
menghargainya, tidak mencari-cari kelemahan dan kesalahannya. tidak membicarakannya
pada hal-hal yang dia tidak senangi (ghibah), bahkan membelanya ketika di-ghibah oleh orang
lain, mendoakannya semoga diberi pahala atas ilmu yang sudah ia ajarkan. Memohon ampunan
dan kesejahteraan untuk guru, mengambil manfaat dari kebaikan sang guru, dan tidak
mencontohnya andai kata ia melakukan kekhilafan dan lain sebagainya.
Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar
1.5. Menghayati kisah keteladaan Nabi Yunus as. dan Nabi Ayyub as.
2.5. Terbiasa meneladani kisah keteladaan Nabi Yunus as. dan Nabi Ayyub as.
3.5. Menganalisis kisah keteladanan Nabi Yunus as. dan Nabi Ayyub as.
4.5. Menceritakan kisah keteladanan Nabi Yunus as. dan Nabi Ayyub as.
B. Penasaran?
Mari bertanya!
No Tentang Pertanyaan
1. Apakah Apakah maksud gambar
tersebut di atas ?
2.
3.
Ajaran-ajaran Nabi Yunus itu bagi para penduduk Ninawa merupakan hal yang baru yang
belum pernah mereka dengar sebelumnya. Karenanya mereka tidak dapat menerimanya
untuk menggantikan ajaran dan kepercayaan yang telah diwariskan oleh nenek moyang
mereka yang sudah menjadi adat kebiasaan mereka turun temurun. Apalagi pembawa
agama itu adalah seorang asing tidak seketurunan dengan mereka.
Mereka berkata kepada Nabi Yunus: “Apakah kata-kata yang engkau ucapkan itu dan
kedustaan apakah yang engkau anjurkan kepada kami tentang agama barumu itu? Inilah
tuhan-tuhan kami yang sejati yang kami sembah dan disembah oleh nenek moyang kami
sejak dahulu. Alasan apakah yang membenarkan kami meninggalkan agama kami yang
diwariskan oleh nenek moyang kami dan menggantikannya dengan agama barumu?,
Engkau adalah orang asing yang datang pada kami agar kami mengubah keyakinan kami.
Apakah kelebihanmu sehingga mengajari dan menggurui kami. Hentikan perbuatan sia-
siamu itu. Penduduk Ninawa tidak akan mengikutimu karena kami teguh dengan ajaran
moyang kami”.
Nabi Yunus berkata: “ Aku hanya mengajakmu beriman dan bertauhid sesuai dengan
amanah Allah yang wajibku sampaikan padamu. Aku hanyalah pesuruh Allah yang
ditugaskan mengeluarkanmu dari kesesatan dan menuntunmu di jalan yang lurus. Aku
sekali-kali tidak mengharapkan upah atas apa yang kukerjakan ini. Aku tidak bisa
memaksamu mengikutiku. Namun jika kamu tetap bertahan pada akidah moyangmu itu,
Keadaan Yunus setelah pergi dari Ninawa tidak menentu. Ia mengembara tanpa tujuan
dengan putus asa dan merasa berdosa. Akhirnya ia tiba di sebuah pantai, dan melihat
sebuah kapal yang akan menyeberangi laut. Ia menumpang kapal itu, dan ketika telah
berlayar tiba-tiba terjadi badai yang hebat. Kapal bergoncang, dan para penumpang sepakat
untuk mengurangi beban dengan membuang salah seorang di antara mereka ke laut. Undian
pertama jatuh pada Yunus, namun undian diulang karena penumpang merasa Yunus tidak
layak dibuang karena ia orang yang mulia. Tapi pada pengulangan yang kedua, dan ketiga,
tetap nama Yunus yang keluar. Yunus sadar itu adalah kehendak Allah, ia kemudian rela
menjatuhkan diri ke laut. Allah kemudian mengirimkan Nun (paus) untuk menelanYunus.
Di dalam perut ikan Nun, Yunus bertobat meminta ampun dan pertolongan Allah, ia
bertasbih selama 40 hari dengan berkata: “Lāilāha illa Anta, Subhanaka, innī kuntu min aḍ
ḍālimīn (Tiada tuhan melainkan Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah
orang yang telah berbuat zalim)”. Allah menjelaskan dalam surat Aṣ-Ṣāffāt: 139-148:
“Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang rasul. (Ingatlah) ketika ia lari ke kapal
yang penuh muatan, kemudian ia ikut berundi lalu dia termasuk orang-orang yang kalah
Allah mendengar doa Yunus, dan memerintahkan ikan nun mendamparkan Yunus di sebuah
pantai. Allah Yang Maha Penyayang menumbuhkan pohon labu, agar Yunus yang kurus
dan lemah tak berdaya dapat bernaung dan memakan buahnya. Setelah pulih, ia diperintahkan
kembali ke Ninawa, dimana ia kemudian kaget melihat perubahan penduduk Ninawa yang
telah beriman kepada Allah. Yunus kemudian mengajari mereka tauhid dan menyempurnakan
iman mereka.
Iblis kemudian menghadap Allah. Minta izin untuk menggoda Nabi Ayyub : “Wahai Tuhan,
sesungguhnya Ayyub yang senantiasa patuh dan berbakti menyembah-Mu, senantiasa,
memuji-Mu, tak lain hanyalah karena takut kehilangan kenikmatan yang telah Engkau
berikan kepadanya. Semua ibadah tidak ikhlas dan bukan karena cinta dan taat kepada-Mu.
Andaikata ia terkena musibah dan kehilangan harta benda, anak-anak dan istrinya belum
tentu ia akan teat dan tetap ikhlas menyembah-Mu.”
Allah berfirman kepada Iblis: “Sesungguhnya Ayyub adalah hambaKu yang sangat taat
Demikianlah, Iblis dan para pembantunya kemudian mulai menyerbu keimanan Ayyub.
Mula-mula mereka membinasakan hewan ternak peliharaan Nabi Ayyub. Satu persatu
hewan-hewan itu mati bergelimpangan disusul lumbung-lumbung gandum dan lahan
pertanian Nabi Ayyub terbakar dan musnah. Iblis mengira Ayyub akan berkeluh kesah
setelah kehilangan ternak dan lahan pertaniannya itu. Namun Ayyub tetap berbaik sangka
kepada Allah. Segalanya ia serahkan kepada Allah. Harta adalah titipan Allah sewaktu-
waktu dapat saja diambil lagi. Berikutnya Iblis dan pembantu-pembantunya mendatangi
putra-putra Nabi Ayyub di gedung yang besar dan megah. Mereka goyang-goyangkan
tiang-tiang gedung sehingga gedung itu kemudian roboh dan anak-anak Nabi Ayyub mati
semua.
Iblis mengira usahanya berhasil menggoyahkan iman nabi Ayyub yang sangat menyayangi
putra-putranya itu, namun mereka kecewa. Nabi Ayyub, tetap berserah diri kepada Allah.
Nabi Ayyub bersedih hati dan menangis tapi jiwa dan hatinya tetap kokoh dalam keyakinan
bahwa jika Allah Yang Maha Pemberi menghendaki semua ini maka tak ada seorang pun
mampu menghalangi-Nya. Selanjutnya Iblis menaburkan baksil di sekujur tubuh Nabi
Ayyub sehingga beliau menderita sakit kulit yang menjijikkan. Keluarga dan tetangganya
menjauhinya. Istri-istrinya banyak yang melarikan diri. Hanya seorang yang setia
mendampinginya yaitu Rahmah.
Para tetangga Nabi Ayyub tidak mau ketularan penyakit, sehingga mereka - terutama kaum
ibu secara terang-terangan mengusir Nabi Ayyub dari perkampungan. Mereka pergi ke
ujung desa, dekat pembuangan sampah. Namun di sana orang-orang yang tidak terima.
Mereka tetap mengusir Nabi Ayyub. Maka pergilah Nabi Ayyub dan Rahmah ke sebuah
tempat yang sepi dari manusia. Waktu tujuh tahun dalam penderitaan terus-menerus
Untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Rahmah terpaksa bekerja pada pabrik roti.
Pagi berangkat sorenya kembali ke rumah pengasingan. Namun lama-lama majikannya
mengetahui jika Rahmah adalah istri nabi Ayyub yang berpenyakitan. Mereka khawatir
Rahmah membawa baksil yang dapat menular melalui roti, maka Rahmah diberhentikan
dari pekerjaannya. Rahmah yang setia ini masih memikirkan suaminya. la meminta
majikannya agar memberinya hutang roti. Majikannya menolak. Majikannya hanya mau
memberi roti jika Rahmah rela memotong gelung rambutnya yang panjang, padahal gelung
rambut itu sangat disukai suaminya.
Setelah ditinggal Rahmah, satu-satunya orang yang masih menyayangi dan merawatnya
kini nabi Ayyub hidup seorang diri. Di dalam kamarnya ia bermunajat kepada Allah “Ya
Allah, aku telah diganggu oleh setan dengan kepayahan dan kesusahan serta siksaan Dan
Engkau wahai Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang". Allah menerima do’a
Nabi Ayyub yang telah mencapai puncak kesabaran dan keteguhan iman dalam menghadapi
cobaan. Berfirman Allah kepada nabi Ayyub : “Hantamkanlah kakimu ke tanah. Dari situ
air akan-memancar dan dengan air itu kau akan sembuh dari semua penyakitmu. Kesehatan
dan kekuatanmu akan pulih kembali jika kau pergunakan untuk minum dan mandi.”
Demikianlah, setelah nabi Ayyub minum dan mandi air yang memancar dari bawah kakinya,
maka ia sembuh seperti sediakala. Sementara itu Rahmah yang telah pergi meninggalkan
nabi Ayyub lama-lama merasa kasihan dan tak tega membiarkan nabi Ayyub seorang diri.
la datang menjenguk, namun ia tak mengenali suaminya lagi. Karena nabi Ayyub sudah
sembuh dan keadaannya jauh lebih baik daripada sebelumnya. Lebih sehat dan lebih
tampan. Nabi Ayyub gembira melihat istrinya kembali, namun ia ingat sumpahnya yaitu
ingin memukul istrinya seratus kali. la harus melaksanakan sumpah itu. Kini ia bimbang,
istrinya sudah turut menderita sewaktu bersama-sama dengannya selama tujuh tahun ini;
akankah ia memukulnya seratus kali. Dalam kebimbangan datanglah wahyu Allah yang
memberikan jalan keluar. Firman Allah : “Hai Ayyub, ambillah lidi seratus buah dan
Ya, dengan lidi seratus, dipukulkan pelan sekali, maka sumpahnya sudah terlaksana. Berkat
kesabaran dan keteguhan imannya nabi Ayyub dikaruniai lagi harta benda yang melimpah
ruah. Dari Rahmah ia mendapat anak bernama Basyar, di kemudian hari ia mendapat
julukan Dzulkifli artinya : Yang punya kesanggupan. Dzulkifli akhirnya juga menjadi Nabi
dan Rasul Allah Swt.
D. Kembangkan Wawasanmu!
ﺫDiskusikan kisah-kisah di atas dengan cara:
1. Ceritakan secara singkat kisah dakwah nabi Yunus dan nabi Ayyub!
2. Temukan perilaku apa saja yang bisa kita teladani dari:
a) Nabi Yunus
b) Nabi Ayyub
3. Temukan hikmah apa sajakah yang berada di balik kisah nabi Yunus?
4. Temukan hikmah apa sajakah yang berada di balik kisah nabi Ayyub?
5. Presentasikan hasil diskusi kalian di depan kelas!
E. Refleksi
Ada sebuahpepatah yang bisa kita jadikan motto dalam kehidupan :
Soal-soal Penalaran
1. Tulislah kisah nabi Yunus yang terdapat dalam surat aṣ-Ṣaffāt! Jelaskan!
F. Rangkuman
Nabi Yunus bin Matta diutus oleh Allah untuk berdakwah menghadapi penduduk Ninawa, suatu
kaum yang keras kepala, penyembah berhala, dan suka melakukan kejahatan. Secara berulang
kali Yunus memperingatkan mereka, tetapi mereka tidak mau berubah, apalagi karena Yunus
bukan dari kaum mereka. Hanya ada dua orang yang bersedia menjadi pengikutnya, yaitu Rubil
dan Tanuh. Rubil adalah seorang yang alim bijaksana, sedang Tanuh adalah seorang yang
tenang dan sederhana.
Ajaran-ajaran nabi Yunus itu bagi para penduduk Ninawa merupakan hal yang baru yang belum
pernah mereka dengar sebelumnya. Sehingga mereka menolak dakwah nabi Yunus as.
Hal tersebut membuat nabi Yunus marah terhadap perilaku kaumnya sehingga ia meninggalkan
kaumnya dan memberikan ancaman bahwa sebentar lagi azab Allah akan datang. Tetapi setelah
nabi Yunus meninggalkan kaumnya, justeru kaumnya saat itu langsung bertaubat. Nabi Yunus
tidak tahu bahwasanya mereka bertaubat dan ia meninggalkan kaumnya dengan rasa gundah.
Perasaan inilah yang kurang diridhai Allah Swt, sehingga Allah memberi ujian baru pada nabi
Yunus ia harus dilempar dan ditelan dalam perut ikan, dalam perut ikan inilah nabi Yunus
Adapun nabi Ayyub as. adalah putra Ish bin Ishak bin Ibrahim. Nabi Ayyub adalah seorang yang
kaya raya. Istrinya banyak, anaknya banyak hartanya melimpah ruah dan ternaknya tak terbilang
jumlahnya. Ia hidup makmur dan sejahtera. Walau demikian ia tetap tekun beribadah. Segala
nikmat dan kesenangan yang dikaruniakan kepadanya tak sampai melupakannya kepada Allah.
ia gemar berbuat kebajikan, suka menolong orang yang menderita terlebih dari golongan fakir
miskin. Para Malaikat di langit terkagum-kagum dan sama membicarakan ketaatan Ayyub dan
keikhlasannya dalam beribadah kepada Allah. Sementara itu Iblis yang mendengar pembicaraan
itu merasa iri dan ingin menjerumuskan Ayyub agar menjadi orang yang tidak sabar dan celaka.
Tetapi keimanan nabi Ayyub lebih kuat di banding godaan setan.
Ayo berlatih!
1. Inti beriman kepada kitab-kitab Allah Swt adalah ...
a. Mengamalkan ajarannya c. Tidak mengingat petunjukNya
d. Mempelajarinya d. Mengetahui ajaran-ajaranya
2. Percaya atau beriman kepada kitab-kitab Allah termasuk rukun Iman yang ke ...
a. Empat b. Tiga c. Dua d. Satu
3. Perbedaan antara kitab dan shuhuf adalah ...
a. Sama-sama wahyu Allah b. Diturunkan kepada para Nabi
c. Isi kitab lebih lengkap dari shuhuf d. Kitab dan shuhuf di bukukan
4. Nabi yang menerima kitab Zabur adalah ...
a. Daud as. b. Isa as.
d. Musa as. d. Muhammad saw.
5. Wahyu Allah yang turun kepada Nabi Muhammad saw. itu pada ... Ramadhan
a. 1 b. 7
c. 17 d. 27
6. Ciri-ciri kitab suci sebelum al-Quran adalah sebagai berikut, kecuali ...
a. ﱠﻜ ْﻢ
ُ ْﰎ ََﻷ ِزﻳْ َﺪﻧ
َُِْن َﺷ َﻜﺮ ْﻹ
b. ﱪوْاُِ اﺻ ْ ْﻦ أَ َﻣُﻨـﻮْا َ َ أَﻳﱡـﻬَﺎ اﻟـﱠ ِﺬﻳ
c. ِﲔَ ْ َو َﻋﻠَﻰ ﷲ َﻓـَﺘـ َﻮﻛـﱠُﻠﻮْا إ ِْن ُﻛْﻨـﺘُ ْﻢ ُﻣ ْﺆِﻣﻨ
d. ِﻋﻠَﻰ ﷲ َ ْﺖ َﻓـَﺘـ َﻮﻛـﱠ ْـﻞ َ َﻓﺈِذَا َﻋ َﺰﻣ
27. Semua makhluk dijamin rezekinya oleh Allah, oleh karenanya kita harus meningkatkan
sikap......
a. Berbuat b. Kesedihan
c. Qana’ah d. Menahan amarah
28. Putus asa termasuk dari salah satu akhlak…
a. Karimah b. mahmudah
c. Mazmumah d. maunah
29. Orang yang putus asa berarti orang yang…
a. Selalu berpikir positif b. selalu berusaha untuk maju
c. Kehilangan semangat d. tidak puas dengan harta
a. ُف
ٍ َﻜ ْﻦ ﳍَُﻤَﺎ أ
ُﻼ ﺗ
َ َﻓ
b. َُﺎ
َو َﻻ ﺗَـْﻨـ َﻬﺮْﳘ
c. ﱠﲪ ِﺔ
َ ِْﻦ اﻟﺮ
َ ﱡل ﻣ
ِّ َﺎح اﻟﺬ
َ ِﺾ ﳍَُﻤَﺎ َﺟﻨ
ْ َاﺧﻔ
ْو
d. َي
َب ا ْﻏ ِﻔ ْﺮ ِْﱄ َوﻟِﻮَاﻟِﺪ ﱠ
ِّ ُﻞ ر
ْ َوﻗ
36. Termasuk perbuatan durhaka pada orang tua adalah …
a. Memberikan hadiah pada mereka
37. Sifat yang paling menonjol dari perilaku nabi Ayyub adalah …
a. Kecerdasan b. ketabahan
c. Keperkasaan d. mukjizat kauniyah
38. Hal yang dianggap kekhilafan nabi Yunus adalah karena nabi Yunus …
a. Meninggalkan umat dalam berdakwah dalam keadaan memendam amarah
b. Lari karena takut ancaman umatnya
c. Lupa tidak berzikir kepada Allah
d. Ingin membuat jera umatnya
39. Yang bukan merupakan sebab dan upaya penolakan umat atas dakwah nabi Yunus adalah
karena …
a. Nabi Yunus ikhlas dalam berdakwah pada umatnya
b. Mereka mengatakan sudah beragama sesuai dengan agama nenek moyang
c. Nabi Yunus di anggap membawa ajaran baru
d. Nabi Yunus bukan senasab dengan mereka
40. Nabi Ayyub memiliki istri yang sangat setia bernama …
a. Sarah b. Zahra c. Salma d. Rahma
Essay
Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, danmembuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
Kompetensi Dasar
1.1. Beriman kepada Rasul Allah Swt.
1.2. Meyakini sifat-sifat Rasul Allah Swt.
2.1. Meneladani sifat-sifatnya (Rasul) dalam kehidupan
3.1. Memahami pengertian, dalil dan pentingnya beriman kepada Rasul Allah Swt.
3.2. Menguraikan sifat-sifat Rasul Allah Swt.
4.1. Menyajikan peta konsep pengertian, dalil dan pentingnya beriman kepada Rasul
Allah Swt.
4.2. Menyajikan peta konsep sifat-sifat Rasul Allah Swt.
Islamnya Khadijah
Ketika fajar menjelang, Rasul terakhir bagi umat manusia ini pun bergegas pulang ke
rumahnya. Saat bertemu dengan isterinya, Muhammad saw. segera menceritakan apa yang
terjadi di gua Hira dengan suara terputus-putus dan badan menggigil ketakutan. Khadijah
segera mendekapnya erat, menghibur, dan menenangkannya, “Ya Abul Qasim, Allah
melindungi kita, tenangkan dan mantapkanlah hatimu. Demi Allah, aku berharap engkau
akan menjadi Nabi bagi umat ini. Allah tidak akan menghinakanmu. Engkau adalah seorang
yang menjaga silaturahmi, selalu berkata benar, sanggup menghadapi kesukaran, hormat
kepada para tamu, dan menolong orang-orang di atas kebenaran.”Setelah menenangkan
suaminya, Khadijah segera menemui Waraqah bin Naufal untuk menanyakan apa yang
dialami oleh suaminya di gua Hira. Waraqah menyambutnya dengan suka cita dan begitu
antusias mendengarkan kisah Khadijah tentang suaminya. Wajah Waraqah tampak cerah
berseri-seri sesaat setelah Khadijah selesai bercerita tentang peristiwa yang dialami
suaminya di gua Hira. Dengan semangat, ia berkata, “Quddus …, Quddus …, Demi Tuhan
yang menentukan hidup dan matiku. Jika engkau percaya wahai Khadijah, yang datang
kepada Muhammad itu adalah malaikat terbesar yang dahulu pernah datang kepada Musa
dan Isa. Suamimu adalah Nabi bagi umat ini …. Katakan kepadanya hendaknya ia tetap
tabah dan mantap”. Begitu bahagianya Khadijah mendengar kabar tentang suaminya itu, ia
pun segera meminta diri kepada Waraqah untuk memberitahukan tentang penjelasan itu
kepada suaminya. Itulah Khadijah, istri Nabi Muhammad yang langsung percaya dengan
risalah kenabian suaminya, sementara orang lain pada akhirnya nanti akan mencemooh dan
menghina Nabi. Hal ini dikarenakan Khadijah tahu betul sifat-sifat suaminya yang sangat
jujur dan amanah.
Sumber: destianadwi.blogspot.com
Setelah kalian mengamati kisah dan gambar-gambar di atas, tentunya akan banyak hal yang
menjadi pertanyaaan di benak kalian bukan?. Nah, sekarang coba tulis, kemudian ungkapkan
pertanyaan-pertanyaan kalian tersebut!. Gunakan pertanyaan-pertanyaan apa, mengapa,
bagaimana, dsb.
C. Buka Cakrawalamu!
Untuk menambah wawasan kalian tentang iman kepada rasul-rasul Allah, ayo, baca materi
berikut!
Allah berfirman:
ُﺳ ِﻠ ِﻪ َﻻ
ُ ِﻜﺘِ ِﻪ وَُﻛﺘُﺒِ ِﻪ َور
َ َﻦ ِ ﻪﻠﻟِ َوﻣَﻼﺋ
َ ُﻮن ُﻛ ﱞﻞ آﻣ
َ ِﻦ َرﺑِّ ِﻪ وَاﻟْ ُﻤ ْﺆِﻣﻨ
ْ ِل إِﻟَْﻴ ِﻪ ﻣ
َ ﻮل ﲟَِﺎ أُﻧْﺰ
ُ ﱠﺳ
ُ َﻦ اﻟﺮ
َ آﻣ
(٢٨٥:ﲑ )اﻟﺒﻘﺮة
ُ َﺼ
ِ ْﻚ اﻟْﻤ
َ َﻚ َرﺑﱠـﻨَﺎ َوإِﻟَﻴ
َ ﲰ ْﻌﻨَﺎ َوأَ َﻃ ْﻌﻨَﺎ ُﻏ ْﻔﺮَاﻧ
َِ ُﺳ ِﻠ ِﻪ َوﻗَﺎﻟُﻮا
ُ ِﻦ ر
ْ َﺣ ٍﺪ ﻣ
َ َﲔ أ
َ ْ ّق ﺑـ
ُ ﻧُـ َﻔ ِﺮ
Artinya: Rasul telah beriman kepada al-Quran yang diturunkan kepadanya dari Rabb-
nya, demikian pula orang-orang yang beriman.Semuanya beriman kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka
mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan
yang lain) dari rasul-rasul-Nya,” dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan
kami taat”. (Mereka berdoa): “Ampunilah kami, ya Rabb kami. Dan kepada
Engkaulah tempat kembali”. [Q.S. Al-Baqarah:285].
Iman kepada rasul berarti meyakini bahwa rasul itu benar-benar utusan Allah Swt yang di
tugaskan untuk membimbing umatnya ke jalan yang benar agar selamat di dunia dan
akhirat.
Rasul-rasul itu adalah manusia biasa yang berlaku pada mereka sifat-sifat kemanusiaan,
seperti makan, minum, tidur, sehat, sakit, ingat, lupa, hidup, mati, dan sebagainya. Iman
kepada rasul-rasul Allah adalah salah satu rukun iman. Jadi seseorang tidak dikatakan
beriman kalau tidak mempercayai rasul-rasul Allah.
َﺎب اﻟﱠﺬِي
ِ ْﻜﺘ
ِ َﺳﻮﻟِ ِﻪ وَاﻟ
ُ ﱠل َﻋﻠَﻰ ر
َ َﺎب اﻟﱠﺬِي ﻧَـﺰ
ِ ْﻜﺘ
ِ َﺳﻮﻟِ ِﻪ وَاﻟ
ُ ِﻳﻦ ٰا َﻣُﻨـﻮْا ٰا ِﻣُﻨـﻮْا ِ ﻪﻠﻟِ َور
َ َ أَﻳﱡـﻬَﺎ اﻟﱠﺬ
(١٣٦ : ْﻞ )اﻟﻨﺴﺎء
ُ ِﻦ َﻗـﺒ
ْ َل ﻣ
َ أَﻧﺰ
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-
Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang
Allah turunkan sebelumnya. (Q.S.An-Nisa’ :136)
Para rasul diutus untuk mengajarkan bagaimana mengerjakan ibadah dengan benar dan
tepat sesuai pedoman pelaksanaannya agar manusia tidak merasa teraniaya (dizalimi) di
akhirat nanti, maka perlu dijelaskan mengenai perbuatan baik yang harus dikerjakan dan
perbuatan buruk yang harus ditinggalkan.
Firman Allah :
ﺎن ﷲُ َﻋﺰِﻳﺰًا
َ ﱡﺳ ِﻞ وََﻛ
ُ ﱠﺎس َﻋﻠَﻰ ﷲِ ُﺣ ﱠﺠ ٌﺔ ﺑَـ ْﻌ َﺪ اﻟﺮ
ِ ﻮن ﻟِﻠﻨ
َ َﻜ
ُﻼ ﻳ
ِﻳﻦ ﻟِﺌَ ﱠ
َ ِﻳﻦ َوﻣُﻨ ِﺬر
َ َﺸﺮ
ِّ ﻼ ﱡﻣﺒ
ً ﱡﺳ
ُر
(١٦٥ : َﺣ ِﻜﻴﻤًﺎ )اﻟﻨﺴﺎء
Artinya : (Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi
peringatan agar supaya tidak alasan bagi manusia membantah Allah sesudah
diutusnya rasul-rasul itu. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
(Q.S. An-Nisa :165)
SIFAT WAJIB RASUL ALLAH SIFAT MUSTAHIL RASUL ALLAH SIFAT JAIZ RASUL ALLAH
Allah mengangkat orang-orang yang terpilih untuk menjadi rasul di muka bumi ini.Tugas
yang diemban oleh para rasul amatlah berat. Untuk suksesnya tugas yang dipercayakan
Allah, para rasul didukung oleh sifat-sifat yang sangat istimewa yang di antaranya tidak
Ada empat macan sifat wajib bagi rasul-rasul Allah antara lain :
NO KATA MAKNA
1 Ṣiddiq Jujur
2 Amanah Dipercaya
3 Tabligh Menyampaikan
4 Faṭonah Cerdas
Dalam arti lain apa yang disampaikan kepada manusia pasti benar
adanya.
(٧ : )اﳊﺸﺮ.َْﻬ ُﻜ ْﻢ َﻋ ْﻨ ُﻪ ﻓَﺎﻧَﺘـﻬُﻮا
ٰ َﺨﺬُوُﻩ َوﻣَﺎ ﻧـ
ُ ﻮل ﻓ
ُ ﱠﺳ
ُ َوﻣَﺂ آَ ُﻛ ُﻢ اﻟﺮ
Artinya: ”Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa
yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah,” (Q.S. al-Ḥasyr:7)
(١٤٣ : ﲔ )اﻟﺸﻌﺮاء
ٌ ﻮل أَ ِﻣ
ٌ َﺳ
ُ َﻜ ْﻢ ر
ُ إ ِِّﱐ ﻟ
4. Fathonah (Cerdas)
Dalam menyampaikan risalah Allah, tentu dibutuhkan kemampuan, diplomasi, dan
strategi khusus agar wahyu yang tersimpan di dalamnya hukum hukum Allah dan
risalah yang disampaikan bisa diterima dengan baik oleh manusia.
Rasul-rasul Allah adalah manusia-manusia pilihan Allah.Maka para rasul Allah tidak
mungkin mempunyai sifat mustahil sebagaimana
manusia biasa. Karena para rasul Allah adalah manusia
yang ma’sum (terjaga).
.َََﺧﺮ
ِﻚ َوﻣَﺎ ﱠ
َ َﻚ ﷲُ ﻣَﺎﺗَـ َﻘ ﱠﺪ َم ﻣِﻦ ذَﻧﺒ
َ ﻟَِّﻴـ ْﻐ ِﻔ َﺮ ﻟ...
( اﻟﻔﺘﺢ:٢)
Artinya: “supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosa yang telah lalu
dan yang akan datang”.(Q.S. al-Fatḥ : 2)
Sifat para rasul Allah ini telah membuat mereka melakukan aktifitas sebagaimana
manusia lainnya sudah tentu yang dimaksud di sini adalah prilaku dan sifat yang tidak
mengurangi derajat kerasulan mereka di mata manusia. Jadi sifat sifat ini boleh
dikatakan jaiz bagi para rasul, yaitu sifat-sifat yang boleh dilakukan dan boleh pula
ditinggalkan Seperti makan, minum, tidur, menikah, istirahat, sakit yang ringan,
pingsan, berniaga dan semacamnya.
Sedangkan prilaku dan sifat yang bisa merendahkan derajat kerasulan, mereka akan
terpelihara dan dipelihara oleh Allah dan sudah pasti perilaku dan sifat itu tidak pernah
dilakukannya. Dan inilah yang membedakan mereka dengan manusia yang lain.
ْﻒ
ٍ ﻣِﺎﺋَ ُﺔ اَﻟ: َﺎل
َ ْل ﷲِ َﻛ ْﻢ ِﻋ ﱠﺪ ُة اْ َﻻﻧْﺒِﻴَﺎ ِء ؟ ﻗ َ َﺳﻮُ َ ر: َﺎل َ ﻋﻦ أ َِﰉ َذ ِّر ﻗ
َﺸ َﺮ َﲨًّﺎ
َ ْﺴ َﺔ ﻋَ ﻼﺛَ ُﺔ ﻣِﺎﺋَ ٍﺔ وََﲬ
َ َِﻚ ﺛ َ ِﻦ ذَاﻟْ ﱡﺳ ُﻞ ﻣ
ُ ْن اَﻟْﻔًﺎ اَﻟﺮ
َ ِﺸ ُﺮو
ْ َواَ ْرﺑَـ َﻌ ٌﺔ َوﻋ
(َﻏ ِﻔْﻴـﺮًا ) َروَا ُﻩ أ َْﲪَﺪ
Artinya: “Dari Abu Dzar ia berkata: Saya bertanya, wahai Rasulullah:
berapa jumlah para nabi? Beliau menjawab: Jumlah para Nabi sebanyak
124.000 orang dan di antara mereka yang termasuk rasul sebanyak 315
orang suatu jumlah yang besar.” (H.R. Ahmad)
Makam Rasulullah berada di dalam masjid Nabawi. Makam Rasulullah adalah rumah
rasulullah dengan istrinya Siti Aisyah. Sedangkan masjid Nabawi terdapat di samping
rumah Rasulullah dan Siti Aisyah.
1. Bertambah iman kepada Allah Swt dengan mengetahui bahwa rasul itu benar-benar manusia
pilihan-Nya.
2. Mau mengamalkan apa yang disampaikan para rasul.
3. Bersyukur kepada Allah Swt atas segala nikmat yang diberikan.
4. Memercayai tugas-tugas yang dibawanya untuk disampaikan kepada umatnya.
5. Lebih mencintai, menghormati, dan mengagungkan rasul atas perjuangannya dalam
menyampaikan agama Allah Swt. kepada umatnya.
6. Akan selamat di dunia dan di akhirat dengan bimbingan yang diberikan rasul.
7. Memperoleh teladan yang baik untuk menjalani hidup.
D. Kembangkan Wawasanmu!
Kegiatan 1
DISKUSIKAN
c. Pajang hasil diskusimu/ pamerkan di atas meja, atau tempel pada dinding kelas!
d. Searah jarum jam tiap kelompok bergeser menilai hasil kelompok lain dari segi ketepatan
jawaban, banyaknya/ kelengkapan contoh, dan kejujuran pendapat/ tidak mencontek!
e. Berilah penghargaan pada kelompok yang paling baik hasilnya!
Kegiatan 2
Menyajikan Kisah
Setelah kalian belajar dan berdiskusi tentang iman kepada rasul-rasul Allah, tentunya kalian
akan mendapati fenomena-fenomena dalam kehidupan yang berhubungan dengan kebenaran
akidah Islam. Sekali lagi,bentuk kelompok 5-6 orang, lalu lakukan kegiatan berikut :
a. Carilah satu kisah/fenomena yang didukung dan fakta tentang kebenaran adanya rasul-
rasul Allah dari berbagai sumber (misalnya adanya maqam Ibrahim).
b. Cari dan tunjukkan dan tampilkanlah perilaku seorang muslim yang sudah mencerminkan
beriman pada rasul Allah dan sifat-sifat rasul? lengkapi dengan dokumentasi (gambar/foto)
jika ada/memungkinkan!
Kegiatan 3
Setelah kalian belajar tentang bab ini (beriman kepada rasul-rasul Allah), coba renungkan!, apa
saja yang telah kalian dapatkan. Tulis rangkuman/kesimpulan kalian!. Jangan lupa, buat peta
konsep dengan panduan guru kalian!
E. Refleksi
1. Penerapan
Berilah tanda centang () pada kolom yang tersedia sesuai dengan perilaku kalian!
Tidak
No Pernyataan Setuju
Setuju
Dalam waktu satu minggu berapa kali kah anda melakukan hal-hal berikut ?
NO Sifat rasul Allah Ahad Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu
1 Shiddiq ( jujur )
1. Bagaimana tanggapan kalian tentang kisah adanya nabi baru di negara kita beberapa tahun
lalu yang mengaku sebagai nabi, ia bernama Lia Eden?
2. Bagaimana keputusan pemerintah menghadapi masalah ini? Jelaskan, bila perlu bukalah
internet!
3. Apa yang diperbuat oleh orang-orang yang mengaku sebagai nabi baru tersebut?
4. Apakah mereka sudah bertaubat? Bagaimana prosesnya? Jelaskan!
5. Mengapa di negara kita termasuk rawan akan adanya aliran-aliran yang dianggap sesat oleh
Agama Islam? Jelaskan!
F. Rangkuman
Rasul menurut bahasa adalah utusan atau orang yang dikirim untuk suatu tugas. Menurut istilah
agama, Rasul adalah seorang lelaki yang terpilih untuk menerima wahyu dari Allah dan
ditugaskan risalah kepada manusia.
Iman kepada para nabi dan rasul Allah, merupakan salah satu rukun iman. Keimanan seseorang
itu tidak sah, sampai ia mengimani semua nabi dan rasul Allah dan membenarkan bahwa Allah
telah mengutus mereka untuk menunjuki, membimbing dan mengeluarkan manusia dari
kegelapan kepada cahaya kebenaran.
Allah mengangkat orang-orang yang terpilih untuk menjadi rasul di muka bumi ini.Tugas yang
di emban oleh para rasul amatlah berat. Untuk suksesnya tugas yang dipercayakan Allah, para
rasul didukung oleh sifat-sifat yang sangat istimewa yang di antaranya tidak sama dengan sifat-
sifat manusia biasa. Sifat-sifat tersebut terdiri dari tiga macam, yaitu: sifat wajib, sifat mustahil,
dan sifat jaiz.
Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
Kompetensi Dasar
1.3. Meyakini adanya mukjizat serta kejadian luar biasa lainnya (karamah, ma’unah,
dan irhas)
2.3. Menampilkan perilaku yang mencerminkan beriman pada mukjizat dan kejadian
luar biasa selain mukjizat
3.3. Memahami pengertian, contoh dan hikmah mukjizat serta kejadian luar biasa
lainnya (karamah, ma’unah, dan irhas)
4.3. Menyajikan kisah-kisah dari berbagai sumber tentang adanya mukjizat dan
kejadian luar biasa lainnya (karamah, ma’unah, dan irhas)
Nabi musa lahir dan besar pada zaman raja Fir'aun yang sangat zalim dan sombong. Karena
merasa hebat dan berkuasa, raja Fir’aun mengaku menjadi tuhan yang kemudian ditentang
oleh nabi Musa as. Maka murkalah raja Fir’aun atas tantangan nabi Musa as. Fir’aun pun
menantang dan berkata: “Datangkanlah tanda-tanda yang dapat membuktikan kata-katamu,
jika memang kau benar dan tidak berdusta”. Dan Musapun melemparkan tongkatnya, dan
tiba-tiba mendadak berubah menjadi ular yang sangat besar dan merayap menghampiri
Fir’aun, lalu Fir’aun lari ketakutan dan meminta Musa as. untuk menangkapnya. Dan
akhirnya Fir’aun mengumpulkan para tukang sihir dari seluruh kerajaan Mesir untuk
bertanding dengan Musa as. dan musa pun akhirnya sepakat. Dan pertandingan dimulai,
pertama dari Fir’aun yang memulai duluan dan memerintahkan ahli sihir-sihirnya untuk
melemparkan tongkatnya dan berubahlah menjadi ribuan ekor ular. Fir’aun pun tertawa
bangga menyaksikan kebolehannya. Dan dengan tenang Nabi Musa as. melemparkan
tongkatnya itu dan berubahlah menjadi ular yang sangat besar dan langsung memakan ular-
ular para ahli sihir itu. Dan dalam waktu singkat ular itu habis di makan ular nabi Musa as.
para sihir itu sangat heran melihatnya. Dan akhirnya mereka sadar dan bertobat, dan
menyatakan menjadi pengikut ajaran nabi Musa as. dan hanya akan menyembah Allah.
2.
3.
C. Buka Cakrawalamu!
MUKJIZAT
KAUNIYAH AQLIYAH
a. Mukjizat Kauniyah (mukjizat terbatas) yaitu mukjizat yang tampak, dapat ditangkap
oleh pancaindra, seperti tongkat nabi Musa as. bisa membelah lautan.
a. Karamah
Karamah adalah kejadian luar biasa yang dianugerahkan oleh Allah kepada hamba-
hamba-Nya yang saleh dan taat kepadanya. Orang yang saleh dan taat kepada Allah itu
dinamakan wali Allah.
Para wali tersebut bukan seorang rasul, akan tetapi sebagai manusia biasa, namun
karena ketaatannya, mereka memperoleh gelar atau sebutan wali Allah Swt.
Oleh karena wali-wali Allah itu begitu taatnya kepada Allah sehingga wali itu sangat
dekat sekali kepada Allah demikian juga doanya dikabulkan oleh Allah.
Para wali ini juga sangat aktif dalam mengembangkan ajaran agama Islam. Di dalam
menyiarkan agama Islam ini, para wali juga sering mengalami kendala-kendala atau
hambatan sebagaimana yang dialami oleh para rasul. Untuk mengatasi permasalahan
yang dihadapi para wali Allah ini dari musuh-musuhnya, maka Allah memberi anugerah
berupa karamah.
Salah satu karamah yang diberikan kepada wali Allah adalah kepada sunan Kalijaga
(Raden Syahid) waktu membuat masjid Agung Demak Bintoro untuk tiang utamanya
yang empat (soko guru) terdiri atas potongan-potongan kayu kecil yang kemudian
ditumpuk-tumpuk tanpa menggunakan lem perekat akhirnya jadilah tiang masjid yang
besar dan kokoh berkat karamahnya.
b. Ma’unah
Ma’unah adalah kemampuan luar biasa yang diberikan Allah kepada seorang mukmin
untuk mengatasi suatu kesulitan. Maunah terjadi pada orang biasa berkat pertolongan
Allah. Misalnya seorang nenek yang terkurung dalam rumah yang terbakar. Nenek
tersebut dapat membobol tembok yang kokoh dan selamat dari bahaya. Ini disebut
ma’unah karena secara akal sehat tidak mungkin seorang nenek dapat membobol
tembok yang kokoh.
c. Irhas
Irhas adalah kejadian luar biasa/istimewa yang terjadi pada diri seorang calon rasul
sebelum diangkat menjadi seorang rasul contohnya: nabi Isa as. sebelum menjadi nabi
sudah memiliki tanda tanda kenabian. Ia dilahirkan tanpa ayah dan masih bayi sudah
dapat berbicara dengan jelas dan tegas.
a) Melemahkan dan mengalahkan alasan, usaha, dan tipu daya orang-orang yang
menentang dakwah rasul-rasul Allah Swt.
b) Bagi yang telah percaya kepada kenabian maka mukjizat akan berfungsi untuk
memperkuat iman serta menambah keyakinan akan kekuasaan Allah Swt.
c) Membuktikan kebenaran rasul yang diutus Allah dan ajaran-ajarannya.
d) Mempertebal iman kepada Allah Swt.
e) Mendekatkan diri kepada Allah Swt.
f) Tidak takut akan kesulitan, karena yakin Allah selalu memberikan pertolongan kepada
hambanya yang beriman dan bertakwa
D. Kembangkan Wawasanmu!
Kegiatan 1
DISKUSIKAN
c. Pajang hasil diskusimu/ pamerkan di atas meja, atau tempel pada dinding kelas!
d. Searah jarum jam tiap kelompok bergeser menilai hasil kelompok lain dari segi ketepatan
jawaban, banyaknya/ kelengkapan contoh, dan kejujuran pendapat/ tidak mencontek!
e. Berilah penghargaan pada kelompok yang paling baik hasilnya!
Kegiatan 2
Berilah tanda centang () pada kolom yang tersedia sesuai dengan perilaku kalian!
Tidak
No Pernyataan Setuju
Setuju
1. Bagaimana pendapat kalian apabila ada seseorang bisa berjalan di atas air atau ia bisa
terbang ke udara? Apakah kalian harus meneladani perilakunya? Jelaskan!
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
2. Menurut kalian, apakah yang jadi tolak ukur dan dari sisi apakah seseorang dimuliakan
dalam Agama Islam?
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
3. Menurut kalian, baik tidakkah orang yang terdampak istidraj?,mengapa begitu?, jelaskan
beserta contohnya!
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
4. Berikan contoh adanya maunah Allah yang terjadi di masyarakat kalian? Jelaskan!
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
Mukjizat adalah kejadian luar biasa yang dianugrahkan Allah Swt. kepada para rasul-Nya
untuk melemahkan dan mengalahkan lawannya, sebagai bukti atas kebenaran risalahnya.
Mukjizat itu tidak dapat dipelajari dan ditandingi oleh siapapun dan datangnya secara tiba-tiba.
Biasanya mukjizat diberikan pada waktu kondisi seorang rasul Allah Swt. dalam keadaan sangat
terjepit oleh musuh.
Selain mukjizat adapula kejadian-kejadian luar biasa yang Allah berikan kepada hamba
hambaNya yang Dia kehendaki. Adapun kejadian yang luar biasa itu terbagi menjadi tiga
macam yaitu : Karomah, Ma'unah, dan irhash.
3 Husnuzhan, Tawadhu’,
Tasamuh Dan Ta’awun
Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, danmembuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
Kompetensi Dasar
1.4. Menghayati sifatdampak positif husnuzhan, tawadhu’, tasamuh, dan ta’awun
2.4. Terbiasa berperilaku husnuzhan, tawadhu’, tasamuh, dan ta’awun dalam kehidupan
sehari-hari
3.4. Memahami pengertian, contoh, dan dampak positifnya sifat husnuzzhan, tawadhu’,
tasamuh, dan ta’awun
4.4. Mensimulasikan dampak positif dari akhlak terpuji (husnuzzhan, tawadhu’,
tasamuh, dan ta’awun)
Artinya: sungguh telah ada dalam diri Rasulullah suri teladan yang baik”. (Q.S. al-Ahzab: 21)
B. Penasaran?
Setelah kalian mengamati salah satu ayat al-Quran dan kalian perhatikan dan renungkan
gambar-gambar di atas, tentunya akan banyak hal yang menjadi pertanyaaan di benak kalian
bukan?. Nah, sekarang coba tulis, kemudian ungkapkan pertanyaan-pertanyaan kalian tersebut!.
Gunakan pertanyaan-pertanyaan apa, mengapa, bagaimana, dan sebagainya.
2.
3.
C. Buka Cakrawalamu!
Mari kita membaca materi berikut untuk menambah wawasan kalian
tentang akhlak terpuji terhadap sesama!
1. Husnuzhan
Nabi saw. bersabda:
(ﱠﻨﺎس ) اﳊﺪﻳﺚ
ِ ْب اﻟ
ِ َﻦ ُﻋُﻴـﻮ
ْ َﻦ َﺷ َﻐ َﻠ ُﻪ َﻋْﻴـﺒُ ُﻪ ﻋ
ْ ُﻃﻮَْﰉ ﻟِﻤ
Artinya: “Sangat beruntung orang yang sibuk dengan aib/kekurangan diri sendiri daripada
mengurusi aib orang lain”.
Menurut bahasa, husnuzhan adalah berbaik sangka. Sedangkan menurut istilah adalah
berbaik sangka terhadap apa yang terjadi atau dilakukan orang lain.
Orang yang mempunyai sifat husnuzhan selalu memandang orang lain dengan kacamata
kebaikan. Maka orang yang selalu ber-husnuzhan akan lebih tenang dalam menjalani hidup.
Jika seseorang berbuat baik kepadanya maka ia akan sangat berterima kasih atas kebaikannya
dan berusaha membalas kebaikannya. Namun jika ada orang yang berbuat tidak baik maka
ia tidak akan membalasnya dengan hal-hal yang tidak baik pula akan tetapi dia akan mencari
sisi baiknya dan selalu mengintropeksi dirinya sendiri.
Ketika Allah memberikan kita musibah seperti sakit, maka kita harus ber husnuzhan
kepadaAllah. Bahwa Allah sayang kepada kita dengan merontokkan dosa-dosa kita
ketika sakit dan bersabar.
Kita patut mencontoh perbuatan baik rasulullah dalam kehidupan sehari-hari baik di
masyarakat atau di lingkungan sekolah kita.
2. Tawadhu’
Pengertian tawadhu’ adalah rendah hati dan tidak sombong. Orang yang tawadhu’ adalah
orang menyadari bahwa semua kenikmatan yang didapatnya bersumber dari Allah Swt.
Dengan keyakinannya tersebut maka tidak pernah terbersit sedikitpun dalam hatinya
kesombongan dan merasa lebih baik dari orang lain, tidak merasa bangga dengan potensi
dan prestasi yang sudah dicapainya. Ia tetap rendah hati dan selalu menjaga hati serta niat
segala amal kebaikannya dari segala sesuatu selain Allah. Tetap menjaga keikhlasan amal
ibadahnya hanya karena Allah.
Tawadhu’ merupakan salah satu bagian dari akhlak mulia jadi sudah selayaknya kita sebagai
muslim bersikap tawadhu’, karena tawadhu’ merupakan salah satu akhlak
terpuji yang wajib dimiliki oleh setiap umat Islam. Perhatikan sabda Nabi
saw. berikut ini:
3. Tasamuh
Menurut bahasa tasamuh’ berarti toleransi. Sedangkan
menurut istilah, tasamuh’ berarti sama-sama/saling
berlaku baik, lemah lembut dan saling memaafkan.
Dalam pengertian istilah umum, tasamuh’ adalah sikap
akhlak terpuji dalam pergaulan, di mana terdapat rasa
saling menghargai antara sesama manusia dalam batas-
batas yang digariskan oleh ajaran Islam. Sikap tasamuh’ perlu dibangun dalam diri setiap
individu agar tidak terjadi benturan antara keinginan dan kepentingan antar sesama manusia.
Dengan tasamuh’ dapat menjauhkan diri dari sifat kesombongan dan keangkuhan.
4. Ta’awun
Ta`awun adalah tolong-menolong antar sesama umat
manusia dalam hal kebaikan, supaya saling melengkapi
dalam memenuhi kebutuhan pribadi maupun kebutuhan
bersama.
D. Kembangkan Wawasanmu!
Kegiatan 1
DISKUSIKAN
2. Adakah hambatan/rintangan
dalam berbuat baik kepada
sesama, kemudian bagaimana
cara mengatasinya?
Kegiatan 2
Mensimulasikan/mendramakan akhlak terpuji kepada sesama dan manfaatnya.
a. Sekali lagi buat kelompok. Kali ini buat menjadi 4 kelompok.
b. Kelompok:
1. Mensimulasikan akhlak husnuzhan dan dampak positifnya dalam kehidupan
2. Mensimulasikan akhlak tawadhu’ dan dampak positifnya dalam kehidupan
3. Mensimulasikan akhlak tasamuh dan dampak positifnya dalam kehidupan
4. Mensimulasikan akhlak ta’awun dan dampak positifnya dalam kehidupan
c. Semua anggota kelompok harus terlibat dalam drama
d. Penampilan drama tidak lebih dari 10 menit
e. Kelompok lain memperhatikan dengan seksama, tanyakan maksudnya pada kelompok
yang tampil jika kurang mengerti maksudnya.
f. Beri apresiasi pada kelompok berpenampilan terbaik.
E. Refleksi
1. Berilah tanda centang () pada kolom yang tersedia sesuai dengan perilaku kalian!
No Pernyataan Ya Tidak
1 Saya yakin bila berbuat baik pasti akan disenangi orang lain
2 Saya yakin bila saya bertoleransi pasti hidup akan damai
3 Saya yakin bila saya berprasangka baik akan disenangi Allah
4 Saya yakin bahwa orang yang suka menolong orang lain selalu
mendapatkan pertolongan dari Allah
5 Saya yakin orang baik tidak disukai masyarakat
6 Saya yakin jika memiliki akhlak tawadlu’ akan dicintai Allah
1. Apa pendapat kalian apabila ada sekelompok orang ingin mengebom tempat ibadah umat
lain dengan alasan perjuangan? Jelaskan!
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
ﱠﻨﺎس
ِ ْب اﻟ
ِ َﻦ ُﻋُﻴـﻮ
ْ َﻦ َﺷ َﻐ َﻠ ُﻪ َﻋْﻴـﺒُ ُﻪ ﻋ
ْ ُﻃﻮَْﰉ ﻟِﻤ
Artinya: “Sangat beruntung orang yang sibuk dengan aib/kekurangan diri sendiri daripada
mengurusi aib orang lain”.
Menurut bahasa, husnuzhan adalah berbaik sangka. Menurut istilah adalah berbaik sangka
terhadap apa yang terjadi atau dilakukan orang lain. Orang yang mempunyai sifat husnuzhan
selalu memandang orang lain dengan kacamata kebaikan. Maka orang yang Selalu ber husnuzhan
akan lebih tenang dalam menjalani hidup. Jika seseorang berbuat baik kepadanya maka ia akan
sangat berterimakasih atas kebaikannya dan berusaha membalas kebaikannya. Namun jika ada
orang yang berbuat tidak baik maka ia tidak akan membalasnya dengan hal-hal yang tidak baik
pula akan tetapi dia akan mencari sisi baik nya dan selalu mengintropeksi dirinya sendiri.
Sedangkan tawadhu’ adalah rendah hati dan tidak sombong. Orang yang tawadhu’ adalah
orang menyadari bahwa semua kenikmatan yang didapatnya bersumber dari Allah Swt. Dengan
keyakinannya tersebut maka tidak pernah terbersit sedikitpun dalam hatinya kesombongan dan
merasa lebih baik dari orang lain, tidak merasa bangga dengan potensi dan prestasi yang sudah
dicapainya. Ia tetap rendah hati dan selalu menjaga hati serta niat segala amal shalehnya dari
segala sesuatu selain Allah. Tetap menjaga keikhlasan amal ibadahnya hanya karena Allah.
Adapun tasamuh’ menurut istilah adalah “sama-sama berlaku baik, lemah lembut dan saling
memaafkan. “Dalam pengertian istilah umum, tasamuh’ adalah “sikap akhlak terpuji dalam
pergaulan, di mana terdapat rasa saling menghargai antara sesama manusia dalam batas-batas
yang digariskan oleh ajaran Islam.”
Sikap tasamuh’ perlu dibangun dalan diri setiap individu karena agar tidak terjadi benturan
antara keinginan dan kepentingan antar sesama manusia. Dengan tasamuh’ dapat menjauhkan
diri dari sifat kesombongan dan keangkuhan. Adapun ta’awwun’ adalah tolong-menolong antar
sesama umat manusia dalam hal kebaikan, supaya saling melengkapi dalam memenuhi
kebutuhan pribadi maupun kebutuhan bersama.
Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, danmembuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
Kompetensi Dasar
1.5. Menolak sifat hasad, dendam, ghibah, fitnah, dan namimah
2.5. Terbiasa menghindari perilaku hasad, dendam, ghibah, fitnah, dan namimah dalam
kehidupan sehari-hari
3.5. Memahami pengertian, contoh dan dampak negatifnya sifat hasad, dendam,
ghibah, fitnah, dan namimah
4.5. Mensimulasikan dampak negatif dari akhlak tercela (hasad, dendam, ghibah, dan
namimah)
Pada suatu ketika Rasulullah Saw. naik ke Bukit Shafa sambil berseru: “Mari berkumpul
pada pagi hari ini!” Maka berkumpullah kaum Quraisy. Rasulullah saw. bersabda:
“Bagaimana pendapat kalian, seandainya aku beritahu bahwa musuh akan datang besok
pagi atau petang, apakah kalian percaya kepadaku?”
Kaum Quraisy menjawab: “Pasti kami percaya.” Rasulullah Saw.bersabda: “Aku peringatkan
kalian bahwa siksa Allah yang dahsyat akan datang.” Berkatalah Abu Lahab: “Celakalah
engkau! Apakah hanya untuk ini, engkau kumpulkan kami?”.
Istri Abu Lahab juga mengikuti jejak Abu Lahab yaitu menghalang-halangi Islam dengan
menyebarkan duri-duri di tempat yang akan dilalui Rasulullah Saw. Abu Lahab dengan
perlakuannya seperi itu amatlah rugi dan sangat celaka, amalnya sia-sia, usahanya untuk
menghalang-halangi Islam percuma. Harta, pangkat, kedudukan yang dibanggakan Abu
Lahab tidak berarti apa-apa. Abu lahab kelak akan disiksa dengan api neraka yang sangat
panas.
Abu Jahal nama lengkapnya adalah Abu Jahal bin Hisyam. Orang Quraisy biasa
memanggilnya Abul Hakam. Ia termasuk orang yang terpandang di kalangan kabilah
Quraisy. Dia adalah orang kafir Quraisy yang selalu menghalang-halangi dan memusuhi
nabi Muhammad Saw. Ejekan dan hinaan sering sekali dilontarkan dari mulutnya,
menganggap Nabi gila karena sering dianggap membuat cerita palsu dan mengada-ada,
walaupun Abu Jahal selalu menemukan kebenaran cerita rasulullah akan tetapi Abu Jahal
tetap tidak mau mengimani dan mengikuti Rasulullah Saw.
B. Penasaran?
Setelah kalian mengamati cerita dan gambar-gambar di atas, tentunya akan banyak hal yang
menjadi pertanyaaan di benak kalian bukan?. Nah, sekarang coba tulis, kemudian ungkapkan
pertanyaan-pertanyaan kalian tersebut!. Gunakan pertanyaan-pertanyaan apa, mengapa,
bagaimana, dsb.
2.
3.
A. Hasad
Hasad atau dengki adalah perasaan tidak senang terhadap orang lain yang mendapatkan
nikmat dari Allah. Orang yang memiliki sifat hasad selalu iri hati jika melihat orang lain
hidup senang..
Hasad atau dengki adalah sifat tercela. Allah Swt. dan Rasul-Nya melarang kita berbuat
hasad atau dengki
Hasad atau dengki adalah sifat iblis dan setan. Mahluk Allah yang pertama kali memiliki
sifat hasad/dengki adalah Iblis. Iblis dengki kepada Nabi Adam as. Karena Nabi Adam
diciptakan oleh Allah sebagai mahluk yang terhormat, Iblis iri hati melihat Malaikat
bersujud menghormati Nabi Adam. Karena sifat dengki yang sudah melekat pada dirinya,
Iblis tidak mau menghormati Nabi Adam, walaupun itu perintah Allah. Oleh sebab itu Iblis
dikutuk oleh Allah.
Orang yang memiliki sifat dengki merasa iri hati melihat orang lain hidup senang atau
beruntung. Ia menginginkan keberuntung itu pindah kepadanya, Karena hatinya selalu
kotor. Orang yang dengki itu akan sia-sia amal ibadahnya terhapus oleh sifat dengkinya.
a. Tidak bersyukur terhadap nikmat yang diberikan oleh Allah, merasa kurang dan tidak
puas terhadap nikmat yang dia terima.
b. Adanya perasaan tidak senang kepada orang lain,
c. Adanya perasaan tinggi hati, tidak senang jika ada orang yang melebihi/ lebih baik
darinya.
Menghilangkan rasa hasad:
a. Senantiasa bersyukur terhadap nikmat Allah
b. Berusaha menyenangkan orang lain
c. Bersikap rendah hati
B. Dendam
Dendam artinya berkeinginan untuk membalas. Allah Swt sangat membenci orang yang
pendendam, karena sifat pendendam sangat membahayakan dan merugikan orang lain.
Yang artinya: Orang yang paling dibenci oleh Allah adalah orang yang paling pendendam.”
(HR. Bukhori dan Muslim)
C. Ghibah
Ghibah artinya mengumpat atau menggunjing yaitu perbuatan atau tindakan yang
membicarakan aib orang lain.
Dalam Hadis Rasulullah saw. bersabda yang artinya: “Ghibah ialah apabila engkau
menyebutkan perihal saudaramu dengan sesuatu yang tidak disukai olehnya.“ (HR.
Muslim)
D. Fitnah
Fitnah artinya: Perkataan yang bermaksud menjelekkan orang
seperti menodai nama baik, merugikan kehormatan orang lain.
Orang yang suka memfitnah biasanya orang yang pengecut, dia tidak senang melihat orang
lain hidup senang atau bahagia, ia berupaya agar orang lain jatuh kedalam kebinasaan.
E. Namimah
1. Pengertian Namimah
Menurut bahasa namimah berasal dari bahasa
Arab yang artinya adu domba. Adapun yang
dimaksudkan dengan namimah menurut
istilah adalah menyampaiakan sesuatu yang
tidak disenangi. Baik yang tidak senang itu
orang yang diceritakan ataupun orang yang mendengarnya. Kita biasa menyebutnya
dengan “adu domba”. Cara menyampaikan sesuatu itu biasanya dengan ucapan atau
perkataan, tetapi adakalanya dengan tulisan, isyarat atau dengan sindiran.
Seringkali terjadi namimah dilakukan oleh orang yang sengaja ingin menimbulkan
permusuhan antara seseorang dengan orang lain atau bahkan sifat seseorang yang ingin
mencari popularitas diri sendiri diatas penderitaan orang lain. Misalnya Abduh dan
Asmat adalah dua orang yang bersahabat. Fulan adalah orang yang banyak omong dan
akhlaknya kurang baik. Melihat persahabatan Abduh dan Asmat sangat akrab, Fulan
kemudian mencari-cari peluang untuk mengadu domba antara Abduh dan Asmat.
Dengan berbagai cara Fulan lakukan, sehingga persahabatannya bercerai berai bahkan
terjadi perkelahian atau permusuhan antara Abduh dan Asmat.
D. Kembangkan Wawasanmu!
Kegiatan 1
Ayo bermain drama!
Setelah kalian belajar dan berdiskusi tentang perilaku tercela kepada orang lain, tentunya
kalian akan mendapati fenomena-fenomena/peristiwa dalam kehidupan yang berhubungan
Sementara kelompok lain bercerita, kelompok yang lain menilai dengan panduan yang
telah disediakan!
Kegiatan 2
Soal-soal Penalaran:
1. Tulislah dan ceritakan bagaimana rasa hasad yang dilakukan para saudara Nabi Yusuf
as kepadanya! Buka terjemahan dan tafsir surat Yusuf!
2. Bagaimana pula fitnah yang dialami nabi Yusuf sehingga hal tersebut memasukkannya
ke penjara? Ceritakan!
E. Refleksi
Penerapan, berilah tanda centang () pada kolom yang tersedia sesuai
dengan perilaku kalian!
F. Rangkuman
Hasad atau dengki adalah perasaan tidak senang, terhadap orang yang mendapatkan nikmat dari
Allah. Orang yang memiliki sifat hasad selalu iri hati jika melihat orang lain hidup senang.
Hasad atau dengki adalah sifat tercela. Allah Swt. dan Rasul-Nya melarang kita berbuat hasad
atau dengki.
Adapun dendam artinya berkeinginan untuk membalas. Allah Swt. sangat membenci orang
yang pendendam, karena sifat pendendam sangat membahayakan dan merugikan orang lain.
Adapun ghibah artinya mengumpat atua menggunjing yaitu perbuatan atau tindakan yang
menjadi kekurangan orang lain, walau yang dibicarakan sesuai dengan kenyataan yang ada.
Sedangkan yang dimaksudkan atau namimah menurut istilah adalah menyampaiakan sesuatu
yang tidak disenangi, baik yang tidak senang itu orang yang diceritakan ataupun orang yang
mendengarnya. Cara menyampaikan sesuatu itu biasanya dengan ucapan atau perkataan, tetapi
adakalanya dengan tulisan, isyarat atau dengan sindiran.
Namimah pada hakekatnya adalah menyampaikan atau menceritakan rahasia orang lain
sehingga merusak nama baik orang lain tersebut, tentu saja orang yang diceritakan itu merasa
tidak senang dan dapat menimbulkan permusuhan.
5 Adab Bergaul
Dengan Saudara dan Teman
Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
Kompetensi Dasar
1.6. Menghayati adab kepada saudara dan teman
2.6. Terbiasa menerapakan adab Islami kepada saudara dan teman
3.6. Memahami adab kepada saudara dan teman
4.6. Mensimulasikan adab kepada saudara dan teman
B. Penasaran?
C. Buka Cakrawalamu!
(٦٧:ﲔ )اﻟﺰﺧﺮف
َ ْﺾ َﻋ ُﺪ ﱞو إِﻻﱠ اﻟْ ُﻤﺘﱠ ِﻘ
ٍ ْﻀ ُﻬ ْﻢ ﻟَِﺒـﻌ
ُ ﻼ ُء ﻳَـ ْﻮَﻣﺌِ ٍﺬ ﺑَـﻌ
َﺧ ﱠ
ِ اْﻷ
Allah Swt memerintahkan kepada kita hendaknya pandai- pandai memilih teman bergaul dalam
kehidupan di dunia dimana hidup tak terulang dan hanya sekali, karena pengaruh baik dan
buruk tergantung dari teman-teman dan sahabatnya, bahkan tidak jarang kita terbawa dan
terpengaruh oleh kebiasaan baik maupun kebiasaan buruk mereka. Memilih teman yang baik
bisa menghasilkan surga tetapi bergaul dengan yang buruk menyeret kita ke Neraka. Lihat
sabda Rasulullah.
ْﻈ ْﺮ
ُ ِﻳﻦ َﺧﻠِﻴ ِﻠ ِﻪ َﻓـ ْﻠَﻴـﻨ
ِ اﻟﺮ ُﱠﺟ ُﻞ َﻋﻠَﻰ د:َﺎل
َ ﱠﱯ َﺻﻠﱠﻰ اﻪﻠﻟﱠُ َﻋ َﻠ ْﻴ ِﻪ َو َﺳ ﱠﻠ َﻢ ﻗ
َن اﻟﻨ ِﱠ
َﻦ أ َِﰊ ُﻫ َﺮْﻳـ َﺮَة أ ﱠ
ْﻋ
(ِﻞ )اﳊﺪﻳﺚ
ُ َﻦ ﳜَُﺎﻟ
ْ َﺣ ُﺪ ُﻛ ْﻢ ﻣ
َأ
Artinya: Dari Abu Hurairah bahwa Nabi Saw. bersabda:”Seseorang itu (sangat)
tergantung dengan agama temannya, maka hendaklah seseorang (diantaramu)
melihat siapa yang menjadi temannya.
Dari pembukaan di atas maka adab atau etika bergaul yang benar-benar harus kita perhatikan
adalah sebagai berikut:
1. Memilih teman bergaul dan bersahabat harus dengan orang yang baik akhlaknya
2. Hal ini mempertegas pernyataan Rasulullah Saw. bahwa kita harus pandai memilih dan
memilah teman bergaul untuk kepentingan dunia dan akhirat kita, terkadang adat-istiadat,
budaya dan prilaku seseorang itu saling mempengaruhi. Abu Said al-Khudri meriwayatkan
bahwa Rasulullah Saw. bersabda: “Janganlah kalian berkawan kecuali dengan seorang
mukmin, dan jangan sampai memakan makananmu kecuali orang yang bertakwa.”
Larangan pertemanan ini mencakup larangan bersahabat dengan pelaku dosa besar dan orang
yang suka berbuat dosa, karena mereka melakukan apa yang Allah haramkan. Kepada Allah
saja dia berani maksiat dan melawan apalagi kepada makhluk. Kepada Allah saja yang
memberikan segala kebaikan dan kenikmatan dia ingkar apalagi kepada manusia, kepada
Allah saja tidak amanah apalagi kepada teman-temannya. Berteman dengan mereka akan
mendatangkan kemudharatan pada agama kita. Terlebih lagi larangan bersahabat dengan
orang-orang kafir dan munafik, maka larangan ini lebih diutamakan. Kita bergaul dengan
mereka dalam rangka amar ma’ruf dan nahi munkar itu hal yang diperbolehkan, dan amar
ma’ruf serta nahi munkar kita jika mendatangkan kemaslahatan maka lanjutkan, akan tetapi
jika tak mendatangkan perubahan apapun pada mereka, meninggalkannya adalah lebih lebih
baik lagi. Adapun sabda Rasulullah saw.
Al Khatabi berkata, “Larangan ini berlaku pada makanan undangan, bukan makanan kebutuhan,
karena Allah berfirman:
(٨:َﺳﲑًا )اﻹﻧﺴﺎن
ِ ِﺴ ِﻜﻴﻨًﺎ َو ﻳَﺘِﻴﻤًﺎ َو أ
ْ اﻟﻄﻌَﺎ َم َﻋﻠَﻰ ُﺣﺒِّ ِﻪ ﻣ
ُﻮن ﱠ
َ َو ﻳ ُْﻄ ِﻌﻤ
Artinya: Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak
yatim dan orang yang ditawan”.
Dari firman tersebut membantu manusia yang tertawan oleh kita dari segi makanan pokoknya
dan kebutuhan hidup sehari-harinya adalah wajib, tetangga non muslim yang kekurangan bahan
pokok demi kemanusiaan harus kita bantu, bahkan harus menunjukkan bahwa kita ini berdakwah
ikhlas kepada sesama makhluk dan mencontoh Rasulullah Saw. sebagai rahmatan lil ‘alamiin.
َﻞ
ِ اﻟﺴ ْﻮِء َﻛ َﻤﺜ
ِﻴﺲ ﱠ
ِ َاﳉﻠ
َْ ِﺢ و
ِ اﻟﺼﺎﻟ
ِﻴﺲ ﱠ
ِ اﳉﻠ
َْ َﻞ
ُ َﺳ ﱠﻠ َﻢ َﻣﺜ
َ ﻮل اﻪﻠﻟﱠِ َﺻﻠﱠﻰ اﻪﻠﻟﱠُ َﻋ َﻠ ْﻴ ِﻪ و
ُ َﺳ
ُ َﺎل ر
َﻗ
َﺸﱰَِﻳ ِﻪ أَ ْو ﲡَِ ُﺪ ِرﳛَ ُﻪ
ْ ِﺴ ِﻚ إِﻣﱠﺎ ﺗ
ْ ﺎﺣ ِﺐ اﻟْﻤ
ِ ِﻦ َﺻ
ْ ُﻚ ﻣ
َ اﳊﺪﱠا ِد َﻻ ﻳَـ ْﻌ َﺪﻣ
َْ ِﺴ ِﻚ َو ِﻛ ِﲑ
ْ ﺎﺣ ِﺐ اﻟْﻤ
ِ َﺻ
(َﻚ أَ ْو ﲡَِ ُﺪ ِﻣ ْﻨ ُﻪ ِرﳛًﺎ َﺧﺒِﻴﺜَ ًﺔ )اﳊﺪﻳﺚ
َ َﻚ أَ ْو ﺛَـ ْﻮﺑ
َ ِق ﺑَ َﺪﻧ
ُ اﳊﺪﱠاد ِ ُْﳛﺮ
َْ ﲑ
ُ وَِﻛ
Artinya: Rasulullah saw bersabda: “Perumpamaan teman yang shalih dengan teman yang
buruk bagaikan penjual minyak wangi dengan pandai besi, bisa jadi penjual minyak
wangi itu akan menghadiahkan kepadamu atau kamu membeli darinya atau kamu
akan mendapatkan bau wanginya, sedangkan pandai besi hanya akan membakar
bajumu atau kamu akan mendapatkan bau tidak sedapnya”.
Jelaslah kehati-hatian kita memilih sebuah komunitas pergaulan sangat diperlukan bukan hanya
mengatakan saya fleksibel bergaul dengan siapa saja, tetapi berlaku cerdaslah untuk kepentingan
diri kita sendiri agar dunia dan akhirat berhasil.
Bahkan faktor memilih pasangan pun sangat tergantung dari teman yang menjadi teman
pergaulannya, karena biasanya sifat mereka tak jauh berbeda dengan teman-temannya.
Dari hadis tersebut bisa kita simpulkan bahwa lingkungan yang tidak baik, besar kemungkinan
dipenuhi oleh kebiasaan, tradisi, dan perilaku yang bertentangan dengan syariat Islam.
Lingkungan masyarakat yang mempunyai tradisi berjudi, membuka praktik pelacuran, gemar
minuman keras, dan melakukan maksiat-maksiat lainnya, merupakan contoh lingkungan yang
tidak baik.
D. Kembangkan Wawasanmu!
1. Menurut pendapat kalian, apakah kriteria saudara dan teman yang baik itu? Sebutkan
sekitar 5 indikasi teman yang baik!
2. Dan menurut pendapat kalian, apakah kriteria saudara dan teman yang jahat atau buruk
itu? Sebutkan sekitar 5 indikasi teman yang buruk!
3. Apa yang kalian lakukan apabila mempunyai teman yang bisa menjerumuskan kalian ke
dalam limbah dosa?
4. Apa saja bahayanya apabila seseorang hanyut dalam perilaku temannya yang jahat?
Jelaskan!
Simulasikan!
Bentuklah kelompok-kelompok! (sesuai tiga pembahasan), lalu simulasikan atau bermainlah
drama (role playing). Dan pilihlah satu dari 3 pembahasan berikut:
E. Refleksi
Renungkanlah hikmah berikut ini, kalau perlu hafalkanlah untuk
motto hidup kalian!
Renungkanlah hikmah berikut ini, kalau perlu hafalkanlah untuk motto hidup kalian!
ِي
ْ ْﻦ ِ ﻟْ ُﻤﻘَﺎر َِن ﻳَـ ْﻘﺘَﺪ
َ ِن اﻟْ َﻘ ِﺮﻳ
َﻓﺈ ﱠ,ِْﺼ ُﺮ َﻗ ِﺮﻳْﻨِﻪ
ِ َل َواَﺑ
ْ َﺴﺄ
ْ َﻦ اﻟْ َﻤ ْﺮِء َﻻ ﺗ
ِﻋ
Atinya: tentang seseorang, janganlah bertanya (tentang dia), tapi bertanyalah siapakah
temannya! Karena temanlah yang memberi petunjuk”.
Renungkanlah bahaya apa sajakah yang dihadapi apabila seseorang berteman dengan teman
yang jahat?
Allah Swt. memerintahkan kepada kita hendaknya pandai- pandai memilih teman bergaul
dalam kehidupan di dunia dimana hidup tak terulang dan hanya sekali, karena pengaruh baik
dan buruk tergantung dari teman-teman dan sahabatnya, bahkan tidak jarang kita terbawa dan
terpengaruh oleh kebiasaan baik maupun kebiasaan buruk mereka. Memilih teman yang baik
bisa menghasilkan syurga tetapi bergaul dengan yang buruk bisa menyeret kita ke neraka.
Na’udzu billahi min dzalik.
Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, danprosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
Kompetensi Dasar
1.7. Menghayati kisah keteladanan sahabat Abu Bakar ra.
2.7. Meneladani sifat-sifat utama sahabat Abu Bakar ra.
3.7. Menganalisis kisah keteladanan sahabat Abu Bakar ra.
4.7. Menceritakan kisah keteladanan sahabat Abu Bakar ra.
Sumber: kwartetwotokoh.blogspot.com
B. Penasaran?
Dari pengamatan yang kalian lakukan, daftarlah komentar dan pertanyaan-pertanyaan seputar
isi gambar!
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
Beberapa keistimewaan beliau adalah karena Abu Bakar Ash-Shiddiq ra. adalah seorang
sahabat yang terkenal karena keteguhan imannya. Rasulullah Saw. pernah menyanjungi
sahabatnya itu dengan sabdanya, “Jika ditimbang iman Abu Bakar Ash-Shiddiq dengan iman
sekalian umat maka lebih berat iman Abu Bakar“. Mengapa demikian, di antara jawabannya
adalah karena beliau tidak mencintai dunia ini, cintanya pada Allah dan rasulnya melebihi
apapun. Dan yang kedua adalah karena rasa takutnya pada yaumul Hisab atau pengadilan Allah
Swt: suatu ketika beliau berkata: alangkah beruntung jikalau diriku tercipta hanya seperti
selembar daun yang tidak dihisab pada hari kiamat nanti. Dua keadaan inilah yang menyebabkan
Nabi bersabda bahwa imannya adalah paling berat dibanding iman umat Islam semuanya.
Setelah ia masuk Islam, dia telah menginfaqkan empat puluh ribu dinar untuk kepentingan
sadaqah dan memerdekakan budak. Dalam perang Tabuk Rasulullah saw. telah meminta kepada
sekalian kaum Muslimin agar mengorbankan hartanya pada jalan Allah. Tiba-tiba datanglah
Abu Bakar ra. membawa seluruh harta bendanya lalu meletakkannya di antara dua tangan
baginda Rasul. Melihat banyaknya harta yang dibawa oleh sahabat Abu Bakar ra. bagi tujuan
jihad itu, maka Rasulullah saw. menjadi terkejut lalu berkata kepadanya: “Hai sahabatku yang
Diriwayatkan oleh at-Turmudzi dari Umar Ibnul Khattab berkata, “Rasulullah Saw.
memerintahkan kita untuk bersedekah, saat itu aku memiliki harta maka aku berkata, “Pada hari
inilah aku akan mengungguli Abu Bakar, semoga aku mengunggulinya pada hari ini”. Maka
akupun mengambil setengah hartaku, maka Rasulullah Saw. bersabda, “Apa yang engkau
tinggalkan untuk keluargamu? Aku menjawab: Sejumlah yang aku sadaqahkan (50 %)”. Lalu
Abu Bakar datang dengan membawa seluruh hartanya dan Rasulullah Saw. bersabda: “Wahai
Abu Bakar, apa yang kamu tinggalkan untuk keluargamu? Dia menjawab: Aku meninggalkan
Allah dan Rasul-Nya. Lalu Umar berkata: Demi Allah aku tidak bisa mengungguli Abu Bakar
dalam kebaikan untuk selamanya”. [Sunan At-Tirmdzi no: 3675).
Diriwayatkan oleh At-Turmudzi dari hadis Anas bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda kepada
Abu Bakar dan Umar, “Dua orang ini adalah pemimpin para penghuni surga yang dewasa baik
generasi yang terdahulu atau yang akan datang kecuali para Nabi dan Rasul”. [Sunan Turmudzi:
no: 3664]. Imam Bukhari rahimahullah membuat bab di dalam Kitab Fadha’il ash-Shahabah
[Fath al-Bari Juz 7 hal. 15] dengan judul ‘Bab; Sabda Nabi Saw., “Tutuplah pintu-pintu -di
dinding masjid kecuali pintu Abu Bakar. Imam Bukhari berkata, dari Abu Sa’id al-Khudri
radhiyallahu’anhu, beliau berkata: Rasulullah Saw. berkhutbah kepada para sahabat:
“Sesungguhnya Allah memberikan tawaran kepada seorang hamba; antara dunia (hidup kekal)
dengan apa yang ada di sisi-Nya (meninggal dunia). Ternyata hamba itu lebih memilih apa yang
ada di sisi Allah.”
Abu Sa’id berkata: “Abu Bakar pun menangis. Kami merasa heran karena tangisannya. Tatkala
Rasulullah Saw. memberitakan ada seorang hamba yang diberikan tawaran. Ternyata yang
dimaksud hamba yang diberikan tawaran itu adalah Rasulullah Saw. Memang, Abu Bakar
adalah orang yang paling berilmu di antara kami.” Kemudian Rasulullah Saw. bersabda,
“Sesungguhnya orang yang paling berjasa kepadaku dengan ikatan persahabatan dan dukungan
hartanya adalah Abu Bakar. Seandainya aku boleh mengangkat seorang Khalil (kekasih terdekat)
selain Rabb-ku niscaya akan aku jadikan Abu Bakar sebagai Khalil-ku. Namun, cukuplah
-antara aku dengan Abu Bakar ikatan persaudaraan dan saling mencintai karena Islam. Dan
tidak boleh ada satu pun pintu yang tersisa di [dinding] masjid ini kecuali pintu Abu Bakar.”
Hadis ini juga diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahihnya, di Kitab Fadha’il ash-
Shahabah (lihat Syarh Nawawi Juz 8 hal. 7-8). Berikut ini pelajaran-pelajaran yang bisa dipetik
dari hadis di atas:
Kita juga bisa melihat bersama bagaimana kedalaman ilmu Abu Bakar ash-Shiddiq ra. terhadap
hadis Nabi Saw., sehingga ilmu itupun terserap dengan cepat ke dalam hatinya dan membuat air
matanya meleleh. Kecintaan kepada akhirat dan kerinduan untuk bertemu dengan Allah jauh
lebih beliau utamakan daripada kesenangan dunia. Beliau sangat menyadari bahwa kehadiran
Rasulullah Saw. di tengah-tengah para sahabat laksana lentera yang menerangi perjalanan hidup
mereka. Nikmat hidayah yang dicurahkan kepada mereka melalui bimbingan Nabi Saw. adalah
di atas segala-galanya.
Kita pun bisa menarik kesimpulan bahwa dakwah Rasulullah Saw. berjalan dengan bantuan dan
dukungan para sahabatnya. Beliau -dengan kedudukan beliau yang sangat agung- tidaklah
berdakwah sendirian. Terbukti pengakuan beliau terhadap jasa-jasa Abu Bakar yang sangat
besar kepadanya. Tentu saja yang beliau maksud bukan semata-mata bantuan Abu Bakar untuk
kepentingan pribadi beliau, akan tetapi demi kemaslahatan umat yang itu tak lain adalah dalam
rangka dakwah dan berjihad di jalan Allah.
Hadis ini juga menunjukkan betapa agungnya kedudukan Abu Bakar di mata Nabi Saw. yang
melebihi sahabat-sahabat yang lain. Nabi tanpa malu-malu mengakui keutamaan Abu Bakar ra.
Hadis ini juga menunjukkan bahwa memuji orang di hadapannya diperbolehkan selama orang
tersebut tidak dikhawatirkan ujub karenanya. Hadis ini juga menunjukkan bahwa kecintaan
yang terpendam di dalam hati pasti akan membuahkan pengaruh pada gerak-gerik fisik manusia.
Kecintaan yang sangat dalam pada diri Nabi saw. terhadap Abu Bakar pun tampak dari ucapan
dan perbuatan beliau. Kalau kita mencintai Rasulullah saw. maka konsekuensinya kita pun
mencintai orang yang beliau cintai. Kecintaan yang berlandaskan Islam dan persaudaraan
seagama.
1. Cari dan diskusikan kelebihan apalagi yang melekat pada diri Abu Bakar ra? Ceritakan!
kar ra. Jelaskan!
2. Apa yang harus diteladani oleh para pejabat dari kepribadian Abu Bakar
3. Presentasikan hasil temuan kalian di depan teman-teman kalian!
E. Refleksi
Meskipun sahabat Abu Bakar amat kaya dan juga seorang khalifah, tetapi beliau amat sederhana
kehidupannya. Hal ini disebabkan karena rasa takutnya pada yaumul Hisab atau pengadilan
Allah Swt, sampai suatu ketika beliau berkata: alangkah beruntung jikalau diriku tercipta hanya
seperti selembar daun yang tidak dihisab pada hari kiamat nanti.
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
Beberapa keistimewaan beliau adalah karena Abu Bakar Ash-Shiddiq ra. adalah seorang
sahabat yang terkenal karena keteguhan imannya. Rasulullah Saw. pernah menyanjungi
sahabatnya itu dengan sabdanya, “Jika ditimbang iman Abu Bakar Ash-Shiddiq ra. dengan
iman sekalian umat maka lebih berat iman Abu Bakar“. Mengapa demikian, di antara jawabannya
adalah karena beliau tidak mencintai dunia ini, cintanya pada Allah dan rasulnya melebihi
apapun. Dan yang kedua adalah karena rasa takutnya pada yaumul hisab atau pengadilan Allah.
1. Di bawah ini yang tidak termasuk dalam 25 Nabi yang wajib diketahui adalah ....
b. Adam AS d. Yusuf AS
c. Muhamad saw. . . e. Syamwil AS
2. Shaleh adalah seorang ketua kelas. Ia selalu mengumumkan pengumuman dan tugas-tugas
dari sekolah, hal ini merupakan perbuatan dalam rangka meneladani sifat ....
a. Shidik c. Fathanah
b. Amanah d. Tabligh
3. Pengertian sifat wajib bagi rasul adalah sifat yang … .
a. mesti dimiliki oleh setiap rasul
b. mungkin ada pada diri rasul
c. tidak mungkin dimiliki oleh rasul
d. boleh ada dan boleh tidak ada pada diri rasul nabi
4. Nabi Isa diutus oleh Allah sebagai pembawa kabar gembira, yaitu kabar gembira atas …
a. umat Kristen juga akan masuk surga
b. akan kedatangan nabi Akhir zaman bernama Ahmad
c. akan diampuninya dosa-dosa orang Nasrani
d. akan dijadikannya nabi Isa sendiri sebagai bagian dari para nabi dan rasul yang kisahnya
ditulis dalam al-Quran.
5. Para nabi bersifat sebagai nadzira, artinya adalah …
a. pemberi kabar gembira c. pembawa berkah
b. pemberi peringatan d. pendakwah bagi umat
6. Malaikat Jibril adalah malaikat yang dipercaya untuk …
a. menyampaikan wahyu pada para nabi
b. membacakan al-Qur’an
c. bertabligh pada umat
d. membantu nabi saat menghadapi kesulitan
a. ِْن ﷲ
ِ ُﺣ ِﻲ اﻟْ َﻤ ْﻮﺗَﻰ ِِذ
ْ َص َوأ
َ َﻛ َﻤ َﻪ َواْ َﻷْﺑـﺮ
ْ ِئ اْﻷ
ُ َوأُﺑْﺮ
b. ْن ﷲ
ِ ﻮن َﻃْﻴـﺮًا ِِذ
ُ َﻜ
ُ ُﺦ ﻓِﻴ ِﻪ َﻓـﻴ
ُ اﻟﻄ ِْﲑ َﻓﺄَﻧﻔ
ﲔ َﻛ َﻬْﻴـﺌَ ِﺔ ﱠ
ِ اﻟﻄ
ِّ ِﻦ
َ َﻜﻢ ّﻣ
ُ ُﻖ ﻟ
ُ َﺧﻠ
ْ أ َِّﱐ أ
c. َاب ﱡﻣﻘِﻴ ٌﻢ
ٌ َِﻞ َﻋ َﻠ ْﻴ ِﻪ َﻋﺬ
َاب ُْﳜﺰِﻳ ِﻪ وَﳛ ﱡ
ٌ ُﻮن ﻣَﻦ َْﺗِﻴ ِﻪ َﻋﺬ
َ ْف ﺗَـ ْﻌ َﻠﻤ
َ َﺴﻮ
َﻓ
d. اﻟﺸﺎ ِﻫﺪِﻳﻦ
َﺎﻛُﺘـْﺒـﻨَﺎ َﻣ َﻊ ﱠ
ْ ﻮل ﻓ
َ ﱠﺳ
ُ ْﺖ وَاﺗﱠـَﺒـ ْﻌﻨَﺎ اﻟﺮ
َ َرﺑﱠـﻨَﺂ ءَا َﻣﻨﱠﺎ ﲟَِﺂأَﻧ َﺰﻟ
17. Kejadian yang luar biasa yang Allah berikan kepada para wali merupakan pengertian dari...
a. mukjizat c. irhas
b. maunah d. karomah
18. Allah dan nabi Muhammad memerintahkan untuk mencari … dalam beribadah, tetapi
melarang sekedar mancari karomah.
a. Istiqamah b. istighatsah c. isti’anah d. istighfar
19. Mu’jizat amat diperlukan untuk menghadapi…
a. Musuh-musuh yang kufur c. Semua umat manusia
b. Manusia biasa d. Semua obyek dakwah
ESSAY
41. Fungsi nabi di antaranya adalah sebagai basyira dan nadziira. Jelaskanlah fungsi ini!
42. Apakah yang dimaksud dengan irhash? Berikan juga contohnya!
43. Mengapa nabi-nabi diberi karunia mu’jizat yang berbeda-beda? Apa latar belakangnya?
Jelaskan!
44. Apakah tasamuh itu? kapan dan bagaimana kita harus bertasamuh? Bagaimana batasannya?
Jelaskan!
45. Ceritakanlah ketegasan sahabat Abu Bakar dalam memerangi orang yang enggan membayar
zakat! Jelaskan!