Anda di halaman 1dari 2

Putusan Pengadilan Pajak : Put-38206/PP/M.

I/10/2012
I. POKOK PERMASALAHAN :
Terdapat Koreksi Dasar Pengenaan Pajak Penghasilan Pasal 21 Masa Pajak Jan-Des
2004 sebesar Rp 61.063.502.354, terdiri atas :
1. Penerimaan dalam bentuk natura dan pemberian kenikmatan yang diberikan kepada
pegawai didaerah operasi Sumatera yaitu sebesar Rp 49.983.151.078 sehubungan
dengan kesehatan dan pendidikan. Beberapa informasi terkait koreksi atas natura :
 Menurut Terbanding (Fiskus) natura bukan merupakan objek pajak. Dan
pembanding tidak dapat memberi bukti pendukung yang menyatakan keberatan atas
koreksi nya.
 Menurut Pemohon kenikmatan yang diberikan kepada pegawai nya didaerah
terpencil sudah ditetapkan oleh Keputusan Direktur Jenderal Pajak dan seluruh
biaya terkait dapat dikurangkan dari penghasilan.
 Pemohon banding merasa sudah memenuhi kelengkapan bukti secara tertulis,
berupa bukti eksternal / dokumen sumber atas biaya yang menjadi sengketa.
2. Koreksi objek Pph 21 di block lain, yaitu Alokasi biaya pemohon banding kepada block
lain yang tidak memiliki pegawai dan alokasi biaya tersebut merupakan biaya perjalanan
dinas dan alokasi gaji ekspatriat. Beberapa informasi terkait koreksi di block lain:
 Menurut Pembanding Objek Pph 21 merupakan alokasi biaya dari Pemohon
pembanding (Rokan blok) sebagai operator kepada blok lainnya.

II. ALTERNATIF MANAJEMEN PAJAK :

Natura adalah penggantian atau imbalan dalam bentuk kenikmatan berkenaan


dengan pekerjaan atau jasa yang merupakan tambahan kemampuan ekonomis yang
diterima dalam bentuk uang dan fasilitas pengobatan bukan merupakan objek pajak.
Tunjangan yang diberikan oleh pemberi kerja adalah biaya yang diperbolehkan menjadi
pengurang penghasilan bruto karena merupakan biaya untuk mendapatkan, menagih dan
memelihara penghasilan. Dengan pertimbangan dan dalam kondisi tertentu, pihak
pemberi kerja lebih cenderung memilih pemberian penghasilan kepada pegawainya
dalam bentuk tunjangan dibanding diberikan dalam bentuk natura dan
kenikmatan. Pertimbangan utamanya adalah berkaitan dengan pengakuan biaya secara

1
aturan pajak. Pemberian dalam bentuk tunjangan kepada para pegawai dapat diakui
sebagai pengurang penghasilan bruto untuk menghitung pajak penghasilan, sedangkan
jika diberikan dalam bentuk natura dan kenikmatan (yang bersifat umum) maka
pengeluaran tersebut tidak diperbolehkan menjadi pengurang penghasilan bruto. Dalam
kasus ini , apabila Perusahaan tidak mau dicurigai memberikan natura, sebaiknya
pegawai diberikan tunjangan saja. Apabila perusahaan mengacu pada Keputusan
Direktur Jenderal Pajak No KEP.110/WPJ.05/1996 yang mengecualikan adanya natura
sehubungan dengan kesehatan dan pendidikan para pekerja di daerah terpencil, maka
tindakan perusahaan sudah benar. Namun perusahaan juga harus memberikan bukti
bukti pendukung yang sah sehingga tidak terjadi kecurigaan oleh fiskus. Selain itu,
untuk menghindari adanya kecurigaan fiskus , seharusnya pajak yang dikenakan di
daerah dibebankan pada perusahaan yang ada di daerah.

Anda mungkin juga menyukai