Anda di halaman 1dari 16

BLOK ILMU KESEHATAN GIGI DASAR 1

KONSEP DASAR SEL


Tutor : Adibah, drg, M. Biomed

Disusun oleh:

1. Ferani Yunita Nur Aini (201811054)


2. Fitria Sulistiyowat (201811057)
3. Gilang Ramadhan (201811060)
4. Hastrinadya Adisma Salsabila (201811063)
5. Jelita Bunga Chairunisa (201811066)
6. Jose Jevera Dandan (201811069)
7. Khanza Adiba (201811072)
8. Labriola Ichfadha Zayn (201811075)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO
JAKARTA
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti
biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Oleh karena itu,
sel dapat berfungsi secara autonomy asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.
Setiap manusia pasti memiliki sel, sel merupakan bagian terkecil di dalam diri
manusia tetapi sangat penting dan sangat berfungsi untuk berlangsungnya kehidupan
manusia. Manusia memiliki berjuta-juta sel, jika manusia sakit maka akan tumbuh
kembali sel-sel yang baru.
Dari masa ke masa dilakukan penelitian dan penemuan tentang sel. Dimulai dari
penemuan Robert Hook dengan sel gabusnya pada tahun 1665 sampai sekarang pun
masih dilakukan penelitian bahkan sudah mencapai tahap genetic.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, pertanyaan penelitian yang dapat dirumuskan antara lain:

1. Apa itu Sel?


2. Bagaimana Struktur Sel?
3. Apa saja Fungsi Sel?
1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, terdapat beberapa tujuan yang hendak
dicapai antara lain:

1. Mengetahui Sel.
2. Mengetahui Struktur Sel.
3. Mengetahui Fungsi Sel.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Sel

Sel adalah unit kehidupan structural dan fungsional terkecil dari tubuh.
Sebagian reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung dalam sel. Sel
dan zat intraseluler membentuk keseluruhan jaringan tubuh. Terdiri dari nucleus
yang dikelilingi dengan sitoplasma yang mengandung berbagai organel dan
dibungkus oleh membrane plasma.
Banyak seklai ilmuan-ilmuan meneliti dan menyimpulkan bahwa tumbuhan dan
hewan tersusun atas sel.
1. Robert Hooke (1665)
Melakukan pengamatan dengan menggunakan lensa pembesar pada sepotong
gabus dan mendapatkan bagian-bagian seperti ruangan/rongga kososng
sehingga disimpulkan bahwa gabus merupakan bangunan yang berlubang-
lubang kecil seperti sarang lebah yang disebut sel yang masing-masing
dipisahkan oleh “diafragma”. Nama sel diambil dari perkataan Yunani “Kytos”
yang berarti ruang kosong, sedang Bahasa latinnya “cella”.
2. Hertwig (1829)
Mengajukan suatu teori protoplasma yang menyatakan bahwa sel merupakan
kumpulan substansi hidup yang disebut protoplasma yang didalamnya
mengandung inti (nucleus) dan bagian luarnya dibatasi oleh dinding sel.
3. Schwan (1939)
Mengemukakan suatu teori sel yang menyatakan bahwa “semua makhluk
hidup tersusun atau terdiri atas sel-sel”. Jadi semua makhluk hidup sebenarnya
merupakan kumpulan sel-sel atau sel merupakan elemen dasar dari makhluk
hidup.

Fungsi Dasar Sel:


1. Memperoleh makanan (nutrient) & oksigen (O2) dari lingkungan sekitar sel.
2. Mengontrol sebagian besar pertukaran bahan sel dan lingkungan sekitarnya.
3. Peka dan responsif terhadap perubahan di lingkungan sekitar.
4. Sebagian besar sel dapat berproduksi.
5. Memindahkan bagian dari satu bagian sel ke bagian lainnya dalam
melaksanakan aktivitas sel, sedang sebgaian sel bahkan mampu bergerak
secara utuh di dalam lingkungannya.
6. Membnetuk protein dan komponen lainnya yang diperlakukan untuk
pembentukan struktur sel, pertumbuhan, dan untuk melaksanakan fungsi
tertentu sel.
7. Mengeluarkan karbondioksida (CO2) dan produk sampingan, atau produk sisa
yang terbentuk selama reaksi kimia tersebut ke lingkungan sekitar.

2.2 Klasifikasi Sel

Gambar 1. Jenis Sel

Berdasarkan keberadaan membrane intinya, sel terbagi menjadi 2, yaitu:

1. Sel Prokariotik
Sel prokariotik ialah suatu jenis sel yang memiliki inti tidak jelas, karenatidak memiliki
membrane inti.
Ciri-ciri sel Prokariotik
- Belum ada pembagian ruang yang jelas
- Semua terletak di dalam sitoplasma. Tidak ada organel yang spesifik
- Tdak memiliki membrane inti
Struktur utama sel prokariotik:
- Dinding sel/membrane plasma
- Ribosom
- Bahan genetic
Gambar 2. Sel Prokariotik

2. Sel Eukariotik
Sel eukariotik memiliki inti sel yang jelas karena inti sel mempunyai dinding atau
membrane inti.
Sel eukariotik memiliki dua bentuk, yaitu tetap dan berubah, sebagai berikut:
a. Tetap erdiri dari: sel spermatozoa, sel saraf, sel eritrosit, sel epitel, sel
tanaman, dan lain-lain.
b. Berubah terdiri dari: sel leukosit dan amoeba.
Adapun factor bentuk sel tergantung pada:
a. Fungsi sel
b. Viskositas sitoplasma
c. Tegangan permukaan membrane sel
d. Rigiditas membrane plasma
e. Pengaruh mekanis dari sekitarnya.
Gambar 3. Sel Eukariotik

2.3 Struktur Sel dan Fungsinya

a. Membran Sel/ Plasmodema

Membran sel mempunyai struktur bilayer yaitu terdiri dari 2 lapisan lipid
yang bersifat hidrofilik pada kepala dan hidrofilik pada ekor. Membrane sel memiliki
struktur yang sangat tipis sehingga hanya dapat dilihat dari mikroskop electron.
Setiap membrane sel tebalnya sekitar 10nm. Membrane sel juga disebut vakuoler,
karena di dalam membrane sel terdapat pori-pori atau rongga yang dapat ditembus
oleh serabut sel yang disebut desmosome pada sel hewan dan plasmodesmata pada
sel tumbuhan.

Gambar 5. Struktur Membran Sel

b. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan bagian setengah cairan yang mengelilingi inti sel
dengan membrane sel sebagai batas luarnya. Sitoplasma bersifat koloid yang isinya
sodium, phosphate, chloride, asam amino, ATP dan nuklleotida. Di dalam sitoplasma
banyak terjadi proses-proses kimiawi yang berupa biosintesis, glikolisis, hidrolisis,
dan proses kimia lainnya. Di dalam sitoplasma juga banyak terjadi proses lain yang
merupakan dasar dari fungsi sel. Sitoplasma memiliki sifat-sifat seperti iritabilitas,
konduktivitas, kontraktilitas, absorbs dan asimilasi, ekskresi dan sekresi, respirasi,
juga pertumbuhan dan pembelahan.

Gambar 6. Sitoplasma

c. Nukleus

Nukleus merupakan inti dari setiap sel yang dilindung oleh membrane
nucleus pada sel eukariot. Di dalam nucleus terdapat suatumedium semifluid (cairan
nukleosom) yang didalamnya tersuspensi kromosom. Pada anak inti terdapat DNA
yang berumlah 3 milyar bp. DNA dalam nucleus berbentuk linear.

Gambar 7. Nukleus

d. Mitokondria

Mitokondria berbentuk seperti tongkat yang ukurannya sekitar antara 0,2-


5 mikro meter. Jumlahnya dalam sel beraneka ragam, tetapi dalam sel-sel aktif
seperti sel hati jumlahnya bisalebih dari sribu banyaknya.

Mitokondria dapat dilihat dengan mikroskop cahaya namun untuk struktur


dasarnya harus menggunakan mikrosop electron. Mitokondria juga merupakan
vakuoler. Di dalam mitokondria terdapat Krista yang berguna untuk menyimpan
ATP. Mitokondria termasuk organel yang penting karena mengandung enzim-enzim
yang melakukan oksidasi dan mensintesis ATP. Mitokondria cenderung banyak pada
sel yang paling aktif seperti sel saraf, sel otot, dan sel sekretoris. Mitokondria
memiliki sifar autonomy karena organel ini terdapat DNA, RNA dan Ribosom
sendiri juga dapat mensintesis protein atau enzim sendiri. DNA pada mitokondria
hanya disampaikan dari ovum dan berjumlah 15.369 bp.

Gambar 8. Mitokondria

e. Ribosom

Ribosom merupakan struktur sub seluler atau organel terkecil yang


tersuspensi di dalam sitoplasma sehingga hanya dapat dilihat oleh mikroskop
elektron. Ribosom terbentuk dari 2 buah sub unit yaitu sub unit besar dan sub unit
kecil. Kedua sub unit tersebut dapat dipisahkan dan mempunyai
koefisieensedimentasi yang berbeda. Ribosomterbentuk di dalam nucleolus yaitu
dibentuk dari RNA yang membentuk sedimentasi granuler (primordial ribosom).
Ribosom terikat pada permukaan luar Retikulum Endoplasma.

Gambar 9. Ribosom

f. Retikulum endoplasma

Reticulum Endoplasma adalah system yang sangat luas di dalam sel.


REdapat dilihat dengan mikroskop electron dan akan tampak membrane itu
berpasang-pasangan meliputi rongga-rongga dan tabungpipih. RE ini terdiri atas
vesikula bermembran tunggal yang didalamnya itu terdapat cistern saling
berhubungan san membentuk suatu saluran. Dengan menggunakan mikroskop
electron, membrane itu tampak seperti system membrane mulyilayer. RE terbagi
menjadi 2 bagian yaitu Retikulum endoplasma granuler atau kasar dan reticulum
endoplasma halus atau agranuler. Pada RE kasar dipenuhi banyak ribosom,
sedangkan pada RE halus tidak ada yang melekat. Maka pada RE kasar terjadi
sintesis protein sedangkan RE halus terjadi sintesis lemak, fosfolipid dan steroid.
Pada RE halus juga dapat dikatakan sebagai sumber membrane yang meyusun
pparatus golgi.

Gambar 10. Retikulum Endopalsma

g. Aparatus golgi

Apparatus golgi merupakan organel yang membentuk polimorf.


Umumnya berbentuk kantong-kantong pipih dan vesikula kecil atau besar. Terdiri
atas cisternal halus, berlapis parallel disebut juga dictysome yang dikelilingi oleh
macam-macam vesikula yang isinya dapat dilepas keluar sel. Apparatus golgi
jumlahnya sangat menonjol pada sel-sel yang aktif bersekresi.
Gambar 11.Apparatus Golgi

h. Lisosom

Lisosom merupakan organelyang mempunyai struktur agak bulat sampai


polimorf. Lisosom memiliki satu lapis membrane pembatas yang mengandung enzim
hidrolisis seperti protease,DNA-ase, RNA-ase,peptidase, phosphate, dll. Lisosom
memiliki benuk bermacam-macam yaitu:

- Lisosom primer (protolisosom) merupakan lisosom yang baru terbentuk.


Enzim belum akif dalam proses hidrolisis. Pembentukannya dapat dihambat
oleh antibiotic puromisin.
- Lisosom sekunder terdiri dari heterolisosom dan autolisosom.
Heterolisosom adalah persatuan antara lisosom primer dengan phagosom sudah
mempunyai aktivitas hidrolisis. Autolsosom adalahorganel-organel yang
elah hancur seperti mitokondria, retikulumendoplasma, membrane plasma
dll.

Gambar 12. Lisosom

i. Peroksisom

Peroksisom memiliki besarsekitar 0.3-1.5 mikro meter dan dibatasi


membrane tunggal. Peroksisom dipenuhi dengan enzim katalase, beberapa fungsi
metabolikdikerjakan oleh peroksisom dalam jaringan khususatau organisme kecuali
aktivitas katalase.
Gambar 13.Peroksisom

j. Sentriol

Sentriola terdapat dalam sitoplasma di dekat permukaansebelah luar


nukleusnya. Setiap sentriol terdiriatas sebaris silinder sebanyak Sembilan
mikrotubulus. Biasanya kedua sentriol berhadapan dengan sudut tegak lurus.
Sentriol sangat berperan dalam proses pembelahan.

Gambar 14. Sentriol

k. Mikrotubulus

Mikrotubulus adalah silinder protein yang diameter luarnya sekitar 15 nm


dan diameter lumennya sekitar 15 nm. Mikrotubulus dibentuk dari polimerisasi yang
berbentuk globuler. Protein yang dibentuk mikrotubulus disebut tubulin danterbagi
menjadi dua macam yaitualfa tubulin dan beta tubulin. Mikrotubulus merupakan
struktur yang kaku dan menyebabkan kekakuan pada bagian-bagian sel tempat
struktur itu terdapat. Mikrotubulus dan filament intermediate menentukan bentuk
struktur sitoplasma. Mikrotubulus juga memegang peran penting dalam pembelahan
sel.
Gambar 15. MIkrotubulus

l. Mikrofilamen

Mikrofilamen merupakan serat tipis panjang, tidak bercabang,


berdiameter 5-6 mikrometer. Terdiri dari protein yang disebut aktin. Ada 2 jenis
mikrofilamen yaitu thick filament yang terdiri atas protein myosin dan thin filament
yang terdiri dari protein aktin.

Gambar 16. Mikrofilamen

m. Cilia dan Flagela

Banyak sel mempunyai perpanjangan seperti cemeti, baik yang pendek-


pendek (cilia0maupun yang panjang-panjang (flagela). Masing- masing tumbuh dari
badan basal. Strukturnya sama dengan sentriol dan terbentuk dari sentriol itu sendiri.
Gambar 17. Cilia dan Flagela

n. Inklusio

Dinamakan paraplasma yang merupakan benda-benda mati yang terdapat


dalam sitoplasma yang mungkin merupakan hasil aktivitas sel atau metabolism sel yang
tidak ikut dalam proses metabolism. Inklusio dibedakan menjadi timbunan makanan,
butir-butir sekresi dan pigmen.

Gambar 18. Inklusio


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

1. Urry LA, cain ML, Minorsky PV, wasserman SA, Reece JB. Campbell
Biology. 11 the ed. New York: pearson, 2017: 93-140

Anda mungkin juga menyukai