Anda di halaman 1dari 20

Bahan 1  Melalui PKn setiap warga negara,

termasuk mahasiswa diharapkan


PENDIDIKAN
mampu memahami, menganalisis, dan
KEWARGANEGARAAN (PKn)
menjawab masalah-masalah yang
dihadapi oleh masyarakat, bangsa dan
negara secara berkesinambungan dan
1. Pengertian PKn itu ?
konsisten dengan cita-cita dan tujuan
 “Program pendidikan yang
nasional
berintikan demokrasi politik yang
diperluas dengan sumber-
sumber pengetahuan lainnya,
2. PKn menjadi mata kuliah
pengaruh-pengaruh positif dari wajib di PT
pendidikan sekolah, masyarakat  Sarjana – intelektual atau
dan orang tua yang kesemuanya ilmuwan
itu diproses guna melatih siswa  Profesional – pekerjaan atau kegiatan
untuk berpikir kritis dan analiitis yang memerlukan keahlian, kemahiran,
dan bersikap serta bertindak dan standar mutu
demokratis dalam
mempersiapkan kehidupan
Untuk membentuk Sarjana
demokratis berdasarkan dan Profesional yang
Pancasila dan UUD 1945” memiliki rasa kebangsaan
(Nu’man Somantri, 2001). dan cinta tanah air

 PKn dimaksudkan untuk  PKn merupakan sarana atau media

membentuk peserta didik penanaman nilai-nilai karakter

menjadi manusia yang memiliki kebangsaan dan rasa cinta tanah air

rasa kebangsaan dan cinta kepada individu dan masyarakat

tanah air guna membentengi diri dari

(Pasal 37 Ayat (1) UU No.20 tahun pengaruh negatif nilai-nilai dan

2003 tentang Sistem Pendidikan kultur yang bertentangan dengan

Nasional) budaya Bangsa Indonesia.


merebut kemerdekaan dari penjajah
dan karena itu, semangat perjuangan,
Catatan : kemajuan pesat di bidang
rasa kebangsaan dan rasa cinta tanah
ilmu pengetahuan dan teknologi
air harus tetap dijaga, dipelihara dan
khususnya informasi, telekomunikasi
digelorakan guna mewujudkan
dan transportasi, selain mempercepat
masyarakat yang adil, maju dan
arus barang, orang dan jasa, juga
sejahtera;
memudahkan masuknya kultur, pola
sikap dan pola pikir yang negatif.
 Secara sosiologis, PKn diperlukan
untuk menjaga dan memelihara serta
mempertahankan eksistensi Bangsa;
3. Apa Hakikat PKn ?
 Hakikatnya adalah pengembangan  Secara politis, tingginya dinamika
kepribadian yang bertujuan untuk politik baik permasalahan maupun
mengembangkan sikap, perilaku, tantangan yang timbul pada era
tindakan, dan disiplin kepada pemerintahan Orde Lama, Orde
peserta didik. Baru, dan Orde Reformasi –
 Sebagai sebuah ilmu, PKn memiliki membuat PKn tetap relevan
obyek pembahasan: sebagai proses pendidikan dan
 Obyek material – segala hal yang pembelajaran
berkaitan dengan warga negara
yang meliputi wawasan,sikap, dan
5. Apakah ada PKn di negara
perilaku warga negara dalam
kesatuan bangsa dan negara; –negara lain ?
 Obyek formal – segi hubungan  Civic Education di Amerika Serikat;
antara warga negara dan negara  Civic and Social Studies di
serta hubungan antar warga negara Australia;
dan aspek bela negara.  Citizenship Education di Inggris;
 Civic and Moral Education di
Singapura.
4. Apa Sumber Historis,
Tujuannya – membangun nasionalisme
Sosiologis, dan Politik PKn ? dan bela negara
 PKn bersumber dari sejarah
perjuangan Bangsa Indonesia untuk
6. Apa Esensi dan Urgensi PKn seseorang, kelompok, masyarakat,

di masa depan ? dan/atau bangsa sehingga berbeda

 Kehidupan bermasyarakat, dengan lainnya

berbangsa, dan bernegara terus  Nasional berasal dari Bahasa Inggris


mengalami perubahan dengan “national” yang artinya hal yang
dinamika yang tinggi yang berhubungan dengan bangsa
menimbulkan permasalahan, tertentu
tantangan, dan peluang di bidang  Identitas Nasional – ciri khas dan
politik, ekonomi, pertahanan- jati diri yang dimiliki suatu
keamanan, dan sosial-budaya. bangsa/negara yang telah
disepakati bersama sehingga
 Oleh karena itu, materi, metode membedakannya dengan
pembelajaran, dan evaluasi PKn
bangsa/negara lain.
yang esensinya adalah untuk
memelihara rasa kebangsaan dan
 Identitas nasional terdiri dari
cinta tanah air, harus senantiasa
identitas suku bangsa (seperti
diperbarui agar tetap relevan
budaya dan adat masyarakat) dan
dengan tuntutan kehidupan.
identitas kebangsaan (seperti
bendera, bahasa, lambang negara
dan lagu kebangsaan).

 Suatu Bangsa perlu mempunyai


Bahan 2
identitas agar membedakan ciri dan
ESENSI DAN URGENSI jati diri Bangsa tersebut dengan
IDENTITAS NASIONAL bangsa lain.

 Konsep Identitas Nasional bagi


1. Pengertian Identitas Bangsa Indonesia adalah nilai-nilai
Nasional sebagai hasil buah pikiran dan
 Identitas berasal dari Bahasa gagasan dasar Bangsa Indonesia
Inggris “identity”, yang artinya ciri, tentang kehidupan yang dianggap
tanda, jati diri yang dimiliki baik yang memberikan watak,
corak, dan ciri masyarakat  Secara historis, identitas nasional
Indonesia (Kaelan, 2002) Indonesia ditandai dengan
bangkitnya kesadaran rakyat
2. Apa identitas nasional Indonesia pada 1908, Kebangkitan

Bangsa Indonesia ? Nasional untuk membentuk suatu

 Pancasila – karena di dalam sila-sila bangsa dengan mempersatukan

Pancasila terkandung nilai-nilai suku-suku bangsa yang ada;

luhur, watak dan ciri Bangsa


Indonesia yang agamis, toleran,  Dari aspek Budaya, identitas

gotong royong dan memegang nasional Indonesia dibentuk melalui

teguh persatuan; Konggres Kebudayaan pada 1918

Karena itu Pancasila harus menjadi dan Konggres Bahasa Indonesia

landasan berpikir, bersikap, dan pada 1938, yang menginspirasi

berperilaku seluruh rakyat pendirian organisasi-organisasi

Indonesia dalam kehidupan sehari- kemasyarakatan yang mencapai

hari; puncak dengan lahirnya Sumpah


Pemuda 1928;

 Bendera, Bahasa, dan Lambang


 Secara Sosiologis, identitas nasional
Negara serta Lagu Kebangsaan (Bab
Indonesia terbentuk melalui proses
XV UUD 1945 dan UU No.24 Tahun
interaksi, komunikasi, dan
2009);
persinggungan budaya secara
alamiah dalam sejarah perjalanan
 Semboyan Negara – Bhinneka
Bangsa Indonesia mencapai
Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi
kemerdekaan dan pada zaman
tetap satu, dalam arti bahwa Bangsa
pasca kemerdekaan;
Indonesia itu pluralistik, heterogen,
namun tetap menjadi satu bangsa.
 Secara Politis, ciri khas atau jati diri
Bangsa Indonesai ditandai dengan
3. Sejarah, Sosiologi, dan Bendera Nasional - Sang Merah
Politik Identitas Nasional Putih, Bahasa Persatuan – Bahasa
Indonesia Indonesia, Lambang Negara –
Garuda Pancasila, dan Lagu  Untuk menjaga kelangsungan
Kebangsaan – Indonesia Raya. Bangsa Indonesia dalam rangka
mencapai kepentingan nasional;
4. Tantangan terhadap  Untuk menjaga hubungan yang
Identitas Nasional sejajar dan sederajad dengan

 Lunturnya nilai-nilai luhur dalam bangsa-bangsa lain di dunia

kehidupan sehari-hari seperti dalam menjalin kerjasama.

gotong royong, kesantunan,


Bahan 3
kepedulian, toleransi dan harmoni;
 Nilai-nilai Pancasila belum menjadi INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI
acuan dan pedoman dalam SALAH SATU PARAMETER
kehidupan bermasyarakat,
PERSATUAN DAN KESATUAN
berbangsa dan bernegara seperti BANGSA
perilaku koruptif, ambil jalan pintas,
1. Pengertian Integrasi
menyebar kebencian;
 Memudarnya rasa nasionalisme
Nasional
seperti lebih menghargai bangsa  Upaya menyatukan seluruh unsur

lain, tidak bangga dengan produk suatu bangsa dengan pemerintah

dalam negeri; dan wilayahnya (Saafroedin Bahar,

 Kebiasaan sebagian masyarakat 1996);

yang lebih menyukai penggunaan  Pembentukan suatu identitas

simbol asing nasional dan penyatuan berbagai


kelompok sosial budaya ke dalam
suatu kesatuan wilayah (Riza Noer
Arfani, 2001);
5. Esensi dan Urgensi
 Bersatunya suatu Bangsa yang
Identitas Nasional
menempati wilayah tertentu dalam
 Agar Bangsa Indonesia tetap
sebuah negara yang berdaulat
dikenal dan berperan penting
(Djualiati Suroyo, 2002);
dalam dunia internasional;
 Proses penyatuan berbagai kelompok
sosial budaya dalam satu kesatuan
wilayah dan dalam suatu identitas  Integrasi Sosial Budaya –
nasional (Ramlan Surbakti, 2010). penyatuan/penggabungan unsur-
unsur yang berbeda dalam
Intinya Integrasi Nasional penyatu- kehidupan masyarakat yang
paduan berbagai kelompok sosial meliputi ras,etnis,agama, bahasa,
budaya yang beragam dalam satu kebiasaan, sistem nilai dan
wilayah yang kemudian diatur oleh satu sebagainya
kekuasaan untuk membangun satu
kebangsaan.
3. Pentingnya Integrasi
Nasional
2. Jenis-jenis Integrasi
Integrasi Nasional sangat penting bagi
Nasional suatu negara-bangsa yang pada
 Integrasi politik umumnya terdiri dari masyarakat yang
 Dimensi Vertikal – relasi antara heterogen atau pluralistik dilihat dari
Pemerintah dan rakyat dan/atau aspek ras, etnis, agama, bahasa,
antara elit politik dan konstituennya kebiasaan, sistem nilai dan sebagainya
untuk menjembatani perbedaan yang secara sadar harus disatu-
dalam rangka pengembangan politik padukan sehingga tercipta persatuan
yang partisipatif; yang merupakan prasyarat mutlak bagi
 Dimensi Horisontal – hubungan kemajuan negara-bangsa.
yang berkaitan dengan aspek
kewilayahan, antar daerah, antar Kebalikan dengan integrasi yakni
suku, antar umat beragama dan disintegrasi yang berujud memudarnya
antar golongan masyarakat. dan tergerusnya kesatupaduan antar
kelompok atau golongan yang ada
 Integrasi Ekonomi – kerjasama dalam suatu negara-bangsa sebagai

di sejumlah sektor di bidang akibat sering terjadinya konflik sosial,

ekonomi antar dua atau lebih konflik politik atau peperangan.

wilayah atau negara dalam rangka


kemajuan ekonomi bersama; 4. Integrasi Nasional Indonesia
 Proses Integrasi Nasional di Contoh :
Indonesia dimulai sejak era  Konflik berlatarbelakang agama
perjuangan yang diawali dengan antara lain di Ambon (antara
tumbuhnya kesadaran berbangsa kelompok masyarakat Muslim dan
guna menyatukan berbagai masyarakat Kristen) ;
golongan dan kelompok atau  Konflik berlatarbelakang suku
organisasi untuk berjuang bersama antara lain di Sampit/Kalteng antara
mencapai kemerdekaan yang suku Dayak dan suku Madura
kemudian berlanjut pada masa (pendatang);
pasca kemerdekaan serta pada era  Konflik berlatarbelakang politik
pembangunan guna mewujudkan antara lain di Kab.Tolikara, Prov.
kesejahteraan rakyat; Papua, Gerakan-gerakan separtis di
Prov.Aceh dan Prov. Papua.
 Integrasi nasional sangat mendasar Catatan : beri ilustrasi penanganan
bagi Bangsa Indonesia yang konflik sosial di sejumlah daerah
majemuk atau pluralistik yakni
terdiri dari berbagai suku bangsa 5. Dinamika Integrasi Nasional
(lebih kurang 300 an), agama, adat
Indonesia
istiadat, dan bahasa daerah yang
 Integrasi bangsa – Pemerintah
terdapat di 17.000 pulau.
bersama seluruh komponen bangsa

Di satu sisi kondisi masyarakat berhasil menjaga integritas

Indonesia yang majemukl tersebut kedaulatan NKRI dari upaya

merupakan kekayaan dan kekuatan sejumlah kelompok masyarakat di

yang luar biasa, namun di sisi lain Provinsi Aceh dan Provinsi Papua

merupakan potensi konflik yang besar yang berkehendak untuk

pula. Fanatisme terhadap ikatan melepaskan diri.

tertentu seperti agama atau suku


tertentu, jika terjadi persinggungan  Integrasi Wilayah – melalui

dapat memicu timbulnya konflik yang Deklarasi Djuanda 13 Desember

berkepanjangan yang mengancam 1957, Pemerintah Indonesia

persatuan. menyatakan kedaulatan wilayah


Indonesia yakni lebar laut teritorial ketidakmerataan pembangunan antar
seluas 12 mil diukur dari garis yang daerah/wilayah
menghubungkan titik-titik ujung Solusinya Pemimpin harus menjalin
yang terluar pada pulau-pulau. hubungan dekat dengan rakyatnya ;
 Dimensi horisontal – masih kuatnya
 Integrasi Nilai – Pancasila sebagai ikatan primordial seperti ikatan
ideologi dan dasar negara telah kesukuan, keagamaan, dan adat
berhasil mengintegrasikan berbagai istiadat di sejumlah daerah yang
sistem nilai yang ada dalam sering menjadi pemicu timbulnya
kehidupan masyarakat Indonesia, konflik sosial.
meskipun terdapat upaya-upaya
Tantangan baru yang akhir-akhir ini
untuk mediskreditkannya.
muncul yakni arus globalisasi yang
 Integrasi Elit dengan Massa – membawa dampak positif dan negatif
hubungan yang akrab dan yang mempengaruhi pola pikir dan pola
kekeluargaan antara Pemerintah, sikap masyarakat sehingga
tokoh-tokoh politik, tokoh-tokoh menimbulkan tuntutan dan aspirasi
masyarakat, tokoh-tokoh adat dan baru yang kemungkinan tidak mudah
tokoh-tokoh agama dengan rakyat untuk diakomodasikan.

 Integrasi Tingkah Laku – berupa


7. Esensi dan Urgensi Integrasi
pembentukan lembaga-lembaga politik Nasional
seperti MPR, DPR, Mahkamah  Masyarakat yang terintegrasi dalam
Konstitusi, Mahkamah Agung dan segala aspek kehidupan memang
Kementerian/Lembaga Pemerintah merupakan harapan semua sebagai
dalam rangka penyelenggaraan modal dan kondisi untuk
pemerintahan dan pembangunan. membangun kehidupan yang lebih
maju dan sejahtera. Namun
demikian, potensi konflik dalam
6. Tantangan dalam Membangun
Integrasi Nasional masyarakat dimanapun memang
 Dimensi vertikal – perbedaan pola pikir selalu ada karena beragamnya
dan kepentingan antara Eliet dan perbedaan aspirasi dan harapan
massa, serta ketimpangan dan
yang dilatarbelakangi oleh  Keseluruhan sistem ketatanegaraan
perbedaan ikatan primordial suatu negara yang berupa
(ikatan yang muncul dari perasaan kumpulan peraturan yang
yang ada dalam kehidupan sosial membentuk, mengatur/memerintah
seperti ikatan-ikatan kesukuan, dalam pemerintahan negara (KC.
keagamaan,kebudayaan) Wherare) ;

 Oleh karena itu, potensi konflik  Intinya Konstitusi adalah


yang ada harus dikelola dengan baik seperangkat aturan atau hukum
dan bijak supaya tidak menjadi yang berisi ketentuan tentang
kenyataan karena jika timbul konflik bagaimana pemerintahan diatur dan
antar kelompok masyarakat baik dijalankan, termasuk pembagian
karena dipicu oleh masalah politik kekuasaan negara.
(seperti pilkada), ketimpangan
ekonomi, dan masalah sosial Hakikatnya, konstitusi bukan hanya

(seperti masalah penguasaan diperlukan untuk membatasi

tanah/hutan, persinggungan tata wewenang penguasa tetapi juga untuk

cara ibadah), sudah tentu akan menjamin hak rakyat, mengatur

menghabiskan energi pikiran, jalannya pemerintahan, mengatur

tenaga dan waktu untuk organisasi negara sampai dengan

menyelesaikannya merumuskan pelaksanaan kekuasaan


yang berdaulat.

 Bahan 4
 Karena itu, konstitusi mutlak dimiliki
KONSTITUSI oleh suatu negara, apapun bentuk
negaranya, kerajaan atau republik,
1. Pengertian dan Hakikat Konstitusi
karena setiap kekuasaan cenderung
 Permulaan dari segala peraturan
berkembang menjadi sewenang-
mengenai negara (Prodjodikoro,
wenang. “power tends to corrupt, and
1970);
absolute power corrupts absolutely”
 Pembentukan suatu negara atau
(Lord Acton).
menyusun dan menyatakan suatu
negara (Lubis, 1976);
2. Bentuk dan Arti Konstitusi kekuasaannya tidak sewenang-
Bentuk : wenang;
 Konstitusi tertulis yakni aturan-aturan  Memberi suatu kerangka dasar
pokok dasar negara, bangunan negara hukum bagi perubahan masyarakat
dan tata negara serta aturan dasar yang dicita-citakan;
lainnya yang mengatur peri kehidupan  Menjadi landasan penyelenggaraan
bangsa; negara menurut suatu sistem
ketatanegaraan tertentu;
 Konsititusi tidak tertulis yaitu kebiasaan  Menjamin hak asasi warga negara.
ketatanegaraan yang sering timbul
dalam sebuah negara. 4. Isi Konstitusi (secara umum)
Sering disebut juga Konvensi yang  Organisasi Negara, pembagian
diakui dan dipergunakan berulang- kekuasaan negara ke dalam
ulang dalam praktik penyelenggaraan lembaga-lembaga negara yang
negara sepanjang tidak bertentangan meliputi badan eksekutif, badan
dengan konstitusi tertulis. legislatif, dan yudikatif;
 Tujuan atau cita-cita nasional;
Arti :
 Hak-hak asasi manusia;
 Luas – keseluruhan ketentuan dasar  Prosedur perubahan konstitusi.
atau hukum dasar;
5. Dinamika Undang-Undang Dasar
 Sempit – piagam dasar atau
1945 NRI :
undang-undang dasar yang
memuat secara lengkap dokumen-  UUD 1945 setelah Proklamasi
dokumen tentang peraturan dasar Kemerdekaan 17 Agustus;
negara. Contohnya UUD 1945,  UUD RIS 1949 : 27 Desember
Konstitusi AS dan Perancis 1949-17 Agustus 1950;
 UUD Sementara 1950 : 17
3. Fungsi Konstitusi Agustus 1950-5 Juli 1959;
 Membatasi atau mengendalikan  UUD NRI 1945 : 5 Juli 1959 –
kekuasaan penguasa /pemerintah 1965;
agar dalam menjalankan  UUD NRI : 1966 – 1998 (masa
Orde Baru);
 UUD 1945 NRI setelah  Memiliki kedudukan sebagai hukum
diamandemen – sekarang. tertinggi dan hukum dasar negara;
 Menduduki posisi tertinggi dalam
jenjang norma hukum Indonesia;
UUD 1945 bersifat tidak kaku, bersifat
 Sebagai sumber hukum bagi
fleksibel, bisa disempurnakan sesuai
pembentukan peraturan
dinamika dan tuntutan keadaan dan hal
perundang-undangan di bawahnya.
ini diakomodasikan dengan adanya
Jika ada isi pasal atau norma dalam UU
pasal 37 tentang Perubahan.
yang bertentangan dengan UUD 1945
Sejak Pemerintah Orde Baru diganti akan menyebabkan persoalan
dengan Pemerintahan Reformasi, UUD konstitusional dan dalam hal ini,
1945 telah empat kali dilakukan uji materi oleh Mahkamah
diubah/diamandemen melalui Sidang Konstitusi oleh individu atau kelompok
MPR pada 1999, 2000, 2001 dan 2002,
alasannya :

 Belum cukup memuat landasan bagi


kehidupan yang demokratis, Bahan 5
pemberdayaan rakyat dan
HARMONISASI KEWAJIBAN
penghormatan HAM;
DAN HAK NEGARA DAN
 Terdapat pasal-pasal yang
menimbulkan penafsiran beragam WARGA NEGARA DALAM
DEMOKRASI
atau dapat multitafsir dan membuka
peluang bagi penyelenggaraan
negara yang otoriter, sentralistik, 1. Konsep dan Urgensi
tertutup dan berpotensi tumbuhnya  Pada masa lalu di zaman
praktik korupsi, kolusi dan kerajaan di Indonesia dan era
nepotisme (KKN) yang dapat penjajahan Belanda, konsep
menyebabkan kemerosotan kewajiban lebih diutamakan
kehidupan nasional. daripada hak, rakyat wajib patuh
kepada perintah raja atau

5. Esensi dan Urgensi UUD 1945 NRI penguasa, baik dalam

sebagai Konstitusi Indonesia kehidupan politik, ekonomi


maupun sosial budaya. Seiring penghidupan yang layak (hal ini
dengan perkembangan diatur dalam UUD 1945). Atas
masyarakat, dilakukan dasar ketentuan tersebut,
pencapaian keseimbangan negara berkewajiban
antara hak dan kewajiban menyelenggarakan pendidikan
serta memberi pekerjaan dan
 Terdapat korelasi atau penghidupan bagi warga negara
hubungan timbal balik antara Indonesia.
hak dan kewajiban, setiap
kewajiban seseorang berkaitan Di sisi lain, warga negara antara
dengan haknya, demikian pula lain berkewajiban membayar
sebaliknya. pajak yang hasilnya akan
Penekanan pada hak saja dan digunakan Pemerintah untuk
mengabaikan kewajiban-akan memenuhi kewajibannya.
menimbulkan persoalan dalam Dengan demikian terdapat
kehidupan masyarakat, karena harmoni hak dan kewajiban
hak kebebasan bukanlah berarti warga negara dengan hak dan
boleh berbuat apa saja atas kewajiban negara.
dasar kemauan sendiri, namun
merugikan orang lain. (Stuart 2. Fenomena Dalam Masyarakat
Mill, 1996). Indonesia Saat ini
 Dewasa ini terdapat
 Hak dan kewajiban warga kecenderungan yang
negara secara timbal balik menyimpang dan
dengan negara, artinya warga memprihatinkan yaitu adanya
negara mempunyai hak dan kelompok-kelompok masyarakat
kewajiban terhadap negara, dan yang menuntut hak-haknya
sebaliknya negara memiliki hak dengan gigih, bahkan ada yang
dan kewajiban terhadap warga menggunakan cara-cara
negara. kekerasan. Akan tetapi, pada
Misalnya adalah hak warga gilirannya diminta untuk
negara untuk mendapatkan memenuhi kewajibannya,
pendidikan, serta hak untuk mereka mengabaikannya.
mendapatkan pekerjaan dan
> Demokrasi dapat pula diartikan
 Akhir-akhir ini terdapat gejala sebagaipemerintahan oleh rakyat,
munculnya kebencian sosial dimana kekuasaan tertinggi di
budaya seperti tawuran antar tangan rakyat dan dijalankan
kampung, konflik antarsuku dan langsung oleh mereka atau oleh
antar umat beragama. wakil-wakil rakyat yang dipilih di
Masyarakat mudah terprovokasi bawah sistem pemilihan bebas
melakukan hal-hal merusak (Ravietch, 1991:4)
karena hal-hal yang sepele.
> Dua tipe/aliran demokrasi yakni :
 Padahal reformasi 222bertujuan
untuk menata kembali tatanan di a.Demokrasi Konstitusional –
segala aspek kehidupan demokrasi yang membatasi
bermasyarakat, berbangsa dan kekuasaan Pemerintah melalui
bernegara. konstitusi sehingga tidak bertindak
sewenang-wenang terhadap warga
negaranya. Contoh, demokrasi
liberal yang diterapkan di banyak
Bahan 6
negara dan Demokrasi Pancasila di
DEMOKRASI Indonesia;
INDONESIA
b. Demokrasi Rakyat – demokrasi
BERLANDASKAN PANCASILA
yang lebih mendasarkan pada
DAN UUD NRI 1945
ideologi komunisme. Contoh,
demokrasi yang dianut oleh negara-
1. Konsep Demokrasi negara Eropa Timur, RRT, dan

> Kata demokrasi berasal dari bahasa Korea Utara.

Yunani Kuno “demos” yang artinya > Demokrasi tidak hanya dalam
rakyat, dan “kratein” yang artinya pemerintahan tetapi juga dalam
pemerintahan, dimaknakan sebagai kehidupan masyarakat dan
pemerintahan dari rakyat, oleh mencakup aspek-aspek ekonomi,
rakyat, dan untuk rakyat (Abraham pendidikan, sosial dan sebagainya,
Lincoln). termasuk dalam organisasi
kepemudaan dan kemahasiswaan.
> Pengambilan keputusan dalam mempunyai kedudukan yang
sistem demokrasi dilakukan secara sama di depan hukum,
musyawarah dan mufakat atau karena itu hukum harus
dengan suara terbanyak (voting). dilaksanakan dengan benar
Prinsip utamanya, pengambilan dan adil, tidak boleh pandang
keputusan harus ditentukan oleh bulu. Untuk itu, diperlukan
mayoritas anggota tanpa aparat penegak hukum yang
mengabaikan hak minoritas. tegas, independen, dan
bersih;
Dengan demikian, tidak boleh ada yang
mau menang sendiri, ingin  Distribusi Pendapatan
memaksakan kehendak, atau saling Secara Adil – semua
menjatuhkan. sumber-sumber ekonomi

Harus ditumbuhkan kesadaran saling negara harus dimanfaatkan

mengormati, menghargai pendapat sebesar-besarnya untuk

orang lain, menerima pendapat orang kesejahteraan rakyat, bukan

lain, dan tenggang rasa dalam untuk sekelompok orang.

kehidupan bermasyarakat dan


3. Sarana/alat Demokrasi
bernegara.
 Partai politik yang
2. Pentingnya Kehidupan yang mempunyai peran atau
Demokratis fungsi sebagai :
 Partisipasi Dalam  Wadah penyalur aspirasi
Pembuatan Keputusan – politik;
Pemerintah harus  Sarana sosialisasi politik;
memperhatikan aspirasi atau  Sarana rekrutmen politik,
kepentingan rakyat dan memilih kader-kader
sejauh mungkin politik;
mengakomodasikannya  Sarana pengatur konflik.
dalam berbagai kebijakan;

 Pemilihan Umum yang


 Persamaan Kedudukan di berfungsi sebagai :
Depan Hukum – seluruh
warga negara mempunyai
 Pergantian kekuasaan ketentuan-ketentuan yang
secara sah berdasarkan diatur dalam UUD NRI 1945.
hukum;
 Menciptakan perwakilan Bahan 7
politik;
 Sarana pendidikan politik. PENEGAKAN HUKUM YANG
BERKEADILAN
 Lembaga-lembaga Negara 1. Urgensi adanya Hukum
seperti Parlemen, MA, BPK;  Hukum diperlukan untuk mengatur
 Media Massa, cetak dan kehidupan manusia dalam
elektronika. bermasyarakat agar tercipta

4. Demokrasi Indonesia ketertiban dan keteraturan


 Sebagai warga masyarakat, kita
> Tradisi demokrasi di Indonesia
semua harus tahu dan patuh pada
sudah dikenal sebelum
hukum, termasuk dokter gigi karena
Indonesia Merdeka, yang
Indonesia adalah negara Hukum,
dipraktikan di desa-desa,
artinya penyelenggaraan
disebut dengan demokrasi
pemerintahan dan pembangunan
desa yang bercirikan tiga hak,
dilaksanakan berdasarkan Hukum,
yakni cita-cita rapat, cita-cita
bukan berdasarkan Kekuasaan
massa protes, dan cita-cita
 Dalam rangka memberikan
tolong menolong (Moh.Hatta).
perlindungan hukum kepada
> Pada era Pemerintahan Orde
masyarakat dan menjaga ketertiban
Lama di bawah Presiden
di Indonesia , telah disusun
Soekarno, dipraktikkan
ketentuan dalam UUD NRI 1945
Demokrasi Terpimpin, dan
(Bab IX, Pasal 24 A,B,dan C, serta
sejak Pemerintahan Orde
pasal 25 tentang Kekuasaan
Baru samapi dengan
Kehakiman) dan UU No.48 Tahun
sekarang Demokrasi yang
2009 tentang Kekuasaan
kemudian dianut adalah
Kehakiman. Kemudian juga ada
Demokrasi Pancasila,
KUHP dan KUHAP.
demokrasi yang berdasarkan
sila-sila Pancasila dan
 Terdapat tiga lembaga negara yang 3. Bentuk aturan hukum
memiliki Kekuasaan kehakiman  Hukum material – memuat
untuk menegakkan hukum dan peraturan-peraturan yang berisi
keadilan di Indonesia, yakni perintah dan larangan tentang
Mahkamah Agung, Mahkamah kepentingan-kepentingan dan
Konstitusi, dan Komisi Yudisial. hubungan-hubungan antar anggota
 Aturan hukum di Indonesia sudah individu serta jenis-jenis hukuman
cukup memadai dan aparat penegak dan ancaman hukuman terhadap
hukum juga cukup, tetapi berbagai tindakan melawan hukum. Contoh
bentuk pelanggaran hukum terus KUH Pidana dan KUH Perdata.
terjadi dan dengan berbagai modus  Hukum Formal/Hukum Acara –
Mengapa demikian ? peraturan yang mengatur tentang
cara untuk mempertahankan dan
melaksanakan hukum material.
2. Penegakan Hukum Contoh KUH Acara Pidana dan KUH
 Tiga unsur yang harus diperhatikan Acara Perdata.
dalam penegakan hukum (Gustav
Radbruch dalam Sudikno 4. Lembaga-lembaga Penegak
Mertokusumo, 1986:130) : Hukum
1. Keadilan, artinya aturan hukum dan a. Kepolisian - bertugas
aparat penegak hukumnya harus memelihara keamanan dan
bersifat adil, tidak memihak. ketertiban di dalam negeri
2. Kemanfaatan, proses penegakan dengan fungsi sebagai
hukum oleh aparat penegak hukum Penyelidik yang mempunyai
harus mendatangkan manfaat bagi kewenangan seperti mencari
manusia keterangan dan barang
3. Kepastian Hukum, penegakan bukti,penangkapan,
hukum adalah untuk memberikan penggeledahan,dan
perlindungan hukum kepada penyitaan. Polisi juga
masyarakat karena itu harus ada berfungsi sebagai Penyidik.
kejelasan dan ketegasan. b. Kejaksaan – bertugas
sebagai penuntut umum
(melimpahkan perkara ke negara, dan oleh sebuah Mahkamah
pengadilan untuk Konstitusi untuk menyelenggarakan
disidangkan) dan pelaksana peradilan guna menegakkan hukum
putusan pengadilan yang dan keadilan.
telah memperoleh kekuatan  Peradilan militer, Peradilan Agama, dan
hukum tetap yang dapat Peradilan tata Usaha Negara
berbentuk hukuman pidana, merupakan peradilan khusus karena
pembebasan dari segala hanya mengadili perkara-perkara
tuntutan atau pembebasan tertentu atau mengadili
bersyarat. golongan/kelompok rakyat tertentu.
c. Kehakiman- lembaga yang Sedangkan Peradilan umum
mempunyai kekuasaan merupakan peradilan bagi rakyat pada
mengadili (menerima, umumnya untuk perkara pidana dan
memeriksa, dan memutus perkara perdata.
perkara pidana)
Dalam menegakkan hukum 6. Tantangan bagi Negara Indonesia
dan keadilan serta  Penegakan hukum masih lemah,
kebenaran, hakim diberi masyarakat masih merasakan adanya
kekuasaan yang merdeka, ketidakpastian hukum sehingga rasa
tidak boleh dipengaruhi oleh keadilan belum sesuai dengan harapan
kekuasaan lain (eksekutif masyarakat. Negara sudah memiliki
dan legislatif). perangkat penegakan hukum yang
memadai, baik aturan hukum,
5. Lembaga-lembaga Peradilan lembaga-lembaga peradilan dan aparat
 Menurut UUD NRI 1945, kekuasaan penegak hukumnya, namun berbagai
kehakiman merupakan kekuasaan yang bentuk pelanggaran hukum masih terus
merdeka yang dilakukan oleh berlangsung.
Mahkamah Agung dan Badan peradilan  Aparat penegak hukum belum
di bawahnya dalam lingkungan menjalankan tugasnya dengan secara
peradilan umum, lingkungan peradilan profesional, dalam arti belum
agama, lingkungan peradilan militer, sepenuhnya bersikap adil, konsisten
lingkungan peradilan tata usaha dan konsekuen, tidak sedikit yang
tergoda dengan tidakan-tindakan tidak nilai yang tidak sesuai dengan
terpuji; kepribadian bangsa;
 Kesadaran hukum masyarakat masih  Ketahanan Politik, yakni kondisi
perlu terus ditingkatkan. kehidupan politik Bangsa Indonesia
yang berlandaskan demokrasi
politik berdfasarkan Pancasila dan
UUD 1945 yang mengandung
Bahan 8 kemampuan memelihara sistem
politik yang sehat dan dinamis serta
KETAHANAN NASIONAL DAN
BELA NEGARA menerapkan kemampuan politik
luar negeri bebas dan aktif;
 Ketahanan Ekonomi, yakni kondisi
1. Ketahanan Nasional kehidupan perekonomian yang
 Pada hakikatnya Ketahanan berlandaskan demokrasi ekonomi
nasional adalah kemampuan yang berdasarkan Pancasila yang
dan ketangguhan suatu bangsa mengandung kemampuan
dalam menghadapi segala memelihara stabilitas ekonomi yang
bentuk ancaman dan gangguan sehat dan dinamis serta
untuk menjamin kelangsungan kemampuan menciptakan
hidup menuju kesejahteraan dan kemandirianekonomi nasional
kejayaan bangsa dan negara. dengan daya saing yang tinggi dan
mewujudkan kemakmuran rakyat
 Ketahanan nasional Indonesia yang adil dan merata;
meliputi :  Ketahanan Sosial Budaya, yakni
 Ketahanan ideologi, yakni kondisi kondiosi kehidupan sosial budaya
mental Bangsa Indonesia yang yang dijiwai kepribadian nasional
berlandaskan keyakinan akan berdasarkan Pancasila yang
kebenaran ideologi Pancasila yang mengandung kemampuan
mengandung kemampuan untuk membentuk dan mengembangkan
menggalang dan memelihara kehidupan sosial budaya manusia
persatuan dan kesatuan nasional dan masyarakat Indonesia yang
dan kemampuan menangkal beriman dan bertakwa kepada
penetrasi ideologi asing serta nilai- Tuhan YME dalam kehidupan yang
selaras, serasi, seimbang serta 2. Bela Negara
mampu menangkal penetrasi  Istilah Bela Negara terdapat dalam
budaya asing yang tidak sesuai Pasal 27 ayat (3) UUD NRI 1945
dengan kebudayaan nasional; yang berbunyi, “setiap warga
 Ketahanan Pertahanan Keamanan, negara berhak dan wajib ikut serta
yakni kondisi daya tangkal bangsa dalam upaya pembelaan negara”
Indonesia yang dilandasi kesadaran Berdasarkan ketentuan Pasal
bela negara seluruh rakyat yang tersebut usaha pemebelaaan
mengandung kemampuan negara merupakan hak dan
memelihara stabilitas pertahanan kewajiban setiap warga negara
keamanan yang dinamis untuk Indonesia. Jadi bukan hanya tugas
mengamankan pembanguinan dan TNI saja, bela negara bukan
hasil-hasilnya serta kemampuan militerisme.
mempertahankan kedaulatan
negara dan menangkal segala  Terdapat korelasi antara Ketahanan
bentuk ancaman. Nasional dan Bela Negara karena
Bela Negara merupakan
 Ketahanan nasional sampai perwujudan hak dan kewajiban
sekarang masih relevan dengan wraga negara dalam upaya
perkembangan situasi karena mempertahankan Ketahanan
setelah berakhirnya Perang Dingin Nasional Bangsa Indonesia.
antara Blok Barat/AS dan Blok
Timur/Rusia, bentuk ancaman telah  Perwujudan Bela Negara meliputi :
bergeser ke non-fisik yaitu ke  Bela Negara secara Fisik
bidang budaya dan kebangsaan. Menurut UU No. 3 tahun 2003 Tentang
Berbagai bentuk nilai-nilai dan pola Pertahanan Negara, keikutsertaan
pikir asing yang bertentangan warga negara dalam bela negara
dengan kepribadian nasional terus secara fisik dapat dilakukan dengan
masuk dan mengancam eksistensi menjadi anggota TNI dan mengikuti
bangsa, apalagi dengan Pelatihan dasar kemiliteran (seperti
berkembang dengan pesatnya Menwa, Rakyat Terlatih,Hansip) yang
media sosial. disebut dengan cadangan TNI. Dalam
keadaan darurat perang, mereka dapat
dimobilisasi secara singkat untuk
membantu tugas tempur atau teritorial.
 Bela Negara Secara Non Fisik
Menurut UU No. 3 tahun 2003 Tentang
Pertahanan Negara, keikutsertaan
warga negara dalam bela negara
secara non-fisik dapat dilakukan
dengan mengikuti pendidikan kewarga
negaraan dan pengabdian sesuai
dengan profesi (dokter gigi), menjaga
persatuan bangsa, berperan aktif
dalam penanggulangan bencana alam
dsb.

Anda mungkin juga menyukai