Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3, No.

4, Desember 2012: 243-252


ISSN : 2088-3137

PENINGKATAN KECERAHAN WARNA


UDANG RED CHERRY (Neocaridina heteropoda) JANTAN
MELALUI PEMBERIAN ASTAXANTHIN DAN CANTHAXANTHIN DALAM PAKAN

Mohamad Ikhsan Amin*, Rosidah** dan Walim Lili**

*) Alumni Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran


**) Staf Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan dosis penambahan suplemen
warna astaxanthin dan canthaxanthin pada pakan buatan yang dapat meningkatkan
kecerahan warna udang red cherry (Neocaridina heteropoda) jantan. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental Rancangan Acak Lengkap
(RAL) dengan empat perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan tersebut adalah pakan tanpa
astaxanthin dan canthaxanthin, pakan dengan 100 mg/kg astaxanthin, pakan dengan 100
mg/kg canthaxanthin, dan pakan dengan 50 mg/kg astaxanthin dan 50 mg/kg canthaxanthin.
Parameter yang diamati meliputi tingkat perubahan warna, kelangsungan hidup,
pertumbuhan, dan kualitas air. Data kelangsungan hidup dan pertumbuhan dianalisis dengan
ANOVA uji F dengan tingkat kepercayaan 95%. Data perubahan warna dianalisis dengan
menggunakan analisis Kruskal-Wallis. Data kualitas air dianalisis secara deskriptif. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa penambahan astaxanthin dan canthaxanthin dalam pakan
buatan dapat meningkatkan kecerahan warna udang red cherry jantan. Penambahan 100
mg/kg canthaxanthin dalam pakan buatan menghasilkan peningkatan kecerahan warna
dengan nilai yang lebih tinggi daripada perlakuan lainnya. Berdasarkan hasil ANOVA uji F,
tidak ada perbedaan signifikan antar perlakuan dalam kelangsungan hidup dan
pertumbuhan.

Kata kunci: Astaxanthin, Canthaxanthin, Udang Red Cherry, Warna

ABSTRACT

COLOR BRIGHTNESS IMPROVEMENT


OF MALE RED CHERRY SHRIMP (Neocaridina heteropoda)
THROUGH ASTAXANTHIN AND CANTHAXANTHIN ADDITION IN FEED

The research was conducted to find out kind and dosage of astaxanthin and
canthaxanthin addition in feed which can improve color brightness of male red cherry shrimp
(Neocaridina heteropoda). The method used in this research was an experimental method
with Completely Randomized Design (CRD) with four treatments and three replications. The
treatments were shrimp fed without astaxanthin and canthaxanthin, fed with 100 mg/kg
astaxanthin, fed with 100 mg/kg canthaxanthin and fed with 50 mg/kg astaxanthin and 50
mg/kg canthaxanthin. The parameters observed were color change level, survival rate,
growth and water quality. Survival rate and growth data were analyzed using ANOVA F test
with 95% confidence level. Color change data was analyzed using Kruskall-Wallis test. Water
quality data was analyzed descriptively. The results showed that addition of astaxanthin and
canthaxanthin in feed improved color brightness of male red cherry shrimp. Addition 100
mg/kg canthaxanthin in feed resulted improvement of color brightness higher than other
treatments. Based on the ANOVA F test result, there was no significant difference among
treatments towards survival rate and growth.

Keywords: Astaxanthin, Canthaxanthin, Red Cherry Shrimp, Color


244 Mohamad Ikhsan Amin, Rosidah dan Walim Lili

PENDAHULUAN dalam komposisi pakan (Satyani dan


Udang red cherry merupakan salah Slamet 1997).
satu udang hias kecil populer yang sering Senyawa yang sering digunakan
digunakan untuk menghias dan dalam meningkatkan penampilan ikan hias
mempercantik akuarium aquascape. adalah astaxanthin dan canthaxanthin,
Udang red cherry merupakan udang hias yang merupakan pigmen karotenoid yang
yang mudah beradaptasi dan indah untuk banyak tersedia di alam. Beberapa jenis
dilihat (Leow 2008). Udang red cherry ikan dapat mengubah canthaxanthin
memiliki warna merah yang membuatnya menjadi astaxanthin melalui tingkatan
terlihat mencolok dalam akuarium yang senyawa 3-hydroxy-β,β-karoten-4,4-dione
berisi tanaman. Namun demikian udang (Simspsons et al. 1981 dalam Lestari
red cherry jantan memiliki tubuh yang 2005). Menurut Synowiecki dan Shahidi
lebih kecil dan warna merah yang kurang (1997), pakan yang mengandung 75
terang daripada red cherry betina, mg/kg astaxanthin atau canthaxanthin
sehingga penampilannya kurang menarik. yang diberikan pada ikan Salvelinus
Udang red cherry jantan yang memiliki alpinus selama 15 minggu, meningkatkan
warna merah yang kurang terang total karotenoid pada daging dan kulit.
cenderung kurang diminati oleh Menurut Negre-Sadargues et al. (1993)
konsumen. dalam Lorenz (1998), penambahan 100
Warna pada ikan disebabkan oleh ppm atau 100 mg/kg astaxanthin pada
adanya sel pigmen atau kromatofor yang pakan udang penaeid (Penaeus
terdapat dalam dermis pada sisik, di luar japonicus) memberikan 128% akumulasi
maupun di bawah sisik (Subamia et al. karotenoid yang lebih tinggi pada
2010a). Komponen utama pembentuk carapace daripada penambahan 100 ppm
warna merah dan kuning pada ikan adalah canthaxanthin dan memberikan 135%
senyawa karotenoid (Subamia et al. akumulasi karotenoid yang lebih tinggi
2010b). Hewan akuatik tidak dapat daripada campuran antara astaxanthin
mensintesis karotenoid dalam tubuhnya dan canthaxanthin. Menurut Mirzaee et al.
dan oleh karena itu harus mendapatkan (2012), ikan guppy (Poecilia reticulata)
pigmen ini dari pakan (Bagnara dan yang diberikan pakan yang mengandung
Hadley 1973 dalam Maulid 2011). Untuk 50 mg/kg astaxanthin memiliki total
itulah diperlukan pakan yang ditambahkan karotenoid yang lebih tinggi pada kulit
suplemen yang dapat memperbaiki dan daripada ikan guppy yang diberikan 50
meningkatkan kualitas warna pada udang mg/kg campuran antara tomat (Solanum
hias. lycopersicum) dan wortel (Daucus carota)
Dalam akuakultur, astaxanthin dan dan ikan guppy yang diberi 50 mg/kg
canthaxanthin sering digunakan sebagai paprika merah (Capsicum annuum).
sumber pigmen pada ikan dan udang Berdasarkan hasil penelitian Yesilayer dan
(Arredondo-Figueroa et al. 2003). Muammar (2011), fillet ikan rainbow trout
Astaxanthin dan canthaxanthin merupakan yang diberi pakan yang mengandung 70
pigmen karotenoid yang banyak tersedia mg/kg canthaxanthin memiliki akumulasi
di alam, seperti pada fitoplankton dan karotenoid yang lebih tinggi daripada ikan
crustacea. Astaxanthin dan canthaxanthin yang diberi 50 mg/kg astaxanthin dan ikan
merupakan pigmen karotenoid yang yang diberi 765 mg/kg oleoresin paprika.
memiliki warna merah. Astaxanthin dapat Menurut Erdem et al. (2009), Ikan rainbow
diperoleh dari berbagai organisme laut, trout yang diberi pakan yang mengandung
meliputi tumbuhan mikroskopik yang 70 mg/kg canthaxanthin memiliki
dikenal sebagai mikroalga, serta didapat peningkatan warna yang lebih tinggi
dari beberapa jenis ikan seperti salmon, daripada ikan yang diberi pakan yang
tuna dan trout juga terdapat pada mengandung 1% ekstrak paprika
sekelompok crustacea. Canthaxanthin (oleoresin paprika), ikan yang diberi pakan
dapat diperoleh dari jamur, alga hijau, yang mengandung 5% tepung gammarus
bakteri dan crustacea. Selain diperoleh dan ikan yang diberi pakan yang
dari sumber-sumber alami, astaxanthin mengandung 50 mg/kg astaxanthin.
dan canthaxanthin juga diproduksi secara Dengan penambahan astaxanthin dan
sintetis. Perubahan warna tergantung canthaxanthin dalam pakan diharapkan
pada jumlah komponen bahan warna
Peningkatan Kecerahan Warna Udang Red Cherry (Neocaridina heteropoda) Jantan 245

penampilan warna ikan hias, khususnya terdiri atas empat perlakuan dan tiga kali
udang red cherry akan meningkat. ulangan. Perlakuan tersebut adalah pakan
tanpa astaxanthin dan canthaxanthin
sebagai kontrol, pakan dengan
BAHAN DAN METODE PENELITIAN astaxanthin 100 mg/kg, pakan dengan
Alat dan bahan yang digunakan canthaxanthin 100 mg/kg dan pakan
dalam penelitian ini antara lain, akuarium dengan astaxanthin 50 mg/kg dan
berukuran 15 x 15 x 15 cm3 sebanyak 12 canthaxanthin 50 mg/kg. Pakan yang
buah, udang red cherry jantan berukuran ± digunakan memiliki kandungan protein
1,6 cm sebanyak 200 ekor, dengan 180 sebesar 40,183% dan lemak sebesar
ekor untuk digunakan dalam penelitian 8,834%.
dan 20 ekor sebagai stok. Astaxanthin Pengamatan warna dilakukan setiap 10
10% sebanyak 1,5 gr dan canthaxanthin hari sekali selama 40 hari. Pengamatan
10% sebanyak 1,5 gr sebagai bahan dilakukan oleh 3 orang untuk menghindari
peningkat kecerahan warna udang. bias. Parameter yang diamati adalah
Tepung ikan sebanyak 1,92 kg, bungkil perkembangan warna pada tubuh udang.
kedelai sebanyak 957 gr, tepung terigu Penilaian warna dilakukan dengan
sebanyak 400 gr, dedak sebanyak 450 gr, menggunakan sistem skoring berdasarkan
minyak ikan sebanyak 40 gr, minyak cumi tingkatan warna udang red cherry jantan.
sebanyak 40 gr dan CMC sebanyak 40 gr Peningkatan warna pada udang red cherry
sebagai bahan pembuat pakan. diamati dengan cara membandingkan
Rancangan penelitian yang warna pada tubuh udang dengan standar
digunakan dalam penelitian ini adalah warna udang red cherry jantan yang telah
metode eksperimental yaitu dengan diberi nilai (skor) dari 1 hingga 4 (Gambar
Rancangan Acak Lengkap. Penelitian ini 1).

Gambar 1. Standar Warna Udang Red Cherry Jantan

Data kelangsungan hidup dan Kruskal-Wallis, kemudian apabila terdapat


pertumbuhan dianalisis dengan analysis of perbedaan antar perlakuan dilakukan uji Z
variance (ANOVA) uji F dengan tingkat dengan tingkat kepercayaan 95%. Data
kepercayaan 95%, kemudian apabila kualitas air dianalisis secara deskriptif.
terdapat perbedaan antar perlakuan
dilanjutkan dengan uji jarak berganda
Duncan. Data peningkatan warna
dianalisis dengan menggunakan analisis
246 Mohamad Ikhsan Amin, Rosidah dan Walim Lili

HASIL DAN PEMBAHASAN yang digunakan pada awal pemeliharaan


Peningkatan Warna adalah udang yang belum nampak warna
Hasil pengamatan selama 40 hari merah atau masih transparan.
terhadap peningkatan warna udang red Peningkatan warna merah muncul secara
cherry untuk setiap perlakuan, bertahap dimulai dari bagian ekor,
menunjukkan peningkatan warna yang abdomen dan kepala.
berbeda-beda (Tabel 1). Udang red cherry

Tabel 1. Skor Peningkatan Warna Merah Pada Udang Red Cherry Jantan Selama 40 Hari
Pemeliharaan.

Pemeliharaan Hari ke- Jumlah


Perlakuan Skor 4
0 (Ekor) 10 (Ekor) 20 (Ekor) 30 (Ekor) 40 (Ekor) (Ekor)
1 (45) 1 (40) 1 (37) 1 (34) 1 (32)
Kontrol 0
2 (2) 2 (1) 2 (1) 2 (2)
1 (45) 1 (30) 1 (20) 1 (15) 1 (15)

100 mg/kg 2 (5) 2 (14) 2 (10) 2 (10)


12
astaxanthin 3 (3) 3 (3) 3 (8) 3 (9)
4 (5) 4 (2) 4 (3) 4 (2)
1 (45) 1 (28) 1 (24) 1 (16) 1 (14)

100 mg/kg 2 (3) 2 (11) 2 (12) 2 (10)


12
canthaxanthin 3 (9) 3 (4) 3 (7) 3 (9)
4 (3) 4 (2) 4 (4) 4 (3)
1 (45) 1 (33) 1 (31) 1 (19) 1 (16)
50 mg/kg
astaxanthin 2 (4) 2 (7) 2 (11) 2 (10)
7
dan 50 mg/kg 3 (6) 3 (1) 3 (5) 3 (6)
canthaxanthin
4 (1) 4 (2) 4 (2) 4 (2)
Ket : Skor 1 = warna tubuh transparan, skor 2 = warna merah pada ekor dan sebagian
abdomen, skor 3 = warna merah pada abdomen dan ekor, skor 4 = warna merah
pada cephalotorax, abdomen dan ekor

Selama 40 hari masa pengamatan, pemberian pakan. Jika suplemen warna


peningkatan skor warna tertinggi terjadi diberikan selama 2 minggu, kemudian
pada hari ke-30. Hal ini sesuai dengan pemberian suplemen warna dihentikan
pernyataan Lesmana (2002), warna ikan selama 2 minggu juga, maka warna ikan
setelah 3 minggu atau setelah 21 hari akan kembali pudar seperti semula. Pada
akan menunjukkan hasil yang sudah pengamatan hari ke-40, terjadi
maksimal dan relatif stabil. Menurut peningkatan warna pada udang setiap
Lesmana (2002), perubahan warna pada perlakuan (Gambar 2).
ikan berbanding lurus dengan waktu
Peningkatan
eningkatan Kecerahan Warna Udang Red Cherry (Neocaridina
Neocaridina heteropoda
heteropoda) Jantan 247

Distribusi Warna Udang Red Cherry Jantan Setelah


40 Hari
35

Jumlah Udang (ekor)


30 Kontrol
25
20 100 mg/kg astaxanthin
15
10
100 mg/kg canthaxanthin
5
0
50 mg/kg astaxanthin dan
1 2 3 4 50 mg/kg canthaxanthin
Skor Warna

Gambar 2.. Warna Udang Red Cherry Jantan Setelah 40 Hari

Pada Gambar 2.. terlihat bahwa dan luas permukaan tubuh udang.
sebagian besar udang perlakuan kontrol Menurut Lesmana (2002), semakin
memiliki skor warna 1. Skor warna banyak dan padat jumlah pigmen maka
tertinggi yang mampu dicapai oleh warna ikan akan semakin jelas dan tajam.
perlakuan kontrol hanya skor warna 2 saja Dengan bertambah besarnya tubuh ikan,
dengan jumlah yang sangat sedikit. warnanya cenderung pudar. Hal tersebut
Terjadinya peningkatan warna pada diduga jumlah sel warna ikan bersifatbersifa
perlakuan kontrol diduga
uga karena di dalam tetap, sehingga sel-sel
sel tersebut tidak bisa
pakan terdapat bahan karoten lain yaitu lagi memenuhi luas permukaan tubuh
tepung ikan yang mengandung β-karoten
β yang harus didukungnya dengan semakin
(Satyani et al. 1993 dalam Gunawan bertambah besarnya tubuh ikan.
2005) yang secara tidak langsung Udang yang diberi perlakuan
mempengaruhi perubahan warna pada dengan suplemen warna mengalami
udang. Perlakuan 100 mg/kg astaxanthin, peningkatan warna pada setiap
100 mg/kg canthaxanthin dan 50 mg/kg pengamatan, sedangkan
ngkan udang yang tidak
astaxanthin dan 50 mg/kg canthaxanthin diberi perlakuan suplemen warna
telah mencapai skor warna 4, walaupun cenderung tidak mengalami peningkatan
hanya sebagian kecil saja. Ketiga warna (Gambar 3).. Udang red cherry
perlakuan tersebut memiliki jumlah udang jantan yang diberi perlakuan pakan yang
yang sama yang mampu mencapai skor ditambahkan suplemen warna astaxanthin
warna 4. dan canthaxanthin,, mengalami perubahan
Terjadinya peningkatan warna warna merah h yang lebih cepat
yang berbeda-beda
beda dalam tiap perlakuan dibandingkan dengan udang red cherry
disebabkan karena udang memiliki tingkat jantan yang dalam pakannya tidak
penyerapan yang berbeda terhadap jenis diberikan suplemen warna. Hal tersebut
pigmen warna dan dosis yang diberikan. membuktikan bahwa suplemen warna
Tingkat penyerapan pigmen warna merah yang diberikan dapat diserap dan
dipengaruhi oleh banyaknya pigmen disintesis dengan baik oleh udang red
karotenoid yang terdapat dalam pakanpaka cherry jantan.
248 Mohamad Ikhsan Amin, Rosidah dan Walim Lili

A B C D
Hari ke-0

A B C D
Hari ke-10

A B C D
Hari ke-20

A B C D
Hari ke-30

A B C D
Hari ke-40

Gambar 3. Peningkatan Warna Udang Red Cherry Jantan

Ket : A (Kontrol), B (100 mg/kg astaxanthin), C (100 mg/kg canthaxanthin), D (50 mg/kg
astaxanthin dan 50 mg/kg canthaxanthin)

Perlakuan 100 mg/kg astaxanthin, Pada perlakuan 50 mg/kg astaxanthin dan


100 mg/kg canthaxanthin dan campuran 50 mg/kg canthaxanthin, walaupun terjadi
50 mg/kg astaxanthin dan 50 mg/kg peningkatan, namun peningkatan skor
canthaxanthin dari hari pertama hingga warnanya belum maksimal. Hal ini diduga
hari terakhir pengamatan mengalami dosis 50 mg/kg astaxanthin dan 50 mg/kg
peningkatan skor warna yang berbeda. canthaxanthin masih belum cukup untuk
Pada perlakuan 100 mg/kg astaxanthin meningkatkan warna udang red cherry
dan 100 mg/kg canthaxanthin peningkatan secara maksimal. Menurut Satyani dan
warnanya relatif sama. Hal tersebut Slamet (1997), perubahan warna
menunjukkan bahwa penambahan 100 tergantung pada jumlah komponen bahan
mg/kg astaxanthin maupun 100 mg/kg warna dalam komposisi pakan. Untuk
canthaxanthin pada pakan buatan tidak memperoleh penampilan warna terbaik
memberikan perbedaan peningkatan pada ikan, maka dosis sumber pigmen
warna yang signifikan diantara keduanya. warna yang diberikan harus tepat, tidak
Peningkatan Kecerahan Warna Udang Red Cherry (Neocaridina heteropoda) Jantan 249

berlebihan dan tidak pula kekurangan. maka karoten akan dikeluarkan melalui
Selain itu, pada perlakuan 50 mg/kg feces.
astaxanthin dan 50 mg/kg canthaxanthin, Untuk mengetahui pengaruh
astaxanthin dan canthaxanthin yang penambahan astaxanthin dan
dicampurkan dalam pakan diduga tidak canthaxanthin dalam pakan dilakukan uji
dapat bekerja secara sinergis, sehingga statistik nonparametrik Kruskal-Wallis. Bila
warna yang dihasilkan tidaklah maksimal. dilihat pada Tabel 2. hasil uji Kruskal-
Astaxanthim dan Canthaxanthin Wallis perlakuan 100 mg/kg astaxanthin,
yang merupakan pigmen karotenoid 100 mg/kg canthaxanthin 50 mg/kg
masuk ke dalam tubuh melalui aliran astaxanthin dan 50 mg/kg canthaxanthin
darah dan disimpan dalam jaringan lemak. memberikan pengaruh yang nyata
Pigmen tersebut selanjutnya dideposit terhadap perlakuan kontrol, sedangkan
pada sel warna (kromatofora) yang antara perlakuan 100 mg/kg astaxanthin,
terdapat dalam dermis (Goodwin 1984). 100 mg/kg canthaxanthin dan campuran
Karotenoid yang telah disintesis menjadi 50 mg/kg astaxanthin dan 50 mg/kg
pigmen akan diletakkan pada xanthofora canthaxanthin tidak memberikan pengaruh
(warna kuning) dan erythtrofora (warna yang nyata dalam meningkatkan warna
merah dan oranye). Apabila kebutuhan merah udang red cherry jantan.
terhadap karotenoid sudah terpenuhi,

Tabel 2. Skor Warna Rata-rata Udang Red Cherry Jantan


Perlakuan Rata-rata Warna Signifikansi
Kontrol 42,21 a
100 mg/kg astaxanthin 80,21 b
100 mg/kg canthaxanthin 82,93 b
50 mg/kg astaxanthin dan 50 mg/kg canthaxanthin 75,35 b
Ket : Huruf kecil yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata

Berdasarkan hasil penelitian ini, Tingkat Kelangsungan Hidup


dapat dikatakan bahwa penambahan Hasil pengamatan terhadap kelangsungan
suplemen warna astaxanthin dan hidup udang red cherry jantan selama
canthaxanthin dalam pakan dapat masa penelitian menunjukkan bahwa
meningkatkan warna merah pada udang kematian udang terjadi pada 10 hari
red cherry jantan. Hal tersebut sesuai pertama dan pada 10 hari berikutnya
dengan penelitian Negre-Sadargues et al. sampai 40 hari (Tabel 3). Kematian
(1993) dalam Lorenz (1998) yang tersebut disebabkan oleh udang yang
menyatakan bahwa penambahan 100 ppm mengalami moulting. Hal tersebut
astaxanthin atau 100 ppm canthaxanthin diperkuat dengan ditemukannya carapace
pada pakan udang penaeid (Penaeus udang yang tertinggal di dasar akuarium
japonicus) memberikan akumulasi sebagai hasil moulting. Pada saat dalam
karotenoid pada carapace. kondisi moulting udang berada dalam
kondisi rentan untuk diserang oleh udang
yang lainnya.

Tabel 3. Rata-rata Kelangsungan Hidup Udang Red Cherry Jantan


Perlakuan Kelangsungan Hidup (%)
Kontrol 75,55
100 mg/kg astaxanthin 80
100 mg/kg canthaxanthin 80
50 mg/kg astaxanthin dan 50 mg/kg
75,55
canthaxanthin
250 Mohamad Ikhsan Amin, Rosidah dan Walim Lili

Bila dilihat pada Tabel 3. rata-rata cherry jantan pada tiap perlakuan tidak
kelangsungan hidup tertinggi diperoleh berbeda nyata.
perlakuan B (100 mg/kg astaxanthin) dan
C (100 mg/kg canthaxanthin), rata-rata Pertumbuhan
kelangsungan hidup terendah diperoleh Parameter pertumbuhan yang
perlakuan A (kontrol) dan D (50 mg/kg diamati dalam penelitian ini adalah
astaxanthin dan 50 mg/kg canthaxanthin). pertambahan bobot mutlak. Pengukuran
Dari data tersebut terlihat adanya pertumbuhan dilakukan pada seluruh
perbedaan antara perlakuan A dan D udang uji. Berdasarkan hasil pengamatan
dengan perlakuan B dan C. Namun bila selama 40 hari diperoleh data
diuji dengan ANOVA uji F (Lampiran 9) pertumbuhan seperti yang tertera pada
ternyata kelangsungan hidup udang red Tabel 4.

Tabel 4. Pertambahan Bobot Mutlak Udang Red Cherry Jantan


Pertambahan Bobot Mutlak
Perlakuan
(gram)
Kontrol 0,028
100 mg/kg astaxanthin 0,030
100 mg/kg canthaxanthin 0,028
50 mg/kg astaxanthin dan 50 mg/kg canthaxanthin 0,029

Berdasarkan Tabel 4. terlihat dalam pemeliharaan udang red cherry.


bahwa pertambahan bobot paling tinggi Kelarutan oksigen (DO) yang terukur
terjadi pada perlakuan B (100 mg/kg berkisar antara 6,07-6,87 mg/L. Di habitat
astaxanthin). Pertambahan bobot paling asli udang red cherry yang berupa aliran
rendah terjadi pada perlakuan A (kontrol) air sungai kandungan DO berkisar antara
dan C (100 mg/kg canthaxanthin). Setelah 8,2-8,4 mg/L dengan kesadahan lunak, pH
diuji dengan ANOVA uji F (Lampiran 10), 5,4 – 6,2 (Yam 2005 dalam Markus 2009).
pertambahan bobot mutlak udang red Kadar amoniak yang terukur
cherry jantan tiap perlakuan tidak berbeda selama penelitian berkisar antara 0,05-
nyata. Hal ini sesuai dengan pernyataan 0,36 mg/L. Kadar amoniak tersebut masih
Sulawesty (1997) yang menyatakan berada di bawah standar kegiatan
bahwa penambahan karotenoid pada budidaya. Kadar standar amoniak dalam
pakan tidak berpengaruh terhadap budidaya adalah lebih kecil dari 1 mg/L
pertumbuhan. Menurut Yesilayer dan (Spotte, 1970). Kadar nitrit yang terukur
Muammar (2011), tidak ada perbedaan selama penelitian berkisar antara 0-0,5
yang signifikan pada ikan rainbow trout mg/L. Menurut Putra (2008) dalam Maulid
yang diberikan astaxanthin, canthaxanthin (2011), kadar nitrit yang baik untuk
dan Oleoresin Paprika (Capsicum annum) kehidupan ikan adalah kurang dari 1 mg/L.
dalam pertambahan berat rata-rata,
tingkat pertumbuhan dan konversi pakan.
KESIMPULAN
Kualitas Air Dari hasil penelitian diketahui
Parameter kualitas air yang diukur bahwa penambahan astaxanthin dan
selama penelitian adalah suhu, pH, canthaxanthin dalam pakan buatan dapat
oksigen terlarut (DO), ammonia dan nitrit. meningkatkan kecerahan warna udang red
Pengukuran kualitas air dilakukan pada cherry jantan. Penambahan canthaxanthin
awal dan setiap 10 hari sekali. sebanyak 100 mg/kg dalam pakan buatan
Nilai pH yang terukur selama meningkatkan kecerahan warna udang red
penelitian berkisar antara 8,15-9,15. cherry jantan dengan nilai yang lebih tinggi
Kisaran pH yang sesuai untuk mendukung dibanding perlakuan lainnya. Tidak ada
kehidupan udang red cherry adalah 6,5-8 perbedaan signifikan antar perlakuan
(Klotz 2006b dalam Markus 2009). Suhu dalam kelangsungan hidup dan
air yang terukur selama masa pertumbuhan.
pemeliharaan 40 hari berkisar antara 27-
28,2oC. Kisaran suhu tersebut masih layak
Peningkatan Kecerahan Warna Udang Red Cherry (Neocaridina heteropoda) Jantan 251

DAFTAR PUSTAKA Lestari, Y. D. 2005. Pengaruh Pemberian


Arredondo-Figueroa, J. L., Pedroza-Islas, Kombinasi Naupli Artemia dengan
R., Ponce-Palafox, J. T., Vernon- Tubifex Terhadap Bentuk dan
Carter, E. J. 2003. Pigmentation of Perubahan Warna Benih Botia
Pacific White Shrimp (Litopenaeus (Botia macracantha Bleeker).
vannamei, Boone 1931) with Skripsi. Jurusan Perikanan.
Esterified and Saponified Fakultas Pertanian. Universitas
Carotenoids from Red Chili Padjadjaran.
(Capsicum annuum) in Comparison
to Astaxanthin. Revista Mexicana Lorenz, T. 1998. A Review of the
De Ingenieria Quimica. Vol 2. Carotenoid, Astaxanthin, as a
Pigment and Vitamin Source for
Markus, B. 2009. Manipulasi Suhu Media Cultured Penaeus Prawn.
Terhadap Kinerja Produksi Udang Cyanotech Corporation.
Red Cherry (Neocaradina
Denticulate Sinensis). Skripsi. Maulid, M. A. 2011. Penambahan
Departemen Budidaya Perairan. Karotenoid Total dari Bakteri
Fakultas Perikanan Dan Ilmu Fotosintetik Anoksigenik pada
Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Pakan untuk Perbaikan
Penampilan Ikan Pelangi Merah
Erdem, M. E., Nihat, Y., Nilgun, K. 2009. (Glossolepis insicus) Jantan.
Effects of Organic and Synthetic Skripsi. Fakultas Perikanan dan
Carotenoids on the Sensory Ilmu Kelautan. Universitas
Quality and Chemical Composition Padjadjaran.
of Rainbow Trout (Oncorhynchus
mykiss, W. 1792). Journal of Mirzaee, S., Ali, S., Saiwan, R.,
Animal and Veterinary Advances 8 Mahboube, H. 2012. The Effects of
(1). Hlm. 33-38. Synthetic and Natural Pigments on
the Color of The Guppy Fish
Goodwin, T. W. 1984. The Biochemistry of (Poecilia reticulata). Global
The Carotenoids 2nd Edition. Veterinaria 9 (2). Hlm. 171-174.
London : Chapman and Hall. 153
hlm. Satyani, D dan Slamet, S. 1997.
Astaxanthin Sebagai Suplemen
Gunawan, A. 2005. Pengaruh Pemberian Pakan untuk Peningkatan Warna
Ekstrak Daun Bayam pada Pakan Ikan Hias. Warta Penelitian
Buatan Terhadap Tingkat Perikanan Indonesia. Vol 8.
Perubahan Warna Benih Ikan Koi Instalasi Penelitian Perikanan
(Cyprinus carpio) Jenis Kohaku. Depok, Jakarta. 1997. Hlm. 6-8.
Skripsi. Jurusan Perikanan.
Fakultas Pertanian. Universitas Spotte SH. 1970. Fish and Invertebrate.
Padjadjaran. Water Management in Close
System. Willey. New York: Willey
Harris, J. 2012. Invertebrates. Interscience.
http://www.petfish.net/guides/invert
ebrates.pdf. Diakses pada tanggal Subamia, I Wayan., Nina, M., Karunia, L.
28 Januari 2012. M. 2010a. Peningkatan Kualitas
Warna Ikan Rainbow Merah
Leow, A. 2008. Red Cherry Shrimp (Glossolepis insicus, Weber 1907)
(Neocaridina heteropoda var. Red). Melalui Pengkayaan Sumber
Vancouver. Canada. Karotenoid Tepung Kepala Udang
dalam Pakan. Jurnal Iktiologi
Lesmana, D. S. 2002. Agar Ikan Hias Indonesia. Balai Riset Budidaya
Cemerlang. Jakarta : Penebar Ikan Hias. Depok.
Swadaya.
252 Mohamad Ikhsan Amin, Rosidah dan Walim Lili

Subamia, I Wayan., Bastiar, N., Ahmad, Synowiecki, J dan F Shahidi. 1997.


M., Ruby, V. K. 2010b. Pigmentation of Salmonid Fish Fed
Pemanfaatan Maggot yang on Carotenoids.Medycyna
Diperkaya dengan Zat Pemicu Weterynaryjna. Vol 53. Issue 7.
Warna Sebagai Pakan untuk Hlm. 398-400.
Peningkatan Kualitas Warna Ikan
Hias Rainbow (Melanotaenia Yesilayer, N. dan Muammar, E. 2011.
boesemani) Asli Papua. Balai Riset Effects of Oleoresin Paprika
Budidaya Ikan Hias. Depok. (Capsicum annum) and Synthetic
Carotenoids (Canthaxanthin and
Sulawesty, F. 1997. Perbaikan Astaxanthin) on Pigmentation
Penampilan Ikan Pelangi Merah Levels and Growth in Rainbow
(Glossolepis incises) Jantan Trout Oncorhynchus mykiss W.
dengan Menggunakan Karotenoid Journal of Animal and Veterinary
Total dari Rebon. Limnotek. Pusat Advances 10 (14). Hlm. 1875-
Penelitian Limnologi Lembaga Ilmu 1882.
Pengetahuan Indonesia. Cibinong.
Hlm. 23-29.

Anda mungkin juga menyukai